MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi
Oleh :
NAMA : 1. Muhammad Fauzi
13 01 0007
2. Rahmadani Sitanggang
13 01 0005
JURUSAN : DAKWAH
UISU PEMATANGSIANTAR
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan Rahmat-Nyalah maka penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
Komunikasi Persuasi, Manajemen Dan Pendekatan Komunikasi, yang menurut
penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Ilmu
Komunikasi lebih mendalam.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
penulis buat kurang tepat.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kita semua pasti pernah bahkan sering menyaksikan iklan teh sari wangi di
televisi. Dengan tema tempat favorit yang menceritakan tentang pasangan
suami istri yang melakukan kesalahan dikarenakan kurang memahami pesan
yang disampaikan oleh suami. Suami mengatakan kepada sang istri untuk
ketemuan di tempat favorit. Sang istri sudah berjam jam menunggu sang
suami di tempat favoritnya namun sang suami yang menjanjikan untuk
ketemuan belum datang juga. Di tempat lain sang suami sudah gelisah
menunggu sang istri yang katanya bisa memenuhi permintaannya namu belum
muncul juga.
Atau dalam contoh lain, Seorang anak kecil dalam suatu keluarga dibiasakan
oleh ibunya untuk mengatakan Nyanyi bila ia ingin buang air kecil karena sang
ibu tidak ingin tamunya terganggu ketika si anak ingin buang air kecil saat
kedatangan tamu.
Suatu saat sang anak menginap di rumah neneknya dan ketika ingin buang air
kecil, ia berteriak kepada neneknya nek,adi ingin nyanyi nek, ah bagus, mari
sini di kuping nenek, jawab nenek dengan gembiranya sambil tidur dengan
tubuh miring dan memejamkan matanya . Kontan saja nenek yang tidak
mengerti bahasa ajaib itu berteriak kaget ketika si cucu menyanyikan lagunya.
Apa yang salah di sini???
Kemampuan berkomunikasi secara baik dan benar serta efektif sangat penting
dikuasai karena mempunyai peranan yang sangat vital sekali dalam hidup dan
kehidupan manusia. Baik dalam berinteraksi dengan keluarga, tetangga dan
msyarakat luas maupun dengan diri sendiri. Kesalahan besar sering kali terjadi
dikarenakan hal hal kecil kurangnya pemahaman kita tentang apa yang sedang
dibicarakan rang lain.
2. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah mengenai pentingnya pandangan hidup bagi anak
mempunyai tujuan ,
antaralain :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi
2. Menambah pengetahuan dasar mengenai Ilmu Komunikasi Persuasi
3. Mahasiwa dapat mengetahui pentingnya Ilmu Komunikasi
3. Manfaat Makalah
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai referensi tambahan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1. Komunikasi Persuasi
1.1Pengertian Persuasi
Istilah persuasif diambil dari istilah bahasa Inggris persuation yang juga
berasal dari
Kognitif perilaku dimana individu mencapai tingkat tahu pada objek yang
diperkenalkan.
Afektif perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau
tidak suka pada objek.
Konatif perilaku yang sudah sampai tahap hingga individu melakukan
sesuatu (perbuatan) terhadap objek.
Contoh:
Budi tahu/ percaya (kognitif) bahwa mobil Mercy itu mobil yang bagus. Budi juga
senang (afektif) melihat bentuk mobil tersebut saat melenggang di jalan. Tetapi
Budi tidak akan membeli mobil mercy (konatif), karena ia tidak punya uang.
Sasaran perubahan sikap tersebut meliputi aspek dasar sikap manusia yaitu
aspek afektif (kesukaan atau perasaan terhadap suatu objek), kognitif (keyakinan
terhadap sebuah objek), dan motorik / perilaku (tindakan terhadap objek)
dengan uraian sebagaiberikut:
a).Sasaran aspek kognitif dalam komunikasi persuasif
Dalam proses ini, pesan yang berkaitan dengan objek sikap disampaikan kepada
individu,
agar ia bersedia menyetujui ide-ide yang termuat dalam pesan tersebut. Proses
kognitif berjalan saat
proses persuasif terjadi, sampai akhirnya individu memutuskan setuju atau tidak
setuju terhadap
objek sikap. Seperti yang diterangkan Muzafer Sherif dalam Social Judgement
Theory ketika
seseorang menerima pesan. Ia akan dihadapkan pada tiga pilihan zona sikap.
Zona penerimaan, penolakan, dan netral. Lalu, bagaimana seseorang itu akan
menyesuaikan diri dengan pesan tersebut berdasarkan seberapa besar / dalam
kepentingannya terhadap pesan tersebut. Menurut Sherif, persuasi terdiri dari
dua proses. Proses pertama terjadi ketika seseorang menerima/mendengar
pesan kemudian mengevaluasinya (apakah pesan itu penting untuknya).
Kemudian proses yang kedua terjadi ketika seseorang itu menyesuaikan
sikapnya (menajuh/mendekati) pesan. Mengevaluasi tersebut adalah proses
kognitif seseorang ketika menerima pesan.
b). Sasaran aspek afektif dalam komunikasi persuasif
Pada bagian ini proses afektif atau emosi yang akan dijadikan pokok bahasan.
Ketika pesan persuasi disampaikan, pesan tersebut akan menyentuh dan
mempengaruhi aspek emosi individu yang dijadikan sasaran persuasi. Berkaitan
dengan respon seseorang terhadap pesan, Pavlov dalam prinsip classical atau
respondent conditioning mengemukakan bahwa seseorang akan bersikap positif
terhadap objek yang sering disajikan bersamaan dengan stimulus positif,
begitupun sebaliknya, seseorang akan bersikap negative terhadap objek yang
disajikan bersamaan dengan stimulus negatif. Prinsip tersebut berkaitan dengan
proses afektif seseorang ketika menerima pesan.
c). Sasaran aspek motorik/perilaku dalam komunikasi persuasif.
Proses motorik seseorang ketika menerima pesan dapat diterangkan
berdasarkan cognitive dissonance theory. Dalam teori ini, Leon Festinger
mengatakan bahwa:
The tension of dissonance motivates us to change either our behavioral or our
belief in an effort to avoid that distressing feeling. The more important of the
issue is to us and the greater the discrepancy is between our behavior and our
belief, the higher is the magnitude of dissonance we willfeel.
(Tensi disonansi memotivasi kita untuk berubah, baik perilaku kita atau
keyakinan kita, dalam upaya untuk menghindari perasaan tertekan. Semakin
penting isu (pesan) untuk kita dan semakin besar perbedaan di antara perilaku
dan keyakinan kita, maka semakin tinggi besarnya disonansi yang akan kita
rasakan.)
Menurut teori ini, perubahan sikap dapat terjadi karena adanya cognitive
dissonance. Ketika seseorang mendapat pesan baru dan telah dikuasai
(dilakukan) nya, terjadi proses ketidakselarasan antara perilaku dengan
keyakinan dan respon afektif yang sifatnya pribadi. Atau dengan kata lain
perubahan sikap dapat terjadi karena adanya keinginan seseorang untuk
menghilangkan keadaan ketidakcocokan/ketidaknyamanan.
2).Kepercayaan
Kepercayaan adalah rasa yakin akan adanya sesuatu atau akan kebenaran
sesuatu. Kepercayaan timbul akibat dari percampuran observasi pengalaman,
bukti dari pihak kedua, juga motivasi yang kompleks. Martin Fishbein
mengatakan bahwa kepercayaan adalah: hipotesis bahwa suatu objek itu ada
dan bahwa hubungan yang terjadi diantara objek dengan pertimbangan objekobjek yang lainnya. Sehingga menurut definisi tersebut, terdapat dua
kepercayaan yaitu kepercayaan kepada objek dan kepercayaan tentang objek.
Kepercayaan kepada objek seperti Fulan sedang mengalami cedera.
Kepercayaan tentang objek seperti cedera yang dialami Fulan tidak akan
berlangsung lama.
3).Perilaku
Perilaku dalam persuasi mengacu pada tindakan yang jelas atau dapat diamati.
Seperti orang yang membuang sampah pada tempatnya, membeli motor,
berolahraga, membersihkan pekarangan; semua contoh tersebut merupakan
perilaku, karena tindakan tindakan tersebut dapat diamati.
Perilaku merupakan tindakan dari sikap kita terhadap sesuatu. Seperti perilaku
membuang sampah pada tempatnya merupakan salah satu tindakan yang
terlihat dari orang yang memiliki sikap sadar akan kebersihan. Baron dan Byrne
mengatakan bahwa:
Tampaknya sikap mempengaruhi tingkah laku melalui dua mekanisme yang
berbeda. Ketika kita dapat memberikan pemikiran yang mendalam terhadap
sikap kita, intensi yang berasal dari sikap kita dapat memprediksikan dengan
kuat tingkah laku kita. Sementara dalam situasi dimana kita tidak dapat
melakukan pertimbangan tersebut, sikap mempengaruhi tingkah laku dengan
membentuk persepsi kita terhadap situasi tersebut.
Bentuk penayangan iklan politik dipilih sebagai salah satu bentuk siaran televisi
dalam rangka mensukseskan pelaksanaan kampanye partai politik atau pun
pemilihan presiden. Dari penayangan jenis ini pemirsa bisa mendapatkan
informasi berkait dengan visi-misi dan program kerja yang dijanjikan; selain itu,
pemirsa juga disodori penayangan figure partai politik atau kandidat presiden
yang sengaja ditonjolkan supaya mempunyai nilai jual, artinya supaya bisa
memikat calon pemilih. Para kandidat presiden atau partai politik dijadikan ikonikon baru (bisa juga disebut sebagai aktor-aktor baru) yang sengaja ditonjolkan
dalam penayangan tersebut. Semua bentuk aneka penayangan iklan politik,
pada prinsipnya, merupakan suatu alat yang dipakai untuk mempengaruhi
publik, khususnya pemilik hak pilih, supaya memilih kandidat presiden yang
ditayangkan atau memperkuat dan memperteguh pendirian calon pemilih yang
sudah menentukan pilihan mereka.
Oleh karena itu, diperlukan cara-cara penayangan yang sedemikian rupa
sehingga mampu memberi kesan positip bagi pemirsa dan selanjutnya mampu
mengoptimalkan ikatan emosional para calon pemilih baik yang belum
menentukan pilihan maupun yang sudah menentukan pilihan.
Menurut Yusuf Maulana (2004:5), pengelolaan kesan merupakan bagian
terpenting dalam komunikasi politik. Visualisasi tubuh dan artikulasi verbal dari
para kandidat maupun tim sukses atau para aktor dan narrator dalam
pengemasan pesan tenatng bahaya pola hidup yang tidak sehat bagi para
remaja setelah kita melakukan analisis dan sebagainya maka pesan akan
dikemas dan disampaikan melalui media, media yang dipilih sebaiknya berupa
media elektronik.
Membantu manusia mengambil sikap dan tindakan secara tepat dalam hidup ini
(2). Karena yang penting dalam komunikasi hanyalah masalah kesuksesan maka
masalah etika
tidak relevan.
(3). Penilaian etika hanyalah masalah penilaian individu secara pribadi sehingga
tak ada jawaban
pasti; dan
(4). Menilai etika orang lain itu menunjukkan keangkuhan atau bahkan tidak
sopan.
Secara potensial timbul ketegangan antara kenyataan dan keharusan,
antara yang aktual dan yang ideal. Mungkin terdapat ketegangan antara apa
yang dilakukan setiap orang dengan apa yang menurut kita harus dilakukan oleh
orang tersebut. Mungkin terdapat konflik antara komunikasi yang kita pandang
berhasil dan penilaian teknik tersebut tidak boleh digunakan karena cacat
menurut etika. Kita mungkin terlalu menekankan pemahaman tentang sifat dan
efektivitas teknik, proses dan metode komunikasi dengan mengorbankan
perhatian pada masalah etika tentang penggunaan teknik-teknik seperti itu. Kita
harus menguji bukan hanya bagaimana, melainkan juga apakah kita secara etis
harus , memakai berbagai macam metode dan pendekatan.
Masalah apakah, jelas bukan hanya penyesuaian khalayak, melainkan maslah
etika. Kita boleh merasa bahwa tujuan-tujuan etika itu tidak dapat dicapai secara
nyata sehingga tidak banyak manfaatnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1.1 Komunikasi Persuasi
Komunikasi persuasi adalah suatu teknik mempengaruhi manusia dengan jalan
memanfaatkan atau mengunakan data dan fakta pshycolos dan sosiologi dari
komunikasi yang hendak dipengaruhi.
Persuasi memiliki teori-teori, yaitu :
1.Kejelasan tujuan.
Tujuan komunikasi persuasif adalah untuk mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku
Penulis Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi Para Pembaca.
Daftar pustaka