Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HCG Adalah hormon yang diproduksi selama masa kehamilan, hormon ini hadir
dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh
sperma. Kira-kira 10 hari setelah sel telur dibuahi sperma di tuba fallopii, sel telur akan
bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya, sejak itulah plasenta mulai
berkembang dan memproduksi HCG yang dapat di temukan di dalam darah dan air seni.
Deteksi HCG hari pertama terlambat haid (hari ke 6 pelekatan janin). Produksi HCG
akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan,
hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni,
jika alat tes kehamilan mendeteksi adanya kadar hormon hcg dalam urin maka alat tes
kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil tes positif.
Fungsi HCG salah satunya untuk menjaga rahim agar sesuai dengan kehamilan dgn
merangsang produksi progesteron. Progesteron menyiapkan rahim untuk kehamilan.
Peningkatan hormon HCG biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering
dialami oleh para ibu hamil. Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasanya
terjadi pada hamil kembar atau hamil anggur (mola). Wanita tidak hamil tumor pada
organ reproduksi HCG terlalu rendah hamil diluar rahim abortus spontan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud HCG?
 Apa saja tujuan pemeriksaan dari HCG?
 Apa saja faktor-faktor hormonal dalam kehamilan?
 Apa saja hormon yang berperan penting pada kehamilan?
 Apa saja tes urine untuk kehamilan?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian Human Chorionic Gonadotropin (HCG.
 Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG.)
 Untuk mengetahui faktor-faktor hormonal dalam kehamilan.
 Untuk mengetahui hormon yang berperan penting pada kehamilan.
 Untuk mengetahui cara tes kehamilan.

1|Human Chorionic Gonadotropin


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium dan
merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi. Hormon HCG tersusun atas
glikoprotein yangdihasilkan oleh protoblash dan bakal plasenta.
 Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonadotrofin)
Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang
menetap selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus rendah berkaitan
dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG memiliki
struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor LH sehingga usia
korpus luteum memanjang.
 Tempat memproduksi HCG
HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista. sel ini berdiferensiasi
menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash, yang berkembang dari trofoblash, terus
menghasilkan HCG disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inflantasi.
Biasanya HCG dapat dideteksi didarah ibu 8-10minggu. Di urin saat ini dapat di ukur
dalam dua minggu setelah pembuahan.

2.2 Tujuan Pemeriksaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG)


 Memantau kemajuan kehamilan.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
 Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi.
 Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.

2.3 Faktor- faktor hormonal dalam kehamilan


a. Humon Chorionic Gonadotrofin (HCG)
- Intinya fungsi dari hormon ini adalah untuk mempertahankan korpus luteum dan
mencegah menstruasi.
- HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan memiliki
struktur dan fungsi yang sama dengan LH yang disekresi oleh kelenjer hipofisis.
- HCG juga menyebabkan sekresi hormon seks, progesterone, dan estrogen dalam
jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan kedepan.

2|Human Chorionic Gonadotropin


- HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel interstisial
leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah sedikit.
b. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran uterus,
pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta pembesaran genitalia
eksterna wanita.
c. Sekresi progesterone oleh plasenta
d. Human chorionic somatomammotropin (HCS)

 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan:


1. Faktor fisik yang dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu.
2. Faktor psikologis terdiri dari :
- Stres
- Dukungan keluarga
3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

2.4 Beberapa hormon yang berperan penting dalam kehamilan


Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan
dibawa kejaringan tubuh lainnya. Hormon berpengaruh untuk merangsang dan
menggiatkan kerja organ-organ tubuh.
Jenis-jenis hormon :
 Progestron: berfungsi membngun lapisan di dinding rahim untuk menyangga
 Estrogen
Hormon ini membuat putting payudara membesar dan merangsang pertumbuhan
kelejar susu,estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi
kontraksi pada saat persalinan.
 HCG
hanya ada di dalam darah dan urine wanita hamil yang berfungsi dalam
mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk
ketika indung telur yang baru saja melepaskan( corpus uteum ), yang membuat
esterogen ,progesterone dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
 Human plasenta lactogen ( HPL )
HPL adalah hormon yang di produksi plasenta dan merupakan hormon yang
merangsang pertumbuhan .

3|Human Chorionic Gonadotropin


 Prolaktin
Prolaktin di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab peningkatan HCG
yang memproduksi ASI dalam payudara.
 Oksitosin
terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta merangsang kontraksi
pada saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan penting pada terjadinya efek
pengalihan susu pada saat ibu menyusui bayinya.
 Relaksin
muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas
rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan .

Plasenta
Plasenta terbentuk sempurna pada minggu ke 16 dimana desidu parietalis dan
desidua kapsularis telah menjadi satu. Implementasi plasenta terjadi pada fundus
uteri depan dan belakang. fungsi plasenta dapat dilaksanakan melalui sirkulasi
retroplasenter dengan terbukanya arteri spiralis dan vena di dasar desidu basalis.
Fungsi plasenta
Plasenta merupakan akar janin untuk mengisap nutrisi dari ibu dalam bentuk O2,
asam amino, vitamin, mineral, dan zat lainnya ke janin dan membuang sisa
metabolism janin dan CO2

Human chorionic gonadotropin (HCG) dan pengaruhnya dalam menyebabkan


korpus luteum bertahan dan mencegah menstruasi .
Human chorionic gonadotropin merupakan glikoprotein yang mempunyai berat
molekul kira-kira 39.000 dan mempunyai berat molekul dan fungsi yang sama
dengan hormon lutein yang di sekresi oleh kelenjar hipofisis. hormon ini akan
menyebabkan korpus luteum yang di sekresi oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini akan
menyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak lagi hormon-hormon kelamin
progesterone dan estrogen untuk beberapa bulan berikutnya. Hormon-hormon
kelamin ini mencegah menstruasi dan menyebabkan endometrium terus tumbuh dan
menyimpan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang menjadi darah menstruasi.
Di bawah pengaruh human chorionic gonadotropin, korpus luteum di dalam ovarium
ibu tumbuh menjadi kira-kira dua kali dari ukuran awalnya menjelang satu bulan atau

4|Human Chorionic Gonadotropin


lebih setelah kehamilan di mulai estrogen, dan progesterone yang terus menerus
disekresi akan mempertahankan sifat asli desidu endometrium uterus, yang
diperlukan awal perkembangan fetus.

Hormon protein
Hormon yang tersusun atas protein secara umun terbagimenadi 3 golongan yaitu
glikoprotein gonadotrofok. Polipeptida somatotrofik,dan sitokin.

Glikoprotein gonadotrofik
Golongan hormon ini terdiri atas Folikel stimulating hormon(FSH),Luteinizing
hormon (LH) ,Gonadotrofin korionik manusia (HCG) ,yang semuanya secara
struktural serupa dengan TSH.HCG di produksi oleh plasenta .

2.5 Pemeriksaan Tes Kehamilan


Pemeriksaan laboratorium meliputi :
1. Cara biologis
Dilakukan menggunakan hewan percobaan, adanya HCG akan menyebabkan reaksi
pada organ tertentu (contoh Gallimainini)
2. Cara imunologi
Tes berdasarkan reaksi antigen (HCG) dengan antibodi (anti HCG) :
a. Aglutinasi direk
b. Aglutinasi inhibisi (hambatan aglutinasi)
c. Imunokromatografi Test Strip
d. Imunokromatografi Test Pack

Mekanisme Imunokromatografi Tes :

 Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG berlebih


 Garis control (C) berisi anti beta dan alpha dan beta HCG
 Garis Tes (T) berisi anti beta HCG
 Urine wanita hamil mengandung alpha dan beta HCG

1. Bila urine tidak mengandung HCG, maka saat urine dicelupkan yang bergerah hanya
anti alpha HCG menuju garis C dan bereaksi dengan anti beta-alpha beta HCG dan
akan membentuk garis merah pada C dan tidak pada T.
2. Bila urine HCG, maka saat urine diceluokan yang bergerak anti alpha HCG dan
alpha-beta urine menuju anti beta menuju garis T yang berikatan membentuk garis
merah

5|Human Chorionic Gonadotropin


Pemeriksaan Urine Tes Kehamilan:
A. Metode Imunokromatografi – Test Strip
 Prinsip
Reaksi antara HCG dalam urine dengan anti HCG yang dilekatkan berupa garis
pada membran tertentu akan membentuk garis (berwarna) baik pada kontrol
maupun tes. Bila sampel tidak mengandung HCG hanya terbentuk satu garis
(berwarna) pada kontrol saja.
Contoh :
Event Test Strip HCG, dari Boehringer Mannheim
 Alat dan bahan
Tabung reaksi
Pipet tetes
Sampel urine
Urine kontrol positif
Urine kontrol negatif
Event Test Strip HCG, dari Boehringer Mannheim
 Cara kerja
1. Urine pasien yang ada pada wadah disimpan pada tempat yang datar
2. Masukkan carik celup (tes strip) ke dalam urine dengan ketinggian tidak
melebihi batas yang ada pada strip dan diamkan selama 5 menit
3. Amati garis yang terbentuk pada C saja atau pada C dan T
 Hasil
Negatif : terbentuk garis pada C
Positif : terbentuk garis pada C dan T

B. Metode Imunokromatografi – Test Pack


 Prinsip
Urine pada tempat sampel (sample well) akan bermigrasi melalui membran
sampai mencapai jendela akhir (end of assay window) kira-kira 5menit.
Saat urine melalui membran, akan menggerakkan anti-alpha HCG (komplek) dan
akan melalui daerah penangkapan yaitu anti beta HCG yang tidak bergerak pada
membran. Tanda negatif ( - ) yang muncul menandakan reagen masih baik dan
bekerja secara aktif
 Alat dan bahan
Wadah sampel
Pipet tetes
Sampel urine
Urine kontrol positif
Urine kontrol negatif
Test Pack

6|Human Chorionic Gonadotropin


 Cara kerja
1. Buka bungkus test pack dan letakkan pack pada tempat yang datar
2. Amati tanda-tanda yang ada pada pack:
a. Bagian kiri bawah : sumur sampel
b. Bagian tengah : jendela hasil
c. Bagian kanan atas : jendela indikator, tampak warna merah bila tes selesai
dan pack masih bagus (5 menit)
3. Hisap urine pasien menggunakan pipet yang tersedia dan tiga tetes urine
(180µL) dimasukkan kedalam sumur sampel
4. Hasil pemeriksaan harus segera dibaca setelah jendela indikator berwarna
merah (setelah kurang lebih 5 menit)

Jadi :

Pada wanita hamil hormon HCG dapat terdeteksi karena HCG di produksi oleh
plasenta. HCG berfungsi :
 Merangsang pembentukan progesterone
 Meransang pembentukan corpus loteum
 Mencegah menstruasi
 Menjaga atau memprtahankan endometrium tetap tumbuh.

7|Human Chorionic Gonadotropin


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormon HCG tersusun atas gliko protein yangdihasilkan oleh protoblash dan bakal
plasenta. HCG merupakan hormon khas yang ada pada saat hamil, sehingga dapat
dijadikan standar pemeriksaan kehamilan dengan cara mendeteksinya pada urine atau
darah. HCG diproduksi oleh placenta. Placenta merupakan akar janin untuk mengisap
nutrisi dari ibu dan alat pembuang sisa metabolism.

8|Human Chorionic Gonadotropin

Anda mungkin juga menyukai