Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Administrasi Bisnis

Apa yang dimaksud dengan administrasi bisnis/ niaga? Pengertian Administrasi Bisnis adalah
ilmu sosial yang mempelajari tentang proses kerjasama antara dua orang atau lebih dalam upaya
untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, definisi administrasi bisnis adalah ilmu yang
fokus pada perilaku manusia.

Di dalam ilmu administrasi bisnis mempunyai objek, subjek, dan metode. Dalam hal ini, objeknya
adalah manusia dan perilakuknya, subjek yang dipelajari adalah bentuk, bagian, dan mekanisme
kerja sama, sedangkan metode adalah cara atau ide yang dikembangkan dalam upaya mencapai
tujuan kerja sama yang dilakukan.

Tujuan administrasi bisnis/ niaga adalah untuk membangun suatu kerjasama yang saling
menguntungkan antara dua orang atau lebih dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada.

Pengertian Administrasi Bisnis Menurut Para Ahli

1. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi admosudidjo


Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi admosudidjo pengertian Administrasi Bisnis adalah suatu
organisasi niaga secara keseluruhan dan mengejar tercapainya tujuan-tujuan yang
bersifat bisnis objektif, dan Administrasi Niaga tersebut dijalankan oleh setiap manager
dalam suatu organisasi niaga.

2. Sukarno dan Ibrahim Lubis


Menurut Sukarno dan Ibrahim Lubis pengertian administrasi bisnis/ niaga adalah
kegiatan dibidang produksi, transportasi, asuransi perbankan, dan lain-lain, di bidang
perusahaan swasta.
3. Sheldo dan Urwik
Definisi Administrasi Niaga menurut Sheldo dan Urwik adalah industri yang berkaitan
dengan penetapan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan dan distribusi,
penentuan arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif.

4. Y. Wayong
Pengertian Administrasi bisnis adalah keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang
dan jasa sampai tibanya barang dan jasa tersebut ditangan konsumen.

Ciri-Ciri Administrasi Niaga


Administrasi bisnis dapat kita kenali dari karakteristiknya. Mengacu pada pengertian
administrasi bisnis di atas, berikut ini adalah ciri-ciri administrasi bisnis secara umum:

1. Terdiri Dari Dua Orang atau Lebih


Aktivitas administrasi bisnis pada umumnya dikelola oleh beberapa orang, tergantung
skala bisnisnya. Perusahaan atau badan usaha tingkat menengah akan membutuhkan
tenaga administrator lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Selain itu, tenaga administrator juga harus memiliki kemampuan sesuai dengan ruang
lingkup kerja administrasi bisnis. Dengan begitu, maka sistem administrasi dapat
berjalan dengan baik dan teratur.

2. Terjadi Kerjasama
Administrasi bisnis/ niaga membutuhkan kerjasama yang baik dengan pihak-pihak
terkait. Kerjasama tersebut harus dilandasi oleh kesadaran bahwa masing-masing pihak
saling membutuhkan dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Kerjasama yang solid dapat meningkatkan kinerja dan hasil yang maksimal. Agar
kerjasama menjadi solid maka dibutuhkan komunikasi yang baik dalam menyusun
administrasi bisnis.
3. Terdapat Proses dan Usaha
Administrasi bisnis dapat terjadi jika ada proses usaha di dalamnya. Proses usaha
tersebut akan menghsilkan data-data yang harus dihimpun dan dikelola.

Selain berhubungan dengan data, proses bisnis juga melibatkan hal-hal lainnya, misalnya
keperluan surat niaga, data karyawan, agenda, dan lain-lain. Itulah sebabnya mengapa
administrasi bisnis sangat besar peranannya dalam operasional sebuah bisnis.

4. Adanya Bimbingan dan Pengawasan


Semua jenis usaha memiliki struktur organisasi, mulai dari tingkat bawah hingga tingkat
atas. Pimpinan usaha erat hubungannya dengan administrasi bisnis karena setiap
kegiatan administrasi harus diketahui dan disetujui oleh pimpinan.

Koordinasi yang baik antara bagian administrasi dengan pimpinan akan menciptakan
kondisi internal perusahaan yang sehat. Dan pada akhirnya kinerja perusahaan akan
berjalan sebagaimana mestinya.

5. Mempunyai Tujuan
Aktivitas administrasi bisnis bertujuan untuk mencapai tujuan yang jelas. Dengan begitu,
maka dibutuhkan prasarana dan tenaga kerja yang kompeten untuk mengisi bagian
administrasi suatu perusahaan.
Rasio Efisiensi untuk Mengukur Suatu
Bisnis
Rasio efisiensi mengukur seberapa baik suatu bisnis dijalankan. Rasio ini dapat menunjukkan
secara cepat mengenai seberapa baik kebijakan kredit dijalankan serta seberapa cepat
perputaran sediaan.
Rasio berikut mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan atau menagih piutang
yang masih belum dibayar:

Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu yang terlalu lama untuk
mengumpulkan kembali uang perusahaan. Hal tersebut berarti modal kerja yang dimiliki
berkurang dan mungkin beberapa tagihan tidak dapat tertagih.

Rasio yang rendah menunjukkan bahwa kredit penjualan dapat dikumpulkan secara
cepat dan terdapat lebih banyak uang didalam perusahaan yang bisa digunakan untuk
keuntungan para pemegang saham.

Tingkat perputaran sediaan mengukur seberapa cepat pergerakan barang dagangan.

Tingkat perputaran sediaan yang rendah menunjukkan terlalu banyak uang tertanam
dalam bentuk barang yang disimpan dan tidak disalurkan atau digunakan sebagaimana
mestinya.

Tingkat perputaran sediaan yang tinggi menunjukkan bahwa penjualan sangat besar-
atau dapat pula diartikan hilangnya kesempatan penjualan karena barang dagangan
tidak tersedia.
Rasio aktiva tetap terhadap nilai bersih mengukur berapa bagian dari nilai bersih yang
terdiri atas aktiva tetap. Rasio ini menunjukkan berapa banyak modal yang tertanam
dalam bangunan, alat cetak, peralatan dan sebagainya.

Rasio yang rendah menunjukkan bahwa nilai bersih atau modal para pemegang saham
lebih mudah diperoleh atau dicairkan jika terjadi pailit atau di saat keuangan sedang
sulit.

Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa bagian para pemegang saham dalam
perusahaan mungkin tertanam dalam tanah, bangunan, atau berupa peralatan.
Perusahaan mungkin akan mengalami kesulitan dalam memperoleh modal kerja.

Rasio perputaran investasi mengukur nilai penjualan yang dihasilkan dari aktiva.

Rasio perputaran investasi yang rendah menunjukkan terlalu banyak aktiva atau terlalu
sedikit penjualan.

Sedangkan rasio perputaran investasi yang tinggi menunjukkan bahwa sesuatu yang
baik sedang terjadi. Perusahaan memperoleh penjualan yang lebih tinggi tanpa harus
menanamkan modalnya untuk membeli lebih banyak peralatan atau bangunan. Dapat
juga dikatakan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak uang kas.

Konsep efektivitas untuk Mengukur Suatu


Bisnis
Keberhasilan organisasi dapat diukur dengan konsep efektivitas (Richard M. Steers, 1995:16). Yang
dimaksud efektivitas adalah sesuatu yang menunjukkan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen
di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Komaruddin Sastradipoera,
1989:126). Stephen P. Robbins (2002: 22) mengartikan efektivitas sebagai suatu yang menunjukkan
tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Pengertian efektivitas menurut para ahli pada hakekatnya memiliki kesamaan makna yaitu
menitikberatkan pada tingkat keberhasilan dan pencapaian tujuan yang ditetapkan
sebelumnya. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, Richard M. Steers (1995:3-5)
mengemukakan tiga konsep yang dapat digunakan untuk meneliti efektivitas kegiatan organisasi
untuk melihat apakah organisasi dapat mencapai sasaran dan tujuannya, yaitu:
(1) Konsep optimisasi tujuan.

(2) Konsep perspektif sistem.

(3) Tekanan terhadap perilaku.

Ketiga konsep tersebut sebenarnya saling terkait, namun dalam penelitian untuk mengetahui
efektivitas pengelolaan dana BKM akan diukur melalui penilaian efektivitas dengan menggunakan
konsep optimalisasi tujuan, yaitu melihat sejauhmana tujuan-tujuan atau sasaran BKM dapat
dicapai. Hal ini sesuai dengan ukuran untuk efektivitas organisasi dari Richard M. Steers (1995:47)
yang penulis simpulkan sebagai berikut :

(1) Efektivitas keseluruhan, yaitu sejauhmana organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau
mencapai semua sasarannya.

(2) Produktivitas, yaitu kuantitas atau volume dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan
organisasi. Dapat diukur menurut tiga tingkatan: tingkat individual, kelompok dan keseluruhan
organisasi.

(3) Efisiensi, yaitu sesuatu yang mencerminkan perbandingan antara beberapa aspek unit terhadap
biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut.

(4) Laba, yaitu penghasilan atas penanaman modal yang dipakai untuk menjalankan
organisasi. Jumlah dari sumberdaya yang masih tersisa setelah semua biaya dan kewajiban dipenuhi,
kadang-kadang dinyatakan dalam persentase.

(5) Pertumbuhan, yaitu penambahan dalam hal-hal seperti tenaga kerja, fasilitas yang ada dalam
organisasi, harga, penjualan, laba, modal, bagian pasar, dan penemuan-penemuan baru. Suatu
perbandingan antara keadaan organisasi sekarang dengan keadaan masa sebelumnya.

(6) Stabilitas, yaitu pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumberdaya sepanjang waktu, khususnya
dalam periode-periode sulit.

(7) Semangat kerja, yaitu kecenderungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai tujuan
dan sasaran organisasi yang meliputi perasaan terikat, kebersamaan tujuan, dan perasaan memiliki.

(8) Kepuasan, yaitu kompensasi atau timbal balik positif yang dirasakan seseorang atas peranan
atau pekerjaannya dalam organisasi.

(9) Penerimaan tujuan organisasi, yaitu diterimanya tujuan-tujuan organisasi oleh setiap pribadi dan
oleh unit-unit dalam organisasi. Kepercayaan mereka bahwa tujuan organisasi tersebut adalah benar
dan layak.

(10) Keterpaduan, konflik-konflik, kekompakan, yaitu dimensi berkutub dua. Yang dimaksud kutub
keterpaduan adalah fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai satu sama lain, bekerja
sama dengan baik, berkomunikasi sepenuhnya dan secara terbuka, dan mengkoordinasikan usaha
kerja mereka. Pada kutub yang lain terdapat organisasi penuh pertengkaran baik dalam bentuk kata-
kata maupun secara fisik, koordinasi yang buruk, dan berkomunikasi yang tidak efektif.

(11) Keluwesan adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk mengubah standar operasi prosedur
(SOP) guna menyesuaikan diri terhadap perubahan.

(12) Penilaian oleh pihak luar, yaitu penilaian mengenai organisasi atau unit organisasi oleh mereka
(individu atau organisasi) dalam lingkungannya, yaitu pihak-pihak dengan siapa organisasi ini
berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai