Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aji Ramadhan

Nim. : 1902004
MK. : Manajemen informasi

Analisa Kasus :
Manajemen adalah suatu proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, pengendalian sumber daya manusia dan phisik dari organisasi
tersebut. Apabila Anda seorang manajer yang melaksanakan manajemen suatu perusahaan, kemudian
perusahaan saudara membuat rencana pengembangan perusahaan yaitu dengan perencanaan membuat
anak perusahaan.

Pertanyaan :
1. Kaitannya dengan rencana pengembangan tersebut, coba anda jelaskan hal-hal atau langkah-
langkah apa saja yang akan anda laksanakan !
2. Untuk pengorganisasiannya, coba anda uraikan mengenai lima langkah pengorganisasian,
sebagaimana yang tercakup dalam proses pengorganisasian ? Sebutkan berbagai kesalahan yang
biasanya terjadi dalam penyusunan organisasi !
3. Sebagai kelengkapan organisasi kita akan membuat bagan / struktur organisasi, apa yang dimaksud
dengan bagan organisasi / struktur organisasi tersebut ?
4. Apabila pengorganisasian telah selesai, maka akan dilaksanakan fungsi Actuating atau
Penggerakkan , apakah yang dimaksud dengan penggerakkan tersebut ? Kegiatan-kegiatan apa saja
yang terdapat dalam fungsi penggerakkan tersebut ?
5. Pengawasan (controlling) adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan
terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki. Sebutkan
langkah-langkah untuk menjalankan pengawasan ! Jelaskan pula tentang pengawasan yang
efektif !
6. Jelaskan apa kesimpulan yang dapat anda ambil dari analisa kasus tersebut !

Jawab

1. Seni Bernegosiasi

Jika Anda membuat kesepakatan dengan investor untuk mempercepat perluasan usaha,
bernegosiasilah dengan hati-hati. Hal pertama dan terpenting untuk Anda pelajari adalah
“Seni Berkata Tidak”.
Walaupun mengikuti permintaan investor tampak sebagai langkah yang “tepat”, Anda harus
tetap mengevaluasi ssecara saksama kesesuaian antara kebutuhan bisnis dengan tujuan
pihak lain yang berkepentingan. Kemampuan mengenali tujuan investor dengan jelas akan
menempatkan Anda pada posisi yang tepat untuk berkompromi sesuai kebutuhan, dan di
saat yang sama, memegang teguh prinsip bisnis yang telah membawa Anda pada kesuksesan
sejauh ini.
Hal yang lebih penting lagi, ingatlah untuk menunjukkan rasa hormat dan pengertian pada
pihak lain selama bernegosiasi. Memikirkan keuntungan bagi semua pihak, tidak hanya bagi
diri sendiri, akan membantu kedua belah pihak menjaga hubungan kerja sama yang positif
dan produktif.

Akumulasi Pengeluaran-Pengeluaran Kecil

Biaya-biaya yang tampaknya kecil mempunyai kecenderungan terakumulasi dan membani


usaha dengan tagihan besar yang harus dilunasi. Perhatikan baik-baik pengeluaran seperti
ini, yang meliputi biaya-biaya kecil dalam usaha, pembelanjaan kas kecil, tunggakan tagihan,
serta gaji dan klaim biaya karyawan.

Rencanakan Keuangan Anda

Sejalan dengan poin sebelumnya mengenai pendekatan ideal terhadap pengeluaran usaha
“kecil”, buatlah catatan keuangan secara terperinci dan perhatikan semua pengeluaran dan
pemasukan usaha Anda

Pelajari Kewajiban Anda: Perhitungkan Pajak

Walaupun Anda mungkin telah memahami segala macam kewajiban dan panduan
perhitungan pajak bagi usaha kecil, pengembangan usaha tentu akan disertai dengan
serangkaian kewajiban perpajakan baru

Perekrutan dan Pelatihan Pekerja Mungkin Memakan Waktu Lebih Lama

Pengembangan usaha nyaris selalu membutuhkan penambahan jumlah pekerja. Karena


anggaran Anda mungkin tidak sebesar gaji yang ditawarkan di pasar kerja, mencari pekerja
yang berkualitas dengan pengalaman yang tepat serta kesediaan untuk digaji lebih rendah
sepertinya nyaris tidak mungkin.

Sebagai akibatnya, sebagian besar perusahaan yang tengah mengembangkan usaha lebih
memilih mempekerjakan orang-orang yang belum berpengalaman demi menambah pekerja

2. Penetapan dan Pengimbangan Aktivitas


Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian,
penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga menjadi
kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam pelaksanaan
Penyusunan Organ atau Wadah
Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat
organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun.
Di samping harus berpedoman pada hasil langkah pertama, pembentukan wadah ini
hendaknya berpangkal juga pada sesuatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat pada
sesuatu bentuk struktur organisasi yang dikehendaki.
Mengisi Organ dengan Tugas, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung Jawab
Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke
dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan
wewenang dan tanggung jawab yang sepadan
Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain dengan Garis Wewenang dan
Tanggung Jawab
Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak
organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak
organ itu perlu dihubung-hubungkan
Melengkapi Organ dengan Alat Perlengkapan yang Diperlukan
Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik, karena mempunyai nilai atau harga yang
tinggi. Tetapi yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena sesuai dengan corak
pekerjaan
Penempatan Orang yang Tepat Pada Masing-masing Organ
Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah
tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah
dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan
Membuat Bagan Organisasi
Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan struktur
organisasi di atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang
melukiskan secara skematis dai susunan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab serta
hubungan antara unit-unit dalam suatu organisasi

3. Bagan Organisasi adalah organization chart yaitu bagan yang memperlihatkan adanya
saling keterkaitan berbagai posisi pada suatu organisasi dalam pengertian wewenang dan
tanggung jawabnya

4. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-
usaha organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan non-
manusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.Setiap SDM harus bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi, peran, keahlian, dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan

5. Langkah – Langkah Cotrolling Manajemen


a. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
Tahap pertama dalam pengendalian adalah penetapan standar pelaksanaan.Standar
mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan”
untuk penilaian hasil-hasil.Standar adalah kriteria-kriteria untuk mengukur pelaksanaan
pekerjaan.Kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif ataupun kualitatif.Standar
pelaksanaan (standard performance) adalah suatu pernyataan mengenai kondisi-kondisi
yang terjadi bila suatu pekerjaan dikerjakan secara memuaskan.
Standar pelaksanaan pekerjaan bagi suatu aktifitas menyangkut kriteria: ongkos, waktu,
kuantitas, dan kualitas. Tipe bentuk standar yang umum adalah:
– Standar-standar fisik, meliputi kuantitas barang atau jasa, jumlah langganan, atau kualitas
produk.
– Standar-standar moneter, yang ditunjukkan dalam rupiah dan mencakup biaya tenaga
kerja, biaya penjualan, laba kotor, pendapatan penjualan, dan lain-lain.
– Standar-standar waktu, meliputi kecepatan produksi atau batas waktu suatu pekerjaan
harus diselesaikan.
b. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Penentuan standar akan sia-sia bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur
pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengendalian adalah
menentukan pengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat.
c. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
Setelah frekuensi pengukuran dan sistem monitoring ditentukan pengukuran pelaksanaan
dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-menerus. Ada berbagai cara untuk
melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu pengamatan (observasi), laporan-laporan (lisan
dan tertulis), pengujian (tes), atau dengan pengambilan sampel.
d. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.
e. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
f. Bila hasil analisa menunjukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus diambil.
Tindakan koreksi mungkin berupa:
– Mengubah standar mulu-mulu (barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah)
– Mengubah pengukuran pelaksanaan
– Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-
penyimpangan

6.Karena perusahaan yang sdh berkembang besar dan berjalan dengan baik, pasti
semua bisa raih dengan baik juga

Anda mungkin juga menyukai