Anda di halaman 1dari 2

Nama : Farid Kurniawan

NIM : C4C021006

Resume Landasan Sistem Pengendalian Stratejik


Akuntansi Manajemen Lanjutan – Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

A. Sistem Pengendalian Stratejik


Sebagian besar organisasi bisnis memiliki objective dengan perencanaan yang baik.
Rencana akan di implementasikan pada berbagai proses bisnis secara berkesinambungan.
Perencanaan jangka panjang yang di implementasikan pada pos-pos stratejik perusahaan
disebut sebagai rencana stratejik. Pengendalian atas rencana stratejik pada setiap periode
dilakukan oleh organisasi bisnis. Pengendalian dilakukan untuk menyatukan perbedaan
kepribadian, tujuan, kepentingan pada organisasi bisnis. Sehingga, serangkaian proses
pengendalian rencana stratejik untuk mencapai tujuan organisasi bisnis disebut sebagai
sistem pengendalian stratejik.
Terdapat dua pendekatan organisasi bisnis dalam menjalankan sistem pengendalian
stratejik. Pendekatan pertama adalah setiap individu pada organisasi bisnis memiliki
kepentingan yang berbeda dan berusaha melakukan tindakan yang menguntungkan diri
sendiri. Sehingga organisasi bisnis harus memastikan setiap kepentingan sesuai dengan
tujuan organisasi. Sanksi diberikan pada individu yang memiliki kepentingan bersebrangan
dengan kepentingan utama organisasi bisnis. Pendekatan kedua memiliki perspektif bahwa
setiap individu pada organisasi bisnis memiliki niat yang baik. Setiap kontribusi, inovasi,
dan produktivitas diberikan untuk organisasi bisnis.
Persamaan kedua pendekatan adalah adanya organizational block. Terdapat berbagai
macam hal yang dapat menghambat individu untuk tidak memberikan potensi penuh bagi
organisasi bisnis. Sehingga keberadaan organizational block harus dihilangkan. Terdapat
konsep sistem pengendalian stratejik yang disebut sebagai Four Levers of Control. Konsep
ini diungkapkan oleh Prof. Roberts Simons dari Harvard dimana empat tuas pengendalian
dapat menghilangkan organizational block.

B. Four Levers of Control


Empat tuas pengendalian berupa belief system, boundary system, diagnostic control
system dan interactive control system. Control pertama berupa belief system, organisasi
bisnis akan menanamkan nilai pada setiap individu. Nilai yang tertanam akan menjadi etika
dan membudaya di organisasi bisnis. Setiap individu akan berusaha menyesuaikan diri agar
dapat menjadi bagian organisasi bisnis. Jika terdapat individu dengan nilai yang berbeda
dan tidak sesuai dengan organisasi bisnis, maka individu tersebut tidak akan bertahan lama
berada di organisasi bisnis. Proses seleksi individu atas keberadaan nilai perusahaan ini
merupakan salah satu pengendalian. Terdapat dua jenis boundary system yaitu strategic
boundary dan business conduct boundary. Strategic boundary memberikan batasan atas
keputusan stratejik pada tingkat manajemen. Sementara business conduct boundaries
memberikan batasan berdasarkan value yang dimiliki organisasi bisnis. Business conduct
meliputi proses bisnis yang didalamnya terdapat strategic boundary.
Control kedua berupa boundary system yaitu batasan atas keputusan stratejik yang
diambil organisasi bisnis. Keputusan harus sesuai dengan objective yang ingin dicapai.
Organisasi bisnis akan menghindari keputusan yang menghasilkan aktivitas tidak efektif
dan non produktif. Pada level manajemen, setiap individu akan mendapatkan wewenang
dan Tanggungjawab yang jelas. Fokus organisasi bisnis akan semakin matang pada periode
yang ditentukan. Pada level market, organisasi bisnis harus menentukan posisi persaingan
efektif, menghindari kompetensi dengan level minimum, berusaha mendapatkan return.
Control ketiga berupa diagnostic control system berupa evaluasi hasil yang dicapai
organisasi bisnis dan keterkaitan nya dengan target atau tujuan. Evaluasi hasil capaian pada
setiap periode secara simultan akan memberikan informasi sejauh mana target bisa dicapai.
Objective pada organisasi bisnis harus dapat diukur dengan kuantifikasi yang jelas. Periode
lamanya target, monitoring merupakan key performance indicator pada diagnostic control
system di organisasi bisnis. Evaluasi hasil sama kaitannya dengan evaluasi visi organisasi
bisnis. Dimana visi yang baik adalah sederhana, tidak memfokuskan pada pihak tertentu,
konsisten dijalankan dan sesuai dengan misi perusahaan. Aspek penting atas visi adalah
mampu dicapai serta dapat dibuktikan dengan kuantifikasi yang jelas.
Control terakhir adalah interactive control system, organisasi bisnis menciptakan
sistem komunikasi interaktif berkaitan dengan pencapaian objective. Komunikasi berperan
penting untuk meningkatkan fokus dan kerjasama interpersonal. Kerjasama lintas bidang
akan semakin baik dan produktivitas semakin meningkat. Pada organisasi bisnis modern,
digitalisasi pada sistem komunikasi merupakan aspek utama dalam perkembangan bisnis.
Elemen dalam interactive control system berupa informasi yang mudah dipahami, bersifat
aktual berdasarkan fakta, dapat dicapai oleh semua individu di organisasi bisnis dan yang
paling penting adalah menghasilkan rencana stratejik baru yang baik.

Anda mungkin juga menyukai