Abstrak
Latar Belakang : Ascariasis merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi di
masyarakat. Ascariasis disebabkan oleh infeksi cacing Ascaris lumbricoides yang yang
menginfeksi saluran pencernaan. Gejala ascariasis berupa demam, sesak nafas, mual
dan muntah, batuk dan nyeri dada terkadang disertai dengan batuk darah. Ascariasis
yang parah dapat menyebabkan obstruksi saluran pencernaan. Efek samping dan harga
yang cukup mahal pada obat antihelmintik sintetik, maka perlu dilakukan evaluasi
terhadap tanaman obat sebagai alternatif obat antihelmintik.
Tujuan : Mengetahui daya antihelmintik ekstrak jahe emprit terhadap cacing Ascaris
suum secara in vitro.
Metode : Penelitian experimental laboratorium dengan rancangan penelitian Post Test
Only Control Group Design. Subjek penelitian adalah Ascaris suum yang didapat dari
Rumah Potong Hewan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan
yaitu, Propilen glikol 5% sebagai kontol negatif, Pirantel pamoat 5 mg/mL sebagai
kontrol positif dan ekstrak jahe emprit dosis 30 mg/mL, 45 mg/mL, 55 mg/mL dan 75
mg/mL. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan uji One-way ANOVA,
dilanjut uji Post-Hoc LSD.
Hasil : Ekstrak jahe emprit pada setiap konsentrasi memiliki kemampuan untuk
membunuh cacing Ascaris suum dengan nilai p = 0,000.
Simpulan : Ekstrak jahe emprit dosis 30 mg/mL, 45 mg/mL, 55 mg/mL dan 75 mg/mL.
memiliki efek sebagai antihelmintik terhadap cacing Ascaris suum secara in vitro.
ABSTRACT