Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMKN 1 Kopang


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : XII /Ganjil
Materi Pokok : Kaidah Pencacahan
Sub Materi : Aturan Perkalian
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. Kompetensi inti
KI SPIRITUAL (KI 1) DAN KI SOSIAL (KI 2)
KI 1: Kompetensi Sikap Spiritual yang ditumbuhkembangkan melalui keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik, yaitu berkaitan dengan kemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2: Kompetensi Sikap Sosial berkaitan dengan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerjasama, responsive (kritis),pro-aktif (kreatif) dan percaya diri, serta dapat berkomunikasi
dengan baik.
KI PENGETAHUAN (KI 3) KI KETERAMPILAN (KI 4)
KI3: Kompetensi Pengetahuan, yaitu KI4: Kompetensi Keterampilan, yaitu Mengolah,
memahami, menerapkan, menganalisis menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang dipelajarinya di
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan sekolah secara mandiri, dan mampu
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.25Menganalisis aturan pencacahan, 3.25.1 Menjelaskan aturan perkalian pada kaidah pencacahan
permutasi, dan kombinasi melalui 3.25.2 Menganalisis aturan perkalian pada kaidah pencacahan
masalah kontekstual melalui masalah kontekstual

4.25Menyelesaikan masalah 4.25.1 Melakukan penyelesaian masalah kontekstual yang


kontekstual yang berkaitan dengan berkaitan dengan aturan perkalian dalam kaidah
kaidah pencacahan permutasi, dan pencacahan
kombinasi

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang
dipadukan dengan metode diskusi dan pemberian tugas dengan pendekatan saintifik yang menuntun
peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan, melakukan aktivitas untuk mengumpulkan
informasi, mengasosiasi semua informasi yang diperoleh, dan mengkmunikasikan hasilnya baik dalam
kelompok maupun klasikal, dihaarapkan peserta didik mampu
1. Menjelaskan aturan perkalian pada kaidah pencacahan dengan percayaa diri
2. Menganalisis aturan perkalian pada kaidah pencacahan melalui masalah kontekstual dengan bennar
3. Memecahkan masalah nyata dengan menggunakan aturan perkalian pada kaidah pencacahan dengan
tepat.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta:
 Kaidah pencacahan bisa digunakan untuk menentukan alternatif jalur perjalanan untuk
menghemat waktu
 Matematika merupakan bahasa simbol
2. Konsep
 Pencacahan adalah bagian dari matematika kombinatorial.
 kaidah pencacahan, yaitu suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan banyaknya cara suatu
percobaan dapat terjadi.
3. Prinsip
Hal mendasar yang harus dipahami dalam mempelajari kaidah pencacahan yaitu aturan perkalian,
faktorial, dan permutasi.
 Aturan perkalian
Jika suatu prosedur dapat dipecah menjadi duatahap, dan jika tahap pertama
menghasilkan m keluaran yang mungkin dan masing-masing keluaran dilanjutkan ke tahap
kedua dengan n keluaran yang mungkin, maka prosedur tersebut akan menghasilkan m x
nkeluaran yang mungkin
4. Prosedur
 Penyajian aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi)
melalui masalah kontekstual
Uraian Materi

A. Aturan Perkalian

Cermati kasus berikut

Dedi mempunyai 3 baju dengan warna Hijau, Kuning, Putih dan 3 celana berwarna ungu, merah dan
biru. Berapa banyak pasang cara Dedi memilih celana dan baju?
Banyak kemungkinan pasangan baju dan celaan yang bisa dipakai Dedi

n1 = Kejadian 1 (celana) = 3

n2 = Kejadian 2 (kaos) =
Jika suatu kejadian dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n cara, maka
pasangan kejadian dapat terjadi:

Prinsip ini dapat digenerelasasikan untuk memasukan banyak kejadian yang dapat terjadi dalam
n1,n2,n3,…nk cara. Banyaknya k kejadian dapat terjadi dalam n1.n2.n3.…nk cara.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Poblem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah)
F. Media Pembelajaran
1. Media LCD projector,
2. Laptop,
3. Bahan Tayang (slide power point)
G. Sumber Belajar
1. Buku Peserta didik,
2. Buku Pegangan Guru,
3. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Ket.
Tahap Guru Peserta didik
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam  Berdo’a untuk
pembuka dan berdoa untuk memulai mengembangkan
pembelajaran kompetensi spirirtual
 Memeriksa kehadiran peserta didik peserta didik
sebagai sikap disiplin  Mempesiapkan fisik dan
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta psikis untuk menhadapi
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran
pembelajaran.
Apersepsi  Mengamati msalah
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan konteksual di sajikan guru
pembelajaran yang akan dilakukan  Menggunakan
dengan pengalaman peserta didik pengetahuan yang elah
sebelumnya, dengan mengajukan dimiliki sebelunya untuk
permasalahan kontekstual yang terkait menentukan
dengan pelajaran yang akan dilakukan. kemungkinan-
Contoh: kemungkinan baju da
Cermati kasus berikut celana yang bisa
Dedi mempunyai 3 baju dengan warna digunakan oleh Dedi
Hijau, Kuning, Putih dan 3 celana  Memahami tujuan
berwarna ungu, merah dan biru. Berapa pembelajaran materi
banyak pasang cara Dedi memilih celana aturan perkalian pada
dan baju? kaidah pencacahan
melalui masalah
kontekstual yang disajikan
oleh guru

Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari aturan perkalian melalui
masalah kontekstual yang disajikan
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi
inti, kompetensi dasar, indikator, pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan inti
Fase 1: Orientasi  Mengajukan masalah kontekstual  Mengamati masalah
peserta didik pada terkait dengan aturan perkalian pada kontekstual yang
masalah kaidah pencacahan, yang tertera pada diberikan oleh guru dan
Lembar Kegiatan Peserta didik (LKS) mengajukan pertanyaan
dengan bantuan IT (power point) jika ada yang belum
(terlampir) dipahami terkait dengan
 Meminta peserta didik mengamati masalah yang disajikan
(membaca) dan memahami masalah  Menuliskan informas yang
kontekstual yang diberikan secara diperlukan yang terdapat
indvidu dan mengajukan hal-hal yang dalam masalah
belum dipahami terkait masalah yang kontekstual yang disajikan
disajikan. (mengamati dan menanya)
 Jika ada peserta didik yang mengalami
masalah, guru mempersilahkan peserta
didik lain untuk memberikan
tanggapan. Bila diperlukan, guru
memberikan bantuan secara klasikal
melalui pemberian scaffolding.
 Meminta peserta didik menuliskan
informasi yang terdapat dari masalah
tersebut secara teliti dengan
menggunakan bahasa sendiri.
Fase 2:  Meminta peserta didik berkumpul  Berkumpul dengan
Mengorganisasikan dengan kelompok heterogen yang telah kelompok masing-masing
peserta didik dibentuk sebelumnya. yang telah dibagi
belajar  Membagikan LKS untuk masing– sebelumnya
masing kelompok yang berisi masalah  Melalui kegiaan
kontekstual terkait dengan aturan mengamati dan menanya,
perkalian pada kaidah pencacahan serta peserta didik
langkah-langkah pemecahannya mengumpulkan berbagai
 Meminta peserta didik bekerja sama informasi terkait dengan
untuk menghimpun berbagai konsep penyelesaian masalah
dan aturan matematika yang sudah kontekstual yang
dipelajari serta memikirkan secara diberikan
cermat strategi yang berguna untuk
memecahkan masalah kontekstual yang
diberikan (mengumpulkan informasi)
 Mendorong peserta didik agar semua
peserta didik untuk terlibat diskusi
kelompok dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh
pekerjaannya.
Fase 3:  Berkeliling mencermati peserta didik  Melakukan kegiatan
Membimbing bekerja, mencermati dan menemukan diskusi kelompok secara
penyelidikan berbagai kesulitan yang dialami peserta aktif
individu dan didik, serta memberikan kesempatan  Mengajukan perntanyaan
kelompok kepada peserta didik untuk bertanya kepada guru apabila
hal-hal yang belum dipahami. dalam kegiatan diskusi
 Memberi bantuan (scaffolding) mengalami masalah
berkaitan kesulitan yang dialami  Masing-masing kelompok
peserta didik secara individu, mencoba mendaftar
kelompok, atau klasikal kemungkinan banayk
 Meminta peserta didik melihat jalan yang bisa dilalui dan
hubungan-hubungan berdasarkan kota X ke kota Y
informasi/data yang dimilki untuk
menentukan jalur yang bisa ditempuh
dari kota X ke kota Y dengan
melakukan pencacahan/mendaftar
semua kemungknan jalan yang bisa
dilewati. Bila peserta didik belum
mampu menjawabnya, guru memberi
scaffolding dengan mengingatkan
peserta didik mengenai cara mereka
menentukan jenis jalur yang bisa
dilewati (mengasosiasi)
Fase 4:  Meminta peserta didik menyiapkan  Menyiapkan laporan hasil
Mengembangkan laporan hasil diskusi kelompok secara diskusi kelompok secara
dan menyajikan rapi, rinci, dan sistematis. rapi, rinci, dan sistematis.
hasil karya  Berkeliling mencermati peserta didik  Masing-masing kelompok
bekerja menyusun laporan hasil diskusi, bermusyawarah
dan memberi bantuan, bila diperlukan. menentukan perwakilan
 Meminta peserta didik menentukan untuk menyajiakan
perwakilan kelompok secara laporan hasil diskusi di
musyawarah untuk menyajikan depan kelas
(mempresentasikan) laporan di depan  Memberi tanggapan
kelas. maupun terhadap
 Meminta semua kelompok penyajian hasil diskusi
bermusyawarah untuk menentukan satu kelompok yang presentasi
kelompok yang mempresentasikan
(mengkomunikasikan) hasil diskusinya
di depan kelas secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu.
 Memberi kesempatan kepada peserta
didik dari kelompok penyaji untuk
memberikan penjelasan tambahan
dengan baik (mengkomunikasi)
 Memberi kesempatan kepada peserta
didik dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
 Melibatkan peserta didik mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta
masukan dari peserta didik yang lain
dan membuat kesepakatan, bila
jawaban yang disampaikan peserta
didik sudah benar.
 Memberi kesempatan kepada kelompok
lain yang mempunyai jawaban berbeda
dari kelompok penyaji pertama untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi
kelompoknya secara runtun, sistematis,
santun, dan hemat waktu. Apabila ada
lebih dari satu kelompok, maka guru
meminta peserta didik bermusyawarah
menentukan urutan penyajian.
Fase 5:  Selanjutnya, Dengan tanya jawab,guru  Menemukan konsep
Menganalisa dan membuka cakrawala penerapan ide dari (rumus) umum untuk
mengevaluasi penyelesaian masalah tersebut untuk menentukan banyak
proses pemecahan menemukan rumus (ide) umum untuk kemungkinan yang terjadi
masalah menentukan banyak kemungkinan yang dari suatu peristiwa
terjadi dari suatu peristiwa tertentu. tertentu. Misalkan Jika
Misalkan Jika suatu kejadian dapat suatu kejadian dapat
terjadi dalam m cara dan kejadian terjadi dalam m cara dan
kedua dapat terjadi dalam n cara, maka kejadian kedua dapat
pasangan kejadian dapat terjadi: m x n terjadi dalam n cara, maka
pasangan kejadian dapat
cara terjadi: m x n cara
 Mengumpulkan semua hasil diskusi  Masing-masing
tiap kelompok Mengumpulkan semua
hasil diskusi
Penutup
 Peserta didik diminta menyimpulkan  Membuat kesimpulan
tentang bagaimana menentukan banyak menyimpulkan tentang
kejadian yang dapat terjadi dalam bagaimana menentukan
n1,n2,n3,…nk cara. banyak kejadian yang
 Guru memberikan tugas PR beberapa dapat terjadi dalam
soal mengenai maslah kontekstual n1,n2,n3,…nk cara.
terkait denagn aturan perkalian  Mencatat PR yang
 Guru mengakhiri kegiatan belajar diberikan oleh gurur
dengan memberikan pesan untuk tetap  Mempehatikan dengan
belajar. seksama pesan guru

H. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
1. Penilaian Pengetahuan

Indikator Instrumen

a. Menganalisis dan menyimpulkan 1. Empat oranag sahabat yaitu, Ali (A), Budi (B) Cka (C) dan
aturan perkalian melalui beberapa Doni(D) diundang dua orang untuk rapat pemuda. Ada berapa
contoh nyata serta menyajikan alur cara undangan itu dapat dipenuhi oleh keempat orang sahabat
perumusan aturan pencacahan. tersebut.
b. Menerapkan aturan perkalian 2. Berapa banyak susunan bilangan tiga angka yang dapat disusun
dalam pemecahan masalah nyata. dari angka angka 0.1,2,3,4,5,dan 6 dengan angka nol tidak
boleh di depan?

2. Penilaian Ketrampilan

Indikator Instrumen

a. Terampil menentukan berbagai kemungkinan terjadinya suatu peristiwa Lembar Pengamatan


b. Menggunakan aturan perkalian yang sesuai dalam pemecahan masalah Ketrampilan
nyata serta memberikan alasannya.
c. Terampil dalam menyajikan hasil diskusi kelompok

3. Penilaian Sikap

Indikator Instrumen

a. Kerjasama dalam proses pemecahan masalah Lembar Pengamatan Sikap


b. Disiplin dalam mengerjakan tugas
c. Toleransi dalam proses pembelajaran
PembelajaranRemedial dan Pengayaan
a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada
peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Melkukan perhitungan pencacahan : aturan perkalian melalui masalah kontekstual yang
sering dijumpai peserta didik
b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan
lebih luas misalnya
 Mementukan banyak kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang diserta dengan
berbagai kondisi(syarat) tertentu.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)

KELAS :...........................................
KELOMPOK: ..............................................
NAMA : 1. ..........................................
2............................................
3...........................................
4............................................
5............................................
HARI/TGL : .................................................

ATURAN PERKALIAN
Petunjuk :

Perhatikan permasalahan berikut !

Diskusi Kelompok

Seorang Wisatawan asing sedang membuat rencana perjalanan dengan jalur-jalur yang menghubungkan satu
kota dengan kota lain. Kota M ke kota J ada 5 jalan, dari kota M ke kota T ada 6 jalan, jalan J ke kota B ada
2 jalan dan kota B ke kota T ada 3 jalan. Hitung berapa banyak rute yang berbeda dari kota J ke kota T dan
dari kota B ke kota M

Petunjuk:

a) Buatlah sketsa untuk menggambarakan persoalan di atas


b) Analisis berbagai rute yang berbeda yang mungkin bisa dilewati dari kota J ke kota T dan dari kota B
ke- kota M

…………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………………………………………….

Anda mungkin juga menyukai