Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

ASI EKSKLUSIF

KULIAH KERJA NYATA – BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT (KKN-BBM) KE-58


UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI DESA SETRO KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

OLEH :

KELOMPOK I

OLEH :

UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program pemberian ASI Eksklusif pada bayi saat ini sedang digalakkan
pemerintah. Memberikan ASI ekslusif artinya bayi tersebut hanya diberi ASI saja tanpa
ada tambahan susu atau makanan lain selama 6 bulan pertama.
Penelitian dari berbagai belahan dunia menunjukan bahwa ASI memiliki semua
kandungan penting bagi daya tahan tubuh yang diperlukan oleh bayi. Dan dengan
memberikan ASI dapat mengurangi tingkat kematian bayi yang dikarenakan berbagai
penyakit.
ASI memiliki manfaat bagi bayi maupun ibu. Manfaat bagi bayi adalah dapat
membantu memulai kehidupannya dengan baik, mengandung antibodi, ASI mengandung
komposisi yang tepat, mengurangi kejadian caries dentis, memberi rasa nyaman dan aman
pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi, terhindar dari alergi, ASI meningkatkan
kecerdasan bagi bayi, membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara. Manfaat bagi ibu antara lain,
sebagai metode kontrasepsi, menjaga kesehatan ibu, mempermudah penurunan berat
badan, kebutuhan psikologis terpenuhi.
Solusi untuk meningkatkan pengetahuan ASI eksklusif yaitu dengan cara
pemberian informasi seperti penyuluhan dapat memberikan pengetahuan ASI eksklusif
tentang pengertian, manfaat, kelebihan, cara penyimpanan, dan teknik menyusui. Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan
1.2 Tujuan Penyuluhan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan informasi tentang ASI eksklusif dan menumbuhkan kesadaran
orangtua bayi di daerah binaan untuk mengetahui ASI eksklusif yang baik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Masyarakat dapat menjelaskan kembali pengertian ASI Eksklusif
2) Masyarakat dapat menjelaskan kembali macam-macam ASI
3) Masyarakat dapat menjelaskan kembali kelebihan dan manfaat ASI
4) Masyarakat dapat menjelaskan kembali cara menyimpan ASI
5) Masyarakat dapat menjelaskan kembali teknik menyusui

1.3 Manfaat Penyuluhan


1.3.1 Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan dan mencapai
sasaran kegiatan yang direncanakan dalam praktik KKN-BBM di daerah binaan
1.3.2 Bagi Masyarakat
1) Mendapat informasi secara jelas mengenai ASI Eksklusif
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah binaan mengenai ASI Eksklusif
BAB II
RENCANA BIDANG GARAPAN

2.1 Tema kegiatan


“ASI EKSKLUSIF”
2.2 Jenis Kegiatan
Penyuluhan
2.3 Sasaran :
Ibu dengan bayi di daerah binaan Desa Setro
2.4 Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/ tanggal : (menyesuaikan)
Pukul : (menyesuaikan)
Tempat : (menyesuaikan)
2.5 Metode Pelaksanaan
Ceramah dan tanya jawab
2.6 Materi penyuluhan
(Terlampir)
2.7 Media
Leaflet
LCD dan proyektor
2.8 Pengorganisasian
Pelindung :
Pembimbing :
Penanggung Jawab : Dinda & Izza
Pelaksana :

2.9 Rencana Anggaran

1. Kesekretariatan pengadaan proposal Rp. 10.000,-


2. Leaflet Rp. 10.000,-
3. Doorprize Rp. 50.000,-
4. Konsumsi Rp. 50.000,-

2.10 Sumber Dana


Uang kas kelompok
2.11 Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
I Pembukaan
a. Moderator memberikan salam. a. Peserta menjawab salam. 5 menit
b. Moderator memperkenalkan b. Peserta mendengarkan dan
anggota penyuluh. memperhatikan.
c. Moderator menjelaskan topik c. Peserta mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
d. Moderator membuat kontrak d. Peserta mendengarkan dan
waktu. memperhatikan.
e. Moderator menjelaskan tujuan e. Peserta mendengarkan dan
penyuluhan. memperhatikan.
II Pelaksanaan
a. Menggali pengetahuan peserta a. Peserta mengemukakan 20 menit
tentang ASI eksklusif pendapat.
b. Memberikan penjelasan b. Peserta mendengarkan dan
tentang ASI eksklusif memperhatikan.
c. Menggali pengetahuan peserta
tentang pemberian ASI
eksklusif
d. Memberikan penjelasan
tentang manfaat pemberian
ASI eksklusif
e. Memberikan penjelasan
tentang cara pemberian ASI
eksklusif
III Penutup 5
a. Moderator membuka sesi tanya a. Peserta bertanya kepada 5 menit
jawab. penyuluh.
b. Moderator menanyakan b. Peserta menjawab pertanyaan
kembali materi yang telah yang diajukan oleh moderator.
disampaikan. c. Peserta ikut menyimpulkan
c. Moderator menyimpulkan hasil materi bersama moderator.
diskusi. d. Menjawab salam
d. Moderator memberikan salam.

2.12 Kriteria Evaluasi


1) Evaluasi Struktur
a. Penyusunan kepanitiaan pelaksanaan kegiatan.
b. Penyusunan proposal kegiatan
c. Mengajukan proposal pada pihak kelurahan dan pendidikan.
d. Persiapan pelaksanaan penyuluhan
2) Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan ASI Eksklusif dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang dilakukan
b. Mahasiswa bertugas sesuai dengan tugasnya.
c. Ibu aktif memberikan pertanyaan
3) Evaluasi Hasil
a. Ibu yang memiliki bayi hadir mengikuti penyuluhan.
b. Terdapat peningkatan pengetahuan melalui pre test dan post test yang diberikan.
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi
Bapak/Ibu. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
MATERI
ASI EKSKLUSIF

1 Pengertian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI segera setelah bayi lahir sampai dengan 6
bulan tanpa tambahan makanan apapun.

2 Manfaat Pemberian ASI


2.1 Bagi Ibu :
2.1.1 Aspek Kesehatan Ibu
Adanya hisapan bayi, rangsangan (implus) akan diteruskan ke bagian
belokan kelenjar hipofise yang melepaskan hormone oksitosin masuk ke dalam
darah. Oksitosin akan memacu kontraksi rahim sehingga proses involusi
semakin cepat dan baik.
2.1.2 Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan.
Hormone yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk
ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
2.1.3 Aspek Psikologis
Mendekatkan hubungan anak dan ibu. Ibu akan merasa bangga dan
diperlukan rasa yang dibutuhkan oleh sesama manusia.

2.2 Bagi Bayi


2.2.1 Nutrien (zat gizi) yang Sesuai untuk Bayi.
Gizi yang lengkap dan mudah dicerna, adapun zat gizi yang terkandung
dalam ASI adalah:
1) Lemak
Sumber kalori utama adalah lemak, sekitar 50% kalori ASI berasal dari
lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5-4,5%. Walaupun kadarnya tinggi,
tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat pada ASI.
2) Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa sangat bermanfaat
mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasillus
bifidus.
3) Protein
Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI 0,9%, 60%
diantaranya adalah whey. Dalam ASI terdapat 2 macam asam amino yang tidak
terdapat dalam susu sapi, yaitu sistin dan taurin.
4) Garam dan Mineral
Ginjal dan neonatus belum dapat mengkonsumsi air kemih dengan baik,
sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral rendah.
5) Vitamin
ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K berfungsi
sebagai katalisator pada proses pembekuan darah. Vitamin E terutama di
kolustrum. Vitamin D juga terdapat dalam ASI.

2.2.2 Mengandung Zat Protektif


1) Laktobasillus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asetat yang
menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
2) Lisozim
Enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan antiinflamatori, bekerja
sebagai peroksida dan aksorbat untuk menyerang E. coli dan sebagian
salmonella.
3) Antibodi
Kolustrum mengandung immunoglobulin : IgA, IgE, IgM dan IgG. Dalam
ASI juga terdapat antigen terhadap Helicobacter.

2.2.3 Mempunyai Efek Psikologis yang Menguntungkan.


Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada ibu, kontak kulit yang
dini. Sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Interaksi yang
timbul waktu menyusui akan menimbulkan rasa aman bayi yang penting untuk
menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi (sence of trust).
2.2.4 Menyebabkan Pertumbuhan yang Baik
Bayi yang mendapatkan ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang
baik setelah lahir.

2.3 Bagi Keluarga


2.3.1 Aspek Ekonomi
ASI hemat, tidak perlu dibelikan dan akan menghemat pula biaya pengobatan
karena bayi jarang sakit.
2.3.2 Aspek Psikologis
Kebahagiaan bertambah, karena kelahiran lebih jarang. Sehingga suasana
kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan antara bayi dan keluarga.
2.3.3 Aspek Kemudahan
Sangat praktis, karena dapat diberikan kapan saja dan dimana saja. Keluarga
tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol yang harus selalu dibersihkan.

2.4 Bagi Negara


1) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
2) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
3) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa

3 Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI


1) Rasa cemas.
2) Motivasi diri dan dukungan suami/keluarga untuk menyusui bayinya sangat
penting.
3) Adanya pembengkakan payudara karena bendungan ASI.
4) Pengosongan ASI yang tidak teratur.
5) Kondisi status gizi ibu yang buruk dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
ASI.
6) Ibu yang lelah, kurang istirahat, stress atau sakit.

4 Cara Pemberian ASI yang Benar


Pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwal, bayi dapat menentukan kebutuhannya
sendiri. Normalnya bayi dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan
ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.

5 Langkah-langkah menyusui yang benar :


1) Sebelum menyusui, ibu cuci tangan, ASI dikeluarkan sedikit lalu dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan
putting.

2) Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.


a. Ibu duduk atau berbaring santai, duduk lebih baik menggunakan kursi rendah
agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
b. Bayi dipegang dengan 1 lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
c. Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.
d. Telinga dan tangan terletak pada satu garis lurus.

3) Payudara dipegang dengan ibu jari yang lain menopang dibawah. Tidak hanya
menekan putting dan areola saja.
4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara :
a. Menyentuh pipi dengan putting, menyentuh sisi mulut bayi.
b. Setelah membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan putting susu dan areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
c. Diusahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut.

Perlekatan benar (Perinasia, 2004)

Perlekatan salah (Perinasia, 2004)

5) Melepaskan isapan bayi


a. Jari telunjuk ibu dimasukkan ke dalam mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu
ditekan ke bawah.

b. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan.


6) Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting
susu dan areola mammae dan dibiarkan kering dengan sendirinya.
7) Sendawakan bayi
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi
tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi, bayi
digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk-
tepuk atau bayi tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk-tepuk
perlahan-lahan.
6 Posisi-posisi Menyusui

Posisi duduk
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar

Posisi menyusui sambil duduk yang benar

Posisi menyusui sambil rebahan yang benar

Posisi khusus
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar.
Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Pada ASI yang
memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan
kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Posisi menyusui balita pada kondisi normal

Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah


Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
Menyusui bayi kembar, dilakukan dengan seperti memegang bola, kedua bayi
disusukan bersamaan di payudara kanan dan kiri.

Posisi menyusui pada bayi kembar

7 Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar


1) Bayi tampak tenang
2) Badan bayi menempel pada perut ibu.
3) Mulut bayi tebuka lebar.
4) Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5) Sebagian besar areola masuk dalam mulut bayi.
6) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7) Putting susu ibu terasa nyeri.
8) Kepala agak tengadah.

8 Pedoman menyusui yang baik dan benar.


1) Berikan ASI : Setelah 30 menit setelah melahirkan,kolustrum, sesering mungkin
dan semau bayi, secara eksklusif, dari kedua payudara.
2) Ibu sekamar dengan bayi.
3) Perhatikan posisi menyusui.
9 Tanda-tanda Bayi Mendapat ASI yang Cukup.
1) Bayi tertidur pulas setelah menyusui.
2) Bayi tampak tenang.
3) Bayi tidak rewel atau tidak sering menangis.
4) Menyusu dengan waktu yang normal atau tidak terlalu lama atau terlalu sering.
5) Berat bayi sesuai umur.
6) Kencing bayi tidak kurang dari 6 kali sehari dan urin tidak pekat,

10 Dampak Tidak Menyusui dengan Benar


Dampak yang sering terjadi pada ibu dan bayi jika ibu tidak menyusui dengan
benar yaitu:
1) Puting susu menjadi lecet
2) ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
3) Bayi enggan menyusu
4) Bayi menjadi kembung

11 Pemberian ASI pada Ibu Bekerja


1) Berikan ASI sebelum dan sesudah bekerja.
2) Saat di tempat kerja bila payudara penuh, ASI diperas dan disimpan dalam botol.
Pedoman Waktu Penyimpanan ASI
Metode Penyimpanan Waktu Penyimpanan
Kolostrum (suhu kamar) 12 jam
Suhu ruangan 160C 24 jam
Suhu ruangan 19‒220C 10 jam
Suhu ruangan 260C 4 ‒ 6 jam
Suhu ruangan 30‒380C 4 jam
Lemari es (4‒50) 5 hari
Freezer di lemari satu pintu 2 minggu
Freezer di lemari es dua pintu 3-6 bulan
(-18 ‒ -200C)
3) Saat ibu bekerja ASI yang telah disimpan dapat diberikan pada bayi, dengan cara
ASI dihangatkan sesuai dengan suhu kamar direndam dalam mangkuk air panas
lalu ASI diberikan dengan sendok.

12 Masalah-masalah dalam Pemberian ASI


1) Putting susu lecet.
2) Payudara bengkak.
3) Saluran ASI tersumbat.
4) Mastitis atau radang.
5) Ibu yang bekerja.
6) Pada keadaan khusus :
a. Ibu melahirkan SC, ibu dengan HIV, ibu dengan hepatitis B, ibu dengan TB
paru, ibu yang memerlukan pengobatan.
7) Bayi sering menangis, bayi enggan menyusu, bayi premature, bayi kembar, bayi
kuning, bayi sumbing.
DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, A, 2008. ASI Panduan Praktis Ibu menyusui, Banyu media

Depkes, 2005. Manajemen Laktasi. Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan
di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

IDAI Jakarta. 2008. Bedah ASI. Jakarta: FKUI

Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya

Sidi, IPS dkk. 2004. Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia

Siregar, Arifin. 2004. Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang


Memperngaruhinya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.

USAID. 2002. Pemberian ASI Eksklusif atau ASI saja: Satu-satunya Sumber Cairan
yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini. Washington DC: LINKAGES.

Anda mungkin juga menyukai