Anda di halaman 1dari 66

"/Wr

\w -d
l#
+f,.

'#
ffi"

*t
q#
t"qo\

rSsr*
Desember20l3 2302-9579

{fi
' i{
'tr
,/,
tl
qfui
*
fd *,/f
i
JURNAL SIMETRIK
ISSN : 2302-9579
VOLUME 3, NOMOR 2, Desember 2013

Penanggungjawab
Dr. Sammy Saptenno, SE., M.Si

Ketua Penyunting
Vicky Salamena, SST., MT

Redaktur
Aleksander A Patty, ST., MT

Penyunting Pelaksana
Luwis H. Laisina, ST., MT
Paulus F. Picauly, ST., M.Eng
Graciadiana I. Huka, ST., MT
Reynold P. J. V. Nikijuluw, S.Pd., M.Ed

Desain Grafis
Ridolf Kermite, ST

Tata Usaha
Wa Hauli

Alamat Penyunting dan Tata Usaha :


Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Ambon
Jln. Ir. M. Puttuhena Wailela Rumah Tiga Kota Ambon 97234.
Website: www.uppm.polnam.ac.id. e-mail: jurnalsimetrik@gmail.com
i
DAFTAR ISI

MEDIA PROMOSI BERBASIS VIDEO TENTANG POLITEKNIK NEGERI AMBON 1-7


(Elisabeth Tansiana Mbitu, Alphin Stephanus)

KAJIAN TINGKAT PENGARUH FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA 8 - 11


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PROYEK
KONSTRUKSI DI KOTA AMBON
(Lenora Leuhery)

IMPLEMENTASI STRATEGY SQ4R TIPE BANTUAN MULTIMEDIA VS BUKU TEKS, 12 - 22


GAYA BELAJAR DIVERGER dan ACCOMODATOR TERHADAP HASIL BELAJAR
BAHASA INGGRIS TEKNIK
(Meiti Leatemia)

PERENCANAA BENTUK DAN UKURAN TURBIN GORLOV UNTUK KELUARAN 23 - 27


DAYA MEKANIK 600 Watt
(Vicky Salamena)

UNJUK KERJA PROTOTIPE TURBIN KINETIK RODA GANDA SEBAGAI 28 - 31


PEMBANGKIT LISTRIK PEDESAAN
(Rudy Soenoko)

DAMPAK BANJIR AKIBAT LAJU ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI WAI TOMU 32 - 38
KOTA AMBON
(Nelda Maelissa, Vera Th. C. Siahaya, Paulina Limba)

IMPLEMENTASI PORTOFOLIO APLIKASI PADA POLITEKNIK NEGERI AMBON 39 - 45


(Victor. F. Puturuhu)

KAJIAN TENTANG PERUBAHAN NILAI KEKERASAN PRODUK LAS AKIBAT 46 - 50


PROSES PENDINGINAN DENGAN AIR
(Graciadiana Irene Huka)

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTARIS PENGELOLAAN 51 - 56


DATA DP2M PADA UPPM (Unit Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat)
POLITEKNIK NEGERI AMBON
(Luwis H. Laisina, R. P. J. V. Nikijuluw)

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN 57 - 61


TEKNIK KAPAL PENANGKAPAN IKAN
(Rina Luciane Manuhutu, Jongky Jesayas)

ii
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

MEDIA PROMOSI BERBASIS VIDEO TENTANG POLITEKNIK NEGERI AMBON

Elisabeth Tansiana Mbitu1), Alphin Stephanus2)

Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon

E-mail : etansiana@yahoo.com
E-mail : stevylib@yahoo.com

Abstract
The purpose of this research is make a good and interest promotion media about State Polytechnic of Ambon
that can extend to all of people in Ambon island and another islands around Ambon. By the result of this research, it
can make State Polytechnic of Ambon will be famous and improve the proclivity of student applicant in State
Polytechnic of Ambon. This promotion media was made using combination of many software such as AVS Video
Editor, 3dsmax, macromedia flash, adobephotoshopandadobeflash. The implementation method of promotion
mediaare storyboard method and navigation structure. The steps of this research are necessary analysis, collect data,
determination of consept, design, media implementation, testing and finishing the product. This interactif promotion
media based video about State Polytechnic of Ambon is made in Compact Disk (CD) so it can be play in video
player and show in television monitor.

Keywords: promotion media, video, multimedia, interactif

1. Pendahuluan tersebut, maka diperlukan untuk diadakannya


Promosi merupakan suatu cara yang dilakukan pembuatan dan perancangan aplikasi multimedia berupa
untuk memperkenalkan suatu produk atau suatu Video Interaktif Politeknik Negeri Ambon guna
perusahaan (lembaga) kepada masyarakat agar nantinya menjawab kepentingan dan tujuan tersebut
dapat meningkatkan atau menambah kepercayaan tersebut.Media promosi berbasis multimedia secara
masyarakat kepada suatu produk atau lembaga tersebut. khusus video yang dikemas dalam bentuk CD ini dapat
Agar promosi ini berhasil dan sesuai dengan tujuan yang dijalankan di pemutar video dan ditampilkan di monitor
diharapkan maka diperlukan suatu media promosi yang TV. Sehingga bagi masyarakat yang ingin mengetahui
berkualitas, menarik dan dapat menjangkau semua dan mengenal lebih banyak lagi tentang Politeknik
kalangan masyarakat.Salah satu media promosi yang Negeri Ambon dapat menjalankan video promosi ini
dapat digunakan adalah media yang berbasis multimedia sendiri.
khususnya yang berupa video dan bersifat Tujuan penelitian ini adalah membuat suatu media
interaktif.Pemilihan video sebagai media promosi tentang Politeknik Negeri Ambon yang
penyebarluasan inovasi dan informasi selain mampu berbentuk video dan bersifat interaktif sehingga dapat
mengkombinasikan visual dengan audio juga dapat digunakan untuk memperkenalkan profil lembaga di
dikemas dengan berbagai bentuk, misalnya semua kalangan masyarakat. Diharapkan juga media
menggabungkan antara komunikasi tatap muka dengan promosi yang dihasilkan ini dapat menjadi acuan bagi
komunikasi kelompok, menggunakan teks, audio dan peneliti lain untuk mengembangkan media promosi lain
musik. yang lebih kreatif dan menarik.
Kegiatan promosi dan publikasi terhadap
keberadaan, tujuan, fungsi dan kinerja Politeknik Negeri 2. Tinjauan Pustaka
Ambon perlu dilaksanakan dengan bauran informasi dari 2.1 Multimedia
berbagai media.Diantaranya media cetak, media Multimedia dapat dikatakan suatu bentuk baru
elektronik, media maya (website), pemaparan/presentasi dalam pembuatan program-program komputer dengan
dan public relation. Salah satu media promosi yaitu penggambungan lebih dari suatu media.Meskipun hanya
dengan menggunakan aplikasi multimedia CD Interaktif mengandung sedikitnya dua elemen, sudah dikatakan
yang berupa Company Profile, yaitu informasi gambaran sebagai multimedia. Pengertian multimedia menurut
wajah perusahaan Politeknik Negeri Ambon tentang Rosch: “Multimedia adalah kombinasi dari komputer
tujuan, fungsi, dan kinerja untuk dipublikasikan kepada dan video”; Adapun pengertian menurut McCornick:
masyarakat luas. Mengingat belum adanya aplikasi “Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga
1
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

elemen, yaitu suara, gambar dan teks”. Menurut Turban yang dapat didengar. Audio atau suara dalam
dkk: “Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit komputer diolah oleh sound card dari bentuk analog
dua media input atau output dari data, media ini dapat ke bentuk digital. Audio sangat berguna dalam
audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan memberi tekanan dalam sebuah adegan atau
gambar”. Menurut Robin dan Linda: “Multimedia memberikan efeksuara dalam sebuah karya
merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang multimedia.
dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, c. Video Merupakan sajian gambar dan suara yang
grafik, animasi, audio, dan gambar video”. Dengan ditangkap menggunakan kamera yang kemudianakan
demikian multimedia dapat diartikan sebagai disusun ke dalam urutan frame untuk dibaca dalam
pemanfaatan komputer untuk membuat dan satuan detik.
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak d. Animation Merupakan penggunaan komputer untuk
(video dan animasi) dengan menggabungkan link dan menciptakan gerak pada layer. Animasi adalah
tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, paparan urutan lakaran yang setiap satunya terdapat
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. sedikit perbedaan untuk menghasilkan satu
Dalam definisi ini terkandung empat komponen pergerakan secara berterusan. Animasi merupakan
penting multimedia yaitu: 1) Harus ada komputer yang satu teknologi yang membolehkan image pengguna
mengkordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang kelihatan seolaholah hidup, dapat bergerak, beraksi
berinteraksi dengan kita; 2) Harus ada link yang dan bercakap.
menghubungkan kita dengan informasi; 3) Harus ada e. Virtual Reality Merupakan pengembangan dari
alat navigasi yang memandu kita; 4)Multimedia komponen multimedia dimana memungkinkan
menyediakan tempat kepada kita untuk mengumpulkan, terjadinya interaksi antara sistem multimedia dengan
memproses, dan mengomunikasikan informasi dan ide user.
kita sendiri. Jika salah satu komponen tidak ada, maka f. Pengertian Film Menurut Undang – undang Nomor 8
bukan merupakan multimedia dalam arti yang luas tahun 1992 tentang Perfilman, yang dimaksud
namanya, misalnya jika tidak ada komputer yang dengan Film adalah karya cipta seni dan budaya
berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan yang merupakan media komunikasi massa pandang –
multimedia.Jika tidak ada link yang menghadirkan dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi
sebuah struktur dan dimensi, maka namanya rak buku, dengan direkam pada pita seluloid, pita video,
bukan multimedia.Kalau tidak ada alat navigasi yang piringan video, dan atau bahan hasil penemuan
memungkinkan kita memilih jalannya suatu tindakan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
maka itu namanya film, bukan multimedia.Demikian ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik,
pula jika kita tidak mempunyai ruang untuk berkreasi atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang
dan menyumbang ide sendiri, maka namanya dapat dipertunjukkan dan atau atau ditayangkan
televisi.Dari beberapa definisi diatas, maka multimedia dengan sistem proyeksi mekanik, eletronik, dan atau
ada yang online (internet) dan offline atau tradisional. lainnya. Perfilman Indonesia diselenggarakan
berdasarkan kepada Pancasila dan Undang – Undang
Multimedia terdiri dari beberapa elemen, yaitu : Dasar 1945. Di samping itu, guna memberikan
a. Text Bentuk data multimedia yang paling mudah wawasan agar perfilman Indonesia dapat tumbuh dan
disimpan dan dikendalikan.Tampilan dalam bentuk berkembang secara optimal sesuai dengan fungsinya,
teks pada program multimedia sangat berperan maka disusunlah arahpenyelenggaraan perfilman
memberikan kemudahan bagi pemakai untuk Indonesia. Penyelenggaraan Perfilman Indonesia
menyampaikan suatu informasi. Teks juga sangat diarahkan kepada 8 (delapan) tujuan, yaitu:
berguna untuk menjelaskan adegan yang sedang a. Pelestarian dan pengembangan nilai budaya
berlangsung dalam sebuah sistem multimedia. Teks bangsa
juga memberi warna tersendiri bagi multimedia. b. Pembangunan watak dan kepribadian bangsa
b. Image (Gambar) Merupakan hasil dari sebuah serta peningkatan harkat dan martabat manusia
pengambilan citra yang didapat melalui alat c. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
penangkap citra. Gambar/Grafik Gambar adalah d. Peningkatan kecerdasan bangsa
kumpulan dari banyak titik yang tersusun e. Pengembangan potensi kreatif dibidang
sedemikian rupa, sehingga menjadi suatu bentuk perfilman
yang diinginkan. Gambar merupakan bentuk yang f. Keserasian dan keseimbangan diantara berbagai
disajikan sebagai sarana informasi yang mudah kegiatan dan jenis usaha perfilman
dipahami dan dimengerti oleh para pemakai. Gambar g. Terpeliharanya ketertiban umum dan rasa
juga bisa sebagai alat penerjemah. (M. kesusilaan
Suyamto,2003)Audio Komponen multimedia yang
dapat berwujud narasi, musik, efek suara atau 8. Skenario, Script Storyboard, Sebuah proyek film
gabungan dari ketiganya. Audio adalah segala suatu yang akan dibuat, akan lebih baik hasilnya jika ada
2
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

suatu perancangan atau perencanaan yang dibuat.  Memperlihatkan fenomena yang tidak dapat dilihat
Perancangan memberikan gambaran materi yang dengan mata
harus dibuat dan dilakukan pembuatannya, sehingga  Mengkomunikasikan pesan kepada pemirsa
pembuatan film dapat berjalan dengan lancar. (audiens) yang spesifik
Skenario merupakan unsur paling penting dalam  Dapat digunakan berulang-ulang kali; (6) dapat
sebuah produksi film (televisi maupun video) karena mengurangi sequence secara akurat; (7) mampu
merupakan fondasi atau rancangan awal suatu film. memancing emosi; (8) berisi visualisasi dan suara
Skenario adalah bentuk tertulis dari keseluruhan film (Pribadi 2003).
yang merupakan bentuk dasar rangkaian dan adegan Dalam Pembuatan sebuah Video, ada beberapa
– adegan yang tidak dirincikan. Script merupakan 3nsure penting yang berperan, yaitu: kamera, editing dan
hasil kerja tertulis yang menjadi bahan dalam packing. Ketiga hal ini menjadi 3nsure dasar yang harus
pembuatan film Script berisi rincian naskah siap diketahui oleh pembuat video. Tahapan pembuatannya
produksi yang berisi sudut pengambilan (angle) sendiri terbagi atas 3 bagian utama yaitu pra produksi,
secara rinci dan spesifik serta bagian–bagian produksi dan post produksi.
kegiatan. Story Board adalah sejumlah sketsa yang a. Tahap Pra Produksi
menggambarkan aksi didalam film, atau bagian Tahap ini merupakan langkah awal dalam
khusus yang disusun teratur pada papan bulletin dan pembuatan video,yang menyangkut pencarian
dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau ide/konsep, pengetahuan video, pembuatan
deskripsi adegan. Story board digunakan untuk storyboard dan persiapan alat.
mempermudah dan mempermurah pengambilan b. Tahap Produksi
gambar. Tahap ini memegang peran penting dalam
pembuatan video.Pada tahap ini dilakukan
2.2 Video pengambilan gambar di lapangan.
Video adalah sistem gambar hidup atau gambar c. Tahap Post Produksi
bergerak yang saling berurutan.Terdapat dua macam Tahap ini merupakan tahap akhir dari pembuatan
video yaitu video analog dan video digital.Video analog video. Editor memegang peran yang sangat penting
dibentuk dari deretan sinyal elektrik (gelombang analog) karena tahap ini menjadi tahap yang paling
yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan melalui menentukan kualitas video yang dihasilkan.
gelombang udara.Sedangkan video digital dibentuk dari Multimedia dapat dikatakan suatu bentuk baru
sederetan sinyal digital yang berbntuk, yang dalam pembuatan program-program komputer dengan
menggambarkn titik sebagai rangkaian nilai minimum penggambungan lebih dari suatu media.Meskipun hanya
atau maksimum, nilai minimum berarti 0 dan nilai mengandung sedikitnya dua elemen, sudah dikatakan
maksimum berarti 1. sebagai multimedia. Pengertian multimedia menurut
Video juga merupakan salah satu media massa Rosch: “Multimedia adalah kombinasi dari komputer
jenis elektronik yang berfungsi untuk menyampaikan dan video”; Adapun pengertian menurut McCornick:
informasi kepada audiens sasaran agar terjadi perubahan “Multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga
pengetahuan, sikap dan keterampilan Terdapat beberapa elemen, yaitu suara, gambar dan teks”. Menurut Turban
unsur penting dalam media massa yaitu: dkk: “Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit
 Adanya sumber informasi dua media input atau output dari data, media ini dapat
 Isi pesan audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan
 Saluran informasi (media) gambar”. Menurut Robin dan Linda: “Multimedia
 Audiens sasaran (masyarakat) merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang
 Umpan balik audiens sasaran dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks,
grafik, animasi, audio, dan gambar video” [Suyanto,
Video berfungsi untuk merekam informasi gambar dan 2004]. Dengan demikian multimedia dapat diartikan
suara dari sumber-sumber sinyal video kedalam pulsa- sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan
pulsa pita magnetik berlapis oksida kemudian informasi menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak
yang telah direkam dikonversi kembali kedalam bentuk (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan
gambar nyata pada layar monitor. Perkembangan pada tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
bidang teknologi video menyebabkan pemakaian berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
medium ini semakin meluas.Video telah mengalami
perubahan bentuk menjadi CD atau DVD yang mampu 3. Metode Penelitian
menampilkan pesan menggunakan gambar, suara, musik 3.1 Tahapan Penelitian
dan teks. Video mempunyai keunggulan sebagai media
penyebaran inovasi pertanian yaitu: Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukan
 Memperlihatkan gerak dalam Gambar 3.1.
 Memperpendek jarak dan waktu
3
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Disain Struktur Navigasi


Analisis Kebutuhan dan Melalui proses ini dihasilkan suatu struktur navigasi
Pengumpulan Data yang menarik sebagai pilihan. User atau pengguna dapat
dengan mudah memilih informasi yang diinginkan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Penentuan Konsep
Ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu
wawancara, kuesioner, observasi, dan studi
dokumentasi. Sebuah penelitian bisa hanya
Disain/Perancangan menggantungkan pada satu cara pengumpulan data,
tetapi bisa juga mengkombinasikannya.
Pada tahap ini dilakukan penelusuran awal untuk
membangun media promosi dengan melakukan
Pengumpulan alat dan bahan
pengumpulan data menggunakan metode:
(material yang digunakan)
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab
dalam hubungan tatap muka kepada responden yang
Pengembangan Media terkait dan dilakukan perekaman menggunakan video
recorder. Kontribusi yang dihasilkan dari proses ini
adalah model promosi yang selama ini dilakukan
Pengujian dan oleh Politeknik Negeri Ambon.
Penyempurnaan Media 2. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data
dengan cara mencatat semua hasil pengamatan dan
Pengemasan Media informasi yang diperoleh selama penelitian
berlangsung. Hasil dari kegiatan ini adalah
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian terciptanya konsep perancangan media promosi
tentang Politeknik Negeri Ambon berbasis
3.2 Model yang digunakan multimedia khususnya video interaktif dan hal-hal
Model penelitian ini adalah penelitian apa saja yang membuat media promosi ini nantinya
pengembangan atau Recearch and Development (R&D) dapat menarik perhatian masyarakat.
dalam rangka mengembangkan suatu produk media 3. Studi Dokumentasi
promosi lembaga Politeknik Negeri Ambon. Teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
beberapa dokumen, literatur yang ada hubungannya
3.3 Rancangan Penelitian dengan masalah penelitian.
Rancangan penelitian menggunakan dua metode
yaitu metode storyboard (luther, 1994) dan struktur 3.5 Teknik Analisis Data
navigasi (Lowery, 2001). Disain atau rancangan media Data hasil wawancara, observasi dan studi pustaka
promosi ini berbasis multimedia. dianalisis untuk mendapatkan suatu konsep perancangan
media promosi yang tepat bagi Lembaga Politeknik
Disain Storyboard Negeri Ambon.
Penggunaan storyboard bermanfaat bagi pembuatan
multimedia dan pemilik multimedia. Bagi pengembang 4. Hasil dan Pembahasan
dan pemilik multimedia, storyboard merupakan visual Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil dari
test yang pertama kali dan gagasan dimana secara tahapan-tahapan penelitian yang telah diuraikan dalam
keseluruhan dapat dilihat apa yang akan disajikan. Bagi metodologi penelitian, yaitu tahapan perancangan dan
pembuat multimedia, storyboard merupakan pedoman pengembangan media.
dari aliran pekerjaan yang harus dilakukan. Hasil dari
tahapan storyboard adalah sketsa tampilan atau 4.1 Tahapan Perancangan
antarmuka. Pada tahap konsep perancangan yaitu
Disain storyboard terdiri dari: mengumpulkan data-data dari Politeknik Negeri
1. storyboard display (tampilan awal video/media) Ambon.Data tersebut berupa data primer dan sekunder.
2. storyboard control panel Data primer adalah data yang diperoleh melalui
beberapa proses, yaitu data dari objek yang di teliti
secara langsung dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi. Sedangkan, data sekunder adalah data
yang diperoleh melalui pustaka dan beberapa media
4
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

promosi cetak seperti bulletin dan brosur tentang Pembuatan media utama dalam Perancangan
lembaga tersebut.Berdasarkan data yang ada, diketahui Media Promosi Politeknik Negeri Ambon dalam bentuk
bahwa terdapat beberapa masalah yang membuat Video (Audio visual) ini melalui beberapa proses agar
promosi Politeknik Negeri Ambon menjadi kurang hasil yang di ciptakan dapat tampil lebih baik.
efektif. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah Tahapan atau proses dalam pengembangan media
tersebut digunakan metode analisis SWOT. Dengan promosi:
menggunakan analisa SWOT, dapat dibandingkan a. Tahap Pra Produksi
kekurangan dan kelebihan yang ada pada Politeknik Judul : Pembuatan Media Promosi
Negeri Ambon tersebut. Kegiatan promosi dengan
Program Interaktif Berbasis Video tentang
menggunakan bahan-bahan promosi bertujuan untuk
penentuan pencapaian target media terhadap target Politeknik Negeri Ambon
audience. Sebelum menentukan tujuan kreatif, strategi
Tujuan : Memperkenalkan dan
kreatif, dan program kreatif terlebih dahulu ditentukan
karakter target audience yang ingin dicapai. Karakter Mempromosikan berdirinya
dari target audience di lihat dari beberapa aspek yakni,
Politeknik Negeri Ambon di kota
aspek geografis, demografis, psikografis dan behavior
dari taget audience tersebut. Ambon serta memberitahukan
Dalam pembuatan media promosi Politeknik
keberadaan Politeknik Negeri
Negeri Ambon, ada konsep visual yang diterapkan yaitu
unsur-unsur yang digunakan meliputi gambar, sound Ambon kepada masyarakat kota
dan teks, yang nantinya disatukan sehingga menjadi
Ambon dan bagaimana aktifitas,
sebuah kesatuan yang cukup menarik, dan informasi
yang disampaikan melalui media promosi video ini proses belajar mengajar, fasilitas
nantinya lebih mudah dipahami dan diingat target
dan semua hal Politeknik Negeri
audience sendiri. Adapun cara penayangan dan
penyebaran video profile ini adalah dengan cara Ambon.
memberikannya kepada user atau target audience dan
Pokok : Video (Audio visual) Politeknik
selanjutnya user tersebut dapat memutarnya pada
pemutar video (video player). Perancangan Media bahasan Negeri Ambon
Promosi Berbasis Video tentang Politeknik Negeri
Sasaran Masyarakat se-Provinsi Maluku
Ambon ini menjelaskan kepada audiens tentang
Politeknik Negeri Ambon, baik itu dari bentuk fisik, Umum
aktifitas dan fasilitas yang ada di Politeknik Negeri
Sasaran Orang tua yang ingin memasukan
Ambon tersebut, video company profile dibuat dengan
sederhana tapi menarik, ditambah lagi pada video Khusus anak-anaknya ke jenjang
promosi Politeknik Negeri Ambon ini, menampilkan
pendidikan Perguruan Tinggi
wawancara Pimpinan Politeknik Negeri Ambon, dengan
memberikan penjelasan tentang Politeknik Negeri
Ambon, sehingga nantinya dapat meyakinkan target Adapun dalam tahap pra produksi Peneliti menetapkan
audience. Pada media pendukung, informasi yang tema cerita yang akan di buat, dalam bentuk Script dan
disampaikan masih seputar Politeknik Negeri Ambon penyusunan video yang siap untuk di produksi. Untuk
dan seluruh program yang dijalankan lembaga yang mempermudah memahami script secara menditel maka
disesuaikan dengan fungsi dari masing-masing media Peneliti membuat sinopsis, Story Line dan Story board
pendukung tersebut. Yang akan dijadikan sebagai dalam bentuk gambar yang di jelaskan dengan kata-kata
headline, tagline, flash dan body copy dalam media dan membaginya menjadi bagian yang lebih menditel.
promosi, seperti pada headline yaitu: Politeknik Negeri
Ambon, tagline: Tepat Waktu, Tepat Ukuran dan Tepat b. Tahap Produksi
Aturan. Tahap produksi dilakukan pengambilan gambar dan
video yang cukup di beberapa lokasi baik itu outdoor
4.2 Pengembangan Media maupun indoor, kamera menggunakan beberapa teknik
Media promosi berbasis video tentang Politeknik pengambilan gambar, mulai dari shoot size dan camera
Negeri Ambon dibuat dengan sederhana tapi menarik, movement, dibutuhkan kejelian dalam pengambilan
ditambah lagi pada audio visual Politeknik Negeri angle gambar karena pengambilan gambar dengan posisi
Ambon ini, menampilkan wawancara Pimpinan berubah-ubah dibutuhkan kosentrasi lebih agar hasilnya
Politeknik Negeri Ambon tersebut, yang memberikan memuaskan.
penjelasan tentang Politeknik Negeri Ambon, sehingga
nantinya dapat meyakinkan target audience.
5
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

 Pengaturan cahaya, menentukan penggunaan cahaya dilakukan menggunakan perangkat lunak Nero
apakah sudah pas atau sesuai dengan yang di Smart.
butuhkan dalam perekaman gambar.
 Mencari posisi terbaik, pencarian posisi angle
kamera yang terbaik merupakan hal yang sangat 5. Penutup
menentukan karena kita di tuntut untuk memilih 5.1 Kesimpulan
waktu yang tepat dalam mengambil posisi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
perekaman. maka dapat disampaikan beberapa kesimpulan antara
 Merekam Gambar, bila pencahayaan dan posisi yang lain:
terbaik telah didapatkan maka gambar telah bisa 1) Dengan adanya media promosi interaktif berbasis
direkam. video ini memberikan kemudahan bagi Politeknik
Negeri Ambon dalam menyampaikan informasi
Selain itu dalam tahap produksi dilakukan pula proses tentang keberadaannya.
Editingdan beberapa langkah dalam pengeditan media 2) Sebagai salah satu alternatif baru metode promosi
utama Perancangan Video Politeknik Negeri Ambon. dalam dunia pendidikan berbasis video yang
mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan media
Dalam hal ini, tahapan Produksi meliputi: konvensional yang selama ini dikenal masyarakat.
1) Capture/import, merupakan proses pemindahan
gambar yang telah di rekam dengan handycam Sony 5.2 Saran
DSC-W190 ke komputer PC. Kualitas hasil video Saran yang dapat disampaikan Peneliti adalah
yang di ambil menggunakan handycam tersebut dalam pengambilan data khususnya video diperhatikan
sudah berkualitas HD dengan begitu dapat angle dan pencahayaannya agar hasil yang diperoleh
mempermudah pengerjaan, dan kualitas gambar bagus dan minim dalam proses pengeditan.
sendiri lebih bagus pada proses editing.
2) Editing Video, editing merupakan proses dimana
hasil rekaman video tersebut diolah. Setelah di 6. Daftar Pustaka
lakukan peng capture/import dari kamera perekam.
Proses pengeditan menggunakan AVS Video Editor
dan setelah itu gambar baru memasuki proses Anonim. Unsur-unsur dasar Pembuatan
editing. Mulai dari pemotongan gambar, penyusunan Video.http://cahayasemestamultimedia.blogspot.
gambar, penambahan animasi, pemberian efek com/2012/04/unsur-unsur-dasar-pembuatan-
transisi, dan pemberian sound yang di inginkan. video.html. Diakses tanggal 12 September 2013.
3) Pemberian musik pendukung, untuk musik Fajrin Maulana,A., 2012. Company Profile
pendukung video Politeknik Negeri Ambon ini, POLTEKKES Bhakti Setya Indonesia Berbasis
musik diambil dari rekaman suara dari Paduan Suara Multimedia sebagai Media Informasi kepada
Politeknik Negeri Ambon ditambah lagu berjudul Masyarakat, Skripsi, Jurusan Manajemen
“Kita Bisa”. Informatika Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta.
c. Tahap Pasca Produksi Gede Agus G., 2011. Profil Lembaga Pendidikan
Dalam tahap pasca produksi, ada 2 hal utama yang Berbasis Multimedia pada LPK SPEC Magelang
dilakukan yaitu tahap pengujian dan pengemasan media sebagai Media Promosi Sekolah Tinggi
yang dibuat. Manajemen Informatika dan Komputer Amikom
1) Pengujian dan Penyempurnaan Media Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Manajemen
Pada tahapan ini, video yang telah dikembangkan Informatika Sekolah Tinggi Manajemen
atau yang dibuat, diuji coba untuk dijalankan pada Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta.
alat pemutar video. Hal ini dilakukan untuk melihat Lya R., 2012. CD Interaktif sebagai Media Promosi dan
apakah video yang telah dibuat dapat dijalankan Informasi pada STIMIK Amikom
pada video player atau tidak. Jika video tersebut Yogyakarta.http://www.p3m.amikom.ac.id.
dapat dijalankan di video player maka Peneliti dapat Diakses 15 Maret 2013.
melanjutkan penelitian ke tahapan berikutnya tetapi Septiana F.,Dhami J dan Dewi T., 2012. Perancangan
jika tidak maka perlu dicek kembali dan dilakukan Aplikasi Multimedia Interaktif Company Profile
penyempurnaan. Generic (Studi Kasus CV. GANETIC), dalam
2) Pengemasan Media Jurnal Algoritma, Vol. 01 No. 09 2012.
Setelah hasil uji coba menunjukan keberhasilan Suyanto, M., 2004.Analisis Dan Desain Aplikasi
maka tahapan berikutnya adalah tahapan Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Yogyakarta,
pengemasan. Pada tahapan ini, CD video promosi Yogyakarta.
digandakan dan diberi label. Proses penggandaan
6
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Syachbana, 2011.Sistem Informasi Akademik Berbasis


Multimedia pada Lembaga Pendidikan
Palembang Technology.dalam Jurnal Teknologi
dan Informatika (TEKNOMATIKA), Vol. 1 No.
2 tahun 2011.
Taufika, A. 2013.Pembuatan Video Company Profile
Berbasis Multimedia di Hotel Taman Sari
Karanganyar Kabupaten Karanganyar.Seminar
Riset Unggulan Nasional Informatika dan
Komputer FTI UNSA 2013.

Fajrin Maulana,A., 2012. Company Profile


POLTEKKES Bhakti Setya Indonesia Berbasis
Multimedia sebagai Media Informasi kepada
Masyarakat, Skripsi, Jurusan Manajemen
Informatika Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta.
Gede Agus G., 2011. Profil Lembaga Pendidikan
Berbasis Multimedia pada LPK SPEC Magelang
sebagai Media Promosi Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer Amikom
Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Manajemen
Informatika Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer Amikom, Yogyakarta.
Lya R., 2012. CD Interaktif sebagai Media Promosi dan
Informasi pada STIMIK Amikom
Yogyakarta.http://www.p3m.amikom.ac.id.
Diakses 15 Maret 2013.
Septiana F.,Dhami J dan Dewi T., 2012. Perancangan
Aplikasi Multimedia Interaktif Company Profile
Generic (Studi Kasus CV. GANETIC), dalam
Jurnal Algoritma, Vol. 01 No. 09 2012.
Suyanto, M., 2004.Analisis Dan Desain Aplikasi
Multimedia UntukPemasaran, Andi Yogyakarta,
Yogyakarta.
Syachbana, 2011.Sistem Informasi Akademik Berbasis
Multimedia pada Lembaga Pendidikan
Palembang Technology.dalam Jurnal Teknologi
dan Informatika (TEKNOMATIKA), Vol. 1 No.
2 tahun 2011.

7
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

KAJIAN TINGKAT PENGARUH FAKTOR PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA


TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)
PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA AMBON

Lenora Leuhery
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon
e-mail : lenoraleuhery@yahoo.co.id

Abstract

Productivity as a measure of whether a project is carried out effectively or not. Productivity project in Indonesia
can not be separated from the productivity of workers, because the characteristics of the projects in Indonesia is
still oriented to the workers as the dominant factor in the implementation. Factor productivity of workers, among
others, education, experience, level of income, the means, motivation, disciplines and working culture.
This study was aimed to determine the effect of the productivity factor for extra-role behavior or Organizational
Citizenship Behavior (OCB). By using path analysis to obtain that education as a top factor affecting labor
productivity on Organizational Citizenship Behavior (OCB).

Keywords: Productivity, extra-role behavior, construction projects

1. Pendahuluan organizational citizenship behavior (OCB) pekerja


Bila berbicara mengenai produktivitas proyek sehingga tugas-tugas pimpinan juga akan akan
Negara berkembang, termasuk Indonesia tentunya, menjadi lebih ringan, karena jika terdapat pekerja atau
tidak lepas dari produktivitas pekerja. Hal ini karena karyawan dengan OCB tinggi.
karakteristik proyek-proyek di Indonesia yang masih Berdasarkan latar belakang seperti diuraikan
berorientasi pada para pekerja sebagai faktor yang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
dominan dalam pelaksanaan suatu proyek. berikut: Faktor-Faktor produktivitas apa saja yang
Untuk dapat meningkatkan produktivitas pekerja, berpengaruh terhadap Organizational Citizenship
terlebih dahulu para kontraktor harus mengetahui Behavior (OCB) pekerja pada proyek konstruksi di
faktor-faktor yang paling berperan dalam Kota Ambon?
mempengaruhi produktivitas pekerja. Hal ini bisa Adapun pembatasan masalahnya adalah sebagai
diartikan bahwa untuk mencapai kinerja yang berikut: (1) Studi dilakukan pada faktor-faktor yang
setinggi-tingginya dituntut "perilaku sesuai" pekerja berpengaruh pada produktivitas pekerja proyek
dengan harapan organisasi. Realitas yang ada adalah konstruksi. (2) Responden untuk kuesioner adalah
banyak perilaku yang tidak terdeskripsi secara para pekerja yaitu tukang yang terlibat langsung di
formal yang dilakukan oleh pekerja, misalnya lingkungan proyek konstruksi. (3) Kuesioner dalam
membantu rekan kerja menyelesaikan tugas, penelitian ini dilakukan pada salah satu pekerjaan
kesungguhan dalam mengikuti instruksi pekerjaan, proyek konstruksi yang dikerjakan oleh perusahaan
sedikit mengeluh banyak bekerja, dan Iain-lain. jasa kontraktor grade 6 dan grade 7 dan berada di
Perilaku-perilaku ini disebut sebagai perilaku extra- Kota Ambon.
role. Apalagi pada saat pimpinan melakukan Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat
evaluasi kinerja pada pekerjanya, yang dievaluasi sebagai berikut: (1) Bagi Kontraktor Penelitian ini
bukan hanya perilaku intra-role tetapi perilaku extra- berharap dapat memberikan masukan pada kontraktor
role menjadi bagian dari evaluasi tersebut karena agar memperhatikan faktor-faktor produktivitas yang
perilaku. Perilaku extra-role merupakan perilaku yang berpengaruh terhadap pekerja dalam proyek
sangat dihargai ketika dilakukan oleh pekerja walau konstruksi serta hubungan faktor tersebut terhadap
tidak terdeskripsi secara formal karena Organizational Citizenship Behavior (OCB) pekerja
meningkatkan efektivitas pada kelangsungan proyek. konstruksi.(2) Bagi kalangan akademik penelitian ini
Perilaku extra role di dalam organisasi juga diharapkan dapat menambah dan memperluas
dikenal dengan istilah organizational citizenship wawasan mengenai faktor-faktor produktivitas yang
behavior (OCB). berpengaruh terhadap pekerja dalam proyek
Bagi perusahaan jasa konstruksi, satu-satunya konstruksi serta hubungan faktor tersebut terhadap
peluang untuk mempertahankan keunggulan dan daya Organizational Citizenship Behavior (OCB) pekerja
tahan usaha di dunia yang penuh persaingan adalah konstruksi
menempatkan sumber daya manusia sebagai tumpuan
utama untuk selalu ditumbuhkembangkan, maka akan
menguntungkan sekali jika diketahui tingkat
8
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

2. Tinjauan Pustaka atau tingkatan yang ada dalam populasi tersebut.


Menurut Olgesby et al., (1989) Dalam Pengambilan jumlah sampel mengikuti rumus
Hardiningtyas 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi (Cochran, 1991):
produktivitas dalam dunia konstruksi dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam hal pada berbagai
macam tingkatan, seperti pada skala nasional, skala
industri proyek konstruksi sendiri, skala perusahaan
konstruksi, sampai pada level yang terendah yaitu Dimana:
skala proyek. Pada skala nasional, faktor-faktor yang n : Ukuran sampel
mempengaruhi produktivitas suatu proyek diantaranya q : Proporsi Tidak Sukses
kondisi stabilitas politik, stabilitas ekonomi, atau d : Sampling error
keamanan suatu Negara. Hasil Penelitian dari Hartanto p : Proposrsi Sukses
dan Cahyono (2007) menunjukkan lima faktor q : Proporsi Tidak Sykses
lapangan yang paling berpengaruh terhadap Zα/2 : 1.96
produktivitas pekerja yaitu tidak tersedianya material,
change order, kurangnya program instruksi dari Variable-variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan
mandor, tidak tersedianya peralatan, dan rendahnya sebagai berikut :
motivasi pekerja. Perbandingan antara output dengan 1. Variabel bebas (Independent Variable)
input berubah dari waktu ke waktu karena dipengaruhi a) Pendidikan (X1)
oleh (Sedarmayanti, 1996): (1) Tingkat pendidikan (2) b) Pengalaman (X2)
Disiplin kerja (3) Keterampilan (3)Sikap kerja (4) c) Tingkat penghasilan (X3)
Motivasi (5) Lingkungan kerja. d) Sarana (X4)
Organizational Citizenship Behavior (OCB) e) Motivasi (X5)
merupakan kontribusi individu yang terdalam f) Kedisiplinan (X6)
melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan di-reward g) Budaya Kerja (X7)
oleh perolehan kinerja tugas. Organ (1988) dalam
Hardaningtyas (2004; 26) mendefinisikan OCB 2. Variabel terikat (Dependent Variable)
sebagai perilaku individu yang bebas, tidak berkaitan Organization Citizenship behavior (OCB) (Y)
secara langsung atau eksplisit dengan system reward Skala pengukuran dalam penelitian ini
dan bisa meningkatkan fungsi efektif organisasi. menggunakan skala ordinal dengan menggunakan
Istilah Organizational Citizenship Behavior (OCB) metode likert. Penentuan skor dalam penelitian
pertama kali diajukan oleh organ (1988) dalam ini dibuat skala 1-5 sebagai berikut :
Hardiningtyas (2004), yang mengemukakan lima Uji validitas dilakukan dengan metode internal
Jawaban Skor validity, dimana kriteria-kriteria yang digunakan
Sangat Baik Sekali Sangat Sering skor 5 berasal dari alat uji itu sendiri dan tiap item
Baik Sering Skor 4 variabel dikorelasikan dengan nilai total yang
Cukup Cukup Sering Skor 3 diperoleh dari koefisien korelasi produk.
Kurang Baik Kurang Sering Skor 2
Tidak Baik Sama Tidak Sering Skor 1 Tabel 1. Penilaian Skor
Sekali
dimensi primer dari OCB (Allison, dkk, 2001 :hal 2):
(1) Altruism, (2) Civic virtue, (3) Conscientiousness, Taraf signifikan yang dipakai adalah 5%. Perhitungan
(4) Courtesy, (5) Sportmanship. korelasi tiap variabel dengan skor total menggunakan
Motif yang Mendasari (OCB) yaitu: (1) Motif metode correlation product moment pearson, sebagai
prestasi, mendorong orang untuk menunjukkan suatu berikut (Sugiyono, 2008).
standart keistimewaan, mencari prestasi dari tugas, n(xy)  (x)(y)
r=
kesempatan atau kompetesi. (2) Motif afiliasi,
mendorong orang untuk mewujudkan, memelihara dan n(x )  (x) .n(y )  (y) 
2 2 2 2

memperbaiki hubungan dengan orang lain. (3) Motif Dengan :


kekuasaan, mendorong orang untuk mencari status dan r = koefisien korelasi
situasi dimana mereka dapat mengontrol pekerjaan n = jumlah responden
atau tindakan orang lain. x = skor tiap variabel
y = skor total tiap responden
3. Metode Penelitian Pengujian reliabilitas instrument dengan
Penelitian ini dilakukan pada pekerja kontraktor menggunakan teknik alpha cronbach. Reliabilitas
Grade 6 dan Grade 7 yang berada di Kota Ambon. instrument dianggap andal jika memiliki koefisien
Populasi penelitian ini adalah pekerja Kontraktor reliabilitas ≥ 0,6 (lebih besar dari 0,6) artinya
Grade 6 dan Grade 7 yang berada di Kota Ambon. pengukuran relative konsisten jika dilakukan
Sample dalam penelitian ini diambil secara simple pengukuran ulang (Santosa dan Ashari, 2005).
random sampling yaitu pengambilan sample yang Selanjutnya untuk menjawab tujuan penelitian ini
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata digunakan analisis jalur (Path Analysis).
9
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

4. Hasil Dan Pembahasan


Hasil survey dan kuesioner di lakukan uji
keakuratan instrument penelitian dengan
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah
semuanya valid-reliabel di lanjutkan dengan
menganalisa data menggunakan analisis jalur (path
analisis)dan uji t.
Jumlah total sampel yang diambil dalam Vektor Lajur Koefisien-Koefisien Lintas
penelitian terhadap pekerja proyek di Kota Ambon (P  Rx X r )
1
adalah sebanyak 50 responden. Jumlah tersebut ~ ~
berasal dari 10 kontraktor dari 11 kontraktor grade 6
dan grade 7, dimana masing-masing kontraktor
diambil sampel 5 orang pekerja.

4.1 Karakteristik responden


Responden berdasarkan usia, di Kota Ambon
didominasi oleh pekerja antara usia 36 tahun sampai
dengan 40 tahun sebanyak 33 responden atau 66%. Penentuan Pengaruh Faktor Sisaan (e) terhadap
Dan responden berdasarkan tingkat pendidikan akhir, ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR
di Kota Ambon didominasi oleh pekerja dengan (OCB)
pendidikan akhir SMP, 26 responden atau 52%.
P  1  RY . X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7
2
Ye

4.2 Analisis Lintas ( Path Analysis) 7


 1   pYi rYi
Pengujian koefisien korelasi terhadap Y P Ye
i 1
dilakukan dengan melihat korelasi (r) dari masing- PYe  0,262397
masing variabel bebas (X1), (X2), (X3), (X4), (X5),
(X6), (X7) terhadap variabel tak bebas (Y), pada taraf
signifikansi 5% (ρ=0,05, uji dua sisi).
Analisis lintas dalam penelitian ini digunakan
untuk melihat seberapa besar pengaruh dari masing-
masing variabel bebas terhadap variabel tak bebas.
Pengaruh tersebut adalah pengaruh total dari masing-
masing variabel bebas ((X1), (X2), (X3), (X4), (X5),
(X6), (X7) terhadap variabel tak bebas (Y)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai
koefisien lintas dan koefisien korelasi untuk masing-
masing variabel yang kelak akan digunakan untuk
membuat diagram lintasannya.

Tabel 2. Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas

Gambar 1. Diagram Lintas


Tabel 3. Matrix Invers Koefisien Korelasi Antar Sehingga didapat persamaan lintas sebagai berikut :
Variable-Variabel Bebas (Rx1x2x3x4x5x6x7-1)
Y =
0,355414X1+0,022697X2+0,236065X3+0,101866X4+0,1300
22X5+0,256363X6+0,349636X7

Pengaruh total paling besar terhadap Organizational


Citizenship Behavior (Y) yaitu variabel aspek
pendidikan (X1) dengan pengaruh total sebesar
Vektor Lajur Koefisien Korelasi Antar Variabel Bebas 0,355414. Kemudian berturut-turut variabel aspek
dan Variabel Tak Bebas budaya kerja (X7) pengaruh total 0,349636, variabel
10
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

aspek kedisiplinan (X6) pengaruh total 0,256363, Riduwan, dan Kuncoro, Engkos Achmad. 2008. Cara
variabel aspek tingkat penghasilan (X3) pengaruh total Menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).
0,236065, variabel aspek motivasi (X5) pengaruh total Penerbit Alfabeta. Bandung.
sebesar 0,130022, variabel aspek sarana (X4) pengaruh Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-variabel
total sebesar 0,101866, dan terakhir variabel aspek Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung.
pengalaman (X2) pengaruh total sebesar 0,022697. Sinungan, Muchdarsyah. 2008. Produktivitas Apa Dan
Kemudian, didapatkan pula besarnya pengaruh faktor Bagaimana. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
sisaan adalah 0,262397. Hal ini dapat diinterpretasikan Soeharto, Iman. 1998. Manajemen Proyek : dari
bahwa analisis lintas tidak mampu menjelaskan Konseptual Sampai Operasional. Penerbit
keragaman total dari variabel Organizational Erlangga. Jakarta.
Citizenship Behavior (Y) sebesar 0,262397 atau Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik Dengan
sebesar ((0,262397)2 x 100%)= 6,89%. Jadi analisis SPSS 16.0. Penerbit Prestasi Pustaka. Jakarta.
lintas dalam penelitian ini telah berhasil menjelaskan Thresia, Linda. 2004. Diktat Kuliah Perancangan
keragaman total dari variabel Organizational Sistem Kerja Dan Ergonomi “Produktivitas”.
Citizenship Behavior (Y) sebesar 93,11%. Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Indonesia. Serpong.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Faktor- faktor produktivitas pekerja yang
mempengaruhi Organizational Citizenship
Behavior (OCB) pada proyek konstruksi di Kota
Ambon berurutan adalah
a. Faktor pendidikan (X1) = 0,355414.
b. Faktor budaya kerja (X7) = 0,349636
c. Faktor kedisiplinan (X6) = 0,256363
d. Faktor tingkat penghasilan (X3) = 0,236065
e. Faktor motivasi (X5) = 0,130022
f. Faktor sarana (X4) = 0,101866
g. Faktor pengalaman (X2) = 0,022697
2. Analisis path telah berhasil menjelaskan
keragaman total dari variabel Organizational
Citizenship Behavior (Y) sebesar 93,11%, yaitu
variabel aspek pendidikan, pengalaman, tingkat
penghasilan, sarana, motivsi, kedisiplinan, dan
budaya kerja. Sedangkan sisanya sebesar 6,89%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan
dalam penelitian ini.

6. Daftar Pustaka

Friady, Wahyu. Faktor-Faktor yang mempengaruhi


Keterlambatan Proyek Konstruksi. Tesis Program
Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya. Malang.
Gasperz, Vincet. 2006. Total Quality Management
(TQM) untuk Praktisi Bisnis Dan Industri.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hardiningtyas, Dwi. 2004. Pengaruh Tingkat
Kecerdasan Emosi Dan Sikap Pada Budaya
Organisasi Terhadap Organizationa Citizenship
Behavior (OCB) Pegawai PT (Persero)
Pelabuhan Indonesia III. Program Pasca Sarjana
Universitas Airlangga. Surabaya.
Hartanto, Angky. Dan Cahyono, Rudy. 2007. Faktor-
Faktor Lapangan Yang Mempengaruhi
Produktivitas Pekerja Pada Proyek Konstruksi.
Tugas Akhir No. 201215151/SIP/2007. Surabaya.
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan. Universitas Kristen Petra.

11
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

IMPLEMENTASI STRATEGY SQ4R TIPE BANTUAN MULTIMEDIA VS


BUKU TEKS, GAYA BELAJAR DIVERGER dan ACCOMODATOR
TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS TEKNIK

Meiti Leatemia

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ambon


E-mail : meiti_leatemia@yahoo.co.id

Abstract

This study aimed to find the effect of SQ4R strategy type assisted by multimedia versus text book, and learning style
(diverger, accommodator) on learning outcomes of Technical English. Subjects were 96 students of Mechanic and
Civil Engineering of State Polytechnic of Ambon. Experimental design was used quasi version of factorial pre test -
post test nonequivalent control group design. Data analysis with a (2x2x2) ANOVA. Hypothesis test was done at a
significance level of 5% or α=0,5 by using SPSS 17.0 for Windows. Result of this research indicated that: (1) there
was a significant difference between the group strategy SQ4R type of assisted by multimedia and text book of
learning outcomes, (2) there was no difference between the students who have diverger and assimilator learning
style on learning outcomes, (3) there was no significant interaction effect between SQ4R strategy type assisting and
learning style on learning outcomes.

Key words: Strategy SQ4R, multimedia, learning styles, learning outcomes

1. Pendahuluan diupayakan sebagai konsekwensi perkembangan ilmu


Isu tentang reformasi pendidikan menyangkut dan teknologi serta mempersiapkan sumber daya
perubahan paradigma, kurikulum, performansi, manusia memasuki kebutuhan dunia kerja sebagai
pelaksanaan tugas profesional guru berkaitan dengan antisipasi pesatnya persaingan global (global
pengembangan dan pemanfaatan strategi pembelajaran competation) yang semakin cepat.
yang tepat dan inovatif, sarana prasarana yang memadai Secara khusus pada jenjang pendidikan vokasi
sangat dibutuhkan pada semua jenjang pendidikan, baik seperti pada jenjang diploma pada Politeknik, perbaikan
pada tingkat dasar sampai ke tingkat perguruan tinggi. mutu lulusan sebagai upaya menghasilkan tenaga kerja
Kebutuhan pengembangan methodologi pembelajaran yang berkompoten dan berkualitas tinggi belum dapat
khususnya pada bidang Bahasa Inggris, penggunaan menampakkan hasil yang memuaskan. Para lulusan
strategi yang tepat dengan tipe bantuan multimedia Politeknik hendaknya dibekali dengan kemampuan
pembelajaran menjadi trend center dikalangan menggunakan bahasa Inggris yang memadai. Dimensi
pembelajar sebagai agen pembelajaran dari tingkat kecakapan tamatan (out put) Politeknik mencakup
dasar sampai perguruan tinggi semakin meningkat. dimensi akademik dan kecakapan teknikal seperti
Pada bidang teknologi pembelajaran terjadi kecakapan menggunakan alat-alat dasar, cara
pergeseran paradigma, desain dan pemanfaatan strategi mengoperasikan mesin-mesin praktik/produksi,
pembelajaran yang mempengaruhi kebutuhan media, kecakapan komputerisasi (technological skill),
sumber dan sarana pembelajaran dari bentuk yang kecakapan membaca tulis dalam Bahasa Inggris Teknik
lazim digunakan ke bentuk yang lebih dinamis, inovatif maupun menyerap informasi (information/digital
sebagai respons dari tuntutan perkembangan ilmu dan literacy) melalui internet. Salah satu kemampuan yang
teknologi. Hal ini tentunya berdampak pengaruhnya juga tidak dapat diabaikan adalah kemampuan
terhadap hasil mutu pembelajaran yang lebih baik, berkomunikasi (communication skill) secara efektif, baik
efektif, dan terintegrasi dalam aktifitas pembelajaran. dengan teknisi atau instruktur maupun masyarakat yang
Perubahan yang dilakukan semuanya bertujuan untuk ditemui di dunia kerja secara khusus berkaitan dengan
memperbaiki mutu pendidikan yang terus-menerus konsep/ prinsip/ istilah teknik. Itu sebabnya,
12
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

konsep/istilah dan kosa-kata yang digunakan dalam pembelajaran. Mengorganisasi isi mengacu pada
materi kuliah Bahasa Inggris Teknik tentunya pemilihan isi atau konten, penataan isi, format dan
diharapkan dapat diaplikasikan sesuai konteks lainnya yang setingkat dengan hal tersebut. Startegi
kehidupan nyata pada praktek mahasiswa di bengkel penyampaian merupakan strategi untuk menyampaikan
maupun industri pengajaran kepada si belajar, dan strategi pengelolaan
Hal ini juga dijelaskan oleh Kamdi (2003) bahwa digunakan untuk menata interaksi antara si pebelajar dan
dimensi-dimensi keterampilan atau kecakapan kerja variabel penyampaian isi pengajaran. Sedangkan strategi
terdiri atas tiga dimensi utama yakni 1) kecakapan penyampaian mengacu pada cara-cara untuk
akademik, 2) kecakapan teknikal, dan 3) kecakapan menyampaikan pengajaran kepada pebelajar. Dari
kerja (employability). Dalam bidang teknik mesin fungsinya maka strategi ini dapat juga disebut strategi
maupun sipil kecakapan akademik ditunjukkan oleh untuk melaksanakan proses pembelajaran yang juga
pemahaman konsep dan prinsip-prinsip permesinan yang membahas Bahasa Inggris tentang media pengajaran.
diaplikasikan di dalam kegiatan perencanaan Strategi penyampaian mencakup lingkungan fisik,
permesinan. Dalam kaitannya dengan tujuan pembelajar, materi konten, dan aktivitas yang berkaitan
pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di Politeknik, dengan pembelajaran. Di dalam strategi penyampaian
pebelajar diharapkan dapat memahami makna teks (delivery strategy) ini, Gagne & Briggs (dalam Degeng,
fungsional pendek, pengertian tentang konsep-konsep, 2013) menjelaskan bahwa ada tiga komponen penting
istilah (terms) atau kosa kata teknik dalam wacana yang harus diperhatikan yakni: 1) media pembelajaran,
Bahasa Inggris secara tepat dan benar. 2) interaksi si-belajar dengan media, 3) bentuk atau
Proses pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di struktur belajar mengajar. Media pembelajaran
Politeknik Negeri Ambon selama ini, cenderung merupakan komponen strategi penyampaian yang
monoton dan pembelajar masih menggunakan memuat pesan yang akan disampaikan kepada pebelajar
pendekatan buku teks (text book) dengan teknik dapat berupa alat/media atau bahan,
membaca diam dan menjawab pertanyaan yang guru/pembelajar/instruktur). Yang dimaksudkan dengan
disediakan pembelajar. Hal ini menyebabkan pebelajar interaksi sibelajar dengan media adalah komponen
kurang memahami konsep-konsep atau istilah teknik strategi penyampaian pembelajaran yang mengacu
pada teks fungsional pendek pada materi buku teks, kepada kegiatan belajar. Bentuk struktur belajar
mengakibatkan hasil pembelajarannya kurang baik atau mengajar adalah komponen strategi penyampaian
tidak mencapai target yang diharapkan oleh Leatemia pembelajaran yang mengacu pada bagaimana pebelajar
(2008). Pembelajar Bahasa Inggris perlu berusaha belajar dalam kelompok kecil atau besar, secara
meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa Inggris perorangan maupun mandiri. Deubel (2003)
Teknik dengan cara mendesain strategi yang tepat dalam mengatakan ada berbagai metode pembelajaran
penyajian maupun pengorganisasian pembelajaran berdasarkan konsep kognitif yang dikemukakan,
sehingga materi-materi pembelajaran Bahasa Inggris sebagian diantaranya adalah discovery learning,
mudah terserap dan bermakna bagi pebelajar Bahasa cooperative learning, metacognitive device, assesment
Inggris. in contexs learning, problem based learning, advance
Strategi pembelajaran merupakan salah satu organizer, use media to direct attention dan sebagainya.
variabel utama dalam pembelajaran yang diindikasikan Penggunaan media pembelajaran yang memperhatikan
dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Regeluth aspek strategi penyampaian dan pengolahan yang sesuai
(1983), metode pembelajaran tersusun atas tiga jenis dapat menarik perhatian pebelajar secara langsung pada
strategi: strategi pengorganisasian, strategi materi yang diajarkan menyenangkan pebelajar,
penyampaian, dan strategi pengelolaan. Hal ini sehingga dapat mempengaruhi peningkatan hasil
dipertegas oleh Degeng (1990) menyebutkan 3 variabel belajar. Pada dasarnya, pembelajaran multimedia yang
strategi pembelajaran, yakni: 1) strategi berkualitas menyajikan berbagai informasi kreatif
pengorganisasian (organizational strategy) 2) strategi tentang materi pembelajaran melalui berbagai
penyampaian (delivery strategy), dan, 3) strategi perpaduan proses dalam bentuk teks, audio, grafik,
pengelolaan (management strategy). Ketiga komponen gambar, animasi, powerpoint maupun video. Kelebihan
ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan multimedia interaktif adalah fleksibel (flexsible),
kualitas pembelajaran. Strategi pembelajaran Bahasa kecepatan sendiri (self-pacing), kaya muatan materi
Inggris Teknik secara lebih tepat dan berdaya guna, (content-rich), interaktif (interactive), dan perorangan
apabila dirancang dan diorganisasi dengan baik, (individual).
sehingga membantu aktivitas pembelajaran dalam Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris Teknik di
mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Lebih lanjut Politeknik yang merupakan standar kompetensi yakni
Degeng (2013) menjelaskan bahwa strategi pebelajar mampu memahami istilah-istilah atau konsep-
pengorganisasian merupakan strategi untuk konsep teknik pada teks fungsional pendek atau wacana
mengorganisasi isi bidang studi yang dipakai untuk dalam Bahasa Inggris Teknik (English reading passage)
13
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

secara benar dan jelas sehingga mampu gayanya dalam belajar yang dapat mempengaruhi hasil
menggunakannya dalam dunia industri atau pasar kerja. belajar. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh
Sumber utama bahan bacaan di kelas selama ini adalah Guild & Garge,1985:
isi buku pelajaran. Banyak pebelajar, termasuk “Each person is unique and yet each person is
pembelajar yang mempelajari Bahasa Inggris seringkali predictable, too. It’s the predictable side of people that
berjuang untuk memahami konten atau isi buku teks. announce their style.”
Pebelajar Bahasa Inggris memiliki tantangan tambahan Kolb (1984) mengembangkan gaya belajar yang
dalam belajar yakni memahami pengertian diklasifikasikan dalam empat jenis gaya belajar yakni: 1)
konsep/istilah dan makna fungsional teks dalam buku diverger, 2) assimilator, 3) converger, dan 4)
teks dan menggunakan Bahasa Inggris Teknik itu accumudator.
sendiri. Bahasa Inggris secara akademik merupakan Dalam kaitan dengan penelitian ini, variabel bebas
perekat linguistik yang menggambarkan konten adalah strategi SQ4R berbantuan multimedia interaktif
pengetahuan dan prosedur tahap kegiatan memecahkan merupakan salah satu strategi pembelajaran Bahasa
masalah belajar, mengungkapkan proses berpikir yang Inggris yang dirancang secara inovatif dan kreatif yang
kompleks dan konsep-konsep abstrak, dan menciptakan dapat meningkatkan hasil belajar pebelajar. Dalam
kohesi dan kejelasan dalam wacana tertulis dan lisan penelitian ini, variabel gaya belajar (Kolb learning style)
(Zwiers, 2004). Pembelajar perlu memahami bagaimana lebih khusus dua gaya belajar yakni gaya belajar
menggunakan strategi yang tepat dalam menyampaikan diverger dan assimilator merupakan variabel moderator
materi kuliah Bahasa Inggris Teknik dengan sehingga turut mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris Teknik
memudahkan pebelajar mampu memahami pengetahuan karna latar belakang pendidikan subjek penelitian
konsep dalam satu wacana teknik Bahasa Inggris. berasal dari SMA dan SMK teknik yang tentunya
Beberapa strategi pembelajaran yang sering digunakan berbeda pula tingkat pengetahuan konsep/terminology
dalam pembelajaran Bahasa Inggris antara lain: STAD, yang dimiliki sebagai pengetahuan awal, sebelum
jigsaw, mind mapping, group investigation, snowball perlakuan strategi SQ4R berbantuan multimedia
throwing, advance organizer, cooperative integrated diberikan. Hasil belajar sebagai variabel terikat. Sebab
reading and composition, scramble, concept sentence, itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh
SQ4R dan sebagainya merupakan strategi pembelajaran mana pengaruh strategi SQ4R berbantuan multimedia vs
efektif. Salah satu strategi pembelajaran yang dipilih buku teks dan pengetahuan awal terhadapa gaya belajar.
dan ditawarkan dalam penelitian ini adalah strategi
SQ4R yang merupakan kepanjangan dari Survey, 2. Tinjauan Pustaka
Question, Read, Reflect, Recite dan Review. SQ4R 2.1 Strategi Pembelajaran SQ4R
menyediakan cara sistematis untuk memahami dan Tahun 1961 seorang profesor psikologi dari
mempelajari teks (Richardson & Morgan,1997). Universitas Ohio mengembangkan Survey, Question,
Billmeyer & Barton (1998) memberikan beberapa Read, Reflect, dan Review (SQ3R). Kemudian oleh
contoh bagaimana strategi ini digunakan selama proses perkembangan ilmu berubah menjadi PQ4R.
membaca. Pebelajar mengamati teks dengan tujuan Akronim dari PQ4R adalah preview, question,
mengembangkan prediksi dan menetapkan tujuan untuk read, reflect, recite, and review. Penelitian awal telah
membaca dengan menghasilkan pertanyaan tentang menunjukan bahwa efektivitas dari strategi PQ4R untuk
topik bacaan. Kemudian pebelajar membaca secara pebelajar dewasa (Adam, Carnine & Gersen 1982,
aktif, mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat. Slavin 2000 ). Menurut Slavin 2000, prosedur PQ4R
Dengan meringkas informasi yang ditemukan dalam lebih berfokus pada bagaimana menemukan pengertian
bacaan, pebelajar dapat memantau pemahaman mereka yang berarti dalam mengorganisasi informasi dan
sendiri. Akhirnya, pebelajar mengevaluasi pemahaman pebelajar terlibat dalam strategi yang efektif lainnya
mereka melalui mereview. Sejak awal strategi PQ4R seperti: pertanyaan, elaborasi generasi, dan praktek
diperkenalkan oleh Thomas & Robinson (1972) yang distribusi (Anderson 1990, Slavin 2000). Selanjutnya
jauh sebelumnya dikembangkan oleh F.P. Robinson Slavin menjelaskan langkah-langkah strategi PQ4R
(dalam Slavin 2000) yang dikenal dengan SQ3R. untuk pebelajar dewasa menggunakan petunjuk seperti:
Kemudian oleh perkembangan ilmu pembelajaran 1) Peninjauan (Preview) meninjau atau melakukanscan
SQ3R berubah menjadi strategi SQ4R. materi secara cepat untuk menemukan ide dari
Strategi ataupun metode pembelajaran dapat pertanyaan secara umum, topik utama dan sub topik.
mempengaruhi peningkatan hasil belajar bilamana Perhatian diarahkan pada topik utama dan sub topik
dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan serta mempelajari apa yang dibaca.
kharakteristik pebelajar dan perbedaan individu.Salah 2) Pertanyaan (Question) mulai bertanya pada diri
satu perbedaan individu yang penulis maksudkan adalah sendiri tentang apa yang dibaca. Gunakan topikuntuk
gaya belajar. Setiap pribadiitu unik dan belum bisa membuat pertanyaan-pertanyaan dengan
ditebak sifat dan kharakternya yang menggambarkan
14
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

menggunakan kata tanya wh seperti kata-kata siapa merupakan salah satu strategi pembelajaran yang biasa
(who) apa (what), mengapa (why), dimana (where). digunakan agar dapat membantu pebelajar lebih
3) Membaca (Read), membaca materi yang disediakan. terarah, fokus, dan lebih intensif terhadap perkembangan
Janganlah menggunakan catatan tertulis secara pebelajar yangdifokuskan pada akademik,yang
ektensif. Mencoba menjawab pertanyaan ketika diperioritaskan pada penyelesaian tugas akademik.
sedang berhenti di saat membaca (while reading). Beberapa penelitian menunjukan bahwa fokus
4) Mencerminkan (Reflect) lebih fokus pada materi, perhatianpada masalah akademik dengan menciptakan
mencoba mengerti dan membuat kalimat-kalimat strategi pembelajaran yang tepat yang melibatkan
yang berarti yang didapat dari informasi yang ada pebelajar semakin aktif dalam proses pembelajaran,
dalam wacana melalui: 1) menghubungkan informasi berpengaruh pada prestasibelajar. Sebelum memulai satu
dengan hal-hal yang telah diketahui sebelumnya pembelajaran di kelas, biasanya pembelajar memulai
(priorknowledge), 2 menghubungkan sub topik dengan mengajukan pertanyaan awal yang dapat
dalam teks yang ada dengan konsep-konsep atau memunculkan struktur pengetahuan yang relevan
prinsip-prinsip dasar, 3) mencoba memecahkan dengan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh pebelajar
perbedaan-perbedaan yang kontradisi dalam yang sering disebut pengetahuan awal (prior
informasi yang disediakan, dan, 4) mencoba knowledge). Mendiskusikan sasaran materi pelajaran,
menggunakan materi yang ada untuk memecahkan memberikan arahan yang jelas dan ekplisit tentang tugas
masalah- masalah pada latihan (exercises) pada tiap yang harus dilakukan, menjelaskan materi yang akan
materi yang ada. diajarkan dan aktifitas yang akan dijalani selama
5) Membaca dan mengingat lagi (Recite) yakni melatih pembelajaran.
mengingat informasi melalui pelafalan (drill) Snellbecker (1983) menjelaskan bahwa status teori
konsep-konsep atau istilah dengan bersuara dan pembelajaran dapat diamati oleh beberapa hal seperti: 1)
menjawab pertanyaan-pertanyaan. Kita dapat harus membuat komitmen utama (major commitment)
menggunakan judul (heading), kata-kata yang terhadap studi pembelajaran, 2) harus mensintesis
bercetak tebal, dan catatan pada ide-ide utama untuk informasi (synthesize information) kedalam prinsip dan
melanjutkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. sistem konseptual, 3) harus berbentuk teori
6) Mengulang kembali (Review). Pada langkah terakhir pembelajaran deskriptif (descriptive) dan preskriptif
ini, mulai mengulang materi secara aktif lagi, lebih (prescriptive), 4) harus relatif digeneralisasi
fokus pada pertanyaan-pertanyaan yang dibuat (generalizable),5) teori yang dikembangkan, ditinjau
sendiri, membaca ulang materi atau wacana tersebut sekarang merupakan teori-teori pembelajaran yang
hanya bila kita belum mengetahui jawaban yang dihasilkan, 6) meskipun juga berasal dari penelitian
benar. psikologi, teori pembelajaran tetap berasal dari riset
Strategi SQ4R sebagai salah satu strategi pembelajaran penelitian dan praktek pembelajaran (instructional
yang bertujuan untuk membantu pembaca memahami research and practice), 7) teori pembelajaran tidak
secara utuh dan terinci tentang isi suatu wacana teks. hanya berbicara prosudur pemebelajaran tetapi adanya
Dengan menggunakan strategi SQ4R, pembaca akan hubungan timbal balik (interrelationships and
lebih cepat menemukan gagasan-gagasan pokok yang architecture) dengan keseluruhan proses pembelajaran,
ada dalam teks (Earnes, 1997). Strategi Survey, 8) sebagian karakteristik (few characteristics)
Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R) telah pembelajaran hanya bisa dipahami dalam jangka waktu
diteliti oleh para peneliti terdahulu sebagai stategi yang yang relatif singkat, 9) teori pembelajaran sangat
sangat direkomendasikan untuk membantu peserta didik didukung oleh teori-teori psikologi.
dalam persiapan untuk membaca dan memahami buku Ketika pembelajar menyajikan sebuah konsep baru,
teks (Cheek & Cheek, 1983; Wallace & Kauffman, maka pebelajar mengidentifikasikan karakteristik
1986; Hoover, 1989). Hasil penelitian menunjukkan konsep tersebut secara jelas dan memberikan langkah-
bahwa penggunaan strategi SQ4R menghasilkan langkah dalam pembelajaran untuk keterampilan
peningkatan pemahaman yang dapat dilihat pada tertentu. Dalam strategi SQ4R pembelajar juga
peningkatan skor rata-rata terhadap hasil pencapaian memberikan ruang bagi pebelajar untuk dapat
prestasi belajar siswa dari anak anak yang awalnya tidak melakukan tanya jawab, atau diskusi dan pembelajarpun
mampu belajar (Meyer & Kelley, 2007). memberikan respons sebagai umpan balik. Pembelajaran
SQ4R dengan tipe bantuan multimedia yang digunakan
2.2 Strategi SQ4R Tipe Bantuan Multimedia dalam menyajikan strategi pembelajaran merupakan
Startegi pembelajaran yang dikemas dengan baik salah satu tipe pembelajaran yang inovatif, interaktif dan
akan berfungsi membantu mekanisme pembelajaran menyenangkan. Beberapa latihan (exercises) melalui
yang dapat memberikan keefektifan pengelolaan multimedia yang akan ditayangkan melalui LCD
pembelajaran dan merupakan salah satu subtansi projektor disajikan dengan menarik karena materi
penting dalam aktivitas pembelajaran. Strategi SQ4R didesain dengan paduan game kosa kata yang ada
15
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

animasi, paduan warna, dan gerak yang memuat isi pembelajaran yang menarik, efektif, inovatif dan
materi pembelajaran bahasa Inggris teknik. menyenangkan. Dalam melaksanakan aktifitas
Pengertian multimedia menurut Vaughan (dalam pembelajaran sebagian besar pembelajar belum
Wendy Buckley 2008) mengatakan: menggunakan media atau sarana prasarana yang tersedia
“multimedia as presenting information through multiple sebagai upaya pengembangan diri/SDM (human
processes including but not limited to text, audio, resource) yang merupakan konsekwensi tuntutan
graphics, animation, and video.” perkembangan ilmu dan teknologi pembelajaran. Sudah
Jadi pembelajaran multimedia merupakan saatnya pembelajar dituntut untuk lebih kreatif
pembelajaran yang dapat menyajikan berbagai mendesain multimedia pembelajaran yang inovatif dan
informasi atau materi pembelajaran dari satu bidang menarik sehingga penggunaannya dapat memperkaya
ilmu melalui berbagai proses yang dikemas dalam pengembangan metodologi pembelajaran dan
paduan teks, audio, grafik, gambar, animasi, powerpoint memperbaiki perolehan hasil belajar pebelajar.
maupun video.Instruktur pembelajaran dapat Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan strategi
mengintegrasikan isi (content) multimedia kedalam berbantuan multimedia yang sesuai turut memberikan
materi khusus dimana pebelajar dapat menggunakan andil yang besar dalam menarik perhatian pebelajar
atau mengakses isi informasi tersebut secara online. dalam aktivitas pembelajaran. Pada dasarnya,
Pembelajar juga dapat mentransfer materi pembelajaran multimedia mempunyai dua fungsi utama, yaitu: 1)
kedalam cakram CD atau DVD, sehingga pebelajar multimedia sebagai alat bantu, dan, 2) multimedia
dapat melihatnya atau menggunakannya pada waktu off- sebagai sumber belajar bagi pebelajar. Media dapat
line. Pebelajar dapat mengontrol atau mengawasi diri dikatagorikan dalam media auditif, visual, audiovisual.
mereka sendiri kapan dan bagaimana mereka dapat Media dapat dibagi ke dalam dua jenis yakni : 1)
mengakses isi materi yang diinginkan Bruce & Hwang, audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual
(dalam Wendy Buckley 2008). Potensi pengaruh strategi diam, seperti film sound slide dan, 2) audiovisual gerak,
penyajian materi pembelajaran yang sesuai dengan yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
penggunaan peralatan teknologi (laboratorium gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan
komputer, LCD dan sebagainya) sebagai media VCD.
pembelajaran maupun sebagai sumber belajar tidak saja Penyajian satu pembelajaran dengan menggunakan
bertujuan meningkatkan efisiensi dan keefektifan serta media atau multimedia yang banyak digunakan di
keluwesan proses pembelajaran, tetapi juga berdampak berbagai sekolah di Indonesia, masih terdapat
pada pengembangan materi, pergeseran peran kekurangannya baik dalam proses pembelajaran maupun
pembelajar dan membuat pebelajar berkembang dalam berdampak pada hasil pembelajaran sehingga, belum
kreatifitas kognitif kemandiriannya. Disisi lain, lembaga dapat memenuhi kebutuhan pebelajar dan pencapaian
Politeknik negeri Ambon sudah tersedia sarana mutu hasil pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu
pembelajaran yang memadai seperti digital laboratorium pembelajar atau teknolog pembelajaran masih perlu
bahasa (digital language laboratorium) sebagai salah melakukan desain pengembangan pembelajaran
satu media pembelajaran berbasis ICT. Pembelajar multimedia yang sesuai dengan kharakteristik
sebagai agen pembaharuan pembelajaran dituntut multimedia pembelajaran. Karakteristik multimedia
mampu beradaptasi menyikapi perubahan pola pembelajaran antara lain:
pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang 1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen,
berbasis multimedia. Kemajuan media digital atau misalnya ada kombinasi penggabungan unsur
komputer sebagai media pembelajaran, yang memuat audio dan visual.
drill and practice, simulasi, latihan soal, umpan balik, 2. Bersifat interaktif artinya memiliki kemampuan
dan skor jawaban yang terpadu membuat pebelajar untuk mengakomodasi respon pengguna.
menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga, 3. Bersifat mandiri dalam pengertian memberi
pebelajar tertarik untuk belajar dan berdampak pada kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa
perbaikan hasil belajar. Aktifitas pembelajarpun menjadi sehingga pengguna (user) bisa menggunakan tanpa
menggairahkan bila menggunakan media atau sarana bimbingan orang lain.
prasarana yang tersedia sebagai upaya membuat kelas Manfaat umum dari satu multimedia pembelajaran
semakin hidup dan menyenangkan dalam proses adalah pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif,
pembelajaran. jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, proses belajar
Dari hasil pengamatan Juli 2011, fasilitas sarana dan mengajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja,
prasarana laboratorium, computer, LCD belum serta kualitas belajar pebelajar dapat ditingkatkan.
dimaksimalkan penggunaannya oleh pembelajar/dosen Beberapa prinsip desain pembelajaran multimedia dalam
dan pebelajar/mahasiswa Politeknik negei Ambon. teori kognitif yang disarankan Mayer 2001 dan Alty
Mayoritas pembelajar belum memanfaatkan satu 2006 seperti:
strategi pembelajaran yang sesuai maupun mendesain
16
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

1. Spartial contiguity/persinggungan ruang: kata,


gambar, harus disajikan secara bersamaan
secara dekat dengan porsi yang sesuai.
2. Temporal contiguity/persinggungan sementara:
kata dan gambar harus disajikan
Secara bersamaan/simultan dari pada berturut-
turut.
3. Cohorence/pertalian logis: menghindari kata-kata
yang tidak penting, musik dan gambar.
4. Modality/modalitas: teks lebih baik dibicarakan
bila disajikan dengan animasi dan gambar.
5. Redundancy/redudansi:beberapa teks tertulis dan
teks lisan/narasi disajikan secara bersamaan dapat
menghalangi pebelajar.
6. Prior knowledge effect: satu desain sangat besar
pengaruhnya bagi pebelajar yang memiliki
tingkat pengetahuan awal rendah/kurang dari Gambar 1 Dimensi gaya belajar David A. Kolb (1985)
pada pengetahuan awal tinggi.
Berdasarkan gambar diatas, Kolb menjelaskana
2.3 Gaya Belajar tiap kutub sebagai berikut:
Gaya belajar menjadi salah satu variabel yang a. Kutub Perasaan/Feeling (Concrete Experience)
menarik untuk dikaji, karena variabel ini berkaitan Pada fase ini, tiap individu belajar berdasarkan
dengan gaya kognitif yang dimiliki seorang pebelajar. perasaan, dengan menekankan pada pengalaman
Menurut Witkin & Goodenough (1981) mengatakan: konkret, lebih mengutamakan hubungan (relation)
Cognitive style is the mode of self consistency of dengan sesama, dan sensitifitas terhadap perasaan
cognitive restructuring competence, and is bipolar in orang lain. Dalam proses belajar, individu cendrung
nature and stable over time. lebih terbuka, dan dapat beradaptasi terhadap
Artinya gaya kognitif adalah mode konsistensi diri dari perubahan yang dihadapinya.
kompetensi restrukturisasi kognitif, dan merupakan b. Kutup Pemikiran/thingking (Abstract
kebiasaan bipolar dan stabil dari waktu kewaktu. Ada Conceptualization).
beberapa alasan yang mempengaruhi penelitian Alty et Pada fase ini, individu belajar melalui pemikiran dan
al. (2006) melakukan tes khusus tentang gaya belajar lebih fokus pada analisis logis dari gagasan atau ide-
dalam saintifik dan rekayasa (scientific and ide, perencanaan sistematis dan pemahaman
engineering) antara lain: intelektual dari situasi yang dihadapi. Dalam proses
1. Tes gaya belajar dapat dikerjakan dalam satu waktu belajarnya, individu tersebut lebih mengandalkan
(reasonable time). perencanaan sistematis serta mengembangkan teori
2. Tes ditujukan bagi anak dewasa (adult) bukan dan ide untuk menyelesaikan masalah yang
kanak-kanak (children). dihadapinya.
3. Tes mudah dilakukan dengan petunjuk yang c. Kutub pengamatan/watching (Reflective
minimal. Observation).
4. Tes menyenangkan dan bersifat informatif (pleasant Pada fase ini, individu belajar melalui pengamatan,
and informative) mengamati sebelum menilai sesuatu, mengamati satu
5. Tes cocok untuk bidang rekayasa/teknik dan materi permasalahan dari berbagai perspektif, menyimak
saintifik (learning engineering and scientific makna dan hal-hal yang diamati. Dalam proses
materials). belajar, pebelajar akan menggunakan pikiran, dan
Kolb (1984) mengembangkan gaya belajar yang perasaannya untuk membentuk opini.
diklasifikasikan dalam empat jenis gaya belajar yakni :1) d. Kutub Tindakan/doing (Active Experimentation).
diverger, 2) assimilator, 3) converger, dan Pada fase ini, pebelajar akan belajar melalui tindakan
4) accumudator. cendrung lebih serius dan kuat dalam melaksanakan
Selanjutnya Kolb mengemukakan ada empat kutub (a–d) tugas-tugas yang diberikan, berani mengambil
yang menggambarkan kecendrungan seseorang dalam resiko, mampu mempengaruhi orang lain lewat
proses belajar yang mempengaruhi karakteristik belajar. perbuatannya. Dalam proses belajarnya, lebih
Kutub-kutub tersebut digambarkan seperti gambar menghargai keberhasilan dan prestasi yang
dibawah ini: diraihnya. Adapun empat kharakteristik gaya belajar
yang dikembangkan oleh Kolb berdasarkan empat
fase belajar diatas, adalah sebagai berikut:1) gaya
17
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

coverger (konseptualisasi abstrak dan eksperimentasi menerapkan pembelajaran SQ4R tipe bantuan buku teks
aktif), 2) gaya diverger (pengalaman konkret dan Bahasa Inggris Teknik. Rancangan ini digunakan
pengalaman reflektif), 3) gaya assimilator dengan pertimbangan bahwa dalam penentuan kelompok
(konseptualisasi abstrak dan pengamatan reflektif), eksperimen dan kelompok kontrol tidak dapat dilakukan
4) gaya accommodator (pengalaman konkret dan secara random acak individu (random selection)
eksperimentasi aktif ). melainkan dengan random kelompok (assigment
Dalam penelitian ini, hanya ada dua gaya belajar yang random sampling) terhadap kelas yang sudah ada
terseleksi yang digunakan sebagai variabel moderator Setyosari (2010:143).
yakni gaya belajar diverger dan assimilator.
3.4 Prosedur penelitian
3. Metodologi Penelitian Terdiri dari pengembangan perangkat pembelajaran dan
3.1 Subjek Penelitian instrument penelitian, validasi perangkat pembelajaran
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan dan instrument penelitian oleh ahli isi dan media
Teknik Sipil dan Mesin program D3 Politeknik Negeri pembelajaran sebagai professional judgment (Aswar,
Ambon (POLNAM) yang berada pada semester III 2008). Selanjutnya, pelaksanaan eksperimen,
tahun akademik 2011/2012. Pemilihan kelompok pengumpulan data serta analisis data.
sebagai kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan
dengan cara undian. Kelompok eksperimen ditetapkan 3.5 Uji Reliailitas dan Validitas Instrumen
secara intact group terdiri dari 49 orang yang mendapat Uji coba strategi pembelajaran dan instrument penelitian
perlakuan strategi SQ4R tipe bantuan Multimedia bertujuan agar diperoleh tingkat ketepatan (validitas)
(Mesin) yang dikatagorikan sebagai kelas A1dan dan keajegan (reliabilitas) instrumen yang digunakan.
kelompok kontrol 47 orang (Sipil) sebagai kelas B1. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat diketahui
Kedua kelompok memiliki kharakteristik yang sama dengan membandingkan indeks korelasi Product
berdasarkan latar belakang, kualitas kemampuan Moment Pearson dengan level signifikansi 5% dengan
akademik Bahasa Inggris Teknik yang telah diuji nilai kritisnya, di mana r dapat digunakan rumus:
homogenitas dan normalitasnya serta dibelajarkan oleh n  XY   X  Y 
dua orang pembelajar yang memiliki kualitas pendidikan rxy = n  X 2
  X 
2
n  Y   Y 
2 2

S1 dengan pengalaman mengajar yang sama (sekitar 5
tahun) dalam mata kuliah Bahasa Inggris Teknik. Dimana :
Peneliti menggunakan kelompok utuh (intact group) rxy = koefisien korelasi
yakni seluruh subjek untuk diberikan perlakuan n = banyaknya sampel
(treatment). ∑X = jumlah nilai tiap soal
∑Y = jumlah nilai total
3.2 Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%)
ini dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu: 1) perangkat maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak
pembelajaran multimedia (CD) dan buku teks Bahasa valid. Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan
Inggris Teknik, (2) kuesioner gaya belajar Kolb Alpha Cronbach. Bila alpha lebih kecil dari 0,6 maka
Inventory (KLSI) 1975, dan, (3) lembar soal pre- dinyatakan tidak reliabel dan sebaliknya dinyatakan
test/post-test. reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua
variabel ditunjukkan tabel di bawah ini:
3.3 Desain penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur Tabel 1. Uji Reliabilitas Item Pertanyaan/Kuesioner
penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga kita
dapat memperoleh jawaban atas permasalahan- Koefisien Alpha Keterangan
permasalahan penelitian Setyosari Punaji (2010:148). 0,957 Reliabel
Desain penelitian yang digunakan adalah desain
eksperimen kuasi versi factorial (2 x 2 x 2) pre test- Keterangan: Koefisien Alpha = Cronbach Alpha
post test nonequivalent control group design. Kuasi
eksperimen digunakan dalam penelitian ini, karna Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa item
adanya kendala dalam proses randomisasi secara penuh kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih
terhadap pemilihan subjek penelitian Ary, Jacob, & besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen
Razavieh (2002). Tuckman (1999:174) dimana semua pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah
kelompok mendapat perlakuan, yakni kelompok pertama reliabel atau dapat dihandalkan
yang menerapkan strategi SQ4R tipe bantuan
multimedia Bahasa Inggris Teknik dan kelompok kedua
18
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

3.6 Teknik analisis data value 0.000 lebih kecil dari pada α 0,05 terhadap hasil
Teknik Analisa data yang digunakan adalah ANOVA belajar Bahasa Inggris Teknik sehingga terdapat
(Analisys of variance) tiga jalur 2 X 2 X 2 yang perbedaan yang signifikan hasil belajar Bahasa Inggris
sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji Teknik antara kelompok pebelajar yang dikenai strategi
homogenitas varians. Anova tiga jalur digunakan untuk SQ4R tipe bantuan multimedia dan kelompok pebelajar
menguji data utama, yaitu signifikansi variabel bebas yang dikenai strategi SQ4R tipe bantuan buku teks.
(independent), variabel moderator terhadap variabel Hasil analisa ANOVA pada tabel 3 juga menunjukan
terikat (dependent). Pengujian hipotesis nihil (Ho) nilai Fhitung gaya belajar sebesar 1.999 dan p-value 0.161
dilakukan pada taraf signifikasi 5% atau α=0,05. Semua lebih besar dari alpha 0.05 sehingga tidak ada perbedaan
analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan yang signifikansi hasil belajar Bahasa Inggris antara
bantuan program software Statestical Package for Social kelompok pebelajar yang memiliki gaya belajar
Science (SPSS) version 17,0 for windows. assimilator dan kelompok yang memiliki gaya belajar
diverger terhadap hasil baelajar Bahasa Inggris Teknik.
4. Hasil dan Pembahasan Hasil uji ANOVA pada tabel 3 menunjukan bahwa
Rata-rata skor post-test hasil belajar bahasa Fhitung interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya
Inggris teknik yang memiliki gaya belajar diverger dan belajar sebesar 0.026 dan p-value 0.871 lebih besar dari
assimilator disajikan pada tabel 2. α (0,05) sehingga tidak ada perngaruh interaksi antara
strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil
Tabel 2 Statistik Deskriptif Post-Test Hasil belajar Bahasa Inggris Teknik. Apabila ditampilkan
Belajar Berdasarkan Gaya Belajar dalam bentuk grafik rata-rata nilai post-tes dari interaksi
antara SQ4R tipe bantuan dengan gaya belajar dapat
Gaya belajar Test N Mean
dilihat pada gambar 2.
Diverger Post-test 52 80.1
Assimilator Post-test 44 80.8

Berdasarkan isi tabel 2 menunjukan bahwa


rata-rata nilai pos-test hasil belajar kelompok pebelajar
yang memiliki gaya belajar diverger sebesar 80.1 Gambar 1. Interaksi antara Strategi SQ4R Tipe
dengan jumlah subjek 52 dan kelompok yang memiliki Bantuan dengan Gaya Belajar
gaya belajar assimilator sebesar 80.8 dengan jumlah
subjek 44. Hal ini dapat diartikan bahwa kelompok
pebelajar yang memiliki gaya belajar diverger dan
assimilator tidak jauh berbeda.
Hasil penelitian disajikan pada tabel 3 Three
ways ANOVA ini bertujuan mengkonformasi Gambar 2 Interaksi Antara Strategi SQ4R Tipe
pertanyaan dari permasalahan penelitian. Kemudian Bantuan dengan Gaya Belajar
untuk mengetahui pengaruh SQ4R tipe bantuan dengan
gaya belajar terhadap hasil belajar disajikan pada tabel 4.1 Pengaruh Strategi SQ4R Tipe Bantuan
3. Three ways ANOVA. Multimedia Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Inggris Teknik
Tabel 3. Three Ways ANOVA Kedua Faktor
terhadap Postes Hasil Belajar Bahasa Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan
Inggris Teknik yang signifikan hasil belajar mahasiswa dalam
Sumber Jumlah Derajat Kuadrat penerapan strategi SQ4R tipe bantuan antara kelompok
Fhitun
Keragaman
SK
Kuadrat
(JK)
Bebas
(db)
Tengah
(KT) g
p-value mahasiswa yang menerima pembelajaran dengan strategi
Strategi SQ4R Tipe 3005.765 1 3005.765 49.46 0.000 SQ4R tipe bantuan multimedia dan bantuan buku teks.
Bantuan(Z)
Gaya Belajar (X) 121.023 1 121.023
0
1.999 0.161
Pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan
Interaksi Z * X 1.594 1 1.594 0.026 0.871 Strategi SQ4R tipe bantuan multimedia lebih unggul
Error 5570.741 92 60.552
Total 8824.740 95 dibanding dengan menggunakan SQ4R tipe bantuan
buku teks. Hasil temuan tersebut selaras dengan hasil-
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meyer
Keterangan: Z (strategi SQ4R tipe bantuan), X (gaya belajar). & Kelley, 2007 yang menunjukkan bahwa penggunaan
strategi SQ4R menghasilkan peningkatan kemampuan
Berdasarkan isi tabel 3 tersebut menunjukan nilai Fhitung pemahaman yang terlihat pada hasil skor rata-rata pada
strategi SQ4R tipe bantuan sebesar 49.460 dengan p-
19
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

tes prestasi siswa yang tadinya mengalami 4.2 Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
ketidakmampuan belajar. Bahasa Inggris Teknik
Dalam literatur dijelaskan bahwa strategi menyurvei,
membuat pertanyaan, membaca, mengungkapkan, Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa tidak ada
mereview, merefleksikan (SQ4R) telah diteliti oleh para perbedaan yang signifikan antara kelompok yang
peneliti terdahulu sebagai strategi yang sangat memiliki gaya belajar diverger dan kelompok yang
direkomendasikan untuk membantu peserta didik dalam memiliki gaya belajar assimilator terhadap hasil belajar
persiapan untuk membaca dan memahami buku teks Bahasa Inggris Teknik.
(Cheek & Cheek, 1983; Wallace & Kauffman, 1986; Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
Hoover, 1989) namun hal ini hanya terfokus pada sebelumnya yang dilakukan oleh Markham (2004) studi
strategi pembelajaran SQ4R saja, belum menyentuh tentang pengukuran gaya belajar menyimpulkan bahwa
ataupun menggunakan media bantu belajar seperti pada dasarnya, tidak ada data dalam literatur penelitian
multimedia. Hasil penelitian ini, sangat membantu yang menunjukkan bahwa gaya belajar yang terkait
pembelajar dalam tugas pendidikan untuk menunjukkan dengan setiap hasil belajar, baik secara kualitatif,
bagaimana strategi pembelajaran bahasa seperti SQ4R maupun kuantitatif.
dapat meningkatkan keterampilan pemahaman membaca Hal ini juga dipertegas oleh Wang, et. al (2001) dalam
dan menulis yang digunakan secara efektif untuk penelitiannya yang menggunakan LSI Kolb
mendukung pembelajaran Bahasa Inggris. Dlaska. A menggunakan komputer yang didukung oleh metode
(2002) mengatakan bahwa teknologi multimedia kolaborasi menjelaskan bahwa gaya belajar tidak
memiliki peran khusus dalam mengintegrasikan mempengaruhi hasil kinerja akademik maupun
kompleksitas subjek materi dan pembelajaran bahasa, kepuasaan pebelajar. Hasil risetnya menemukan bahwa
serta memfasilitasi penciptaan situasi belajar otentik ada perubahan gaya belajar model Kolb yang diukur,
dalam konteks LSP dengan mahasiswa teknik dengan tidak ada pengaruh pada kepuasan dan performasi.
pendekatan konstruktivisme. Penelitian Kingsley & Bandy & Young (2002), juga menyimpulkan bahwa
Boone (2008/2009) menunjukan ada pengaruh setelah menyajikan berbagai metode pembelajaran yang
pembelajaran dengan menggunakan software sejarah berbeda terjadi perubahan dalam gaya belajar namun
Amerika pada tingkat pebelajar menengah pada satu mereka tidak memiliki perbandingan terhadap prestasi
masyarakat etnik terpencil menggunakan video, lagu, akademik. Gaya belajar Kolb merupakan gaya belajar
animasi teks dan media lain. Penelitian mereka yang berfokus pada aktivitas dimaksudkan untuk
membuktikan adanya hubungan yang kuat antara membedakan perolehan prestasi belajar berdasarkan
penggunaan intervensi teknologi pembelajaran terhadap kebiasaan belajar pebelajar yang bersifat konkreat dan
peningkatan hasil belajar siswa di sekolah menengah. abstrak. Gaya belajar pebelajar yang senang berpikir
Hasil penelitian Precel et al. (2009), Wasis (2011) konkret diwakili oleh gaya belajar diverger dan
terkait dengan kontribusi komponen-komponen dalam accommodator, dan gaya belajar pebelajar yang senang
blended learning menunjukan bahwa ada korelasi antara dengan berpikir abstrak diwakili oleh gaya belajar
ragam metoda pembelajaran dan media belajar yang converger dan assimilator.
digunakan sebagai sumber belajar sebagai berkontribusi Hasil penelitian Yilmaz & Soylu 2002 menemukan
pembelajaran dengan peningkatan hasil belajar. Song bahwa siswa yang memiliki gaya belajar assimilator dan
Xueshu (2003) mengadakan penelitian penggunaan convergen memiliki kemampuan biasa dalam
anthropomorphic multimedia dalam memecahkan menggorganisasikan dan menerima informasi yang
permasalahan-permasalahan di bidang rekayasa pada diterima dari teks, mereka dapat belajar dari pekerjaan
The National Science Foundation yang memberikan satu mereka sendiri, menggunakan strategi mereka sendiri
inovasi baru yakni antropomorphic bagian-bagian mesin untuk membuat catatan dan menggarisbawahi bagian-
dan formula di bidang rekayasa yang saling berinteraksi bagian yang dianggap penting. Selanjutnya Yilmaz
satu dengan yang lainnya melalui pembelajaran mengatakan bahwa siswa yang bergaya belajar
multimedia. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa assimilator dan converger mempunyai kesempatan
ada perubahan yang signifikan dari sikap dan prilaku dalam menggunakan narasi membuat strategi belajar
(attitude dan aptitude) dalam memecahkan sendiri dan bertanya tentang poin-poin yang tidak
permasalahan teknik rekayasa diantara mahasiswa pre- dimengerti dan bersama-sama menggunakan gaya
collage sebagai hasil belajar setelah mengikuti komunikasi sendiri dengan instruktur. Hasil penelitian
pembelajaran multimedia anthropomorpik. lain, seperti Kozub 2010 menyatakan bahwa gaya
Dari referensi hasil penelitian terdahulu, penulis belajar model Kolb tidak berpengaruh terhadap nilai
memaknai bahwa hasil penelitian ini mendukung teori- akhir pada lingkungan pembelajaran yang berbeda yakni
teori sebelumnya yakni ada pengaruh yang signifikan multimedia berbasis web dengan model power point,
strategi SQ4R tipe bantuan multimedia terhadap hasil dan pembelajaran dikelas dengan modul powerpoint.
belajar Bahasa Inggris Teknik pada mahasiswa teknik.
20
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Beberapa bukti-bukti empiris yang dipaparkan 1) Pembelajar menggunakan strategi penyajian SQ4R
menunjukan bahwa tidak adanya pengaruh yang tipe bantuan multimedia dalam meningkatkan hasil
signifikan antara gaya belajar terhadap hasil belajar belajar Bahasa Inggris Teknik sehingga pebelajar
namun dalam teori-teori psikologi dan pedagogik, gaya lebih termotivasi, kreatif dan mandiri, dan,
belajar merupakan salah satu variabel yang melekat 2) Perlu mengetahui ragam pebedaan gaya belajar,
pada diri pebelajar sehingga memungkinkan kharakteristik, latar belakang pebelajar, dan strategi
berkontribusi pada perolehan hasil belajar seseorang. pembelajaran yang sesuai,
Namun hasil penelitian ini memberikan data empiris 3) Menggunakan subjek penelitian yang lebih besar
maupun teoretis yang lemah. Terjadi pembiasan temuan lagi sehingga dapat menggunakan empat gaya
seperti ini mungkin disebabkan karna kontrol variabel belajar Kolb
kurang kuat seperti ketersediaan waktu yang kurang, 4) Menjadi referensi bagi pembelajar bahasa Inggris
maupun kualitas dosen seperti pengalaman mengajar, dan mata kuliah lain pada jurusan/prodi yang
maupun kemampuan menguasai skenario pembelajaran berbeda dengan memperhatikan tingkat kesulitan
(instrument pembelajaran) yang dilibatkan dalam materi pembelajaran, prinsip-prinsip multimedia
penelitian ini. Peneliti mengakui bahwa kondisi pembelajaran sebagai upaya memperbaiki dan
dosen/pembelajar pengasuh mata kuliah berada di luar meningkatkan mutu pembelajaran.
kemampuan peneliti.

4.3 Pengaruh Interaksi Antara Penyajian 6. Daftar Pustaka


Strategi SQ4R Tipe Bantuan Multimedia vs
Buku Teks dan Gaya Belajar terhadap Hasil Alty, JL, Al-Sharrah A, Beacham N.2006. When human
Belajar Bahasa Inggris Teknik form media and media form human: An
experimental study examining the effects
Kerjasama antar dua variabel bebas atau lebih different digital media have on the learning
dalam mempengaruhi satu variabel terikat disebut outcomes of students who havedifferent learning
interaksi (Kerlinger 1986). Hasil pengujian hipotesis styles. Interacting with Computer 18.891- 909
terkait (joint effect) ada tidaknya interaksi antara Elsevie B.V.
strategi pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil Aswar, S. 2008. Reabilitas dan validitas. Yokyakarta:
belajar. Pustaka Pelajar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada Anderson, L.W, Krathwohl D R., Airasian P.W et al.
pengaruh interaksi strategi pembelajaran SQ4R tipe 2001.A Taxonomy for Learning, Teaching, and
bantuan multimedia vs tipe bantuan buku teks dan gaya Assesing. A Revision of Bloom’s Taxonomy of
belajar terhadap hasil belajar. Hasil uji hipotesis Educational Objectives,A Bridgeed Edition
menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara penyajian Addison Wesley Longman, Inc United Stated.
strategi SQ4R tipe bantuan multimedia vs buku teks Aswar, S. 2008. Reabilitas dan validitas. Yokyakarta:
dan gaya belajar terhadap hasil belajar Bahasa Inggris Pustaka Pelajar. Bandy, K.E. & Young, J.I
Teknik. (2002) Assessing cognitive change in a
computer-supported collaborative decision-
5. Penutup making environment Information Technology,
5.1 Kesimpulan Learning, Performance Journal, 20, 2, 11-23.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka Billmeyer, R. and Barton, ML 1998. Teaching reading
hasil penelitian menunjukan bahwa in the content areas: If not me, then who? 2nd
1) Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar Bahasa Edition. Aurora, CO: Mid-continent Regional
Inggris Teknik antara kelompok yang dibelajarkan Educational Laboratory.
dengan menggunakan strategi SQ4R tipe bantuan Boediono & Koster W. 2009. Teori dan Aplikasi
multimedia dan buku teks, Statestika dan probabilitas, Remaja Rosdakarya,
2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara Bandung.
pembelajar yang memiliki gaya belajar diverger dan Cheek, E.H., & Cheek, M.C. 1983.Reading Instruction
assimilator, through Content Learning. Columbus. OH:
3) Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi SQ4R Merrill Publishing.
tipe bantuan dengan gaya belajar terhadap hasil Dlaska A. (2002), Sites of construction: language
belajar Bahasa Inggris Teknik. learning, multimedia, and the international
engineer, Computers & Education 39 (2002)
5.2 Saran 129–143 Language Centre, University of
Beberapa saran disampaikan antara lain: Warwick, Coventry CV4 7AL, UK .

21
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Degeng I. Nyoman S. 1990, Desain Pembelajaran: Meyer, K., & Kelley, M. 2007. Improving Homework in
Teori ke Terapan, Proyek Penulisan Buku Teks Adolescents with Attention- Deficit/
PPS IKIP Malang. Hyperactivity Disorder: Self vs. Parent
Degeng I Nyoman S. 2013. Ilmu Pembelajaran. monitoring of homework behavior and study
Klasifikasi Variabel untuk Pengembangan Teori skills. Child and Family Behavior Therapy. 29
dan Penelitian. Kalam Hidup Bandung. (4), 25-42.
Deubel, P (2003). An Investigation of Behaviorist and Markham S.2004 Learning Styles Measurement: A
Cognitive Approaches to Instructional cause for concern, Computing Educational
Multimedia Design, Journal of educational Research Group, CERG.
Multimedia dan Hypermedia ,12 (1), 63-90. Precel, K., Alkalai Y. E., & Alberton Y. 2009.
Dlaska. A. 2002. Sites of construction: language Pedagogical and Design Aspects of a Blended
learning, multimedia, and the international Learning Research.International Review of
engineer, Computers and Education 39 (2002) Research in Open and Distance Learning. 10, 2
129-143 Language Centre, University of April
Warwick, Coventry CV4 7AL, UK . Reigeluth, C.M. 1983. Instructional design: What is it
Deubel, P (2003). An Investigation of Behaviorist and and Why is it ? Instructional Design
Cognitive Approaches to Instructional Theorities and Models, An overview of the
Multimedia Design, Journal of educational current status, Hillsdale, New Jersey: Lawrence
Multimedia dan Hypermedia, 12 (1),63-90. Erlbaum Associates, Publishers.
Earnes, R 1997.Content Area Literacy, Teaching Richardson, J.,& Morgan, R. 1997. Reading to learn in
Today’s and Tomorrow, Albany, New the content areas. Belmont, CA:Wadsworth
York:Delmar Publishers. Publishing Company.
Hoover, J.J. 1989. Study skills and the education of Slavin, R.E 2000. Educational psychology: Theory and
studnts with learning disabilities. Journal of Practice (6th ed) Needha Heights: Allyn and
Learning Disabilities, 22(7), 452-455 Bacon.
Kamdi, W 2003.Pengaruh Model Pembelajaran dan Snellbecker, G.E.1983.IS INSTRUCTIONAL THEORY
Gaya Belajar Terhadap Kecakapan Akademik, ALIVE AND WELL?; Lawrence Erlbaum
Teknikal, dan Pemecahan Masalah Bidang Associated, Publishers, Hilldale, New Jersey.
Permesinan. Disertasi tidak dipublikasikan. Song, X. 2003. Anthropomorphic Multimedia Theater
Pasca sarjana UM Malang. for Fundamental Engineering problem,
Kerlinger, Fred.1986. Foudation of Behavioral International Journal of Instructional Media,
Research. New York Holt, Renehart &Winston, Northern Illinois University; 30(3), 295-302.
Inc. Tuckman, B.W. 1999.Conducting Educational
Kingsley, Karla V & Boone Randall 2008/2009, Effects Research (4th ed,) New York: Harcout Brace
of Multimedia Software on Collage Publishers.
achievement of Middle School Students in an Thomas, E.L., & Robinson, H.A. 1972 Improving
American History Class. Journal of reading in every class: A sourcebook for
Research on Technology in Education; Winter teachers. Boston: Allyn & Bacon.
2008/2009; 41( 2), 203. Wang, X.C., Hinn, M., & Kanfer, A.G. 2001. Potential
Kolb, D.A. 1984. Experiential Learning Experience as of computer-Supported Collaborative learning
The Source of Learning and Development. New for learners with different learning styles,
Jersey: Prentice Hall, Inc. Eaglewood Cliffs. Journal of Research in Technology in
Kozub, R.M 2010. An ANOVA Analysis of The Education, 34 (1) 74-85.
Relationship Between Business Student’s Wallace, G.,& Kauffman, J.M 1986.Teaching students
Learning Style And Effectiveness of Web Based with leaning and behavior Problems (3rd Ed).
Instruction. American Journal of Business Columbus, OH. Merrill Publishing.
Education, 3(3)89. Wasis, D. 2011. Pembelajaran Berbasis Blended,
Leatemia, M. 2008. Pengembangan Paket Pembelajaran makalah disajikan dalam seminar dan lokakarya
Mata Kuliah Bahasa Inggris Teknik dengan peningkatan kualitas pembelajaran melalui
pendekatan Kontekstualisme Fungsional: Materi Blended learning, FKM, Pasca Sarjana
ESP (English for Spesific Purpose) Mahasiswa Universitas Negeri Malang.
Teknik Mesin Politeknik Negeri Ambon, Thesis Witkin, H.A.,& Goodenough, D. 1981. Cognitive Styles:
tidak dipublikasikan.Malang: PPS UM. Essence and Origins. N.Y: International
Mayer,R.E. 2001. “Cognitive principles of multimedia University Press.
learning: The role of modality and contiguity”.
Journal of Educational Psychology 91: 358–368.
22
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

PERENCANAA BENTUK DAN UKURAN TURBIN GORLOV UNTUK


KELUARAN DAYA MEKANIK 600 Watt
Vicky Salamena
Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon
vickysalamena@gmail.com

Abstract

In archipelago islands have many ocean current on the narrows, capes and bays. Sea current contain kinetic
energy than can be converted by turbine to mechanical energy like shape torque and rotational speed. This
research examine cross-flow turbine type Gorlov turbine to convert low speed sea current become torque and
rotational speed in turbine shaft.
Step of research find the geometric Gorlov turbine, established shape of turbine blades and calculating
dimension of turbine. Calculate of turbine dimension used flow speed value of sea current. Assumption speed of
sea current is constant.
Result is Gorlov turbine have three blade helical type NACA 0018. There are information of power output
turbine can be find effective cross-section area of turbine, and we have high and cross-section area turbine can be
calculated by the diameters of the turbine.

Keywords: Gorlov-turbine, NACA 0018, cross-section turbine

1. Pendahuluan didesain dengan ukuran tertentu yaitu diameter dan


tinggi turbin dan juga ukuran dan geometrik dari sudu-
Kondisi geografis kumpulan pulau-pulau
sudu (hydrofoil) yang telah distandarkan oleh NACA.
yang berdekatan dan dikelilingi oleh lautan yang
Agar dapat memutar generator listrik dengan
relatif lebih luas dari pulau-pulau tersebut akan
pembebanan daya tertentu, maka diperlukan suatu
menimbulkan arus air laut pada selat diantara pulau-
turbin yang dapat mengeluarkan daya mekanis dalam
pulau tersebut. Hal ini terjadi karena sirkulasi air laut
bentuk torsi dan kecepatan sudut. Karena generator
akibat perubahan temperatur air laut, gaya tarik bulan
listrik dihubungkan seporos dengan turbin sehingga
dan iklim. Arus air laut yang terjadi di selat diantara
daya mekanik yang ada di poros turbin akan memutar
pulau-pulau yang berdekatan biasanya konstan dan
rotor generator dengan kecepatan dan torsi tertentu.
seragam untuk kolom air dengan luasan tertentu pada
Dalam penelitian ini di kaji bagaimana merencanakan
kecepatan yang relatif rendah. Menurut Sutrisna K.F.
bentuk dan ukuran turbin gorlov yang bekerja pada
(2011) perairan Indonesia umumnya kecepatan arus
kecepatan arus laut 2m/s dan dapat mengeluarkan
laut kurang dari 1,5 m/detik, sedangkan di selat-selat
daya mekanik sebesar 600 watt. Selanjutnya hasil
diantara pulau-pulau Bali, Lombok, dan Nusa
yang diharapkan adalah menentukan bentuk geometrik
Tenggara Timur, kecepatannya bisa mencapai 2,5 –
turbin, menentukan model dan jumlah sudu turbin dan
3,4 m/detik. Arus akibat pasang-surut terkuat yang
menghitung dimensi turbin.
tercatat di Indonesia adalah di Selat antara Pulau
Taliabu dan Pulau Mangole di Kepulauan Sula,
Propinsi Maluku Utara, dengan kecepatan 5,0 2. Tinjauan Pustaka
m/detik.
Turbin air yang dikenal saat ini adalah jenis
Pemanfaatan energi kinetik air laut karena
turbin propeler dan turbin cross-flow. Turbin propeler
kecepatan aliran telah banyak dilakukan dengan
beroperasi hanya pada satu arah aliran sehingga sangat
menggunakan turbin yang digerakan oleh aliran
sulit beroperasi dengan arah aliran arus yang berbalik
tersebut sehingga menimbulkan usaha dalam bentuk
arah, sedangkan turbin cross-flow dapat beroperasi
torsi dan kecepatan putar turbin. Untuk suatu
pada arah aliran yang berganti-ganti. Deikian juga
kecepatan aliran yang konstan, besar energi kinetik air
turbin cross-flow memiliki efisiensi lebih baik
yang dapat ditangkap oleh turbin tergantung dari
dibandingkan turbin propeler, (Gorlov, 2001).
ukuran dan geometrik turbin. Turbin yang telah
Menurut Muhammad A. H., Had A. L. dan Terti W.,
didesain untuk arus air kecepatan rendah adalah turbin
(2009) telah banyak dilakukan penelitian
Gorlov. Turbin ini merupakan modifikasi dari turbin
menggunakan simulasi komputer (computer fluid
Darrieus yang termasuk jenis cross-flow turbine.
dynamic) dan uji laboratorium untuk meningkatkan
Turbin gorlov dapat dipasang horisontan maupun
efisiensi turbin. Gorlov (1998) telah melakukan
vertikal, dengan arah aliran air tidak mempengaruhi
pengujian terhadap turbin helikal tiga sudu yang
arah putar turbin. Agar mendapatkan besar daya
dipasang vertikal untuk mendapatkan parameter torsi,
keluaran turbin yang diinginkan, maka turbin dapat
23
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

dan kecepatan sudut dengan melakukan penarikan Kecepatan yang terjadi untuk turbin dengan tiga sudu
turbin sejauh 360 feet dalam berbagai kecepatan. digambarkan seperti Gambar 3, dengan resultan
Menurut Trimulyono A. dan Arswendo B.A. (2012) kecepatan untuk masing-masing sudu berbeda
ada beberapa model turbin yang dipakai untuk tergantung posisi sudu terhadap vektor kecepatan
mengkonversi arus laut menjadi energi mekanik yaitu: aliran. Kesepatan maksimum terjadi pada   0 0 ,
horisontal aksial, vertikal aksial, cross-flow,ventury dengan  adalah posisi orbit sudu. Kemudian
dan gravitational vortex. Bentuk dari cross-flow
turbin menurut Gorban A.N., Gorlov A.M. dan kecepatan minimum ada pada   180 0 .
Silantyev V.M. (2001) ditunjukkan oleh Gambar 1. Sudut serang sudu (angle of attack) adalah sudut
antara resultan kecepatan W dan vektor kecepatan
sudu u. Dengan pertimbangan geometris vektor
kecepatan W dapat dihitung sebagai berikut,

W  v 1  2  cos    2 (1)
untuk  adalah tip speed ratio,
r
 (2)
u
dan sudut serang adalah:

 sin  
  tan 1   (3)
 cos    
Dengan:
W : resultan vektor kecepatan, [m/s]
v : kecepatan vluida, [m/s]
Gambar 1 Model turbin cross-flow
u : kecepatan sudu, [m/s]
r : jari-jari turbin [m]
Turbin gorlov merupakan modifikasi dari turbin
Darrieus, dipakai untuk mengkonversi energi arus laut  : kecepatan putar [rad/s].
yang kecepatannya rendah menjadi energi mekanik.
Turbin ini dapat dipasang vertikal maupun horisontal
dan dapat digunakan untuk arus laut dan aliran sungai.
Dalam konstruksinya dapat terdiri dari dua sampai
enam sudu (blade) ,efisiensi mencapai 35%. Kedua
turbin ini telah dimanfaatkan untuk menggerakan
generator berskala kecil maupun besar. Perbandingan
turbin Darrieus dan turbin Gorlov yaitu daya fungsi
water head ditunjukkan oleh grafik Gambar 2.

Gambar 3 Skema vektor kecepatan turbin 3 sudu

Daya yang tersimpan pada air, Grabe M. (2013)


Gamabar 2 Grafik perbandingan turbin Darrieus adalah:
dan Gorlov

24
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

1 Menurut Sudarga R., Yuniarso G.K. (2012) luas


Pair  Av 3 (4) efektif turbin A adalah tinggi turbin T dikalikan
2
diameter turbin d , yang dirumuskan sebagai beriku,
Daya keluaran turbin:
AT d (7)
Pturbin  Pair (5)
Sudu-Sudu Turbin
Torsi yang dihasilkan oleh turbin di porosnya Sudu-sudu turbin atau disebut juga hydrofoil adalah
tergantung oleh kecepatan sudut turbin, dinyatakan struktur yang mempunyai geometris aerodinamis
sebagai persamaan berikut, sehingga mendapatkan gaya dorong dari aliran fluida.
Pturbin Ada beberapa jenis sudu yang telah distandarkan.
T (6) Bentuk dari sudu ditunjukkan oleh Gambar 4,
 Sudargana R., Yuniarso G.K. (2012).
dengan: Menurut Kaprawi (2011) beberapa jenis dan geometri
Pair : daya yang diperoleh dari air laut, [W] sudu telah diberikan oleh Claessens (2006) tentang
kinerja pada turbin angin Darrieus. Untuk sudu NACA
Pturbin : daya keluaran turbin, [W] 0021, 0018, dan 0015 koefisien daya praktis sama
besarnya namun beroperasi pada tips speed ratioTSR
 : efisiensi turbin yang sedikit berbeda. Jenis NACA 0021 batas operasi
yang baik pada TSR 1,5 – 4,3, untuk NACA 0018
T : torsi di poros turbin, [Nm] pada 2,0 – 4,3 dan NACA 0015 pada 2,2 – 4,3
 : masa jenis air laut, [kg/m3] sedangakan NACA 0012 pada batas yang sempit yaitu
3,0 – 4,3 dan mempunyai efisiensi yang paling rendah
A : luas efektif turbin, [m2] diantara semua model NACA yang telah disebutkan di
atas. Kondisi aliran sangat mempengaruhi kinerja sudu
v : kecepatan air laut, [m/s] dari turbin. Diantara beberapa jenis sudu di atas maka
 : kecepatan sudut turbin, [rad/s] sudu yang baik untuk semua kecepatan aliran adalah
jenis sudu NACA 0015 dan 0018 karena mempunyai
koefisien lift bergerak naik seiring dengan kenaikan
kecepatan aliran.

Gambar 4 Bentuk sudu (foil)

Dari hasil penelitian Trimulyono A. dan Arswendo numerik pada 3D Flow memulai dengan
B.A. (2012), untuk sudu jenis NACA 0018 diperoleh mendefinisikan sifat-sifat dari fluida serta kondisi
Gaya angkat ( L ), gaya hambat ( D ), koefisien gaya batas sekitarnya yang meliputi kecepatan arus,
angkat C L dan C D dengan berbagai sudut serang  . gravitasi, densitas dan turbolensi. Hasil penelitian
tersebut ditunjukkan oleh Tabel 1.
Penelitian dilakukan dengan memeriksa bentuk
geometri pada modelnya kemudian melalui simulasi

25
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Tabel 1 Gaya pada foil NACA 0018

 L D A  v CL CD
-10 -387,798 101,513 0,1 1000 4 -0,485 0,127
-5 -298,25 45,404 0,1 1000 4 -0,373 0,057
0 -11,921 23,135 0,1 1000 4 -0,015 0,029
5 322,611 55,817 0,1 1000 4 0,403 0,070
10 316,754 111,933 0,1 1000 4 0,396 0,140

3. Metodologi Penelitian dengan generator maka daya keluaran turbin


adalah daya input generator.
Langkah-langkah dalam penelitian ini
3. Menentuka diameter efektif turbin. Diameter
ditunjukkan oleh bagan alir Gambar 5.
efektif ditentukan dengan
mempertimbangkan luas efektif turbin
terhadap tangkapan aliran arus. Diameter
dibuat maksimum karena akan menimbulkan
torsi maksimum.

4. Menetukan model sudu (hydrofoil). Dengan


mempertimbangkan geometri dari sudu-sudu
turbin, penempatan dan jumlahnya maka
dipilih sudu jenis NACA 0018 dengan
jumlah tiga yang dipasang simetri sejauh
1200 lingkaran. Bentuk heliksnya disesuaikan
dengan efisiensi dan kemudahan pembuatan.

4. PEMBAHASAN
Dengan menggunakan persamaan (4) dan (5),
diperoleh luas penampang efektif turbin sebagai
berikut,
2 Pturbin 2  600
A   0,43 m2
Gambar 3 Bagan alir penelitian
  v 3 0,35  1000  (2) 3
Bila ditentukan tinggi turbin 0,75m maka diperoleh
diameter turbin sebagai berikut,
1. Melakukan studi kepustakaan untuk A 0,43
mendapatkan model konversi energi kinetik
d   0,6 m
l 0,75
arus laut dan bentuk sudu turbin yang
Bentuk dan ukuran dari turbin titunjukkan oleh
mendukung konversi energi tersebut dengan
Gambar 5.
optimal. Hal ini dilakukan dengan mengurai
tentang turbin gorlov yang dibedakan dari
turbin cross-flow lainnya kemudian
menganalisis untuk menentukan bentuk dan
jumlah sudu berdasarkan hasil penelitian
yang telah dipublikasi sebelumnya.
2. Menentukan daya input turbin dengan
efisiensi turbin sehingga mendapatkan daya
keluaran pada poros turbin sebesar 600W.
Daya keluaran turbin ditentukan dengan
mempertimbangkan output generator listrik
yang sesuai dengan pembebanan yang
direncanakan. Karena turbin akan se poros
Gambar 5 Bentuk dan ukuran turbin

26
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Model Sudu (Hydrofoil) Turbin Jenis sudu turbin adalah NACA 0018 simetris yang
penampangnya ditunjuukkan oleh Gambar 6.

Gambar 6 Penampang sudu jenis NACA 0018

Dengan diameter dan tinggi turbin maka diperoleh


6. Daftar Pustaka
model sudu turbin sebanyak tiga buah. Bentuk sudu
turbin ditunjukkan oleh Gambar 7. Gorban, A.N., Gorlov A.M., Silantyev M.V., 2001,
Journal of Resources Tecnology, Vol. 123,
Transaction of ASME
Grabe M., 2013, Hydro-Kinetic Energy Conversion,
Resource and Technology, Digital
Comprehensive Summaries of Uppsala
Dissertation from the Faculty of Science and
Technology, Sweden
Irsyad M., 2010, Kinerja Turbin Air Tipe Darrieus
dengan Sudu Hydrofoil Standar NACA 6512,
Dinnamika, Jurnal Ilmu Teknik Mesin,
ISSN: 2085-8817, vol. 1, no. 2, Mei 2010
Kaprawi, 2011, Pengaruh geometri Sudu dari Turbin
Air Darrieus terhadap Kinerjanya, Proseding
Seminar Nasional AvoER ke 3, 26-27
Oktober 2011, Palembang
Novrinaldi, Haryanto A., Hanifah U., 2011, Rancang
Bangun Turbin Heliks Aliran Datar Tipe L
C500, Prosiding SnaPP2011 Sains, Teknologi
dan Kesehatan, ISSN:2089-3582
Sudargana, Yuniarso R.G.K., 2012, Aplikasi
Perancangan Turbin Darrieus pada Hidrofiol
Naca 0015 dari Karakteristik CL dan CD pada
Variasi Sudut Serang Menggunakan Regresi
Linier pada Matlab
Trimulyono A., Aswendo A.B., 2012, Perancangan
Turbin Arus Laut untuk Daerah Pesisir Pantai
Gambar 7 Model sudu turbin
Tipe Kobold dengan Bilah HLIFT dan
NACA 0018 yang Dimodifikasi dengan
Compulation Fluid Dynamic (CFD), Jurnal
5. Kesimpulan Kapal vol. 9, no. 3
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1) Dengan mengetahui daya keluaran turbin dapat
ditentukan luas efektif turbin.
2) Diameter turbin dapat dihitung dengan
menetapkan panjang/tinggi turbin dan luas
penampang turbin.
3) Penampang sudu (hidrofoil) dapat ditentukan
dengan melihat standar jenis NACA yang
disesuaikan dengan desain.

27
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

UNJUK KERJA PROTOTIPE TURBIN KINETIK RODA GANDA SEBAGAI


PEMBANGKIT LISTRIK PEDESAAN

Rudy Soenoko

Mechanical Engineering- Brawijaya University


Jl. MT Haryono 167 Malang
E-mail: rudysoen@yahoo.com

Abstract
Tujuan utama penelitian ini adalah, untuk memberikan jalan keluar bagi mereka yang tinggal di daerah
terpencil. Harapannya adalah mereka yang bermukim di daerah terpencil akan dapat membangun pembangkit
listrik sederhana bagi mereka sendiri. Penelitian ini telah dilakukan dengan memanfaatkan daerah Bumiaji
sebagai laboratorium lapangan, yaitu daerah terpencil di kota Batu Malang. Jenis turbin yang dipasang adalah
sebuah turbin kinetik dengan roda ganda. Dalam penelitian ini, berdasarkan segitiga kecepatan, sebuah turbin
kinetic rotor ganda yang di rancang berdasarkan sebuah Kincir Air Poncelet dan Kincir Overshot, harus
mendapatkan perhatian khusus pada sudut sudu turbin. Sudut air masuk turbin dan jumlah sudu yang
mendapatkan dorongan air juga harus dipertimbangkan.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu dengan memvariasikan sudut
sudu turbin, sudut air memasuki turbin dan jumlah sudu yang mendapatkan dorongan kecepatan air sehingga
didapatkan rancangan turbin yang optimal.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah, daya yang dibangkitkan adalah sebesar 134 Watt pada
kapasitas air sebesar 2 liter per detik dan pada kecepatan air sebesar 2 m per detik.

Kata Kunci: Kinetik, Turbin, kapasitas air, daya listrik, segitiga kecepatan.

PENDAHULUAN menganggap bahwa pembangunan PLTM dengan


Sekalipun masalah-masalah rumit yang dialami perlengkapannya sangat mudah.
oleh industri besar dapat dipecahkan, dunia ini masih
menderita kekurangan energi. Masalah ini khususnya Turbin Kinetik
sangat di rasakan di negara-negara berkembang Penelitian tentang turbin kinetik, yang menurut
dimana penduduk yang hidup di desa membutuhkan tim peneliti, mempunyai keuntungan sebagai
pengembangan dari sumber energi yang lebih efisien. pembangkit listrik pedesaan. Adapun keuntungannya
Semakin mahal dan terbatasnya bahan bakar fosil antara lain adalah:
menjadikan energi dari tenaga air alternatif yang 1. Tanpa reservoir dan spillway, minimal
paling baik. Hasil survei yang dilaporkan pada World environmental impact.
Energy Conference tahun 1998 menyatakan bahwa 2. Pemilihan lokasi tidak terlalu banyak syarat
kapasitas hydroelectric di dunia, baru 22% dari total 3. Tanpa bendungan dan power house
potensi air yang mungkin dikembangkan. Masih 4. Instalasi yang murah
banyak sekali potensi hidro yang belum dimanfaatkan, 5. Waktu pemasangan yang cepat (fast development
ini termasuk tenaga hidro dengan head rendah yang time)
terdapat di negara berkembang dimana keperluan 6. Modular, keluaran energy yang mudah di skala
energi listrik sangat dibutuhkan. (easily scalable energy output)
Sampai saat ini, jenis turbin air yang umum 7. Kapasitas yang stedy, produksi energy yang stedy.
dipakai untuk pembangkit listrik pedesaan adalah dari 8. Bentuknya sederhana dan mudah dibuat.
jenis turbin arus lintang. Untuk pemakaian turbin arus 9. Potesi air yang dibutuhkan tidak membutuhkan
lintang sebagai pembangkit listrik mikro hidro ini tinggi jatuh, yang dibutuhkan hanya adanya aliran
ternyata masih banyak kendala yang terjadi. air (Energi kinetik = v2/2g).
Sebagai contoh yang telah dilakukan tim 10. Tegangan listrik yang dibangkitkan adalah 24 V
mokrohidro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya DC.
adalah membantu masyarakat sekitar kota malang ini 11.Pemeliharaan mudah.
adalah membangun beberapa Pembangkit Listrik 12. Turbin hanya diletakkan pada aliran sungai, dan
Mikrohidro (PLTM). Misi dan tujuan pembangunan tidak membutuhkan bangunan khusus.
PLTM ini adalah agar masyarakat pedesaan yang Untuk setiap aliran sungai dapat dipasang
berada disekitar proyek PLTM ini (tetangga desa) beberapa instalasi turbin kinetik ini. Sehingga listrik
dapat membangun PLTM mereka sendiri, karena Tim yang dibangkitkan akan berlipat sesuai dengan

28
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

banyaknya turbin yang dipasang pada aliran sungai


tersebut.

David L. F. Gaden (2006), dari Department of


Mechanical and Manufacturing Engineering
University of Manitoba, melakukan penelitian
Gambar 3. Kincir air Poncelet mengenai turbin modelling yang mengamati tentang
turbulensi yang terjadi pada turbin kinetik. Dalam
penelitiannya, turbin yang diamati adalah sebuah
turbin kinetik propeller yang sumbunya sejajar arah
aliran air masuk dalam turbin. Turbin kinetik
diberikan suatu pola aliran yang membentuk suatu
aliran dari saluran berpenampang kecil yang kemudian
membesar dengan perbandingan diameter empat kali
lebih besar (D = 4 d). Jarak antara aliran dan
penampangnya kecil dan penampang aliran yang lebih
besar adalah 12 d. Pengambilan jarak ini adalah sesuai
dengan perhitungan perubahan kecepatan aliran
menjadi empat kali lebih besar dan belum terjadi
aliran air yang turbulen. Bentuk aliran dengan
penampang dibawah 1 : 4 akan menimbulkan
Gambar 4. Kincir air Overshot turbulensi, dan turbulensi ini yang menyebabkan
adanya tekanan kembali pada sudu turbin, sehingga
Jadi tujuan khusus penelitian ini adalah untuk terjadi perlambatan putaran turbin yang berakibat
menghasilkan pembangkit listrik sederhana untuk rendahnya efisiensi turbin. Perlu diingat kembali
mendukung pengadaan energi listrik di pedesaan yang bahwa turbin kinetik berdasarkan kecepatan aliran air
terpencil. Seperti telah disebutkan diatas bahwa (energi kinetik = v2/2g).
urgensi dari penelitian ini agar turbin kinetik roda
ganda akan menjadi pembangkit listrik sederhana bagi
penduduk desa terpencil.
Perlu dijelaskan disini bahwa turbin kinetik yang
akan diteliti disini adalah gabungan antara kincir air
pencelet dan kincir air overshot. Sedangkan posisi
porosnya tidak horisontal tetapi vertikal.
Alasan peletakan poros yang vertikal ini adalah
agar:
1. Pemasangan generator lebih mudah. Posisi
generator diatas turbin.
2. Seluruh sudu mendapatkan dorongan dari aliran
air. Pada kincir air poncelet dan overshot dorongan
kinetik air hanya terjadi pada 30 % sudunya. Gambar 6. Ilusterasi penelitian Universitas
3. Pemasangan seluruh instalasi turbin menjadi
Manitoba
sangat mudah Lewis dan teman-teman melakukan penelitian
Dalam penelitian ini turbin kinetik yang akan mengenai turbin modelling yang mengamati tentang
diteliti adalah turbin yang mempunyai dua roda perubahan penampang dari besar ke penampang yang
penggerak yang berputar saling berlawanan, seperti lebih kecil dan berubah kembali menjadi penampang
pada sketsa dibawah ini. yang lebih besar dengan tujuan mengurangi terjadinya
Aliran air sungai arus balik dan menghasilkan kecepatan aliran yang
maksimal (energi kinetik) dan turbulensi yang
minimal pada turbin kinetik. Untuk membantu
terbentuknya pola aliran seperti yang diinginkan maka
propeller turbin diberikan lorong pengarah dengan
perbandingan diameter empat kali antara diameter
saluran yang besar dengan saluran yang kecil. Turbin
29
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

yang diamati adalah sebuah turbin kinetik propeller didapatkan dari masing2 runner tersebut, kemudian
yang sumbunya sejajar arah aliran air masuk dalam diadakan penggabung kedua runner tersebut. Perlu
turbin. Jarak antara aliran dan penampangnya kecil diingat bahwa masing-masing runner akan
dan penampang aliran yang lebih besar adalah 6 d. mengalami hambatan putaran balik.
Pengambilan jarak ini adalah sesuai dengan 5. Keempat, adalah mengambil data turbin gabungan,
perhitungan perubahan kecepatan aliran menjadi dengan memanfaatkan dua roda penggerak
empat kali lebih besar dan belum terjadi aliran air berpasangan dengan putaran kedua runner yang
yang turbulen. Bentuk aliran yang berubah dua kali ini berlawanan, tetapi menghapus aliran balik yang
akan sangat membantu menghilangkan turbulensi dialami kedua runner apabila berdiri sendiri.
Pengambilan data dilakukan dengan variasi sudut
masuk aliran, variasi kapasitas air masuk lorong,
dan variasi putaran turbin. Data yang didapatkan
adalah putaran, debit air melalui lorong dan torsi
turbin. Perubahan arah jet masuk turbin akan
menyebabkan perubahan arah keluar runner (dapat
dijelaskan dengan segitiga kecepatan).

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tabel 5.1. Hasil pencatatan beban Disk I pada putaran
50 rpm.
Gambar 7. Ilusterasi yang dilakukan Debit Beban Default
Lewis Liter/detik (gram)
1 136
Daya yang dihasilkan lebih besar; Pa,shrouded = (1/) 1.5 200
Pa,unshrouded 2 231
2.5 258
METODE PENELITIAN 3 211
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimental. Dalam hal ini perangkat penelitian Tabel 5.2. Hasil pencatatan beban Disk II pada
dibuat dalam skala laboratorium. Adapun literatur putaran 50 rpm.
buku dan jurnal ilmiah yang relevan dengan masalah
yang diteliti diperlukan sebagai bahan pendukung. Debit Beban Default
Liter/detik (gram)
Prosedur penelitian 1 142
Prosedur penelitian yang akan dilakukan antara 1.5 208
lain adalah; 2 263
1. Mengambil data sebuah turbin kinetik dengan
2.5 270
spesifikasi tertentu (spesifikasi turbin telah
3 263
ditetapkan), dengan variasi sudut masuk aliran,
variasi kapasitas air masuk lorong, dan variasi
Tabel 5.3. Hasil pencatatan beban dengan Disk
putaran turbin. Data yang didapatkan adalah
gabungan pada putaran 50 rpm.
putaran, debit air melalui lorong dan torsi turbin.
Stabilitas putaran turbin juga diamati.
2. Kedua, adalah mengambil data turbin yang sama, Debit Beban Default
dengan hanya memanfaatkan satu roda penggerak Liter/detik (gram)
dengan putaran searah jarum jam (air hanya 1 300
mendorong roda turbin penggerak I) dengan variasi 1.5 423
sudut masuk aliran, variasi kapasitas air masuk 2 502
lorong, dan variasi putaran turbin. Data yang 2.5 500
didapatkan adalah putaran, debit air melalui lorong 3 460
dan torsi turbin. Dari Tabel 1, 2 dan 3 diatas jelas terlihat bahwa turbin
3. Ketiga, adalah mengambil data turbin yang kedua, akan mendapatkan energi baik pada pemanfaat Disk I,
dengan hanya memanfaatkan satu roda penggerak pemanfaatan Disk II maupun pada saat keduanya
dengan putaran runner yang berlawanan arah jarum digabungkan menjadi Turbin Kinetik Ganda. Secara
jam (air hanya mendorong roda turbin penggerak menyeluruh terlihat bahwa masing-masing pengujian
II) dengan variasi sudut masuk aliran, variasi baik Disk 1, Disk II maupun gabungan akan
kapasitas air masuk lorong, dan variasi putaran memberikan energi maksimal pada waktu debit air
turbin. Data yang didapatkan adalah putaran, debit yang diberikan sekitar 2 sampai 2.5 liter perdetik.
air melalui lorong dan torsi turbin. Sehingga dari hasil pengukuran torsi tersebut daya
4. Dari hasil pengamatan dan data yang didapat, yang dihasilkan adalah sekitar 134 Watt. Dari hasil
maka akan dapat diketahui berapa daya yang diatas dapat dikembangkan lagi bahwa untuk turbin

30
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

kinetic ganda dengan masing-masing berdiameter 20 Indonesia, 2003. An Official Handbook. Department
cm, maka hasil maksimum adalah pada debit antara 2 of Information, Directorate of Foreign
dan 2,5 liter per detik. Information Services.

Kesimpulan Inversin, A.R. 1986, Microhydro Power Source Book,


Dari beberapa pengamatan dan penelitian yang NRECA International Foundation,
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa untuk Washington DC.
setiap pengamatan, baik pada saat penelitian untuk
Disk I, pengamatan pada waktu uji Disk II dan Karlis,A.D., Papdopoulos DP,. 2000, A Systematic
pengamatan pada penggabungan keduanya menjadi Assessment of the Technical Feasibility and
Turbin kinetic Ganda, maka dapat disimpulkan bahwa: Economic Viability of Small Hydroelectric
Untuk turbin kinetik dalam penelitian ini (yang System Installations. Renewable Energy
sudunya berengsel) maka torsi yang dihasilnya jauh 2000; 20(2):253-62.
lebih besar daripada kalau turbin tersebut masih
berbentuk water wheel, baik jenis poncelet maupun Montanari, R., 2003, Criteria for the Economic
jenis overshot. Ini disebabkan karena sudu pada Planning of a Low Power Hydroelectric
putaran balik turbin kinetik yang diteliti ini (turbin Plant, Pergamon. Dipartimento di Ingegneria
kinetik berengsel) mengalami gaya balik yang jauh Industriale, Universita degli Studi di Parma,
lebih kecil daripada turbin kinetic dengan sudu tetap Viale delle Science, Parma, Italy.
(fixed blade).
Untuk turbin kinetik jenis ini (berengsel) Philip Leigh, George Aggadis, David Howard and
dengan diameter masing-masing disk 20 cm dan Bob Rothschild Kampen, (2007), Renewable
mempunyai lebar maksimum 35 cm ini daya Energy Resource Impact on Clean Electrical
maksimum dihasilkan pada debit air sebesar antara 2 Power by developing the Nort-West England
sampai 2.5 liter perdetik dengan putaran sebesar 500 Hydro Resource Model, Lancaster
rpm. University, England.
Salah satu dugaan bahwa torsi tidak bisa lebih besar
dari debit antara 2 sampai 2.5 liter per detik adalah Sai Rachoor et. al. 2006, Renewable Energy Source:
karena rumah turbin masih kurang rapat sehingga Micro Hydro Power, New Jersey, USA.
sebagian air keluar meninggalkan sudu melalui celah
rumah turbin ini. Shingga tidak ada tambahan torsi Stepanhorst, F.W.E. 1984. The Ossberger Cross-Flow
yang terjadi. Turbine. Small Hydro Power Fluid
Machinery. Quebec, Canada.
Saran
Sebaiknya uji dilakukan dengan variasi putaran Yong-Do Choi, Jae-Ik LIM, You-Tak KIM, Young-
yang lebih besar, misalnya 200, 300, 400 rpm, Ho Lee, 2008, Performance and Internal
sehingga dapat diketahui mana kondisi yang lebih Flow Characteristics of a Cross-Flow Hydro
optimal. Turbine by the Shapes of Nozzle and Runner
Sebaiknya jarak antara dinding rumah turbin Blade. Jurnal of Fluid Science and
diperkecil lagi sehingga memungkinkan adanya Technology. Korea Maritime University.
tambahan torsi yang lebih optimal. Vol.3, No3, 2008.

DAFTAR PUSTAKA
Barglazan, M., 2005, About Design Optimization of
Cross-Flow Hydraulic Turbines, The
Politechnica University of Timisoara New
York, Mc Graw Hill.

Dragu. C, Soens. J, Belmans. R. (2007). Small-Scale


Energy in The Next Century Market Hydro
Plants – State of The Art and Applications,
Energy Institute Kasteelpark Arenberg,
Leuven, Belgium.

Hayati, Olgun, 1998, Investigation of The


Performance of A Cross Flow Turbine.
Mechanical Engineering Department,
Karadeniz Technical University, Trabzon,
Turkey. International Journal of Energy
Research.

31
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

DAMPAK BANJIR AKIBAT LAJU ANGKUTAN SEDIMEN


PADA SUNGAI WAI TOMU KOTA AMBON
Nelda Maelissa 1), Vera Th. C. Siahaya2), Paulina Limba

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ambon


Email: nelda_1311@yahoo.com
Email: vera.siahaya@yahoo.co.id
Email: paulinalimba@gmail.com

Abstract

The amount of sedimentation on the river of Wai Tomu, especially during the wet season will cause river superficial
problem, it increase the water level and flooded the area for at least 2 years. The laboratory analysis has been
conducted to determine the volume of particle and specific gravity to count the river debit by using this method. For
basis sediment and flooding sediment using van Rijn method. Sediment convey of Wai Tomu river Q 1 = 0.1127
m3/sec, Qb = 0.0402 kg/sec and Qs = 0.0676 kg/sec. Q2 = 0.1380 m3/sec, Qb = 0.0568 kg/sec, and Qs = 0.0759 kg/sec.
Q3 = 0.2117 m3/sec, Qb = 0.0902 kg/sec, and Qs = 0.1354 kg/sec. The convey of basis floating sediment : Q b =
0.5790 kg/sec, Qs = 0.4624kg/sec. The convey basis value and floating sediment that has always raised and the debit
will raise too. So the rising of basis and floating sediment has caused bad effect on the river. Stream stabilizer will
automatically influence the surroundings environment where as part of it as living space area.

Keyword: Flood, River, Sediment


`
1. Pendahuluan Proses sedimentasi dapat mempengaruhi
Dua tahun terakhir ini di Kota Ambon mengalami ketinggian dasar sungai. Proses sedimentasi pada suatu
musibah banjir ketinggian muka air banjir yang alur sungai meliputi proses erosi, transportasi,
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hujan deras pengendapan, dan pemadatan dari sedimentasi itu
yang terjadi di Kota Ambon sejak Senin 29 Juli 2013 sendiri. Pengendapan sedimen yang berlebihan dapat
malam hingga Selasa 30 Juli 2013 siang, menimbulkan menyebabkan pendangkalan sungai sehingga daya
banjir dan longsor di beberapa tempat. Akibatnya, tampung sungai menurun, dan dapat menyebabkan
permukimanwarga yang berada di bantaran sungai, dan luapan air sungai ke daerah pemukiman (banjir) yang
lereng perbukitan terkena banjir, dan tanah longsor, pastinya sangat merugikan.
(Sindonews.com). Dengan penelitian ini, maka dapat diberikan suatu
Tipe hujan Maluku yaitu tipe lokal, artinya tidak alternative penanggulangan yang tepat untuk mengatasi
dipengaruhi oleh angin muson dari Australia dan Asia, masalah sedimentasi. Hasil akhir penelitian ini berupa
sehingga musim hujan di Maluku dipengaruhi oleh laju angkutan sedimen yang terbawa bersama aliran
seasurface temperatur di perairan Maluku. Puncak sungai/kali Way Tomu.
hujan di Maluku yaitu Juli–Agustus, (Detik News). Kontribusi penelitian ini sesuai riset unggulan
Sesuai dengan kondisi topografi Kota Ambon di Politeknik Negeri Ambon yaitu penataan dan
pulau kecil, maka sungai-sungai di Kota Ambon pengaturan sistem jaringan dan instalasi air bersih dan
memiliki karakter khusus yang terdiri dari banyak air kotor untuk pemecahan masalah pembangunan
sungai kecil dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berupa rekomendasi kepada pemerintah kota Ambon
sempit.Sungai-sungai yang mengalir umumnya tidak dan instansi yang terkait, meminimalisir bahkan
panjang. Sungai terpanjang yaitu Way Sikula di memitigasi bahaya banjir.
DesaLahadengan panjang mencapai 15,5 km, sedangkan
sungai terpendek adalah Wai Tomudan Way Batu Gajah 2. Tinjauan Pustaka
dengan panjang 1,5 km yang mengalir di pusat Kota 2.1 Kajian Teoritis
Ambon. Luas DAS Way Tomu 564 m2. a. Sedimen dan Proses Sedimentasi
Penyebab banjir antara lain karenacurah hujan Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa
yang berlebihan, kondisi fisiografi sungai seperti erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah
kemiringan dan bentuk penampang sungai, drainase lainnya. Sedimen umumnya mengendap di bagian
yang tidak memadai, kondisi air pasang serta adanya bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran
erosi dan sedimentasi. Banjir yang terjadi selalu air, sungai, dan waduk.
meninggalkan endapan lumpur yang banyak di jalan Partikel sedimen non kohesif, pergerakannya dan
yang dilaluinya. Jika hal ini terus dibiarkan, maka reaksinya terhadap gaya yang diakibatkan oleh fluida di
peningkatan tinggi muka air banjir akan terus terjadi dan pengaruhi oleh sifat fisik dari partikel, seperti ukuran,
berakibat buruk pada kawasan perumahan di sekitarnya bentuk, dan kerapatan.
32
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

1) Ukuran butiran, Ukuran butiran sangat Angkutan sedimen dasar adalah pergerakan material
mempengaruhi mudah tidaknya, serta banyak lepas dasar sungai yang bergerak menggelinding,
sedikitnya sedimen transpor. Ukuran butiran antara bergeser atau melompat-lompat di dasar sungai atau
lain volume, diameter, berat, kecepatan jatuh, saluran akibat gaya seret aliran.
ukuran saringan, dan oleh penyerapan/tangkapan Angkutan sedimen melayang adalah pergerakan
(intersepsi) melalui partikel. material lepas yang berasal dari dasar sungai atau hasil
2) Bentuk butiran, bentuk butiran merupakan bentuk kikisan permukaan daerah tangkapan hujan, bergerak
geometrik keseluruhan dari partikel (dengan melayang bersama aliran dan dapat mengendap jika
pengecualian terhadap ukuran dan komposisinya). gaya berat material tersebut lebih besar daripada
3) Massa jenis, suatu partikel sedimen merupakan kombinasi gaya angkat air dan gaya akibat turbulensi
fungsi dari komposisi mineralnya.Berat jenis adalah aliran.
perbandingan antara berat volume atau massa jenis Hasil pelapukan itu akan terbawa oleh aliran
sedimen dengan berat jenis atau massa jenis air. permukaan atau angin ke dalam sungai di dalam DAS
4) Berat volume, adalah berat per satuan volume tersebut. Angkutan sedimen bilas dengan jumlah yang
partikel. besar dapat ditemui pada awal musim hujan, saat muka
5) Kecepatan jatuh (fall velocity), variabel utama yang air mulai naik.
menentukan interaksi antara angkutan sedimen Angkutan sedimen dasar Angkutan sedimen
dengan dasar sungai, pinggiran sungai, atau suspensi melayang Angkutan sedimen bilas
dalam fluida adalah kecepatan jatuh partikel Analisa laju angkutan sedimen dengan metode Van
sedimen. Rijn. Pada aliran tunak dan seragam (dua dimensi),
b. Sifat-sifat fisik dari kumpulan partikel sedimen partikel sedimen mempunyai 7 parameter dasar, yaitu:
1) Distribusi ukuran sedimen. Partikel sedimen yang a. massa jenis fluida (ρ)
bervariasi yang bergerak pada suatu waktu tertentu b. massa jenis sedimen (ρs)
bisa memiliki ukuran, bentuk, berat jenis, dan c. koefisien viskositas dinamik (μ)
kecepatan jatuh yang berbeda. Sifat karakteristik d. ukuran partikel (D)
dari sedimen ditentukan dengan mengambil e. kedalaman aliran (d)
sejumlah sampel dan membuat analisa statistik dari f. kemiringan saluran (S)
sampel-sampel tersebut untuk menentukan rata-rata, g. percepatan gravitasi (g).
distribusi, dan standar deviasinya. Metode statistik Menurut Van Rijn angkutan sedimen dapat
sering digunakan untuk menganalisa ukuran sedimen dianalisa cukup akurat dengan dua parameter yang tak
dan kecepatan jatuh. berdimensi (dimensionless parameters) yang
2) Berat volume. Berat volume sedimen yang dikemukakan oleh Ackers –White dan Yalin, yaitu:
mengendap tergantung pada tingkat konsolidasi  Parameter partikel
sedimen. Berat volumenya semakin bertambah 1
seiring waktu, setelah pengendapan awal. Berat  s  1g  3
D*  D50  2 
sedimen juga bergantung pada komposisi campuran  v 
sedimen. Dimana :
3) Porositas.Porositas sangatlah penting dalam D*= parameter partikel
menentukan volume pengendapan sedimen. D50= ukuran partikel (m)
Porositas juga penting dalam konversi dari volume
sedimen ke pelepasan sedimen (sediment discharge), s
S= specific density =
ataupun sebaliknya. 
G= percepatan gravitasi(m/det2)
c. Klasifikasi sedimen
Sedimen dapat bergerak, bergeser di sepanjang dasar

V= koefisien kekentalan kinematik (m2/det) =
sungai, tergantung pada komposisi (ukuran butiran, 
berat jenis, dll), dan kondisi aliran (kecepatan aliran,  Transport stage parameter
kedalaman aliran, dll).Berdasarkan ukuran butirnya,
angkutan sedimen di sungai dapat dibedakan menjadi
T
u   u 
' 2
 ,cr
2

angkutan sedimen dasar, angkutan sedimen melayang,


dan angkutan sedimen bilas/kikisan.
u 
,cr
2

Secara skematis angkutan sedimen dapat digambarkan  g 0.5 


'
sebagai berikut: Dimana : u =
 u
Angkuta Bed
 C' 
Berdasarkan
n
material
load
C’= koefisien Chezy
sumber asal dasar Berdasarka
sedimen

Wash Suspended
n
mekanisme u = kecepatan rata-rata
u*,cr= kecepatan geser dasar oleh Shield
sedimen
load load

Gambar 1. Skema angkutan sedimen Untuk C’, dihitung dengan persamaan:

33
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Z' 1, 2
 12 Rb  a a
C '  18 log   d    d 
 3D90  F Z'
Dimana : Rb = jari-jari hidrolik (m)  a
D90 = ukuran partikel (m) 1  d  1,2  Z '
 Angkutan sedimen dasar (bed load) Angkutan sedimen melayang dihitung dengan
Angkutan sedimen dasar dapat dihitung dengan persamaan:
persamaan : q s  F udca
0,053T 2,1 s  1g  2 D50
1 3
2
Debit angkutan sedimen melayang untuk seluruh lebar
qb  1 saluran:
D 3
Qs  qsW
Dimana : qb = angkutan sedimen dasar pada satu satuan
lebar sungai (m2/s)
Debit angkutan sedimen dasar untuk seluruh lebar 2.2 Kajian Empiris
saluran : Pada dasarnya permasalahan angkutan sedimen
sangatlah rumit dan kompleks karena sifat fisik dari
Qb  qbW partikel sedimen dan jumlah material angkutan sedimen
Dimana : Qb= debit angkutan sedimen dasar (m3/s) sangat berbeda-beda dari tempat yang satu ke tempat
W= lebar dasar saluran (m) yang lain maupun dari waktu ke waktu. Oleh karena itu
analisa yang dilakukan bersifat pendekatan, karena
 Angkutan sedimen melayang (suspended load) terdapat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi
Reference level dihitung dengan persamaan: perubahan laju angkutan sedimen di sungai.
a  0 ,5  atau a  ks , (dengan amin = Bagaimanapun, pengetahuan mengenai angkutan
sedimen yang terbawa oleh aliran sungai dalam
0,01d) kaitannya dengan besar aliran sungai akan mempunyai
Reference concentration dihitung dengan persamaan: arti penting bagi kegiatan pengembangan dan
D50 T 1,5 manajemen sumber daya air, konservasi tanah, dan
ca  0,015 perencanaan bangunan pengaman sungai.
a D0,3 Dasar sungai biasanya tersusun oleh endapan dari
Ukuran partikel untuk sedimen melayang: material angkutan sedimen yang terbawa oleh aliran
 σs = 2.5 sungai, material tersebut dapat terangkut kembali
Kecepatan jatuh untuk sedimen melayang: apabila terjadi kenaikan kecepatan aliran yang cukup
o Ukuran partikel < 100 μm tinggi. Besarnya volume angkutan sedimen ini
1 s  1gDs2 tergantung daripada perubahan kecepatan aliran dan
ws  adanya kegiatan yang dilakukan manusia di palung
18 v sungai. Penghasil sedimen terbesar adalah erosi
o Ukuran partikel antara 100 – 1000 μm permukaan lereng pegunungan, erosi dasar dan tebing
v  0,01s  1gD 3  0,5  alur sungai, dan bahan-bahan hasil letusan gunung
ws  10 1 
s
  1 berapi yang masih aktif.
2
Ds  v   Proses sedimentasi meliputi proses erosi,
transportasi, pengendapan, dan pemadatan dari
o Ukuran partikel > 1000 μm sedimentasi itu sendiri. Proses tersebut dimulai dari
ws  1,1s  1gDs 
0,5
jatuhnya hujan yang menghasilkan energi kinetik yang
merupakan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah
Faktor β (dengan tingkat keakuratan 75%):
2
menjadi partikel halus, lalu menggelinding bersama
w  aliran, sebagian akan tertinggal di atas tanah sedangkan
  1  2 s  bagian lainnya masuk ke sungai terbawa aliran menjadi
 u  angkutan sedimen. Bentuk, ukuran, dan beratnya
Faktor φ (dengan tingkat keakuratan 75%): partikel tanah tersebut akan menentukan jumlah
0 ,8 0, 4 besarnya laju angkutan sedimen.
w   ca 
  2,5 s   
 u   c0  3. Metode Penelitian
Parameter suspensi Z dan Z’ 3.1 Jenis/Lokasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
ws Data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
Z dan Z ' Z  
 u  a. Data Primer : berupa data pengukuran penampang
Faktor F: sungai, kemiringan dasar sungai, kedalaman aliran,

34
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

berat volume air, serta debit aliran langsung yang DAS Waitomu 564 m2 untuk peta DAS Waitomu dapat
diperoleh di lapangan. dilihat pada lampiran 1.
b. Data Sekunder : berupa data debit aliran sungai
selama 5 tahun, data curah hujan 5 tahun terakhir, 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
serta data-data klimatologi. Adapun beberapa ketentuan dalam menentukan
Lokasi Penelitian di Kota Ambon khususnya lokasi pengukuran atau pengambilan sampel angkutan
pada sungai Wai Tomu dengan titik kontrol daerah sedimen, yaitu:
Skip. Penentuan lokasi pada sungai Wai tomu, daerah a. Pengukuran angkutan sedimen sebaiknya
Skip ini dikarenakan daerah ini merupakan daerah dilakukan atau dekat pos duga air, karena ada
langganan banjir pada musim penghujan dan salah satu keterkaitan antara gerakan sedimen dan aliran
penyebabnya adalah sedimentasi pada sungai Wai sungai. Jika keadaan terpaksa lokasi pengukuran
Tomu. sedimen mempunyai jarak yang cukup jauh dari
pos duga air, maka harus dipasang pos duga air
3.2 Metode Pengumpulan/Analisis Data pembantu dan perlu diingat bahwa di antara pos
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan duga air dan lokasi pengukuran harus tidak ada
pada penelitian ini: anak sungai yang masuk
a. Pengukuran Langsung, yakni pengukuran secara b. Pengukuran angkutan sedimen di hilir dekat
langsung pada alur sungai Wai Tomu dalam arah pertemuan sungai sebaiknya dihindarkan, karena
melintang dan memanjang alur sungai. Ruas alur pada lokasi tersebut penyebaran konsentrasi
sungai yang diukur adalah sepanjang 25 m. sedimen di penampang melintangnya belum
b. Pengambilan Sampel, pada penelitian ini dilakukan merata, meskipun lokasi itu memenuhi syarat
dengan cara manual, yaitu dengan turun langsung ke teknis sebagai tempat pengukuran aliran.
sungai dan mengambil sampel material sedimennya. c. Pengambilan contoh sedimen yang dilakukan dari
c. Eksperimen, material sedimen yang diambil jembatan sebaiknya dilakukan pada bagian hulu
kemudian diuji di Laboratorium Tanah Politeknik jembatan, karena di bagian hilir terjadi aliran yang
Negeri Ambon tidak normal sebagai akibat pengaruh pilar.
d. Dokumentasi, Pengumpulan data dengan cara d. Keadaan lokasi seperti telah disebutkan di atas,
mengambil dokumentasi-dokumentasi (seperti video masih perlu juga diperhatikan bentuk penampang
atau foto) sebagai faktor pendukung terhadap data melintang, terutama yang mempunyai dataran
yang telah dikumpulkan. banjir, karena perbandingan antara angkutan
Analisis pengumpuluan data sebagai berkut: sedimen suspensi dan jumlah total angkutan
1. Analisis Laboratorium sedimen, dipengaruhi oleh perbandingan antara
Analisis laboratorium dilakukan untuk menentukan lebar dengan kedalamannya.
ukuran butiran dan berat jenis partikel. Material e. Lokasi pengukuran pada alur sungai yang
yang akan diperiksa adalah material hasil mengalami penyempitan juga dapat merubah pola
pengambilan langsung pada lokasi sungai yang penyebaran konsentrasi sedimen. Penyempitan
ditinjau. Nilai yang diperoleh dari hasil percobaan dapat disebabkan oleh adanya jembatan, belokan
merupakan parameter yang diperlukan dalam sungai, dan batuan keras di samping alur sungai.
perhitungan laju angkutan sedimen dengan
menggunakan metode empiris. 4.3 Analisis Hidrologi
2. Penentuan Parameter Sungai  Data Curah Hujan
Berdasarkan hasil pengukuran kemudian dihitung Perhitungan curah hujan rancangan pada DAS
parameter sungai berupa luas penampang sungai, Waitomu menggunakan data hujan Stasiun
keliling penampang serta kemiringan penampang. Pattimura yaitu data curah hujan harian dengan
3. Perhitungan debit sungai periode pengamatan tahun 2008-2012.
Dihitung debit berdasarkan pengukuran langsung  Curah Hujan Maksimum Rerata Daerah
dan menggunakan beberapa metode pendekatan. Penentuan curah hujan rerata daerah pada
4. Analisa Laju angkutan Sedimen penelitian ini menggunakan metode rerata aljabar.
Setelah diperoleh debit, maka dilakukan analisa laju Hasil perhitungan curah hujan maksimum harian
angkutan sedimen dengan metode Van Rijn untuk rerata seperti yangditunjukkan pada tabel 1.
sedimen dasar.
Tabel 1. Curah hujan maksimum rerata daerah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
No. Tahun CH Rerata
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sungai Waitomu terletak di pusat kota Ambon dan 1 2008 1296.7
merupakan sungai tependek di kota Ambon dengan 2 2009 358.6
panjang 1,5 km. Sungai Waitomu melintasi beberapa 3 2010 848.9
kelurahan di kota Ambon sebagai berikut: Skip, Karang 4 2011 1467.5
Panjang, Kadewatan, Uritetu, Tanah Tinggi, dll. Luas 5 2012 1252.1

35
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

1600.0
Januari
1400.0
Intentisa curah hujan (mm/hari) Februari
1200.0 Maret

1000.0 April

800.0 Mei

Juni
600.0
Juli
400.0
Agustus
200.0
September
0.0 Oktober
2008 2009 2010 2011 2012 November

Tahun Desember

Gambar 1.Grafik curah hujan bulanan maksimum

4.3 Penentuan Berat Jenis Partikel


Penentuan berat jenis partikel sedimen dapat
dilakukan dengan mengukur berat dan volume secara
langsung. Untuk hasil pengujian berat jenis dapat
dilihat pada tabel 2. Dari hasil pengujian diperoleh
berat jenis sampel sebesar 1,43 gr/cm3.

Tabel 2. Berat jenis


SAMPEL A B
Berat piknometer (W1) (gr) 42.3 42.6
Berat piknometer + (gr)
contoh tanah (W2) 67.3 67.6
Berat tanah (Wt) = W2 - (gr)
W1 25 25
Berat piknometer + (gr)
contoh tanah + air 154. 158.
destilasi pd suhu 25o 2 7
(W3)
Berat piknometer + air (gr)
144. 154.
destilasi pd suhu
2 6
25o(W4)
(gr) 169. 179.
W5 = Wt + W4
2 6
Volume tanah = W5 - (cm3)
W3 15 20.9
(gr/c Kondisi sistem drainase eksisting pada DAS Waitomu
Berat jenis tanah (γs) =
m3) 1.66 1.19 dapat seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.2.
Wt / Volume tanah
7 6
Berat jenis tanah rata- (gr/c
rata (γs) m3) 1.43

4.4 Perhitungan Parameter-Parameter Sungai

Tabel 3. Dimensi saluran drainase eksisting pada DAS


Wai Tomu
Gambar 2. Sistem drainase DAS Waitomu
Titik Kontrol: saluran jl. SKIP
Parameter-parameter sungai:
- kemiringan dasar sungai (S)= 0,0020
36
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

- berat volume air (γ) = 1000 kg/m3 D84= 0


- berat volume sedimen (γs)= 1430 kg/m3 D90= 0
- percepatan gravitasi (g)= 9.81 m/dtk2
- koefisien kekentalan kinematik air(v)= 110-6 m2/dtk Analisa Laju Angkutan Sedimen Berdasarkan

1000 Metode Van Rijn
Kerapatanair(ρ)= =101.9368kg.dtk2/m4 Debit air pengukuran, Q1 = 0,04498 m3/dtk
g 9.81 luas penampang rata-rata (A)= 0,06 m2
 s 1430 kecepatan rata-rata (V)= 0,833 m/dtk
kerapatan sedimen (ρs)=  = 145,769 keliling penampang basah rata-rata (P)= 1,84m
g 9,81 kedalaman aliran rata-rata (d)= 0.24m
kg.dtk2/m A
4
radius hidrolis (R) = = 0,03261 m
- analisa ukuran butiran: P
D16= 0,3 mm= 3  10-4m Untuk rekapitulasi perhitungan dengan metodde Van
D35 = 0,5 mm = 5  10-4m Rijn dapat dilihat pada tabel 7.
D50 = 0,8 mm= 8 10-4m
D65 = 2 mm = 210-3m

Tabel 7. Rekapitulasi Perhitungan Sedimen Berdasarkan Debit Air Pengukuran Langsung Dengan Metode Van Rijn

37
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

2. Penanggulangan teknis
5. Kesimpulan Dan Saran Sebelum melakukan penanggulangan teknis,
perlu dianalisa faktor kelayakan diadakannya
5.1 Kesimpulan
bangunan teknik sipil tersebut. Karena selain tergolong
Berdasarkan perhitungan debit angkutan sedimen mahal, metode ini juga tidak jarang gagal memenuhi
dengan menggunakan metode Van Rijn, maka laju tujuan yang ingin dicapai jika tidak direncanakan
angkutan sedimen Sungai Wai Tomu dijelaskan dengan tepat dan hati-hati. Perlu dilakukan analisa
sebagai berikut: yang lebih mendalam mengenai karakteristik khusus
Pada debit air pengukuran langsung, terlihat sungai yang akan dikerjakan, agar supaya tidak
bahwa debit sedimen dasar dan sedimen melayang menggangu keseimbangan alam, sehingga hasilnya
meningkat seiring dengan meningkatnya debit jauh lebih maksimal.
air.Untuk sedimen dasar yakni sekitar 18,51 – 270,15 Cara penanggulangan teknis yang dapat dilakukan
kg/dtk, dan 0,04 – 4,48 kg/dtk untuk sedimen yaitu:
melayang. 1. memperbaiki saluran drainase yang rusak
Permasalahan dan penyebab yang ada: 2. melakukan pengerukan sedimen secara rutin
a. Laju angkutan sedimen di sungai semakin 3. membuat terassering di bukit-bukit atau tebing
meningkat dari tahun ke tahun yang curam
b. Elevasi jalan perumahan di dekat sungai semakin 4. membangun bendung penahan (check dam)
tinggi akibat mengendapnya sedimen melayang 5. membuat sudetan di alur sungai yang belokannya
yang terbawa pada saat air sungai meluap (banjir) curam.
c. Kebiasaan buruk masyarakat sekitar yang 6. pembersihan saluran secara rutin oleh masyarakat
terkadang suka membuang sampah ke sungai setempat.
d. Adanya sebagian saluran drainase di daerah
perumahan yang tidak terawat (tertutup dengan
sedimen) 6. Daftar Pustaka
Cara penanggulangan sedimen, darii segi teknis
maupun non-teknis. Affandi dan Subakti. 2012. Distribusi Sedimen Dasar
1. Penanggulangan non-teknis di Perairan Pesisir Banyuasin, Sumatera
Cara penanggulangan non-teknis seharusnya Selatan. Maspari Journal, 2012, 4 (1), 33-39
menjadi pertimbangan pertama dalam menangani tersedia http://masparijournal.blogspot.com
permasalahan yang berhubungan dengan alam, karena diakses 6 Agustus 2013.
metode ini tergolong lebih ekonomis, efisien dan tidak Anasiru Triyanti. 2006. Angkutan Sedimen pada
membahayakan alam; bahkan justru bersifat Muara Sungai Palu.Jurnal SMARTek, Vol 4,
“memperbaiki” keseimbangan alam yang terganggu No. 1 Februari 2006: 25-33.
akibat ulah manusia. Cara penanggulangan non-teknis Ang, Alfredo H.S., dan Wilson H. Tang. 1987.
yang dapat dilakukan yaitu: Konsep-konsep Probabilitas Dalam
a. mengurangi terjadinya erosi dengan cara Perencanaan dan Perancangan Rekayasa,
menghindari praktik bercocok tanam berpindah, terjemahan Binsar Hariandja, Erlangga,
tidak bercocok tanam di daerah berlereng terjal, Jakarta
mengusahakan agar permukaan tanah khususnya Betaubun dkk, 2012. Analisis Penanggulangan
daerah tebing sungai sedapat mungkin dilindungi Genangan di Kota Ambon pada DAS
oleh vegetasi berumput dan pohon-pohonan Waitomu Kelurahan Uritetu. Jurnal
berdaun berujung sempit (misalnya pohon Teknologi Vol.9, No. 2. Oktober 2012
bambu), merencanakan dengan baik metode Chay Asdak. 1995.Hidrologi dan Pengelolaan Daerah
pembebasan lahan yang aman, yang hanya akan Aliran Sungai, Gadjah Mada University
mengakibatkan erosi sekecil mungkin. Press, Yogyakarta.
b. metode pencegahan banjir; yakni dengan cara Chow, V.T., David R. Maidment and Larry W. Mays
melindungi hutan, menghindari penebangan liar, (1988), Applied Hidrology, McGraw Hill,
tidak membuang sampah ke sungai, tidak Singapura
membangun pemukiman di daerah dataran banjir, Gany Hafied. 2006. Sumber Daya Air L Misteri,
secara rutin melakukan pembersihan saluran Sejarah dan Teknologi di Baliknya. Pusat
drainase melalui program “Jumpa Berlian”, dsb. Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Dalam pelaksanaannya, sangat dibutuhkan kerjasama Air : Bandung.
dari berbagai pihak; pemerintah pusat dan setempat,
masyarakat, dan beberapa instansi seperti Dinas
Kehutanan.

38
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

IMPLEMENTASI PORTOFOLIO APLIKASI PADA


POLITEKNIK NEGERI AMBON
Victor. F. Puturuhu

Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon

Email: viktorputuruhu@yahoo.co.id

Abstract

Strategic Planning in Information and Technology becomes a necessity with the objectives to determine
the internal condition of the institution. The method used is the method of IT / IS Strategic Plann by John Ward
Pepard & Scot Bernard. By identifying the Company, Internal & External Analysis of business, Business Intern
Analysis (SWOT Analysis, Strategy Map BSC) External Analysis of IT, Future IT Internal Business Analysis,
Strategic IS, Strategic Management of IS / IT, Implementation Plan. The resulting strategy includes the
application of technologies that support the implementation of the IT Strategic Planning Polnam.

Keywords: IT Strategic Planning of Ambon State Polytechnic

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka


Politeknik Negri Ambon merupakan bagian dari John Ward & Joe Pepard ( Ward & Pepard 2002,
sistem pendidikan nasional yang bertujuan p44) mengatakan bahwa fokus pada pengembangan
menyiapkan mahasiswa menjadi anggota masyarakat teknologi saja tidak dapat menghasilkan
yang memiliki kemampuan professional hingga dapat pengembangan aplikasi yang sesuai, Earl mengatakan
menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan langkah yang paling efektif dalam mencapai langkah
ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan strategis dari pada investasi adalah menganalisa
pendidikannya. Lewat Penyusunan ITSP (Information kembali proses bisnis yang ada, permasalahan-
Teknology Strategic Planning) diharapkan dapat permasalahan dan perubahan yang terjadi
menterjemahkan rencana strategis , menjadi langkah- disekitarnya. . Earl menyatakan bahwa TI hanya suatu
langkah operasional di bidang Teknologi Informasi bumbu dalam menyusun solusi strategis. penyusunan
Sehingga bisa menghasilkan suatu rencana strategis strategis sistem informasi seharusnya mengacu pada
untuk pengembangan Teknologi Informasi sesuai kebutuhan organisasi secara keseluruhan terhadap hal-
dengan Visi dan Misi pendidikan. hal apa saja yang dapat menunjang kebutuhan
organisasi, sedangkan strategi adalah cara untuk
1.1 RumusanPermasalahan mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa
berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
 Polnam Belum Memiliki Blue Print Teknlogi pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi
Informasi Strategic Planning sebagai salah satu karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture
Strategi pengembangan IT di Polnam (David, p.15, 2004)

 Beluma adanya perencanaan 3. Metodologi Penelitian


Teknologi Informasi Strategic Planning yang Dalam Penyusunan IT Strategic Polnam penulis
berkualitas dan bisa bersinergi dengan strategi menggunakan Metodologi Strategic Model John
bisnis dan prinsip-prinsip dasar pendidikan yang Ward & Pepard (2002). metodologi sangat relefan
sudah ada di Polnam sebelumnya. dengan Perancangan Teknologi Informasi & Strategic
Planning pada Politeknik Negri Ambon. Penyusunan
 Bagaimana Meng implementasikan hasil kerangka Pikir, ini merupakan penggabungan dari
perancangan dari Teknologi Informasi Strategic metodologi dan kerangka penelitian sehingga
Planning ke dalam dunia pendidikan di Polnam. dihasilkan suatu kerangka pikir IT Strategic Planning,
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun
IT Strategic Planning pada Polnam.

39
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Gambar 2.1 Kerangka Pikir IT Strategic Planning Polnam

Dari model penyusunan kerangka pikir diatas dapat 4.2 Peta strategi Balancing Scorecard
dilihat dari awal adalah External Bisnis Environment, Berikut merupakan Peta Strategi Balancing
Internal bisnis environment, External Bisnis Scorecard Polnam yaitu untuk mendokumentasikan dan
Environment IS/IT, Internal Bisnis Environment IS/ IT menghubungan empat tujuan balancing scorecard yaitu
Selanjutnya melihat Protofolio Aplikasi terkini yang (Finansial, Customer, Internal Bisnis Proses dan
digunakan, setelah itu melakukan proses analisa maka Pertumbuahn pembelajaran
akan dihasilkan Strategi Bisnis, Strategi IS dan Strategi
IT. N e w E n trra n c e
1 . P e r g u r u a n T in g g i
B a ru

4. Hasil dan Pembahasan


4.1 Analisa Proter C o m p e t it o r

Dalam menganalisis kekuatan yang mempengaruhi


1 . U n iv e r s it a s P a t t im u r a
S u p p lie r C u s to m e r
2 . P o lit e k n ik P e r ik a n a n
1 .S M U ,S L T A , S T M 1 . M a h a s is w a
T ual

kondisi persaingan antar lembaga pendidikan lain dapat


2 .O r a n g t u a w a li 2 .D u n ia B is n is
3 . U k im
3 .M a s y a ra k a t 4 . U n id a r

digunakan pendekatan Porter mengidentifikasi lima


kekuatan yang menentukan daya tarik Polnam S u b t it u s i
1 .L P K J a y a N e g a ra
2 .L P K P u s t ik o m

L im a fa k to r p e r s a in g a n P o r te r u n tu k P o ln a m
Gambar 3.1 Analisis Porter pada Polnam

40
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Tabel 3.1 Analisis Porter pada Polnam


N Faktor Pembanding Bobot Polnam PT 1 PT 2
o
Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor
1 2 1x2 3 1x3 4 1x4
1 Jurusan yang ada 15 % 6 0.9 5 0.75 5 0.75
2 Biaya Pendidikan 10% 7 0.7 6 0.6 5 0.5
3 Fasilitas Pendidikan 10% 7 0.7 5 0.5 4 0.4
4 Jumlah Mahasiswa 10% 8 0.8 5 05 6 0.6
5 Jumlah Lulusan 10% 6 0.6 5 0.6 6 0.6
6 Jumlah Dosen 15% 9 1.35 4 0.6 4 0.6
7 Fasilitas & Infrastruktur 15% 7 1.5 4 0.6 4 0.6
8 Teknologi 15% 4 0.6 4 0.6 3 0.45

P e n in g k a t a n
P r e s p e k tif P e m a s u k a n P o ln a m
F in a n s ia l

P e n in g k a t a n P e n h e m a ta n
K e u n tu n g a n B ia y a O p e r a t io n a l

P r e s p e k tif
C u s to m e r

P e n in g k a t a n P e n in g k a t a n
K e p u a s a n M a h a s is w a P e r t u m b u h a n M a h a s is w a

P r e s p e k tif P r o s e s P e n in g k a t a n
B is n is In te r n a l P r o d u k t if it a s & E f e k t if it a s

P e n in g k a t a n R e le f a n s i
K u r ik u lu m
P e n in g k a t a n P r o s e s
B e la ja r M e n g a ja r

P r e s p e k tif P e n g e m b a n g a n S ta ff P e n g e m b a n g a n S ta ff
P e rtu m b u h a n d a n D osen A k a d e m ik
P e m b e la ja r a n

T e r c ip t a n y a I k lim K e r ja P e n in g k a t a n J a r in g a n
y a n g B a ik In fo rm a s i

Gambar 3.2 Peta Strategi Balancing Scorecard

41
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Dari KPI yang sudah dijabarkan dapat dilihat


terdapadua belas tujuan strategi yang akan dicapai oleh 4.3 Future Bisnis Polnam
Polnam, kalau semua parameter ini dijalankan makan Untuk mencapai visi dan misinya Polnam harus bisa
akan dihasilkan sebuah Balancing Scorecard untuk merencanakan strategi pengembangan Organisasi dan
melakukan penilaiaan secara objektif terhadap kinerja Bisnis sesuai dengan Tujuanya yang secara filosofis
polam sebagai lembaga pendidikan. Berikut merupakan dikenal dengan Tridharma Pendidikan. Maka akan dibuat
tabel Balancing scorecard Polnam dapat dilihat bahwa IT Strategic Model Polnam, untuk menjelaskan secara
bobot yang ditetapkan dari masing-masing Prespelktif detail tentang output yang dihasilkandari analisa internal
berbeda-beda sesuai dengan sasaran strategis yang ingin dan eksternal Polnam. Dari gambar diatas dilihat
dicapai. Polnam menempati posisi paling atas dikarenakan
sasaran dari pendidikan di Polnam adalah tercapainya
Visi-Misi yang menjadi landasan dari penyelenggaraan
pendidikan. Aktifitas-aktifitas pendidikan semua itu
berfokus kepada Mahasiswa.

Tabel 3.2 Balancing Scorecard Polnam

42
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

4.4 Usulan Arsitektur Jaringan Polnam

Gambar 3.4 Usulan Arsitektur Jaringan Polnam

43
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Dalam Pembagianya berdasarkan akses jaringan media informasi bagi masyarakat luas & Web Servis
diusulkan Polnam mempunyai Tiga Group Polnam
1. Network Group External
Pada Network Group External, anggota group 4.6 Grand Desighn Aplikasi Polnam
dapat mengakses internet dan dapat berhubungan Grand desain aplikasi polnam merupakan hasil
dengan external server maupun mengirim server dari usulan aplikasi yang telah di integrasikan dengan
ke luar website polnam dimana beberapa informasi bisa
2. Network Group Internal didapatkan oleh user lewat teknologi web servis
Pada Network Group Internal anggota group dimana beberapa informasi yang berkaitan dengan
tidak dapat mengakses internet hanya dapat user langsung bisa diakses sesuai kebutuhan user, user
berhubungan dengan server internal. group ini di juga bisa mengakses web site Polnam yang memang
khususkan untuk QA, Developer dan Unit TIK bisa lihat oleh masyarakat luas
karena tidak berkepntingan untuk mengakses Dari gambar Grand desain IT Strategic Polnam
internet dapat dilihat bahwa dengan menerapkan usulan
3. Network Group Server aplikasi, maka seluruh aplikasi yang ada di polnam
Pada group ini anggota group ini dapat diakses akan terintegrasi satu dengan yang lainnya tetapi
oleh anggota group lain. dalam memberikan informasi kepada user tiap-tiap
aplikasi mempunyai fungsi yang berbeda dengan hak
4.5 Usulan Aplikasi akses yang berbeda pula.diharapkan Grand Desain
Pada tahapan ini aplikasi yang sudah di scoring dari Aplikasi Polnam bisa membantu dalam
sebelumnya akan ditempatkan menjadi suatu sistem mensinergikan antara aktifitas akademik &
yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya, operasional dengan perangkat teknologi yang ada agar
aplikasi yang sudah dirangkai menjadi suatu sistem ini bias memberikan pelayanan teknologi yang baik bagi
akan membutuhkan Link untuk berkomunikasi dengan mahasiswa dan seluruh stakholder yang ada di Polnam
aplikasi yang lainnya, hubungan-hubungan tersebut
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.5 Arsitektur Usulan Aplikasi Polnam


Gambar 3.6 Grand Design Aplikasi Polnam
Usulan arsitektur aplikasi Polnam diintegrasikan
menjadi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan 4.7 Portofolio Aplikasi Polnam
Polnam yang didalamnya terdiri dari aplikasi-aplikasi Untuk memetakan Portofoliom Aplikasi yang
seperti :Versioning EPSBED (Evaluasi Program baru kedalam 4 kategori Mc Farlan apakah termasuk
Berdasarkan Evaluasi Diri) merupakan aplikasi untuk apliksi High Potensial, Strategic Suport, atau Key
pengendalian mutu pendidikan, Versioning SIMPEG Operational dilakukan dengan cara melakukan
(Sistem Informasi Manajemen Kepegawaiaan) yaitu pemetaan pengaruh dari masing-masing usulan
aplikasi untuk mengelola data pegawai pada Polnam, aplikasi dalam upaya pencapaian CSF.
Versioning SIMAK (Sistem Informasi Barang Milik Semakin tinggi nilai dari suatu aplikasi, maka aplikasi
Negara) digunakan untuk mengelola barang milik tersebut dinilai berpotensi untuk membantu Polnam
negara, Aplikasi LMS (Learning Manajemen Sistem) untuk mencapai visi-misinya. dari grafik tersebut
aplikasi untuk melakukan proses pembelajaran secara dapat kita kategorikan sebagai High Priority, Medium
Online, Aplikasi SMP (Servis & Maintanance) yaitu Priority atau Low Priority. Berikut merupakan tabel
aplikasi untuk pencatatan & perawatan perangkat dan untuk pengkategorian aplikasi-aplikasi tersebut.
infrastruktur di Polnam, Aplikasi Digital Library
untuk pengelolaan data pada perpustakaan, Aplikasi
Publishing and Digital Printing untuk menunjang
aktifitas penerbitan di Polnam, Aplikasi E-Alumni
Polnam merupakan aplikasi untuk alumni dalam
melakukan komunikasi & bertukar informasi, Website
Polnam yaitu aplikasi yang berbasis web sebagai
44
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Tabel 3.3 Kategori Portofolio Aplikasi1 setelah melalui beberapa proses analisa baik
analisa internal & eksternal bisnis.
High Priority Medium Low Priority
Priority 6. Referensi
Versioning Aplikasi E- Aplikasi servis
Aplikasi Procurenment & Richardus Eko Indrajit (2011) Teknologi Informasi &
EPSBED maintainance Perguruan Tinggi Menjawab tantangan
Versioning Digital Library Pendidikan Abad 21
Aplikasi Website Kaplan S Robert & David, P Norton (2004) Strategy
SIMPEG Polnam Maps : converting Intangible assets into
Versioning Aplikasi tangible outcomes USA : Harvard Business
Aplikasi SIM Digital Printing School.
KEU Indra Silanegara1, Bayu Adhi Tama,2 Diat
Learning Nurhidayat3, M. Harris Adi L. JURNAL
Management GENERIC Vol.6 No.1 (Januari 2011)
Sistem Perencanaan Strategis Teknologi Informasi
(Studi Kasus: Politeknik Negeri Jakarta)
Tabel 3.4 Kategori Portofolio Aplikasi 2 Ward, John, & Pepard, Joe (2002) Strategic Planning
For information Sistem Edition England :
HIGH POTRNSIAL STRATEGIC
John Wiley & Sons
(!) Learning Website Polnam
Harjanto Prabowo (2007) IMPLEMENTASI IT
Management Sistem (!)Aplikasi Digital
BALANCED SCORECARD DI
(#) Versioning Library
PERGURUAN TINGGI . Seminar Nasional
Aplikasi EPSBED (!) E-Alumni Polnam
Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI
SUPORT KEY OPERASIONAL
2007) ISSN: 1907-5022 Yogyakarta, 2007
(#) Versioning Aplikasi
.Brookdale Comunity College (2003-2005) IT
(#) Aplikasi Servis & SIMPEG
STRATEGIC PLAN .Brookdale Comunity
Maintanance Polnam (#) Versioning
Colleg
(#)Aplikasi Digital Aplikasi SIMKE (!) Muchtar dan Iskandar.(2010). Desain Pembelajaran
Publish & Aplikasi E-procurement Berbasis Teknologi Informasi dan
printing Polnam
Komunikasi (Sebuah Orientasi Baru). Jakarta.
Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi
(#) Aplikasi yang sedang berjalan Informasi dan Komunikasi. Bandung:
(+) Aplikasi yang sedang berjalan dan telah Penerbit Alfa Beta.
ditingkatkan jurnal Ari Wedhasmara “Langkah-Langkah
(!) Aplikasi Baru Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dengan Menggunakan Metode Ward and
5. Penutup Pepaard”), ( bottom up dan analisa top down
5.1 Kesimpulan Pant & Hsu, 1995, Earl 1997) ,
 Dari penerapan IT Strategic Planning Pada Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. (2000).
Polnam dapat terlihat bahwa : Balanced Scorecard . Menerapkan Strategi
a) Future Bisnis Polnam kedepan adalah Menjadi Aksi. diterjemahkan oleh : Peter R.
Website untuk memberikan informasi dengan Yosi Pasla, M.B.A. Erlangga, Jakarta).
menggunakan teknologi web servis sebagai Wheelen (1994, p312), Critical Success Factors
fasilitas untuk mengakses informasi yang Jurnal ” Kerangka Kerja Pengukuran
dibutuhkan oleh user. Kinerja Berdasarkan Balanced Scorecard
b) Pembentukan E-Alumni sebagai media untuk Departement Sistem Iinformasi ” Bayu
komunikasi dan relationship antara Waspodo), (Kaplan, Robert S. dan David P.
mahasiswa, lulusan dan seluruh sivitas Norton. (2000). Balanced Scorecard
akademika polnam. Porter, Michael E., 1998, Competitive Strategy
c) Penerapan kanfas Bisnis Model dari Polnam Techniques for analyzing Industries and
competitor, The Free Press, New York.
 Telah dihasilkan IT Strategic Planning pada Thompson
Politeknik Negri Ambon dengan cakupan seperti Jr. Arthur A.& Gamble, John E., 2007 Strickland III,
: A.J. Crafting and Executing Strategy : the
IS Strategi, IT Strategi dan Strategi Managemen quest for competitive Advantage concepts and
IS / IT. Ketiga strategi tersebut menghasilkan cases. Mc Graw-Hill Company Inc., New
Usulan Portofolio Aplikasi, Usulan Teknologi York.
dan Usulan Struktur Organisasi yang baru,
dimana penentuan strategi tersebut didapatkan
45
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

KAJIAN TENTANG PERUBAHAN NILAI KEKERASAN PRODUK LAS


AKIBAT PROSES PENDINGINAN DENGAN AIR
Graciadiana Irene Huka

Teknik Mesin Politeknik Negeri Ambon


Email : gracia_huka71@yahoo.com

Abstract

Welding is the metallurgy tying between metal extension performed within circumstance of melt.
From this definition can be formulated that welding is an attempt of extension from some metal by using hot energy.
Because of this process, metal around the welded area will experience vast thermal cycle which will cause an
extreme and complicated metal change, reformation, and thermal tension. This have a great relationship, with
tensions, toughness, etc.
The purpose of this research is to determine the change of value of the hardness of the welding process caused by
the extreme cooling with water and air. Method used in this research is laboratory experiment using free variable that
is cooling media (water and air) and the dependant variable is the hardness value. Result from this research is
hardness value become hard plate, steel in the form of U and steel pipe increase the hardness after welded and cooled
using water and air. This show the higher level form of hardness before welding and also after welding cooled by
water and air.

Key Word : Assess the hardness. cooler media.

1. Pendahuluan Hasil pengujian ini dapat menjadi masukan atau


Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan informasi kepada juru las dan pengguna produk las.
logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari defenisi tersebut dapat 2. Metode Penelitian
dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan Metode yang digunakan adalah eksperimen
setempat dari beberapa batang logam dengan laboratorium dengan menggunakan variabel bebas yaitu
menggunakan energi panas. Karena proses ini maka media pendingin (air dan udara) serta variabel terikat
logam disekitar pengelasan mengalami siklus termal adalah nilai kekerasan.
cepat yang menyebabkan terjadinya perubahan-
perubahan metalurgi yang rumit, deformasi dan 3. Tinjauan Pustaka
tegangan-tegangan termal. Hal-hal ini sangat erat Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan
hubungannya dengan ketangguhan, cacat las, retak dan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
lain sebagainya yang pada umumnya mempunyai keadaan lumer atau cair. Dari defenisi tersebut dapat
pengaruh yang fatal terhadap keamanan dari konstruksi dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan
yang dilas. setempat dari beberapa batang logam dengan
Ada juru las yang setelah pengelasan, bahan yang menggunakan energi panas.
dilas itu dibiarkan atau didinginkan di udara ruang atau Prosedur pengelasan kelihatannya sangat
udara bebas, namun ada juru las yang karena perlu cepat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak
setelah melakukan pengelasan, bahan tersebut masalah-masalah yang harus diatasi di mana
didinginkan dengan menggunakan air dengan tujuan pemecahannya memerlukan bermacam-macam
untuk lebih mudah melanjutkan pekerjaan pengelasan pengetahun. Karena itu dalam pengelasan, pengetahuan
tanpa menghiraukan sifat-sifat termal yang dapat harus turut serta mendampingi praktek
berpengaruh pada sifatsifat kekuatan atau ketangguhan Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus
baja tersebut. betul-betul memperhatikan kesesuaian antara sifat-sifat
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian las dengan kegunaan konstruksi serta keadaan di
tentang besar perubahan nilai kekerasan produk las yang sekitarnya. (Wiryosumarto, 2000).
diakibatkan oleh proses pendinginan tiba-tiba dengan
menggunakan udara dan air sebagai media pendingin.

46
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

3.1 Siklus Termal Daerah Lasan perubahan komponen yang terjadi dalam satu pilar
Daerah lasan terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu atau dalam bagian dari satu pilat.
logam lasan, daerah pengaruh panas (“Heat Affected
Zone”) dan disingkat menjadi HAZ dan logam induk b. Lubang-lubang halus
yang tak terpengaruhi.Logam las adalah bagian dari Lubang-lubang halus terjadi karena adanya gas
logam yang pada waktu pengelasan mencair dan yang tidak larut dalam logam padat. Sebagai contoh
kemudian membeku. Daerah pengaruh atas atau daerah dari lubang-lubang halus dalam logam las dapat
HAZ adalah logam dasar yang bersebelahan dengan dilihat pada gambar berikut, dimana lubang-lubang
dengan logam las yang selama proses pengelasan tersebut disebabkan karena terjadinya tiga cara
mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan pembentukan gas yaitu pelepasan gas karena
cepat. Logam induk tak terpengaruhi adalah bagian perbedaan batas kelarutan antara logam cair dan
bagia logam dasar dimana panas dan suhu pengelasan logam padat pada suhu pembekuan, terbentuknya
las tidak menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan gas karena adanya reaksi kimia di dalam logam las
struktur dan sifat dan penyusupan gas ke dalam atmosfir busur.

3.2 Pembekuan dan Struktur Logam Las


Dalam pengelasan cair bermacam-macam cacat
terbentuk dalam logam las, misalnya pemisahan atau
segegrasi, lubang halus dan retak. Banyaknya dan
macamnya cacat yang terjadi tergantung dari pada
kecepatan pembekuan.
Pada gambar berikut dapat ditunjukan secara skematik
proses pertumbuhan dari kristal-kristal logam las yang
berbentuk pilat. Titik A dari gambar tersebut adalah titik
mula dari struktur pilar yang selalu terletak dalam logam
induk. Titik ini tumbuh menjadi garis lebur dengan arah Gambar 2. Lubang halus yang terjadi pada las sudut
yang sama dengan gerakan sumber panas. Pada garis
lebur sebagian logam dasar turur mencair dan selama c. Proses Deoksidasi
proses pembekuan logam las tumbuh pada butir-butir Kadar oksigen dalam baja tergantung pada
logam induk dengan sumbu kristal yang sama kadar Si, Mn dan lain-lainnya. Dalam baja kil kira-
kira 0,01% dan dalam baja rim kira-kira 0,02%.
Sebaliknya kadar oksigen dalam logam las sangat
tergantung dari fluks yang digunakan, misalnya
pada pengelasan busur dengan fluks oksida besi
atau ilmenit kadar oksigen akan mencapai antara
0,08 sampai 0,12%, pada las busur rendam dengan
fluks basa akan mencapai antara 0,02 sampai
0,04% dan antara 0,01% sampai 0,02% dalam las
TIG atau las MIG.
Ketangguhan logam las turun dengan naiknya
kadar oksigen, karena itu harus selalu diusahakan
Gambar 1. Arah Pembekuan dari Logam Las agar logam las mempunyai kadar oksigen yang
serendah-rendahnya. Usaha penurunan oksigen ini
3.3 Reaksi Metalurgi dapat dilakukan dengan menambah unsur-unsur
Reaksi metalurgi yang terjadi dalam pembekuan yang bersifat deoksidasi seperti Si, Mn, Al dan Ti
adalah : atau menaikan terak lasnya.
a. Pemisahan
Di dalam logam las terdapat tiga jenis pemisahan, 3.4 Siklus Termal Las
yaitu pemisahan makro, pemisahan gelombang dan Siklus termal las adalah proses pemanasan dan
pemisahan mikro. Pemisahan makro adalah pendinginan di daerah lasan. Sebagai contoh dalam
perubahan komponen secara perlahan-lahan yang gambar 3 dan 4 , ditunjukkan siklus termal daerah lasan
terjadi mulai dari sekitar garis lebur menuju ke dari las busur listrik dengan elektroda terbungkus.
garis sumbu las, sedangkan pemisahan gelombang Dimana pada gambar 3 dapat dilihat siklus termal dari
adalah perubahan kompoenen karena pembekuan beberapa tempat dalam daerah HAZ dengan kondisi
yang terputus yang terjadi para proses terbentuknya pengelasan tetap, sedangkan pada gambar 4
gelombang manik las. Pemisahan mikro adalah menunjukkan siklus termal di sekitar lasan dengan
kondisi pengelasan yang berbeda
47
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Dimana :
A = Austenit
F = Endapan Ferit dari Austenis
P = Endapan Perlit dan Austenit
Zw = Struktur celup antara dari Bainit
M = Martenit

3.6 Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan suatu bahan terhadap
deformasi permanent oleh penetrasi benda lain yang
lebih keras (Schonmetz, 1990). Metode pengujian yang
Gambar 3. Siklus Termal Las pada digunakan adalah metode pengujian Rockwell.
Pada pengujian kekerasan menurut Rockwell,
Beberapa jarak dari Batas Las (20 mm; 170 A; diukur kedalaman pembenaman (t) benda uji, untuk
28 V; 15,2 cm/men) mengukur kekerasan benda uji pada baja yang
dikeraskan digunakan sebuah Kerucut Intan ( Pengujian
HRC)
Sebagai ukuran kekerasan digunakan
kedalaman pembenaman menetap t dalam mm yang
ditinggalkan oleh beban tambahan. Nilai ini dibaca pada
jam ukur (Dial) yang dipasangkan pada mesin.
Sebagai satuan ukuran untuk t berlaku e = t dalam 0,002

Gambar 4. Siklus Termal dalam Las Busur


Tangan

3.5 Sturktur Mikro Daerah Pengaruh Panas (HAZ)


Struktur, kekerasan dan berlangsungnya
transformasi dari daerah HAZ dapat dibaca dengan pada
diagram transformasi pendingin berlanjut atau diagram Gambar 6. Pengujian Kekerasan Rockwell
CCT. Diagam ini dapat digunakan untuk membahas
pengaruh struktur terhadap retak las, keuletan, dan Keterangan :
sebagainya. Kanan (e) : V ……dampak tekan beban awal, Z
Pada gambar 5 berikut ini dapat ditunjukan …..dampak tekan beban tambahan, R……..pemegasan
hubungan antara suhu mula dan suhu akhir transformasi kembali setelah pengangkatan beban tambahan
dengan lama pedinginan dari 800 oC (garis tebal) untuk
baja kuat ( 55 kg/mm2) yang dipanaskan dengan cepat Kekerasan Rockwell :
ke temperatur 1300oC dan kemudian didinginkan
dengan bermacam-macam kecepatan pendinginan. 1
HRC = - 0,002
100
Pada sebagian besar mesin, penunjuk pada meteran
jarum (jam ukur) menunjukan kekerasan Rockwell
secara langsung. Pengujian kekerasan Rockwell HRC
telah terbukti sebagai cara yang paling baik pada
pengujian bahan keras berkat kesederhanaannya dan
kecepatan prosesnya. Cara ini sering ditrapkan pada
pengujian kekerasan dalam jumlah besar pada kondisi
pabrik, karena tingkat kekerasan dapat dibaca langsung
pada mesin uji tanpa menggunakan tabel.
Gambar 5. Diagaram CCT pada pengelasan baja
kekuatan BJ55
48
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

4. Hasil Dan Pembahasan dengan media pendingin air dan udara dapat dilihat pada
Dari hasil uji eksperimen laboratorium terhadap tabel berikut ini :
nilai kekerasan pengelasan dan sesudah pengelasan

Tabel 1. Hasil Uji Coba Nilai Kekerasan Produk Las

Hasil Uji Nilai Kekerasan


Sesudah Pengelasan dan Sesudah Pengelasan dan
Sebelum Pengelasan
didinginkan dengan air didinginkan dengan udara
Sampel Baja
Pipa Baja Pipa Pipa
Baja Baja Kons Baja Baja Kons
Mediu Kons Medium Medium
Streep Profil U Streep Streep Profil
mB Profil U B B
U
1 3,7 6,5 45,5 14,5 95 75,5 11,8 5,7 74,2

2 3,5 6,5 46,5 14,5 95 75,5 11,8 5,7 74,2

3 3,3 6 45,5 14,3 90 76,6 11,5 5 73,2


Rata-
3,5 6,3 45,8 14,4 93,3 77,2 11,7 5,5 73,9
rata

4.1 Perbandingan Hasil Uji Coba HRCA3_ Nilai kekerasan pipa medium B
Hasil Uji coba yang sudah didapat, dibuat sesudah pengelasan dan
perbandingan antara sampel tanpa atau sebelum didinginkan dengan udara HRC
pengelasan, dengan sampel sesudah pengelasan 73,9
dengan pendinginan air dan pendinginan udara
sebagai berikut : 5. Penutup
HRCC1_ Nilai kekerasan baja streep 5.1 Kesimpulan
sebelum atau tanpa pengelasan HRC 3,5 Berdasarkan penelitian ini maka yang dapat
HRCC2_ Nilai kekerasan baja streep disimpulkan adalah sebagai berikut :
sesudah pengelasan dan a. Nilai kekerasan baja plat bertambah keras
didinginkan dengan air HRC setalah dilas kemudian didinginkan dengan
14,4 air dan udara.
HRCC3_ Nilai kekerasan baja streep b. Nilai kekerasan baja profil U juga
sesudah pengelasan dan bertambah keras setelah dilas kemudian
didinginkan dengan udara HRC didinginkan dengan air dan udara.
11,7 c. NIlai kekerasan pipa baja (pipa medium B),
HRCB1_ Nilai kekerasan baja konstruksi juga bertambah keras setelah dilas
profil U sebelum pengelasan kemudian didinginkan dengan air dan udara.
HRC 6,3
HRCB2_ Nilai kekerasan baja konstruksi Hal ini dapat terjadi akibat perubahan struktur
profil U sesudah pengelasan baja tersebut dari panas yang mencapai
dan didinginkan dengan air temperatur 1200oC kemudian didinginkan dengan
HRC 93,3 air secara kejut, dan ini menunjukan kekerasan
HRCB3_ Nilai kekerasan baja konsruksi yang lebih tinggi dari pada sebelum pengelasan
profil U sesudah pengelasan maupun sesudah pengelasan, setelah itu
dan didinginkan dengan udara didinginkan dengan air dan udara.
HRC 5,5
HRCA1_ Nilai kekerasan pipa medium B 5.2 Saran
sebelum pengelasan HRC 45,8 Berdasarkan penelitian ini maka dapat
HRCA2_ NIlai kekerasan pipa medium B disaran kan :
sesudah pengelasan dan a. Las adalah salah satu bentuk penyambungan
didinginkan dengan air HRC dengan menggunakan energi panas, sehinga
77,2 logam di sekitar pengelasan mengalami

49
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

siklus termal cepat yang menyebabkan


terjadinya perubahan metalurgi yang rumit,
deformasi dan tegangan-tegangan termal.
Hal ini sangat erat hubungannya dengan
ketangguhan, cacat las, retak, yang pada
umumnya mempunyai pengaruh fatal
terhaap keamanan dari konstruksi las itu
sendiri.
b. Untuk itu setelah dilas, jangan sekali-kali
didinginkan dengan air tetapi biarkan dingin
sendiri dengan udara.

6. Daftar Pustaka

Anonimous, 2000, Laboratorium Teknik Bahan,


Politeknik Negeri Bandungm
Bandung
Schonmetz, A, dan Gruber, K, 1990,
Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan
Logam, Angkasa, Bandung
Wiryosumarto, H, dan Okumura, T., 2000,
Teknologi Pengelasan Logam, PT
Pradnya Paramita, Jakarta

50
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI INVENTARIS PENGELOLAAN


DATA DP2M PADA UPPM (Unit Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat)
POLITEKNIK NEGERI AMBON

Luwis H. Laisina1), R. P. J. V. Nikijuluw2)

Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon

E-mail : Luwis_mena@ymail.com
E-mail : rvnikijuluw@yahoo.com.au

Abstract

Research Unit and Community Service ( UPPM ) in Ambon State Polytechnic (Polnam) , is one of the unit
who conduct research and community service data inventory made by the teaching staff (lecturers) on a variety of
existing study program .
UPPM during the inventory process is still being managed manually with the constraints when a search was
done by sorting the data one by one according to the criteria of names of the researchers involved, year of research
and the topics, create a massive inefficient and effectiveness in terms of time consumation.
Making information systems database applications are designed according to the need to conduct an data
inventory by developing applications using Microsoft Visual C # 2010, while creating the database is using MySQL .
The system is built using the form system between the Admin in user management in the data input, and between the
operator as a user.
Using the information database of application system, makes the Admin to make the whole process easier
and faster . This application is expected to be proposed for other units to improve the data collection system using a
database information system applications.

Keyword : Software Design, Inventory Process

1. Pendahuluan akan meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan.


Di dalam perkembangan teknologi dan informasi Kualitas informasi yang dihasilkan akan menunjang
kebutuhan manusia akan data dan informasi didalam pemimpin organisasi dalam mengambil keputusan.
sebuah organisasi semakin meningkat. Dengan Politeknik Negeri Ambon, merupakan salah satu
meningkatnya kebutuhan data dan informasi tersebut, organisasi pendidikan yang memiliki berbagai macam
dibutuhkan pengelolaan dan manajemen data dan data seperti data kemahasiswaan, data kepegawaian dan
informasi yang efisien dan efektif. Data didalam berbagai dokumen perlu di-inventarisasikan. Di
organisasi dianggap sebagai sumber daya dasar yang Politeknik Negeri Ambon, terdapat salah satu unit kerja
penting. Ketika sebuah organisasi terus berkembang, yaitu Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
kesulitan untuk mengelola data didalam jumlah yang (UPPM) yang memiliki tugas untuk melakukan
besar menjadi meningkat. Dibutuhkan sebuah aplikasi inventarisasi data penelitian dan pengabdian masyarakat
sistem informasi manajemen untuk menginventarisasi yang dilakukan oleh tenaga pengajar (dosen) berbagai
barang maupun jasa yang terintegrasi dengan sebuah program studi yang ada di Politeknik Negeri Ambon.
basis data untuk melakukan fungsi-fungsi pengelolaan Proses inventarisasi pada UPPM selama ini masih
data dan menjadikannya tersedia secara cepat, tepat dan dikelola secara manual. Proses inventarisasi yang
efisien. Basis data yang lengkap, akurat, mudah dilakukan secara manual, memiliki kendala ketika harus
digunakan dan efisien akan meningkatkan kualias suatu dilakukan pencarian data yang di sortir menurut
sistem. Sangat penting untuk menyusun basis data yang beberapa kriteria seperti nama tenaga pengajar yang
tepat, agar mampu memenuhi semua / sebagian besar terlibat, tahun penelitian serta judul atau topik-topik
kebutuhan informasi bagi para pemakai. Dengan penelitian dan pengabdian masyarakat yang sudah
ketersediaan data yang lengkap, secara tidak langsung pernah dilakukan. Kendala ini mengakibatkan proses
51
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

pencarian data yang tidak efisien dan efektif dalam hal Basis data terdiri dari entitas, atribut dan
waktu pencarian data. relationship dari informasi organisasi/perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, dibutuhkan Entitas merupakan suatu objek nyata (manusia, tempat,
sebuah aplikasi sistem informasi inventaris yang benda, konsep atau kejadian) dalam suatu organisasi
terintegrasi dengan basis data untuk mengelola dan yang direpresentasikan dalam basis data. Atribut
menjawab kebutuhan pelaporan data penelitian dan merupakan suatu property yang menjelaskan beberapa
pengabdian masyarakat pada UPPM Politeknik Negeri aspek dari objek yang ingin disimpan, dan relationship
Ambon. Dengan menggunakan aplikasi sistem informasi adalah suatu hubungan antara entitas yang satu dengan
inventaris, proses pengelolaan data penelitian yang yang lainnya dalam basis data (Connolly, 2005).
selama ini masih dilakukan secara manual akan dikelola
lebih efektif dan efisien dari sisi waktu penginputan 2.3 Sistem Informasi
data, proses pencarian data serta ketersediaan dan Sistem informasi secara umum merupakan suatu
kelengkapan data karena telah terintegrasi kedalam sistem didalam suatu organisasi yang merupakan
sebuah basis data. Permasalahan-permasalahan yang kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
dihadapi seperti pencarian data nama peneliti, tahun prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan agar
penelitian serta judul atau topik penelitian akan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan
dilakukan lebih cepat, tepat dan akurat . keputusan. Sistem informasi menurut Erwan Arbie
2000, adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
2. Tinjauan Pustaka mempertemukan kebutuhan pengelolaan harian,
2.1 Kajian Pustaka membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat
Didalam dunia Teknologi Informsi dan manajerial dari suatu organisasi dan membantu
Komunikasi (TIK), data dan informasi merupakan aset mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan.
yang sangat berharga bagi sebuah organisasi dalam Kemudian Leitch Rossses (dalam Jogiyanto, 2005)
mendukung pengambilan keputusan. Data merupakan mengemukakan bahwa sistem informasi adalah suatu
raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi sistem didalam organisasi yang mempertemukan
dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya kebutuhan pengelolah transaksi harian, mendukung
bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi suatu organisasi dan menyediakan pihak tertentu dengan
manajemen level di atasnya, atau sebaliknya. Sementara laporan-laporan yang diperlukan.
informasi merupakan data yang telah diproses menjadi Selain itu, menurut O’Brien (2005), sistem
bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat informasi adalah suatu kombinasi teratur apapun dari
berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu people (orang), hardware (perangkat keras), software
proses transformasi data menjadi suatu informasi (input (perangkat lunak), computer networks and data
– proses - output). communications (jaringan komunikasi), dan database
Untuk mendapatkan informasi yang baik dan (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan
akurat maka harus memenuhi beberapa syarat dibawah menjabarkan informasi didalam suatu bentuk organisasi.
ini (Nitika, 2009): Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Gambar 2.1)
a. Dapat dipahami dan di mengerti setiap orang yang tentang komponen sistem informasi.
akan memperoleh informasi.
b. Dapat dipertanggungjawabkan (sumber informasi itu
jelas).
c. Lengkap dan memiliki isi yang ringkas.
d. Tepat waktu dan benar.

2.2 Basis Data


Berbicara tentang data yang menjadi sumber
informasi, didalam dunia TIK kita mengenal kumpulan
data yang saling berkaitan satu sama lain yang dikenal
dengan istilah database atau basis data. Basis data
merupakan kumpulan relasi logical dari data auat
deskripsi data yang dapat digunakan bersama dan dibuat
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
perusahaan (Connolly, 2005). Lebih jauh, basis data
adalah kumpulan dari data dan secara khusus Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi
menjelaskan kegiatan dari satu atau beberapa organisasi
yang saling terkait (Ramakrishnan dan Gerhke, 2003).

52
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Suatu sistem informasi pada dasarnya terbentuk j. Sistem informasi teknik (engineering information
melalui kegiatan tetap sebuah organisasi, yaitu : systems).
a. Mengumpulkan data
b. Mengelompokkan data Semua sistem-sistem informasi tersebut
c. Menghitung dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada
d. Menganalisa semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
e. Menyajikan laporan. bawah (lower levelmanagement), managemen tingkat
menengah (middle level management) dan manajemen
2.4 Sistem Informasi Managemen (SIM) tingkat atas (top level management).
Pengembangan sistem informasi didalam berbagai
organisasi/perusahaan kini telah berkembang ke arah 2.5 Sistem Informasi Inventaris
yang lebih spesifik. Sistem informasi secara umum Sistem informasi inventaris merupakan salah satu
memiliki peranan dan fungsi yang cukup luas. Sebuah bagian didalam sistem informasi manajemen yang
sistem informasi dirancang untuk suatu keperluan berfungsi untuk menginventarisasi data dan informasi
tertentu atau untuk memenuhi permintaan penggunaan barang atau jasa didalam sebuah organisasi. Sistem
tertentu, sehingga struktur dan cara kerja sistem informasi inventaris adalah berbasis database yang
informasi berbeda-beda bergantung pada setiap bertujuan menata inventaris barang dan jasa pada sebuah
keperluan atau setiap permintaan yang harus dipenuhi. organisasi. Dengan adanya sistem informasi inventaris,
Salah satu pengembangan sistem informasi di dalam akan memudahkan dalam mencapai tujuan dan fungsi
dunia TIK adalah sistem informasi manajemen. pengelolaan inventaris barang dan jasa serta
Sistem informasi manajemen (management memungkinkan penginputan, pencarian dan pembuatan
information system) merupakan penerapan sistem laporan. Dengan demikian, akan meingkatkan efektifitas
informasi didalam organisasi untuk mendukung dan efisiensi waktu didalam pengelolaan inventaris
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua barang dan jasa di dalam sebuah organisasi.
tingkatan manajemen. SIM (sistem informasi
manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari 3. Metode Penelitian
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen di dalamkegiatan perencanaan dan
pengendalian.
SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem
informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi
dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut
:
a. Sistem informasi akuntansi (accounting information
system),menyediakan informasi dari transaksi
keuangan.
b. Sistem informasi pemasaran (marketing information
system), menyediakan informasi untuk penjualan,
promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
c. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory
management information system).
d. Sistem informasi personalia (personnel information
systems)
e. Sistem informasi distribusi (distribution information
systems)
f. Sistem informasi pembelian (purchasing information
systems)
g. Sistem informasi kekayaan (treasury information
systems)
h. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis
information systems)
i. Sistem informasi penelitian dan pengembangan
(research and development information systems) Gambar 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah
53
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

penelitian. Bagi UPPM, diharapkan penelitian ini


Kerangka pemecahan masalah yang akan mampu efektivitas dan efisiensi kinerja UPPM dalam
dilakukan adalah merancang aplikasi sistem informasi pengelolaan dan inventarisasi data penelitian.
inventaris data penelitian dan pengabdian masyarakat
pada UPPM Politeknik Negeri Ambon. Langkah 3.4 Metoda Kegiatan
pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa  Analisis Kebutuhan (Data dan Informasi)
kebutuhan seperti data dan informasi data penelitian Tahapan awal yang dilakukan untuk penelitian dan
yang dibutuhkan oleh UPPM. Untuk lebih jelasnya perancangan aplikasi sistem informasi inventaris
proses pemecahan masalah yang dilakukan dalam data penelitian pada UPPM Politeknik Negeri
penelitian ini adalah : Ambon adalah analisis kebutuhan berupa data-data
1. Analisa kebutuhan data yang dibutuhkan dalam apa saja yang diperlukan dan nantinya akan
pembuatan basis data dan aplikasi sistem informasi dikelola. Data-data penelitian dan pengabdian
inventaris data penelitian pada UPPM Politeknik masyarakat yang selama ini dilakukan di Politeknik
Negeri Ambon. Negeri Ambon di-inventarisasi sebagai data awal
2. Membuat basis data UPPM sebagai media yang diinputkan kedalam database.
penyimpanan data penelitian pada UPPM Politeknik
Negeri Ambon.  Perancangan Database
3. Merancang aplikasi sistem informasi inventaris data Basis data yang dirancang harus dapat sesuai
penelitian pada UPPM Politeknik Negeri Ambon dengan keinginan dan kebutuhan UPPM. UPPM
yang berfungsi untuk proses penginputan, pencarian akan membuat pelaporan kepada pihak-pihak yang
dan pelaporan data penelitian. membutuhkan informasi data-data penelitian dan
4. Melakukan uji coba aplikasi sistem informasi pengabdian masyarakat yang sudah pernah
inventaris data penelitian apakah sudah sesuai dilakukan di Politeknik Negeri Ambon. Dengan
dengan kebutuhan penginputan, pencarian dan demikian perancangan basis data ini harus benar-
pelaporan data UPPM Politeknik Negeri Ambon. benar sesuai dengan kebutuhan UPPM dengan cara
5. Mengimplementasikan aplikasi sistem informasi melibatkan staff UPPM untuk secara bersama-
inventaris data penelitian pada UPPM Politeknik sama merancang desain basis data yang nantinya
Negeri Ambon. akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan
6. Membuat laporan evaluasi implementasi aplikasi aplikasi sistem informasi inventaris.
sistem informasi inventaris data penelitian pada
UPPM Politeknik Negeri Ambon.  Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi merupakan tahapan dimana
3.2 Khalayak Sasaran Yang Strategis aplikasi dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk
Kegiatan penelitian dan perancangan aplikasi melakukan inventaris data penelitian pada UPPM.
sistem informasi inventaris ini ditujukan kepada UPPM Tahapan perancangan aplikasi sistem informasi
Politeknik Negeri Ambon khususnya kepada staff inventaris ini dilakukan setelah proses perancangan
UPPM yang mengelola data penelitian. Akhir dari basis data telah selesai dilakukan. Aplikasi di
penelitian ini diharapkan : rancang dan didesain agar mudah digunakan untuk
1. Dapat meningkatkan efektifitas pengelolaan data menunjang efektifitas dan efisiensi kinerja UPPM
penelitian yang tersimpan pada sebuah basis data Politeknik Negeri Ambon.
dan meningkatkan proses penginputan, pencarian
dan pelaporan data penelitian melalui aplikasi 4. Hasil dan Pembahasan
sistem informasi inventaris. Aplikasi pengelolaan data penelitian dan
2. Inventarisasi data penelitian pada UPPM dapat pengabdian masyarakat pada Unit Penelitian dan
dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Proses Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Ambon ini
inventarisasi data penelitian yang selama ini dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Microsoft
dilakukan secara manual akan dilakukan dengan Visual C# 2010, sedangkan database yang digunakan
sebuah sistem informasi inventaris yang adalah MySQL.
terintegrasi pada sistem komputer. Adapun perancangan dan implementasi aplikasi
pengelolaan data penelitian dan pengabdian masyarakat
3.3 Keterkaitan ini antara lain sebagai berikut : desain system, form
Penelitian ini melibatkan tenaga pengajar dari login, form input data penelitian,
Politeknik Negeri Ambon yang ahli dalam bidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan tenaga 4.1 Desain Sistem
pengajar lainnya dengan berbagai disiplin ilmu. Bagi Berikut merupakan desain sistem aplikasi pengelolaan
Politeknik Negeri Ambon, penelitian ini merupakan data penelitian dan pengabdian masyarakat pada Unit
wujud kepedulian terhadap system pendataan data
54
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik data-data penelitian, menginputkan data peneliti dan
Negeri Ambon : membuat laporan data-data penelitian.

Manage User
Admin

Manage Data Peneliti

Input Data Peneliti

Update Data PenelitiDelete Data Peneliti


Operator

Manage Data Penelitian

Input Data Penelitian

Update Data Penelitian


Delete Data Penelitian
Gambar 4.3 Form Menu Utama Operator Input Data
Manage Laporan Penelitian
Penelitian
Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi UPPM
4.4 Form Input Data Penelitian
Pada gambar 4.1 diatas dapat dilihat desain sistem Form Input Input Data Penelitian merupakan form
aplikasi UPPM terdapat 2 (dua) pengguna aplikasi yaitu bagi operator untuk menginputkan data-data penelitian
Admin dan Operator. Admin bertugas untuk mengelola kedalam aplikasi. Data-data yang diinputkan meliputi
data user atau mengatur hak akses aplikasi seperti NIP, NIDN, Nama, Jurusan, Status Penelitian, Jenis
menambahkan operator, mengubah username dan Penelitian/Pengabdian, Tahun Penelitian, Sumber
password operator. Sedangkan Operator bertugas untuk Anggaran, Tipe Penelitian, Judul Penelitian dan Abstrak
melakukan pengelolaan data peneliti (dosen yang Penelitian.
melakukan penelitian), pengelolaan data penelitian (data
penelitian yang dilakukan) dan kemudian mencetak
laporan penelitian.

4.2 Form Login


Form Login merupakan tampilan awal aplikasi. Pada
form login setiap pengguna aplikasi dapat memasukkan
username dan password untuk mengakses aplikasi.
Terdapat dua pengguna aplikasi yaitu Operator dengan
hak akses aplikasi untuk menginputkan data penelitian
serta Adminstrator untuk mengatur dan mengelola
pengguna aplikasi.

Gambar 4.4 Form Pengelolaan Data Penelitian

4.5 Form Input Data Peneliti


Form Input Data Pegawai merupakan form bagi
operator untuk melakukan input data-data peneliti
seperti NIP, NIDN dan Jurusan untuk memudahkan
penginputan data-data penelitian.

Gambar 4.2 Form Login

4.3 Form Menu Utama Operator


Form utama aplikasi operator merupakan form utama
yang berisi menu-menu bagi operator dalam mengelola

55
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Gambar 4.5 Form Pengelolaan Data Dosen Peneliti


4.6 Form Laporan Penelitian
Form Laporan Penelitian merupakan form bagi Operator Gambar 4.8 Form Pengelolaan Data User
untuk mencetak laporan data-data penelitian apabila
dibutuhkan oleh para peneliti maupun kepentingan Unit 5. Penutup
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. 5.1 Kesimpulan
Pada awal sebelum tersedianya Aplikasi Sistem
Inventaris Pengelolaan Data DP2M pada Politeknik
Negeri Ambon, system pendataan masih dilakukan
secara manual. Dengan adanya system ini maka
pengelolaan data inventaris DP2M pada Politeknik
Negeri Ambon menjadi lebih baik dan cepat serta
akuratndan lebih efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 4.6 Form Cetak Laporan Data Penelitian Arbie, Erwan, 2000. Sistem Informasi Manajemen. Edisi
Ketiga. Cetakan Pertama. Penerbit Gama Cipta
4.7 Form Menu Administrator Offset. Jakarta.
Form Menu Administrator merupakan form yang
berisi menu bagi Administrator dalam mengelola data- Connolly, Thomas, Carolyn Begg, 2005. Database
data pengguna aplikasi. Systems : A Practical Approach to Design,
Implementation, and Management, 4th Edition.
Pearson Education Limited, Essex.

Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nitika, 2009, Sistem Informasi Pendistribusian Pada


“PT Citra Endah Mandiri Medan”.
O'Brien, James A. (2005). Introduction to Information
System, 12th Edition. McGraw.

Gambar 4.7 Form Utama Administrator Ramakrishnan, R. dan Gehrke, J. 2002. Database
Management System, Edisi ke-2. McGran-Hill,
4.8 Form Manage User USA.
Form manage user merupakan form bagi
adminstrator untuk mengelola hak akses pengguna
aplikasi seperti menambahkan username dan password
operator ataupun mengganti username dan password
operator yang sudah terdaftar pada aplikasi.

56
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK KAPAL PENANGKAPAN IKAN

Rina Luciane Manuhutu 1), Jongki Jesayas 2)

Teknik Elektro Politeknik Negeri Ambon 1)


SMK Negeri 3 Ambon 2)

Email : rinaluciane@yahoo.com

Abstrak

In accordance with the characteristics of learning in the implementation of the Education Unit Level
Curriculum requires overall Administrative learning resources, learning media consumption is expected to
increase the effectiveness of learning to be more conducive learning climate.
In this research, an interactive learning media was developed to enable direct interactions between users
with the learning materials, support individual learning, provide quick feedback on student responses and create
immediate ability in creating a continuous learning process.
The results is in the form of interactive learning media for the course subject of Fishery Boat Engineering
for Vocational High School 3 Ambon and equals.

Keywords: interactive learning media

1. Pendahuluan
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
proses pembelajaran baik dari siswa itu sendiri
maupun faktor-faktor lain seperti pengajar (guru),
fasilitas, lingkungan serta kelembagaan. Siswa yang
aktif dan kreatif didukung fasilitas serta guru yang
menguasai materi dan strategi penyampaian secara
efektif akan semakin menambah kualitas Proses
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran
dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang menghendaki
pendayagunaan keseluruhan sumber belajar,
penggunaan media pendidikan diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran sehingga iklim
pembelajaran menjadi lebih kondusif. Dari berbagai
media pembelajaran yang tersedia, komputer
merupakan media pembelajaran yang ideal. Dengan
Gambar 2.1. Tahapan penelitian
komputer dapat dibangun sebuah media pembelajaran
yang baik mengingat komputer memiliki kelebihan
dari media lain dalam mendukung pembelajaran 2.2 Lokasi Penelitian
berbasisi kompetensi. Kelebihan tersebut adalah: Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 3
terjadinya interaksi langsung antara pengguna dengan Ambon
materi pembelajaran, mendukung pembelajaran
individual, meningkatklan minat dan motivasi belajar, 2.3 Model yang digunakan
memberikan umpan balik terhadap respon siswa Model penelitian ini adalah penelitian
dengan segera dan mampu menciptakan proses belajar pengembangan yaitu mengembangkan suatu media
yang berkesinambungan. pembelajaran yang interaktif untuk mata pelajaran
Teknik Kapal Penangkapan Ikan pada Sekolah
Menengah Kejuruan.
2. Metodologi Penelitian
2.1 Tahapan Penelitian 3. Hasil Dan Pembahasan
Tahapan yang dilakukan dalam penelitian
Hasil Penelitian berupa suatu Media
ditunjukan dalam gambar 2.1
pembelajaran Interaktif yang dapat diberikan kepada
siswa untuk dipakai belajar secara individual . Media
Pembelajaran dilengkapi dengan test uji kompetensi
sehingga siswa dapat menilai langsung

57
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

kemampuannya dalam mempelajari materi tersebut


Berikut adalah salah satu bagian dari hasil penelitian
yaitu pasa sub mata pelajaran Memahami Mesin
Penggerak Utama.
Media pembelajaran dimulai dengan tampilan
Video motor penggerak utama pada mesin kapal.

Materi sub mata pelajaran dibuat dalam 9 halaman


yang berisi pengertian-pengertian tentang jenis-jenis
kapal penangkap ikan, jenis-jenis dan berbagai tipe
motor penggerakny. Semuanya disertai gambar dan
video agar siswa dapat benar-benar mengetahui dan
memahami materi sub mata pelajaran ini.
Halaman Beranda menampilkan deskripsi
singkat sub mata pelajaran dan dilanjutkan dengan
Uraian Standar Kompetensi – Kompetensi Dasar sub
mata pelajaran tersebut.

Indikator keberhasilan pembelajaran ditampilkan


tersendiri.

58
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Uji Kompetensi dapat langsung dilakukan oleh siswa


untuk mengetahui kemampuan mereka dalam
menyerap materi belajar. Guru dapat membuat
sebanyak-banyaknya soal uji kompetensi sesuai materi
yang diajarkan dan siswa dapat melakukannya
berulang sampai mencapai 100% nilai benar. Ada
berbagai tipe pertanyaan dan guru dapat memilih jenis
pertanyaan yang cocok dengan materi ajar.

59
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Hasil tes uji kompetensi dapat langsung dilihat oleh


siswa di akhir tes. Dengan demikian siswa dapat
menilai kemampuannya dan mengulang jika perlu.

4. Kesimpulan
Dari hasil analisis penelitian yang sudah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Media pembelajaran interaktif sangat membantu guru
dalam menyajikan materi ajar karena siswa dapat
belajar dimana saja tanpa harus dalam kelas serta
siswa langsung dapat mengetahui kemampuannya
dalam menyerap materi ajar dengan menyelesaikan
soa-soal uji kompetensi yang disediakan.

60
JURNAL SIMETRIK V0L 3, NO. 2, DESEMBER 2013

Nasional Teknologi Pembelajaran di Hotel


5. Daftar Pustaka Inna Garuda, tanggal 22 – 23 Agustus 2003
Anung Haryono (2003) Sistem pembelajaran Melalui Hanafin dan Peck (1988) The Design, Development,
Internet. Disampaikan dalam Seminar and Evaluation of Instructional Media.
Nasional Teknologi Pembelajaran di Hotel Cambridge: Harper & Row Publishers.
Inna Garuda, tanggal 22 – 23 Agustus 2003 Roy Suryo (2003). Inovasi dalam Pembelajaran.
Arsham, Hossein (2002) Journal of the United States Disampaikan dalam Seminar Nasional
Distance Learning Association, Vol. 16, Teknologi Pembelajaran di Hotel Inna
No.3., 2002 Garuda, tanggal 22 – 23 Agustus 2003
Didi, S. (1991) Kalkulator dan Komputer. Jakarta: Suprapto (1986) Pengajaran yang dibantu Komputer.
Karunika UT Makalah seminat UT
Elang Krisnadi (2003) Pemanfaatan program CAI
Sebagai Sarana Membantu Siswa dalam
Menyerap Konsep-Konsep Matematika
dengan Pendekatan Abstrak-Kongkrit-
Abstrak. Disampaikan dalam Seminar

61
FORMAT PENULISAN ARTIKEL JURNAL SIMETRIK

Jurnal SIMETRIK adalah jurnal yang mempublikasikan tentang bidang ilmu yang berkaitan dengan Teknik Sipil,
Teknik Mesin, dan Teknik Elektro-Listrik, terbit secara berkala dua kali dalam setahun (Juni dan Desember).
Jurnal SIMETRIK berisikan artikel ilmiah hasil penelitian dan kajian konseptual (teoritik) yang belum pernah
diterbitkan oleh jurnal atau makalah ilmuah lainnya.

Penulisan Artikel :

Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris, Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Panjang
penulisan 7 – 14 halaman dalam format dua kolom kecuali penulisan Abstrak. Isi artikel harus diketik menggunakan
huruf Times New Roman 10 pt (untuk penulisan judul Bold 12 pt) termasuk didalamnya tabel/gambar. Margin
pengetikan atas 2.5 cm, kiri 3.0 cm, kanan 2.0 cm, dan bawah 2.0 cm.

Format Penulisan :

- Judul :
Judul merupakan kalimat singkat yang mencerminkan masalah yang diteliti, diketik ditengah dengan huruf besar
(Bold 12 pt)
- Nama penulis :
Nama penulis ditulis mulai dari penulis utama kemudian penulis pendamping. Pengkodean status penulis untuk
alamat dilakukan dengan menaruh angka super skrip dibelakang nama bersangkutan dan tanpa gelar (contoh: Dr.
Monica A. Sapulette, ST, M.Eng sebagai penulis utama dan Ir. A. Persulessy, MT sebagai penulis pendamping
ditulis  Monica A. Sapulette1), A. Persulessy2)
- Alamat Penulis :
Alamat penulis merupakan alamat dimana penulis bekerja/ditempatkan misalnya nama Jurusan, Fakultas di
Universitas/Politeknik dan super skrip yang ditempatkan dibelakang alamat bersesuaian dengan nama penulis
(contoh: Dr. Monica A. Sapulette, ST, M.Eng staf pengajar di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Ambon
sebagai penulis utama ditulis  Tekniik Mesin Politeknik Negeri Ambon1). Alamat penulis dilengkapi dengan
alamat e-mail.
- Abstrak :
Abstrak bertujuan menjelaskan secara singkat mengenai latarbelakang/tujuan (merupakan inti dari penjelasan
Pendahuluan), cara penelitian (menjelaskan inti dari penjelasan metodologi) dan hasil penelitian (diambil dari
makna kesimpulan). Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia (minimal 150)
- Kata Kunci :
Kata kunci terdiri dari beberapa kata atau dua kata atau lebih yang mempunyai satu makna. Sebagai contoh:
transmisi, saklar-tukar, gate-turn-off. Kata kunci ditulis Junalrdalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia setelah
Abstrak (Maksimal 3 sampai 5 kata).
1. Pendahuluan :
Pendahuluan menggambarkan latar belakang atau alasan pentingnya masalah ini perlu diteliti, tujuan untuk
melaksanakan penelitian ini dan harapan akan hasil atau pemecahan masalah yang diperoleh.
2. Tinjauan Pustaka :
Tinjauan Pustaka mengurai tentang prinsip-prinsip utama dari konsep keilmuan atau batasan-batasan, norma-
norma yang berhubungan dengan analisis atau sintesis untuk pemecahan masalah sehingga diperoleh hasil
penelitian.
3. Metodologi :
Menjelaskan rancangan penelitian yang akan digunakan yaitu: menjelaskan pengumpulan informasi/data
pendukung, menguraikan langkah-langkah untuk membahas/menganalisis (mendefinisikan variabel, teknik
komputasi/ mengolah data) serta penjelasan asumsi. Metodologi dapat menggambarkan teknik atau prosedur analisis
data.
4. Hasil Dan Pembahasan :
Menampilkan hasil analisis dan menjelaskan hasil tersebut yang mengarah kepada kesimpulan. Hasil dapat
ditampilkan sebagai rumusan, pernyataan, gambar dan tabel yang akan dikomentari atau direkomendasikan. Gambar
dalam Hasil dan Pembahasan dapat berupa kurva yang menyatakan keterkaitan variabel, gambar konstruksi atau
desain yang semuanya bermakna sebagai hasil analisis yang menjawab persoalan penelitian. Pembahasan dilakukan
untuk setiap hasil yang diperoleh dan dilakukan sesuai kaidah-kaidah keilmuan yang telah diuraikan di dalam uraian
Tinjauan Pustaka.
5. Penutup :
Penutup terdiri dari Kesimplan dan Saran. Kesimpulan merupakan pernyataan dari hasil yang diperoleh yang dapat
menjawab maksud penelitian. Kesimpulan dapat ditulis berupa item (1. ..., 2. ..., dst). Saran adalah mengungkapkan
kondisi khusus yang harus dilakukan bila penelitian ini akan dilaksanakan ulang atau merupakan pernyataan yang
merupakan pedoman untuk penelitian selanjutnya dari masalah ini.
6. Daftar Pustaka:
Penulisan Daftar Pustaka menggunakan sistem harvard (author date system) diurut berdasarkan huruf. Pengkutipan
yang dilakukan pada naskah dengan menulis nama pengarang dan diikuti oleh tanda koma kemudian penulisan
tahun. Contoh: (Bahri et al., 2010), (Iswadi H.R., 2007), (Raharjo, 2008). Untuk penulisan yang pengarangnya
berjumlah tiga orang atau lebih menggunakan penulis pertama dkk/et al. Daftar Pustaka harus memuat nama penulis,
tahun, judul, volume, kota dan penerbit seperti terlihat pada contoh:

Artikel pada Jurnal


Bahri S., Muhdarina dan Fitra A., 2010, Lempung Alam Termodifikasi Sebagai Adsorben Larutan Anorganik:
Kesetimbangan Adsorbsi Lempung Terhadap Ion Cu2+. Jurnal Sain dan Teknologi, 9(1), pp. 9-13

Laporan Thesis/Disertasi
Iswardi-HR, 2007, Teknik Proteksi Diferensial Transformator Daya Tiga Fasa dengan Menggunakan Transformasi
Wavelet Paket, Master Degree Thesis, Bandung, Institut Teknologi Bandung

Prosiding pada Seminar/Konferensi Ilmiah


Kezunovic M., Latisko G dan Ren Z., 1998, Automatic Analysis of Circuit Breaker, in 17th International Conference
on Electric Distribution, Barcelona

Buku
Ong C., 1998, Dynamic Simulation of Electric Machinery, 2nd ed. Prentice Hall, New Jersey

Sumber dari Internet


Raharjo B., 2008, Pola Akses Internet Yang Bursty. [Online] Available at:
http://raharjo.wordpress.com/2011/04/04/pola-akses-internet-yang-bursty/ [Accessed 3 March 2011]

Anda mungkin juga menyukai