SKRIPSI
HARDIYANTI.AR
J111 09 004
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN GIGITIRUAN PENUH
KANDEA
SKRIPSI
HARDIYANTI.AR
J111 09 004
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Pembimbing
Mengetahui,
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT Tuhan yang Maha
skripsi ini dapat selesai. Tak lupa pula penulis kirimkan salawat dan taslim kepada
junjungan nabi besar Muhammad SAW , nabi yang diutus kemuka bumi ini
sebagai suri teladan bagi ummat manusia. Adapun judul skripsi yaitu
KANDEA yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana
banyak ditemukan kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun sehingga penulisan skripsi ini bisa lebih baik.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan , bimbingan, perhatian dan
dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan
banyak terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Drg. Elizabeth Mailoa
,Sp.Pros selaku dosen pembimbing dalam pembuatan skripsi ini yang telah
banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk memberikan
bimbingan , petunjuk , perhatian yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.
kepada:
perhatian , motivasi, kasih sayang yang tiada taranya dan terima kasih
juga kepada saudara - saudariku Uki, Ika, Lutfi yang selalu memberikan
Hasanuddin .
6. Sahabat terbaikku: Nia, Wana, Nina dan Lia, makasih teman- teman
atas apa yang engkau berikan selama ini, perhatian, semangat suka dan
duka kita jalani bersama- sama di FKG untuk meraih satu impian bersama
amin....
dan ku ucapkan terima kasih kepada kakak ku sayang Hennie (TOM),
kak Uphie, Kurni, Uppha, kak Ety, Erni, kak Rika, kak Oda dan
8. Ibu dan bapak guru SMAN 1 Lembang yang telah banyak memberikan
penelitian ini
11. Terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada seluruh pasien yang mau
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, berkat kalian skripsi ini
dapat terselesaikan.
12. Tak lupa pula penulis haturkan terima kasih kepada seluruh teman- teman
semoga kita semua bisa menjadi dokter gigi yang terbaik amin.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima terima kasih atas bantuan
dan partisipasi dari semua pihak yang belum sempat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, semoga ALLAH
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANJUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL..........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xi
ABSTRAK....................................................................................................xii
ABSTRACT..................................................................................................xiii
:new insights;review........................................................................14
DAFTAR TABEL
..............................................................................................................41
Stomatitis...............................................................................................44
Stomatitis.............................................................................................46
DAFTAR LAMPIRAN
Latar belakang: Hilangnya gigi dapat memberikan pengaruh pada bentuk dari
wajah seseorang,gangguan mastikasi serta gangguan dalam berbicara sehingga
pemakaian gigitiruan sangatlah penting untuk mengembalikan ketiga fungsi
tersebut. Gigitiruan sama halnya dengan gigi asli yang juga perlu diperhatikan
kebersihannya. Jika kebersihan gigitiruan terabaikan maka akan menimbulkan
suatu penyakit.
Denture stomatitis merupakan suatu bentuk perubahan yang bersifat
patologik akibat pemakaian gigitiruan di dalam rongga mulut yang ditandai
dengan adanya eritema dibawah basis gigitiruan lengkap ataupun sebagian baik
pada rahang atas maupun rahang bawah.
Tujuan penelitian: Populasi penelitian ini adalah pasien yang memakai
Removable full denture diRSGMP FKG UNHAS dengan kriteria pemakaian
gigitiruan minimal 6 bulan dan maksimal 3 tahun pemakaian.Sampel dipilih
dengan metode purposive sampling yaitu sebanyak 37 orang. Uji analisis yang
digunakan uji chi-square dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 dan pengolahan
data dengan SPSS V 16,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian gigitiruan selama 3 tahun jauh
lebih beresiko terhadap denture stomatitis tipe II dengan persentase sebesar 63,2%
daripada pemakaian gigitiruan dibawah dari 3 tahun. Secara statistik ada
hubungan yang bermakna sedangkan perbandingan antara laki-laki dan
perempuan yang terkena denture stomatitis yang paling banyak terkena adalah
perempuan sebanyak 81,1%. Sementara dari cara membersihkan gigitiruan
sebanyak 55,6%, frekuensi membersihkan gigitiruan sebesar 55,6% dan
membersihkan palatum serta gingiva sebanyak 51,5% tidak memiliki hubungan
yang bermakna dengan denture stomatitis.
Kesimpulan: Menunjukkan bahwa lamanya pemakaian gigitiruan akan memberi
pengaruh denture stomatitis jika faktor-faktor penyebabnya dihiraukan.
Background: Loss of teeth can affect the shape of someone's face, mastication
disorder and disturbances in speech so that the use of denture is very important to
restore the three functions. Dentures as well as teeth that also need to be
considered clean. If the denture hygiene neglected it will cause a disease.
Denture stomatitis is a form of pathological changes which are due to the
use of denture in the oral cavity characterized by erythema under full or partial
denture base of both the maxilla and mandible.
Objective: The study population was patients who wear removable full denture in
RSGMP UNHAS Dentistry denture usage criteria for at least 6 months and a
maximum of 3 years usage.Sample selected by purposive sampling method as
many as 37 people. Test analysis used chi-square test with the significant level (α)
= 0.05 and V data processing with SPSS 16.0.
The results showed that the used of denture for 3 years is much more at risk for
type II denture stomatitis with a percentage of 63.2% rather than the use of
denture under 3 years. Statistically there was a significant association while
comparisons between men and women affected by denture stomatitis most
affected are women as much as 81.1%. While out of the way as much as 55.6% of
denture cleaning, denture cleaning frequency of 55.6% and cleanse the palate and
gingiva as much as 51.5% did not have a significant association with denture
stomatitis.
Conclusion: Indicates the duration of use of denture stomatitis denture will take
effect if the factors ignored.
PENDAHULUAN
adanya eritema di bawah basis gigitiruan lengkap ataupun sebagaian baik pada
merupakan hal yang biasa. Perubahan ini mulai terjadi segera setelah pasien
tinggi dalam satu tahun sejak gigitiruan dibuat. Karena gigitiruan lengkap yang
baru, yang secara klinis baik kecekatannya, belum menjamin bahwa peradangan
timbulnya lingkungan mukosa yang menerima beban berat, terutama bila terdapat
gigitiruan.3
Efek buruk dari trauma kronis dan yang membahayakan dari pemakaian
Kehilangan satu atau lebih gigi memberi dampak buruk bagi siapa saja
yang mengalaminya, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kehilangan gigi akan
berbicara dikarenakan kehilangan satu atau lebih gigi sehingga kalimat yang
diucapkan biasanya menjadi tidak jelas. Serta gangguan fungsi mastikasi oleh
karena itu penggunaan gigitiruan sangat membantu dalam mengatasi ketiga fungsi
menyadari adanya kelainan ini, karena biasanya tanpa gejala. Hanya sedikit pasien
mengeluh adanya rasa panas atau gatal yang biasanya dirasakan di mukosa
terbatas disuatu daerah yang terpisah atau bisa pula mengenai seluruh jaringan
pendukung gigitiruan.3
intraoral terkait dengan penggunaan gigitiruan dan penuaan dari beberapa individu
merupakan hal yang sangat penting bagi dokter gigi dalam menegakkan diagnosa
menjaga kesehatan mulut yang baik dan umur yang panjang bagi gigitiruan.4
enam sampai delapan jam per hari. pemasangan gigitiruan lengkap maupun
sebagian tidak harus dianggap sebagai tahap akhir dari pengobatan,tetapi awal
dari sebuah hubungan yang panjang antara pasien dan dokter gigi dalam rangka
untuk menjaga kesehatan jaringan mulut . Hal ini sangat penting bahwa pasien
harus kembali secara teratur kedokter gigi untuk pemeliharaan kesehatan mulut
gigitiruan mereka. Hasil yang sama diperoleh oleh Dikbas dkk, yang dikutip oleh
Paracini menemukan bahwa 82,9%, 86,3% dan 77,5% dari responden tidak
mereka.4
etiologi yang sangat banyak seperti: oral hygiene yang buruk, alergi dari bahan
akrilik. Hasil penelitian ini mendukung hubungan yang positif antara diabetes
mellitus tipe II dan adanya denture stomatitis yang paling sering terjadi dan
bahkan lebih parah pada pasien diabetes dibandingkan dengan pasien non-
diabetes.1
disebabkan oleh candida albicans yang merupakan organisme normal yang ada di
rongga mulut orang sehat dan bersifat patologi pada kondisi kebersihan rongga
Candida albicans adalah ragi dimorfik yang merupakan gram positif dan
mampu hidup sebagai organisme komensal normal dalam rongga mulut orang
permukaan mukosa, tetapi juga dapat menempel pada resin akrilik dari protesa.1
60-65% dari subyek pemakai gigitiruan dengan manifestasi klinis lebih tersebar,
tetapi mengingat tidak adanya tanda-tanda klinis yang nyata dari peradangan,
mengelompokkan spesies lain dari candida yang terlibat dalam pathogenesis dari
dan C.glabrata. 5
Candida yang berkaitan dengan denture stomatitis lebih sering berupa oral
mukosa.5
stomatitis akan selalu ada pada setiap orang yang memakai gigitiruan. Namun
denture stomatitis akan timbul bila kebersihan gigitiruan tidak diperhatikan, selain
itu masih ada beragam faktor penyebab terjadinya denture stomatitis salah satunya
inflamasi serta ditambah lagi dengan intensitas pemakaian yang secara terus-
menerus dalam waktu 24 jam atau bahkan gigitiruan tidak pernah dilepas selama
bertahun-tahun. Jadi hal ini akan memperparah kondisi rongga mulut terutama
pada mukosa palatum maupun mukosa pada rahang bawah yang secara terus-
Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti apakah ada hubungan antara
penderita di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan drg. Hj. Halimah Dg. Sikati
Kandea.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3.1.Tujuan umum:
denture stomatitis
1.3.2.Tujuan khusus:
terjadinya denture stomatitis pada penderita yang ada di RSGMP drg. Hj.
PENUTUP
7.1.SIMPULAN
Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan drg.Hj.Halimah Dg.Sikati FKG UNHAS Kandea
pada bulan Maret-April 2012 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dengan jumlah 6 (66,7%). Dari hasil uji chi square diperoleh hasil yaitu
karena nilai p (0.003) < 0.05 dengan kekuatan hubungan sebesar 0.515
yang artinya bahwa kekuatan hubungannya kuat dengan arah positif yaitu
responden.
7.2. SARAN
dan membersihkan rongga mulut serta gigi geligi baik itu gigi yang masih asli
maupun gigitiruan , karena gigi memiliki fungsi yang besar dalam kehidupan.
data dan keterbatasan dari kuisioner yang kurang menggali informasi responden
ini.