Anda di halaman 1dari 25

HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN GIGITIRUAN PENUH

TERHADAP TERJADINYA DENTURE STOMATITIS PADA


PENDERITA DI RSGMP drg.Hj.HALIMAH Dg.SIKATI FKG UNHAS
KANDEA

SKRIPSI

HARDIYANTI.AR

J111 09 004

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2012
HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN GIGITIRUAN PENUH

TERHADAP TERJADINYA DENTURE STOMATITIS PADA

PENDERITA DI RSGMP drg.Hj.HALIMAH Dg.SIKATI FKG UNHAS

KANDEA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar


Sarjana Kedokteran Gigi

HARDIYANTI.AR

J111 09 004

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2012
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan lamanya pemakaian gigitiruan penuh terhadap


terjadinya denture stomatitis pada penderita di RSGMP
drg.Hj.Halimah Dg.Sikati FKG UNHAS Kandea

Telah diperiksa dan disahkan

Pada tanggal ……,……. 2012

Oleh

Pembimbing

drg. Elizabeth Mailoa,Sp.Pros


Nip . 19491112.197710.2.001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Penanggung Jawab Program Pendidikan strata Satu (S1)

Prof. drg. H. Mansjur Nasir, Ph. D


Nip . 1954.0625.198403.1.001
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT Tuhan yang Maha

pengasih lagi Maha penyayang karena berkat dan rahmat-Nyalah sehingga

skripsi ini dapat selesai. Tak lupa pula penulis kirimkan salawat dan taslim kepada

junjungan nabi besar Muhammad SAW , nabi yang diutus kemuka bumi ini

sebagai suri teladan bagi ummat manusia. Adapun judul skripsi yaitu

HUBUNGAN LAMANYA PEMAKAIAN GIGITIRUAN PENUH

TERHADAP TERJADINYA DENTURE STOMATITIS PADA

PENDERITA DI RSGMP drg.Hj.HALIMAH Dg.SIKATI FKG UNHAS

KANDEA yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

kedokteran gigi telah dirampungkan.

Penulis sepenuhnya menyadari bahwa begitu banyak keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan sehingga dalam penyusunan skripsi ini masih

banyak ditemukan kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan

kritikan yang membangun sehingga penulisan skripsi ini bisa lebih baik.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan , bimbingan, perhatian dan

dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis haturkan

banyak terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Drg. Elizabeth Mailoa

,Sp.Pros selaku dosen pembimbing dalam pembuatan skripsi ini yang telah
banyak meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk memberikan

bimbingan , petunjuk , perhatian yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. ALLAH SWT Yang telah memberikan penulis roh kehidupan sehingga

penulis bisa berada didunia ini.

2. Kedua orang tuaku tercinta ibunda Hj. Rahmatiah dan ayahanda

H. Alimuddin yang telah banyak berkorban untukku baik materi,

perhatian , motivasi, kasih sayang yang tiada taranya dan terima kasih

juga kepada saudara - saudariku Uki, Ika, Lutfi yang selalu memberikan

motivasi dalam hidup ini.

3. Prof . drg. H. Mansjur Nasir, Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

4. Drg.Hj. Hasmawati Hasan, M.kes selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberi dukungan dan semangat belajar kepada penulis untuk

secepatnya menyelesaikan studi.

5. Seluruh staf Dosen dan Karyawan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Hasanuddin .

6. Sahabat terbaikku: Nia, Wana, Nina dan Lia, makasih teman- teman

atas apa yang engkau berikan selama ini, perhatian, semangat suka dan

duka kita jalani bersama- sama di FKG untuk meraih satu impian bersama

menjadi seorang dokter gigi kebanggaan orang tua dan masyarakat,

amin....
dan ku ucapkan terima kasih kepada kakak ku sayang Hennie (TOM),

kak Uphie, Kurni, Uppha, kak Ety, Erni, kak Rika, kak Oda dan

Tuti,kak Fajrin, dan kak Adi yang selalu memberikan perhatian,

motivasi dan kasih sayang tiada taranya kepada penulis.

7. Terkhusus buat seseorang yang selalu mempunyai tempat yang spesial

dihati ini, makasih banyak atas semuanya.

8. Ibu dan bapak guru SMAN 1 Lembang yang telah banyak memberikan

motivasi, ilmu pengetahuan yang insyaallah bermanfaat dan telah

mengantarkanku ke Universitas ini.

9. Teman seperjuanganku di bagian prostodonti Ian, Aisyah, Dinar, Adiyat,

Muskab,Wiwi, Shelma, Wina teman galau skripsi.

10. Kakak-kakak coas di bagian prosto yang senantiasa membantu dalam

penelitian ini

11. Terima kasihku yang sebesar-besarnya kepada seluruh pasien yang mau

dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini, berkat kalian skripsi ini

dapat terselesaikan.

12. Tak lupa pula penulis haturkan terima kasih kepada seluruh teman- teman

INSISAL 09 yang telah banyak menorehkan kesan dalam hidup ini,

semoga kita semua bisa menjadi dokter gigi yang terbaik amin.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima terima kasih atas bantuan

dan partisipasi dari semua pihak yang belum sempat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, semoga ALLAH

SWT menganugrahi pahala yang setimpal.

Semoga skripsi ini berguna bagi kita semua, amin.

Makassar, November 2012

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMANJUDUL........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL..........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xi

ABSTRAK....................................................................................................xii

ABSTRACT..................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................


1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 6
1.3. TUJUAN PENELITIAN ................................................................. 6
1.4. MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
2.1. SEJARAH GIGITIRUAN ............................................................... 8
2.2. DEFENISI DENTURE STOMATITIS .......................................... 9
2.3. ETIOLOGI DAN PATOLOGI DENTURE STOMATITIS ......... 11
2.4. GAMBARAN KLINIS DENTURE STOMATITIS ..................... 12
2.5. KLASIFIKASI PERADANGAN ................................................. 14
2.6. RESPON JARINGAN TERHADAP GIGITIRUAN .................... 14
2.6.1. Diabetes melitus .................................................................... 14
2.6.2. Candida albicans .................................................................... 15
2.6.3. Oral hygiene ........................................................................... 17
BAB III KERANGKA KONSEP ....................................................................
3.1. Kerangka konsep penelitian ............................................................. 21
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................
4.1.JENIS PENELITIAN ......................................................................... 23
4.1.1. Ruang lingkup penelitian ........................................................... 23
4.1.2. Substansi .................................................................................... 23
4.1.3. Hubungan antara variabel .......................................................... 23
4.1.4. Adanya perlakuan/manipulasi................................................... 23
4.2 .RANCANGAN PENELTIAN ......................................................... 23
4.3 .LOKASI PENELITIAN ................................................................... 24
4.4. WAKTU PENELITIAN .................................................................... 24
4.5. METODE PENGAMBILAN SAMPEL ........................................... 24
4.6.POPULASI DAN SAMPEL .............................................................. 24
4.7.KRITERIA SAMPEL......................................................................... 25
4.8. JUMLAH SAMPEL ......................................................................... 26
4.9. VARIABEL PENELITIAN .............................................................. 26
4.10. DEFENISI OPERASIONAL .......................................................... 26
4.11. INSTRUMEN PENELITIAN ......................................................... 27
4.12. PROSEDUR PENELITIAN ............................................................ 27
4.13 .ANALISIS DATA ........................................................................... 29
4.14 .ALUR PENELITIAN ...................................................................... 30
BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................... 31
BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 49
BAB VII PENUTUP ........................................................................................
7.1 Simpulan ............................................................................................. 58
7.2 Saran ................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1. Denture sore mouth , denture- related stomatitis...........................13

GAMBAR 2. Papillary hyperplasia:the third stage of denture stomatitis.............14

GAMBAR 3. Development of candida- associated denture stomatitis

:new insights;review........................................................................14
DAFTAR TABEL

Tabel . 1. Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Pemakaian Gigitiruan


Di RSGMP FKG UNHAS
Kandea...............................................................................................31
Tabel .2. Distribusi Perbandingan Jenis Kelamin Yang Terkena Denture
Stomatitis Pada Penderita di RSGMP FKG
Kandea...............................................................................................32

Tabel .3 . Distribusi Lama Pemakaian Gigitiruan Terhadap Terjadinya Denture


Stomatitis di RSGMP FKG UNHAS
Kandea...............................................................................................32

Tabel. 4. Distribusi Responden Mengganti Gigitiruan di RSGMP FKG UNHAS


Kandea..................................................................................................33

Tabel. 5. Distribusi Responden Pemasangan


Gigitiruan............................................................................................34

Tabel. 6. Distribusi Responden Yang Menerima Instruksi Cara Membersihkan


Gigitiruan.............................................................................................34

Tabel .7. Distribusi Responden Cara Membersihkan Gigitiruan........................35

Tabel .8 . Distribusi Responden Frekuensi Membersihkan Gigitiruan................36

Tabel. 9. Distribusi Responden Kesulitan Membersihkan Gigitiruan................36

Tabel. 10. Distribusi Responden Merendam Gigitiruan.......................................37

Tabel. 11. Distribusi Responden Membersihkan Palatum dan Gingiva...............37

Tabel. 12. Distribusi Responden Melepas


Gigitiruan............................................................................................38
Tabel. 13. Distribusi Responden Tidur Menggunakan
Gigitiruan.............................................................................................39

Tabel .14. Distribusi Responden Pada Tipe-Tipe Peradangan..............................39

Tabel. 15. Distribusi Responden Diabetes Melitus...............................................40

Tabel .16 . Perbandingan Jenis Kelamin dengan Terjadinya Denture Stomatitis

..............................................................................................................41

Tabel .17. Hubungan Cara Membersihkan Gigitiruan dengan Terjadinya Denture


Stomatitis..............................................................................................42

Tabel .18. Hubungan Frekuensi Membersihkan Gigitiruan Terhadap Terjadinya


Denture Stomatitis...............................................................................43

Tabel. 19. Hubungan Sulit Membersihkan Gigitiruan Terhadap Denture

Stomatitis...............................................................................................44

Tabel. 20. Hubungan Merendam Gigitiruan dengan Denture


Stomatitis............................................................................................44

Tabel .21. Membersihkan Palatum dan Gingiva Terhadap Terjadinya Denture


Stomatitis..............................................................................................45

Tabel .22. Hubungan Antara Lama Pemakaian Gigitiruan dengan Denture

Stomatitis.............................................................................................46
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat penugasan penelitian


2. Surat keterangan penelitian dari FKG UNHAS
3. Surat pernyataan Perpustakaan FKG UNHAS
4. Kuisioner penelitian
5. Dokumentasi penelitian
6. Master tabel
7. Hasil penelitian
8. Kartu kontrol penelitian skripsi
ABSTRAK

Hardiyanti AR J111 09 004. Hubungan lamanya pemakaian gigitiruan penuh


terhadap terjadinya denture stomatitis pada penderita di RSGMP drg.Hj.Halimah
Dg.Sikati FKG UNHAS Kandea. Dibimbing oleh drg. Elizabeth Mailoa,Sp.Pros

Latar belakang: Hilangnya gigi dapat memberikan pengaruh pada bentuk dari
wajah seseorang,gangguan mastikasi serta gangguan dalam berbicara sehingga
pemakaian gigitiruan sangatlah penting untuk mengembalikan ketiga fungsi
tersebut. Gigitiruan sama halnya dengan gigi asli yang juga perlu diperhatikan
kebersihannya. Jika kebersihan gigitiruan terabaikan maka akan menimbulkan
suatu penyakit.
Denture stomatitis merupakan suatu bentuk perubahan yang bersifat
patologik akibat pemakaian gigitiruan di dalam rongga mulut yang ditandai
dengan adanya eritema dibawah basis gigitiruan lengkap ataupun sebagian baik
pada rahang atas maupun rahang bawah.
Tujuan penelitian: Populasi penelitian ini adalah pasien yang memakai
Removable full denture diRSGMP FKG UNHAS dengan kriteria pemakaian
gigitiruan minimal 6 bulan dan maksimal 3 tahun pemakaian.Sampel dipilih
dengan metode purposive sampling yaitu sebanyak 37 orang. Uji analisis yang
digunakan uji chi-square dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 dan pengolahan
data dengan SPSS V 16,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian gigitiruan selama 3 tahun jauh
lebih beresiko terhadap denture stomatitis tipe II dengan persentase sebesar 63,2%
daripada pemakaian gigitiruan dibawah dari 3 tahun. Secara statistik ada
hubungan yang bermakna sedangkan perbandingan antara laki-laki dan
perempuan yang terkena denture stomatitis yang paling banyak terkena adalah
perempuan sebanyak 81,1%. Sementara dari cara membersihkan gigitiruan
sebanyak 55,6%, frekuensi membersihkan gigitiruan sebesar 55,6% dan
membersihkan palatum serta gingiva sebanyak 51,5% tidak memiliki hubungan
yang bermakna dengan denture stomatitis.
Kesimpulan: Menunjukkan bahwa lamanya pemakaian gigitiruan akan memberi
pengaruh denture stomatitis jika faktor-faktor penyebabnya dihiraukan.

Kata Kunci : Removable denture, Denture stomatitis


ABSTRACT

Hardiyanti AR J111 09 004. Full-length relationship to the use of denture


stomatitis patients in RSGMP drg.Hj.Halimah Dg.Sikati UNHAS Kandea FKG.
Guided by drg. Elizabeth Mailoa, Sp.Pros

Background: Loss of teeth can affect the shape of someone's face, mastication
disorder and disturbances in speech so that the use of denture is very important to
restore the three functions. Dentures as well as teeth that also need to be
considered clean. If the denture hygiene neglected it will cause a disease.
Denture stomatitis is a form of pathological changes which are due to the
use of denture in the oral cavity characterized by erythema under full or partial
denture base of both the maxilla and mandible.
Objective: The study population was patients who wear removable full denture in
RSGMP UNHAS Dentistry denture usage criteria for at least 6 months and a
maximum of 3 years usage.Sample selected by purposive sampling method as
many as 37 people. Test analysis used chi-square test with the significant level (α)
= 0.05 and V data processing with SPSS 16.0.
The results showed that the used of denture for 3 years is much more at risk for
type II denture stomatitis with a percentage of 63.2% rather than the use of
denture under 3 years. Statistically there was a significant association while
comparisons between men and women affected by denture stomatitis most
affected are women as much as 81.1%. While out of the way as much as 55.6% of
denture cleaning, denture cleaning frequency of 55.6% and cleanse the palate and
gingiva as much as 51.5% did not have a significant association with denture
stomatitis.
Conclusion: Indicates the duration of use of denture stomatitis denture will take
effect if the factors ignored.

Keyword: Removable denture, Denture stomatitis


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Denture stomatitis merupakan suatu bentuk perubahan yang bersifat

patologik akibat pemakaian gigitiruan di dalam rongga mulut ditandai dengan

adanya eritema di bawah basis gigitiruan lengkap ataupun sebagaian baik pada

rahang atas maupun rahang bawah.1,2

Perubahan pada jaringan keras maupun lunak di bawah gigitiruan

merupakan hal yang biasa. Perubahan ini mulai terjadi segera setelah pasien

dipasangi gigitiruan dan mencakup insidens peradangan mukosa yang cukup

tinggi dalam satu tahun sejak gigitiruan dibuat. Karena gigitiruan lengkap yang

baru, yang secara klinis baik kecekatannya, belum menjamin bahwa peradangan

mukosa tidak akan terjadi.3

Pemakaian gigitiruan sehari semalam untuk waktu yang lama membantu

timbulnya lingkungan mukosa yang menerima beban berat, terutama bila terdapat

pula kebiasaan menyentak gigi.3

Hasil observasi ilmiah menunjukkan bahwa pasien yang terus- menerus

menggunakan gigitiruan lebih cenderung terkena hyperplasia psedoepiteliomatosa

dan hyperplasia papilar jika dibandingakan dengan pasien yang melepas

gigitiruan.3
Efek buruk dari trauma kronis dan yang membahayakan dari pemakaian

gigitiruan cukup banyak dilaporkan, penelitian akhir-akhir ini juga menemukan

infeksi jamur (misalnya candida) sebagai unsur yang menunjang timbulnya

perubahan patologis yang berkaitan dengan pemakaian gigitiruan. Perubahan

nyata dalam kestabilan lingkungan di dalam mulut . traumatik, infektif atau

keduanya akan meningkatkan risiko berkembangnya proses patologis.3

Kehilangan satu atau lebih gigi memberi dampak buruk bagi siapa saja

yang mengalaminya, sebagaimana yang kita ketahui bahwa kehilangan gigi akan

berpengaruh pada bentuk dari wajah seseorang, mengalami kesulitan dalam

berbicara dikarenakan kehilangan satu atau lebih gigi sehingga kalimat yang

diucapkan biasanya menjadi tidak jelas. Serta gangguan fungsi mastikasi oleh

karena itu penggunaan gigitiruan sangat membantu dalam mengatasi ketiga fungsi

tersebut dan senantiasa menjaga dan merawat gigitiruannya.

Kebanyakan pasien yang mengalami stomatitis akibat dari gigitiruan tidak

menyadari adanya kelainan ini, karena biasanya tanpa gejala. Hanya sedikit pasien

mengeluh adanya rasa panas atau gatal yang biasanya dirasakan di mukosa

palatum dan mukosa lidah. Intensitas peradangan berbeda-beda, kadang-kadang

terbatas disuatu daerah yang terpisah atau bisa pula mengenai seluruh jaringan

pendukung gigitiruan.3

Pengetahuan tentang faktor yang terkait dengan perubahan konstan

intraoral terkait dengan penggunaan gigitiruan dan penuaan dari beberapa individu

merupakan hal yang sangat penting bagi dokter gigi dalam menegakkan diagnosa

serta mempromosikan kesehatan.Selain itu, prosedur yang efisien dan teratur


untuk membersihkan gigitiruan lengkap maupun sebagian sangat penting untuk

menjaga kesehatan mulut yang baik dan umur yang panjang bagi gigitiruan.4

Untuk meminimalkan prevalensi terjadinya denture stomatitis, dokter gigi

harus menginstruksikan kepada pasien untuk membuka gigitiruan mereka dalam

enam sampai delapan jam per hari. pemasangan gigitiruan lengkap maupun

sebagian tidak harus dianggap sebagai tahap akhir dari pengobatan,tetapi awal

dari sebuah hubungan yang panjang antara pasien dan dokter gigi dalam rangka

untuk menjaga kesehatan jaringan mulut . Hal ini sangat penting bahwa pasien

harus kembali secara teratur kedokter gigi untuk pemeliharaan kesehatan mulut

dan untuk evaluasi gigitiruan mereka.4

Dalam studinya, sebagian besar pasien (51,89%) melaporkan tidak

menerima instruksi dari dokter gigi tentang bagaimana cara membersihkan

gigitiruan mereka. Hasil yang sama diperoleh oleh Dikbas dkk, yang dikutip oleh

Paracini menemukan bahwa 82,9%, 86,3% dan 77,5% dari responden tidak

menerima instruksi dari dokter gigi tentang cara membersihkan gigitiruan

mereka.4

Denture stomatitis terjadi akibat pemakaian gigitiruan dengan faktor

etiologi yang sangat banyak seperti: oral hygiene yang buruk, alergi dari bahan

gigitiruan, trauma, pemakaian gigititruan yang terus-menerus, candida albicans,

serta penyakit sistemik seperti diabetes mellitus.

Prevalensi denture stomatitis berkisar 25-65% diantara pemakai gigitiruan

akrilik. Hasil penelitian ini mendukung hubungan yang positif antara diabetes

mellitus tipe II dan adanya denture stomatitis yang paling sering terjadi dan
bahkan lebih parah pada pasien diabetes dibandingkan dengan pasien non-

diabetes.1

Selain akibat penyakit diabetes mellitus, denture stoamtitis juga

disebabkan oleh candida albicans yang merupakan organisme normal yang ada di

rongga mulut orang sehat dan bersifat patologi pada kondisi kebersihan rongga

mulut yang buruk.

Candida albicans adalah ragi dimorfik yang merupakan gram positif dan

mampu hidup sebagai organisme komensal normal dalam rongga mulut orang

sehat. Terbukti bahwa pemakaian gigitiruan merupakan faktor predisposisi untuk

timbulnya patologi yang berhubungan dengan candida albicans. Studi klinis

menunjukkan bahwa candida albicans tidak hanya mampu menempel pada

permukaan mukosa, tetapi juga dapat menempel pada resin akrilik dari protesa.1

Candida terkait dengan adanya denture stomatitis telah ditemukan dalam

60-65% dari subyek pemakai gigitiruan dengan manifestasi klinis lebih tersebar,

tetapi mengingat tidak adanya tanda-tanda klinis yang nyata dari peradangan,

persentase meningkat menjadi 75% dari populasi pemakai gigitiruan. Candida

berperan menyebabkan inflamasi patologi. Dari beberapa penelitian telah

mengelompokkan spesies lain dari candida yang terlibat dalam pathogenesis dari

oral Candidiasis, seperti: Dubliniensis C, C. parapsilosis , C. krusei ,C. tropicalis

dan C.glabrata. 5

Candida yang berkaitan dengan denture stomatitis lebih sering berupa oral

kandidiasis (25-65% terutama pada pemakai gigitiruan) dengan lokalisasi

preferensial ke mukosa palatal. Diantara faktor predisposisi lokal yang utama


adalah akumulasi plak mikroba pada permukaan gigitiruan dalam kontak dengan

mukosa.5

Lamanya suatu pemakaian gigitiruan tidak menjamin bahwa denture

stomatitis akan selalu ada pada setiap orang yang memakai gigitiruan. Namun

denture stomatitis akan timbul bila kebersihan gigitiruan tidak diperhatikan, selain

itu masih ada beragam faktor penyebab terjadinya denture stomatitis salah satunya

adalah lama pemakaian.1

Denture stomatitis terjadi karena adanya akumulasi plak pada basis

ataupun gigitiruan itu sendiri jika dibiarkan akan menyebabkan tumbuhnya

berbagai jamur dimorfik seperti candida albicans yang memperparah suatu

inflamasi serta ditambah lagi dengan intensitas pemakaian yang secara terus-

menerus dalam waktu 24 jam atau bahkan gigitiruan tidak pernah dilepas selama

bertahun-tahun. Jadi hal ini akan memperparah kondisi rongga mulut terutama

pada mukosa palatum maupun mukosa pada rahang bawah yang secara terus-

menerus menerima tekanan sehingga denture stomatitis dapat terjadi disamping

adanya faktor predisposisi lain yang menunjang hal tersebut.1

Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti apakah ada hubungan antara

lamanya pemakaian gigitiruan penuh terhadap terjadinya denture stomatitis pada

penderita di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan drg. Hj. Halimah Dg. Sikati

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (RSGMP FKG UNHAS)

Kandea.
1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

 Apakah ada hubungan lamanya pemakaian gigitiruan penuh terhadap

terjadinya denture stomatitis

 Bagaimana hubungan gigitiruan terhadap denture stomatitis

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini yakni :

1.3.1.Tujuan umum:

 Untuk mengetahui hubungan antara pemakain gigitiruan penuh

terhadap denture stomatitis

 Untuk mengetahui faktor apa saja yang berperan sebagai penyebab

denture stomatitis

1.3.2.Tujuan khusus:

 Untuk mengetahui perbandingan laki-laki dan perempuan yang

terkena denture stomatitis


1.4.MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

 Mengetahui hubungan lamanya pemakaian gigitiruan penuh terhadap

terjadinya denture stomatitis pada penderita yang ada di RSGMP drg. Hj.

Halimah Dg. Sikati FKG UNHAS kandea.

 Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

kesehatan kepada masyarakat khusunya di bidang prostodonsi

 Menambah wawasan khususnya bagi penulis


BAB VII

PENUTUP

7.1.SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini mengenai hubungan lamanya pemakaian

gigitiruan penuh terhadap terjadinya denture stomatitis pada penderita di Rumah

Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan drg.Hj.Halimah Dg.Sikati FKG UNHAS Kandea

pada bulan Maret-April 2012 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Denture stomatitis adalah suatu perubahan yang bersifat patologik akibat

pemakaian gigitiruan di dalam rongga mulut yang ditandai dengan adanya

eritema dibawah basis gigitiruan lengkap ataupun sebagian baik rahang

atas maupun rahang bawah.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan anatara lamanya

pemakaian gigitiruan terhadap terjadinya denture stomatitis. Dimana yang

memiliki resiko terbesar terkena denture stomatitis yaitu pada lama

pemakaian 3 tahun, denture stomatitis tipe II dengan jumlah 12 (63,2%).

Sementara pemakaian gigitiruan < 2 tahun paling banyak pada tipe II

dengan jumlah 6 (66,7%). Dari hasil uji chi square diperoleh hasil yaitu

ada hubungan antara lama pemakaian dengan tipe denture stomatitis

karena nilai p (0.003) < 0.05 dengan kekuatan hubungan sebesar 0.515
yang artinya bahwa kekuatan hubungannya kuat dengan arah positif yaitu

semakin lama pemakaian maka semakin tinggi tipe kejadian.

3. Secara keseluruhan dari faktor kebersihan gigitiruan terhadap terjadinya

denture stomatitis lebih banyak ditemukan pada responden dengan denture

stomatitis tipe II.

4. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang terkena denture

stomatitis dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan jauh

lebih banyak terkena denture stomatitis dengan jumlah 30 orang atau

sebesar 81,1% dari jumlah keseluruhan responden 37 orang. Sementara

persentase terendah pada laki-laki yaitu sebanyak 18,9% dari total

responden.

7.2. SARAN

Sebagai dokter gigi kita harus mampu memberikan perawatan yang

maksimal kepada pasien serta memberikan instruksi tentang bagaimana merawat

dan membersihkan rongga mulut serta gigi geligi baik itu gigi yang masih asli

maupun gigitiruan , karena gigi memiliki fungsi yang besar dalam kehidupan.

pada penelitian ini memiliki banyak keterbatasan dalam pengumpulan

data dan keterbatasan dari kuisioner yang kurang menggali informasi responden

sehingga informasi yang diharapkan kurang terungkap. Untuk itu sangat

dibutuhkan kritikan yang membangun guna untuk menyempurnakan penelitian

ini.

Anda mungkin juga menyukai