LP Gea
LP Gea
GASTROENTERITIS (GEA)
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Gastroenteritis adalah inflamasi lambung dan usus yang
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung
frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali perhari yang dapat
B. Etiologi
C. Klasifikasi
a. Diare Akut. Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan
berlangsung singkat dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
b. Diare Kronis. Diare kronis adalah diare yang berlangsung lebih dari
tiga minggu (pada orang dewasa) sedangkan pada bayi dan anak-anak
D. Patofisiologi
dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan, cairan sodium, potasium dan
metabolik.
Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat rangsangan
toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel dalam mukosa
diserap akan menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
diare.
b. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus
dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Gangguan motilitas usus. Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya
E. Manifestasi Klinik
b. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
empedu.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi
e. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
i. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan
F. Penatalaksanaan
a. Medis
Dasar pengobatan diare adalah:
pemberiannya.
glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas 6 bulan
Cairan parentral
kg
o 1 jam pertama : 30 ml/kgBB/jam atau 8 tts/kgBB/mnt
kg
o 1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt
5% + 1 bagian NaHCO3 1½ %.
Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kgBB/jam atau 6
tts).
Untuk bayi berat badan lahir rendah
o Kebutuhan cairan: 250 ml/kg/BB/24 jam, jenis cairan
2) Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan
3) Obat-obatan
lain.
b. Keperawatan
G. Komplikasi
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium.
a. Pemeriksaan tinja.
b. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
astrup,bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan
analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.
c. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi
ginjal.
2. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik
atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare
kronik.
I. Pengkajian
Biodata/Identitas
Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin. Biodata orang tua
alamat.
Riwayat Keperawatan
Awal kejadian: Awalnya suhu tubuh anak meningkat, anoreksia
Riwayat Perkembangan
dengan lingkungannya.
tubuh.
Riwayat sosial
sebayanya?
pertolongan pertama.
Pola nutrisi
per hari?
Pola Eliminasi
anak kencing.
Pola tidur/istirahat
tidur siang?
c. Sistem kardiovaskuler
Nadi cepat > 160 x/mnt dan lemah, TD menurun < 90 mmHg, muka
d. Sistem neurologi
Penurunan kesadaran bila sudah terjadi dehidrasi berat, kejang karena
e. Sistem perkemihan
f. Sistem pencernaan
g. Sistem integumen
Turgor kulit menurun, selaput mukosa dan bibir kering, kulit didaerah
h. Sistem musculoskeletal
K. Diagnostik Test
a. Pemeriksaan tinja
1) Makroskopis: memeriksa bakteri atau kuman penyebab diare tanpa
pewarnaan.
2) Mikroskopis: memeriksa kuman penyebab diare dengan pewarnaan
Contoh: diare yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang tidak
asama basa.
h. Doudenal Intubation
L. Diagnosis Keperawatan
aktif
3. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan
status metabolik
M. Intervensi Keperawatan
Nursing Care Plan
Nursing
Diagnosis
No. Nursing Outcomes Interventions
Kperawatan Rasional
Classification (NOC) Classification
(NIC)
1. Diare Bowel elimination 1.Observasi tanda- 1. Bradikardi, demam
berhubungan Fliud balance tanda vital dapat menunjukkan
dengan Hydration respon terhadap
Electrolyte and acid
malabsorbsi kehilangan cairan.
base balance 2.Ajarkan pasien 2. Untuk pertolongan
Kriteria hasil : untuk
Feses berbentuk menggunakan obat pertama jika diare
Menjaga rectal dari anti diare timbul kembali.
iritasi 3.Instruksikan
Tidak mengalami keluarga untuk 3. Untuk mengetahui
diare mencatat warna, tingkat dehidrasi anak.
Mempertahankan jumlah, dan
turgor kulit frekuensi keluaran
feses
4.Evaluasi intake
makanan masuk 4. Memberikan informasi
tentang keseimbangan
cairan serta
merupakan pedoman
5.Observasi turgor dalam penggantian
kulit secara rutin cairan.
5. Mengetahui adanya
6.Ukur BB tiap hari kehilangan cairan
berlebihan.
7.Atur tetesan infus 6. Indikator cairan dan
sesuai indikasi status nutrisi.
8.Kolaborasi : 7. Mempertahankan
Berikan obat sesuai penggantian cairan
indikasi 8. Menurunkan
kehilangan cairan dari
usus.
2. Defisit volume Fluid balance 1. Pertahankan intake 1. Memberikan
cairan Hydration dan output cairan informasi tentang
berhubungan Ntritional status keseimbangan cairan
dengan :food and fluid serta merupakan
kehilangan intake pedoman dalam
cairan secara Kriteria hasil : penggantian cairan.
2. Monitor tanda-
aktif Mempertahankan 2. Bradikardi, demam
tanda vital
urine output sesuai dapat menunjukkan
dengan umur respon terhadap
Tanda – tanda vital 3. Kolaborasi kehilangan cairan.
dalam batas normal pemberian cairan 3. Mempertahankan
Tidak ada tanda – IV penggantian cairan.
tanda dehidrasi 4. Motivasi keluarga
Turgor kulit bai untuk membantu 4. Agar tidak terjadi
pasien makan. malnutrisi pada anak.
3. Resiko Tissue integrity : skin 1. Anjurkan pasien 1. Untuk membantu
kerusakan and mocus membranes menggunakan meningkatkan
integritas kulit
Kriteria hasi : pakaian loggar kehilangan panas jika
berhubungan Pertahankan anak demam.
dengan integritas kulit 2. Jaga kebersihan 2. Agar tidak terjadi
perubahan Tidak ada lesi kulit dan kelembapan infeksi.
status Perfusi jaringan baik kulit
Tidak ada 3. Monitor mobilisasi 3. Untuk mencegah
metabolic
hypertermi dan aktivitas kelemahan pada anak.
pasien
4. Monitor status 4. Agar tidak terjadi
nutrisi pasien kekurangan nutrisi
yang berlebih.
4. Ketidak Nutritional status 1. Monitor turgor 1. Mengetahui adanya
seimbangan Nutritional status : kulit kehilangan cairan
nutrisi kurang food and fluid intake berlebihan.
dari kebutuhan Nutritional status : 2. Monitor mual dan 2. Untuk mengetahui
berhubungan nutrient intake muntah output oral.
Weight control 3. Monitor 3. Untuk mengetahui
dengan
Kriteria hasil : pertumbuhan dan keseimbangan umur
penurunan
Berat badan ideal perkembangan dan perteumbuhan
intake cairan
sesuai dengan tinggi serta perkembangan
badan pada anak.
4. Monitor pucat,
Mampu 4. Untuk mengetahui
kemerahan pada
mengidentifikasi status nutrisi anak.
konjungtiva
kebutuhan nutrisi 5. Monitor
Tidak ada penurunan 5. Untuk meningkatkan
lingkungan saat nafsu makan anak.
berat badan yang
makan
berarti 6. Monitor kalori dan 6. Mengawasi masukan
intake nutrisi kalori atau kualitas
konsumsi makanan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih
bahasa: Tim PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta