Oleh :
Raissyah Azizah Adristi
1510631140119
Oleh:
Raissyah Azizah Adristi
1510631140119
Mengetahui:
Ketua Program Studi Teknik Industri
NPM : 1510631140115
Menyatakan
Bahwa Laporan Kerja Praktek ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kerja
Praktek ini.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di
Fakuktas Teknik jurusan Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang.
Laporan kerja Praktek ini disusun dengan pelengkap kerja praktek yang telah
dilaksanakan kurang lebih 1 bulan di PT. Trimitra Baterai Prakasa khususnya di
Departemen PPIC.
Dengan selesainya laporan keja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Aulia Fashanah, ST., MT. Selaku
dosen pembimbing laporan kerja praktek yang telah membantu menyelesaikan
laporan kerja praktek ini, pimpinan dan karyawan PT. Trimitra Baterai Prakasa
terutama bagian HRD yang telah memberikan penulis izin untuk melakukan analisa
di PT. Trimitra Baterai Prakasa, serta banyak pihak yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan
Penulis.
Halaman Pengesahan..............................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar isi.............................................................................................................iv-v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
4.1 Analisa.............................................................................................................37
1. Pengumpulan Data...................................................................................37
a. Data Penggunaan Lead.......................................................................37
b. Data Rencana Produksi dan Penggunaan Bahan Baku...................38
c. Perhitungan........................................................................................40
4.2 Pembahasan....................................................................................................43
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................45
5.2 Saran................................................................................................................46
Daftar Pustaka......................................................................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan baku merupakan salah satu unsur yang paling aktif dan terpenting
didalam perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah yang kemudian
dijual kembali. Sebagian besar dari sumber perusahaan juga sering dikaitkan dalam
persediaan bahan baku yang akan digunakan dalam operasi perusahaan pabrik.
Bahan baku merupakan barang-barang yang diperoleh untuk digunakan dalam
proses produksi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber-
sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari
perusahaan lain dan ini merupakan produksi akhir dari para pensuplai. Sebagai
contoh dalam kasus ini, pure lead merupakan produk jadi di pabrik timah, akan
tetapi pada pabrik pembuatan aki pure lead adalah bahan baku utamanya.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan Kerja Praktek ini, Penulis memilih PT.
Trimitra Baterai Prakasa. Diperusahaan ini penulis mendapat banyak pengalaman
kerja dan juga dapat mengaplikasikan materi-materi yang diperoleh selama
dibangku kuliah. Diantaranya, membuat laporan perencanaan produksi untuk bulan
April tahun 2018. Dengan demikian, laporan kerja praktek ini diberi judul “Rencana
Pembelian Bahan Baku Pure Lead di Bulan April 2018, Berdasarkan Perencanaan
Produksi untuk Tahun 2018”
Kegiatan kerja praktek dilakukan dalam waktu 1 bulan terhitung dari tanggal 9
Januari 2018 sampai dengan tanggal 9 Februari 2018. Kegiatan kerja praktek ini
dilakukan di PT. Trimitra Baterai Prakasa yang bertempatkan di Jl. Semper Timur
No.3 Cilincing, Jakarta Utara.
Kegiatan ini dilakukan di departemen PPIC & Warehouse, maka yang menjadi
ruang lingkup kerja praktek ini adalah Bidang manufacturing. Bidang ini meliputi
penerapan atau pengembangan serta analisis dari pendekatan Sistem Manufacturing
Integral, Analisis dan Perancangan, Manajemen Perawatan, Manajemen Material
dan Logistik, Manajemen Kualitas, Manajemen Teknologi, Manajemen Distribusi,
CIM, PPC, dan Penjadwalan untuk menyelesaikan problematik nyata di industri.
Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan kerja praktek antara lain adalah
menghitung perencanaan proses produksi pada tahun 2018, dan menghitung
perencanaan pembelian bahan baku.
MARKETING MARKETING
TECHNICAL TECHNICAL
PURCHASING
DIRECTOR ADVISOR
PURCHASING
& HRD
OPERATION
DIRECTOR HRD
FINANCE
PRODUCTION
MANUFACTUR
ACCOUNTING PPIC
MIS
TINJAUAN PUSTAKA
b. Perencanaan inventory
Inventory kantor direncanakan sekaligus untuk
pengendalian produk yang diproduksi. Perencanaan
persediaan tersebut meliputi jenis persediaan, berapa banyak
persediaan yang dibutuhkan dan juga waktu yang
dibutuhkan untuk perencanana tersebut.
Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut
cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan variasi produk yang
dihasilkan.
a. Produksi massa
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya
tinggi, permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, dan
peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus. Keahlian tenaga
kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang
khusus.
b. Produksi batch
Ukuran lot produksi adalah medium. Tujuan dilakukannya
produksi batch adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen
terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu. Peralatan
umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat
produksi yang tinggi. tidak terlalu terstandarisasi seperti produk
yang dihasilkan pada aliran lintasan perakitan flow shop.
c. Produksi job shop
Tingkat produksi rendah, peralatan mempunyai fungsi
umum, keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi, biasanya
membuat berdasarkan pesanan. unit-unit untuk pesanan yang
berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui
pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan fungsinya.
Maka dari fungsi persediaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi
persediaan untuk menghilangkan resiko keterlambatan bahan baku, resiko kenaikan
harga bahan baku dan untuk menyimpan bahan baku yang sewaktu-waktu
dibutuhkan oleh perusahaan untuk proses produksi.
Maka dari definisi diatas pengendaluan persediaan bahan baku adalah suatu
sistem persediaan dengan serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan
tingkat persediaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan
bahan baku.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010:91) biaya persediaan ada 3 bagian
yang dijabarkan sebagai berikut:
Komponen dasar MRP terdiri atas jadwal induk produkis daftar kebutuhan
material, dan catatan persediaan, yang dapat digambarkan dalam suatu sistem MRP
seperti dalam suatu produk akhir. Selanjutnya dengan mengetahui komponen yang
membentuk produk akhir itu, status persediaan, dan waktu tenggang yang
diperlukan untuk memesan bahan atau merakit komponen yang bersangkutan, dapat
disusun suatu perencanaan kebutuhan dari komponen yang diperlukan (Herjanto,
2007).
2. Bill Of Material
3. Inventory Record
4. Lot Sizing
4.1 Analisa
1. Pengumpulan Data
DESCRIPTION UNIT JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC TOTAL RATA2
PRODUKSI
Baterai 260.260 260.255 307.136 300.055 357.004 272.188 400.159 355.005 257.108 300.244 272.014 98.556 3.439.984 286.665
BATERAI
STOCK
Kgs 290.361 389.952 555.489 522.266 565.839 410.359 477.076 416.322 601.208 732.259 1.022.293 1.341.158 610.382
AWAL
PEMBELIAN
Kgs 1.409.149 1.555.366 1.628.915 1.768.937 1.729.162 1.509.026 2.133.820 2.072.692 1.482.385 1.847.742 1.853.974 188.646 19.179.814 1.598.318
PURE LEAD
PEMAKAIAN
Kgs 1.309.558 1.389.829 1.662.138 1.725.363 1.884.643 1.442.309 2.194.574 1.887.806 1.351.334 1.557.707 1.535.110 559.684 18.500.055 1.541.671
PURE LEAD
STOCK
Kgs 389.952 555.489 522.266 565.839 410.359 477.076 416.322 601.208 732.259 1.022.293 1.341.158 970.120 667.028
AKHIR
TARGET
Kgs 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
STOCK
Maka pure lead yang harus dibeli dengan safety stock sebesar
300.000 adalah 1.409.057 dibandingkan dengan penggunaan
safety stock sebesar 500.000, pembelian bahan baku dengan
safety stock sebesar 300.000 lebih sedikit.
DESCRIPTION UNIT JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC TOTAL RATA2
PRODUKSI
Baterai 260.260 260.255 307.136 300.055 357.004 272.188 400.159 355.005 257.108 300.244 272.014 98.556 3.439.984 286.665
BATERAI
STOCK
Kgs 290.361 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 299.197
AWAL
PEMBELIAN
Kgs 1.409.057 1.399.391 1.651.470 1.613.396 1.919.611 1.463.555 2.151.655 1.908.862 1.382.470 1.614.412 1.462.619 529.936 18.506.433 1.542.203
PURE LEAD
PEMAKAIAN
Kgs 1.399.418 1.399.391 1.651.470 1.613.396 1.919.611 1.463.555 2.151.655 1.908.862 1.382.470 1.614.412 1.462.619 529.936 18.496.794 1.541.399
PURE LEAD
STOCK
Kgs 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
AKHIR
TARGET
Kgs 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
STOCK
Dapat kita lihat dari tabel usulan tersebut, rata-rata pembelian bahan
baku pure lead sudah mengalami perubahan dari rata-rata pembelian bahan
baku awal dengan selisih 673.381. Dimana jika dihitung Rp 25.000/kg pure
lead, perusahaan seharusnya bisa menyimpan uang sebesar Rp 16.834.525
4.2 Pembahasan
Bahan baku yang paling banyak dan sering digunakan adalah bahan baku
timah jenis pure lead. Proses pembelian bahan baku pure lead di PT. Trimitra
Baterai Prakasa belum terstruktur. Hal ini dikarenakan PT. Trimitra Baterai Prakasa
terkadang melakukan cara manual untuk pembelian bahan baku pure lead. Bahkan
terkadang bagian marketing membeli bahan baku pure lead sebanyak-banyaknya
pada saat harga pasar timah itu sendiri sedang turun. Hal tersebut justru
menyebabkan kelebihan banyak stock setiap bulannya.
Berdasarkan data aktual perencanaan dan penggunaan bahan baku pure lead
pula dapat dilihat bahwa pembelian bahan baku tidak sesuai dengan penggunaan
pada kenyataannya. Rata-rata stok akhir mencapai 667.028kg perbulan, jika
dihitung rata-rata penggunaan pure lead perhari sebanyak 70.000kg, maka bisa
ditemukan sekitar 9 hari kerja yang seharusnya bisa digunakan untuk memproduksi
baterai.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. PT. Trimitra Baterai Prakasa merupakan perusahaan yang menyedakan
berbagai macam jenis aki. Aki ini dibuat berdasarkan pesanan, tipe
produksinya adalah tipe job order, perusahaan melakukan produksi jika
menerima pesanan dari konsumen. Untuk menghadapi keadaan ini dan
mengantisipasi permintaan yang tidak tentu, perusahaan melakukan
pengendalian persediaan.
2. Berdasarkan data aktual perencanaan dan penggunaan bahan baku pure
lead pula dapat dilihat bahwa pembelian bahan baku tidak sesuai dengan
penggunaan pada kenyataannya. Rata-rata stok akhir mencapai
667.028kg perbulan, jika dihitung rata-rata penggunaan pure lead
perhari sebanyak 70.000kg, maka bisa ditemukan sekitar 9 hari kerja
yang seharusnya bisa digunakan untuk memproduksi baterai.
3. peniliti memberikan usulan kepada perusahaan agar meminimalisir
kelebihan bahan baku pure lead dengan mengubah safety stock yang
awalnya 500.000kg pure lead menjadi 300.000kg pure lead saja.
Peneliti mengambil angka 300.000kg pure lead sebagai acuan atas dasar
penggunaan safety stock sebanyak 4 hari saja. Berdasarkan hasil
wawancara dengan departemen PPIC, bahan baku terlambat paling
lambat telat 3 hari, sedangkan 1 hari nya lagi digunakan sebagai safety
stock karena penggunaan pure lead mengalami fluktuasi tidak selalu
sama setiap jenis aki nya.
4. Setelah dilakukan usulan dan perhitungan dengan mengganti jumlah
safety stock, rata-rata pembelian bahan baku pure lead sudah mengalami
perubahan nilai rata-rata yang tadinya tinggi, menjadi berkurang dengan
selisih 673.381 dari rata-rata pembelian bahan baku awal. Dimana jika
dihitung Rp 25.000/kg pure lead, perusahaan bisa menyimpan uang
sebesar Rp 16.834.525
5.2 Saran
1. PT. Trimitra Baterai Prakasa sebaiknya memperbaiki pengendalian
persediaan bahan baku supaya persediaannya terstruktur dengan baik.
2. Perusahaan sebaiknya menentukan besarnya persediaan pengaman (Safety
Stock), pemesanan kembali (Reorder Point), dan persediaan maksimum
(Maximum Inventory) untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku
(Stock Out) dan juga kelebihan bahan baku sehingga dapat meminimalisasi
biaya bahan baku bagi perusahaan.
Daftar Pustaka