NUSANTARA
Satrio Wicaksono
NPM : 16030008
STKIP Muhammadiyah Pringsewu
Jl. Makam KH. Ghalib no.112 telp. (0729)24002 Pringsewu Lampung 35373
E-mail: satriow817@gmail.com
Abstrak
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang
sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan
kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya
terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, dan lainnya. Pembuatan kain tenun ini umum dilakukan
di Indonesia, terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Biasanya produksi kain
tenun dibuat dalam skala rumah tangga. Beberapa daerah yang terkenal dengan produksi
kain tenunnya adalah Sumatera Barat, Palembang, dan Jawa Barat. Seni tenun berkaitan
erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem
organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka
seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan. Oleh sebab itu, seni tenun
dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian
dari representasi budaya masyarakat tersebut. Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu
bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya.
Islam India dan Arab ke Sumatra dan Jawa, terutama di daerah yang letaknya strategis
penting bagi lalu lintas perdagangan. Pada saat itulah, awal mulanya berkembang seni tenun
yang menggunakan sutera dan benang emas. Daerah itu di antaranya Sumatra dan Kepulauan
Riau. Bahkan, di Palembang sejak abad ke-15 telah ditanam pohon murbei dan peternakan
ulat sutera. Jenis tenun dengan benang emas ini dikenal dengan songket.
Fungsi dari kain tenun adalah:
- Sebagai alat melindungi tubuh,
- Sebagai alat pengungkapan diri (jati diri dan penampilan),
- Alat upacara adat
Kain tenun memiliki corak ragam hias yang sangat beragam. Pada umumnya, desain
motif atau ragam hias yang diterakan pada kain tenun ini berupa motif geometris dan stilasi
flora dan meander. Terdapat pula motif binatang tertentu seperti berbagai jenis burung,
reptilia, dan naga. Ada juga motif burung kakak tua, burung merak, burung phoenix, ayam,
itik, motif naga dan sayap burung garuda dan sebagainya. Ragam hias tersebut merupakan
ciri khas wilayah setempat dan biasanya memiliki makna tertentu.
Bentuk geometri yang dapat dijumpai pada motif tenun berupa titik, garis, dan bidang
datar. Benetuk artistik pada motif tenun dihasilkan melalui transformasi titik , garis, atau
bidang datar pada motif tenun melalui translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi.
Sehingga jika kita menggambar hanya dari sallah satu gambar tersebut, jika
dikombinasikan menjadi sebagai berikut;
Penerapan pencerminan pada motif tenun sangat membantu pengerajin, karna hanya
dengan membuat setengah pola saja, kemudian saat pola tersebut disatukan, maka akan
menghasilkan satu motif yang sangat menanggumkan.
(a) (b)
Gambar 4. (a)Translasi pada Motif tenun Lampung, (b) Hasil Translasi pada Motif tenun
Lampung.
Penerapan dilatasi digunakan oleh pengrajin untuk membuat motif yang berbeda
ukuran namun gambarnya tetap sama
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun
http://pelajaransekolahsmpsma.blogspot.co.id/2015/12/jelaskan-awal-mula-sejarah-
kerajinan.html
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/AljabarGeometri/2015-2016/Makalah-
2015/Makalah-IF2123-2015-110.pdf
http://idschool.net/sma/rumus-pada-transformasi-geometri-translasi-refleksi-rotasi-
dan-dilatasi/
f7fee99bd02345bcdeab839bc4278472.pdf