Hal yang pertama adalah membuat daftar agenda anda sendiri, dan
berisikan tentang poin-poin yang sangat penting mengenai tugas
atau tujuan yang harus kamu lakukan serta diselesaikan dengan
waktu yang telah ditentukan.
Jika waktu anda telah tertata dengan baik, fokuskan terhadap apa
yang telah menjadi prioritas utama dan dan yang pertama dari
daftar agenda yang telah kamu buat. Lakukanlah sebaik mungkin .
Aturan waktu yang anda buat akan menjadikan hal tersebut sebagai
patokan untuk tidak menunda pekerjaan lagi. Hal tersebut akan
melatih anda menjadi orang yang lebih disiplin.
4. Bertanggung Jawab
Selain itu, efek dari pengelolaan waktu yang baik akan menjadikan
kamu sebagai orang yang bertanggung jawab. Karena mengerjakan
tugas dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu.
Hasan Mustafa
Apakah Anda pernah merasa banyak sekali pekerjaan yang harus Anda
selesaikan, padahal waktu yang Anda miliki terbatas?. Jika hal itu sering terjadi,
sudah tiba saatnya Anda mempelajari matrix pengelolaan waktu di bawah
ini. Matrix Manajemen Waktu terdiri dari empat Quadran. Quadran I
berisikan tugas-tugas Penting dan Mendesak, Quadran II tugas-tugas
yang Penting tapi Tidak Mendesak, Quadran III kegiatan yang Mendesak
tapi Tidak Penting, dan Quadran IV adalah kegiatan yang Tidak Penting
dan juga Tidak Mendesak.
.... Besok Anda harus mempresentasikan laporan di depan atasan dan klien Anda,
hari ini Anda masih belum juga menyusunnya…. Oh, rasanya … tertekan, jantung
berdebar, adrenalin naik. Anda mulai stres. Lalu Anda berpikir: “Andai saja saya
tugas tersebut tidak saya tunda mengerjakannya….” Banyak di antara kita yang
pernah mempunyai pengalaman seperti itu di tempat kerja dan di tempat kehidupan
lainnya. Apa pun yang kita lakukan, rasanya tidak pernah ada waktu yang cukup .
Matriks manajemen waktu bisa membantu kita untuk mengendalikan kegiatan-
kegiatan Anda, sehingga waktu yang ada mencukupinya. Dan yang lebih utama:
STRES ANDA MASIH DI AMBANG NORMAL. Matrix manajemen waktu di mulai
dengan penetapan tugas-tugas atau pekerjaan apa yang Anda nilai “penting/tidak
penting” dan “mendesak/tidak mendesak” dalam kehidupan Anda.
Ketika pertama kalinya saya menggunakan matrix manajemen waktu, rasanya
apa-apa yang saya lakukan ada di Quadran I, yaitu : “Penting dan Medesak”, dan
saya merasa tertekan atau stress. Lalu saya berpikir. “Benar juga, ketika kita harus
mengerjakan suatu tugas yang penting dalam waktu yang terbatas dan segera harus
selesai, pasti kita akan merasa stres”. Oleh karena itu, strateginya harus diubah, kita
harus pindah dari Quadran I ke Quadran II. Yaitu mengerjakan sesuatu yang penting
namun tidak mendesak. Ketika kita berada di Quadran II, kita akan bisa
mengerjakan tugas-tugas yang penting dengan cara tenang, tidak tergesa-gesa,
sehingga tidak merasa tertekan.
Pertanyaannya:
Bagaimana caranya agar kita bisa pindah dari Quadran I ke Quadran II? Baiklah.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Quadran II
Dari sudut pandang manajemen waktu, kita harus lebih banyak berada di
Quadran II, bersifat proaktif, senantiasa melakukan pekerjaan yang penting bagi
kehidupan kita, tanpa tergesa-gesa, dikejar-kejar waktu. Kegiatan-kegiatan di
Quadran II umumnya merupakan kegian-kegiatan preventif atau pencegahan.
Misalnya memeriksa kondisi alat alat kerja (komputer), membangun hubungan
antar pribadi, merencanakan kegiatan, ikut program pelatihan, cuti, berlibur.
berolah raga, membaca buku bermutu, beres-beres rumah, kerja rutin sehari-hari.
Misalnya, kita harus mempresentasikan sesuatu hal yang penting minggu depan.
Hari ini pekerjaan tersebut telah kita mulai sedikit demi sedikit, hati-hati dan
hasilnya bisa lebih berkualitas.
Quadran III
Di Quadran ini, tugas kita mendesak namun tidak penting. Ketika kita sedang
mengerjakan sesuatu hal yang penting secara seksama (kita ada di Quadran II) , tiba-
tiba ada rekan kita mengajak ke luar kantor untuk berbelanja sejenak ke toko di
sebelah kantor. Atau menjawab telepon iseng yang berdering di HP atau telepon di
meja kita, Segera mengikuti rapat kantor yang tidak punya kaitan langsung dengan
pekerjaan kita. Kalau hal tersebut kita lakukan maka kita bisa masuk ke Quadran I
Berani menolak ajakan teman, berani untuk tidak ikut bergabung dalam kegiatan
lain ketika kita sedang berkonsentrasi pada satu kegiatan, membiasakan diri tidak
“multitasking”, dapat mencegah kita masuk ke dalam Quadran III, dan tetap berada
di Quadran II
Quadran IV
Bentuk kegiatan di Quadran ini adalah kegiatan yang tidak penting dan tidak
mendesak bagi tujuan hidup personal maupun professional. Sesekali sebagai bentuk
“intermezzo” tidak ada salahnya, namun jangan dijadikan kebiasaan. Menggosip,
saling curhat, nonton sinetron, menonton film, arisan, bersosialisasi, merupakan
kegiatan yang dapat dikategorikan jatuh ke dalam Quadran IV.