Teori sangat diperlukan sebagai landasan dalam praktik keperawatan komunitas. Terdapat 4 level teori yang digunakan sebagai landasan praktek keperawatan komunitas lanjut, meliputi (Walker & Avant, 1995 dalam Ervin, 2002) : 1) Grand nursing theories Grand nursing theories merupakan ide- ide umum terkait individu, kelompok, keadaan, dan peristiwa yang menarik dalam keperawatan. Grand nursing theories terdiri atas berbagai macam konsep dan proposisi yang sangat umum, abstrak dan tidak dapat secara lagsung diaplikasikan (Fawcett,1995; Walker & Avant, 1994). Grand nursing theories bermanfaat dalam: membangun pelayanan keperawatan, acuan pengembangan intervensi keperawatan, dan sebagai model konseptual kurikulum pendidikan keperawatan. Empat teori keperawatan sebagai landasan pengkajian keperawatan komunitas (Hancett, 1988 dalam Ervin, 2002): Orem, Roy, King, dan Rogers. Empat teori ini memiliki persamaan yaitu memandang keperawatan sebagai ilmu yang mempelajari manusia dan lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kesehatan manusia . Nursing theories dapat diaplikasikan pada komunitas dalam bentuk agregate. studi epidemiologi dan metode survey dengan pendekatan komunitas pun mengacu kepada agregat dengan memperhatikan factor resiko dan respon individu (Hancett, 1988 dalam Ervin, 2002). Grand theories tidak disarankan menjadi panduan dalam pengkajian komunitas karena masih sangat abstrak dan tidak dapat diaplikasikan secara langsung. 2) Middle- range theory Middle- range theory pertamakali digunakan oleh Merton sebagai panduan pendekatan empiris dalam sosiologi. Middle-range theory digunakan karena dapat lebih mengontrol hasil akhir yang diharapkan dari intervensikeperawatan yang telah diberikan. Contoh Middle- range theory antara lain : interaction model of client health behavior (Cox, 1982), the theory of unpleasant symptoms (Lenz, Suppe, Gift, Pugh, & Milligran, 1995), dan health promotion model (Pender, 1995). Sampai saat ini Middle- range theory tidak digunakan sebagai panduan dalam pengkajian komunitas, akan tetapi digunakan dalam aspek lain dalam keperawatan komunitas lanjut, misalnya dalam berinteraksi dengan individu sebagai klien. 3) Practice theory Teori ini dikembangkan guna menyusun tindakan agar mencapai tujuan yang diinginkan (Jacox, 1974; Avant, 1994 dalam Ervin, 2002). Practice theory dalam aplikasinya harus dikombinasikan dengan Borrowed and share knowledge sebagai arahan praktik. Contoh practice theory antara lain: community as partner model (Anderson & McFarlane, 2000) dan Helvie’s energy theory (1998). 4) Borrowed and shared knowledge Banyak teori yang digunakan dalam keperawatan bersal dari ilmu kesehatan masyarakat, misalnya: epidemiologi, kesehatan lingkungan, demografi, ekologi, dan sosiologi. Ilmu pengetahuan yang berasal dari keilmuan lain disebut dengan borrowed. Setelah teori tersebut diaplikasikan dalam praktek keperawatan, teori tersebut disebut dengan shared knowledge (Barnum, 1990 dalam dalam Ervin, 2002). Contoh Borrowed and shared knowledge antara lain: Helvie’s energy theory yang merupakan teori keperawatan berbasis borrowed knowledge, The Assesment protocol for Exellent in Public Health (APEXPH) berdasarkan pada epidemiologi, dan The General Ethnografic and Nursing Evaluation Studies in The State (genesis) yang merupakan shared knowledge. 2. Framework Dan Model Yang Digunakan Dalam Proses Pengkajian Komunitas Framework dan model yang digunakan dalam proses pengkajian komunitas dikelompokan menjadi 3 kategori : 1) Nursing framework and models Nursing framework dan model yang dapat digunakan antara lain: a. Community as partner Model ini berfokus pada perawatan kesehatan primer seperti yang telah didefinisikan WHO. Pada model ini, Anderson menggunakan istilah partner, yang mengandung makna kesetaraan antara perawat dengan komunitas. Dasar yang digunakan adalah pendekatan individu secara total dalam mengkaji masalah pasien seperti yang dikembangkan oleh Betty Neuman. Komponen utama dalam model ini adalah : roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas tediri atas dua komponen utama: inti dan 8 komponen subsistem yang mengelilingi roda tersebut. Inti dari model ini adalah komunitas yang diperinci dalam demografi, kepercayaan, nilai dan sejarah. Delapan komponen subsistem adalah: lingkungan fisik, edukasi, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Komunitas dipengaruhi oleh 8 subsistem yang saling berpengaruh antara satu dengan yang lain. Terdapat beberapa garis yang mengelilingi di dalam maupun di luar komunitas yang menggambarkan garis pertahanan komunitas.Garis putus- putus yang berada paling luar mengelilingi komunitas disebut flexible line.Garis ini merupakan buffer zone yang menggambarkan kondisi dinamis kesehatan sebagai respon sementara terhadap stressor (Anderson & McFarlane, 2000). Garis tegas di dalam flexible line yang mengelilingi komunitas disebut normal line yang menggambarkan tingkat kesehatan komunitas. Garis putus- putus melingkar yang terdapat di dalam komunitas menggambarkan garis pertahanan atau mekanisme internal, yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap stressor meliputi masing- masing subsistem. Pada model ini, stressor mengakibatkan ketidak seimbangan dalam sistem. Stressor yang berasal dari dalam dan luar komunitas jika menembus garis flexible maupun normal akan mengakibatkan gangguan dalam komunitas. Jumlah gangguan atau ketidak seimbangan disebut sebagai derajat reaksi (Anderson & McFarlane, 2000). b. Helvie’s energy theory Menurut Helvie (1998) teori energy berdasarkan pada energy sistem dan menekankan pada konsep energy sebagai kemampuan untuk melakukan pekerjaan.Energy digunakan sebagai alat untuk beraktivitas dan merupakan kemampuan individu dan komunitas.Teori ini terdiri atas subsistem komunitas seperti kesehatan, energy, dan ekonomi sebagai energy subsistem, karena pekerjaan tersebut dilakukan oleh pemberi dan penerima pelayanan (Helvie, 1998). Pada teori ini, populasi dalam komunitas atau individu sebagai sistem dipandang sebagai perubahan energy yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh energy lain di dalam lingkungan. Perubahan dapat terjadi secara internal (udara, air, pelayanan, makanan) dan eksternal (sumber- sumber daerah dan nasional). Perubahan yang terjadi pada masa lampau dan saat ini mempengaruhi kesehatan populasi dan memposisikan populasi dalam energy atau tingkatan kesehatan. Penentuan tingkatan kesehatan berdasarkan hasil pengkajian statistic kesehatan dan informasi tentang subsistem.Perawat mengkaji dan membandingkan keseimbangan energy masa lalu dan saat ini dengan sistem energy yang lain sebagai dasar praktek tahap lanjut. 2) Epidemiologic framework and models Pada praktek keperawatan komunitas lanjut, epidemiologi bermanfaat untuk memahami interaksi berbagai macam factor yang berkontribusi terhadap injury dan penyakit (penyakit kronik dan menular), dengan focus utama pada upaya preventif. Epidemiologic framework and models antara lain: a. Epidemiologic triangle (segitiga epidemiologi) Segitiga epidemiologi terdiri atas 3 komponen yaitu: host agent, dan environment. Host adalah manusia yang rentan terhadap penyakit.Agent adalah organism infeksius, dan lingkungan merupakan keadaan fisik, biologis, dan sosial yang ada di sekitar manusia yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit (Mausner & Kramer, 1985). Perawat komunitas melakukan pengkajian berdasarkan segitiga epidemiologi tersebut, dan mencari keterkaitan antara ketiganya terhadap timbulnya penyakit. b. The web of causation (rantai sebab akibat) Frame work ini berdasarkan asumsi bahwa timbulnya akibat disebabkan oleh berbagai macam penyebab yang membentuk rantai, yang saling mempengaruhi. Penggunaan frame work ini sebaiknya dikombinasikan dengan framework lain, karena frame work ini memiliki kategori yang kurang lengkap dalam pengumpulan data. Sintesis dan analisis yang dilakukan dalam merumuskan diagnose komunitas berdasarkan ilmu pengetahuan berbasis riset. Dengan model ini perawat dapatmemahami berbagai macam factor yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. c. The wheel Roda digambarkan dengan inti dan bagian yang mengelilingi. Intinya adalah host dengan bawaan genetic, selain itu pada host juga terdapat informasi demografi. Inti dikelilingi oleh lingkungan yang terbagi atas : lingkungan bilogis, sosial dan fisik. Lingkungan biologis meliputi tingkatan penyakit dan injuri dan factor- factor resiko yang berhubungan dengan lingkungan tersebut. Lingkungan sosial terdiri atas: pengangguran,kepercayaan, nilai, hubungan keluarga, dukungan sosial kekerasan, agen sosial dan kesehatan, dan lalin- lain. Lingkungan fisik terdiri atas: perumahan, limbah apexphberacun, dan lain- lain. Analisis dan sintesis untuk menentukan diagnose komunitas mempertimbangkan karakteristik host dengan kondisi lingkungan. Hubungan antara host dengan lingkungan sangatlah kompleks, oleh karena itu diperlukan kolaborasi dengan disiplin ilmu lain seperti: kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan lain- lain. d. General Ethnographic and Nursing Evaluation Studies in the State (GENESIS) Genesis dikembangkan oleh fakultas keperawatan universitas Colorado (Glittenberg, 1981; Russell, Gregory, Wotton, Mordoch, & Counts, 1996 dalam Ervin, 2002).Genesis merupakanmetode analisis yang mengintegrasikan data etnografi dan epidemiologi untukmendeskripsikan kesehatan komunitas secara komprehensif. Pendekatan etnografi menghasilkan data perilaku budaya yang bersifat kualitatif (Burns& Grove, 2001 dalam Ervin, 2002). e. Assessment Protocol for Excelience in Public Health (APEXPH) Model ini digunakan untuk mengkaji komunitas dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahandari departemen kesehatan local. APEXPH terdiri atas 3 bagian: proses komunitas, kemampuan pengkajian organisasi, dan keutuhan lingkungan. Hasil akhir yang diharapkan dari model ini adalah pelaksanaan intervensi dari rencana keperawatan dari masalah kesehatan prioritas. Model ini bermanfaat dalam praktek komunitas lanjut karena memberikan arahan dalam penggunaan data yang diperoleh untuk membentuk suatu kesimpulan. 3) Equity Framework Equity model berlandaskan pada pemberdayaan komunitas dan keadilan sosial. Inti dari model ini bahwa perawat atau tenaga professional bersifat membantu dan memberikan informasi dalam penyelesaian masalah kesehatan. Contoh dari Equity framework antara lain: a. Community capacity Pendekatan dari model ini adalah pandangan positif terhadap komunitas (McKnight and Kretzmann’s, 1997 dalam Ervin, 2002).Informasi dan data yang diperoleh dari pengkajian komunits digunakan untuk menyusun peta as n kemampuan komunitas. Data awal yang diperoleh bermanfaat untuk membangun komunitas dan menghubungkan dengan sumber- sumber di luar komunitas. Pengkajian yang dilakukan dalam menyusun peta asset komunitas meliputi: mengkaji asset di komunitas yang dikontrol oleh seseorang yang tinggal di area tersebut (primary building blocks), mengakaji asset di komunitas dengan dikontrol seseorang yang berada di luar komunitas (secondary building bloks), dan mengakaji asset diluar komunitas dikontrol oleh seseorang yang berada diluar komunitas (potential building bloks). Asset primary building blok terdiri dari 2 kategori: 1. Individual: ketrampilan, bakat, dan pengalaman; usaha individu, pendapatan pribadi 2. Organizational: hubungan antara bisnis dan warga yang dihubugkan dengan budaya, komunikasi, dan agama. Asset secondary building terdiri dari 3 komponen 1. Organisasi pribadi dan non provit (RS, institusi pendidikan) 2. Sumber fisik (tanah, perhumahan) 3. Institusi dan pelayanan umum (sekolah umum, polisi , perpustakaan, pemadam kebakaran) Asset potensial building blok terdiri dari : anggaran, informasi public b. Primary health care Konsep primary health care adalah perawatan kesehatan esensial berbasis praktik, mengggunakan metode dan teknologi yang mudah diterima individu dan keluarga di masyarakat melalui partisipasi penuh dan sumberdaya dari masyarakat. 8 elemen utama dalam primary health care antara lain: Suplai makanan dan nutrisi yang tepat Perawatan anak dan maternal, meliputi Perencanaan keluarga Kecukupan air yang sehat dan sanitasi dasar Imunisasi untuk mencegah penyakit infeksi Pencegahan dan pengontrolan terhadap penyakit endemic local Pendidikan kesehatan tentang upaya pencegahan dan pengontrolan penyakit Perawatan yang tepat untuk penyakit-penyakit umum Penyediaan obat- obat penting https://styvenspesialiskomunitas.wordpress.com/2014/04/23/pengantar- pengkajian-keperawatan-komunitas-lanjut/