Skripsi
Oleh :
Endri Bagus Gunawan
01.209.5896
HALAMAN JUDUL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
SKRIPSI
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN DEMENSIA USIA DINI
Studi Observasional di Universitas Islam Sultan Agung Semarang
HALAMAN PENGESAHAN
Diajukan oleh :
Endri Bagus Gunawan
01.209.5896
Pembimbing II
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................3
1.3.1. Tujuan Umum...........................................................3
1.3.2. Tujuan Khusus..........................................................3
1.4. Manfaat Penelitian................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................5
2.1. Demensia Usia Dini..............................................................5
2.1.1. Definisi Demensia.....................................................5
2.1.2. Macam-macam Demensia.........................................8
2.1.3. Gambaran Klinis Perubahan Psikiatrik dan
Nurologis.................................................................13
2.1.4. Penyebab Demensia................................................17
2.1.5. Faktor Risiko Demensia..........................................22
2.2. Hipertensi............................................................................36
2.2.1. Definisi Hipertensi..................................................36
2.2.3. Faktor Risiko...........................................................37
2.2.4. Klasifikasi Hipertensi..............................................38
2.3. Kerangka Teori....................................................................43
2.4. Kerangka Konsep................................................................43
2.5. Hipotesis.............................................................................44
iii
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................45
3.1. Jenis Rancangan Penelitian.................................................45
3.2. Variabel dan Definisi Operasional......................................45
3.2.1. Variabel...................................................................45
3.2.2. Definisi Operasional...............................................45
3.3. Subjek Penelitian................................................................46
3.3.1. Populasi...................................................................46
3.3.2. Sampel.....................................................................46
3.4. Penelitian............................................................................47
3.5. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................47
3.6. Analisis Hasil......................................................................47
3.7. Alur Kerja...........................................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................49
4.1 Hasil Penelitian...................................................................49
4.2. Pembahasan........................................................................51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................54
5.1. Kesimpulan...........................................................................54
5.2. Saran...................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................56
LAMPIRAN.................................................................................................58
iv
DAFTAR SINGKATAN
PS2 : Presenilin 2
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Dini...................................................................................................60
viii
BAB I
PENDAHULUAN
hanya diderita oleh para lansia, kenyataannya demensia dapat diderita oleh
siapa saja dari semua tingkat usia dan jenis kelamin (Harvey, R. J. et al.
2013). Demensia dini dapat diderita oleh individu karena berbagai faktor
risiko (Akter, 2012). Salah satu masalah utama dari demensia adalah
dengan anggota keluarga lain, juga pola aktivitas sosialnya, sehingga akan
kognitif yang paling ringan sampai ke demensia sebagai bentuk klinis yang
Diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2050 kasus demensia akan
meningkat drastis, dari saat ini sekitar 36 juta menjadi lebih dari 115 juta.
Pada tahun 2011 jumlah kasus di Indonesia berjumlah 1 juta orang dan
kondisi ini akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya umur harapan
1
2
90% kemampuan otak manusia. Sebagian besar adalah akibat dari perubahan
yang terjadi dalam otak dan hilangnya utama sel-sel saraf (neuron). Studi
dini. Studi tersebut mengumpulkan data dari pria yang terdaftar sebagai
militer di Swedia dari tahun 1969 hingga 1979 yang rata-rata berusia 18
sehingga menurunkan kualitas hidup (Akter, 2012). Gejala tersebut juga bisa
menyerang usia muda (young onset dementia) dan usia produktif (working
onset dementia). Namun, keduanya punya pemicu alias trigger yang berbeda.
tersebut antara lain dapat melalui pengenalan faktor risiko yang dapat dicegah
usia dini.
TINJAUAN PUSTAKA
yang biasanya menimpa pasien antara usia 45-64 tahun. Gejala umum
terjadi banyak kasus demensia usia dini pada beberapa tahun terakhir.
Demensia usia dini sering hadir pada tahap awal sebagai perubahan
5
6
Penurunan terjadi pada materi verbal dan non verbal. Penurunan ini
serius untuk hidup mandiri. Hanya hal-hal yang sangat penting yang
tentang di mana dia tinggal, apa telah dilakukan belakangan ini, atau
dipertahankan.
2014).
8
sudah tidak terkontrol dalam BAB dan BAK serta bila berjalan
(Kamanjaya, 2014).
Penyakit Binswanger
Penyakit Pick
obatan antipsikotik
Penyakit Huntington
Penyakit Parkinson
(Kaplan, 2014).
2.1.3.1. Kepribadian
2.1.3.3. Mood
pasien.
sosialnya.
2014).
17
adalah jarang.
lokus sereleus.
Alzheimer.
(Kaplan, 2014).
2.1.5.1. Usia
demensia mulai dari 0.4% pada pria dan perempuan usia 60-
23
2.1.5.2. Gender
dan perempuan.
2.1.5.3. RAS
2.1.5.4. Genetik
hari.
penderita diabetes.
kadar insulin.
2.1.5.11.Obesitas
2.1.6. Diagnosis
mengenai hendaya intelektual dan sifat mudah lupa, juga bukti adanya
oleh :
(1) Hendaya memori (terganggunya kemampuan memelajari
sebelumnya)
(2) Satu (atau lebih) gangguan kognitif di bawah ini :
(a) Afasia (gangguan berbahasa)
(b) Apraksia (terganggunya kemampuan melakukan
sebagai penyebab.
parenkim otak.
penyakit Alzheimer.
Subkortikal
35
keduanya.
2.2. Hipertensi
1999).
demensia tipe vaskular. Tekanan darah sistolik yang tinggi dari usia
36
(Kamajaya, 2014).
keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak
lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor
(Yogiantoro M, 2006).
risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.
37
1. Umur,
2. Jenis kelamin,
1. Kegemukan (obesitas),
2. Dislipidemia,
4. Merokok,
5. Kurangnya olahraga,
(Anggara, 2013)
tekanan darah.
di aorta dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina dan susunan saraf pusat.
2009).
yaitu:
mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan
vaskular otak dapat muncul dengan berbagai bentuk, dan yang paling
jenis lesi vaskular yang dapat menimbulkan lesi pada parenkim otak
lesi pada substansia alba. Pada lanjut usia faktor risiko terjadinya
orang tua sendiri terjadi bukan karena sebab tunggal. Berbagai faktor
vaskular. Pada usia pertengahan yang telah terpapar oleh fakor risiko
2.5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
variabel yang dilakukan satu saat satu kali dengan cara melihat dan
3.2.1. Variabel
Hipertensi
3.2.2.1. Hipertensi
44
45
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
berikut:
pemeriksaan.
4. Menderita stroke.
3.4. Penelitian
menjawab pertanyaan yang ada di dalam kuesioner dan dikembalikan hari itu
juga.
usia dini dianalisis dengan uji rank Spearman pada tingkat kemaknaan
p<0,05.
47
Persiapan kuesioner
Pembagian kuesioner
MMSE
Pengumpulan kuesioner
Pengumpulan Data
Pengolahan Data ke
SPSS
Hasil
dilakukan pada 60 orang pasien hipertensi umur 31-60 tahun di Rumah Sakit
pasien yang dibedakan atas 3 kategori: umur 31-40, 41-50, dan 51-60 tahun,
score dan dibedakan atas normal, probable dan definite gangguan kognitif.
berikut:
Frekuensi Persentase
Usia pasien hipertensi
31-40 tahun 11 18,3
41-50 tahun 13 21,7
51-60 tahun 36 60,0
Demensia
Normal 6 10,0
Probable 49 81,7
Definite 5 8,3
Hipertensi paling banyak dalam penelitian ini ditemukan pada usia 51-
48
49
dini, dilakukan analisis dengan uji Spearman dan diperoleh hasil sebagai
berikut:
berikut 10,2% pada umur 31-40 tahun, 26,5% pada umur 41-50 tahun,
Hasil uji korelasi rank spearman diperoleh nilai p = 0,000, dan karena
dengan demensia usia dini. Nilai korelasi rank spearman yang dihasilkan
4.2. Pembahasan
dari hipertensi. Seiring dengan bertambahnya umur seseorang kelenturan atau
karena adanya perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon
dan jika perubahan tersebut diikuti dengan berbagai faktor lain maka akan
kelompok umur 36-45 tahun adalah 7,6 kali, pada kelompok umur 46-55
tahun berisiko sebesar 19,9 kali, dan pada umur 56–65 tahun berisiko sebesar
74,73 kali. Penelitian Montol et al., (2015) pada kelompok usia produktif di
separuh baya yakni pada usia 40 tahun dan sampai pada usia diatas 60 tahun.
51
paling banyak dalam penelitian ini yaitu sebesar 81,7% sedangkan untuk
banyak ditemukan pada pasien hipertensi umur 51-60 tahun (63,3%), dan
pada pasien hipertensi tersebut akan lebih tinggi ditemukan pada wanita
dini dalam penelitian ini tergolong sedang, menunjukkan bahwa ada faktor-
faktor lain yang berhubungan dengan kejadian demensia usia dini pada
kejadian demensia usia dini. Faktor-faktor risiko lain dari demensia usia dini
juga tidak disertakan seperti profil lipid pasien, riwayat penyakit DM,
genetik, status obesitas, kondisi nutrisi, perilaku atau gaya hidup, dan lain-
lain (Wreksoatmodjo, 2014). Pada usia pertengahan yang telah terpapar oleh
fakor risiko tersebut akan memiliki risiko yang lebih besar terkena demensia
5.1. Kesimpulan
mengalami demensia.
5.2. Saran
53
DAFTAR PUSTAKA
Akter, Seikh Farid Uddin, et al. (2012). "Dementia: prevalence and risk
factors."International Review of Social Sciences and Humanities 2.2:
176-184.
Dulanji. Young Onset Dementia. 2014 [cited : 2014 April 20]. Available from :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4033406/pdf/nihms5743
81.pdf
Igase M., Kohara K., Miki T., 2012, The Association Between Hypertension and
Dementia in the Elderly, Int J Hypertens. doi: 10.1155/2012/320648.
Epub 2011 Nov 3.
Kamanjaya, Danu, and Bambang Joni Karjono. 2014. Hubungan Depresi dan
Demensia pada Pasien Lanjut Usia dengan Hipertensi Primer.Diss.
Faculty of Medicine Diponegoro University.
Kennelly, Sean P., B. A. Lawlor, and R. A. Kenny. (2009). "Blood pressure and the
risk for dementia—a double edged sword." Ageing research reviews 8.2:
61-70.
54
55
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ –
III dan DSM-5, ed.2. 2013. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK
Unika Atmajaya,: 22-3.
Montol A.B, Pascoal M.E, Pontoh L, 2015, Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi
pada Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kota Tomohon,
GIZIDO, Volume 7 No. 1.
Nisa, Khairun. (2015). "BRAIN GYM EFFECTS ON THE CHANGE OF
COGNITIVE FUNCTION TO IMPROVE QUALITY OF LIFE IN
ELDERLY IN PANTI TRESNA WERDA NATAR LAMPUNG
SELATAN." BRAIN
Sadock BJ. Sadock VA. (2010). Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi
2. Jakarta. EGC.
Sheps, Irene, et al. (1999): "Detection and control of high blood pressure in the
community do we need a wake-up call?." Hypertension 34.3 466-471.
LAMPIRAN
57
Kepada
Yth. Bapak/ Ibu / Saudara/ i
Di tempat
Nama responden :
Total 30