Anda di halaman 1dari 22

PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK DARI FENOL DAN

FORMALDEHID DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS


19.000 TON/TAHUN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

“Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana di


Program Studi S1 Teknik Kimia”

Pembimbing:
Dr. Isna Syauqiah, ST., MT.
Oleh:

RAHMI HIDAYATI NIM. H1D114014


GESIT SATRIAJI S. NIM. H1D114028

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

MEI, 2018
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PRARANCANGAN PABRIK RESIN NOVOLAK DARI FENOL DAN


FORMALDEHID DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS 19.000
TON/TAHUN

Oleh:

RAHMI HIDAYATI NIM. H1D114014


GESIT SATRIAJI S. NIM. H1D114028

Telah disetujui untuk diseminarkan di Program Studi S1 Teknik Kimia.

Banjarbaru, 2018
Dosen Pembimbing,

Dr. Isna Syauqiah, ST., MT.


NIP. 19690608 199702 2 002

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iiv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
INTISARI............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tinjauan Pustaka.............................................................................................. 2
1.2.1 Resin Novolak......................................................................................... 2
1.2.2 Formaldehid ............................................................................................ 2
1.2.3 Fenol ....................................................................................................... 3
1.2.4 Heksametilentetramin ............................................................................. 4
1.3 Pemilihan Kapasitas Produksi ......................................................................... 4
1.4 Spesifikasi Bahan .............................................................................................. 6
1.4.1 Bahan Baku ............................................................................................. 6
1.4.2 Bahan Pembantu ..................................................................................... 7
1.5 Spesifikasi Produk............................................................................................. 8
BAB II URAIAN PROSES .................................................................................... 9
2.1 Jenis-Jenis Proses .............................................................................................. 9
2.1.1 Resin Fenol Formaldehid dengan Katalis Basa ...................................... 9
2.1.2 Resin Fenol Formaldehid dengan Katalis Asam..................................... 9
2.1.3 Seleksi Proses ....................................................................................... 10
2.1.4 Kondisi Operasi .................................................................................... 10
2.2 Uraian Proses .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif…….. ........................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Impor Resin Novolak di Indonesia ................................................. 4


Tabel 1.2 Data Produsen Resin Novolak di Indonesia ............................................ 5
Tabel 1.3 Pabrik Resin Novolak yang Telah Beroperasi di Seluruh Dunia .......... 10
Tabel 2.1 Karakteristik Jenis-jenis Proses Pengolahan Resin Novolak ................ 10

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena hanya pertolongan-
Nya dengan ridho, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Prarancangan Pabrik Resin Novolak Dari Fenol dan
Formaldehid dengan Katalis Asam Sulfat Kapasitas 19.000 Ton/Tahun”.
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah tugas akhir dan
sebagai persyaratan memperoleh gelar sarjana pada Program Studi S-1 Teknik
Kimia Universitas Lambung Mangkurat.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Meilana Dharma Putra, Ph.D, selaku Ketua Program Studi S-1 Teknik
Kimia Universitas Lambung Mangkurat.
2. Ibu Iryanti Fatyasari Nata, Ph.D, selaku Koordinator Tugas Akhir.
3. Ibu Dr. Isna Syauqiah selaku dosen pembimbing Tugas Akhir.
4. Seluruh dosen-dosen serta staf administrasi Program Studi Teknik Kimia.
5. Rekan-rekan seperjuangan dan berbagai pihak yang telah memberikan banyak
dukungan serta bantuan selama penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari akan keterbatasannya dalam menyelesaikan laporan ini,
sehingga mungkin masih ada kekurangan dan ketidak sempurnaan penyusunan.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua
pihak yang berkepentingan.

Banjarbaru, Mei 2018

Penulis

v
INTISARI

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2017 kebutuhan resin novolak di Indonesia
terus mengalami kenaikan. Data kenaikan impor kebutuhan resin novolak pada tahun 2017
mencapai 35,34% dari tahun 2016. Mengingat kebutuhan resin novolak merupakan resin yang
digunakan dalam industri cat, industri plastik, industri mobil, industri perekat dan lain lain,
diperkirakan konsumsi resin novolak akan terus meningkat sedangkan pabrik resin novolak di
Indonesia masih sangat sedikit. Perancangan pabrik novolak ini direncanakan akan didirikan pada
tahun 2023 dengan kapasitas 19.000 ton/tahun.
Pembuatan resin novolak menggunakan proses dua tahap. Pada proses tahap pertama, bahan
baku fenol dan formaldehid dengan perbandingan mol 1:0,8 direaksikan di dalam reaktor batch
berpengaduk pada suhu 95 °C selama 60 menit menggunakan katalis asam sulfat. Produk yang
keluar dari reaktor berupa resin novolak cair yang selanjutnya masuk ke pengolahan tahap kedua
yaitu pembentukan cross linking dengan agent heksametilentetramin. Resin novolak cair yang
telah jadi kemudian dikeringkan menjadi bentuk flake untuk selanjutnya dikemas dan dipasarkan.

Kata kunci : fenol, forlmadehid, asam sulfat, resin novolak.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri kimia merupakan salah satu industri yang mempunyai prospek dan
peluang investasi yang besar. Produk yang dihasilkan, diharapkan tidak hanya
dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga dapat diekspor untuk
menambah pendapatan negara. Resin novolak merupakan salah satu industri kimia
yang ketersediannya di Indonesia sendiri masih sedikit dan harus mengimpor dari
luar negeri. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2017 kebutuhan resin
novolak di Indonesia terus mengalami kenaikan. Data impor kebutuhan resin
novolak pada tahun 2017 mencapai 9.571.803 kg. Mengingat kebutuhan resin
novolak merupakan resin yang digunakan dalam industri cat, industri plastik,
industri mobil, industri perekat dan lain lain, diperkirakan konsumsi resin novolak
akan terus meningkat sedangkan pabrik resin novolak di Indonesia masih sangat
sedikit. Oleh sebab itu, pabrik resin novolak perlu didirikan di Indonesia dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1. Memenuhi kebutuhan resin novolak dalam negeri.
2. Meningkatkan mutu di bidang ekonomi dan sosial, antara lain :
a. Membuka lapangan kerja baru sehingga dapat memberdayakan sumber
daya manusia khususnya bagi penduduk di sekitar wilayah indutri dan
penduduk Indonesia umumnya.
b. Menurangi pengeluaran devisa negara untuk impor resin novolak

1
1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1 Resin Novolak

Fenolik resin adalah resin yang terbentuk dari reaksi fenol serta formaldehida.
Fenolik resin tergolong dalam kelompok thermosetting resins yang berarti resin
yang tahan terhadap panas tinggi. Sampai saat ini ada dua jenis fenolik resin, yaitu
resin novolak dan resin resol. Resin novolak ialah resin yang terbentuk dari reaksi
antara fenol dan formaldehida dalam keadaan asam dengan jumlah fenol berlebih.
(Billmeyer, 1984).

Novolak merupakan hasil reaksi antara fenol berlebih dengan formaldehid


oleh adanya katalis asam. Jenis katalis asam yang sering digunakan adalah asam
sulfat, asam klorida, dan asam oksalat dengan konsentrasi rendah. Hasil reaksi
akan membentuk produk yang termoplast dengan berat molekul 500 - 900. Agar
novolak menjadi bersifat termoset maka membutuhkan pemanasan dan
penambahan crosslinking agent (Frisch, 1967).
Novolak mempunyai kelebihan yaitu mudah dicetak, dibentuk, diwarnai dan
yang paling penting adalah tidak menimbulkan efek racun. Dalam dunia industri
resin novolak merupakan resin yang dapat digunakan sebagai lak, bahan
laminating bahan perekat kayu, pernis serta panel dinding dekorasi (Pilato, 2010).

1.2.2 Formaldehid
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin),
merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair
yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai
paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan
Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun
1867.
Pada umumnya, formaldehida terbentuk akibat reaksi oksidasi katalitik pada
metanol. Oleh sebab itu, formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan
yang mengandung karbon dan terkandung dalam asap pada kebakaran hutan,

2
knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida
dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan
hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali
juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.
Meskipun dalam udara bebas formaldehida berada dalam wujud gas, tetapi
bisa larut dalam air (biasanya dijual dalam kadar larutan 37% menggunakan merk
dagang 'formalin' atau 'formol'). Dalam air, formaldehida mengalami polimerisasi
dan sedikit sekali yang ada dalam bentuk monomer H2CO.
Formaldehid adalah zat yang beracun (Noyes, 1988). Namun, iritasi pada
mata, saluran pernapasan dan iritasi tidak akan terjadi apabila konsentrasi
formaldehid kurang dari 1 ppm. The Enviromental Protection Agency (EPA) telah
mengklasifikasikan formaldehid sebagai kemungkinan karsinogen manusia (grup
B), dibawah “Pedoman untuk Penilaian Risiko Karsinogen” (Hernandez, 1994).
Fasilitas yang membuat atau menggunakan formaldehid harus ketat dalam
mengawasi pekerjanya dari paparan formaldehid (Pilato, 2010).

1.2.3 Fenol
Kata fenol berasal dari Fenil Alkohol (Phenyl Alcohol). Selain itu, nama
fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang
berikatan dengan gugus hidroksil. Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air,
yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia
dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut
menjadikan anion fenoksida C6H5O- yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal
ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat
bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-
satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban
negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya (Clark, 2004).
Fenol adalah komponen aromatik yang mengandung satu atau lebih gugus
hidroksil yang membentuk cincin aromatik. Pada pembuatan resin fenol,

3
umumnya mono-hidroksibenzen, terutama fenol, digunakan sebagai komponen
penting. Selain alkilfenol (kresol dan silenol), resorsinol (di-hidroksibenzen) dan
bisfenol-A sering digunakan untuk produksi resin fenol. Dibandingkan dengan
alkohol alifatik, fenol adalah asam lemah. Oleh karena itu, fenol dapat dengan
mudah diekstrak dari larutan organik menggunakan larutan NaOH. Metode ini lah
yang digunakan dalam pengambilan fenol dan kresol dari tar batubara (Frank,
1968).

1.2.4 Heksametilentetramin
Heksametilentetramin atau biasa disebut sebagai hexamin banyak
digunakan dalam berbagai bidang antara lain bidang kedokteran sebagai bahan
baku antiseptik , industri resin sebagai curing agent, industri karet dan lain-lain (
Kent, 2012). Heksametilentetramin biasanya dicampur dengan novolak dasar
sebagai curing agent, menyediakan formaldehida yang cukup untuk melengkapi
reaksi (Pilato, 2010).
1.3 Pemilihan Kapasitas Produksi
Kebutuhan Resin Novolak di Indonesia mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Berikut ini adalah hasil estimasi kebutuhan Resin Novolak di Indonesia
beserta ekspor yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Data Ekspor-Impor Resin Novolak di Indonesia


Ekspor Pertumbuhan Pertumbuhan
Tahun Impor (kg)
(kg) (%) (%)
2012 4940 4,94 3.224.270 0
2013 6920 6,92 4.617.299 43,20
2014 13807 13,807 5.462.143 18,30
2015 12741 12,741 6.014.216 10,11
2016 6771 6,771 7.072.334 17,59
2017 - - 9.571.803 35,34
14,17 20,76
(Badan Pusat Statistik, 2017)

4
Tabel 1.2 Data Produsen Resin Novolak di Indonesia

Produsen Lokasi Kapasitas (ton)

PT Indopherin Jaya Jawa Timur 10.850

Pabrik direncanakan akan didirikan pada tahun 2023. Penentuan kapasitas


produksi dilakukan dengan metode discounted dengan meninjau data yang ada
yaitu jumlah ekspor dan impor bahan tersebut di Indonesia dengan menggunakan
persamaan berikut

m1 + m2 + m3 = m4 + m5
m3 = (m4 + m5) – (m1 + m2)

dimana,
m1 = nilai impor 2023 (ton/tahun)
pabrik berdiri sehingga impor dihentikan, maka m1= 0
m2 = produksi pabrik dalam negeri (ton/tahun),
m3 = kapasitas pabrik yang akan didirikan pada tahun 2023 (ton/tahun)
m4 = nilai ekspor tahun 2023 (ton/tahun)
m5 = nilai konsumsi tahun 2023 (ton/tahun)
Perhitungan untuk menentukan kapasitas pabrik resin novolak yang akan
didirikan pada tahun 2023 adalah:

m1 = 0

Pabrik berdiri sehingga impor dihentikan.

m2= 10.480 ton/tahun

Pabrik yang beroperasi di Indonesia yaitu PT Indopherin Jaya dengan


kapasitas sebesar 10.850 ton/tahun.

m4 dan m5 menggunakan perhitungan discounted method dengan rumus (Ulrich,


1984):

5
M = P (1+i)n ...(1.1)

Keterangan : M = Nilai pada tahun ke-n


P = Besarnya data pada tahun sekarang (ton/tahun)
i = Kenaikan data rata-rata
n = Selisih tahun (tahun ke-n)
m4 = 6.771 kg/tahun (1+14,17/100) 7
= 17.120,51 kg/tahun
= 17,121 ton/tahun

m5 = 9.571.803 ((20,76/100)+1)6
= 29.684.680,42 kg/tahun
= 29.684,68 ton/tahun

jadi m3 = (m4 + m5) – (m1 + m2)


= (17,121+29.684,68) – (0+10.850) ton/tahun
= 18.851,80 ton/tahun
≈ 19.000 ton/tahun

Tabel 1.3 Pabrik Resin Novolak yang Telah Beroperasi di Seluruh Dunia
(Freedonia, 2013)

Perusahaan Lokasi Kapasitas (ton)

Shandong Shenquan Chemical China 45.000


Nanjing Chemical China 30.000
Haiyan Huaqiang Resin China 8.000
Japan’s Suitomo Chemical Jepang 35.000
Georgia Pacific Coorporation Amerika 43.000

1.4 Spesifikasi Bahan


1.4.1 Bahan Baku
1. Formaldehid (Sciencelab, 2013)

6
Rumus Molekul : CH2O
Berat molekul : 30,03 g/mol
Kelarutan : >100 gram/100 mL H2O
Titik lebur : -15 °C
Titik didih : 98 oC
Densitas : 1,008- 1,104 g/cm3
Kemurnian : 37% CH2O
63% H2O
Fase :Cair

2. Fenol (Sciencelab, 2013)


Rumus Molekul : C6H5OH
Berat Molekul : 94,11 g/mol
Titik lebur : 42 oC
Titik Didih : 182 oC
Densitas : 1,07 kg/L
Kelarutan : 8,3 gram/100 mL H2O
Tekanan Uap : 0,35 mmHg pada 20 oC
Titik Nyala : 79 oC
Kenampakan : Tidak berwarna, berbau
Kemurnian : 100% C6H5OH
Fase : Cair

1.4.2 Bahan Pembantu


1. Heksametilentetramin (Sciencelab, 2013)
Rumus Molekul : C6H12N4
Berat Molekul : 140,19 g/mol
Titik lebur : 280 oC
Specific Gravity : 1,331 pada -5 oC
Titik Nyala : 250 oC

7
Densitas : 1,33 g/cm3
Kelarutan : 85,3 g/100 mL air
Kenampakan : Padatan kristal putih.
Kemurnian : 100% C6H12N4
Fase : Padat

2. Asam Sulfat (Sciencelab, 2013)


Rumus Molekul : H2SO4
Titik lebur : 10,36 oC
Titik Didih : 195 oC
Densitas : 1,84 kg/L
Kenampakan : Cairan bening tidak berwarna
Kemurnian : 50% H2SO4
50% H2O
Fase : Cair

1.5 Spesifikasi Produk


Resin Novolak (Indcon, 2015)
Rumus Molekul : (C7H6O)8
Kelarutan dalam air : Tidak larut
Berat Molekul : 500-900 g/mol
Densitas : 1,37 g/cm3
Kemurnian : 89% (C7H6O)8
9% C6H12N4
2% lime
Fase : Padat

8
BAB II

URAIAN PROSES

2.1 Jenis-jenis Proses

Berdasarkan jumlah perbandingan bahan baku antara formaldehida dan


fenol serta katalis yang digunakan proses pembuatan resin fenol formaldehida
dapat dibedakan menjadi 2 macam (Pilato, 2010) :

2.1.1 Resin Fenol Formaldehida dengan Katalis Basa

Jenis resin ini disebut dengan resol. Resol merupakan hasil reaksi antara
fenol dengan formaldehida pada suasana basa. Umumnya resol berwujud cair
yang larut dalam air ataupun dengan pelarut, namum resol juga dapat berupa
padatan. Perbandingan rasio molar untuk menghasilkan resol dapat bervariasi
antara 1:1 sampai dengan 1:4, dengan formadehida yang berlebih. Perbandingan
rasio molar ini akan mengakibatkan pengaruh pada struktur dan masa jenis dari
resin yang dihasilkan.

2.1.2 Resin Fenol Formaldehida dengan Katalis Asam

Proses pembuatan resin fenol formaldehida dengan katalis asam disebut


dengan resin novolak. Resin ini biasanya menggunakan katalis asam berupa asam
sulfat dan asam oksalat. Perbandingan mol fenol dan formaldehida adalah 1:0,75
sampai 1:0,85. Proses yang terjadi pada saat pembentukan novolak adalah diawali
pembentukan fenolik polikondensasi adalah melalui proses elektrofilik senyawa
karbonil (umumnya formalin) pada posisi para maupun ortho. Hal ini disebabkan
karena fenol hidroksimetil lebih reaktif tersubstitusi dibandingkan dengan fenol,
proses hidroksimetilisasi berjalan terus – menerus. Senyawa hidroksimetil yang
terbentuk tidak stabil, dan secara cepat akan berubah menjadi senyawa linked
gugus metilen. Reaksi ini terjadi pada posisi ortho dan para. Pada suhu tinggi
terjadi pembentukan gugus metilen. Untuk mencegah proses polyalkilasi, maka
penambahan mol formaldehida harus ditambahkan setiap mol fenol.

9
2.1.3 Seleksi Proses
Berdasarkan uraian-uraian proses yang digunakan dalam pengolahan resin
novolak tersebut diolah menjadi karakteristik antar keseluruhan jenis proses pada
Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Karakteristik Jenis-Jenis Proses Pengolahan Resin Novolak


Proses dengan
Proses dengan menggunakan
Parameter menggunakan katalis
katalis Asam Sulfat
Zinc Asetat

Waktu Reaksi 30-60 menit


60-120 menit
(Pilato, 2010)
Jenis katalis Homogen Heterogen

Pemisahan
katalis Susah dipisahkan Mudah dipisahkan

Yield 96%
5%-10% lebih sedikit
(Pilato, 2010)
Produk yang
dihasilkan Novolak High Ortho Novolak

Ekonomi Rp 97.500/L Rp 910.000/Kg


(Phyedumedia, 2018) (Phyedumedia, 2018)

Atas beberapa pertimbangan di atas, maka dalam proses pembuatan resin novolak
ini digunakan katalis asam sulfat.
2.1.4 Kondisi Operasi
Reaktor : Batch dengan pengaduk
Temperatur reaksi : 95 oC
mol fenol:formaldehida : 1:0,8
Sifat reaksi : irreversible, eksotermis.
Katalis : Asam Sulfat

10
2.2 Uraian Proses
Pada perancangan pabrik resin novolak dari fenol dan formaldehid dengan
katalis asam sulfat. Proses pengolahan sampai produk akhir melewati beberapa
tahap, yaitu:
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap reaksi pembentukan resin novolak
3. Tahap penetralan produk

1. Tahap Penyiapan Bahan Baku

Tujuan dari penyiapan bahan baku adalah untuk mengkondisikan bahan baku
sehingga mencapai kondisi reaktor. Formaldehid dipanaskan hingga 50 °C dan
tetap dijaga untuk mecegah oksidasi formaldehid menjadi asam formik. Fenol dan
asam sulfat dipanaskan menggunakan heater hingga suhu 90 °C sebelum masuk
ke dalam reaktor.

2. Tahap Reaksi Pembentukan Novolak


Reaksi pembentukan novolak di dalam reaktor terjadi pada suhu 95 °C dan
tekanan 1 atm dengan reaksi sebagai berikut:

H2SO4
nC6H5OH + CH2O (C7H6O)n + H2O ...(2.1)

Reaksi dilakukan di dalam reaktor Batch berpengaduk yang dilengkapi dengan


kondensor dan steam jacked. Fenol, formaldehid dan katalis asam sulfat
diumpankan ke dalam reaktor kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu 95 °C.
Karena reaksi yang bersifat eksotermis, suhu operasi dijaga dengan memasang
pendingin di luar reaktor untuk mencegah suhu operasi yang melebihi batas.
Operasi dijalankan selama 60 menit hingga semua formaldehid habis bereaksi.
Selanjutnya resin novolak cair setengah jadi ditambahkan dengan cross linking
agent yaitu heksametilentetramin sebanyak 5-10% dari massa resin.

11
3. Tahap Penetralan Resin Novolak

Produk hasil keluaran reaktor akan melalui tahap penetralan asam sulfat
dengan masuk ke dalam agitator crusher untuk ditambahkan dengan 2%
limestone dan 9% dry hexamethylenetetramine.

12
CH2O
CH2O CH2O
C6H5OH Novolak CH2O H2O
H2SO4 Novolak H2O C6H12N4
H2SO4 H2O H2SO4 CH2O
H2O H2SO4 Novolak
H2O H2O

MIXER
SEPARATOR

VAPORIZER
HOLDING
REACTOR

SEWER
DEHIDRATOR
TANK

C6H12N4
lime
H2O
C6H12N4
Novolak
CH2O
Novolak
Novolak SCREWED PUMP H2O
H2O
Novolak
H2O Novolak
CRUSHER
ROTARY DRYER FLAKER
AGITATOR

Novolak

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif Prarancangan Pabrik Resin Novolak dari Fenol dan Formaldehida dengan Katalis Asam Sulfat
Kapasitas 19.000 Ton/Tahun.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Billmeyer, F.W., Jr. 1984. Textbook of Polymer Science 3rd Ed. New York:
Wiley-Interscience.

Clark, Jim. 2004. The Acidy of Phenol.


http://www.chemguide.co.uk/organicprops/phenol/acidity.html
diakses pada tanggal 5 Mei 2018

Frank H.G., Collin G. 1968. Steinkohlenteer. Berlin: Springer.

Hernandez O, Hoinberg LR, Hogan K, Siegel-Scott C, Lai D, Grindstaff G. 1994.


Risk Assesment of Formaldehyde. J Hazardous Materials 39: 161.

Noyes Data Corp. 1988. Extremely Hazardous Substances, Superfund Chemical


Profiles. Park Ridge: Noyes Data.

Pilato L. 2010. Phenolic Resins: Acentury of Progress. New York: Springer.

Timmerhaus, Klaus D. and Max S. Peters. 1991. Plant Design and Economics for
Chemicals Engineers. New York: McGraw Hill.

14

Anda mungkin juga menyukai