Anda di halaman 1dari 50

DAMPAK RELOKASI PELABUHAN PONTIANAK TERHADAP EKONOMI

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TUGAS PELABUHAN

Oleh:

HERI PRIYANTO

NIM D11112097

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat- Nya

penulisan tugas yang berjudul “DAMPAK RELOKASI PELABUHAN PONTIANAK TERHADAP

EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN BARAT” dapat diselesaikan. Tugas ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk menempuh ujian matakuliah pelabuhan.

Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan tugas ini masih banyak kekurangannya karena

keterbatasan penulis. Maka segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

sebagai masukan guna penyempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi rekan- rekan

mahasiswa maupun pihak-pihak lain yang membutuhkan, khususnya dalam bidang Teknik

Sipil.

Pontianak, Juli 2018

(Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1. LATAR BELAKANG .............................................................................................................. 1
2. GAMBARAN UMUM PELABUHAN PONTIANAK ............................................................. 4
2.1 Kondisi Umum Pelabuhan Pontianak ............................................................................ 4
2.2 Fasilitas Pelabuhan Pontianak ........................................................................................ 5
3. PELABUHAN DWIKORA SEBAGAI MODA TRANSPORTASI........................................... 5

BAB II GAMBARAN PERMASALAHAN .......................................................................................... 9

2.1 Rencana Relokasi Pelabuhan Pontianak ...................................................................................... 9

BAB III METEDOLOGI KAJIAN ....................................................................................................... 14

a. Jenis Kajian .................................................................................................................................. 14


b. Lokasi Penelitian ......................................................................................................................... 14
c. Jenis dan Sumber Data................................................................................................................. 14
d. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................................... 15
e. Variabel penelitian ....................................................................................................................... 15
f. Populasi dan sampel .................................................................................................................... 16
g. Metode Analisis Data .................................................................................................................. 18

BAB IV DATA DAN ANALISIS ........................................................................................................... 21

A. Karakteristik Responden Penelitian ............................................................................................. 21


1. Karakteristik Responden Masyarakat ........................................................................................ 21
2. Persepsi Responden Masyarakat ............................................................................................... 23

BAB V KESIMPULAN ........................................................................................................................... 29

A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Negara Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan daerah sangat luas, sangat diperlukan

adanya pengangkutan yang efektif dan efisien, dalam arti aman, murah, lancar, cepat, mudah, teratur dan

nyaman. Setiap tahap pembangunan sangat memerlukan transportasi yang efisien sebagai salah satu

prasyarat untuk terjaminnya pelaksanaan pembangunan negara tersebut, dan salah satu pendukung

transportasi ini adalah sub sektor transportasi laut. Negara Indonesia sebagai negara maritim, peranan

angkutan laut sangat penting bagi kehidupan sosial ekonomi penduduknya.Faktor ekonomis yang

dikehendaki adalah agar dalam sektor transportasi laut harus dicapai, antara lain bentuk-bentuk; unitasi

muatan atau muatan curah, bentuk kapal yang cocok dengan jenis muatan yang diangkut ataupun

perlengkapan peralatan bongkar muat yang memadai. Hal ini dapat dicapai bila perencanaan dan

perancangan pelabuhan dapat didekati dengan teknologi yang tepat dan operasional pelabuhan didukung

oleh sarana dan prasana yang baik.

Peran penting dan strategis suatu pelabuhan dalam aktivitasnya sangat besar disumbangkan bagi

pertumbuhan industri, ekonomi dan perdagangan serta merupakan bidang usaha yang memberikan

kontribusi bagi pembangunan ekonomi nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan

bidang usaha pelabuhan agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional

sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pelayanan

yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan terhadap muatan yaitu barang dan

penumpang. Pelabuhan sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut berfungsi sebagai tempat

pertemuan (interface) dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling

terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda

transportasi darat, misalnya ke truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau

kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling

bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar

dan pusat kegiatan lainnya. Berdasarkan hal-hal ini, maka dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah

1
satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah karena

merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.

Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian Indonesia.

Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di

negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau maupun

antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua

pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini sudah ketinggalan zaman. Dari 134 negara, daya saing pelabuhan

di Indonesia berada di peringkat ke-95, sedikit meningkat dari posisi 2008 yang berada di urutan ke-104.5

Namun, posisi Indonesia itu kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kelemahan pelabuhan di

Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur. Indonesia juga kalah dalam produktivitas

bongkar muat, kondisi kongesti yang parah, dan pengurusan dokumen kepabeanan yang lama. Kualitas

pelabuhan di Indonesia hanya bernilai 3,6, jauh di bawah Singapura yang nilainya 6,8 dan Malaysia 5,6.

Para pengusaha pun sudah lama mengeluhkan buruknya fasilitas kepelabuhanan di Indonesia. Untuk

bersandar dan bongkar muat, sebuah kapal harus antre berhari-hari menunggu giliran. Seringkali, waktu

tunggu untuk berlabuh jauh lebih lama ketimbang waktu untuk berlayar. Melihat buruknya kondisi

pelabuhan itu, tak heran bila investor enggan berinvestasi di bidang perkapalan. Akibatnya, distribusi

barang antarpulau pun tersendat.

Kalimantan Barat merupakan salah satu pulau di Indonesia yang tingkat perekonomiannya
didukung dari sektor kepelabuhan yang menjadi komponen penting dalam membuka jalur transportasi dan
perdagangan ke daerah lain dalam jumlah yang besar. Menurut data dari PT. Pelabuhan Indonesia II Cab.
Pontianak (2011), Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi memiliki 1 (satu) pelabuhan utama diantara 10
pelabuhan yang tersebar di seluruh Kalimantan Barat. Pelabuhan Dwikora Pontianak adalah pelabuhan
utama di Provinsi Kalimantan Barat yang berfungsi mengangkut penumpang dan telah lama menjadi
gerbang untuk keluar masuknya barang dari dan menuju ke Provinsi Kalimantan Barat, khususnya
Pontianak dan hal ini menuntut akan kelengkapan pelayanan fasilitas pelabuhan yang memadai agar proses
bongkar muat dan distribusi barang tidak terkendala.

Lokasi Pelabuhan Dwikora yang terletak di muara Sungai Kapuas ternyata telah menimbulkan
beberapa masalah yang dapat mengganggu alur pelayaran dari dan menuju ke pelabuhan.Hasil Studi

2
Kelayakan yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan Ditjen. Perhubungan Laut tahun 2010
menemukan telah terjadi pendangkalan sedalam 1,5 - 3 meter pada dasar permukan air di muara sungai
dan di beberapa titik lainnya dan harus dikeruk sebanyak 2 kali dalam 1 (satu) tahun yang mengakibatkan
biaya operasional sangat tinggi dan keadaan ini menimbulkan resiko kapal kandas atau karam sangat
mungkin terjadi. Kapal-kapal besar yang ingin bersandar ke pelabuhan terpaksa harus menunggu keadaan
air pasang sehingga terjadi antrian kapal untuk menunggu giliran masuk, ditambah dengan keadaan
kecilnya kapasitas dermaga dan semakin sempitnya lahan penumpukan petikemas yang menyebabkan
ketidakteraturan pada pemisahan antara petikemas yang kosong, petikemas yang berisi dan petikemas yang
akan dilakukan pemindahan moda transportasi. Penumpukan petikemas di Terminal Petikemas Pelabuhan
Pontianak terlihat menjulang tinggi melebihi tinggi bangunan di sekitarnya, di khawatirkan akan
mengancam keselamatan para pekerja di pelabuhan dan minimnya fasilitas umum atau rest area di dalam
terminal memaksa para pekerja untuk mencari konsumsi atau area beristirahat diluar kawasan Terminal
pada saat jam istirahat berlangsung, semua hal ini menjadi permasalahan besar bagi pihak pelabuhan
Pontianak.

Berdasarkan data PT. Pelindo II (2011), pergerakan jumlah penumpang, petikemas, kegiatan bongkar
muat dan pergerakan arus barang di Pelabuhan Pontianak mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun
tidak diikuti dengan pengembangan, perbaikan dan peningkatan fasilitas pelabuhan, menuntut
pembangunan pelabuhan baru di lokasi strategis dengan skala fasilitas pelayanan yang lebih besar, yang
dimaksudkan untuk mengimbangi pergerakan angka barang yang terus meningkat dan mempertimbangkan
fakta menurut Mayona dan Salahudin (2012) bahwa wilayah perairan Kalimantan Barat berbatasan
langsung dengan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI I) yaitu Laut Cina Selatan yang melayani
pelayaran dalam dan luar negeri. Berdasarkan data di atas, wilayah perairan Kalimantan Barat memiliki
salah satu dari beberapa potensi dasar untuk pembangunan pelabuhan berskala internasional sebagai
pengembangan dari Pelabuhan Dwikora Pontianak dan melalui keberadaan Pelabuhan Internasional ini
nilai-nilai kearifan lokal daerah setempat dapat lebih terangkat di mata dunia melalui ciri khas desain atau
bangunan yang terdapat di dalam kawasan pelabuhan ataupun terminal.

Pantai Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak merupakan salah satu alternatif
lokasi pembangunan Pelabuhan Internasional sebagai pengembangan dari Pelabuhan Dwikora Pontianak
yang dianggap paling layak berdasarkan Studi Kelayakan tahun 2010 yang telah dikeluarkan oleh
Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Lokasi ini dianggap paling layak dari
3 (tiga) alternatif lokasi dengan nilai tertinggi yaitu Pantai Kijing, Pantai Kura-kura, dan Pelabuhan
Merabau dengan memperhatikan 10 aspek penilaian yaitu kedalaman pantai, arus dominan, pasang surut,
gelombang, sedimentasi, alur pelayaran, aksesbilitas, ketersediaan lahan, kondisi lahan dan fasilitas
pendukung.

3
Sesuai dengan Konsep Zoning Kawasan di atas, fungsi dan peruntukan kawasan Terminal Petikemas
terletak pada 3 (tiga) kawasan yang saling berhubungan yaitu Zona Kolam Pelabuhan, Zona Dermaga dan
Zona Industri, Perdagangan dan Gudang. Zona ini terletak di Desa Bundung Laut dan wilayah perairan
Pantai Kijing. Dilihat dari keadaan geografis dan administrasi Desa Bundung Laut memiliki beberapa
potensi yang menjadikan kawasan ini layak sebagai Terminal Petikemas, yaitu sebagai berikut (Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat, 2012) :

1. Lokasi berada pada jalur jalan raya Arteri Primer Potianak – Singkawang
2. Berjarak 18 Km dari Kota Mempawah yang merupakan Ibukota Kabupaten Pontianak
3. Areal Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) darat cukup luas untuk dilakukan
pengembangan
4. Areal Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) perairan cukup luas untuk olah gerak kapal.
5. Memiliki kedalaman kolam pelabuhan >12 mdpl, telah memenuhi persyaratan Pelabuhan
Internasional, memungkinkan kapal-kapal besar untuk bersandar
6. Berjarak ±400 Mil dari jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI I) yang melayani jalur
pelayaran dalam dan luar negeri.
Dengan beberapa potensi yang telah disebutkan di atas, diharapkan mampu menjadikan solusi atas
permasalahan-permasalahan yang telah terjadi di Pelabuhan Dwikora Pontianak khususnya dalam sektor
pelayanan petikemas. Di samping itu dengan keberadaan Terminal Petikemas ini akan membuka banyak
lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar dan menjadikan daerah tersebut lebih cepat berkembang
dalam berbagai sektor mulai dari pembangunan, ekonomi, perdagangan, kependudukan dan lainnya.

2. GAMBARAN UMUM PELABUHAN PONTIANAK

2.1 Kondisi Umum Pelabuhan Pontianak

Pelabuhan Pontianak merupakan tempat kegiatan sarana transportasi laut terbesar di Kalimantan
Barat, dan merupakan pelabuhan internasional yang melayani kegiatan perdagangan antar pulau dan antar
negara. Pelabuhan Pontianak berada di tepian sungai Kapuas Kota Pontianak, berjarak 17 Km dari muara
Sungai Kapuas. Posisi Pelabuhan Pontianak yang strategis tersebut tidak terlepas dari letaknya yang berada
di tengah Kota Pontianak. Kota Pontianak terletak pada ketinggian antara 0,10 meter sampai dengan 1,50
meter di atas permukaan laut, dan sebagian daerahnya berada di daratan delta Sungai Kapuas. Pelabuhan
Pontianak terletak pada 00o - 01’ - 00" LS dan 109o - 20' - 00" dengan jenis pelabuhan samudera. Pelabuhan
Pontianak mempunyai luas 91.789 m2, dengan luas perairan 38.000 m2. Alur pelayaran di Pelabuhan
Pontianak memiliki panjang 17 mil dengan lebar 70 meter dengan kedalaman maksimum – 5 m LWS dan
kedalaman minimum -4 , LWS dengan dasar lumpur. Kolam pelabuhan Pontianak memiliki panjang 1 mil

4
dengan lebar 350 meter dengan kedalaman -10 meter LWS dan kedalaman minimum -5 meter LWS dengan
dasar lumpur

2.2 Fasilitas Pelabuhan Pontianak

Pelabuhan Pontianak adalah salah satu pelabuhan sungai dan menjadi pelabuhan utama di Kalimantan
Barat. Perairan Pontianak mempunyai luas + 380.000 m2. Kolam pelabuhan di Pelabuhan Pontianak
mempunyai luas 34,8 Ha dengan kedalaman -4 LWS.

a. Dermaga

Pelabuhan Pontianak memiliki 8 (delapan) dermaga tambat dengan total panjang 832 meter. Selain
itu Pelabuhan Pontianak memiliki dermaga jety dengan panjang 55 meter dengan luas 275 m 2.
Dermaga di Pelabuhan Pontianak merupakan jenis dermaga tambatan beton. Luas total dermaga di
Pelabuhan Pontianak adalah 17.640 m2.

b. Gudang

Pelabuhan Pontianak pada tahun 2012 mempunyai 4 unit gudang yang difungsikan dengan luas
masing- masing 8.090 m2 dengan luas efektif 4.854 m2. Panjang gudang di Pelabuhan Pontianak
mencapai 246 meter. Lebar gudang rata-rata adalah 30 meter.

c. Lapangan

Pelabuhan Pontianak pada saat ini memiliki sembilan (9) lapangan untuk penumpukan barang dengan
total luas 47.171 m2 dengan kapasitas 2 ton per m2. Secara keseluruhan total lapangan di pelabuhan
Pontianak terbagi menjadi 7 lapangan, dengan lapangan yang paling besar adalah lapangan 7 dengan
luas 12.942 m2.

d. Peralatan Pendukung di Pelabuhan Pontianak

Pelabuhan Pontianak pada saat ini memiliki 12 jenis peralatan yang digunakan untuk membantu
aktivitas pelabuhan. Peralatan tersebut antara lain cantainer crane, mobil crane, forklift, head truck,
tronton, chassis, side loader, top loader, super tracker, terminal tracktor, rail munted gantry crane,
dan gantry jib crane. Sebagian besar peralatan tersebut merupakan milik pelabuhan, tetapi ada
beberapa fasilitas yang masih sewa dengan pihak lain.

3. PELABUHAN DWIKORA SEBAGAI MODA TRANSPORTASI


Kota Pontianak menjadi Ibu Kota Kalimantan Barat pada tanggal 23 Oktober 1771 yang
diresmikan oleh Sy. Abdurrahman Alkadrie sebagai Raja Pontianak masa itu. Dua tahun setelah
berdirinya Kota Pontianak, pemerintah Kolonial Belanda mengirim utusannya bernama William Ardi
Polm sehingga perdagangan melalui Sungai Kapuas semakin ramai. Pada tahun 1939 dibangunlah

5
tambatan atau striger yang terbuat dari kayu yang panjangnya 298 m, serta dibuat juga gudang untuk
menimbun barang-barang seluas 230 m2.

Pada tahun 1940, tepatnya tanggal 16 Juni, ditetapkan Pelabuhan Dwikora Pontianak sebagai
pelabuhan yang diusahakan (Bedrijthea) oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda yang tercantum dalam
Vender Gouvensur Vannerja.

Sesuai data IPC. Pelabuhan Indonesia (Persero) II Cabang Pontianak, perkembangan


Pelabuhan Dwikora Pontianak dapat dibagi menjadi 4 Periode :

1. Periode sebelum tahun 1960

Pada periode ini perusahaan besar diatur berdasarkan IBW (Indische Bedrijhvent Wet).
Sementara itu, untuk perusahaan kecil berdasarkan ICW (Indische Comtabilitie Wet).

2. Periode tahun 1960 s/d 1969

Pada periode ini, dengan keluarnya undang-undang nomor 19 tahun 1960, perusahaan
Indonesia mengalami perubahan stastus dalam bentuk Perusahaan yang baru. Pelabuhan-pelabuhan
besar yang ditetapkan pada ICW dilebur ke dalam bentuk perusahaan baru yang disebut Perusahaan
Negara Pelabuhan (PN. Pelabuhan) dan dibagi menjadi tujuh Perusahaan Negara Pelabuhan
berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 15/16 tahun 1965.

3. Periode tahun 1969 s/d 1983

Pada periode ini, dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1969, tentang susunan
organisasi dan tata cara kerja untuk menertibkan mekanisme kerja antar instansi Pelabuhan yang di
sebut Badan Pengelolahan Pengusaha Pelabuhan. Badan ini memiliki fungsi sebagai administrator
pelabuhan sekaligus sebagai pelaksana fungsi pemerintah dan fungsi pelabuhan.

4. Periode tahun 1983 s/d 1991

Pada periode ini, perkembangan pelabuhan yang kian pesat pemerintah mengeluarkan PP No.
11 tahun 1983 untuk mengatur pembinaan kepelabuhanan. Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan
peran pelabuhan sebagai pendukung kelancaran angkutan laut. Kemudian PP No. 15 tahun 1983 jo PP.
No. 5 tahun 1985 di jadikan PT (persero) Pelabuhan Indonesia II dan mulai ditetapkan dengan PP RI
No. 57 tahun 1991 tanggal 19 Oktober 1991 menjadi PT (Persero).

6
Pelabuhan tidak bisa dipisahkan dengan daerah hinterlandnya. yang dimaksud dengan
hinterland pelabuhan adalah daerah-daerah yang terletak di sekitar (belakang) pelabuhan, termasuk di
dalamnya adalah kota pelabuhan itu sendiri dan kota-kota serta daerah-daerah pedalaman di luar kota
pelabuhan yang saling memiliki hubungan ekonomi dengan pelabuhan. Hiterland Pelabuhan Dwikora
adalah Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah ±146.897 km. Pelabuhan Dwikora Pontianak
dikelola oleh IPC. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak. Pelabuhan ini terletak di pinggir
Sungai Kapuas Kecil dengan jarak 31 km dari muara sungai yang dapat ditempuh selama ±2 jam
pelayaran. Pelabuhan ini berfungsi melayani arus kapal, arus barang dan penumpang baik antar pulau
maupun antar negara.

Daerah lingkup kerja Pelabuhan Dwikora Pontianak dibedakan menjadi dua, yaitu Daerah
Perairan yang mempunyai wilayah seluas 9,25 Ha dan Daerah Daratan dengan luas 128.644 m2 (yang
dikuasai) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Perairan Pelabuhan seluas 380.000 m 2. Batas-batas
Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan ditetapkan mulai dari
ambang luar sampai jembatan tol terletak pada 0º 05’ LS dan 109º16’ - 109º23’ BT, ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perhubungan No.46 Tahun 1998 dan
KM. 73 Tahun 1998 pada tanggal 10 Oktober 1998.

Tabel 1.1. Arus Penumpang Pelabuhan Pontianak Tahun 2010-2014

TAHUN
NO URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014
1. Luar Negeri
1.1 emberkasi 0 0 0 0 0
B. debarkasi 0 0 0 0 0
2. Dalam Negeri
A. embarkasi 193.538 156.077 151.121 173.833 109.934
B. debarkasi 197.865 215.618 174.783 194.603 152.249
TOTAL 391.403 371.695 325.904 368.436 262.183
Sumber : Data IPC. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, 2016

7
Dari tabel 1.1. di atas dapat dilihat bahwa setiap tahun terjadi perubahan arus
penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak. Perubahan yang terjadi pada hal tesebut
dipengaruhi oleh kondisi kapal yang datang dan pergi, selain itu dipengaruhi oleh
kondisi pelabuhan yang mengalami pegerukan sedimentasi setiap dua tahun, sehingga
jumlah penumpang kapal menurun.

Tabel 1.2. Arus Kunjungan Kapal Pelabuhan Pontianak Tahun 2010-2014


Tahun
No Uraian Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
1. Pelayaran Luar
Negeri
Unit 0 0 0 0 0

A. Liner
0 0 0 0 0
GT
Unit 255 269 331 306 319

B. Tramper
1.147.423 1.122.048 1.120.132 1.136.565 1.279.776
GT
Sub Jumlah Unit 255 269 331 306 319
1.147.4 1.122.0 1.120.1 1.136.56 1.279.7
GT 23 48 32 5 76
Pelayaran 3.445 4.029 4.149 3.802 3.724
Dalam Unit
2.
5.436.886 6.128.574 6.958.726 7.154.497 7.469.867
Negeri GT
Unit 827 926 880 794 845
Pelayaran
3. Rakyat
120.644 189.728 161.597 109.016 123.625
GT
Unit 157 141 112 84 84
Pelayaran
4. Perintis
82.128 74.740 69.391 33.733 32.619
GT
Unit 38 30 22 27 45
5. Kapal Negara
46.015 21.209 31.341 23.433 38.794
GT

8
Unit 4.467 5.126 5.163 4.707 4.698

Sub Jumlah
5.685.673 6.414.251 7.221.055 7.320.679 7.664.905
GT
Unit 4.722 5.395 5.494 5.013 5.017

Jumlah
6,833,096 7,536,299 8,341,187 8,457,244 8,944,681
GT

Sumber : Data IPC. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak, 2016

Perkembangan pembangunan bidang transportasi laut yang semakin pesat menuntut adanya
sistem penunjang sarana dan prasarana transportasi laut yang memadai, sehingga dapat mewujudkan
sistem pelayaran yang aman dan layak. Cakupan bidang pelayaran meliputi angkutan penumpang dan
barang, pelabuhan dan rute pelayaran.

Salah satu sarana dan prasarana yang melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan adalah
Terminal Penumpang Kapal Laut. Sebagai salah satu bangunan sarana publik, keberadaan Terminal
Penumpang tentunya harus memperhatikan kenyamanan publik sebagai pemakainya. Kenyamanan
yang dimaksud merupakan kenyamanan dari segi kemudahan akses serta kemudahan pencapaian
terhadap sarana transportasi darat dan jalan raya. Faktor tersebut akan mempengaruhi kelancaran
perpindahan transportasi dari laut ke darat.

9
BAB II

GAMBARAN PERMASALAHAN

2.1 RENCANA RELOKASI PELABUHAN UTAMA KALIMANTAN BARAT

Pelabuhan Dwikora Pontianak selain melayani kegiatan terminal penumpang, juga melayani
kegiatan bongkar muat barang yang terjadi setiap harinya dimana semakin hari kegiatan ini semakin
padat. Kondisi ini tidak didukung dengan pengembangan prasarana pada pelabuhan. Kemacetan terjadi
pada jalur sirkulasi ketika penumpang melakukan proses embarkasi dan debarkasi serta alur keluar
masuk truk dan container yang membahayakan pengguna jalan lainnya. Selain kemacetan tersebut,
desak-desakan terjadi antara pengantar, penjemput, dan penumpang akibat ketidak jelasan alur sirkulasi
pada terminal penumpang Pelabuhan Dwikora. Akibatnya, area khusus penumpang dapat dimasuki oleh
pengantar atau penjemput dan sehingga mengganggu dari segi keamanan.

Ini adalah gambar dari keadaan jalan yang selalu dilewati kendaraan dari kegiatan di pelabuhan
dwikora.

Truck container yang lewat dijalan Tanjungpura Pontianak, jalan ini adalag sebagai akses
utama yang setiap hari dilewati kendaraan dari pelabuhan peti kemas pelabuhan dwikora pontianak
yaitu salah satunya truck container tersebut yang mengakibatkan pengguna jalan tersebut mengurangi
kecepatan nya. Hal tersebut terjdi hampir setiap hari dari pagi hingga malam hari.

10
Jalan imam bonjol ini juga merupakan akses atau jalan yang selalu dilewati olehseperti jalan
tanjung pura juga, truck container yang ditimbulkan dari kegiatan di Pelabuhan Dwikora Pontianak.

Ini dijalan adisucipto, sam seperti jalan imam bonjol dan jalan tanjungpura yang juga elalu
dilewati kendaraan dari kegiatan pelabuhan dwikora salah satu nya truck container tersebut.

Pelabuhan Dwikora saat ini juga belum dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti : hotel
atau penginapan, agen travel, taksi atau ojek, jasa penyewaan porter sehingga saat kapal datang para
porter sering berdesak-desakan untuk memasuki kapal. Begitu pula dengan para penyedia jasa taksi atau

11
ojek, mereka dapat dengan leluasa memasuki area lapangan dermaga yang seharusnya hanya boleh
diakses oleh petugas yang berkepentingan dan para penumpang. Selain itu, tidak ada pemisah antara
ruang tunggu bagi penumpang yang akan menunggu keberangkatan dan penumpang yang menunggu
jemputan yang mengakibatkan penumpukan penumpang di ruang tunggu hingga ke selasar terminal
penumpang.

Masalah yang terjadi pada ruang luar adalah hanya ada satu pintu untuk akses keluar masuk
kendaraan dari area terminal pelabuhan, satu pintu yang ukurannya relatif kecil untuk digunakan untuk
akses keluar masuk kendaraan mengakibatkan kemacetan saat adanya jadwal kedatangan kapal,
mengingat penumpang kapal laut adalah penumpang moda transportasi dengan kapasitas yang cukup
besar dibanding moda transportasi lainnya. Area parkir yang kurang luas untuk menampung jumlah
kendaraan juga menjadi masalah di Terminal Penumpang Pelabuhan Dwikora. Tidak adanya penunjuk
arah mengakibatkan para pengunjung memarkirkan kendaraan seenaknya sehingga parkir menjadi tidak
teratur.

Dari beberapa masalah yang telah dijabarkan di atas, keterbatasan pelayanan Pelabuhan
Dwikora Pontianak menuntut adanya pengembangan pelabuhan untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang terjadi di pelabuhan. Ditambah lagi, masalah teknis seperti sedimentasi dari hulu Sungai Landak
dan Kapuas yang tinggi, pada muara Sungai Kapuas terjadi pendangkalan (1,5m – 3m) dan harus
dikeruk 2 kali dalam jangka waktu 1 tahun. Hal ini mengakibatkan biaya operasional pelabuhan menjadi
semakin tinggi. Perluasan lahan pelabuhan menjadi sulit untuk dilakukan akibat lokasi pelabuhan yang
berada di wilayah perkotaan yang telah padat dengan bangunan di sekitarnya. Pengembangan Pelabuhan
Dwikora diharapkan dapat mencapai tujuan pemerintah dalam mewujudkan kenyamanan, keamanan
dan ketertiban di pelabuhan dan sekitarnya.

Pembangunan pelabuhan baru yang dicanangkan pemerintah menjadi cukup penting sebagai
alternatif untuk mengatasi berbagai keterbatasan pelabuhan yang ada di Kalimantan Barat. Pelabuhan
internasional merupakan alternatif yang dapat menjadi pilihan dalam pengembangan pelabuhan yang
telah ada. Sesuai dengan fakta yang ada saat ini pelabuhan internasional mempunyai arti yang sangat
penting untuk mendorong roda perekonomian di Kalimantan Barat, mengingat Kalimantan Barat berada
di persilangan rute perdagangan dunia.

Pantai Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak merupakan lokasi pembangunan
pelabuhan internasional baru sebagai pengembangan dari Pelabuhan Dwikora Pontianak yang dianggap
paling layak berdasarkan studi kelayakan yang telah dilakukan oleh Menteri Perhubungan, Direktorat
Perhubungan Laut Indonesia pada tahun 2010. Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Dwikora ke

12
lokasi pelabuhan yang baru. Segala aktifitas pelabuhan yang ada di Pelabuhan Dwikora termasuk
aktifitas terminal penumpang akan dipindahkan ke lokasi pelabuhan yang baru.

Pemindahan aktifitas tersebut mengakibatkan pembangunan terminal penumpang yang baru


di kawasan yang baru pula. Dalam pembangunan terminal penumpang yang baru banyak hal harus
diperhatikan agar perencanaan pembangunannya dapat menghasilkan rancangan yang berfungsi secara
maksimal. Selain dapat memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi penggunanya, pelabuhan baru
diharapkan dapat menyelesaikan masalah di terminal penumpang yang lama agar tidak terulang lagi
pada bangunan yang baru. Sehingga perencanaan terminal penumpang pelabuhan merupakan suatu hal
yang penting untuk diperhatikan. Dalam perancangannya, faktor pelayanan dan keamanan dapat dicapai
dengan memenuhi standar-standar perancangan pelabuhan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sedangkan untuk mencapai faktor kenyamanan, dibutuhkan perancangan yang lebih arsitektural karena
faktor kenyamanan itu sendiri mencakup banyak unsur. Salah satunya yaitu kemudahan akses dan
sistem sirkulasi, kesesuaian suasana, yang dihadirkan dalam kawasan terminal penumpang maupun di
dalam masing-masing bangunannya serta gaya arsitektur yang sesuai dengan budaya dan iklim
setempat. Hal-hal diatas harus dipenuhi dalam perancangan sebuah terminal penumpang pelabuhan agar
dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Mengingat pentingnya pengembangan Pelabuhan Dwikora ke kawasan yang baru, maka sudah
selayaknya dilakukan perancangan terminal penumpang pelabuhan di kawasan Pelabuhan Utama
Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan agar dapat mengikuti standar pelabuhan yang lebih baik dari
terminal yang telah ada sebelumnya, serta memenuhi faktor kenyamanan bagi para penggunanya agar
terwujud sistem transportasi laut yang aman, nyaman, dan efisien di daerah tersebut.

13
BAB III

METEDOLOGI KAJIAN

A. Jenis kajian
kajian ini termasuk dalam jenis kajian ini bersifat deskriptif kualitatif, kajian ini yaitu

kajian terapan yang di dalamnya mencakup penelitian survey, yang mana penelitian dengan

pendekatan kualitatif dalam penelitian ini yaitu penelitian non matematis dengan proses

menghasilkan data-data dari hasil temuan berupa pengamatan survey

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kawasan tepi sungai kapuas tepatnya di sekitar Pelabuhan

Pontianak tepatnya dikota pontianak, kalimantan Barat, yang meliputi tahap pengambilan data

dan analisis.

C. Jenis dan Sumber data

1. Jenis data

Menurut jenisnya data terbagi atas dua yaitu :


a. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data numerik. Data yang

dikumpulkan berupa : data jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah sarana dan

prasarana wilayah penelitian, demografi dan lain sebagainya.

b. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk bukan angka atau menjelaskan secara

deskripsi tentang kondisi lokasi penelitian secara umum.

2. Sumber data

a. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan yaitu suatu teknik penjaringan data

melalui pengamatan langsung pada objek penelitian. Survei ini dilakukan untuk

mengetahui kondisi kualitatif objek studi. Jenis data yang dimaksud meliputi

wawancara (kuesioner) langsung dengan masyarakat dengan tujuan untuk

memperoleh informasi tentang pengaruh relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap

ekonomi masyarakat provinsi Kalimantan Barat dengan berbagai indikator.

14
b. Data sekunder dengan observasi pada instansi terkait dengan yaitu salah satu teknik

penjaringan data melalui instansi terkait guna mengetahui data kuantitatif objek

penelitian jenis data yang dimaksud meliputi, luas wilayah dari pembagian

administrative, kependudukan, aktifitas bongkar muat pelabuhan, data oprasional

dan lain-lain yang diperoleh dari UPT dan ASDP Pelabuhan Bira.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan mencakup :


1. Observasi lapangan, teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang langsung pada

objek yang menjadi sasaran penelitian untuk memahami kondisi dan potensi kawasan

pesisir yang menjadi objek penelitian.

2. Pendataan instansional, salah satu teknik pengumpulan data melalui insatansi terkait

guna mengetahui data kuantitatif dan kualitatif objek penelitian.

3. Kepustakaan (library research) adalah cara pengumpulan data dan informasi melalui

literatur yang terkait dengan studi yang akan dilakukan.

4. Studi dokumentasi untuk melengkapi data maka kita memerlukan informasi dari

dokumentasi yang ada hubungannya dengan objek yang menjadi studi. meliputi yaitu

dengan cara mengambil gambar, lefeat/brosur objek, dan dokumentasi foto.

E. Variabel Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang telah dilakukan, diperoleh beberapa variabel terpilih

yang dapat mendukung proses penelitian. Selengkapnya dapat dilihat pada table di bawah ini:

15
Tabel 2 Variabel Penelitian

Variabel Objek yang di amati (Indikator)

• Tingkat Pendapatan

• Peluang Kerja
Sosial Ekonomi

• Tingkat Pendidikan

Sumber : Dirangkum dari berbagai sumber (2018)

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan masyarakat yang menjadi objek penelitian


Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian yang berada dalam wilayah penelitian. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di

Kawasan pesisir di Desa Bira, Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba yang

berjumlah dari 3.485 jiwa .

2. Sampel

Sampel merupakan contoh atau representasi dari suatu populasi yang cukup

besar jumlahnya atau satu bagian dari keseluruhan yang dipilih dan representatif

sifatnya, dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Slovin dari (Notoatmodjo

dalam Agung, 2004) sebagai berikut :

16
N
𝑛=
𝑁(𝑑 2 ) + 1

Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Penduduk
D = derajat bebas/tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,1%)

Penentuan jumlah Jiwa Penduduk dengan berdasar pada data jumlah keseluruhan dari

jiwa penduduk di wilayah penelitian tahun 2018 dengan jumlah 554.764 (sumber :

bps pontianak sensus 2010 )

dengan demikian :

554764 𝑗𝑝
𝑛 = 554674 𝑗𝑝 (0,12)+1

554674
𝑛= = 99,998 = 100 𝑗𝑖𝑤𝑎
55468,4

Jadi adapun sampel yang diambil dari keseluruhan Penduduk mencapai 100

responden.

17
G. Metode Analisi Data

Data yang digunakan yaitu, data yang terjaring melalui hasil quesioner, diolah dan dianalisis dengan

metode deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan menggunakan pendekatan tabulasi silang

(Crosstabulation). Data yang terkumpul dilakukan kategorisasi dengan skala Likert menurut Djaali

(2008:28) skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena.

Format untuk kuisioner :

KUESIONER PENELITIAN

Dampak Relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap Ekonomi


Provinsi Kalimantan Barat

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Di Tempat
Dengan hormat,

Sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam penyusunan skripsi yaitu diperlukan data
untuk mendukung kelancaran suatu penelitian, maka saya yang melakukan penelitian yang
berjudul “DAMPAK RELOKASI PELABUHAN PONTIANAK TERHADAP EKONOMI
MASYARAKAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT”,saya mohon kesediaan anda untuk
meluangkan waktu sejenak untuk mengisi angket ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Sesuai dengan kode etik penelitian, maka semua data informasi dijamin kerahasiaannya. Anda
tidak perlu berpikir rumit, saya berharap anda akan menjawab dengan lebih leluasa sesuai
dengan pengetahuan, pengamatan, pendapat dan harapan anda mengenai Relokasi Pelabuhan
Pontianak. Saya harap anda menjawab jujur dan terbuka.

18
Saya sangat menghargai segala partisipasi dan ketulusan anda dalam menjawabb
kuesioner ini dan saya sangat mengucapkan banyak terima kasih atas semua kerjasamanya.

Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas responden dengan data diri anda dengan benar dan lengkap pada
tempat yang disediakan.
2. Setiap nomor dalam kuesioner ini berisi pertanyaan dan 4 (empat) pilihan jawaban.
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pandangan anda.

3. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih dan jangan sampai ada nomor
yang terlewatkan.
i. Identintas Responden

Usia :……………….. Tahun


Jenis kelamin : Wanita/Pria (Pilih salah satu)
Pendidikan terakhir : SD/SMP/SMA/Perguruan Tinggi (pilih salah satu)
jumlah tanggungan : ………………. Orang
penghasilan : Rp……………. /bulan
Status kependudukan :
a. penduduk asli Kota Pontianak c. pendatang dari kota/kabupaten lain
(thn…)
b. penadatang dari kecamatan lain (thn….) d. pendatang dari provinsi lain
(thn….)
ii. Persepsi Dampak relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap kehidupan
Ekonomi masyarakat
1. Apakah anda mengetahui adanya rencana Relokasi Pelabuhan Pontianak ?
A. Sangat mengetahui C. kurang mengetahui

B. Sedikit mengetahui D. Tidak Mengetahui

2. Bagaimana menurut saudara dampak relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap taraf hidup
masyarakat ?
A. Sangat menguntungkan C. Tidak berpengaruh

B. Menguntungkan D. Merugikan

19
3. Bagaiman dugaan saudara dampak relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap harga biaya
hidup di Kota Pontianak ?
a. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan menyebabkan harga biaya hidup naik drastis.
b. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan meningkatkan harga biaya hidup.
c. Relokasi Pelabuhan Pontianak tidak akan mempengaruhi harga biaya hidup.
d. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan menyebabkan harga biaya hidup turun.

4. Jika biaya hidup naik, berapa besar peningkatan pengeluaran biaya hidup saudara/i setiap
bulan ?
a. Pengeluaran meningkat tidak lebih dari 5 %

b. Pengeluaran meningkat sebesar 5-10 %

c. Pengeluaran meningkat 11-20 %

d. Pengeluaran meningkat lebih besar dari 20 %

5. Bagaimana dugaan saudara dampak relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap harga barang
di sekitar Kota Pontianak ?
a. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan menyebabkan harga Barang naik drastis.
b. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan meningkatkan harga barang.

c. Relokasi Pelabuhan Pontianak tidak akan mempengaruhi harga Barang.

d. Relokasi Pelabuhan Pontianak akan menyebabkan harga barang turun.

6. Bagaimana menurut saudara dampak Relokasi Pelabuhan Pontianak dalam pengurangan


masalah di Pontianak ?
a. Sangat mempengaruhi.
b. Sedikit mempengaruhi.
c. Kurang mempengaruhi.
d. Tidak mempengaruhi.

7. Bagaimana menurut saudara dampak Relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap Ekonomi


Masyarakat ?
a. Sangat mempengaruhi.
b. Sedikit mempengaruhi.
c. Kurang mempengaruhi.
d. Tidak mempengaruhi.

8. Sebutkan apa yang paling anda harapkan terhadap Relokasi Pelabuhan Pontianak
:…………………………………………………...........

20
BAB IV

DATA DAN ANALISIS

A. Karakteristik Responden Penelitian


Jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang merupakan
sebagian dari populasi (sampel) yang diambil dari 554674 jiwa penduduk yang ada di Kota Pontianak.
Penelitian mengenai Pengaruh keberadaan pelabuhan terhadap perkembangan sosial ekonomi yang
melibatkan variabel bebas dan variabel terikat yaitu; variabel tetap (Y) Pelabuhan dwikora pontianak
sedangkan Variabel bebas (X) sosial ekonomi .

1. Karakteristik Responden Masyarakat

Penelitian pada variabel ini adalah aspek keadaan sosial ekonomi masyarakat sebagai impilkasi
terhadap keberadaan Pelabuhan dwikora Pontianak. Dari observasi yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar Pelabuhan dwikora Pontianak relatif tidak banyak
berbeda pada sebagian kondisi masyarakat yang ada di kawasan kawasan kota Pontianak. Dalam
penelitian kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai pengaruh dari relokasi Pelabuhan dwikora
Pontianak, maka disusun pada indikator-indikator sub variabel yakni:

a. Tingkat Pendapatan
Pendapatan dari masyarakat yang berada disekitar Pelabuhan dwikora Pontianak diperoleh informasi
yang mengalami peningkatan, hal ini dimungkinkan bahwa sebagian besar hasil-hasil pendapatan mereka
baik sebagai pekerja pada sektor lain adalah cukup memadai, dalam arti bahwa dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka, responden memiliki sumber-sumber pendapatan yang memadai, hal ini
sejalan dengan berbagai aktivitas di kawasan pariwisata yang memberikan nilai tambah. Banyaknya
sumber-sumber pendapatan yang dapat diraih masyarakat di Pelabuhan dwikora Pontianak yang bekerja
di sekitar Pelabuhan jelas memberikan peluang bagi mereka untuk memperbaiki taraf hidup mereka.

Tabel 4.1. Tingkat Pendapatan Responden

No Tingkat Pendapatan Frekuensi Persentase

(%)

21
1. < Rp. 750.000 / Bulan 7 7

2. Rp. 750.000 – Rp. 1.500.000 / Bulan 20 20

3. Rp. 1.500.000 – Rp.2.500.000 / Bulan 67 67

4. > Rp. 2.500.000 / Bulan 6 6

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil perhitungan dan pengelolaan data kuesioner, 2018

Berdasarkan tabel 20 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata responden yang diteliti
memiliki pendapatan yang meningkat, yaitu umumnya berpendapatan di atas Rp.
1.500.000 – Rp. 2.500.000 / bulan, hal ini terlihat bahwa pendapatan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara terbuka, kondisi
perekonomian masyarakat di Pelabuhan dwikora Pontianak mengalami perubahan, hal
ini di dukung oleh peluang lapangan pekerjaan yang ada di Kawasan Pelabuhan
dwikora Pontianak.

b. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan responden yang diteliti dalam penelititan ini, pada dasarnya
relatif bervariasi mulai dari SD sampai S1, Seperti yang disajikan dalam table 4.180
berikut ini:

Tabel 4.2. Tingkat Pendidikan Responden Penelitian

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1. SD 10 4

22
2. SLTP 20 26

3. SLTA 63 63

4. ≥ SARJANA 6 6

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil perhitungan dan pengelolaan data kuesioner, 2018

Berdasarkan table 21 diatas, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang diteliti
ternyata terdapat responden yang tidak berpendidikan atau tidak sekolah yaitu
sebanyak 4 %, dan berpendidikan SLTA ke atas mencapai 63% selebihnya adalah
berpendidikan SD, SLTP dan S1. Dilihat dari presentase responden yang diteliti
pada umumnya berpendidikan SLTA bahkan terdapat 26 % yang berpendidikan
SLTP kebawah dan 6 % yang berpendidikan SI atau yang telah lulus perguruan
tinggi. Hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat sekitar
Kota Pontianak yang relatif masih kurang memadai. Demikian dapat dipastikan
bahwa hampir keseluruhan responden yang diteliti pernah memperoleh pendidikan,
setingkat SLTP dan SLTA, terutama para nelayan, buruh kapal, dan pedagang yang
berada di sekitar Kota Pontianak.

2. Persepsi Responden Masyarakat

Persepsi masyarakat dapat dijadikan sebuah acuan untuk mengetahui bagaimana


pengaruh relokasi Pelabuhan Dwikora Pontianak. Persepsi ini diukur dengan beberapa
parameter yaitu pandangan masyarakat mengenai. Pengaruh Pelabuhan terhadap
perkembangan sosial ekonomi, tingkat pendapatan, dan peluang pekerjaan di kawasan
maupun sekitar pelabuhan.

a. Presepsi responden pengaruh Relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap tingkat


pendapatan masyarakat

23
Dari hasil wawancara dan kuesioner yang dilakukan pada masyarakat Kota
POntianak, didapatkan hasil bahwa sebanyak 73 % responden menyatakan bahwa
pelabuhan memiliki tingkat pengaruh terhadap tingkat pendapatan yang meningkat,
sedangkan responden yang menyatakan tingkat pendapatan tetap sebanyak 27 %.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3. Persepsi Responden Tingkat Pengaruh Relokasi Pelabuhan Pontianak


Terhadap Pendapatan

No Jenis Persepsi Frekuensi Persentase

1. Sangat Berpengaruh 73 73

2. Berpengaruh 27 27

3. Kurang Berpengaruh - -

4. Tidak Bepengaruh - -

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil perhitungan dan pengelolaan data kuesioner, 2018

b. Persepsi responden mengenai pengaruh Pelabuhan Pontianak terhadap tingkat


pendidikan masyarakat Mayoritas penduduk merasa keberadaan Pelabuhan
Pontianak sangat berpengaruh terhadap tingkat Pendidikan masyarakat,
berdasarkan hasil wawancara dan pembagian kuesioner yang berjumlah 100
responden, 67 responden beranggapan bahwa pelabuhan bira memiliki pengaruh
yang tinggi terhadap tingkat pendidikan masyrakat.

24
Tabel 4.4. Persepsi Responden Relokasi Pelabuhan Pontianak Terhadap Tingkat
Pendidikan Masyrakat

No Jenis Persepsi Frekuensi Persentase

1. Sangat Berpengaruh 67 67

2. Berpengaruh 17 17

3. Kurang Berpengaruh 6 6

4. Tidak Bepengaruh - -

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil perhitungan dan pengelolaan data kuesioner, 2018

c. Persepsi Responden terhadap Peluang Pekerjaan

Bagi masyarakat yang berdomisili di Kota Pontianak, aspek pekerjaan tidak


jauh berbeda dengan komunitas masyarakat lainnya di kawasan pesisir Kabupaten
Bulukumba, mereka memiliki beragam pekerjaan mulai dari penenun, nelayan,
pedagang sampai pada anggota PNS. Meskipun demikian bagi masyarakat yang
berada di Desa Bira memberikan keuntungan tersendiri, terutama responden yang
memiliki aktifitas yang berhubungan langsung dengan aktifitas-aktifitas Pelabuhan.
Disamping itu masyarakat dapat meraup keuntungan dengan berdagang di sekitar
pelabuhan.

25
Tabel 4.5. Persepsi Responden Tentang Peluang Lapangan Pekerjaan Di
Pelabuhan Pontianak.

No Jenis Persepsi Frekuensi Persentase

1. Tidak Berminat 6 6

2. Cukup Berpeluang 12 12

3. Berpeluang 15 15

4. Sangat Berpeluang 67 67

Jumlah 100 100

Sumber : Hasil perhitungan dan pengelolaan data kuesioner, 2018

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian


yang telah dilakukan pada 100 responden mengenai peluang untuk
melakukan aktivitas pekerjaan di Pelabuhan Pontianak ternyata
umumnya responden mengatakan sangat berpeluang untuk
melakukan aktivitas di Pelabuhan Bira, dan mereka tahu bahwa
beberapa peluang bisnis dapat dilakukan di sekitar Pelabuhan,
termasuk berdagang serta berbagai peluang lainnya. Dan yang cukup
berminat ternyata diidentifikasi adalah yang memang memiliki
aktivitas di sekitar Pelabuhan dengan tingkat pendidikan yang kurang
memadai, sedangkan bagi kelompok responden yang memiliki
pekerjaan formal mengatakan tidak berminat.

Untuk lebih mempermudah peneliti dalam menyimpulkan hasil


kuesioner yang di lakukan dengan menggunakan metode

26
crosstabulation dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi maka hasil
analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Variabel Sosial Ekonomi Masyarakat

Faktor Sosial

Pengaruh Variabel Ekonomi Indikator Frekuensi Persentase Bobot

Sangat Berpengaruh 73 73 4

Tingkat Berpengaruh 27 27 2

Pendapatan Cukup Berpengaruh - - -

Tidak Berpengaruh - - -

Sangat Berpengaruh 67 67 4

Relokasi

Sosial Tingkat Berpengaruh 17 17 1

Pelabuhan

Ekonomi Pendidikan Cukup Berpengaruh 6 6 1

Pontianak

Tidak Berpengaruh - - -

Sangat Berpeluang 67 67 4

Peluang Berpengaruh 15 15 1

Pekerjaan Cukup Berpengaruh 12 12 1

Tidak berminat 6 6 1

Sumber : Hasil Analisis 2018

27
Tabel 4.7. Rekapitulasi Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Variabel Sosial Ekonomi Masyarakat di
Sekitar Pelabuhan Pontianak

Faktor yang Indikator Nilai Standar Nilai Nilai Kesimpulan

mempengaruhi hasil Pengaruh Bobot

Variabel kondisi sosial Crosst

Ekonomi Ab

masyarakat (%)

Tingkat

Pendapatan 73 66,67 – 88,88 4 Berpengaruh

Tingkat

Sosial Relokasi

Pendidikan 67 66,67 – 88,88 4 Berpengaruh


Pelabuhan
Ekonomi Pontianak

Peluang

Pekerjaan 67 66,67 – 88,88 4 Berpengaruh

Sumber : Hasil Analisis 2018

Dari hasil rekapitulasi penilaian koesioner berdasarkan beberapa indikator yang di tampilkan
pada table 26 diatas maka ditarik kesimpulan dengan akumulasi nilai responden yang di dapat, maka
diketahui faktor yang sangat berpengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat sekitar lokasi
pelabuhan adalah tingkat pendapatan, dimana rata-rata masyarakat sekitar Pelabuhan memiliki
tingkat pendapatan yang relative tinggi, yaitu umumnya berpendapatan Rp. 1.500.000 – 2.500.000/
bulan, hal ini terlihat bahwa tingkat pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

28
dan mata pencaharian sangat mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat karena padatnya aktifitas
pelabuhan sehingga masyarakat banyak yang bekerja di sekitar pelabuhan baik itu berdagang atau
menawarkan jasa, serta bekerja sebagai buruh di kawasan pelabuhan. Dalam perkembangan wilayah,
keberadaan Pelabuhan Pontianak juga memegang peranan penting dalam mengembangkan wilayah
Kota Pontianak baik dari segi infrastruktur, sarana dan prasarana dan sistem transportasi.

29
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Sesuaipembahasan mengenai pengaruh Relokasi Pelabuhan Pontianak terhadap Ekonomi

Provinsi Kalimantan Barat, maka beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

Relokasi Pelabuhan Pontianak mempengaruhi Ekonomi Provinsi Kalimantan Barat Terutama

Masyarakat Dikota Pontianak, selain itu mengurangi permasalahan Lalu lintas yang terjadi di Kota

Pontianak. Relokasi Pelabuhan Pontianak mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat baik dalam

pendapatan, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian, masyarakat yang diharapkan mampu

memenuhi segala kebutuhan dan mencapai kesejahteraan bagi masyarakat di Provinsi Kalimantan

Barat Khusus nya di Kota Pontianak yang Merupakan Ibukota dari Provinsi Kalimantan Barat ini,

dengan demikian adanya Relokasi pelabuhan memberikan peluang dan pengaruh bagi para pedagang

untuk melakukan aktivitas mengais rejeki dalam bentuk berdagang dan sebagainya.

Berdasarkan analisis, kriteria utama dari pelabuhan yang dapat dijadikan pintu masuk impor
produk industri berturut-turut mulai dari yang paling prioritas adalah

(1) kriteria Keamanan, Ketahanan, dan Pelayanan Pelabuhan,

(2) kriteria Ketersediaan Sumberdaya Manusia,

(3) kriteria Fasilitas Pelabuhan Laut ,

(4) kriteria Proteksi terhadap Produk Lokal , dan

(5) kriteria Wilayah Perairan untuk Pelabuhan Laut.

Masing-masing kriteria utama tersebut terdiri dari beberapa sub kriteria dengan bobot/prioritas
masing-masing. Hasil penentuan kriteria pelabuhan tersebut dapat dijadikan rujukan kriteria bagi
pengambil keputusan untuk menentukan pelabuhan yang akan ditetapkan sebagai pintu masuk impor
produk hortikultura dan industri.

30
DAFTAR PUSTAKA

ZHULKFLI, A. 2017. Skripsi :“ PENGARUH PELABUHAN BIRA TERHADAP SOSIAL EKONOMI


MASYARAKAT DESA BIRA KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA”. UIN
Alauddin Makassar. Fakultas Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan Teknik Sipil.

Wahono, D. 2015. Skripsi :“ Terminal Petikemas pada Pelabuhan Internasional Pantai Kijing di
Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Pontianak”. Universitas Tanjungpura. Fakultas Teknik, Jurusan
Teknik Arsiektur.

https://pontianakkota.bps.go.id

https://kalbar.bps.go.id/statictable/2018/02/26/125/jumlah-penduduk-provinsi-kalimantan-barat-menurut-
kabupaten-kota-dan-jenis-kelamin-sensus-penduduk-2010.html
lampiran 1
Tabulasi Data Hasil Penelitian
I. IDENTITAS RESPONDEN

No. Usia Jenis Pendidikan Jumlah Penghasilan Kode Status Harapan Utama
pekerjaan
Rsp (Thn) Kelamin Terakhir Tanggungan (Rp) Kependudukan (Pertanyaan No.8)

Member pengaruh posotif


1 29 P SMA 1 Karyawan 800.000 A
bagi masyarakat disini
2 20 W SMA 0 - - 0 A Semakin maju
Terjadi peningkatan
3 32 P SMA 2 Wiraswasta 1.800.000 A perekonomian didaerah
Pontianak
Dapat meningkatkan
4 27 P PT 0 PNS PNS 2.000.000 C perekonomian didaerah
Pontianak
Sangat ingin melihat
perkembangan yang sangat
5 22 W PT 0 Bidan Bidan 2.100.000 B
pesat untuk di daerah
Pontianak
Memajukan warga
6 20 W SMA 0 - - 0
Pontianak
Menciptakan lapangan kerja
7 20 P SMA 0 - - 0 A
baru untuk masyarakat
meningkatkan keadaan
8 20 W PT 0 - - 0 A
ekonomi disekitarnya
IRT IRT Semoga membantu perekonomian masyarakat
9 27 W PT 0 400.000 A
didaerah sini

10 50 P SMA 0 PNS PNS 1.500.000 A Semoga menciptakan lapangan kerja baru

semoga dengan relokasi pelabuhan mengurangi


permasalahan dipelabuhan itu sendiri
11 23 W PT 0 - - 0 A

Semoga meningkatkan perekonomian masyarakat


12 22 P SMA 0 - - 0 A
Pontianak

13 48 W SMP 4 IRT buka kedai 1.600.000 B Bisa mensejahterakan masyarakat sekitar Pontianak

Semoga Relokasi Pelabuhan Pontianak dapat membuat


14 24 P SMA 1 Tukang ojek tukang ojek 800.000 A
perekonomian daerah sekitarnya semakin ramai

15 65 P - 6 Petani Petani 1.000.000 A Membantu perekonomian masyarakat

Semoga membantu perekonomian masyarakat sekitar


16 35 P SMA 3 Tukang ojek tukang ojek 1.000.000 A
Pelabuhan
17 40 P SMA 3 Pedagang Pedagang 2.000.000 A Semoga membantu perekonomian masyarakat

18 28 W SMA 1 - jual pulsa 1.000.000 A Menciptakan lapangan kerja baru

Bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi


19 36 P SMA 3 Petani perangkat desa 1.300.000 A
masyarakat Pontianak tanpa pemungutan biaya apapun

20 20 W SMA 0 - - 0 A Semakin maju

21 40 P PT 3 Wiraswasta Wiraswasta 2.000.000 A Cepat dioperasikan

Mudah-mudahan dapat membantu ekonomi penduduk


22 45 P SMA 3 Mocokmocok Pedagang 1.500.000 A
Disini

Semoga perekonomian daerah ini meningkat dan


23 35 P PT 3 PNS PNS 5.500.000 A
memberi manfaat yang baik bagi masyarakat

Semoga berjalan dengan baik dan tidak merugikan


24 27 W PT 0 - Karyawaan 950.000 C
Masyarakat

25 30 W PT 2 BUMN BUMN 3.000.000 A Semoga bisa memperbaiki/meningkatkan


perekonomian di daerah ini
26 24 P SMA 0 Petani Petani 2.000.000 A Cepat dioperasikan
27 21 P SMA 0 - Sales .1000.000 A Cepat selesai dan dapat dioperasikan
28 35 W PT 3 PNS PNS 3.000.000 A Menciptakan lapangan kerja baru
29 49 P SMP 4 Petani Petani 1.000.000 A Meningkatkan perekonomian masyarakat beringin
Memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
30 35 P SMA 3 Wiraswasta Wiraswasta 1.200.000 A pelabuhan
Semoga Pelabuhan Pontianak semakin jaya dan
31 28 W SMA 2 IRT penjaga toko 800.000 B mampu membangun perekonomian masyarakat
disekitar Pelabuhan
Ya, semoga memberikan pengaruh yang baik terhadap
32 50 P - 5 Tukang becak tukang becak 1.000.000 A
Masyarakat
Dengan Relokasi Pelabuhan Pontianak diharapkan
dapat
33 22 P SMA 0 - - 0 A
mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitarnya.
34 33 P SMA 2 Karyawan Karyawan 1.500.000 A Semoga semakin berkembang
Berjalan dengan baik dan akan mampu memanfaatkan
35 20 W SMA 0 - - 0 A

36 25 P SMA 0 - Sales 1.000.000 A Dapat menyerap tenaga kerja disekitar Pelabuhan


Semoga meningkatkan perekonomian masyarakat
37 40 P SMA 3 Petani Petani 1.000.000 A
Pontianak
38 31 P SMA 2 Wiraswasta Wiraswasta 3.000.000 A Semoga dapat membuka lapangan pekerjaan baru
Semoga memperlancar ekonomi semua masyarakat di
39 20 P SMA 0 Kuli Sales 1.200.000 A
Kota Pontianak
40 25 W PT 0 - Guru 500.000 A Semoga membantu perekonomian masyarakat
Bisa membantu kesejahteraan masyarakat desa
41 26 P PT 2 Pelajar - 800.000 A
beringin khususnya bagi masyarakat kami
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat
42 27 P PT 0 - Honor 1.300.000 A
Kota Pontianak
IRT - Semoga meningkatkan ekonomi Kota Pontianak
43 22 W SMP 3 600.000 A

Menciptakan lapangan kerja guna meningkatkan


44 20 P SMA 0 - - 0 A
perekonomian masyarakat Pontianak
45 25 P SMP 0 Wiraswasta Wiraswasta 2.000.000 B Semakin maju
Seemoga memberikan manfaat bagi masyarakat
46 35 P SMA 2 Petani Petani 1.000.000 A
Kota Pontianak
47 37 W SMP 3 Pedagang Pedagang 1.200.000 C Memberikan manfaat bagi masyarakat
Meningkatkan perekonomian masyarakat
48 39 P SMA 2 Karyawan Karyawan 1.500.000 A

49 20 P SMA 0 - - 0 A Semakin maju


50 35 P SMA 3 IRT - 300.000 A Menyediakan fasilitas sosial
Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
51 42 P SMP 4 Wiraswasta Wiraswasta 1.200.000 A
Sekitar
Memperbaiki sarana dan prsarana disekitar Pelabuhan
52 55 P SMA 2 Wiraswasta - 1.500.000 A
Semakin maju
53 27 P PT 2 Wiraswasta Wiraswasta 1.000.000 C

1.perbaikan sarana dan prasarana disekita


.
2.peningkatan sarana dan prasarana yang akan
54 27 P SMA 0 Pedagang Pedagang 3.000.000 C
meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar. 3.selalu
adanya pemantauan ekonomi masyarakat
Sekitar
55 30 P SMA 2 Pedagang - 3.000.000 B Kemudahan transportasi
56 32 W SMA 2 - p. desa 1.300.000 A Semoga mempengaruhi ekonomi Kota Pontianak
Wiraswasta - Bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi
57 36 P PT 4 1.200.000 A
masyarakat beringin
Semoga bisa memperbaiki perekonomian diKota
58 30 P SMA 2 - Security 2.000.000 B
Pontianak
dapat berkembang
59 24 W SMA 0 - - 0 A
dengan pesat dan maju
60 25 P SMA 0 Karyawan Karyawan 1.000.000 B Semoga terealisasi
61 29 P SMA 1 Karyawan Karyawan 1.000.000 A Semoga meningkatkan ekonomi kota pontianak
Tidak merugikan aktivitas ekonomi masyarakat
62 22 W PT 0 - guru honor 800.000 C
sekitar
Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar
63 25 P SMA 2 Wiraswasta - 800.000 A

64 44 P PT 4 Wiraswasta wiraswasta 1.000.000 A Mengurangi jumlah pengangguran


berkembang
65 25 W PT 0 Bidan Bidan 2.000.000 C
Positif
66 30 P SMA 4 petani Petani 1.000.000 A Dapat mengurangi jumlah pengangguran
Menciptakan lapangan kerja guna mengurangi jumlah
67 45 P SMA 4 Wiraswasta Wiraswasta 1.000.000 A
Pengangguran
68 43 P SMA 4 Wiraswasta Wiraswasta 1.000.000 A Menciptakan lapangan kerja baru
69 43 P SMA 3 Wiraswasta Wirswasta 1.100.000 A Memberikan manfaat bagi masyarakat
70 39 P SMA 2 Wiraswasta Wiraswasta 1.000.000 A Memberikan manfaat bagi masyarakat
71 26 P SMA 0 Karyawan Karyawan 1.000.000 A Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
72 27 W SMA 2 Karyawan IRT 450.000 A Menyediakan lapangan pekerjaan
73 35 P SD 4 Petani - 1.000.000 A Menyediakan lapangan pekerjaan
Menunjang perekonomian Kota Pontianak
74 30 W SMA 2 Karyawan - 500.000 A

75 37 P PT 3 Karyawan Guru 800.000 A Meningkatkan ekonomi bagi masyarakat


76 38 P SMA 4 Wiraswasta - 1.000.000 A Menciptakan lapangan kerja baru
77 35 W SMA 2 Jualan Jualan 1.000.000 A Semoga dapat merubah perekonomian masyarakat
78 45 P SMA 5 Wiraswasta Wiraswasta 1.500.000 A Semoga dapat merubah perekonomian masyarakat
79 35 W PT 2 Bidan Bidan 2.000.000 A Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
Menunjang perekonomian masyarakat
80 26 W PT 0 Guru Guru 300.000 A

Semoga membantu perekonomian masyarakat


81 49 W SMA 5 Pedagang Pedagang 1.300.000 A
didaerah sini
Bisa memperbaiki ekonomi sekitarnya
82 48 P SMP 3 Supir Supir 1.000.000 C

Dapat membantu mensejahterakan masyarakat


83 27 P PT 0 Wiraswasta Wiraswasta 5.000.000 C
khususnya yang berada di kota Pontianak ini
Ya, semoga memberikan yang terbaik untuk
masyarakat
84 35 P PT 4 Wiraswasta PNS 3.500.000 A
Semua

85 34 P PT 5 Wiraswasta Wiraswasta 8.500.000 C mampu mempengaruhi


kehidupan masyarakat agar lebih baik dalam bidang
sosial, ekonomi, dll.
86 25 P PT 2 wiraswasta wiraswasta 10.000.000 A Harus konsisten jangan banyak korupsi
87 37 P SMA 3 Wiraswasta wiraswasta 1.500.000 A Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat
Infrastruktur yang berkualitas sehingga meningkatkan
88 30 P PT 1 Wiraswasta - 5.000.000 C
pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar
89 34 P SMA 2 Wiraswasta - 1.000.000 A Menyediakan fasilitas sosial
90 40 P SMP 2 Tukang becak tkg becak 1.000.000 A Semoga dapat menciptakan lapangan kerja baru
Menyediakan fasilitas sosial bagi masyarakat kurang
91 54 W SD 6 Jualan Jualan 800.000 A
Mampu
II. JAWABAN RESPONDEN
No. JAWABAN No. JAWABAN
Rsp 1 2 3 4 5 6 7 Rsp 1 2 3 4 5 6 7
1 C B B D C D B 22 C C C D C D C
2 C B B D C D B 23 A A D B B B B
3 C D D C C D C 24 C D D D C D C
4 C B C C C B C 25 C B C B B C B
5 C B C C B B C 26 C B C D B C B
6 C D D C D D D 27 A C A B B C B
7 C B C D C C C 28 C C C D C D C
8 D C C D C C C 29 C C D C C C C
9 D C C C C C C 30 C B B D C D B
10 C B B D C D B 31 D C D C D C C
11 C B B D C D B 32 D C C D A C C
12 C C D C C B C 33 A A D B B A B
13 C C D C C B C 34 A B A C B A B
14 A A A A A A A 35 C B B B B B B
15 D C D C C C C 36 C C B D C C C
16 C A A B A A B 37 C B A A B A A
17 A B A A A B A 38 A B D B B B C
18 C A B B B A B 39 A A A B B A B
19 A A B A B A B 40 B A A A B A A
20 C B B D C D B 41 D B C D C C C
21 C C D C C B D 42 B A A B B A B
No. JAWABAN No. JAWABAN
Rsp 1 2 3 4 5 6 7 Rsp 1 2 3 4 5 6 7
43 C C D C C D C 64 C B C C B B C
44 C C D C D C C 65 D A B B B B A
45 B C C C B B B 66 D A B A B C A
46 C B D B C C A 67 C C C C B C B
47 C B B D C D B 68 A B A B A B A
48 D B C C C C C 69 A A D B C A B
49 C D C D C D C 70 B A A B B A A
50 C C C D C D C 71 D C D D C C B
51 D C B B A B B 72 C C C D C C B
52 B B B B B B B 73 C A B A A B B
53 C B B D C D B 74 C B B C C C A
54 C C C C B B C 75 A B B A C B B
55 C B B D C D B 76 B B A A B B B
56 B C B B B B B 77 A C C B B B A
57 B A B B B A B 78 C B C C C B B
58 D B C D B B C 79 A B A B D D C
59 C B A C B A A 80 C C D D C C C
60 C C D C C C B 81 D D D D C C A
61 C B C C C B C 82 A A A C D A D
62 A B C A C B D 83 B A B B B B B
63 D B C C C B C 84 C A B B B C A
No. JAWABAN
Rsp 1 2 3 4 5 6 7
85 A A A A A A A
86 A B A B A A A
87 A B A A B C B
88 D B D C C C C
89 D B D C C C C
90 C B C C B B C
91 B A A A A A B
92 C C C D C C C
93 A A A B B A D
94 D C C C C C C
95 D B C C B D C
96 B B B A C C D
97 A A A AC B C
98 A B A BB A B
99 B B C BB B A
100 C B B CB C A

Anda mungkin juga menyukai