Dalam sebuah proses pembentukan DNA ada suatu bagian atau tahap
yang dinamakan sebagai replikasi, tentunya sudah tak begitu asing lagi di
telinga Anda bukan.
Baca Juga :
Replikasi DNA ini merupakan sebuah proses paling awal dan juga
mendasar yang ada dalam sebuah sel, setiap kali satu sel membelah pasti
ada 2 anakan dan menghasilkan informasi genetik yang berbeda- hingga
pada akhirnya nanti ada beragam kode yang harus diterjemahkan dalam
RNA. Namun sebelum terjadi pembelahan tersebut nantinya sel akan
mengalami pencetakan atau replikasi terlebih dahulu.
Replikasi DNA terjadi melalui 3 tahapan paling awal, langkah yang paling
utama adalah pembukaan double helix, disusul dengan priming dari untai
cetakan dan perakitan segmen. Hal ini memakan waktu yang cukup lama.
Dalam hal ini nantinya ada berbagai enzim yang bekerja secara terus
menerus agar percetakan bisa terjadi normal dan serupa.
Replikasi tentunya tidak akan terjadi tanpa sebab yang jelas, melainkan
ada pemicu atau yang menjadi inisiator, diantaranya adalah protein
inisiator, bagian ini berfungsi untuk mengurai bentangan helix ganda agar
memicu protein helix ase menempel dan pecah. Pecahan tersebut akan
mengurai hidrogen yang mengurai DNA menjadi 2 untaian panjang.
Kemudian ada enzim lain yaitu primase yang mengurai setiap helai, inilah
mengapa jika dilihat secara seksama ada beberapa segmen yang
menempel dalam pita biru tersebut. Setelah semua hal ini terjadi maka
nantinya proses replikasi bisa langsung dimulai.
Salah satu contohnya adalah yang terjadi pada bakteri E.coli nama yang
sudah sangat umum, dikenal sebagai bakteri prokariotik yang hidup dalam
usus manusia, replikasi yang terjadi mencapai 1000 nukleotida per
detiknya, terbilang sangat cepat, bahkan manusia sendiri hanya 50
nukleotida perdetik, hal inilah yang menyebabkan perkembangbiakan
bakteri tersebut sangatlah cepat. Dalam hal ini replikasi terjadi begitu cepat
karena 2 polimerase tersebut dapat secara langsung mensintesis untai
baru pada waktu yang sama.