Bentuk Organisasi Usaha PDF
Bentuk Organisasi Usaha PDF
Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Bentuk Organisasi Usaha untuk memenuhi
Portofolio Kewirausahaan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1. Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku dosen pengajar mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan
kepada penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan..............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
Badan Usaha menurut pemilkan modalnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta.
2. Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya
dimilki oleh negara baik seluruhnya maupun sebagian.
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya
berasal dari kekayaan daerah.
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola oleh
perseorangan (pengusaha perseorangan). Pengusaha perseorangan dapat
memperoleh pinjaman dari kreditur unutk membantu kegiatan operasional
perusahaan. Tetapi, pinjaman itu tidak menggambarkan kepemilikan karena
wajib membayar sendiri semua utang akibat akibat pinjaman, namun tidak perlu
membagi laba kepada kreditur yang memberi pinjaman. Pengelolaan
perusahaan perseorangan langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya.
Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan :
1) Dimiliki oleh perorangan
2
2) Pengelolaan terbatas atau sederhana
3) Modal tidak terlalu besar
4) Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
3
tanggung jawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu
nama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung
jawab sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Hal-hal yang dimuat dalam Kontrak Persekutuan :
a. Nama dari persekutuan dan partnernya
b. Lokasi dan tipe usaha
c. Periode waktu yang tertulis dalam perjanjian
d. Jumalah dan jenis modal yang dikontribusi oleh setiap partner
e. Metode pembagian laba rugi di antara partner
f. Gaji, jumlah pengambilan dan bunga yang diizinkan pada modal
persekutuan
g. Kekuatan dan keterbatasan dari partner dalam manajemen
persekutuan.
h. Prosedur-prosedur pemasukan dan pemberhentian suatu partner dan
pemberhentian usaha.
Ciri-ciri firma:
1) Dibentuk antara dua orang atau lebih dengan menggunakan nama
bersama.
2) Tanggung jawab anggota firma tidak terbatas
3) Modal diperoleh dari penyerahan sebagian atau seluruh kekayaan
pribadi
4
2) Meningkatkan kepercayaan kreditor.
Karena dalam persekutuan lebih banyak pemilik, kreditor lebih percaya
dalam memberikan pinjaman.
3) Keahlian dan keterampilan bertambah
Adanya partner dengan berbagai latar belakang dapat saling
melengkapi satu dengan yang lainnya dalam hal keterampilan,
hubungan, dan keahlian.
4) Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Dengan adanya variasi dalam manajemen dan banyak sumber modal
akan dapat meningkatkan prospek dari persekutuan untuk tumbuh dan
dapat memperluas produksi dan pemasarannya.
5
a. Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama.Dalam
persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang
lainnya adalah sekutu komanditer.
b. Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
c. Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah
untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan
komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah
disetorkan.
6
Kekurangan Persekutuan Komanditer (CV)
1) Tanggung jawab tidak terbatas.
2) Kelangsumgam hidupnya tidak menentu.
3) Sulit untuk menarik kembali modal yang telah di tanam, terutama bagi
sekutu pimpinan.
a. Otensible partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang
akan dijalankan dan dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
partner. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai general partner.
b. Active partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang
akan dijalankan. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai Otensible
partner.
c. Secret partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yabng
akan dijalankan tetapiu kesertaannya dirahasiakan.
d. Dormant partner, merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis
yang akan dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak pada bisnis
yang akan dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai partner.
e. Nominal partner, yaitu seoarang yang ikut seta dalam suatu CIV dimana
kesertaannyasebagai partner diwakili oleh seseorang.
f. Subpartner, yaitu seseorang yang dikontrak oleh partner di dalam CV untuk
turut membantu kelancaran jalannya CV yang bersangkutan.
g. Limited partner, merupakan partner yang harus dimintai persetujuannya
lebih dahulu apabila hartanya akan dijadikan modal kerja bagi CV yang ada.
7
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap
orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
a. PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). adi sahamnya
ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan
setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
b. PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya
berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari
kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada
umum.
8
c. PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha
dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya.
9
Kekurangan Perseroan Terbatas:
1) Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang usaha yang akan dijalankan,
dimana umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT
ditentukan oleh izin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang
berlaku.
2) Adanya perbedaan kepentingan didalam menjalankan PT, dimana
terkadang pemilik saham minoritas dikalahkan oleh kepentingan
pemilik saham mayoritas.
3) Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai
pihak.
4) Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan PT.
5) Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham
membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen yang
diterima serta pajak individunya.
Contoh:
PT Astra Honda Motor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
otomotif dalam hal perakitan sepeda motor. Perusahaan ini merupakan salah
satu anak perusahaan yang dipegang oleh Astra Internasional karena
dimiliki para investor asing sehingga kondisi manajemennya tertata dengan
sangat baik dan teratur. Perusahaan juga sangat mementingkan
kesejahteraan para karyawan. Mereka diberikan kebebasan mengemukakan
pendapat melalui Serikat Pekerja yang dipegang langsung oleh pihak
manajemen sehingga mereka mengetahui kondisi bawahnnya dan berusaha
untuk menjamin kesejahteraan para pekerja karena mereka beranggapan
jika karyawannya sejahtera, nyaman dalam bekerja produksi yang
dihasilkan akan meningkat. Kegiatan PT Astra Honda Motor adalah
memproduksi berbagai jenis sepeda motor bebek, sport dan matic; sebagai
agen tunggal pemegang merk; perusahaan manufaktur dan distributor
sepeda motor Honda. Modal untuk mendirikan PT Astra Honda Motor
10
adalah 50% dari PT Astra Internasional dan 50% dari Honda Motor Co.,
Ltd.
5. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan
karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan
berbadan hukum.
Ciri-ciri Yayasan:
1) Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak di miliki oleh siapapun,
namun mempunyai pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
yayasan.
2) Yayasan di bentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk
tujuan nirlaba, religious, social keagamaan, kemanusiaan, dan tujuan
ideal yang lain.
3) Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan
pejabat yang bersangkutan dengan pendirian yayasan.
Kelebihan Yayasan:
1) Tidak mengambil keuntungan karena bergerak di bidang pelayanan
masyarakat.
2) Yayasan tidak dikenakan pajak.
3) Mempunyai rasa kebersamaan atau kekeluargaan sehingga dalam
suatu yayasan akan memperoleh daya saing yang lebih kuat.
4) Dana yang terkumpul berasal dari kekayaan seseorang atau
sekelompok orang yang dipisahkan dari kekayaan pribadi masing-
masing anggota.
5) Semua pendiri yayasan memiliki tanggung jawab yang terbatas
terhadap yayasan tersebut.
11
Kekurangan Yayasan:
1) Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekadar untuk menutupi
biaya yang dikeluarkan dalam usaha sosialnya atau tidak mencari
keuntungan.
2) Semua pendiri yayasan memiliki tanggung jawab yang terbatas
terhadap yayasan tersebut.
3) Yayasan mengumpulkan dana melalui donator tetap maupun tidak
tetap, menerima sumbangan yang tidak mengikat, hibah dan iuran
anggotanya
4) Yayasan mengandalkan sumbangan-sumbangan yang digunakan untuk
kegiatan sosial.
Contoh Yayasan:
Yayasan Jantung Indonesia adalah lembaga nirlaba yang fokus pada
peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencegahan peyakit jantung dan pembuluh darah melalui pemasyarakatan
Panca Usaha Jantung Sehat.
6. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Ciri-ciri Koperasi:
1) Sifat suka rela pada keanggotaannya
2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi
3) Koperasi bersifat nonkapitalis
Kelebihan Koperasi:
1) Keanggotaan bersifat sukarela.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
12
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4) Menimbulkan rasa mandiri, memberikan pendidikan mengenai
koperasi dan membuat anggotanya mempu bekerja sama.
Kekurangan Koperasi:
1) Menetapkan harga pada saat biaya rata-rata mencapai minimum,
artinya harga ditetapkan pada saat AC=MC.
2) Dapat mengurangi partisipasi anggota terhadap koprasinya, sebab
tanpa menjadi anggota pun seseorang memperoleh harga yang sama
dengan anggota koperasi.
3) Operasi tidak dapat mempertahankan jumlah penjualan tertentu kepada
anggotanya dan selalu memenuhi permintaan anggotanya.
1. Perusahaan perseorangan
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai
oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang
besar, maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang
maupun jasa yang terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan
terus-menerus mencetak keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
13
Ciri-ciri Persero:
1) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
2) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham.
3) Dipimpin oleh direksi.
4) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
5) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
14
ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak mengabaikan syarat
efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan yang memuaskan.
Kelebihan Perjan:
1) Semua modal atau pembayaran keperluan perjan berasal dari
pemerintah.
2) Semua tata tertib tentang perjan jelas adanya karena sudah dimuat di
dalam undang-undang tentang perjan.
3) Semua anggota perjan merupakan orang-orang yang professional jadi
sedikit kemungkinan adanya kekacauan dalam perjan.
4) Perjan dapat menerima bantuan atau subsidi yang berasal dari APBN,
baik berwujud uang atau barang.
Kekurangan Perjan:
1) Terdapat kebatasan dalam hal anggaran pemerintah untu kmengisi
formasi yang ada di perjan.
2) Pihak lain dilarang turut campur dalam urusan pengolahan perjan
kecuali direksi.
15
3) Waktu kepengurusan dan pengelolahan perjan dibatasi dengan undang-
undang yang berlaku (terikat) atau tidak bebas dalam mengelolah
perjan.
4) Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan
Pengawas dibebankan pada perjan.
Ciri-ciri Perum :
1) Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi diperbolehkan
untuk mencari keuntungan.
2) Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.
3) Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan negara atau
pegawai negeri.
4) Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.
Kelebihan Perum
1) Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.
16
2) Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
3) Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan Perum:
1) Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan
Negara.
2) Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan
perum.
3) Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
Contoh Perum:
Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum
Damri, Perum Pegadaian, dll.
17
6) Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan
rakyat.
7) Sebagai sumber pemasukan negara.
8) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara lain, baik berupa
bank maupun nonbank.
9) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN
di pengadilan
Kelebihan BUMD:
1) Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui
peetapan harga produk (barang dan harga) yang memegang hajat hidup
orang benyak yang lebih murah karena subsidi oleh pemerintah.
2) Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis
tidak menguntungkan, namun produknya sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
3) Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat
diperoleh sumber daya manusia yang lebih berkualitas handal.
4) Mudah mengumpulkan modal, karena modal berasal dari kekayaan
negara atau daerah yang dipisahkan.
5) Pengelolaannya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk
pemerintah dan RUPS sehingga lebih berhati-hati dan profesional.
18
Kekurangan BUMD:
1) Keterbatasan kemampuan dan keahlia dalam mengelola BUMN dan
BUMD menyebabkan sering menderita kerugian.
2) Pada situasi tertentu bertindak sebagai perusahaan monopoli sehingga
penetapan harga ditentuka sepihak (perusahaan), bukan melalui
mekanisme pasar walaupun akhirnya untuk kesejahteraan rakyat.
3) Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Contoh Badan Usaha Milik Daerah antara lain: PDAM, PD Sari Petojo Solo,
PD Pasar Jaya Jakarta, Bank Jateng, Bank Jabar, Bank DKI, dan Bank Jatim.
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta.
Perusahaan perseorangan
Perusahaan Persekutuan (FIRMA)
Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)
Perseroan Terbatas (PT)
Yayasan
Koperasi
Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya
dimilki oleh negara baik seluruhnya maupun sebagian.
Perusahaan Perseroan
Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan Umum (PERUM)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya
berasal dari kekayaan daerah. Contohnya, PDAM, PD Sari Petojo Solo, PD
Pasar Jaya Jakarta, Bank Jateng, Bank Jabar, Bank DKI, dan Bank Jatim.
3.2. Saran
Diharapkan agar sebelum kita memulai sebuah usaha baik kecil maupun
besar kita harus mempertimbangkan secara matang. Jika tekad kita masih setengah-
setengah alangkah baiknya agar kita jangan melanjutkannya. Akan tetapi jika kita
telah bertekad dan tekad kita sangat kuat untuk memulainya, berarti kita harus siap
dengan segala macam resiko yang akan datang secara langsung dan tidak langsung.
20
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.shvoong.com/business-management/investing/2077020-
pengertian-lembaga-keuangan-bukan-bank/
(Diakses, 8 September 2018)
2. Bahan Pelatihan Konsultan KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank)
Bank Indonesia.
(Diakses, 8 September 2018)
3. www.wikiapbn.org/artikel/Penggabungan_Badan_Usaha
(Diakses, 8 September 2018)
4. http://www.altmanweil.com/index.cfm/fa/s.ps_detail/oid/24d1d279-3956-
4967-98f4-a88ad96e753a/Management__Governance.cfm
(Diakses, 8 September 2018)
5. Amirullah, dan Imam Hardjanto, 2005. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
(Diakses, 8 September 2018)
6. http://pengantar-bisnis.blogspot.com/2006/09/bentuk-bentuk-organisasi-
bisnis.html
(Diakses, 8 September 2018)
21