Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

BENTUK ORGANISASI USAHA

Oleh:

1. Nur Rahman 1605512027


2. Putu Aditya Wahyu Bahmanta 1605512031

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Bentuk Organisasi Usaha untuk memenuhi
Portofolio Kewirausahaan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1. Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku dosen pengajar mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan
kepada penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

Denpasar, 8 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

1.1. Latar Belakang ..........................................................................................1

1.2. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................................1

1.3. Metode Pengumpulan Data .......................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2

2.1. Pengertian Kewirausahaan ...................... Error! Bookmark not defined.

2.2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ........................................................2

2.3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ......................................................13

2.4. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ......................................................17

BAB III PENUTUP ...............................................................................................20

3.1. Kesimpulan..............................................................................................20

3.2. Saran ........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya


organisasiusaha dalam berbagai bentuk. Dari berbagai unit usaha yang ada di
sekeliling kita, dapat di amati bahwa masing-masing unit usaha kepemilikan
permodalan ,pembagian laba sampai tanggung jawab. Berdasarkan karakteristik
yang berbeda tersebut maka tiap unit memerlukan pengelolaan yang berbeda pula.
Setiap organisasi usaha yang didirikan dapat berbentukBUMS,BUMN,dan BUMD.

Dalam melaksanakan hubungan usaha ada yang kita rasakan memuaskan


tapi kadang juga tidak memuaskan. Untuk itu, kita harus mengetahui bentuk-bentuk
organisasi usaha, kelebihan serta kelemahannya.

1.2. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk organisasi usaha.


2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan organisasi usaha.
3. Untuk menambah wawasan tentang peranan badan usaha untuk
perekonomian Indonesia

1.3. Metode Pengumpulan Data

Data penulisan makalah ini dilakukan dengan mengambil data


melalui browsing dari internet.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Organisasi Usaha

Organisasi Usaha di definisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam


mengelola faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan.Pengertian lain
Badan usaha dalam buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi
yang menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
tujuan mencari keuntungan.

Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).

Badan Usaha menurut pemilkan modalnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta.
2. Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya
dimilki oleh negara baik seluruhnya maupun sebagian.
3. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya
berasal dari kekayaan daerah.

2.2. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dikelola oleh
perseorangan (pengusaha perseorangan). Pengusaha perseorangan dapat
memperoleh pinjaman dari kreditur unutk membantu kegiatan operasional
perusahaan. Tetapi, pinjaman itu tidak menggambarkan kepemilikan karena
wajib membayar sendiri semua utang akibat akibat pinjaman, namun tidak perlu
membagi laba kepada kreditur yang memberi pinjaman. Pengelolaan
perusahaan perseorangan langsung ditangani sendiri oleh pemiliknya.
 Ciri-ciri Perusahaan Perseorangan :
1) Dimiliki oleh perorangan

2
2) Pengelolaan terbatas atau sederhana
3) Modal tidak terlalu besar
4) Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.

 Kelebihan Perusahaan Perseorangan


1) Dapat dengan midah di bentuk.
2) Perangsang laba kuat, yang mempunyai arti bahwa pemilik berhak atas
seluruh laba perusahaan, sehingga menumbuhkan gairah untuk
memajukan perusahaan.
3) Pemilik mempunyai kebebasan dalam mengelolah perusahaan.
4) Merupakan oganisasi sederhana, sehingga biaya organisasinya pun
rendah.

 Kekurangan Perusahaan Perseorangan


1) Tanggung jawab utang yang tidak terbatas, artinya apabila terjadi
kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi dengan
menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi.
2) Kelangsungan hidup perusahaan atau kontinuitas perusahaan tidak
terjamin,karena hanya tergantung pada pemilik.
3) Kebutuhan modal yang dapat di penuhi pemilik perusahaan relatif kecil.
4) Relative bergantung pada pola pikir satu orang saja, apabila orang ini
tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan akan sangat
besar.

 Contoh Perusahaan Perseorangan


Antara lain, toko/warung, rumah makan, penginapan berskala kecil, dan
usaha foto copy.

2. Perusahaan Persekutuan (FIRMA)


Persekutuan (firma dan komanditer) merupakan bentuk organisasi bisnis di
mana dua orang atau lebih bertindak sebagai pemilik dari perusahaan sehingga

3
tanggung jawab dan hak yang ada akan ditanggung oleh mereka. Firma adalah
perseroan yang didirikan untuk menjalankan suatu perusahaan di bawah satu
nama dimana peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung
jawab sepenuhnya kepada pihak ketiga.
Hal-hal yang dimuat dalam Kontrak Persekutuan :
a. Nama dari persekutuan dan partnernya
b. Lokasi dan tipe usaha
c. Periode waktu yang tertulis dalam perjanjian
d. Jumalah dan jenis modal yang dikontribusi oleh setiap partner
e. Metode pembagian laba rugi di antara partner
f. Gaji, jumlah pengambilan dan bunga yang diizinkan pada modal
persekutuan
g. Kekuatan dan keterbatasan dari partner dalam manajemen
persekutuan.
h. Prosedur-prosedur pemasukan dan pemberhentian suatu partner dan
pemberhentian usaha.

 Ciri-ciri firma:
1) Dibentuk antara dua orang atau lebih dengan menggunakan nama
bersama.
2) Tanggung jawab anggota firma tidak terbatas
3) Modal diperoleh dari penyerahan sebagian atau seluruh kekayaan
pribadi

 Kelebihan Perusahaan Persekutuan ;


1) Modal tersedia lebih banyak
Apabila suatu individu tidak mempunyai cukup uang untuk memulai
suatu usaha, maka ia dapat mengundang seorang investor lain untuk
join sebagai partner.

4
2) Meningkatkan kepercayaan kreditor.
Karena dalam persekutuan lebih banyak pemilik, kreditor lebih percaya
dalam memberikan pinjaman.
3) Keahlian dan keterampilan bertambah
Adanya partner dengan berbagai latar belakang dapat saling
melengkapi satu dengan yang lainnya dalam hal keterampilan,
hubungan, dan keahlian.
4) Adanya kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang
Dengan adanya variasi dalam manajemen dan banyak sumber modal
akan dapat meningkatkan prospek dari persekutuan untuk tumbuh dan
dapat memperluas produksi dan pemasarannya.

 Kekurangan Perusahaan Persekutuan


1) Tanggung jawab tidak terbatas
Setiap partner bertanggung jawab atas kerugian disebabkan oleh
kesalahan atau hilangnya partner lain yang bertindak atas nama usaha
atau dengan kekuasaan partnernya.
2) Umur yang terbatas
Secara hukum, suatu peresekutuan dapat diberhentikan karena adanya,
kematian, ketidakmampuan atau penarikan salah satu dari partner.

 Contoh Perusahaan Persekutuan (Firma) :


Biasanya pengacara, penasihat hukum, konsultan bisnis dan akuntan public.

3. Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)


Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus
Didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama
dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.
Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah
sebagai berikut:

5
a. Persekutuan komanditer murni
Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama.Dalam
persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang
lainnya adalah sekutu komanditer.
b. Persekutuan komanditer campuran
Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan
tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan
sekutu lain atau sekutu tambahan menjadi sekutu komanditer.
c. Persekutuan komanditer bersaham
Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat
diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer
mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah
untuk menghindari terjadinya modal beku karena dalam persekutuan
komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah
disetorkan.

 Ciri-ciri Persekutuan Komanditer (CV)


1) Dibentuk antar satu atau beberapa orang yang mempercayakan
uangnya kepada atu orang atau beberapa orang yang menjalankan
usahanya.
2) Terdiri dari sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
3) Sekutu komanditer atau pasif adalah orang yang memberikan
modalnya dan tidak menjalankan perusahaan.
4) Sekutu komplementer atau sekutu aktif adalah orang yang menjalankan
perusahaan.
5) Tanggung jawab sekutu komanditer sebesar modal yang di tanamkan.

 Kelebihan Persekutuan Komanditer (CV)


1) Modal yang dikumpulkan lebih besar.
2) Kemampuan manajemennya lebih besar.
3) Pendiriannya relative lebih mudah.

6
 Kekurangan Persekutuan Komanditer (CV)
1) Tanggung jawab tidak terbatas.
2) Kelangsumgam hidupnya tidak menentu.
3) Sulit untuk menarik kembali modal yang telah di tanam, terutama bagi
sekutu pimpinan.

Lupiyoadi R. dan Wacik J (1998:60-61) mengungkapkan bahwa fungsi


dan kedudukan partner dalam sebuah peresekutuan dapart berupa :

a. Otensible partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang
akan dijalankan dan dikenal oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
partner. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai general partner.
b. Active partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yang
akan dijalankan. Partner jenis ini dapat juga berfungsi sebagai Otensible
partner.
c. Secret partner, merupakan partner yang berperan aktif pada bisnis yabng
akan dijalankan tetapiu kesertaannya dirahasiakan.
d. Dormant partner, merupakan partner yang berperan tidak aktif pada bisnis
yang akan dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak pada bisnis
yang akan dijalankan dan kesertaannya dikenal oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai partner.
e. Nominal partner, yaitu seoarang yang ikut seta dalam suatu CIV dimana
kesertaannyasebagai partner diwakili oleh seseorang.
f. Subpartner, yaitu seseorang yang dikontrak oleh partner di dalam CV untuk
turut membantu kelancaran jalannya CV yang bersangkutan.
g. Limited partner, merupakan partner yang harus dimintai persetujuannya
lebih dahulu apabila hartanya akan dijadikan modal kerja bagi CV yang ada.

 Contoh Persekutuan Komanditer (CV):


CV Mutiara Bahari kegiatannya memproduksi dan mendistribusikan
tempura dan bakso ikan.

7
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa
perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap
orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan
perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu
sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan
perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para
pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan
tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham
akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya
tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Pembagian perseroan terbatas :

a. PT terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya
kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). adi sahamnya
ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan
setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut.
b. PT tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya
berasal dari kalangan tertentu misalnya pemegang sahamnya hanya dari
kerabat dan keluarga saja atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada
umum.

8
c. PT kosong
Perseroan terbatas kosong adalah perseroan yang sudah ada izin usaha
dan izin lainnya tapi tidak ada kegiatannya.

 Ciri-ciri Perseroan Terbatas:


1) Modalnya terdiri atas saham-saham atau andil.
2) Kekuasaan tertinggi ada pada Rapat Umum Pemengang Saham
(RUPS).
3) Pemilik PT adalah pemegang saham.
4) Tanggungjawab pemegang saham terbatas pada modal yang di
tanamkan (pengelola PT adalah dewan direksi yang di awasi oleh
dewan komosaris).
5) Pemegang saham akan memperoleh keuntungan yang berupa dividend.
6) Dewan komisaris terdiri atas golongan atau beberapa orang pemilik
saham.

 Kelebihan Perseroan Terbatas :


1) Adanya tanggung jawab utang yang terbatas, diamana tanggung jawab
hanya terbatas atas jumlah saham yang dimiliki.
2) Adanya kemungkinan untuk memperjualbelikan saham yang
dimilikinya.
3) Umumnya memiliki jangka waktu operasi yang tidak terbatas.
4) Relatif lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dengaan nilai
nominal yang besar untuk jangaka waktu panjang dan tingkat bunga
yang rendah.
5) Adanya kemungkinan untuk, alih teknologi dan ilmu dimana para
pemegang saham dapat dengan mudah menyewa tenaga manajemen
profesinal untuk menjalankan perusahaan yang ada.

9
 Kekurangan Perseroan Terbatas:
1) Keterbatasan dalam jenis-jenis bidang usaha yang akan dijalankan,
dimana umumnya bidang-bidang usaha yang dijalankan oleh PT
ditentukan oleh izin yang dikeluarkan serta peraturan-peraturan yang
berlaku.
2) Adanya perbedaan kepentingan didalam menjalankan PT, dimana
terkadang pemilik saham minoritas dikalahkan oleh kepentingan
pemilik saham mayoritas.
3) Adanya kewajiban-kewajiban untuk membuat laporan ke berbagai
pihak.
4) Biaya yang tidak sedikit untuk mendirikan PT.
5) Adanya sistem pajak yang menyebabkan seorang pemegang saham
membayar pajak ganda yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen yang
diterima serta pajak individunya.

 Contoh:
PT Astra Honda Motor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
otomotif dalam hal perakitan sepeda motor. Perusahaan ini merupakan salah
satu anak perusahaan yang dipegang oleh Astra Internasional karena
dimiliki para investor asing sehingga kondisi manajemennya tertata dengan
sangat baik dan teratur. Perusahaan juga sangat mementingkan
kesejahteraan para karyawan. Mereka diberikan kebebasan mengemukakan
pendapat melalui Serikat Pekerja yang dipegang langsung oleh pihak
manajemen sehingga mereka mengetahui kondisi bawahnnya dan berusaha
untuk menjamin kesejahteraan para pekerja karena mereka beranggapan
jika karyawannya sejahtera, nyaman dalam bekerja produksi yang
dihasilkan akan meningkat. Kegiatan PT Astra Honda Motor adalah
memproduksi berbagai jenis sepeda motor bebek, sport dan matic; sebagai
agen tunggal pemegang merk; perusahaan manufaktur dan distributor
sepeda motor Honda. Modal untuk mendirikan PT Astra Honda Motor

10
adalah 50% dari PT Astra Internasional dan 50% dari Honda Motor Co.,
Ltd.

5. Yayasan
Yayasan adalah suatu badan usaha, tetapi tidak merupakan perusahaan
karena tidak mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan untuk sosial dan
berbadan hukum.

 Ciri-ciri Yayasan:
1) Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak di miliki oleh siapapun,
namun mempunyai pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan
yayasan.
2) Yayasan di bentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk
tujuan nirlaba, religious, social keagamaan, kemanusiaan, dan tujuan
ideal yang lain.
3) Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan
pejabat yang bersangkutan dengan pendirian yayasan.

 Kelebihan Yayasan:
1) Tidak mengambil keuntungan karena bergerak di bidang pelayanan
masyarakat.
2) Yayasan tidak dikenakan pajak.
3) Mempunyai rasa kebersamaan atau kekeluargaan sehingga dalam
suatu yayasan akan memperoleh daya saing yang lebih kuat.
4) Dana yang terkumpul berasal dari kekayaan seseorang atau
sekelompok orang yang dipisahkan dari kekayaan pribadi masing-
masing anggota.
5) Semua pendiri yayasan memiliki tanggung jawab yang terbatas
terhadap yayasan tersebut.

11
 Kekurangan Yayasan:
1) Keuntungan yang diperoleh yayasan hanya sekadar untuk menutupi
biaya yang dikeluarkan dalam usaha sosialnya atau tidak mencari
keuntungan.
2) Semua pendiri yayasan memiliki tanggung jawab yang terbatas
terhadap yayasan tersebut.
3) Yayasan mengumpulkan dana melalui donator tetap maupun tidak
tetap, menerima sumbangan yang tidak mengikat, hibah dan iuran
anggotanya
4) Yayasan mengandalkan sumbangan-sumbangan yang digunakan untuk
kegiatan sosial.

 Contoh Yayasan:
Yayasan Jantung Indonesia adalah lembaga nirlaba yang fokus pada
peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencegahan peyakit jantung dan pembuluh darah melalui pemasyarakatan
Panca Usaha Jantung Sehat.

6. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.

 Ciri-ciri Koperasi:
1) Sifat suka rela pada keanggotaannya
2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi
3) Koperasi bersifat nonkapitalis

 Kelebihan Koperasi:
1) Keanggotaan bersifat sukarela.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

12
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sesuai
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
4) Menimbulkan rasa mandiri, memberikan pendidikan mengenai
koperasi dan membuat anggotanya mempu bekerja sama.

 Kekurangan Koperasi:
1) Menetapkan harga pada saat biaya rata-rata mencapai minimum,
artinya harga ditetapkan pada saat AC=MC.
2) Dapat mengurangi partisipasi anggota terhadap koprasinya, sebab
tanpa menjadi anggota pun seseorang memperoleh harga yang sama
dengan anggota koperasi.
3) Operasi tidak dapat mempertahankan jumlah penjualan tertentu kepada
anggotanya dan selalu memenuhi permintaan anggotanya.

 Contoh Koperasi: Koperasi simpan pinjam.

2.3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1. Perusahaan perseorangan
Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau
Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang
pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan
kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari
kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham.
Saham kepemilikan Persero sebagaian besar atau setara 51% harus dikuasai
oleh pemerintah. Karena Persero diharapakan dapat memperoleh laba yang
besar, maka otomatis persero dituntut untuk dapat memberikan produk barang
maupun jasa yang terbaik agar produk output yang dihasilkan tetap laku dan
terus-menerus mencetak keuntungan.Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan
pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama
perusahaan > (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.

13
 Ciri-ciri Persero:
1) Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
2) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan yang berupa saham-saham.
3) Dipimpin oleh direksi.
4) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
5) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)

 Kelebihan Perusahaan Persero


1) Mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada
umum.
2) Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan
negara yang dipisahkan berupa saham–saham.

 Kelemahan Perusahaan Persero:


Tidak memperoleh fasilitas Negara dan Pegawainya berstatus sebagai
pegawai swasta.

 Contoh Perusahaan Persero:


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Garuda Indonesia (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan
PT POS Indonesia (Persero).

2. Perusahaan Jawatan (Perjan)


Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki
modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan
ditetapkan melalui APBN.
Perusahaan jawatan adalah BUMN yang seluruh modalnya termasuk dalam
anggaran belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan
. Tujuan perjan adalah pengabdian dan melayani kepentingan masyarakat yang

14
ditujukan untuk kesejahteraan umum, dengan tidak mengabaikan syarat
efisiensi , efektivitas, dan ekonomis serta pelayanan yang memuaskan.

 Ciri-ciri perjan adalah sebagai berikut:


1) Tujuan utama untuk melayani kepentingan masyarakat tanpa
melepaskan syarat efisiensi, efektivitas dan ekonomis.
2) Permodalan dan pembiayaan perusahaan termasuk dalam anggaran
belanja negara yang menjadi hak dari departemen yang bersangkutan.
3) Merupakan bagian dari departemen , dirjen, direktorat, atau pemerintah
daerah.
4) Dipimpin oleh kepala yang merupakan bagian dari suatu departemen.
5) Perjan memperoleh fasilitas negara.
6) Pegawai perjan adalah pegawai negeri.
7) Perjan berlaku hukum publik yang berarti bila perusahaan dituntut,
kedudukannya adalah sebagai pemerintah.

 Kelebihan Perjan:
1) Semua modal atau pembayaran keperluan perjan berasal dari
pemerintah.
2) Semua tata tertib tentang perjan jelas adanya karena sudah dimuat di
dalam undang-undang tentang perjan.
3) Semua anggota perjan merupakan orang-orang yang professional jadi
sedikit kemungkinan adanya kekacauan dalam perjan.
4) Perjan dapat menerima bantuan atau subsidi yang berasal dari APBN,
baik berwujud uang atau barang.

 Kekurangan Perjan:
1) Terdapat kebatasan dalam hal anggaran pemerintah untu kmengisi
formasi yang ada di perjan.
2) Pihak lain dilarang turut campur dalam urusan pengolahan perjan
kecuali direksi.

15
3) Waktu kepengurusan dan pengelolahan perjan dibatasi dengan undang-
undang yang berlaku (terikat) atau tidak bebas dalam mengelolah
perjan.
4) Semua biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan
Pengawas dibebankan pada perjan.

 Contoh Perusahaan Jawatan (Perjan):


Perjan RS Jantung Harapan Kita, Perjan RS Cipto Mangunkusumo dan
Perusahaan Umum KeretaApi

3. Perusahaan Umum (PERUM)


Perum, adalah BUMN yang modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan (PP no. 45 Tahun 2005).
Perusahaan umum atau disingkat perum adalah perusahaan unit bisnis
negara yang seluruh modal dan kepemilikan dikuasai oleh pemerintah dengan
tujuan untuk memberikan penyediaan barang dan jasa publik yang baik demi
melayani masyarakat umum serta mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengolahan perusahaan.

 Ciri-ciri Perum :
1) Bertujuan melayani kepentinan umum yang vital tetapi diperbolehkan
untuk mencari keuntungan.
2) Modal berasal dari kekayaan negara yang telah dipisahkan.
3) Pemimpin dan karyawan berstatus sebagai perusahaan negara atau
pegawai negeri.
4) Perum berada di bawah pimpinan dewan direksi.

 Kelebihan Perum
1) Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan Negara.

16
2) Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat.
3) Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.

 Kekurangan Perum:
1) Pengelolaan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan
Negara.
2) Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan
perum.
3) Pengelolaan perum secara ekonomis sulit untuk
dipertanggungjawabkan.

 Contoh Perum:
Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI), Perum Perhutani, Perum
Damri, Perum Pegadaian, dll.

2.4. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BUMD Mencakup semua badan usaha milik pemerintah daerah, yang


pengelolaan dan pembinaannya berada di bawah pemerintah daerah, jenis
kegiatannya antara lain meliputi penyediaan air minum, pengelolaan pasar,
penyediaan obyek wisata/taman hiburan dan sebagaianya. Pada umumnya
perusahaan ini berbentuk perusahaan daerah (PD) yang diatur berdasarkan
peraturan daerah.

 Ciri-ciri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD):


1) Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.
2) Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan
perusahaan.
3) Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan
kebijakan perusahaan.
4) Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
5) Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.

17
6) Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan
rakyat.
7) Sebagai sumber pemasukan negara.
8) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara lain, baik berupa
bank maupun nonbank.
9) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN
di pengadilan

 Fungsi dan peran BUMD dalam menunjang penyelenggaraan


Pemerintah Daerah :
1) Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah di bidang ekonomi dan
pembangunan.
2) Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan.
3) Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha.
4) Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat.
5) Menjadi perintis kegiatan yg tak diminati masyarakat.

 Kelebihan BUMD:
1) Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui
peetapan harga produk (barang dan harga) yang memegang hajat hidup
orang benyak yang lebih murah karena subsidi oleh pemerintah.
2) Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis
tidak menguntungkan, namun produknya sangat dibutuhkan oleh
masyarakat.
3) Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat
diperoleh sumber daya manusia yang lebih berkualitas handal.
4) Mudah mengumpulkan modal, karena modal berasal dari kekayaan
negara atau daerah yang dipisahkan.
5) Pengelolaannya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk
pemerintah dan RUPS sehingga lebih berhati-hati dan profesional.

18
 Kekurangan BUMD:
1) Keterbatasan kemampuan dan keahlia dalam mengelola BUMN dan
BUMD menyebabkan sering menderita kerugian.
2) Pada situasi tertentu bertindak sebagai perusahaan monopoli sehingga
penetapan harga ditentuka sepihak (perusahaan), bukan melalui
mekanisme pasar walaupun akhirnya untuk kesejahteraan rakyat.
3) Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

 Tujuan dari pendirian BUMD:


1) Memberikan sumbangsih pada perkonomian nasional dan penerimaan
kas negara dan daerah.
2) Mengejar dan mencari keuntuntungan
3) Pemenuhan hajat hidup orang banyak.
4) Perintis kegiatan - kegiatan usaha.
5) Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah.
6) Melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
7) Memperoleh keuntungan yang akan digunukan untuk pembangunan di
daerahnya.

 Fungsi dan peran BUMD dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah


daerah:
1) Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi
dan pembangunan.
2) Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan.
3) Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha.
4) Memenuhi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat.
5) Menjadi perintis kegiatan yang kurang diminati masyarakat.

 Contoh Badan Usaha Milik Daerah antara lain: PDAM, PD Sari Petojo Solo,
PD Pasar Jaya Jakarta, Bank Jateng, Bank Jabar, Bank DKI, dan Bank Jatim.

19
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ada beberapa bentuk badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).

 Badan Usaha Milik Swata (BUMS) adalah badan usaha yang seluruh
modalnya dimiliki oleh swasta.
 Perusahaan perseorangan
 Perusahaan Persekutuan (FIRMA)
 Persekutuan Komanditer (CV/ Commanditaire Vennotschop)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Yayasan
 Koperasi
 Badan Usaha Milki Negara (BUMN) adalah badan usaha yang modalnya
dimilki oleh negara baik seluruhnya maupun sebagian.
 Perusahaan Perseroan
 Perusahaan Jawatan (Perjan)
 Perusahaan Umum (PERUM)
 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang modalnya
berasal dari kekayaan daerah. Contohnya, PDAM, PD Sari Petojo Solo, PD
Pasar Jaya Jakarta, Bank Jateng, Bank Jabar, Bank DKI, dan Bank Jatim.

3.2. Saran

Diharapkan agar sebelum kita memulai sebuah usaha baik kecil maupun
besar kita harus mempertimbangkan secara matang. Jika tekad kita masih setengah-
setengah alangkah baiknya agar kita jangan melanjutkannya. Akan tetapi jika kita
telah bertekad dan tekad kita sangat kuat untuk memulainya, berarti kita harus siap
dengan segala macam resiko yang akan datang secara langsung dan tidak langsung.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.shvoong.com/business-management/investing/2077020-
pengertian-lembaga-keuangan-bukan-bank/
(Diakses, 8 September 2018)
2. Bahan Pelatihan Konsultan KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank)
Bank Indonesia.
(Diakses, 8 September 2018)
3. www.wikiapbn.org/artikel/Penggabungan_Badan_Usaha
(Diakses, 8 September 2018)
4. http://www.altmanweil.com/index.cfm/fa/s.ps_detail/oid/24d1d279-3956-
4967-98f4-a88ad96e753a/Management__Governance.cfm
(Diakses, 8 September 2018)
5. Amirullah, dan Imam Hardjanto, 2005. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
(Diakses, 8 September 2018)
6. http://pengantar-bisnis.blogspot.com/2006/09/bentuk-bentuk-organisasi-
bisnis.html
(Diakses, 8 September 2018)

21

Anda mungkin juga menyukai