Anda di halaman 1dari 9

1.

i
2. DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii


DAFTAR TABEL ....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 1
1.3. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1. Deskripsi Issue Pokok ............................................................................................. 2
2.2. Penjelasan Issue Pokok .......................................................................................... 2
2.3. Critical Review terhadap Substansi ......................................................................... 4
BAB III PENUTUP................................................................................................................. 6
3.1. Kesimpulan Pembahasan Issue Pokok ................................................................... 6
3.2. Lesson Learned ...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. vii

3. DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Kriteria Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2013 ................. 3
Tabel 2.2.2 Persentase Realisaasi Capaian Kinerja dan Anggaran Rencana Kerja SKPD
Triwulan III Tahun 2013 .................................................................................... 3

ii
4. BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam proses pembangunan daerah, senantiasa diperlukan sebuah proses
perencanaan pembangunan sebelum realisasi dari pembangunan itu sendiri. Tahap
perencanan diperlukan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
dengan maksud memperoleh capaian kinerja yag optimal dengan pengganggaran yang
efisien. Namun, dalam prakteknya seringkali ditemui ketimpangan atau
ketidakselarasan antara satu dokumen perencanaan pembangunan dengan dokumen
lainnya yang terkait.

Hal ini juga terjadi pada Kabupaten Grobogan. Di dalam jurnal yang berjudul
“Kajian Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Di Kabupaten Grobogan Tahun 2013”
membahas mengenai ketidakselarasan antara dokumen rencana Kerja SKPD dengan
Rencana Strategis SKPD serta antara dokumen APBD dengan dokumen RKPD.
Sehingga jurnal ini dapat menjadi bahan untuk mamahami bagaimana kondisi suatu
perencanaan dikatakan tidak selaras dengan relaisasinya baik dalam pelaksanan
kegiatan maupun dalam penganggarannya. Oleh karena itu, penulis menggunakan
jurnal ini untuk menjadi media pemahaman mengenai kinerja pembangunan daerah
yang berkaitan dengan mata kuliah yang diambil, yaitu Manajemen Pembangunan
Daerah.

1.2. Tujuan Penulisan


Adapun ujuan dari penulisan critical review ini adalah untuk memahami
bagaimana proses evaluasi kinerja pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan yang
terlaksana pada tahun 2013.

1.3. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan yang terdapat dalam makalah ini adalah
BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Bab II Pembahasan berisikan deskripsi issue pokok, penjelasan issue pokok,
dan critical review terhadap substansi.
BAB III PENUTUP
Bab III Penutup berisikan kesimpulan dan lesson learned.

1
5. BAB II PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Issue Pokok


Di dalam jurnal berjudul “Kajian Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Di
Kabupaten Grobogan Tahun 2013” menampilkan issue mengenai ketidakselarasan
antara Rencana Kerja SKPD Kabupaten Grobogan dengan Rencana Srategis SKPD
Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat diketahui dari adanya “kegiatan baru” yang
tercantum di dalam Rencana Kerja SKPD sedangkan “kegiatan baru” tersebut tidak
tertulis di dalam Rencana Strategis SKPD.

Karena adanya ketidakselarasan ini, hal ini berdampak pada ketidakselarasan


antara dokumen RKPD dengan dokumen penganggarannya (APBD). Telah ditemukan
beberapa kegiatan yang dianggarkan dalam dokumen APBD namun sebelumnya tidak
tercantum di dalam dokuen RKPD.

Maksud dari kegiatan evaluasi yang tertulis di dalam jurnal ini adalah untuk menilai
dan mengevaluasi pencapaian target-target renccana program dan kegiatan prioritas
daerah sebagaimana yang telah tertulis di dalam dokumen RKPD Kabupaten Grobogan
Tahun 2013. Hal ini juga secara hukum tertulis di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 32 Tahun 2012 tentang Pedman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013.

Metode evaluasi RKPD Kabupaten Grobogan menggunakan jenis data primer


yang berasal dari isian formulir evaluasi hasil RKPD Tahun 2013 per triwulan oleh
masing-masing SKPD. Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan per urusan
pembangunan daerah. Terdapat 2 teknik penilaian yang dilakukan, yaitu kinerja atas
indikator kinerja kegiatan pembangunan daerah dengan menghitung persentase antara
capaian kinerja per trwulan dengan target kinerja dalam RKPD atau Renja SKPD dan
penilaian kinerja anggaran dengan menghitung persentase antara target yang
ditetapkan dalam APBD dengan realisasi keuangan per triwulan.

Sehingga setelah melakukan analisis pada data yang ada yaitu dengan analisis
perbandingan, penulis menemukan beberapa ketidakselarasan antara capaian kinerja
dengan target kinerja serta antara target penganggaran yang ditetapkan dalam APBD
dengan realisasi keuangan. Hal inilah yang kemudian menjadi issue pokok yang penting
untuk dibahas.

2.2. Penjelasan Issue Pokok


Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) merupakan gabungan antara
Pemerintah Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) dengan dinas ataupun badan yang
berada di tingkat provinsi, kabupaten, ataupun kota. SKPD ini menyusun perencanaan
jangka menengah yang disebut dengan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renstra SKPD). Renstra SKPD ini ditetapkan dengan Peraturan Kepala SKPD
namun sebelum ditetapkan, Renstra SKPD terlebih dahulu harus disesuaikan dengan
RPJMD yang sudah ditetapkan oleh Kepala Daerah yang sudah dilantik sebelumnya
paling lambat 3 bulan sesudah pelantikan. Di dalam Renstra SKPD sendiri memuat visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesudai dengan
tugas dan fungsinya serta berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Sehingga

2
dalam perumusan isinya, Renstra SKPD tidaklah bisa menyimpang dari RPJMD yang
telah ditetapkan sebelumnya.

Hal ini juga berlaku dalam perumusan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD) yang
juga harus berpedoman pada Rencana Strategis SKPD serta mengacu pada
Rancangan Awal RKPD. Dari pemahaman ini, dapat diketahui bahwa dalam proses
penyusunan kegiatan pada Rencana Kerja SKPD haruslah selaras dan sepadan
dengan apa yang tercantum dalam Rencana Strategis SKPD. Apabila terdapat
ketimpangan atau ketidakselarasan dalam pelaksanaan atau eksekusi kegiatan
Rencana Kerja SKPD dengan Rencana Strategis SKPD, maka kondisi ini menyalahi
aturan yang tertulis dalam UU No. 25 Tahun 2004 dan UU No. 32 Tahun 2003.

Mengenai keterkaitan antara target anggaran dalam APBD dengan realisasi


keuangan, hampirlah sama dengan keterkaitan antara Rencana Kerja SKPD dan
Rncana Strategis SKPD. Dalam kegiatan penganggaran pembangunan untuk suatu
daerah, diperlukan perincian besaran dana yang dibutuhkan. Rincian dana yang
dibutuhkan ini telah tersusun dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) sehingga suatu realisasi keuangan baik yang telah dianggarkan tidaklah
lebih dari dana yang diperoleh berdasarkan jumlah kebutuhan dana yang tersusun
dalam dokumen APBD.

Dalam proses mengevaluasi kinerja pembangunan di suatu daerah, terdapat


kriteria Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD menurut Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 32 Tahun 2012 sebagai berikut:
Tabel 2.2.1 Kriteria Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2013

Kriteria Penilaian Interval Nilai Realisasi Interval Nilai Realisasi


No. Simbol
Realisasi Kinerja Kinerja 1 Tahun Kinerja s/d Triwulan III
1. Sangat Tinggi ST 91% - 100% 66% - 75%
2. Tinggi T 76% - 90% 56% - 65%
3. Sedang S 66% - 75% 46$ - 55%
4. Rendah R 51% - 65% 37% - 45%
5. Sangat Rendah SR <50% <35 %

Dari hasil evaluasi RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013, diketahui bahwa
rata-rata realisasi kinerja kegiatan yang telah terlaksana masih mencapai 42,26% dan
realisasi anggaran mencapai 47,95%.
Tabel 2.2.2 Persentase Realisaasi Capaian Kinerja dan Anggaran Rencana Kerja SKPD Triwulan III
Tahun 2013

Rata-rata Persentase Realisasi Capaian


Kinerja dan Anggaran Renja SKPD yang
No. Urusan
Dievaluasi Tahun 2013 (%)
Realisasi Kinerja Realisasi Anggaran
1. Kesehatan 76,53 55,60
2. Pekerjaan Umum 74,88 41,51
3. Perhubungan 42,36 59,66
4. Lingkungan Hidup 26,02 46,06
5. Kependudukan dan Catatan Sipil 55,77 62,39
6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
75,00 52,77
Anak

3
7. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 75,00 99,46
8. Penanaman Modal 00,00 25,36
9. Kebudayaan 48,21 61,04
10. Kepemudaan dan Olahraga 53,69 72,07
11. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 68,01 67,42

Berdasarkan hasil evaluasi RKPD Kabupaten Grobogan Tahun 2013, diketahui


bahwa persentase realisasi kinerja tertinggi berada pada urusan Kesehatan dengan nilai
76,53% dan realisasi anggaran tertinggi berada pada urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera dengan nilai 99,46%. Sedangkan realisasi kinerja dan realisasi
anggaran terendag berada pada urusan penanaman modal, yaitu dengan nilai 00,00%
untuk realisasi kinerja dan 25,00% untuk realisasi anggaran.

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa realisasi anggaran yang tercapai dalam
RKPD Kabupaten Grobogan belum mencapai target. Hal ini dikarenakan adanya
pengalokasian dana anggaran untuk kegiatan baru yang tidak tercantum dalam
Rencana Strategis SKPD. Hal ini menunjukkan bahwa adanya ketidakselarasan antara
dokumen perencanaan pembangunan dan penganggaran dengan realisasi kinerja dan
anggaran yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan.
Sehingga perlu adanya pelaksanaan monitoring secarai intensif mulai dari proses
perumusan dokumen perencanaan pembangunan hingga kegiatan pelaksanaannya
untuk menghindari ketidakselarasan antara kegiatan yang telah direncanakan dengan
kegiatan yang direalisasikan.

Di dalam jurnal juga tertulis bahwa dokumen APBD yang tersusun tidaklah selaras
dengan dokumen RKPD dimana dalam proses penyusunan dokumen APBD haruslah
berpedoman pada dokumen RKPD. Hal ini tercantum dalam UU No. 25 Tahun 2004 dan
UU No. 17 Tahun 2003 pasasl 17 ayat 2. Sehingga sudah dapat dipastikan akan ada
sanksi untuk ketidakselarasan antar realisasi dari dokumen-dokumen tersebut.

2.3. Critical Review terhadap Substansi


Dalam jurnal yang berjudul “Kajian Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Di
Kabupaten Grobogan Tahun 2013” membahas mengenai adanya ketidakselarasan
antara kegiatan pembangunan yang direncanakan dengan kegiatan pembangunan
yang direalisasikan. Hal ini dikarenakan adanya “kegiatan baru” yang muncul dalam
Rencana Kerja SKPD tetapi tidak tercantum dalan Rencana Strategis SKPD. Namun, di
dalam jurnal ini tidaklah menunjukkan jenis “kegiatan baru” yang bagaimana yang
terlaksana sehingga pembaca kurang memahami bagaimana teknik evaluasi yang
dilakukan penulis hingga menunjukkna hasil adanya ketidakselarasan antara Rencana
Kerja SKPD dengan Rencana Strategis SKPD.

Selain hal tersebut, pada data rata-rata realisasi kinerja serta realisasi kegiatan
yang menunjukkan angka 42,46% untuk realisasi kinerja dan 47,95% untuk realisasi
anggaran per triwulan III. Penulis menyampaikan bahwa angka realisasi kinerja
menunjukkan kriteria penilaian “sedang” namun berdasarkan tabel Kriteria Capaian
Kinerja dan Realisasi Anggaran RKPD Tahun 2013, angka tersebut berada pada kriteria
“rendah”. Hal ini menunjukkan bahwa realisasi kinerja RKPD Kabupaten Grobogan
berada pada katgori rendah, yaitu perlu adanya peningkatan dalam pengendalian baik
perencanaannya maupun realisasinya.

4
Penulis menyampaikan bahwa dokumen APBD tidaklah selaras dengan RKPD
namun tidak menunjukkan hal apa yang menjadi pokok bahasan dari ketidakselarasan
tersebut. Sehingga pembaca kurang memahami isu permasalahan yang terjadi dengan
baik.

5
6. BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan Pembahasan Issue Pokok


Kesimpulan dari pembahasan issue pokok yang telah dilakukan adalah dalam
pelaksanaan realisasi pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Grobogan terdapat ketidakselarasan yang nampak dari capaian realisasi kinerja yang
tidak memenuhi target capaian sekurang-kurangnya dengan persentase 46% untuk
dapat dikelompokkan dalam kategori “sedang”. Selain itu, dalam realisasi anggarannya
pun juga terdapat ketimpangan yaitu ditandai dengan munculnya “kegiatan baru”
sepertii yang dikatakan oleh penulis dimana ‘’kegiatan baru” ini muncul dalam Rencana
Kerja SKPD namun tidak tercantum dalam Rencana Strategis SKPD.

3.2. Lesson Learned


1. Proses perencanaan pembangunan dilakukan dengan mengkaji terlebih
dahulu apa yang menjadi prioritas dalam sebuah kegiatan pembangunan. Hal inilah
yang menjadi acuan perumusan anggaran dana yang dibutuhkan hingga pelaksanaan
realisasinya. Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat dipahami bahwa suatu
realisasi kegiatan perencanaan haruslah mengacu pada perencanaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar tidaklah terjadi ketimpangan atau
ketidakselarasan antara realisasi kinerja dengan capaian kinerja yang diharapkan. Perlu
juga melakukan monitoring secara intensif dalam tiap tahapan proses perumusan
kegiatan hingga realisasinya demi memenuhi target pencapaian pembangunan.
2.

6
7. DAFTAR PUSTAKA

Siswanto. 2014. Kajian Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Di Kabupaten Grobogan


Tahun 2013.Grobogan

Sumardi. 2010. Keterkaitan Kebijakan Perencanaan Pembangunan dan


Pengangggaran Daerah. Solo:Universitas Sebelas Maret

https://medium.com/@ceritapublik/sistem-perencanaan-pembangunan-di-indonesia-
b1e1527108cd (diakses ada 10 Maret 2018)

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/147-artikel-anggaran-dan-
perbendaharaan/9937-kebijakan-umum-anggaran-pendapatan-belanja-
daerah (diakses ada 4 Maret 2018)

vii

Anda mungkin juga menyukai