KELOMPOK 10
Oleh:
1. Chairat Umar (08)
2. Jihan Fahima (24)
3. Sri Rahayu (35)
X MIPA 1
SMA NEGERI 1 PEMALANG
Tahun Pelajaran 2015/2016
Kerajaan Tulang Bawang 2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“KerajaanTulang Bawang” ini. Makalah ini kami susun guna memenuhi tugas
sejarah mengenai kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia serta untuk
menambah pengetahuan tentang kesejarahan Nusantara.
Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada pihak-pihak yang
telah ikut andil dalam penyusunan karya tulis ini.
1. Ibu Nurokhah, S.Pd. selaku guru pembimbing Sejarah Indonesia.
2. Rekan-rekan kelompok 10
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa mendatang.
Pemalang, 06 Desember 2015
Penulis
Kerajaan Tulang Bawang 3
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................................................1
Kata Pengantar...............................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.I Latar Belakang......................................................................................................4
1.II Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.III Tujuan Penulisan...................................................................................................4
1.IV Manfaat Penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.I Asal muasal kata Tulang Bawang....................................................................5-6
2.II Bukti-bukti adanya Kerajaan Tulang Bawang.................................................6-7
2.III Raja-raja yang memimpin Kerajaan Tulang Bawang.........................................7
2.IV Sistem pemerintahan dan keadaan ekonomi masyarakat Kerajaan Tulang
Bawang...............................................................................................................8
2.V Peninggalan Kerajaan Tulang Bawang.........................................................8-10
2.VI Sebab runtuhnya Kerajaan Tulang Bawang.....................................................10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................................11
Saran............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
Kerajaan Tulang Bawang 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.I Latar Belakang
Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La P’o-Hwang) sempat di kenal di
tanah air. Meski tidak secara terperinci menjelaskan, dari sejumlah riwayat sejarah
maupun catatan penziarah asal daratan Cina, mengungkap akan keberadaan daerah
kerajaan ini.
1. II Rumusan Masalah
Bagaimana asal muasal kata Tulang Bawang?
Bukti apa saja yang dapat memastikan adanya Kerajaan Tulang
Bawang?
Siapa saja raja-raja Kerajaan Tulang Bawang?
Bagaimana sistem pemerintahan dan keadaan ekonomi masyarakat
Kerajaan Tulang Bawang?
Apa saja peninggalan Kerajaan Tulang Bawang?
Apa saja sebab-sebab runtuhnya Kerajaan Tulang Bawang?
1. IV Manfaat Penulisan
Bagi siswa:
Mengetahui asal muasal kata Tulang Bawang.
Mengetahui bukti-bukti yang menunjukkan adanya Kerajaan Tulang
Bawang.
Mengetahui raja-raja Kerajaan Tulang Bawang.
Mengetahui sistem pemerintahan dan keadaan ekonomi masyarakat
Kerajaan Tulang Bawang.
Mengetahui peninggalan Kerajaan Tulang Bawang.
Mengetahui sebab-sebab runtuhnya Kerajaan Tulang Bawang.
Bagi pembaca:
Memberikan pengetahuan umum mengenai Kerajaan Tulang
Bawang, meningkatkan rasa hormat dan menghargai sejarah, dan
meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.
Kerajaan Tulang Bawang 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.I Asal muasal kata Tulang Bawang
Mengenai asal muasal kata Tulang Bawang berasal dari beberapa sumber.
Keberadaan Tulang Bawang, dalam berbagai referensi, mengacu pada kronik
perjalanan pendeta Tiongkok, I Tsing. Disebutkan, kisah pengelana dari Tiongkok,
I Tsing (635-713). Seorang biksu yang berkelana dari Tiongkok (masa Dinasti
Tang) ke India dan kembali lagi ke Tiongkok. Ia tinggal di Kuil Xi Ming dan
beberapa waktu pernah tinggal di Chang’an. Dia menerjemahkan kitab agama
Budha berbahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.
Sewaktu pujangga Tionghoa I Tsing datang melawat dan singgah melihat
daerah Selapon, dari I Tsing inilah kemudian di sebut lahirnya nama Tola P’o-
Hwang. Sebutan Tola P’o-Hwang dari ejaan Sela-pon. Sedangkan untuk
mengejanya, kata Selapon ini di lidah I Tsing berbunyi So-la-po-un.
Berhubung orang Tionghoa itu berasal dari Ke’, seorang pendatang negeri
Cina yang asalnya dari Tartar dan dilidahnya tidak dapat menyebutkan sebutan so,
maka I Tsing mengejanya dengan sebutan to. Sehingga kata Selapon/Solapun
disebutnya To-La P’o-Hwang (Suara Pembangunan, 2005).
Memang hingga kini belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan
perkembangan kerajaan ini. Namun catatan Cina kuno menyebutkan pada
pertengahan abad ke 4 masehi seorang penziarah agama Budha bernama Fa-Hien
(337-422) pernah melawat ke Sumatera. Waktu itu, ketika Fa-Hien melakukan
pelayaran ke India dan Srilangka, tapi ia justru terdampar dan singgah di sebuah
kerajaan bernama To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang), tepatnya di pedalaman
Chrise (Sumatera). Catatan Fa-Hien tersebut menjelaskan akan keberadaan wilayah
Kerajaan Tulang Bawang. Namun dia tidak menyebut di mana persisnya letak
pusat pemerintahan kerajaan ini.
Menurut riwayat turun temurun yang dituturkan, mengenai penamaan
Tulang Bawang salah satu sumber menyebutkan bahwa sesuai dengan Kerajaan
Tulang Bawang yang hingga kini belum di dapat secara mutlak, baik keraton
maupun rajanya, demikian juga peninggalan-peninggalannya, bahkan abad
berdirinya pun tidak dapat dipastikan, sipat-sipat ini sama halnya dengan sipat
bawang. Bentuk bawang, dikatakan bertulang di mana tulangnya. Semakin dicari
semakin hilang (kecil), sampai habis tak bertemu dengan tulangnya.
Riwayat kedua, menurut cerita-cerita dahulu raja Tulang Bawang ini banyak
musuh. Semua musuh-musuhnya itu harus dibunuh. Karena tempat pembuangan
mayat ini di bawang atau lebak-lebak yang akhirnya tertimbunlah mayat-mayat
tersebut didalamnya, sampai tinggal tumpukan tulang-tulang manusia memenuhi
bawang/lebak-lebak di sungai ini, maka di sebut Sungai Tulang Bawang.
Riwayat ketiga, pada zaman raja Tulang Bawang yang pertama sekitar abad
ke IV masehi, dikisahkan permaisuri raja menghanyutkan bawang di sungai, yang
sekarang di kenal dengan sebutan Way (Sungai) Tulang Bawang. Kemudian
Permaisuri itu menyumpah-nyumpah “Sungai Bawang” lah ini. Semenjak itu,
Kerajaan Tulang Bawang 6
sungai tersebut dinamakan Sungai Tulang Bawang atau Kerajaan Tulang Bawang
(Hi. Assa’ih Akip, 1976).
Bila menggunakan pendapat Yamin, maka penamaan Tolang P’o-Hwang
akan berarti ”Orang Lampung” atau ”Utusan dari Lampung” yang datang ke negeri
Cina dalam abad ke 7 masehi. Yamin mengatakan, perbandingan bahasa-bahasa
Austronesia dapat memisahkan urat kata untuk menamai kesaktian itu dengan
nama asli, yaitu tu (to, tuh), yang hidup misalnya dalam kata-kata tu-ah, ra-tu, Tu-
han, wa-tu, tu-buh, tu-mbuhan dan lain-lain.
Berhubung dengan urat kata asli tu (tuh-to) menunjukkan zat kesaktian
menurut perbandingan bahasa-bahasa yang masuk rumpun Austronesia, maka
baiklah pula diperhatikan bahwa urat itu terdapat dalam kata-kata seperti to (orang
dalam bahasa Toraja), tu (Makasar dan Bugis). Dengan demikian, To-Lang P’o-
Hwang berarti To= orang dan Lang P’o-Hwang= Lampung. Sejak itu, orang-orang
menyebut daerah ini dengan sebutan Lampung (Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Lampung, 1977/1978).
Selain catatan dan riwayat, bukti adanya Kerajaan Tulang Bawang juga
berasal dari temuan makam raja-raja seperti Tuan Rio Mangku Bumi yang
dimakamkan di Pagardewa, Tuan Rio Tengah dimakamkan di Meresou dan Tuan
Rio Sanak dimakamkan di Gunung Jejawi Panaragan. Selain itu, ada pula makam
para panglima yang berada di sejumlah tempat.
Keadaan ekonomi
Berdasarkan catatan dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina
menyebutkan, dalam lawatannya ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah
Chrise. Di mana di tempat itu, walau kehidupan sehari-hari penduduknya masih
bersifat tradisional, tapi sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang
dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang
bahannya dari pohon Aren.
a. Tanah/daerah :
Segala tanah yang didiami oleh keempat marga di daerah Tulang Bawang itu
adalah tanah bekas Kerajaan Tulang Bawang, oleh karena itu keluar ia mempunyai
batas-batas tertentu, lebih jelas lagi batas-batas itu digariskan oleh apa yang
dinamakan PAKSI EMPAT ( 4 Paksi ) oleh Pemuka-pemuka Adat Pepadun yang
ada di Lampung Utara.
3.NEGERI BESAR
4.KOTA BUMI.
Batas-batas dari keempat daerah ini ada pada ketentuan-ketentuan Kota/Kampung
ini masing-masing.
b.Tulisan/aksara lampung :
d. Benda-benda kuno :
Kerajaan Tulang Bawang 10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kerajaan Tulang Bawang merupakan kerajaan Hindu yang terletak di
Lampung, raja-raja nya masih belum di ketahui secara pasti karena hanya
mengandalkan tuturan-tuturan masyarakat serta hal-hal lain karena
peninggalannya yang bukan berupa prasasti melainkan barang-barang seperti
yang sudah dipaparkan di atas.
B.SARAN
Ingat kata-kata Bung Karno “jas merah (jangan sekali-kali melupakan
sejarah) maka kita sebagai warga indonesia yang baik kita harus selalu mengingat
akan sejarah indonesia termasuk dari kerajaannya. Dalam makalah ini dibahas
Kerajaan Tulang Bawang maka kita harus mengingatnya dan jangan lupa menjaga
peninggalan-peninggalannya supaya anak cucu kita tetap bisa melihatnya dan
mengingatnya.
Kerajaan Tulang Bawang 12
DAFTAR PUSTAKA
Basundoro, Purnawan dan Dadang Supardan. 2014. Sejarah Indonesia Jilid II.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
http://northmelanesian.blogspot.co.id/2012/12/sejarah-kerajaan-tulang-bawang-
lampung
http://tulangbawangkab.go.id/index.php?pilih=hal&id=3
http://history.melayuonline.com/?a=a1Z1L29QTS9VenVwRnRCb20%3D=&l=ker
ajaan-tulang-bawang
http://hendrinunyai.blogspot.co.id
http://wikiwand.com