Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PENYEHATAN AIR A

CARA MENJAGA KUALITAS AIR BAKU

Disusun Oleh:

OPHELEIA MARGRET QMG MUNTHE

P07133318016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
2018
Cara Menjaga Kualitas Air Baku

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum sehingga
merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Air juga merupakan komponen
lingkungan hidup yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Itu bisa dilihat dari fakta bahwa 70 persen permukaan bumi tertutup air dan dua per tiga tubuh
manusia terdiri dari air (Asmadi, Khayan and Kasjono, 2011).
Menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih. Persyaratan ini meliputi syarat
fisik, kimia, bioligis dan radiologis.
1) Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa(tawar).
Warna dipersyaratankan dalam air bersih untuk masyarakat karena pertimbangan estetika. Rasa
asin, manis, pahit, asam dan sebagainya tidak boleh terdapat dalam air bersih untuk masyarakat.
Bau yang bisa terdapat pada air adalah bau busuk, amis, dan sebagainya. Bau dan rasa biasanya
terdapat bersama-sama dalam air. Suhu air sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih
25oC. Sedangkan untuk jernih atau tidaknya air dikarenakan adanya butiran-butiran koloid dari
bahan tanah liat. Semakin banyak mengandung koloid maka air semakin keruh.
2) Syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui
batas. Secara kimia, air bersih tidak boleh terdapat zat-zat yang beracun, tidak boleh ada zat-zat
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, tidak mengandung zat-zat yang melebihi kadar
tertentu sehingga menimbulkan gangguan teknis, dan tidak boleh mengandung zat kimia tertentu
sehingga dapat menimbulkan gangguan ekonomis.
3) Syarat Bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman-kuman patogen dan parasitik seperti kuman-
kuman typus, kolera, dysentri dan gastroenteris. Karena apabila bakteri patogen dijumpai pada
air minum maka akan menganggu kesehatan atau timbul penyakit. Untuk mengetahui adanya
bakteri patogen dapat dilakukan dengan pengamatan terhadap ada tidaknya bakteri E. Coli yang
merupakan bakteri indikator pencemaran air. Secara bakteriologis, total Coliform yang
diperbolehkan pada air bersih yaitu 0 koloni per 100 ml air bersih. Air bersih yang mengandung
golongan Coli lebih dari kadar tersebut dianggap terkontaminasi oleh kotoran manusia.
4) Syarat Radioaktif
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang
mengandung radioaktif seperti sinar alfa, gamma, dan beta.

Berikut adalah skema Cara menjaga standar baku mutu kualitas air secara hygiene dan sanitasi yang harus
diterapkan masyarakat.
Menurut PP RI No 66 Tahun 2014
pasal 12

Fisik Kimia Biologi Radioaktif

- Bau - Ph - Total bakteri - Nilai lepasan


- Kekeruhan - Fe koliform radioaktif
- Warna - Mn - Escheria coli
- Kesadahan

- Menjaga lingkungan - Meminimalisirkan - Mendaur ulang


- Pembuatan Septictank Penggunaan bahan kimia bahan bekas
yang kedap air - Tidak membuang limbah - Mengadakan
- Pengecekan saluran pabrik sembarangan penyuluhan
pipa air secara rutin - Membuang bahan kimia - Jarak pembuatan
- Menjauhkan kandang dengan benar septictank jauh dari
ternak dari sumur - Jarak penampungan sumber air
limbah cair jauh dengan - Melakukan
sumur pengurasan air
sumur
-

- Pengecekan saluran pipa


secara rutin
- Sumur diberi atap/pelindung

Anda mungkin juga menyukai