Content Penyederhanaan Izin Subsektor Migas PDF
Content Penyederhanaan Izin Subsektor Migas PDF
2
2
KementerianESDM RepublikIndonesia
1. Perizinan & Non Perizinan
3
3
KementerianESDM RepublikIndonesia
DASAR HUKUM PEMBERIAN PERIZINAN
1. Permen ESDM 29/2017 - Perizinan Kegiatan Usaha Migas
4
+26 NON PERIZINAN
5
KementerianESDM RepublikIndonesia
Penyederhaan Perizinan Migas
42 6
104
( ± 40 hari) (± 10-15 hari)
6
PERIZINAN ONLINE
1. Yang Sudah Online:
• Usaha Pengangkutan Migas (mulai proses permohonan, verifikasi dan
pemberitahuan diterima atau ditolak langsung secara online)
7
KementerianESDM RepublikIndonesia
Non Perizinan
(Rekomendasi/Persetujuan)
11
DIT. TEKNIK DAN LINGKUNGAN
1. Persetujuan Bahan Kimia yang Dapat Digunakan untuk 10. Rekomendasi Pemusnahan Bahan Peledak pada
Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran pada Kegiatan Usaha Migas (Perkap Polri 2/2008)
Kegiatan Usaha Migas (Permen Pertambangan 11. Persetujuan SKPI (dihapus & digabungkan
04/P/M/Pertamb/1973) menjadi no. 2)
2. Persetujuan Desain, Layak Operasi, dan Penggunaan 12. Persetujuan SKPP (dihapus & digabungkan menjadi
Peralatan (Permen ESDM 38/2017) no. 2)
3. Persetujuan Gudang Bahan Peledak pada kegiatan usaha a. Pressure Vessel e. Electrical & Power
Migas (Mijn Politie Reglement 1930 & Perkap Polri b. Rotating Equipment Equipment
2/2008)
c. Crane f. Pipeline
4. Penerbitan Nomor Pelumas Terdaftar (NPT) (Kepres
21/2001 dan Permen ESDM 53/2006) d. Storage tank g. Valves
5. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) (Permen ESDM 27/2008) 13. Pengangkatan Kepala Teknik dan Wakil Kepala
Teknik Migas (MPR Sb. 1930 No. 341, PP 17/1974
6. Penetapan Daerah Terbatas Terlarang Instalasi Lepas
dan PP 11/1979)
Pantai (UU 1/1973 & PP 17/1974)
14.Kualifikasi Prosedur Las (PP 11/1979)
7. Rekomendasi Pembelian, Penggunaan, dan Pemusnahan
Bahan Peledak pada Kegiatan Usaha Migas (MPR 1930 & 15. Kualifikasi Juru Las (PP 11/1979)
Perkap Polri 2/2008) 16. Surat Penunjukkan Perusahaan Jasa Inspeksi Teknik
8. Rekomendasi Pengelolaan Limbah Lumpur Bor dan Serbuk (PJIT) (diperbaharui no. 2)
Bor Pada Kegiatan Usaha Migas (Permen ESDM 45/2006) 17. Surat Izin Masuk Operasi Migas (PP 17/1974)
9. Izin Gudang Bahan Peledak pada kegiatan usaha Migas 18. Pengesahan Prosedur Hot Tapping (Permen
(Perkap Polri 2/2008) Pertambangan 06.P/0746/M.PE/1991 & SK DJM
12
84.K/38/DJM/1998)
2. Permen ESDM 38/2017
13
KementerianESDM RepublikIndonesia
Latar Belakang
Keselamatan terbitnya Permen 38/2017
dan
1 Merupakan peraturan pelaksanaan dari UU 44 prp 1960 7 Aturan lama:
& UU 8/1971, sebelum berlakunya UU 22/2001 tentang 1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977
Migas.
7 aturan lama
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag
2 Pasal 40 UU Migas, telah mengubah paradigma, bahwa 0233K/096/M.PE/1988
tanggung jawab keselamatan instalasi dan peralatan
4. SK DJM 43.P /38/DJM/1992
berpindah dari Pemerintah cq Pertamina menjadi ke
5. SK DJM 84.K /38/DJM/1998
BU/BUT.
6. SK DJM 21.K /38/DJM/1999
3 Terkait pelaksanaan pemeriksaan teknis instalasi &
7. SK DJM 39K /38/DJM/2002
peralatan diterbitkan sejak 1977 s.d. 1991.
“
1. Permen PE 05/P/M/PERTAMB/1977 Menghapus 7 peraturan
2. Permen PE 06.P/0746/M.PE/1991 PERMEN ESDM 38/2017 menjadi 1 Permen
3. Keputusan Bersama Men PE & Mendag Pemeriksaan Menghapus 7 izin/non-izin
0233K/096/M.PE/1988 Keselamatan Instalasi & menjadi 3 persetujuan
4. SK DJM 43.P /38/DJM/1992 Peralatan
5. SK DJM 84.K /38/DJM/1998 Pada Kegiatan Usaha Persetujuan Layak
6. SK DJM 21.K /38/DJM/1999 Minyak & Gas Bumi Operasi
7. SK DJM 39K /38/DJM/2002
Penelaahan desain Persetujuan desain
(Safety & TKDN)
Inspeksi & Pemeriksaan
1.Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) Persetujuan Penggunaan
Keselamatan (compliance)
2.Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan
(SKPP)
3.Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform (SKKP)
4.Izin Penggunaan Tangki Penimbun RiskBased ResidualLife
5.Persetujuan Sistem Alat Ukur Inspection Assesment
6. Izin Alat Ukur
7.Izin Sistem Alat Ukur
15
Perbedaan Implementasi
Tanggung Inspeksi & Metode dan Jangka
Jawab Pemeriksaan WaktuPemeriksaan Peralatan Tua Output
Keselamatan Keselamatan
Pemerintah & duplilaksi SKPI 5 thn diperlakukan SKPI
Badan Usaha pelaksanaan SKPP 3 thn sama dengan SKPP
pemeriksaan dan Izin alat ukur 2 thn peralatan baru SKKP
inspeksi : Izin tangki
Sebelum Izin sistem alat ukur 3
penyederhanaan • Migas penimbun
thn
• Badan Usaha Persetujuan alat
ukur
• Pihak ketiga
Izin alat ukur
(PJIT)
Izin sistem alat ukur
Inspeksi dilakukan Time base atau Risk Peralatan tua, Persetujuan Layak
oleh Badan Usaha Base wajib Operasi
(dapat dibantu Masa berlaku dilakukan Persetujuan
oleh Perusahaan Persetujuan layak RLA Desain
Inspeksi) Operasi dan RLA Persetujuan
PermenESDM Penggunaan
Migas melakukan Persetujuan dilakukan
No. 38/2017
pemeriksaan Penggunaan: untuk
keselamatan Time base 4 tahun, mengetahui
atau kemampuan
(compliance)
Sesuai hasil analisis Instalasi/
risiko peralatan
16
Contoh Implementasi Penyederhanaan Sertifikasi
1. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Instalasi (SKPI) Berdasarkan Permen ESDM 38/2017
2. Sertifikat Kelayakan Penggunaan Peralatan (SKPP) Persetujuan :
3. Sertifikat Kelayakan Konstruksi Platform (SKKP)
4. Izin Penggunaan Tangki Penimbun 1. Layak Operasi(PLO)
5. Persetujuan Sistem Alat Ukur 2. Desain
6. Izin Alat Ukur
7. Izin Sistem Alat Ukur 3. Penggunaan (PP)
# Contoh Penyederhanaan pada Sebelum Penyederhanaan Setelah Pemberlakuan
KKKS Eni Muara Bakau BV Sertifikasi Permen 38/2017
INSTALASI & EQUIPMENT JENIS & JUMLAHSERTIFIKASI JENIS & JUMLAHPERSETUJUAN REMARK
18
KementerianESDM RepublikIndonesia
RESUME PERMEN ESDM PENGGANTI PERMEN ESDM 27/2008
No. Perihal Permen ESDM No. 27/2008 Rancangan Perubahan
1 Masa berlaku SKT 3 tahun 5 tahun
2 Waktu penerbitan SKT 10 hari kerja 5 hari kerja
3 Periode pelaporan SKT 6 bulan 1 tahun
4 Perubahan klasifikasi Jasa 1. Jasa Perencanaan Konstruksi 1. Usaha Jasa Konsultansi Konstruksi
Konstruksi Migas (disesuaikan 2. Jasa Pelaksanaan Konstruksi (perencana dan pengawas)
UU ttg Konstruksi) 3. Jasa Pengawasan Konstruksi 2. Usaha Pekerjaan Konstruksi
3. Usaha Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
5 Penyederhanaan Klasifikasi a. Jasa Penunjang 4 Level (Bidang, Sub Klasifikasi Usaha menjadi 2 Level (Bidang, Sub
Usaha Penunjang Migas Bidang, Bagian Sub Bidang, Sub Bidang), pertimbangan:
Bagian Sub Bidang) 1. Membuka persaingan usaha lebih luas
b. Industri Penunjang 3 Level (Bidang, 2. Memudahkan Proses Pengadaan
Sub Bidang, Bagian Sub Bidang) Barang/Jasa
6 Rekomendasi dari Asosiasi Dipersyaratkan TIDAK DIPERSYARATKAN, dengan pertimbangan :
Usaha Penunjang Migas 1. Pengusaha tidak wajib menjadi anggota
asosiasi;
2. Anggota asosiasi dikenakan biaya;
3. Memperpendek birokrasi perizinan;
4. Peran Asosiasi (UU 1/1987 Pasal 4);
5. UU No 1/1987 Pasal 7, asosiasi di dalam
KADIN sebagai penyaluran aspirasi dan
kepentingan para pengusaha
7 Pembagian Jenis Perusahaan 1. Penunjang Migas Nasional; 1. Perusahaan Modal Dalam Negeri; dan
(disesuaikan UU No. 25 BKPM 2. Penunjang Migas Dalam Negeri; 2. Perusahaan Modal Asing.
ttg penanaman modal) 3. Penunjang Migas Transnasional/
Multinasional. 19
Perubahan Klasifikasi Bidang Usaha Penunjang Migas hanya Level 2 (Pasal 6 ayat (3)
LEVEL 1 LEVEL 2 (SUB BIDANG USAHA)
(BIDANG USAHA)
a. Jasa Konsultansi Konstruksi c. Pekerjaan Konstruksi
1.Jasa Konstruksi b. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Fasilitas
Migas
Migas …Pasal 6 ayat (1)
a. Survei Seismik Migas j. Pekerjaan Paska Operasi
b. Survei Non Seismik k. Perawatan dan perbaikan 1. Klasifikasi Bidang Usaha diatur
Peralatan dalam Peraturan Menteri hanya
c. Geologi dan Geofisika
l. Inspeksi Teknis sampai Level 2 (Subbidang
d. Pemboran Usaha)
m. Pengujian Teknis
e. Operasi Sumur Pemboran 2. Jasa Penyedia telah dinaikkan
dan Kerja Ulang n. Penelitian dan Pengembangan menjadi level 2 (subbidang)
2.Jasa Nonkonstruksi f. Pekerjaan Bawah Air o. Pendidikan dan Pelatihan dimana sebelumnya pada level 3
p. jasa penyedia material (bagian subbidang usaha)
Migas …Pasal 6 ayat (3) g. Pengelolaan Bahan
Peledak, bahan q. jasa penyedia peralatan 3. Level 3 (bagian subbidang), Level
Radioaktif, Limbah, 4 (subbagian subbidang) dan
r. jasa pengangkutan; Level 5 sudah tidak ada
Bahan Berbahaya dan
Beracun s. jasa pengamanan; 4. Subbidang usaha yang tidak
h. Pangkalan Logistik t. jasa penyedia tenaga kerja; berkaitan langsung dengan
(onshore/offshore base) u. jasa konsultansi minyak dan Usaha Migas tidak diatur
Klasifikasi. Contoh: catering, atk,
i. Pengoperasian dan gas bumi;
komputer, cleaning service,
Pemeliharaan v. jasa perekayasa alat ukur penyedia jaringan, pengarsipan
minyak dan gas bumi dokumen
3. Industri Penunjang
Migas..Pasal 6 ayat (4) a. Industri Material b. Industri Peralatan
20
4. BPH Migas
18
KementerianESDM RepublikIndonesia
Perubahan
LelangKlasifikasi Bidang
Ruas Transmisi Usaha
dan/atau Penunjang
Wilayah JaringanMigas hanya
Distribusi Level
(WJD) 2 (Pasal
Gas Bumi (1) 6 ayat (3)
USULAN PERSETUJUAN
USULAN PENYEM- PENYEMPUR- PENETAPAN PENGAJUAN EVALUASI
WJD PURNAAN NAAN SK WJD FS & FEED FS & FEED PENETAPAN
RIJTDGBN RIJTDGBN
FS & FEED
oleh BPH oleh MESDM oleh BPH oleh BU oleh BPH
oleh BPH
20
Perubahan
LelangKlasifikasi Bidang
Ruas Transmisi Usaha
dan/atau Penunjang
Wilayah JaringanMigas hanya
Distribusi Level
(WJD) 2 (Pasal
Gas Bumi (2) 6 ayat (3)
Perbandingan Peraturan BPH Migas Nomor 12 Tahun 2008 dan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Lelang Ruas
Transmisi dan / atau Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus:
Usulan Wilayah Ruas Lelang Dari Badan Pengatur Dari Badan Usaha & Badan
Pengatur
20
Perubahan Klasifikasi
NOMOR Bidang
REGISTRASI USAHAUsaha
(NRU) Penunjang Migas hanya Level 2 (Pasal 6 ayat (3)
BADAN USAHA
DASAR HUKUM
REVISI DOKUMEN
DOKUMEN
REGISTER
LENGKAP
& UPLOAD
DOKUMEN
VERIFIKASI DATA
NRU
20
TERIMA KASIH