Tumor Jinak Odontogen Rongga Mulut
Tumor Jinak Odontogen Rongga Mulut
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3Tujuan
2
5. Mampu memahami, mengetahui dan menjelaskan gambaran radiologi dan
HPA dari tumor jinak odontogen.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak ( benign neoplasm ) dan
neoplasia ganas ( melign neoplasm ). Neoplasia jinak adalah pertumbuhan
jaringan baru yang lambat, ekspansif, terlokalisir, berkapsul, dan tidak
bermetastasis ( anak sebar ). Neoplasia ganas adalah jenis neoplasia yang
pertumbuhannya cepat, infiltrasi ke jaringan sekitarnya, dan dapat menyebar ke
organ – organ lain atau mengalami metastase. Dalam istilah medis, neoplasma
sering disebut tumor.
Tumor – tumor odontogen adalah lesi yang kompleks dan memiliki sifat
klinis serta gambaran histopatologis yang bervariasi. Beberapa dari lesi tersebut,
adalah true neoplasia dan yang lainnya merupakan bentukan menyerupai tumor (
tumor – like malformation atau hamartomas). Sama seperti pembentukan gigi
normal, tumor – tumor odontogen merupakan interaksi antara epitel odontogen
dan jaringan ektomesenkim odontogen. Beberapa diantara lesi tersebut, hanya
melibatkan epitel odontogen tanpa melibatkan jaringan ektomesenkim odontogen.
Yang lainnya, melibatkan epitel maupun jaringan ektomesenkim odontogen,
disebut tumor campuran ( mixed odontogenics tumor ).
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Mapping
RONGGA MULUT
PATOGENESIS
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI HPA
1. Primer
5
Herediter
Hormonal
2. Sekunder
Usia
6
Mikroorganisme
Bahan kimia
Tembakau yang ada pada rokok dapat merusak DNA sel. Selain itu
alkohol juga mencegah perbaikan DNA yang rusak dan menghambat
protein P53 sehingga menghambat kemampuan tubuh untuk memperbaiki
sel yang rusak.
Radiasi
7
bom. Orang-orang tersebut memiliki resiko terkena kanker 2,6 kali lebih
besar dari yang tidak terkena radaisi
8
3.4 Klasifikasi Tumor Jinak Odontogen
Tumor-tumor odontoameloblastoma
Complex odontoma
Compound odontoma
Cementoblastoma
9
3.5.1 Tumor yang Berasal dari Jaringan Epitel Odontogen Tanpa
Melibatkan Ektomesenkim Odontogen
A. Ameloblastoma
• Gambaran Radiografi :
10
- Pada ameloblastoma multikistik : gambaran, radiografi
sangat khas pada lesi-lesi yang radiolusen
multikistik, jika berkembang menjadi lokus yang besar
digambarkan seperti buih sabun (soap bubble) & jika lokus
masih kecil digambarkan seperti honey combed,
terlihatbukal dan lingual korteks terekpansi, resorbsi akar
gigi, pada beberapa kasus berhubungan dengan erupsi M3.
- Pada ameloblastoma solid: menunjukkan adanya radiolusen
yang unilokuler, sebagian besar menyerupai tipe
multikistik. Gambaran Radiolusen berbentuk skallop tidak
teratur.
• HPA:
Ameloblastoma solid atau ameloblastoma
intraosseous multikistik secara histologi dapat menunjukkan
beberapa tipe tetapi yang paling umum adalah tipe folikular
dan tipe flexiform
- Type follikular : Mengandung pulau-pulau epitel yang
menyerupai epitel organ enamel di dalam stroma jaringan
ikat fibrous yang matang. Sarang-sarang epitel tersebut
mengandung sebuah inti yg tersusun longgar menyerupai
stellate reticulum organ enamel.
11
Ket :
Ket :
2 : Jaringan stroma
12
b. Ameloblastoma unikistik
• Gambaran Klinis:
- Pada umumnya pada usia muda,
- asymptomatik,
- menimbulkan pembengkakan pada rahang, pertumbuhan
lambat,
- lokalis.
• Radiografi:
- Tampak gambaran radiolusen berbatas jelas mengelilingi
mahkota M3 yang tidak erupsi.
- DD: kista primordial, kista radikuler, dan kista residual.
• HPA :
- Variasi gambaran histologis yang tampak: Luminal
ameloblastoma, Intraluminal ameloblastoma, Mural
ameloblastoma.
c. Ameloblastoma periferal
• Gambaran Klinis:
- Muncul dari sisa-sisa epitelial odontogen di bawah mukosa
rongga mulut atau dari epitel basal.
- Secara klinis simptomatis, bertangkai, ulserasi atau berupa
lesi mukosa alveolar.
- Diameter lesi <1,5cm,
- Ditemukan pada pasien usia lanjut.
- DD: fibroma
• Gambaran Radiografi :
13
- Tampak radiolusen, permukaan tulang alveolar sedikit
erosi.
• HPA:
- Menunjukan gambaran pulau-pulau epitel di dalam lamina
propia dibawah permukaan epitel, proliferasi epitel
mungkin menunjukkan gambaran mirip ameloblastoma
intraosseous yang type flexiform/folikuler.
Gambaran klinis
- Jarang ditemukan,
- tidak ada faktor predileksi,
- kebanyakan pada regio posterior madibula,
- symptomatis berupa sakit ringan,
- terdapat pembengkakan,
- terlokalisir,
- pertumbuhan lambat.
Radiografi
- Dijumpai lesi unilokuler, tetapi juga ditemukan
multilokuler lebih sering dari pada skallop.
- Adanya strktur berkalsifikasi dengan ukuran dan densitas
yg variatif. Berhubungan dengan adanya impaksi pada gigi
M3.
- Campuran antara radiolusen dan radiopak, denga pulau-
pulau padat banyak tersebar dan bervariasi di seluruh
bagian.
14
HPA
- Mempunyai gambar pulau-pulau tersendiri, epitel beruntai
dan lapisan sel epitel polihedral di dalam stroma fibrous yang
eosinofilik.
- Strukur hialin pada ekstraseluler.
- Struktur berkalsifikasi berkembang di dalam masa tumor
berbentuk cincin konsentral (liesegang ring calsification)
yang dapat bergabung &membentuk masa yang besar dan
kompleks.
A). Menunjukkan suatu bahan hyaline diantara sel-sel epitel tumor yang
berbentuk kuboid . B) Menunjukkan suatu bahan perkapuran ditandai
dengan tanda panah
15
tidak erupsi. Melibatkan proc. alveolar dan maksila. Tidak ada
faktor predileksi sisi dan jenis kelamin. Symptomatis berupa
sakit ringan berupa pembengkakan gingiva, Gigi goyang,
pertumbuhan lambat.
• Rontgenologis:
16
Pemeriksaan histokimia dan ultra struktur pada tumor ini menunjukkan
sel-sel bersih yang mirip ameloblas yang kaya dengan glikogen
• Gambaran Klinis :
Disebabkan hanya sejumlah kecil kasus-kasus yang pernah
dilaporkan, jadi hanya sedikit informasi klinis yang dapat diketahui
yang berhubungan dengan tumor ini, yaitu :
- Sebagian besar kasus yang didiagnosis melibatkan penderita pada
usia diatas 50 tahun,
- Dapat melibatkan mandibula dan maksila
- Symptomatis dan pembesaran rahang.
• Gambaran Radiografi :
• HPA :
3.5.2 Tumor yang Berasal dari Jaringan Epitel Odontogen dan Melibatkan
Ektomesenkim Odontogen dengan atau Tanpa Pembentukan Jaringan Keras Gigi
A. Ameloblastic fibroma
17
Merupakan tumor campuran jaringan Epitel dan jaringan
mesenkim.
• Gambaran Klinis:
Cenderung pada usia muda dekade kedua
Melibatkan laki-laki sedikit lebih umum dibandingkan
perempuan.
Lesi kecil asymtomatic, pada lesi yang besar menyebabkan
pembesaran rahang.
Sisi posterior mandibula paling sering, dan
pertumbuhannya lambat.
• Gambaran Radiografi :
• HPA:
18
Menunjukkan masa jaringan Lunak yang keras dengan permukaan
luar yang halus. Kapsul bisa ada dan tidak ada. Mengandung
jaringan mesenchim yang sangat banyak mirip dengan dental papil
yang primitif yang bercampur dengan epitel odontogen. Sel epitel
berbentuk panjang dan kecil dengan susunan beranastomose satu
dengan yang lainnya, tetapi hanya mengandung terdiri dari sekitar
dua sel yang berbentuk kuboid dan kolumnar.
B. Ameloblastic fibro-odontoma
• Gambaran Klinis:
Tumor ini biasanya ditemukan pada anak-anak dengan rata-rata
usia 10 tahun
Dapat melibatkan kedua rahang
Tidak ada faktor predileksi jenis kelamin
Pada umumnya asymptomatis, terlokalisir dan terjadi
pembengkakan setempat.
• Gambaran Radiografi :
19
Secara umum menunjukkan gambaran radiolusen unilokuler berbatas
tegas. Jarang ditemukan radiolusen multilokuler. Lesi mengandung
sejumlah bahan terkalsifikasi dengan radiodensitas dari struktur gigi.
Bahan kalsifikasi menunjukkan gambaran multiple, radiopak yang kecil
dan bergabung menjadi besar dan keras.
• HPA:
C. Odontoma
• Gambaran Klinis :
Asimtomatik
Lebih banyak di maksila
20
Gambaran Radiografi
- Compound odontomamenunjukkankumpulanstruktur yang
miripgigidenganukurandanbentukvariatifdikelilingidaerahradioluse
n yang tipis.
- Complex
odontomamenunjukkangambaranradiopakpadastrukturgigi yang
dikelilingigarisradiolusen tipis.
• HPA
Complex Odontoma,
menunjukkansebuahmassagigitidakberbentuk (amorf) yang
merupakanbentukan material gigi.
Compound Odontoma yang terdiridaristruktursementum (1),
dentin (2), danstruktursepertipulpa (3)
21
D.ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR
E.COMPLEX ODONTOMA
F.COMPOUND ODONTOMA
3.4.3 Tumor yang Berasal dari Ektomesenkim Odontogen Dengan atau Tanpa
Melibatkan Epitel Odontogen
A. Fibroma Odontogen
Gambaran Klinis :
Melibatkanusia 9 – 80 tahun (rata-rata 40 tahun)
Lesikecilasymptom
Lesibesarekspansirahang&gigigoyang
60% terjadi di maksilla (regio Premolar – Molar pertama)
Gambaran Radiografi :
Lesikecilterdapatradioliusenunilokulerdenganbatasjelas&seringb
erhubungandenganapikalgigi yang erupsi
Lesibesarradiolusenmultilokulerdanseringterjadiresorbsiakargigi
22
HPA
Fibroma odontogenterbagimenjadi 2, yakni :
Sederhana :mengandungfibroblas-fibroblas stellate yang sering
kali tersusundalmsebuahpola yang bergelungdegan fibril-fibril
kolagen yang jelas.
Kompleks : polalebihkompleks yang mengandungjaringanikat
fibrous seluler yang jelasdenganserabut-serabutkolagen yang
tersusundalamjalinanbudel
• Gambaran Klinis:
Jarang dijumpai, merupakan neoplasia yang pertumbuhannya
lambat
Terlokalisir, tapi mempunyai sifat invasif dan agresif
Berasal dari jaringan ikat dental papilla
Umumnya pada faktor predileksi usia, melibatkan kedua rahang
pada mandibula bisa korpus maupun ramus
Asymptomatis, menyebabkan gigi goyang, ekspansi menipis.
• Gambaran Radiografi :
Lesi tampak radiolusen yang dipisahkan oleh gambaran tulang
trabekular. Batas lesi dengan tulang tidak berbatas jelas.
23
• HPA:
Lesi menunjukkan adanya jaringan proliferasi myxoid dan di
beberapa tempat tampak jaringan fibrosa. Secara radiografis tak
berbatas jelas, tetapi pada gambran histologis masih tampak
kapsul fibrous. Vaskularisasi sedikit, hampir tidak ada.
C. Cementoblastoma
a. gambaran klinis
24
Gambaranklinissementoblastomapra-pembedahan
Gambaranklinissementoblastomapasca-pembedahan
b. gambaran radiologi
25
Gambaran radiografis sementoblas teknik panoramik
Gambaran radiografi lesi memperlihatkan suatu massa radiopak
yang melekat ke apeks gigi penyebab dengan batas lesi dipisahkan oleh
gambaran radiolusen tipis.
c.HPA
Gambaranmikroskopis cementoblastoma
26
BAB IV
KESIMPULAN
27