Laporan Kasus CHF
Laporan Kasus CHF
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI
Nama : Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 28 tahun
Alamat : Meranjat, OI.
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
MRS : 28 Agustus 2009
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak napas yang semakin berat ± 2 hari SMRS
2
Sejak ± 2 hari SMRS os mengeluh sesak napas bertambah berat. Sudah 5
hari os tidak melakukan pekerjaan apapun tapi sesak napas tetap ada meskipun os
beristirahat. Os tidak bisa tidur karena sesak semakin bertambah jika posisi
berbaring, os tidur dengan posisi setengah duduk. Sesak tidak dipangaruhi cuaca,
debu dan emosi. Bunyi mengi (-). Nyeri dada (-). Batuk (+), tidak berdahak, tidak
berdarah. Di malam hari os mengeluh mual (+), muntah (+), isi cairan berwarna
bening, frekuensi 2x dalam semalam. Bengkak pada kaki (-). Demam (-). BAK
biasa. BAB biasa. Lalu os berobat ke RSMH dan dirawat.
3
Keadaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit
Keadaan sakit : sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Gizi : kurang
Dehidrasi : (-)
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Nadi : 86 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 24 kali per menit, thoracoabdominal
Suhu : 36,7o C
Berat Badan : 40 kg
Tinggi Badan : 147 cm
IMT : 40/(1,47)2 = 18,51 (BB kurang)
Keadaan Spesifik
Kulit
Warna sawo matang, efloresensi (-), pigmentasi normal, ikterus (-), sianosis (-),
spider nevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), pertumbuhan rambut normal.
KGB
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axila, inguinal tidak teraba.
Kepala
Bentuk lonjong, simetris, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-),
deformitas (-).
Mata
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra
pucat (-), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke
segala arah baik, mata cekung (+).
Hidung
Bagian luar hidung tak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan
baik, selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).
Telinga
4
Pendengaran baik.
Mulut
Pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah kering (-), tepi lidah hiperemis (-),
lidah tremor (-), atrofi papil(-), stomatitis(-), rhagaden(-), bau pernapasan khas (-).
Leher
Pembesaran kelenjar thyroid (-), JVP (5+2) cmH2O, hipertrofi musculus
sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk(-).
Dada
Bentuk dada normal, retraksi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-).
Paru
Inspeksi : statis simetris kanan dan kiri, dinamis ka = ki, tidak ada yang
tertinggal
Palpasi : stemfremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi basah halus (+) di basal kedua paru,
wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba linea axilaris anterior sinistra ICS VI
Perkusi : batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri
linea axilaris anterior sinistra ICSVI
Auskultasi : BJ I & BJ II reguler, Murmur diastole apeks(+) Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : lemas, nyeri tekan daerah epigastrium (+), hepar teraba 2 jari
dibawah arcus costae. Lien tidak teraba.
Perkusi : thympani, shifting dullness (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Genital (Tidak diperiksa)
5
Ekstremitas
Ekstremitas atas : gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi
normal, telapak tangan pucat (-), jari tabuh (+), turgor <
2 detik, sianosis (-).
Ekstremitas bawah : gerakan bebas, jaringan parut (-), pigmentasi normal,
telapak kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali
lambat (-), edema pretibia dan pergelangan kaki (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
No Pemeriksaan Hasil
1 Hemoglobin 11,4 g/dl
2 Eritrosit 4.270.000
3 Hematokrit 35 vol%
4 Leukosit 15100/mm3
5 Laju Endap Darah 15 mm/jam
7 Hitung jenis 0/4/6/54/32/4
Kimia Klinik
No Pemeriksaan Hasil
1 BSS 100 mg/dl
2 Uric acid 6,1 mg/dl
3 Ureum 27 mg/dl
4 Kreatinin 0,9 mg/dl
5 Protein total 8 g/dl
8 SGOT 35 U/I
9 SGPT 16 U/I
10 Natrium 139 mmol/l
11 Kalsium 4,0 mmol/l
Ro/ Thorax:
Cor : Kardiomegali
Pulmo : Kongestif pulmonum, efusi pleura bilateral
EKG:
Irama sinus, Axis kanan, HR: 104x/m, gel P normal, PR interval 0,2 detik,
kompleks QRS 0,08 detik, R/S di V1 < 1, S V1 + R V5/V6 < 35 mm.
6
Kesan: RAD (Right axis deviation).
Urinalisa
No Pemeriksaan Hasil
1 Sel epitel +
2 Leukosit 8-10 LPB
3 Eritrosit 20-25 LPB
4 Silinder (granula) +
5 Protein +
6 Glukosa -
7 Nitrit -
Kimia Klinik
No Pemeriksaan Hasil
1 Cholesterol total 77 mg/dl
2 HDL 9 mg/dl
3 LDL 44 mg/dl
4 Trigliserida 124 mg/dl
7
5 LDH 697 mg/dl
6 Ureum 53 mg/dl
7 Kreatinin 0,9 mg/dl
8 Natrium 130 mmol/l
9 Kalsium 4,1 mmol/l
Seroimunologi
CRP : +
Kultur Urine:
Mikroskopis : Gram (-) basil (+)
Leukosit : 8-10/lpb
Eritrosit : 0-1/lpb
Hasil Biakan : Klebsiella pneumoniae
Jumlah koloni : > 100.000/ml
Ekokardiografi :
LV dilatasi, LA dilatasi, LVH (-), LV EF n, CEF 89,3 %, PR moderate, TR mild,
Mitral valve prolaps severe (PML flailed dengan MR severe) susp. ruptur chorda.
Diagnosis Akhir:
CHF ec MI/MS ec RHD
Penatalaksanaan :
Non Farmakologis :
- Istirahat (posisi setengah duduk)
- Oksigen 3 liter
- Diet jantung II
Farmakologis :
- IVFD D5 gtt x/m. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- Aspilat 1x80mg
- Ceftriaxon 2x1 gr
8
- Digoksin 1x1/2 tab.
- KCl 1x1
- OBH 3x1c
- Omeprazole 1x20 mg
- Laxadin syr 3x1c
- B1, B6, B12 3x1
Rencana Pemeriksaan:
- Kultur darah
- Kultur sputum
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
9
RESUME
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak napas yang semakin berat ± 2 hari SMRS
10
PEMERIKSAAN FISIK (tgl 9 September 2009)
Keadaan Umum
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 90/70 mmHg
Nadi : 86 kali per menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan : 24 kali per menit, thoracoabdominal
Suhu : 36,7o C
KEADAAN SPESIFIK
Telapak tangan dan kaki pucat (-). Sianosis (-). Tidak ada pembesaran KGB.
Eksoftalmus (-), telinga, hidung, dan mulut dalam keadaan baik. JVP (5+2) cm
H2O. Genital tidak diperiksa.
Paru:
Statis simetris kanan dan kiri, dinamis kanan dan kiri tidak ada yang tertinggal,
bentuk dada voussure cardiac, retraksi (-), stremfemitus kiri = kanan, sonor di
kedua lapangan paru, vesikuler normal, RBH(+) di basal kedua paru, wheezing (-)
Jantung :
Ictus cordis tidak terlihat, Ictus cordis teraba di ICS VI linea axilaris anterior
sinistra. Thrill (-), Batas kanan linea parasternalis dextra, batas kiri linea axillaris
anterior, batas atas ICS II, HR=86 kali/menit (reguler), murmur sistolik (+) grade
III, punctum maximum di katup mitral, gallop (-).
Abdomen
Datar, lemas, venektasi (-), nyeri tekan (+), batas paru hepar di ICS VI, hepar
teraba 2 JBAC, permukaan rata, tepi tumpul, dan lien tidak teraba, timpani,
shifting dullness (-), bising usus (+) normal.
Katanemia
Menarche pada usia 16 tahun. Haid terakhir ± 1 tahun yang lalu, teratur, lama 4-6
hari, jumlah sedang, tidak nyeri, leukhorrhea tidak ada, gejala klimakterium tidak
ada, sakit kepala tidak ada
11
Ektremitas
Ekstremitas atas : gerakan bebas, jari tabuh (+), sianosis (-).
Ekstremitas bawah : gerakan bebas, edema pretibia (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 28 Agustus 2009
Hematologi: hemoglobin 11,4 g/dl, eritrosit 4.270.000, hematokrit 35 vol%,
leukosit 15100/mm3, laju endap darah 15 mm/jam, hitung jenis 0/4/6/54/32/4.
Kimia Klinik: BSS 100 mg/dl, uric acid 6,1 mg/dl, ureum 27 mg/dl, kreatinin 0,9
mg/dl, protein total 8 g/dl, SGOT 35 U/I, SGPT 16 U/I, natrium 139 mmol/l,
kalium 4,0 mmol/l.
Foto Thoraks:
Cor : kardiomegali
Pulmo : kongestif pulmonum, efusi pleura bilateral
EKG:
Irama sinus, Axis kanan, HR: 104x/m, gel P normal, PR interval 0,2 detik,
kompleks QRS 0,08 detik, R/S di V1 < 1, S V1 + R V5/V6 < 3 detik.
Kesan: RAD (Right axis deviation).
12
Kultur Urine:
Mikroskopis: Gram (-) basil (+), Leukosit: 8-10/lpb, Eritrosit: 0-1/lpb, Hasil
Biakan: Klebsiella pneumoniae, Jumlah koloni: > 100.000/ml
Ekokardiografi :
LV dilatasi, LA dilatasi, LVH (-), LV EF n, CEF 89,3 %, PR moderate, TR mild,
Mitral valve prolaps severe (PML flailed dengan MR severe), susp. ruptur chorda.
Diagnosis Akhir:
CHF ec MI/MS ec RHD
Penatalaksanaan :
Non Farmakologis :
- Istirahat (posisi setengah duduk)
- Oksigen 2-3 liter
- Diet jantung II
Farmakologis :
- IVFD D5 gtt x/m. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- Aspilat 1x80mg
- Ceftriaxon 2x1 gr
- Digoksin 1x1/2 tab.
- KCl 1x1
- OBH 3x1c
- Omeprazole 1x20 mg
- Laxadin syr 3x1c
Rencana Pemeriksaan:
- Kultur darah
- Kultur sputum
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
13
Follow Up:
Tanggal 29 Agustus 2009
S Batuk kering, pusing, mual, muntah 2x/hr, nyeri ulu hati,
demam.
O: Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 90/60 mmHg
Nadi 120 x/menit
Pernapasan 20 x/ menit
Temperatur 38,8 0C
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea parasternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 120 x/ menit, murmur (+) sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien tidak
teraba.
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
Laboratorium Hematologi:
Hb: 11,4 g/dl, RBC: 4.270.000, Ht: 35 vol%, leukosit
15100/mm3, LED 15 mm/jam, hitung jenis 0/4/6/54/32/4%.
Kimia Klinik:
BSS 100 mg/dl, uric acid 6,1 mg/dl, ureum 27 mg/dl,
kreatinin 0,9 mg/dl, protein total 0,8 mg/dl, SGOT 35 U/I,
SGPT 16 U/I, natrium 139 mmol/l, kalium 4,0 mmol/l.
EKG:
Irama sinus, Axis kanan, HR: 104x/m, gel P normal, PR
interval 0,2 detik, kompleks QRS 0,08 detik, R/S di V1 < 1, S
V1 + R V5/V6 < 3 detik.
Kesan: RAD (Right axis deviation).
14
Ro/ thorax:
Cor : Cardiomegali
Pulmo : Congestive pulmonum
Pleural effusion bilateral
A CHF ec. MI/MS
Susp. PH
TR/AS/PS
Pneumonia
Phlebitis
P - Istirahat (posisi setengah duduk)
- O2 4 liter
- Diet jantung II
- IVFD D5 + 1 ampl Dobuject gtt x/mnt. (Mikro).
- Furosemid amp. 1x1 i.v.
- Digoksin 2x1/2 tab.
- Aspilat 1x80mg
- Ciprofloxasin 2x1 flash
- Omeprazole 1x20mg
- Laxadin syr 3x1c
- OBH syr 3x1c
- Paresetamol 500 mg (k/p)
Rencana - Observasi vital sign
- Thorax photo
- Ekokardiografi
- Monitor cairan dan elektrolit
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea parasternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 112 x/ menit, reguler, murmur (+) sistolik grade III
punctum maximum di katup mitral, gallop (-)
15
paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae, lien tidak
teraba.
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
16
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra, batas
kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 120 x/ menit, reguler, murmur (+)sistolik grade III
punctum maximum di katup mitral, gallop (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan
supra pubic (+).
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
Laboratorium Urinalisa:
Sel epitel +, Leukosit 8-10/LPB Eritrosit 20-25/LPB Silinder
(granula) +, Protein +, Glukosa (-), Nitrit (-).
A CHF ec. MI/MS
TR/AS/PS
PH
Pneumonia
Dispepsia
ISK -- DD/ Cystitis
P - Istirahat
- Diet jantung III
- O2 4 liter
- IVFD D5 + 1 amp dobuject gtt VIII/mnt. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Digoksin 2x1/2 tab.
- Aspilat 1x80mg
- Antasid syr 3x1c
- Ranitidin 2x150 mg
- Ciprofloxasin 2x1 flash
- Ambroxol 3x1c
- Laxadin syr 3x1c
- B1, B6, B12 3x1
- KCl 1x1
- Parasetamol 500 mg k/p
Rencana - Echocardiografi
- Kultur urin
17
Tanggal 2 September 2009
S Batuk kering, sesak napas.
O: Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 100/80 mmHg
Nadi 110 x/menit
Pernapasan 26 x/ menit
Temperatur 37,6 0C
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 110 x/ menit, murmur (+) sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Paru vesikuler normal, ronkhi basah sedang (+) di basal kedua
paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epgastrium (+), nyeri tekan
supra pubic (+).
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
Genitalia Tidak diperiksa
Ekstremitas Edema (-)
Clubing finger (+)
Sianosis (-)
BB: 40 kg.
A CHF ec. MI/MS fs NYHA III
TR/AS/PS
PH
Pneumonia
Dispepsia
ISK
P - Istirahat (posisi setengah duduk)
- O2 4 liter
- Diet jantung II
- IVFD D5 + 1 amp dobuject gtt VIII/mnt. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Digoksin 1x1/2 tab.
- Aspilat 1x80mg
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- KCl 1x1
- Ciprofloxasin 2x1 flash
- OBH 3x1c
- Antasid syr 3x1c
18
- Ranitidin 2x10 mg
- Laxadin syr 3x1c -
- B1, B6, B12 3x1-
- Parasetamol 500mg (k/p)
Rencana Ekokardiografi
Monitor cairan dan elektrolit
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 110 x/ menit, murmur (+)sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epgastrium (+), nyeri tekan
supra pubic (+).
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
19
P - Istirahat (posisi setengah duduk)
- O2 4 liter
- Diet jantung II
- IVFD D5 + 1 amp dobuject gtt VIII/mnt. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Digoksin 1x1/2 tab.
- Aspilat 1x80mg
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- KCl 1x1
- Ciprofloxasim 2x1 flash
- OBH 3x1c
- Antasid syr 3x1c
- Ranitidin 2x10 mg
- Laxadin syr 3x1c -
- B1, B6, B12 3x1-
- Parasetamol 500 mg (k/p)
Rencana - Konsul divisi Kardiologi
- Ekokardiografi
- Hb, WBC, LED, hitung jenis, ureum, kreatinin, Na, K,
Profil lipid, LDH, CRP.
- Monitor cairan dan elektrolit
20
Genitalia Tidak diperiksa
BB: 40 kg.
Laboratorium Hematologi:
Hb: 12 g/dl, Leukosit: 9300/mm3, LED: 8 mm/jam,
hitung jenis 0/0/0/68/30/2%.
Kimia Klinik:
CT: 77mg/dl, HDL 9mg/dl, LDL 44 mg/dl, TG 124 mg/dl,
LDH 697 mg/dl, Ureum 53 mg/dl, Kreatinin 0,9 mg/dl,
Natrium 130 mmol/l, Kalium 4,1 mmol/l.
Seroimunologi: CRP (+)
Echo:
LV dilatasi, LA dilatasi, LVH (-), LV EF n, CEF 89,3 %, PR
moderate, TR mild, Mitral valve prolaps severe (PMC
flacid MR), susp. ruptur chorda.
A CHF ec. MI/MS fs NYHA III
AV block grd. I, PML flail MR severe susp. ruptur chordae
TR/AR
Susp. Endokarditis
ISK
P - Istirahat (posisi setengah duduk)
- O2 4 liter
- Diet jantung II
- IVFD D5 + 1 amp dobuject gtt VIII/mnt. Mikro.
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Digoksin 1x1/2 tab.
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- KCl 1x1
- Laxadin syr 3x1c
- Ceftriakson 2x1 gr i.v. (ciprofloxasin stop)
- B1, B6, B12 3x1
Rencana - Kultur darah
- Kultur urin
- Kultur sputum
- Monitor cairan dan elektrolit
21
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 100 x/ menit, murmur (+)sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Paru vesikuler normal, ronkhi basah sedang (+) di basal kedua
paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri tekan
supra pubic (+).
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
Genitalia Tidak diperiksa
Ekstremitas Edema (-)
Clubing finger (+)
Sianosis (-)
BB: 40 kg
22
Tanggal 6 September 2009
S Batuk berkurang.
O: Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 100/80 mmHg
Nadi 100 x/menit
Pernapasan 24 x/ menit
Temperatur 36,1 0C
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba LAA sinistra ICS VI
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 110 x/ menit, murmur (+)sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Paru vesikuler normal, ronkhi basah sedang (+) di basal kedua
paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba,nyeri tekan epigastrium(+),supra pubik(-).
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
Genitalia Tidak diperiksa
Ekstremitas Edema (-)
Clubing finger (+)
Sianosis (-)
BB: 40 kg.
A CHF ec. MI/MS fs NYHA III
AV block grd. I PML flail MR severe susp. ruptur chordae
TR/AR
Endokarditis
ISK
P - Istirahat (posisi setengah duduk)
- Diet jantung II
- IVFD D5 mikro gtt x/mnt. ( drip dobutamin stop)
- Furosemid amp 1x1 i.v.
- Spiranolakton 1x 12,5 mg
- Aspilat 1x80mg
- Ceftriaxon 2x1 gr
- Digoksin 1x1/2 tab.
- KCl 1x1
- OBH 3x1c
- Omeprazole 1x20 mg
- Laxadin syr 3x1c
- B1, B6, B12 3x1
Rencana Monitor cairan dan elektrolit
23
Tanggal 8 September 2009
S Batuk
O: Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 100/80 mmHg
Nadi 100 x/menit
Pernapasan 22 x/ menit
Temperatur 36,1 0C
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis tidak teraba
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 110 x/ menit, murmur (+)sistolik grade III di katup
mitral, trikuspid, dan aorta dan pulmonal, gallop (-)
Paru vesikuler normal, ronkhi basah sedang (+) di basal paru
kedua paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
24
Tanggal 10 September 2009
S Batuk berkurang
O: Keadaan umum Tampak sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 100/60 mmHg
Nadi 92 x/menit
Pernapasan 22 x/ menit
Temperatur 36,1 0C
Keadaan spesifik
Kepala Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sklera ikterik(-)
Leher JVP (5+2) cmH2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Jantung I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis tidak teraba
P : batas atas ICS II, batas kanan Linea Sternalis dextra,
batas kiri LAA sinistra ICS VI
A : HR 110 x/ menit, murmur (+)sistolik grade III punctum
maximum di katup mitral, gallop (-)
Paru vesikuler normal, ronkhi basah sedang (+) di basal kedua
paru, wheezing (-)
Abdomen I : datar
P : lemas, hepar teraba 2 jari di bawah arcus coatae, lien
tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
P : thympani, shifting dullness (-)
A : bising usus (+) normal
25
Daftar Pengawasan Cairan
BAB III
26
ANALISIS KASUS
27
Pada pasien ini didapatkan tiga kriteria mayor. Pertama terdapatnya
paroksismal nokturnal dispneu dari hasil anamnesis. Kedua, dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan ronki basah sedang di basal kedua paru. Ketiga, dari
hasil pemeriksaan fisik perkusi jantung, didapatkan adanya pembesaran jantung.
Batas jantung kanan terdapat pada linea sternalis dekstra, batas kiri pada linea
axillaris anterior sinistra, dan batas atas pada ICS II. Hal yang sama juga
didapatkan dari hasil rontgen yang menyatakan bahwa pada pasien terdapat
kardiomegali. Keempat terdapat peninggian tekanan vena jugularis yaitu (5+2)
cmH2O.2,3,4
Sedangkan untuk kriteria minor didapatkan batuk malam hari. Kedua
terdapatnya dispnue d’effort yang didapatkan dari hasil anamnesis pasien
mengeluh sesak saat berjalan ke sumur (± 50 m). ketiga didapatkan hepatomegali
dari pemeriksaan fisik yaitu 2 JBAC (± 3 cm). keempat berdasarkan pemeriksaan
rontgen thorax didapatkan efusi pleura. Oleh karena itu pada pasien ini kami
simpulkan diagnosis fungsionalnya adalah CHF.3,4
Diagnosis anatomi ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik di mana
pada auskultasi jantung terdengar murmur pada keempat katup jantung. Hal ini
bersesuaian dengan hasil ekokardiografi yang menyatakan bahwa pada pasien ini
terjadi MVD (multi valve disease).2,3,4
Diagnosis etiologi yaitu RHD (Rheumatic Heart Disease). Diagnosis ini
ditegakkan berdasarkan kriteria Jones yang dimodifkasi oleh AHA, yaitu:3,5,9
Kriteria mayor:
1. poliartritis
2. karditis
3. korea
4. nodul subkutaneus
5. eritema marginatum
Kriteria minor:
1. klinis: suhu tinggi
2. sakit sendi : atralgia
3. riwayat pernah menderita DR/PJR
Dari kriteria di atas, ditemukan 1 kriteria mayor yaitu carditis dimana
ditemukannya bising sistolik pada keempat katup jantung dan os mengeluh
dadanya berdebar-debar. Untuk kriteria minor ditemukan adanya nyeri pada
28
persendian yang berpindah-pindah. Mulai dari persendian pada lutut, bahu dan
siku. Kriteria minor kedua yaitu pasien sering mengalami demam tinggi yang
hilang timbul, flu, dan batuk yang berulang-ulang sejak kecil. Dari gejala di atas
dapat ditegakkan diagnosis bahwa pasien menderita RHD.
Daftat Pustaka
29
1. Ismail. Gagal jantung kongestif. [Online] 1 Mei 2009 [akses 10 September
2009]. Available from: URL: http://www.gagal-jantung-kongestif.co.id.html.
2. Brashaers, Valentina L. Gagal jantung kongestif. Dalam: Aplikasi klinis
patofisiologi, pemeriksaan dan manajemen. 2nd ed. Jakarta: EGC.2007. p53-5.
3. Rani, A. Aziz, dkk. Gagal jantung kronik. Dalam: Panduan pelayanan Medik,
perhimpunan dokter spesialis penyakit dalam Indonesia. Jakarta: PB PAPDI.
2008,54-56.
4. Panggabean MM. Gagal Jantung. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III.
Edisi IV. Pusat Penerbitan IPD FK UI: Jakarta, 2006, 1503-1504.
5. Dayer M, Cowie MR. Heart failure: diagnosis and healthcare burden. Clin
Med 2004;4:13-8.
6. Mc Murray JJ, Pfeffer MA. Heart failure. Lancet 2005;365:1877-89
7. Braunwald E. Heart failure and cor pulmonale. Harrison’s Principle of Internal
Medicine. 16 ed. Chicago: McGraw-Hill; 2005. P. 1367.
30