Anda di halaman 1dari 21

KINERJA SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

“Studi Kasus KSPPS BMT MITRAMU Jepara”

Muhammad Mansur Hidayat


151130001514

PRODI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU)

JEPARA

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, Maha Kasih dan
Maha Sayang, yang telah memberikan keindahan nikmat sehat, rahmat, serta hidayah-
Nya, kepada penulis.

Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad

Penulis mengucapkan banyak terima kasih, kepada pihak – pihak yang telah mebantu
menyelesaikan tugas tentang Kinerja Sistem Pengendalian Internal Studi Kasus KSPPS
BMT MITRAMU Jepara dari Mata Kuliah Praktikum Managerial Perbankan Islam
dengan, tersampaikan kepada yang terhormat :

1. KSPPS BMT MITRAMU Jepara atas Kerjasamanya

2. Bapak Akhmad Shodiq dan Ibu Asmirah sebagai orang tua dan sekaligus sebagai
wali yang telah memberikan dukungan cinta dan kasih sayang serta Doa yang
Mustajab.

3. Ibu Mahmudatus Sadiyah, S.E., Sy., M.E.Sy.., selaku dosen mata kuliah.

4. Kepada teman – temanku yang juga banyak memberikan bantuan doa dan
semangatnya.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
yakni masih banyaknya kesalahan dan kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Jepara, 28 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii

PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Tujuan ............................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN......................................................................................................................... 5

A. Pelaku Sistem Pengendalian Internal di KSPPS BMT MITRAMU JEPARA ................ 5

B. Pelaksanaan Sistem Pengendali Internal di KSPPS BMT MITRAMU Jepara ............... 13

C. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian intern di KSPPS BMT
MITRAMU JEPARA. ..................................................................................................... 17

D. Apa saja solusi yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian internal di
KSPPS BMT MITRAMU JEPARA? ............................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 18

iii
PENDAHULUAN

A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian (pengawasan) dalam perspektif Islam didefinisikan sebagai upaya


untuk meluruskan yang tidak lurus, mengkoreksi yang salah, dan membenarkan yang hak
(Manan, 2000). Belum banyak yang tahu memang sistem pengawasan telah ada sejak
zaman Nabi Muhammad SAW dan sahabat dimana telah ada lembaga yang bernama
lembaga hisbah. Lembaga ini bertujuan untuk membantu umat manusia dalam beribadah
kepada Allah SWT dengan memastikan bahwa hak Allah maupun hak asasi manusia
telah diperhatikan dan dilaksanakan dengan benar (Shafeek, 2013; Kasim N., 2010;
Imran, Ahmad & Bhuiyan 2012).

Peran auditor syariah ini menyerupai peran muhtasib dalam lembaga hisbah
tradisional pada awal keislaman (Yaacob,H., 2012). Ini disebutkan bahwa kegiatan audit
merupakan sebuah proses pemeriksaan sistematis atas kepatuhan seluruh aktivitas LKS
terhadap prinsip syariah meliputi laporan keuangan, produk, penggunaan IT, proses
operasi, pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis LKS, dokumentasi dan kontrak,
kebijakan dan prosedur serta aktivitas lainnya yang memerlukan ketaatan terhadap
prinsip-prinsip syariah (Sultan, 2007).

Tujuan dari Lembaga hisbah ini ialah untuk memastikan dipatuhinya pelaksanaan
syariah dalam kehidupan masyarakat. Dalam prakteknya negara sebagai institusi yang
bertanggung jawab mengatur dan melaksanakan fungsi pengawasan, sementara itu
masyarakat umum sebagai bagian dari individu-individu dituntut pula untuk turut serta
melakukan pengawasan dalam bentuk “saling mengingatkan” dalam hak dan kesabaran”
dan “menyuruh kebaikan dan mencegah keburukan” berdasarkan pada prinsip-prinsip
umum hukum Islam yaitu: prinsip tauhid (ketuhanan), prinsip al-‘adl (keadilan), amar
ma’ruf nahi mungkar, al huriyyah wa al – mas’uliyyah (kebebasan yang
bertanggungjawab), prinsip al-musawamah (persamaan), al-ta’awun (tolong menolong)
dan tasamuh (toleransi). (Nurhasanah, 2013)

Mengulas tentang sistem pengendalian intern secara syariah pasti berhubungan


dengan konsep pengawasan Lembaga Keuangan Syariah secara etimology lughawi
1
berarti riqabah makna lughawi penjagaan, penyelenggaraan dan pemantauan,
sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 1, Sesungguhnya Allah senantiasa
mengawasi kalian. Pengawasan dalam pengertian istilah syariah bermakna pemantauan
(isyraf), pemeriksaan (muraja'ah) dan investigasi (fahsh) bertujuan untuk menjaga
manfaat (mura'at maslahah) dan menghindari kehancuran (idra’ mafsadah) (Ridwan,
2007).

Istilah pengawasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari
perkataan awas yang bermaksud memberi perhatian dilihat dengan baik, dalam arti
melihat sesuatu dengan teliti dan menyeluruh, kegiatan yang tidak lebih dari pada
memberikan laporan berdasarkan realitas sesungguhnya apa yang diawasi (Sujamto,
1986).

Sedangkan pengawasan dalam bahasa inggris disebut controlling. Istilah controlling


ini mempunyai arti lebih luas dari pengawasan. Namun dikalangan pakar-pakar artinya
disamakan dengan pengendalian. Bila diruntut dari asal kata Pengendalian ini berasal
dari kata kendali, kegiatan memperbaiki yang salah dan meluruskan arah yang benar.
(Situmorang, 1994)

Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia dalam prakteknya memiliki sejumlah


landasan dalam hal pengawasan, yaitu landasan syariah dan landasan hukum positif yang
berlaku di Indonesia. Konsep syariah mengacu pada Al-Qur’an sebagai sumber hukum
yang pertama dan konsep hukum positif yang berlaku mengacu pada regulasi perbankan
syariah yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sedangkan tujuan auditing ini tidak lain untuk memberikan opini atas laporan
keuangan yang disiapkan manajemen (perusahaan), dalam semua aspek material telah
sesuai dengan hukum dan prinsip syariah, AAOIFI, dan standar akuntansi nasional negara
yang bersangkutan. Tidak terbatas pada peraturan umum audit finansial tetapi juga
pandangan syariah (Hanifa, 2010).

Beberapa ayat-ayat di Al-Qur;an yang menunjukkan landasan syariah mengenal


fungsi audit diantaranya adalah sebagai berikut (Mardiyah, 2015):

QS. Al-Infithar: 10-12

Artinya:“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi


2
pekerjaanmu, yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat(pekerjaan - pekerjaan itu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

QS. Al- Insiqaq: 6-9

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju


Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan
kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang
mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan
gembira.”

QS. An-Naml: 20-21

“ Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata:“ Mengapa aku tidak melihat hud-
hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar – benar akan
mengadzabnya dengan adzab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali
jika benar-benar dia datang kepadaku

QS. Al- Baqarah: 282

Pembagian pengendalian dalam Islam menjadi tiga (Didin, 2003):


a. Tawa Shaubil Haqqi, saling menasehati atas dasar kebenaran dan norma yang jelas.
b. Tawa Shaubis Shabri, saling menasehati atas dasar kesabaran, dengan kata lain
pengendalian yang dilakukan berulang-ulang.

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat -menasehati supaya
menetapi kesabaran”(QS. Al-Ashr:3 )

3
c. Tawa Shaubil Marhamah, saling menasehati atas dasar kasih sayang, yakni
pengendalian dengan pendekatan secara personal dengan tujuan untuk pencegahan
(preventif).
Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar san
saling bepesan untuk berkasih sayang.”(QS. Al-Balad:17)

B. Rumusan Masalah

1. Siapa saja yang berperan dalam sistem pengendalian intern di KSPPS BMT
MITRAMU JEPARA?

2. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internan di KSPPS BMT MITRAMU


JEPARA?

3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian intern di
KSPPS BMT MITRAMU JEPARA?

4. Apa saja solusi yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian internal di
KSPPS BMT MITRAMU JEPARA?

C. Tujuan

1. Mengetahui siapa saja yang berperan dalam sistem pengendalian intern di KSPPS
BMT MITRAMU JEPARA.

2. Mengetahui Bagaimana penerapan sistem pengendalian internan di KSPPS BMT


MITRAMU JEPARA.

3. Mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian
intern di KSPPS BMT MITRAMU JEPARA.

4. Mengetahui apa saja solusi yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian
internal di KSPPS BMT MITRAMU JEPARA.

4
PEMBAHASAN

A. Pelaku Sistem Pengendalian Internal di KSPPS BMT MITRAMU JEPARA

Secara struktural, kepengurusan organisasi KSPPS BMT MITRAMU terdiri dari


struktur kepengurusan dan struktur organisasi. Keduanya mempunyai tugas dan
fungsinya masing-masing sesuai dengan AD/ART Lembaga.

Sumber: KSPPS BMT MITRAMU (2018)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pengurus

Berikut adalah peran sertanya dalam kepengurusan lembaga.

1. Rapat Anggota

Anggota koperasi adalah orang-orang/badan hukum koperasi yang mempunyai


kepentingan ekonomi yang sama sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa,
berpartisipasi aktif untuk mengembangkan usaha koperasi dan syarat-syarat lain yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi serta terdaftar dalam buku daftar
anggota. Setiap tahunnya koperasi mengadakan rapat anggota dan hal tersebut
menjadi kewajiban bagi pengurus koperasi untuk megadakannya.

2. Pengurus.

Pengurus merupakan salah satu diantara jajaran kepengurusan lembaga koperasi yang

5
dimana dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat tahunan pengurus ini bertanggung
jawab pada anggota.

3. Pengawas

Pengawas merupakan salah satu jajaran kepengurusan yang diberi kuasa untuk melakukan
pemeriksaan. Jabatan pengurus dan pengawas ini dipilih pada saat rapat anggota.

Sedangkan dalam manajemen operasional koperasi dijalankan oleh pengelola


yang terlibat dalam struktur organisasi KSPPS BMT MITRAMU JEPARA. Hasil
kinerjanya dipertanggungjawabkan kepada pengurus koperasi. Berikut adalah struktur
organisasi KSPPS BMT MITRAMU JEPARA sekaligus fungsi, tanggungjawab dan
wewenangnya dalam lembaga.

Sumber: KSPPS BMT MITRAMU JEPARA (2018)

Gambar 1 2 Struktur Organisasi Pengelola

Fungsi, tanggung jawab, dan wewenag masing-masing bidang

1. Manajer Utama/ Direktur


a. Fungsi Manajer Utama adalah:

6
1) Memimpin Koperasi di seluruh wilayah cabang sesuai dengan tujuan dan
kebijakan umum yang telah ditetapkan.
2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga
yang meliputi penghimpunan dana dan penyaluran dana yang merupakan kegiatan
utama lembaga serta kegiatan-kegiatan lainnya secara langsung berhubungan
dengan aktivitas utama tersebut dalam upaya pencapaian target.
3) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan para pembina
koperasi setempat, badan usaha lainnya
b. Tanggungjawab Manajer Utama adalah:
1) Menjabarkan kebijakan yang telah dibuat Pengurus & disetujui Rapat Anggota.
2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran koperasi dan rencana jangka
pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial)
kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota.
3) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan, pengangkatan,
pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi kebutuhan operasional koperasi.
4) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya harian dan
tercapainya target yang telah ditetapkan.
5) Mengamankan harta kekayaan (asset) agar terlindungi dari bahaya kebakaran,
pencurian, perampokan dan kerusakan.
c. Wewenang Manajer Utama adalah:
1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan
pembiayaan.
2) Menyetujui atau menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara
musyawarah dengan alasan yang jelas.
3) Menyetujui atau menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak melalui
prosedur.
4) Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan.
5) Memutuskan, menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain dalam sesuai
dengan kegiatan utama koperasi dengan alasan yang dapat diterima.
2. Pengawas Internal (SPI)
Sistem pengawasan internal merupakan kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh
pengawas, pengurus dan manajemen KSP dan USP Koperasi untuk mengamankan asset,
dan memberikan keandalan informasi khususnya pelaporan keuangan, dan kepatuhan
pada peraturan perundangan dalam menunjang efektifitas dan efisiensi koperasi. Serta
7
tidak melanggar prinsip-prinsip syariah.
a. Fungsi SPI adalah:
1) SPI berfungsi sebagai alat pengendalian untuk kepentingan pencegahan (preventif
control), pemeriksaan (detective control), dan koreksi (corrective control)
2) Pengumpulan data dan informasi, dan menyimpulkan atas segala transaksi
operasional mulai dari pencatatan hingga pelaporan.
3) Memonitor seluruh kegiatan transaksi operasional dan pembiayaan, dan
memastikan tidak terjadinya penyimpangan atas Standard Operating Procedure,
Memorandum, SK, dan fatwa DSN yang dikeluarkan serta membuat laporan hasil
kinerja pengawasan kepada direktur.
b. Tanggungjawab SPI adalah:
1) Bertanggungjawab memberikan informasi yang obyektif dengan kebutuhan
manajemen dan perkembangan baik di bidang manajemen dan bidang
operasioanal.
2) Bertanggungjawab dalam hal tata kelola arsip bukti-bukti nota debet atau nota
kedit, bilyet, dan lain-lan yang berhubungan dengan transaksi.
3) Membuat laporan berkaitan dengan hasil-hasil pemeriksanaan secara periode
(harian, mingguan, bulanan dan tahunan).
c. Wewenang SPI adalah:
1) Menggunakan fungsi pengawasan sebagai mekanisme pengontrolan cabang.
2) Memeriksa semua catatan, harta milik dan hutang, memeriksa semua tingkat
manajemen dan dapat memasuki semua unit kerja serta melakukan berbagai
teknik pemeriksaaan.
3) Meminta kebutuhan fasilitas pelaksanaan audit kepada bagian umum.
4) Meminta data dan informasi yang berkaitan dengan hal audit kepada manajemen.
5) Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan pimpinan untuk keperluan
publikasi.
3. Manajer Operasional.
a. Fungsi Manajer Operasional adalah:
Bertugas sebagai pengarah, pengontrol dan evaluator sluruh kegiatan operasional
koperasi dari unit bawah sampai unit pusat.
b. Tanggungjawab Manajer Operasional adalah:
1) Terciptanya pelayanan prima diseluruh kantor cabang
2) Terselesaikannya seluruh pekerjaan operasional di seluruh kantor cabang
8
3) Terciptanya tata kelola arsip yang baik dan dokumen lembaga dan dokumen
penting lainnya khususnya laporan harian, bulanan, dan tahunan.
c. Wewenang Manajer Operasional adalah:
1) Mengajukan rancangan biaya operasional dan kebutuhan lain yang mendukung
pekerjaan operasional cabang.
2) Mengajukan biaya operasional lembaga dalam batasan wewenang yang
ditetapkan.
3) Melakukan kontrol keuangan dalam lembaga, terutama seluruh laporan pada
bagian operasional.
4. Manajer Pemasaran
a. Fungsi Manajer Pemasaran adalah:
Sebagai perencana dalam pengembangan simpanan dan pembiayaan koperasi mulai dari
penetapan strategi hingga evaluasi kinerja serta menetapkan strategi penyelesaian
pembiayaan bermasalah (macet).
b. Tanggungjawab Manajer Pemasaran adalah:
1) Tercapainya target simpanan dan pembiayaan sesuai dengan perencanaan.
2) Mampu melakukan penilaian potensi cabang dan mengembangkan pasar.
3) Terselesaikannya permasalahan di tingkat pemasaran.
c. Wewenang Manajer Pemasaran adalah:
1) Menentukan target simpanan dan pembiayaan serta menyelesaikan pembiayaan
bermasalah bersama pimpinan.
2) Memberikan usulan dalam pengembangan potensi pasar, peluang, strategi kepada
manajemen.
3) Memberikan evaluasi kinerja pemasaran ditingkat cabang.
5. SDI dan Umum
a. Fungsi SDI dan Umum adalah:
Mengelolasumber daya insani lembaga agar sesuai dengan skill dan pasionnya masing-
masing untuk mencapai kinerja yang lebih produktif.
b. Tanggungjawab
1) Bertanggungjawab kepada manajemen dan bertanggungjawab secara langsung
kepada pimpinan untuk bidang SDI.
2) Bertanggungjawab dalam kebutuhan rumah tangga lembaga, inventaris, dan tata
kelola kantor seluruh cabang.

9
3) Menjadi penghubung baik antara pengelola, pengurus, dan pihak ekternal
lainnya.
c. Wewenang Manajer Pemasaran adalah:
1) Merumuskan kebijakan bersama pimpinan mengenai pengelolaan SDI.
2) Membuat laporan absensi, job description, dan pencapaian prestasi kinerja
seluruh karyawan dan melaporkannya kepada manajemen.
3) Memberikan rekomendasi promosi, mutasi dan rencana diklat karyawan.
1) Customer Service
a. Fungsi Customer Service adalah:
Sebagai mediator pelayanan produk simpanan dan pembiayaan. Bentuk pelayanannya
berupa pemberian informasi, mengarahkan anggota memilih produk sesuai dengan
kebutuhan.
b. Tanggungjawab Customer Service adalah:
1. Memberikan pelayanan prima kepada anggota dan calon anggota dalam
menawarkan produk.
2. Memberikan informasi yang benar dan obyektif mengenai produk simpanan dan
pembiayaan.
3. Memposisikan diri sebagai konsultan konsultan keuangan anggota.
c. Wewenang
1. Menutup rekening anggota tidak aktif, dibawah saldo minimum.
2. Melakukan pemindahbukukan anggota untuk kasus-kasus tertentu.
1) Teller
a. Fungsi Teller adalah:
Mengelola pelayanan transaksi simpanan dan pembiayaan di kantor.
b. Tanggungjawab Teller adalah:
1) Mengelola uang fisik kas agar terjaga keamanannya.
2) Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan sesuai dengan acuan manajer
operasional pusat.
3) Mengelola keuangan kas ditingkat cabang.
4) Melakukan pelayanan transaksi di kantor cabang yang bersangkutan dengan teliti
dan cermat.
5) Memastikan uang yang diterima dari anggota adalah uang asli.
c. Wewenang Teller adalah:

10
1) Menerima dan menolak transaksi sesuai dengan aturan SOP.
2) Mengeluarkan transaksi tunai anggota sesuai dengan bukti slip, kuitansi dan alat
bukti lain yang sah.
3) Memegang kas tunai sesuai dengan tanggungjawabnya.
2) Administrasi Pembukuan / (Back Office)
a. Fungsi Administrasi Pembukuan adalah:
Mengelola tata kearsipan di tingkat cabang baik berkas-berkas pembiayaan atau
dokumen lain yang dianggap penting untuk lembaga.
b. Tanggungjawab Administrasi Pembukuan adalah:
1) Menyelesaikan laporan keuangan di tingkat cabang seperti neraca, laba/rugi, dan
laporan keuangan lainnya.
2) Menyediakan data-data yang lengkap untuk analisa laporan lembaga.
3) Pengarsipan berkas-berkas yang berkaitan dengan simpanan dan pembiayaan.
4) Menjaga keamanan data-data.
5) Bersama teller melakukan analisa pengeluaran cabang.
3) Bagian pemasaran (Funding dan Financing)
a. Fungsi bagian pemasaran adalah:
Sebagai garda terdepan lembaga dalam menyebarluaskan produk ke masyarakat.
b. Tanggungjawab bagian pemasaran adalah:
1) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dimasyarakat kemudian melakukan
kerjasama dengan tim manajemen pemasaran pusat.
2) Mensosialisasikan produk simpanan dan pembiayaan lembaga.
3) Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak lembaga pendidikan, perkumpulan
atau kelompok masyarakat.
4) Melakukan monitoring simpanan dan pembiyaan yang disalurkan.
5) Membuat surat peringatan pembiayaan bila diperlukan
c. Wewenang bagian pemasaran adalah:
1) Memberikan usulan kepada manajer terkait pengembangan cabang.
2) Ikut mengusulkan penentuan target simpanan dan pembiayaan yang ditetapkan
pusat.
3) Ikut melakukan pengamanan berkas-berkas pembiayaan.
4) Ikut bersama tim penagihan dalam menangani pembiayaan macet.
5) Ikut memberikan informasi data pembiayaan atas persetujuan komite.

11
1) Tim Remedial
a. Fungsi Tim Remedial adalah:
Sebagai tim pendamping pembiayaan bermasalah diseluruh kantor cabang.
b. Tanggungjawab Tim Remedial adalah:
1) Mengontrol pembiayaan bermasalah diseluruh kantor cabang.
2) Menjadi pendamping tim collecting cabang dalam menyelesaikan pembiayaan
macet.
3) Menurunkan tingkat pembiayaan bermasalah yang sudah ada.
c. Wewenang Tim Remedial adalah:
1) Memperoleh fasilitas operasional dari kantor.
2) Berhak mengajukan rencana penghapusan pembiayaan kepada manajemen dengan
melampirkan keterangan yang lengkap.
3) Dapat memberikan usul dan saran kepada manajemen dalam mengelola
pembiayaan bermasalah.

Dalam proses penerapan pengendalian internal di KSPPS BMT MITRAMU


JEPARA ini berikut beberapa yang ikut berperan dalam Sistem Pengendalian Internal:

1. Direktur utama KSPPS BMT MITRAMU, sebagai pihak yang menetapkan


kebijakan strategis lembaga.
2. Audit Internal KSPPS BMT MITRAMU, selaku pihak yang ditugasi lembaga
dalam mengawasi jalannya kebijakan operasional sampai ditingkat cabang.
3. Pengawas, sebagai pihak yang mengawasi jalannya kinerja lembaga bersama tim
auditor internal.
4. Dewan Pengawas Syariah, sebagai pihak yang ditetapkan dalam struktural
organisasi pengelola untuk mengawasi jalannya produk khususnya pembiayaan
dan praktek langsung di lapangan.
5. Manajer Pemasaran, bertugas sebagai perencana produk, strategi dan evaluator
kinerja bagian funding dan financing.
6. Manajer Cabang, sebagai orang yang berperan pengendalian secara langsung di
kantor cabang.
7. Karyawan, sebagai pihak yang bersinggungan secara langsung dengan anggota dan
calon anggota baik funding maupun financing.

12
B. Pelaksanaan Sistem Pengendali Internal di KSPPS BMT MITRAMU Jepara

Seperti apa yang disampaikan oleh para pengelola KSPPS.

Audit Internal di lembaga ini bukan hanya sebatas audit pada tingkat AO simpanan
dan pembiayaan saja, namun juga audit di CS, audit teller, sampai tingkat manajer juga
teraudit. Meskipun pembentukan SPI ini terhitung baru yakni diakhir tahun 2015 namun
tidak menyurutkan langkah manajemen dalam melaksanakan kegiatan audit secara
profesional (Riyandono, 2018).

Kemudian ditegaskan oleh Kepala Cabang yang bahwa audit secara keseluruhan bisa
membentengi lembaga dari tindak kecurangan yang dilakukan secara terselubung.

Di KSPPS BMT MITRAMU ini, pelaksanaan audit internalnya dari tingkat bawah
seperti teler, CS, AO sampai atas. Saya kira ini adalah langkah preventif manajemen dan
dapat menjadikan langkah awal membentengi lembaga dari tindakan fraud dari pihak –
pihak yang mengambil kesempatan (Taqiyuddin, 2018).

Kemudian ditambahkan oleh para Account Officer yang menyatakan dukungan


adanya audit internal secara keseluruhan.

Awalnya kegiatan audit hanya sebatas audit kas, berkas dan itu hanya sebatas
lingkup teller. Tapi di dalam setahun ini lembaga memulai mencoba penerapkan
pengauditan di semua lini jabatan (Dahlan, 2018)

Pelaksanaan Audit Internal pada KSPPS BMT MITRAMU ini dilakukan setiap satu
bulan sekali oleh tim audit. Tim audit membawa panduan checklist audit kemudian
dicocokkan dengan keadaan asli masing-masing cabang yang diaudit. Berikut adalah
beberapa bentuk checklist panduan audit internal yang dilakukan oleh lembaga.

Dilaksanakan setiap bulan dengan pelaksanaan yang mendadak tanpa sepengetahuan


Karyawan ataupun Kantor Cabang yang sebagai sasaran Audit Bulanan.

13
Tabel 1 1 Checklist Audit Internal

No AUDIT CUSTOMER SERVICE Y T KET


1 Periksa kelengkapan administrasi pada aplikasi
pembukaan keanggotaan
a. Fotokopi KTP
b. Simpanan Pokok
c. Tanda tangan anggota
d. Cap Jempol
2 Periksa form keanggotaan dan mencocokkan dengan
software
3 Periksa kebersihan dan kerapihan pada customer service
4 Periksa kerapihan file administrasi anggota apakah
diadministrasikan dengan baik dan rapi
5 Periksa administrasi lainnya yang berhubungan dengan
tugas/kewajiban customer service.

AUDIT TELLER
1 Kas
a. Hitung Fisik
b. Bandingkan dengan kas software
2 Teliti kas sudah memenuhi ketentuan, antara lain
a. Limit kas cabang
b. Tidak terdapat pelanggaran prosedur otorisasi transaksi
c. Tidak menyimpan transaksi yang belum diproses
d. Pengaman kunci brankas
e. Alat-alat validasi
3 Periksa secara acak transaksi
a. Setoran Tunai
- Tanda tangan penyetor
b. Penarikan Tunai
- tanda tangan penarik
- tanda tangan AO/Kasir
c. Angsuran
d. Kas keluar/kas masuk
4 Review selisih kas dan prosedur yang digunakan untuk
melakukan koreksi terhadap selisih.
5 Periksa slip setoran dan slip penarikan yang sudah
divalidasi telah memenuhi ketentuan seperti:
a. Stampel
b. Tanggal
c. Paraf
6 Teliti transaksi harian, pastikan dapat selesai tepat pada
waktunya.
7 Yakinkah specimen tanda tangan anggota
8 Yakinkah pelayanan dilakukan dengan ramah, sopan, dan
tertib
9 Periksa materai yang ada sama yang disistem
10 Yakinkah peralatan berfungsi dengan baik
14
AUDIT SIMPANAN BERJANGKA
1 Cek data
a. Daftar rincian bilyet yang sudah digunakan/belum
b. Catatan manual deposito
c. Salinan Bilyet yang masih beredar
2 Periksa slip atau tembusan bilyet
3 Periksa kebenaran perhitungan dan pembayaran bagihasil
dengan cara melakukan pengujian dan pengambilan
sample.
4 Periksa pencairan apakah yang mencairkan orang yang
berkepentingan
5 Hitung persediaan blangko bilyet lalu cocokan dengan
catatan persediaan, pastikan bahwa tidak terdapat nomor
yang hilang, nomor yang diberikan kepada anggota
berurutan
6 Periksa setiap pembukuan telah disetujui oleh pejabat
yang berwenang.
7 Periksa pencairan telah disetujui oleh pejabat yang
berwenang
8 Pastikan catatatan persediaan seluruh transaksi bilyet
telah dicatat dengan benar
9 Pastikan catatan simpanan berjangka dilakukan setiap
hari
10 Pastikan segala komplain anggota baik mengenai
pelayanan, nisbah, bagihasil ataupun yang lainnya telah
ditangani dengan baik.
AUDIT SIMPANAN HARIAN
1 Sampling rekening simpanan harian anggota secara acak
yang dicetak dari komputet manupun manual (on the
spot)
2 Sampling pencocokan saldo buku manual dengan
saldosoftware
3 Sampling dari penutupan rekening dan rekening tidak
aktif
4 Sampling berkas pembukuan rekening simpanan harian
dari beberapa anggota
a. Pengisian formulir
b. Kelengkapan bukti diri
c. Tandatangan
d. Cap jempol
5 Periksa apakah setiap transaksi terdapat inisial petugas
yang memproses transaksi tersebut.
6 Periksa bagihasil pada simpanan harian, maupun
simpanan berjangka telah dilakukan dengan benar
7 Pemeriksaan terhadap prosedur penarikan simpanan
harian oleh kasir, untuk melihat apakah kasir melakukan
verivikasi terhadap tandatangan penarik dan tandatangan
penabung

15
8 Pemeriksaan penarikan diatas limit kasir dilakukan
melalui persetujuan pejabat yang berwenang
9 Pemeriksaan terhadap slip setoran, khususnya mengenai
tanggal dan stempel
10 Pemeriksaan pemblokiran rekening simpanan harian ada
perintah pemblokiran yang disetujui oleh pejabat yang
berwenang dan didokumentasikan dengan baik.
11 Pemeriksaan pengaktifan rekening yang diblokir ada
perintah yang disetujui oleh pejabat yang berwenang dan
didokumentasikan dengan baik.
12 Pemeriksaan transaksi yang melibatkan rekening
simpanan yang diblokir
13 Pemeriksaan dokumen pendukung untuk penutupan
simpanan dan pastikan apakah permintaan anggota atau
dilakukan BMT
14 Pemeriksaan transaksis simpanan harian untuk beberapa
periode

AUDIT FINANCING
1 Aspek Adminstrasi
a. Mengisi formulir dan menandatangani permohonan
menjadi anggota BMT dan permohonan pembiayaan.
b. Melengkapi persyaratan pengajuan pembiayaan:
fotokopi KTP suami istri, kk, 2 lembar dan foto agunan
c. Untuk agunan berupa kendaraan bermotor dilampirkan
fotokopu STNK dan BPKB yang berlaku, gesek rangka
dan mesin, untuk sertifikat disertakan tupi pajak.
2 Evaluasi terhadap dokumen
a. Realisasi Pembiayaan dibukukan
b. Periksa form pengajuan pembiayaan baru maupun
lanjutan, bilaada coretan harus disetujui oleh komite
pembiayaan, apakah akad sesuai dengan pengajuan
c. Periksa dan yakinkah perjanjian pembiayaan pengikatan
dilakukan notaris, jumlah pembiayaan dalam perjanjian
sesuai plafond, nisbah bagihasil telah sesuai, harga beli
sudah sesuai, jangka waktu telah sesuai
d. Telah ada persetujuan suami / istri penjamin(bila
penjamin orang lain tetapi masih dalam keluarga inti)
e. Terdapat tanda terima penerimaan jaminan
f. Terdapat tanda terima penukaran jaminan
g. Terdapat tanda terima pengambilan jaminan
h. Terdapat barang yang dijaminkan harus ada transaksi
dari bagian legal
Sumber: KSPPS BMT MITRAMU (2018)

16
C. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian intern di KSPPS
BMT MITRAMU JEPARA.

Karana perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam perbankan konvensional dan


syariah telah memberlakukan masalah dan tantangan dari audit dalam lembaga keuangan.
Beberapa masalah dan tantangan yang disorot seperti standar kecukupan untuk praktek
audit syariah, independensi praktisi audit syariah, kualifikasi praktisi audit syariah, dan
kurangnya akuntabilitas auditor syariah.

Maka kendala yang dihadapi SPI dalam Lembaga Keuangan Syari’ah tidak hanya
memiliki permasalahan sebagai auditor internal saja, tetapi juga harus cakap dan lebih
menguasai tentang Hukum Syari’ah.

Selain tentang kecakapan Materi Syari’ah, permasalahan yang dimiliki Auditor


Internal secara Psikologis adalah mengaudit dan menilai rekan kerjanya sendiri, yang bisa
membuatnya di jauhi ataupun ditakuti masing-masing rekan kerja terhadapnya.

D. Apa saja solusi yang dihadapi dalam menerapkan sistem pengendalian internal di
KSPPS BMT MITRAMU JEPARA?

Solusi yang sesuai dengan permasalahan pertama tentang kecakapan materi adalah
perlunya pembelajaran yang rutin tentang Prosedur kerja serta tentang hukum syari’ah,
melakukan study banding, pelatihan, serta sertifikasi juga diharapkan juga ada. Evaluasi
kinerja yang seharusnya sering dilakukan untuk menilai dirinya sendiri dalam kinerja
sebelum menilai rekan-rekannya.

Permasalahan psikologis yang dihadapinya dapat diselesaikan ataupun dikurangi


adanya dengan mementingkan profesionalisme dan objektifitas dalam bekerja serta selalu
menjaga hubungan baik dengan semua rekan-rekannya.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, M. (2018, Oktober 25). Penerapan SPI pada Lini Jabatan. (A. Ni'mah, Interviewer)

Harahap, D. (2002). Auditing dalam Perspektif Islam. Jakarta: PT. Pustaka Quantum.

Manan, A. (2000). Membangun Islam Kaffah. Jakarta: Madina Pustaka.

Ridwan, M. (2007). Konstruksi Bank Syariah Indonesia. Yogyakarta: Pustaka SM.

Riyandono, A. (2018, Oktober 24). Penerapan Sistem Pengendalian Internal pada KSPPS
BMT MITRAMU Jepara. (M. M. Hidayat, Interviewer)

Situmorang, V. M. (1994). Aspek Hukum Pengawasan Melekat. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujamto. (1986). Beberapa Pengertian di Bisang Pengawasan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Taqiyuddin, M. (2018, Oktober 25). Penerapan SPI terhadap Kantor Cabang KSPPS BMT
MITRAMU Jepara. (M. M. Hidayat, & A. Ni'mah, Interviewers)

18

Anda mungkin juga menyukai