Makalah Poliamida
Makalah Poliamida
Di Susun Oleh :
Dipika Saulantika
14230012
Pengertian
Ikatan amida dihasilkan dari reaksi kondensasi gugus amino dan asam
karboksilat atau gugus asam klorida. Suatu molekul kecil, biasanya air atau
hidrogen klorida dieliminasi. Kelompok amino dan kelompok asam karboksilat
bisa berada pada monomer yang sama, atau polimer dapat dibentuk dari dua
monomer bifungsional yang berbeda. Satu dengan dua gugus amino, dan yang lain
dengan dua asam karboksilat atau gugus asam klorida. Asam amino dapat diambil
dari monomer tunggal (jika perbedaan antara kelompok R diabaikan) bereaksi
1
dengan molekul identik untuk membentuk poliamida. Persamaan reaksinya dapat
terlihat pada gambar berikut :
Sifat Poliamida
Serat poliamida tahan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga. Serat
ini juga sangat tahan basa, rusak dalam asam kuat.dandapat dicelup dengan zat
warna dispersi asam dan basa. (Dewi,A 2012)
2
Morfologi Serat Poliamida
Serat poliamida dipintal dengan pemintalan leleh, seperti halnya serat buatan
lainnya. Poliamida mempunyai penampang melintang yang bermacam-macam,
tetapi yang paling umum bentuk trilobal dan bulat.
Serat poliamida memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan ketahanan kimia
yang cukup baik, oleh karena itu penggunaanya cukup luas. Dapat digunakan
untuk tekstil pakaian misalnya kaos kaki, pakaian dalam, baju olah raga sampai
pada penggunaan teknik seperti benang penguat ban, terpal, belt penarik dan lain
sebagainya.
3
dipintal. Menurut jumlah pengulangan unitnya, poliamida dapat dibedakan
menjadi:
homopolimer :
o PA 6 : [NH−(CH2)5−CO]n terbentuk dari ε-Caprolactam.
o PA 66 : [NH−(CH2)6−NH−CO−(CH2)4−CO]n terbentuk dari
hexamethylenediamine dan asam adipic.
kopolimer :
o PA 6/66 :
[NH(CH2)6−NH−CO−(CH2)4−CO]n−[NH−(CH2)5−CO]m terbentuk
dari caprolactam, hexamethylenediamine dan asam adipic.
o PA66/610 :
[NH−(CH2)6−NH−CO−(CH2)4−CO]n−[NH−(CH2)6−NH−CO−(CH2)8−
CO]m terbentuk dari hexamethylenediamine, asam adipic dan
asam sebacic.
Berdasarkan kristalinitasnya, poliamida dibedakan menjadi :
semi-kristalin :
o kristalinitas tinggi : PA46, PA 66.
o kristalinitas rendah : PA mXD6 terbentuk dari m-xylylenediamine dan
asam adipic.
amorf : PA 6I terbentuk dari hexamethylenediamine dan asam isophthalic.
4
P
H2NOC(CH2)4CONH2 2O3 NC (CH2)4CN + 2 H2O
dehidratasi (adiponitril)
(heksametilena diamina)
Gambar 1. Pembuatan serat poliamida
Stuktur fisika serat nilon secara umum terdiri atas dua bagian besar ,yaitu
amorf dan kristalin. Pada serat nilon ini komposisi kristalin sekitar 85 % sedangkan
bagian amorfnya 15 % .Sifat sifat fisik yang dimiliki serat nilon ini antara lain :
2. Elastisitas
Elastisitas nilon termasuk tinggi.Pada penarik 8% elastisitasnya masih
100 % sedangkan pada penarikan 16 % elastisitasnya 91%
5
3. Moisture Regain
Moisture regain pada kondisi standar adalah 4,2 %
4. Kilau
Sebelum penarikan nilon tampak suram ,tetapi setelah penarikan seratnya
menjadi berkilau dan cerah.Untuk mendapatkan serat yang suram
,kedalam polimernya perlu ditambahkan T1O2.
5. Titik leleh
Pada atmosfir nitrogen nilon meleleh pada suhu 2630C,sedangkan
diudara dapat meleleh pada suhu 2500C.Pada pemanasan 1500C diudara
selama 5 jam ,nilon dapat berubah menjadi kekuning kuningan
,sehubungan dengan itu ,pada pembakaran nilon tidak meneruskan api .
Stuktur kimia serat nilon merupakan rantai panjang senyawa poliamida yang
mempunyai gugus gugus amida (-CONH-) ,amino(-NH2) dan karboksilat (-
COOH). Nilon tahan terhadap pengerjaan asam asam lemah atau asam encer
.Asam asam kuat seperti HCl pekat pada suhu mendidih dapat menguraikan nilon
menjadi asam adipat dan heksametilena diamonium hidroklorida. Nilon sangat
tahan terhadap basa,pengerjaan dengan NaOH 10 % pada suhu 850C selama 10 jam
hanya mengurangi kekuatan nilon sebanyak 5%. Nilon tahan terhadap pelarut
pelarut yang digunakan pada pencucian kering . Pelarut yang biasa dipakai untuk
melarutkan nilon adalah asam formiat ,fenol dan kresol.
6
MEKANISME PENCELUPAN NYLON dengan ZAT WARNA ASAM
Nylon dapat dicelup dengna zat warna asam karena adanya gugus amina dan
amida pada struktur kimianya terutama pada gugusan aminanya akan menyerap
ion ion hydrogen dari larutan celup asamnya sehingga akan bersifat positif dari
muatan gugus tersebut ,yang selanjutnya akan berikatan dengan ion ion zat warna.
Dengan adanya penambahan asam dari larutan celupnya serat nilon akan
memiliki ion ammonium bebas yang mamungkinkan terjadinya ikatan dengan zat
warna asam.Reaksi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Serat nilon
Serat nylon akan menyerrap (mengikat) ion ion hydrogen (HT)dari larutan
yang mengandung asam ,dimana ion ion hydrogen tersebut akan diikat oleh gugus
amida ,amina atau gugus gugus karboksilat dengan membentuk ikatan garam yang
dapat mengikat anion dari molekul zat warna asam dengan ikatan elektrovalen.
Faktor factor yang mempengaruhi pencelupan nylon dengan zat warna asam :
8
DAFTAR PUSTAKA