Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DIMENSI DAN TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Dosen Pembimbing Rahmawati Eka Saputri, M.Si.

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Amalia Dwi Listyana (NIM : 17.86206.204)


2. Lusiana Della Paramita (NIM : 17.86206.221)
3. Eneng Emeliani A (NIM : 17.86206.234)
4. Inka Septiana (NIM : 17.86206.249)
5. Zahra Khoerunisa (NIM : 17.86206.250)
6. Wila Indah (NIM : 17.86206.254)
7. Silmi Lisani (NIM : 17.86206.272)
Kelas : 2 – D PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim. Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah


SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Dimensi dan Tugas Perkembangan Peserta Didik”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.

Tersusunnya makalah ini semoga bisa mendatangkan manfaat bagi pembaca.


Walaupun pada awal penyusunan makalah ini mengalami banyak hambatan dan
kesulitan. Namun alhamdulillah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
sekali kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman.

Tangerang, 11 April 2018

Penulis

i|Perkembangan Peserta didik


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Masalah 2
Bab II Pembahasan 3
A. Dimensi Perkembangan Peserta Didik 3
B. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik 4
Bab III Penutup 10
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10

Daftar Pustaka

ii | P e r k e m b a n g a n P e s e r t a d i d i k
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah kegiatan belajar-mengajar merupakan salah satu cara memenuhi
fungsi pendidikan nasional yang mana untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang cerdas, beriman dan percaya kepada Tuhan yang Maha
Esa.
Usaha yang nantinya dapat dilakukan oleh seorang pendidik yang
berkualitas adalah memahami bagaimana peserta didiknya. Dalam kegiatan
belajar mengajar, anak adalah subjek dan objek dari kegiatan pengajaran.
Kegiatan pengajaran akan tercapai bila peserta didik berusaha aktif untuk
mencapainya. Masing-masing peserta didik memiliki karakter yang berbeda antara
satu dengan yang lain. Peserta didik dapat dilihat dari perbedaan kemampuan
masing-masing anak.
Perbedaan perilaku ini bisa dikarenakan perbedaan kemampuan.
Perbedaan kemampuan ini ada yang menganggap disebabkan oleh kemampuan
manusia yang ditakdirkan tidak sama, ada pula yang beranggapan karena
perbedaan cara menyerap informasi dari suatu gejala (Bangsawan, 2006:4). Atau
dengan kata lain kecerdasan menjadi salah satu penyebab masing-masing peserta
didik memiliki perbedaan. Entah pembawaan sejak lahir atau pendidikan serta
pengalaman.
Betapa tingginya nilai keberhasilan seorang pendidik, program pengajaran
yang dilakukan secara baik dan sistematik tidak dapat berjalan dengan baik jika
pendidik tidak mengetahui bagaimana perkembangan peserta didik yang
dihadapinya. Oleh sebab itu, secara spesifik pendidik harus mengetahui
bagaimana anak didiknya secara mendalam. Perlu dilakukannya evaluasi terpusat
dari bagaimana memahami dimensi, tugas-tugas, tahapan perkembangan bahkan
sampai pada problema peserta didik yang sering terjadi.

1|Perkembangan Peserta didik


Sebagai pedoman dalam pencapaian setiap kegiatan belajar-mengajar,
pengajar diwajibkan mampu merumuskan tujuan pembelajarannya serta
memahami karakteristik perilaku dan kemampuan peserta didiknya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah dimensi perkembangan peserta didik ?
2. Apakah tugas-tugas perkembangan Peserta didik ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memaparkan dimensi perkembangan peserta didik.
2. Untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan peserta didik.

2|Perkembangan Peserta didik


BAB II
PEMBAHASAN

A. Dimensi Perkembangan Peserta Didik


Perkembangan manusia dapat dilihat dari multidimensi, baik fisik maupun
nonfisik. Perkembangan itu umumnya berlangsung secara sistematis, progresif,
dan berkelanjutan. Dan untuk hal-hal yang bersifat nonfisik, bisa saja sifat
perkembangannya berlangsung secara acak. Dimensi-dimensi perkembangan
individu, termasuk peserta didik dapat digolongkan menjadi :
1. Perkembangan fisik. Perkembangan fisik individu mencakup aspek-aspek
anatomis dan fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantiatif
pada struktur tulang, tinggi dan berat badan, dan lain-lain. Misalnya konstraksi
otot-otot, peredaran darah dan pernafasan, persyarafan sekresi kelenjar, dan
pencernaan. Perkembangan keduanya biasanya berjalan relatif seirama.
2. Perkembangan perilaku psikomotorik. Perkembangan ini menuntut koordinasi
fungsional antara sistem syaraf dan otot, serta fungsi-fungsi psikis.
3. Perkembangan bahasa. Manusia memiliki potensi dasar berbahasa, tergantung
pada dimana dia bermukim dan berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya.
4. Perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif sama dengan perkembangan
kapasitas nalar otak atau inteligensi. Dan perkembangan inteligensi
berlangsung sangat pesat sampai masa remaja.
Banyak versi teoritis mengenai tahap perkembangan kemampuan berpikir
atau kognitif anak. Teori tahap perkembangan kognitif dikemukakan oleh
psikolog Swiss, Jean Piaget (1896-1980). Menurut Piaget ada empat tahap
perkembangan kognitif manusia :
a. Tahap sensorimotorik (sensorymotor stage), yang berlangsung sejak
manusia dilahirkan sampai kira-kira berusia 2 tahun.
b. Tahap praoperasional (praoperational stage), yang berlangsung sejak kira-
kira anak berusia 2-7 tahun.
c. Tahap operasional kongkrit (cuncrete operational stage), yang berlangsung
kira-kira pada usia 7-11 tahun.

3|Perkembangan Peserta didik


d. Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terjadi antara
usia 11-15 tahun atau seusia sekolah menengah pertama hingga kelas
bawah sekolah menengah atas.
5. Perkembangan perilaku sosial. Manusia merupakan makhluk sosial, begitupula
dalam perilaku sosial tampak dalam peran yang ditampilkan, respon
interpersoanal yang berkaitan dengan kesukaan, kepercayaan terhadap individu
lain ataun respon ekspresif yaitu ciri-ciri respon interpersonal yang berkaitan
dengan ekspresi diri, kebiasaan-kebiasaan yang khas dan sebagainya.
6. Perkembangan moralitas. Dalam tahap perkembangan moral ini adalah ukuran
dari tinggi atau rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya.
7. Perkembangan bidang keagamaan. Manusia meyakini bahwa ada kekuatan
yang “Serba Maha” di luar dirinya. Sehingga inilah penghayatan dibidang
keagamaan, dalam apapun agama yang dianutnya.
8. Perkembangan konatif. Konatif merupakan perilaku yang berkaitan dengan
motivasi atau faktor penggerak perilaku yang berkaitan dengan motivasi atau
faktor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhan-
kebutuhannya. Dan motivasi ini bisa bersumber dari dorongan internal dan
eksternal.
9. Perkembangan emosional. Dalam perkembangan emosional melibatkan banyak
variabel, seperti rangsangan yang menimbulkan emosi, perubahan fisiologis,
suasana lingkungan, kondisi kesehatan, ketersediaan kebutuhan, iklim interaksi
dengan lingkungan dan orang lain.

B. Tugas-tugas Perkembangan Peserta Didik


Tugas perkembangan atau develompment task menurut Robert James Havirgust
adalah “tugas-tugas yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh setiap individu
pada setiap periode perkembangannya agar supaya individu tersebut menjadi
berbahagia”.
Menurut Hurlock, tujuan mempelajari tugas perkembangan sebagai berikut.
1. Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada periode usia-usia tertentu

4|Perkembangan Peserta didik


2. Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan
dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjan kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada individu tentang apa yang akan dihadapi dan tindaka pa
yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
Begitupula, adapun faktor yang mempengaruhi tugas berkembangan yaitu:
a. Tuntutan kebudayaan.
b. Kematangan fisik.
c. Kepribadian seseorang.
Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap, perilaku dan
keterampilan idealnya. Harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia
perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-
faktor kematangan fisik, tuntutan kultural kemasyarakatan. Cita-cita dan norma-
norma agama.
Adapun Periode Perkembangan dan Tugas-tugas Perkembangan:

No Periode Tugas-tugas Perkembangan


Perkembangan
1 Masa bayi dan kanak-  Belajar berjalan pada usia 9.0-15.0 bulan.
kanak awal (0,0-6,0  Belajar memakan makanan padat.
tahun)  Belajar berbicara.
 Belajar mengenali perbedaan jenis kelamin.
 Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.

2 Masa kanak-kanak  Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap


berakhir dan anak dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
sekolah (6.0-12.0,usia  Belajar bergaul dengan teman sebaya.
SD/sederajat)  Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis
kelaminnya.
 Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-
hari.
 Mengembangkan kata hati.

3 Masa Remaja (12.0 –  Mencapai hubungan yang lebih matang dengan


21.0) teman sebaya.
 Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.
 Menerima keadaan fisik dan menggunakan
secara efektif.
 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua

5|Perkembangan Peserta didik


dan orang dewasa lainnya.
 Mencapai perilaku yang bertanggungjawab
secara sosial.
 Memperoleh seperangkat nilai sitem etika
sebagai Petunjuk atau pembimbing dalam
berperilaku.

4 Masa dewasa awal  Memilih pasangan.


 Belajar hidup dengan pasangan.
 Memulai hidup dengan pasangan.
 Memelihara anak.
 Mengelolah rumah tangga.
 Mulai bekerja.
 Menemukan suatu kelompok yang serasi.

Dari berbagai sumber, berikut ini juga dikembangkan tugas-tugas


perkembangan anak sejak usia prasekolah sampai dengan sekolah menengah atas.
Pemahaman ini penting bagi guru dalam rangka memberikan layanan
pembelajaran dan bimbingan konseling/karier:
a. Masa Usia Prasekolah
1. Menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal
dalam dunianya.
2. Masa belajar pada tahun pertama dalam kehidupan individu atau masa oral
(mulut) , karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan
merupakan alat untuk melakukan eksplorasi dan belajar.
3. Belajar berjalan sehungga anak belajar menguasai ruang, mulaidari yang
paling dekat sampai yang paling jauh.
4. Pembiasaan terhadap kebersihan.
5. Perkembangan rasa keindahan.

b. Masa Kanak-kanak (TK-SD)


Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan
selesai pada usia 12 tahun. Anak-anak usia ini masih senang bermain, senang
bergerak, senang bekerja dalam berkelompok, dan senang merasakan atau
melakukan sesuatu secara langsung.

6|Perkembangan Peserta didik


Menurut Havigurst, tugas-tugas perkembangan anak usia sekolah dasar
meliputi:
1. Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik.
2. Membina hidup sehat.
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.
4. Belajar menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin.
5. Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi
dalam masyarakat.
6. Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai.
8. Mencapai kemandirian pribadi.

c. Masa Remaja (SMP)


Dilihat dari tahapan yang disetujui oleh para ahli, usia SMP memasuki tahap
pubertas. Adapun tugas perkembangannya sebagai berikut:
1. Terjadinya ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan.
2. Mulai tumbuh atau timbul ciri-ciri seks sekunder.
3. Kecenderungan sikap bimbang, antara keinginan menyendiri dengan
keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan
kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orangtua.
4. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma
dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
5. Mulai mempertanyakan secara tidak yakin akan keberadaan dan sifat
kemurahan dan keadilan Tuhan.
6. Reaksi dan ekpresi emosi masih labil.
7. Mulai mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri
yang sesuai dengan dunia sosial.
8. Kecenderungan minat dan pilihan karir relatif sudah lebih jelas
9. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

7|Perkembangan Peserta didik


10. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita
11. Mengenal kemampuan bakat, dan minat serta arah kecenderungan karier
dan apresiasi seni.
12. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran.
13. Mengenal gambaran dan sikap tentang kehidupan mandiri secara
emosional, sosial dan ekonomi.

d. Masa Remaja Akhir (SMA/SMK)


1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang
Maha Esa.
2. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya
3. Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman sebaya
4. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
5. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya.
6. Mencapai kemandirian perilaku ekonomis
7. Memiliki pilihan dan persiapan untuk suatu pekerjaan
8. Memiliki persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga
9. Memiliki keterampilan intelektual dan konsep yang diperlukan sebagai
anggota masyarakat yang baik
10. Memiliki perilaku sosial yang bertanggungjawab
11. Memiliki seperangkat nilai dan sistem etis sebagai pedoman berperilaku.

e. Masa Anak Usia Dewasa Awal (PT)


1. Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang
Maha Esa.
2. Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
3. Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
4. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita
5. Memiliki keterampilan intelektual, emosional, dan perilaku ekonomis

8|Perkembangan Peserta didik


6. memiliki kemapuan memilih dan mempersiapkan pekerjaan
7. Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga
8. Memiliki kriteria calon pasangan hidup yang sesuai dengan keadaan
dirinya.
9. Menemukan kelompok sosial yang bermakna

9|Perkembangan Peserta didik


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan manusia dapat dilihat dari multidimensi, baik fisik maupun
nonfisik. Dimensi-dimensi perkembangan individu, termasuk peserta didik dapat
digolongkan menjadi: perkembangan fisik, perkembangan perilaku psikomotorik,
perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan perilaku sosial,
perkembangan moralitas, perkembangan bidang keagamaan, perkembangan
konatif dan perkembangan emosional.
Tugas-tugas perkembangan berkenaan dengan sikap, perilaku dan keterampilan
idealnya. Harus dikuasai dan diselesaikan sesuai dengan fase usia
perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-
faktor kematangan fisik, tuntutan kultural kemasyarakatan.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa kajian yang telah dilakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan. Saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan sehingga kajian ini menjadi semakin mantap. Akhirnya, semoga
kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah khasanah
keilmuan. Amiin.

10 | P e r k e m b a n g a n P e s e r t a d i d i k
DAFTAR PUSTAKA

 Danim, Sudarwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.


 Hamiyah, Nur dan Muhamad Jauhar. 2014. Strategi Belajar-Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
 http://makalahppkn2015.blogspot.co.id/2016/03/makalah-dimensi-dan-tugas-
perkembangan.html
 https://id.scribd.com/doc/114854660/konsep-dan-tugas-perkembangan-peserta-
didik

Anda mungkin juga menyukai