Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN STRATEGIK

KASUS
INVESTING TO DEVELOP CAPABILITIES TECHNOLOGI

OLEH:
YULI ADRIANI 1520532045
OLIN MEISA LUDIPA 1520532046

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
2016

Target Costing. Mercedez-Benz All Activity Vehicle (AAV)


Selama resesi mulai pada awal 1990an, Mercedez-Benz (MB) berjuang dengan
pengembangan produk, efesiensi biaya, pembelian material, dan masalah dalam
menghadapi perubahan pasar. Pada 1993, masalah ini menyebabkan penjualan
kemerosotan terburuk dalam dekade, dan pembuat mobil mewah itu kehilangan uang
untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sejak itu, MB harus mengurut bisnis intinya,
mengurangi partisi dan kekomplekan sistem, dan membangun program rekayasa
serentak dengan pemasok.
Dalam pencarian pangsa pasar tambahan, segmen pasar baru, dan celah baru, MB
memulai pengembangan jarak dari produk baru. Pengenalan produk baru termasuk C-
class pada 1993, E-class pada 1995, sportater SLK baru pada 1996, dan A-class dan M-
class All Activity Vehicle (AAV) pada 1997. Mungkin projek terbaru paling radikal dan
paling besar dari MB adalah AAV. Pada April 1993, MB mengumumkan bahwa mereka
akan membuat kendaraan berpenumpang pertama-diproduksi di Amerika. Keputusan
penekanan strategi globalisasi perusahaan dan hasrat untuk lebih dekat dengan
pelanggan dan pasar.

Mercedes-Benz United States International menggunakan fungsi kelompok


dengan perwakilan dari masing-masing area perusahaan (pemasaran, pengembangan,
rekayasa, pembelian, produksi dan pengendalian) untuk mendesign kendaraan dan
sistem produksi.Modulproses kontruksi digunakan untuk memproduksi AAV. Pemasok
tingkat pertama lebih menyediakan sistem dibandingkan partisi atau komponen dari
produksi dari approximately 65000 kendaraaan setiap tahun.

Fase Proyek AAV

AAV mulai bergerak dari konsep ke produsi pada periode yang relatif pendek.
Fase pertama, fase konsep, dikerjakan pada 1992. Fase konsep dihasilkan dalam studi
kelayakan yang ditentukan oleh direksi. Dengan persetujuan direktur juga fase realisasi
dimulai pada 1993, dengan produksi terhitung per 1997. Elemen kunci dari beberapa
fase digambarkan sebagai berikut:
Fase Konsep, 1992-1993

Anggota tim membandingkan lini produksi yang ada dengan beberapa segmen
pasar untuk menemukan kesempatan untuk mengenalkan kendaraan baru. Analisis
mengungkapkan kesempatan dalam perluasan pasar kendaraan olahraga yang cepat
yang didominasi oleh Jeep, Ford dan GM. Penelitian pasar dilakukan untuk
memperkirakan potensi peluang penjualan dunia untuk high-end AAV dengan
karakteristik Mercedes-Bendz. Perkiraan biaya kasar yang dikembangkan termasuk biaya
bahan baku, tenaga kerja, overhead, dan one-time development and project. Perkiraan
aliran kas (cash flow) dianalisa lebih dari 10 tahun menggunakan analisis net present
value (NPV) untuk memperoleh izin proyek dari direktur. Sensitifitas NPV dianalisis
dengan menghitung scenario “apa-jika” termasuk resiko dan kesempatan. Contohnya,
faktor resiko yang terdiri atas fluktuasi tingkat pertukaran mata uang, perbedaan tingkat
penjualan karena subsitusi pelanggan dengan AAV dari produk MB yang lain, dan biaya
produk dan biaya produksi yang berbeda dari perkiraan.

Atas dasar studi kelayakan ekonomi dari fase konsep, direktur menyetujui proyek
dan menginisiasi pencarian lokasi produksi yang potensial. Lokasi di Jerman, negara
eropa lain, dan Amerika dievaluasi. Konsisten dengan strategi globalisasi perusahaan,
faktor yang menentukanbahwa membawa pabrik ke Amerika karena dekat dengan pasar
utama dari pengguna kendaraan olahraga.

Fase Realisasi, 1993-1996

Pelanggan regular klinik hadir untuk melihat prototype dan menjelaskan konsep
kendaraan yang baru. Klinik ini memproduksi informasi penting tentang bagaimana
kendaraan yang ditawarkan dapat sampai ke pelanggan potensial dan pers. Pelanggan
diminta untuk meranking beberapa prioritas penting, termasuk keamanan, kenyamanan,
ekonomi, dan model. Teknisi dimasukkan ke dalam grup sistem design untuk
menghadirkan karakteristik penting ni. Bagaimanapun, MP tidak akan menurunkan
standar. Sebagai contoh, banyak ahli otomotig percaya bahwa penanganan superior dari
produk MB dihasilkan dari pembuatan kerangka automobile terbaik didunia. Kemudian,
masing-masing kelas dalam lini MB sesuai dengan standar yang ketat untuk penanganan,
bahkan standar penanganan ini melebihi ekspektasi pelanggan dari beberapa kelas. MB
tidak menggunakan target costing untuk memproduksi kendaraan berharga rendah
dalam sebuah kelas automobile. Tujuan strategis perusahaan untuk menyampaikan
produk yang lebih mahal dari model bersaing. Bagaimanapun biaya tambahan harus bisa
diubah keperolehan nilai yang lebih besar dari sisi pelanggan.

Melalui fase realisasi proyek, kendaraan (dan target cost kendaraan) tetap hidup
karena dinamisnya perubahan. Sebagai contoh, pasar berpindah menuju spektrum
kemewahan ketika AAV sedang dikembangkan. Atas alasan ini, MB mengetahui bahwa
akan menguntungkan ketika menempatkan anggota tim design dan pengujian lebih dekat
secara fisik dengan fungsi lainnya dalam proyek untuk mendukung komunikasi dan
pengambilan keputusan yang lebih cepat. Kadang, sifat teknik yang baru, seperti side air
bag, dikembangkan oleh MB. Keputusan untuk memasukkan sifat terknik yang baru ada
semua lini MB dibuat pada semua level perusahaan larema pengalaman menunjukkan
reaksi pelanggan terhadap kelas kendaraan akan mempengaruhi keseluruhan merk.

Fase Produksi 1997

Proyek dimonitor dengan update tahunan dari analisis NPV. Sebagai tambahan,
rencana 3 tahun (termasuk laporan keuangan), disiapkan setiap tahun dan dilaporkan
kepada kantor pusat di Jerman. Meeting bulanan departemen diadakan untuk
mendiskusikan biaya kinerja sebenarnya, dibandingkan dengan standar perkembangan
selama proses perkiraan biaya. Kemudian, sistem akuntansi melayani sebagai mekanisme
pengendalian untuk memastikan biaya produksi sebenarnya akan sesuai dengan biaya
target (standar).
Target Costing dan AVV

Proses mencapai target cost bagi AAV dimulai dari perkiraan biaya saat ini pada
masing-masing fungsi grup. Kemudian komponen dari masing-masing fungsi
diidentifikasi dengan biaya yang terasosiasi padanya. Pengurangan biaya ditetapkan
dengan menbandingkan perkiraan biaya saat ini dengan target cost bagi masing-masing
fungsi grup. Fungsi grup terdiri atas: pintu, sisi jendela dan atap, sistem listrik, bumper,
power train, kursi, sistem pemanas, cockpit, dan front-end. Kemudian target
pengurangan biaya dibangun untuk masing-masing komponen. Sebagai bagian dari
proses benchmark yang kompetitif, MB membeli dan membongkar kendaraan pesaing
untuk bisa memahami biaya mereka dan proses produksinya.

Proses pembuatan AAV mempercayakan kepada sistem pemasok bernilai tambah


tinggi. Contohnya, keseluruhan cockpit dibeli sebagai kesatuan unit dari sistem pemasok.
Dengan demikian, sistem pemasok merupakan bagian dari proses pengembangan dari
awal proyek. MB memperkirakan pemasokakan sesuai dengan target cost yang dibangun.
Untuk meningkatkan efektifitas fungsi grup, pemasok diajak untuk berdiskusi dari tahap
awal proses. Keputusan akan dibuat lebih cepat pada tahap awal pengembangan.

Proses target costing dipimpin oleh perencana biaya yang merupakan seorang
insinyur, bukan akuntan. Karena perencanaan biaya dibuat sesuai dengan pengalaman
design dan produksi insinyur, mereka bisa membuat biaya yang masuk akal yang akan
disediakan pemasok untuk pengadaan berbagai macam sistem. Juga, MB memiliki banyak
peralatan seperti alat pembentuk logam, yang digunakan pemasok untuk membentuk
komponen. Biaya peralatan merupakan bagian penting dari one-time cost dalam fase
proyek.

Pengembangan Index untuk Mendukung Aktivitas Target Costing


Selama fase pengembangan konsep, anggota tim MB menggunakan berbagai
indeks untuk membantu mereka menentukan kinerja yang penting, design dan hubungan
biaya untuk AAV. Untuk membuat indeks tersebut, beberapa informasi digabungkan dari
pelanggan, pemasok dan tim design internal. Walaupun jumlah kategori yang sebenarnya
digunakan oleh MB jauh lebih besar, tabel 1 menggambarkan perhitungan yang
digunakan untuk menghitung respon pelanggan terhadap konsep AAV. Sebagai contoh,
nikai yang ditunjukkan dalam kolom “importance” dihasilkan dari pertanyaan terhadap
pelanggan potensial apakah mereka menganggap masing-masing kategori penting ketika
mempertimbangkan membeli produk baru dari MB. Responden dapat merespon setuju
atas semua kategori.

Untuk memperoleh pemahaman yang baik dari beberapa sumber biaya, fungsi
grup diidentifikasi bersamaan dengan target cost yang diperkirakan. (MB juga menyusun
tim yang disebut fungsi grup yang tujuannya untuk mengembangkan spesifikasi dan
proyeksi biaya). Seperti terlihat pada tabel 2, persentase target cost relative dari masing-
masing fungsi telah dihitung.

Tabel 3 merupakan ringkasan


bagaimana masing-masing fungsi terlibat
dalam identifikasi persyaratan pelanggan
pada tabel 1. Contohnya, keamanan
diidentifikasikan oleh pelanggan potensial
sebagai karakteristik penting dari AAV; beberapa fungsi grup terlibat lebih pada kategori
ini disbanding yang lain. Insinyur MB menentukan bahwa kualitas kerangka monil
merupakan elemen penting dari keamanan (50% dari keterlibatan fungsi total grup).
Tabel 4 mengkombinasikan persentase bobot kategori dari tabel satu dengan
kontribusi fungsi grup dari tabel 3. Hasilnya adalah indeks penting yang mengukur
kepentingan relatif dari masing-masing fungsi kelompok semua kategori. Sebagai contoh,
pelanggan potensial menimbang kategori keamanan, kenyamanan, ekonomi dan stile
sebesar 0,41; 0,32; 0,18 dan 0,09. Baris pada tabel 4 menunjukkan kontribusi dari
masing-masing fungsi grupdalam semua kategori. Indeks penting untuk kerangka
dihitung dengan mengalikan masing-masing nilai baris nilai kategori yang sesuai dan
menjumlahkannya (0,50x0,41)+(0,3x0,32)+(0,10x0,18)+(0,10x0,09) = 0,33.

Seperti terlihat pada tabel 5, indeks target cost dihitung dengan membagi indeks
penting dengan persentase target cost. Manajer MB menggunakan indeks sepertinini
selama fase design konsep untuk memahami hubungan dari pentingnya sebuah fungsi
grup terhadap target cost dari fungsi grup. Indeks yang kurang dari 1 mengindikasikan
biaya lebih besar dari nilai yang dirasakan fungsi grup. Kemudian, kesempatan untuk
pengurangan biaya yang konsisten dengan permintaan pelanggan, bisa diidentifikasi dan
diatur selama tahap awal pengembangan produk.

Pilihan
yang dibuat selama fase realisasi proyek tidak dapat diubah lagi pada fase produksi
karena hampir 80% material dan sistem disediakan oleh pemasok eksternal. Proyek AAV
menggunakan struktur manajemen yang ringkas untuk memfasilitasi pengembangan
yang cepat dan efisien. Organisasi yang ringkas ini mampu menghasilkan kendaraan baru
dari konsep ke produksi selama empat tahun. Menggunakan proses target costing
sebagai elemen kunci manajemen, MB membuat AAV pertama pada 1997.

Permintaan:

1. Apa lingkungan persaingan yang dihadapi oleh MB ketika mempertimbangkan


peluncuran AAV?
2. Bagaimana MB bereaksi terhadap perubahan dunia atas kendaraan mewah?
3. Menggunakan cooper’s cost, kualitas, dan grafik fungsi, diskusikan faktor dimana
MB akan bersaing dengan produsen automobile lain, seperti Jeep, Ford dan GM?
4. Bagaimana proyek AAV dihubungkan dengan strategi MB dalam hal cakupan
pasar?
5. Jelaskan proses pengembangan ‘important index’ untuk fungsi grup atau
komponen. Bagaimana index tersebut dapat menuntun manajer membuat
keputusan pengurangan biaya.
6. Bagaimana pendekatan pengurangan biaya MB dapat mencapai target cost?
7. Bagaimana faktor pemasok mempengaruhi proses target costing? Mengapa hal ini
sangat penting bagi kesuksesan MB AAV?
8. Apa peran departemen akuntansi dalam proses target costing?

Penjelasan:

1. Pada saat mempertimbangkan pembuatan AVV/ All Activity Vehicle perusahan


menghadapi lingungan persaingan yaitu pada utilitas pasar kendaraan sport yang
saat itu didominasi oleh Jeep, Ford & GM. Analisis mengungkapkan peluang di
utilitas pasar kendaraaan sport berkembang pesat sehingga Mercedes
menemukan peluang untuk mengenalkan kendaraan baru. Berdasarkan studi
kelayakan ekonomi dari tahap konsep, papan persetujuan proyek. Margin yang
dibutuhkan, Prakiraan biaya langsung dan tidak langsung Atas margin yang
dibutuhkan harus cukup untuk menutupi jumlah biaya yang akan dikeluarkan.

2. Reaksi Mercedez-Benz (MB) terhadap perubahan dunia atas kendaraan mewah


yaitu berusaha membuat kendaraan baru yang lebih dikembangkan salah satunya
yaitu AVV,MB juga membuat pabrik baru di Amerika serikat agar lebih dekat
dengan pasar utama dan juga dengan konsumen. Dengan melibatkan suplayer
dalam pemesanan produk, MB juga berusaha mengurangi biaya

3. Fakor yang membuat BM lebih unggul dari pesaingnya yaitu untuk beraing BM
menggunakan target costing dengan melibatkn supalayer dan pelnggan dalam
pembuatan produk mobil yang akan dikeluarkan, sehingga BM akan mampu
mengurangi biaya yang dikeluarkan dengan menentukan target harga jual dengan
analisis important Index

4. Proyek AVV dihungkan dengan strategi pasar Bm.


Strategi yang dikeluarkan Bm ayaitu dengan menganalisis tren pasar dan
menghitung target costing dari produk pesaing maka Bm mengeluarkan AVV
sebagai wujud dari setiap kelebihan-kelebihan yang ada pada produk pesaing
dengan menggunakan margin biaya.

5. Important index dibuat untuk memahami hubungan antara fingsi pokok grup
untuk mencapai target costing dan juga ini dikembangkan untuk melihat
bagaimana respon pelnggan/ pelaku pasar terhadap rancangan produk yang
dibuat oleh perusahaan dan juga melihat bagai mana respon pelanggan terhap
setiap kateory yang ada pada bagia bagian mobil seperti kenyamanan, keamanan,
gaya dan harga mana yang paling dominan dipilih oleh pelanggan.
Untuk setiap fungsi grup akan dihubungkan kesetiap kategory yang ditawarkan
kepada konsumen sehingga akan menghasikan produk yang memenag sesuai
dengan permintaan pelanggan dan direncanakanlah penguran biaya yang akan
digunakan.

6. Pendekatan pengurangan biaya yangdigunakan MB untuk mencapai target costing


yaitu menggunakan target harga jual dan menghitung batas biaya yang
dibutuhkan dengan cara
 Menghitung estimasi biaya pada setiap fungsi grup yang ada
 Menentukan target biaya yang akan dikurangi
 Melaksanakan pengukuran untuk mencapai target cost
 Meramalkan biaya langsung dan tidak langsung
7. faktor pemasok mempengaruhi proses target dan hal ini sangat penting bagi
kesuksesan MB AAV karna suplayer membantu perusahaan untuk dapat
melakukan perkembangan awal pada produk, dan dapat berfungsi sebagai Tim
karna menjadi bagian yang menyediakan komponen untuk perusahaan dalam
membuat produk, membantu perusahaan dalam menetapkan target biaya, dengan
bantuan Indeks.

8. peran departemen akuntansi dalam proses target costing khusnya pada kasus ini
yaitu untuk menganalisis apakah target biaya yang ditetapkan oleh Insinyur
memang benar terlaksana dengan mempertimbangan faktor-fakror baik didalam
maupun diluar perusaaan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai