Buku Panduan PRB Inklusi
Buku Panduan PRB Inklusi
DIY
Aha,
Sekarang
Aku Bisa!
PENGURANGAN
RISIKO BENCANA INKLUSIF:
PANDUAN PEMBELAJARAN BAGI
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
1
Aha, Sekarang Aku Bisa!
Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk
Aha,
Anak Berkebutuhan Khusus
Penyusun : ASB
Ilustrator : Ignatius Ade
Sekarang
Iwang
Lay out : Tri Yudianto
Editor : Fransisca Wiwin
Sukanti RB., S.Pd. (Dinas DIKPORA Prov. DIY)
Aku Bisa!
Konsultan dan Agus Hendratno (Petrography and Exploration Geologist, UGM)
Kontributor Jundan, S.H. (Kesbangpol dan Linmas, Kab. Bantul)
Drs. Dwi Daryanto, M.Si. (Kesbangpol dan Linmas, Kab. Bantul)
Dr. Ishartiwi ( Dosen PLB-UNY)
Mujimin, M.Pd. (Dosen PLB-UNY)
Pujaningsih, M.Pd. (Dosen PLB-UNY)
Nur Azizah, M.Ed. (Dosen PLB-UNY)
Hermanto, M.Pd. (Dosen PLB-UNY)
Haryanto, M.Pd. (Dosen PLB-UNY)
Drs. Wahyana, M.A. (Pengawas PLB, Dinas DIKPORA Prov. DIY)
Drs. Al Mustofa, M.A. (Pengawas PLB, Dinas DIKPORA Prov. DIY)
i Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
ii
Daftar Isi
Pendahuluan..................................................1 petunjuk praktis peMBELAJARAN materi
Pengurangan Risiko Bencana kepada Anak
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS...............................3 Berkebutuhan Khusus.....................................75
1. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan 1. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan
kemampuan mental dan intelektual..............................................4 hambatan mental dan intelektual...............................................75
2. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan 2. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan
kemampuan motorik dan mobilitas...............................................8 kemampuan motorik dan mobilitas.............................................79
3. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan 3. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan
kemampuan emosi dan perilaku...................................................12 kemampuan emosi dan perilaku..................................................87
4. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan 4. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan
kemampuan bahasa dan komunikasi............................................15 kemampuan bahasa dan komunikasi...........................................92
Kumpulan Materi Pengurangan Risiko Bencana....18 Peta Bahaya dan Jalur Penyelamatan di Sekolah...101
1. Bencana............................................................................................19
2. Gempa Bumi......................................................................................22 Prosedur PraktIk Simulasi.............................118
3. Tsunami...........................................................................................47
4. Banjir...............................................................................................49 Tips membantu Anak Berkebutuhan Khusus
5. Gunung Berapi..................................................................................54 ketika menghadapi bencana...........................125
7. Tanah Longsor..................................................................................61
8. Puting Beliung...................................................................................67 PENUTUP.......................................................130
9. Kebakaran.........................................................................................71
REFERENSI....................................................131
iii Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
iv
PENDAHULUAN anak-anak ini menjadi lebih berisiko tinggi karena beberapa hal
diantaranya sebagain informasi pengurangan risiko bencana (PRB)
M
asih tergambar jelas dalam ingatan kita berbagai bencana yang tersedia tidak aksesibel atau tidak sesuai dengan kemampuan
alam yang terjadi di Indonesia. Sebut saja tsunami di mereka dan keterbatasan fungsi fisik dan hambatan lingkungan
Aceh; gempa di Nias; banjir tahunan di Jakarta; banjir bandang yang menghalangi mereka untuk melakukan perlindungan dan
dan tanah longsor di berbagai wilayah Pulau Jawa, Sumatra, dan evakuasi mandiri. Oleh karena itu, pendidikan PRB perlu sejak dini
Kalimantan; serta gempa bumi di Yogyakarta, Tasikmalaya, dan dikenalkan sehingga anak berkebutuhan khusus dapat mengetahui
yang baru-baru ini melanda Aceh. Hampir setiap saat Indonesia cara berlindung dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
mengalami bencana, baik bencana alam maupun bencana akibat Kesiapsiagaan untuk selamat dari bencana adalah hak setiap orang
ulah manusia. Bahkan, Indonesia tercatat menduduki peringkat tak terkecuali anak berkebutuhan khusus.
kelima dunia untuk angka kematian paling tinggi yang disebabkan
oleh bencana alam (UN Mortality Index, 2009). Hal ini menjadi Akan tetapi, penyampaian informasi mengenai PRB kepada anak-
‘alarm’ bagi masyarakat kita untuk dapat bersahabat dengan anak berkebutuhan khusus tentu membutuhkan cara dan metode
bencana dengan mulai berperilaku tanggap bencana. yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, anak
yang memiliki hambatan pendengaran tentu membutuhkan cara
Siapa saja dapat menjadi korban bencana. Akan tetapi, ada berbeda untuk dapat menyerap informasi. Saat ini sebagian
berbagai kelompok yang lebih berisiko tinggi saat terjadi besar materi PRB yang disusun sesuai dengan kebutuhan anak
bencana, misalnya orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, dan/ berkebutuhan khusus masih sangat minim. Hal inilah yang menjadi
atau penyandang disabilitas. Dari beberapa kelompok berisiko alasan terbitnya buku panduan atau pedoman bagi guru. Buku
tinggi ini, penyandang disabilitas merupakan kelompok yang sering ini dapat membantu guru mengajarkan materi PRB kepada anak
terabaikan pada saat terjadi bencana. Penyandang disabilitas berkebutuhan khusus dan melakukan tindakan penyelamatan bagi
adalah individu yang memiliki keterbatasan fungsi dalam anak-anak ini.
melihat, mendengar, berjalan atau naik turun tangga, mengingat
atau konsentrasi, rawat diri, dan atau komunikasi yang dalam Buku ini disusun atas kerja sama ASB dengan Universitas Negeri
kesehariannya sering menemui hambatan lingkungan (fisik dan non Yogyakarta (UNY), khususnya Jurusan Pendidikan Luar Biasa,
fisik) untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan dan Dinas DIKPORA Prov. DIY. Dalam
termasuk dalam mengenyam pendidikan. Mereka dapat berasal buku ini, kami memberikan solusi bagi guru dalam memfasilitasi
dari semua kelompok umur, tak terkecuali anak-anak atau biasa pembelajaran materi PRB kepada anak berkebutuhan khusus di
disebut anak berkebutuhan khusus. Saat terjadi bencana, biasanya sekolah inklusif dan sekolah luar biasa (SLB).
1 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
2
Anak Berkebutuhan Khusus 3.Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan emosi dan
perilaku, contohnya Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) atau anak dengan gangguan pemusatan perhatian atau
Dalam keseharian, kita
Siapakah anak tunalaras.
mungkin menemui anak-anak
berkebutuhan 4.Kekhususan yang berhubungan dengan kemampuan bahasa dan
khusus? yang memiliki keunikan, baik
komunikasi, contohnya anak dengan autisme, dan anak dengan
secara fisik, sosial, emosional,
kesulitan pendengaran (tunarungu)
maupun perilaku. Mereka memiliki kebutuhan
.
yang berbeda dengan teman-teman sebayanya.
1. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan
Anak-anak ini disebut anak berkebutuhan khusus. Kebutuhan
dengan kemampuan mental dan intelektual
tersebut muncul karena kondisi yang mereka miliki.
Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan kemampuan
mental atau intelektual, antara lain tunagrahita, slow learner
Istilah anak berkebutuhan khusus merupakan terjemahan dari child
atau lamban belajar, anak dengan kesulitan belajar spesifik,
with special needs. Selain itu, ada beberapa istilah lain yang pernah
anak berbakat istimewa dan cerdas istimewa. Kategorisasi anak
digunakan, di antaranya anak cacat, anak tuna, anak berkelainan,
berkebutuhan khusus yang berhubungan dengan kemampuan mental
anak menyimpang, dan anak luar biasa (Heri Purwanto, 2007).
saat ini didasarkan pada hasil tes inteligensi (Tes IQ). Tes IQ
Penggunaan istilah-istilah yang terakhir tidak lagi direkomendasikan
yang dapat digunakan sebagai acuan adalah tes IQ yang dilakukan
karena dinilai negatif, menitik-beratkan kepada ketidakmampuan
secara individual, contohnya tes WISCH (Wechsler Intelligence
seseorang dan tidak menghargai potensi serta martabat seorang
Test for Children). Menurut hasil tes tersebut, anak lamban belajar
individu. Istilah resmi yang dipakai oleh pemerintah saat ini adalah
mempunyai IQ 70–90, sedangkan anak tunagrahita kurang dari itu.
anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas anak.
3 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
4
Mengingat berbagai keterbatasan tes IQ tersebut, guru Tidak mampu mengerjakan tugas sesuai waktu yang
diharapkan tidak memberi label pada anak hanya berdasarkan ditentukan
hasil tes IQ anak. Informasi lain dapat digali melalui observasi, Kesulitan membaca, menulis, dan berhitung
wawancara, maupun dokumen sehingga profil kebutuhan dan Kesulitan mengaitkan materi baru dengan materi yang
potensi anak dapat dipetakan secara utuh. sudah dipelajari sebelumnya.
A. Tunagrahita
Anak tunagrahita adalah anak dengan keterbatasan mental. Penyebab terjadinya hal tersebut dapat kita ketahui lebih
Keterbatasan tersebut menyebabkan mereka kesulitan lanjut dengan menelusuri faktor-faktor yang berpengaruh dalam
memahami informasi dari luar sehingga sering gagal dalam bidang prestasi belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
akademik pada pembelajaran konvensional. Ketunagrahitaan dapat belajar dapat berupa faktor internal dan faktor eksternal.
dikategorikan menjadi ringan/mampu didik, sedang/mampu latih, Samsudin (2004) mengemukakan faktor internal yang dapat
dan berat/mampu rawat. Pembeda ketiga kategori tersebut menyebabkan prestasi belajar rendah, antara lain inteligensi,
adalah kapasitas intelektualnya. minat, motivasi, kematangan, kesiapan, dan kebiasaan belajar.
Sementara, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi
B. Slow learner atau lamban belajar dan anak belajar, antara lain metode pembelajaran, sarana prasarana,
berkesulitan belajar spesifik lingkungan rumah, dan budaya.
Kesulitan belajar sering dikaitkan dengan prestasi belajar yang
rendah pada satu atau beberapa mata pelajaran. Namun, sering Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dijumpai pula anak dengan prestasi rendah sebetulnya mempunyai atau prestasi belajar anak, maka guru perlu mengkaji faktor-
potensi yang tinggi atau sering disebut berprestasi di bawah faktor di atas sehingga tidak hanya terjebak pada hasil tes IQ.
potensi (underachiever). Selain itu, kajian ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
memberikan layanan pada anak yang mengalami kesulitan belajar.
Perilaku belajar yang sering ditunjukkan oleh anak yang
mengalami kesulitan belajar antara lain: Beberapa hal yang dapat menjadi perhatian guru adalah
Berisiko tinggi memiliki perhatian terbatas dan mudah sebagai berikut:
bosan Prestasi belajar yang rendah karena faktor kesehatan
Kesulitan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dapat mudah diketahui dengan pemeriksaan kesehatan di
Mudah lupa puskesmas terdekat.
Prestasi belajar yang rendah karena faktor psikologis
5 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
6
dapat ditelusuri melalui kejadian traumatik yang pernah 2. Anak berkebutuhan khusus yang
dialami anak. Hal ini dapat dilakukan melalui kerja sama berhubungan dengan kemampuan motorik
dengan orangtua. dan mobilitas
Prestasi belajar yang rendah dan tidak mendapat
penanganan cenderung berdampak pada perilaku anak A. Tunadaksa
(antara lain cenderung melanggar aturan, menarik diri, Anak tunadaksa adalah anak yang mengalami hambatan
kesulitan menjalin hubungan pertemanan, dan sensitif). gerak karena terdapat masalah pada otot, tulang, maupun
Tanpa dukungan dari guru untuk mengembangkan potensi sendi. Karena hambatan yang dimilikinya, anak tersebut
masing-masing anak, anak akan mengalami banyak kegagalan harus menggunakan alat bantu gerak, contohnya kursi
sehingga mudah putus asa dan akan berkembang ke roda, kruk, maupun organ gerak tiruan seperti kaki palsu.
permasalahan lain.
Guru perlu
Hal apakah yang perlu
diperhatikan berkaitan memperhatikan sejauh
dengan PRB? mana tingkat mobilitas
Hal apakah yang perlu
diperhatikan berkaitan anak tunadaksa. Apabila
dengan PRB? anak yang memakai kruk masih dapat melakukan
penyelamatan diri sendiri, guru perlu memberikan
informasi mengenai teknik-teknik penyelamatan diri jika
bencana terjadi. Misalnya, cara melindungi kepala dan
Kemampuan anak dalam menerima informasi disesuaikan dengan tulang punggung, cara keluar sambil melindungi kepala
kapasitas intelektualnya. Bagi anak tunagrahita ringan dan dengan tas atau helm.
sedang yang masih dapat menerima informasi mengenai langkah- Apabila anak mengalami hambatan mobilitas, contohnya
langkah penyelamatan ketika bencana terjadi, guru wajib anak yang menggunakan kursi roda, guru perlu membuat
memberikan informasi kepada mereka dengan menyesuaikan rencana tindakan penyelamatan bagi anak; siapa yang akan
metode pembelajaran. bertanggung jawab menolong anak yang berkursi roda itu,
Bagi anak tunagrahita berat yang tidak dapat menerima termasuk teknik-teknik untuk menolong anak tunadaksa.
informasi mengenai langkah-langkah penyelamatan ketika (Lihat pembahasan mengenai Peta Bahaya dan Jalur
terjadi bencana, perlu dibuatkan rencana tindakan Penyelamatan di Sekolah).
penyelamatan.
7 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
8
B. Tunanetra dapat dialami oleh seorang anak sejak lahir maupun saat
Secara umum, anak tunanetra dikenali karena memiliki hambatan perkembangan, misalnya karena kecelakaan, terkena petasan,
dalam indra penglihatan. Kondisi ketunanetraan pada anak ada terantuk benda tajam, dan penurunan ketajaman penglihatan
beberapa jenis dan berkisar dari ringan, sedang, dan berat. secara terus-menerus. Anak yang mengalami gangguan
Beberapa anak yang mengalami gangguan penglihatan mampu penglihatan sejak lahir mempunyai hambatan dalam memahami
membedakan antara terang dan gelap, tetapi tidak mampu informasi visual sehingga membutuhkan penjelasan verbal untuk
9 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
10
3. Anak berkebutuhan khusus yang
Hal apakah yang perlu berhubungan dengan kemampuan emosi dan
diperhatikan berkaitan perilaku
dengan PRB?
Guru perlu
Hal apakah yang perlu
Guru perlu mengajak anak untuk mengenali diperhatikan berkaitan memperhatikan
lingkungan sekolah dengan baik. Jika ada dengan PRB? sejauh mana tingkat
perubahan pada letak tata ruang, guru perlu konsentrasi maupun
menginformasikan kepada anak. hiperaktivitas anak. Bila
anak masih memiliki tingkat konsentrasi yang bagus
dan masih dapat menerima informasi, guru wajib memberikan
11 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
12
informasi mengenai langkah-langkah penyelamatan diri ketika B. Tunalaras
bencana terjadi dengan metode yang disesuaikan dengan Anak tunalaras sering disebut juga anak dengan gangguan
tingkat konsentrasi anak. perilaku disruptif (mengacau) atau merusak. Gejala utama
Apabila anak memiliki tingkat konsentrasi rendah dan gangguan perilaku disruptif ini mirip dengan ADHD, yaitu
hiperaktivitas yang cukup tinggi, guru perlu mempertimbangkan tidak dapat dikontrol, agresivitas tinggi, menunjukkan sikap
membuat rencana tindakan penyelamatan bagi anak. Contohnya, melawan, sifat merusak, dan hiperaktif.
siapa yang akan bertanggung jawab menolong anak tersebut dan
mempersiapkan alat perlindungan diri. Gangguan perilaku disruptif ini cenderung ke arah pelanggaran
terhadap aturan dan hak orang lain, seperti menipu, mencuri,
sering memulai perkelahian, sering membolos, dan berbagai
perilaku lainnya yang merupakan awal perilaku kriminal. Mereka
cenderung “semaunya sendiri”. Penyebab gangguan ini adalah
faktor psikososial, antara lain pola asuh dan lingkungan.
Apakah anak boleh diberi label “anak nakal”?
Anak yang tidak dapat duduk tenang, Perbedaan utama antara tunalaras dan perilaku anak dengan
mendengarkan dengan baik, dan menurut sering ADHD adalah anak tunalaras melakukan perilaku disruptif karena
kali diberi sebutan “anak nakal”. Anak hiperaktif mempunyai tujuan tertentu, misalnya memukul karena ingin
biasanya memiliki semua perilaku tersebut. Guru melukai.
sebaiknya tidak memberi label negatif. Anak akan
merasa bahwa dia memang seperti yang dikatakan
Anak tunalaras sering
guru sehingga dapat mendorongnya melakukan Hal apakah yang perlu
apa yang dilabelkan kepadanya. Penting bagi guru diperhatikan berkaitan tidak menganggap serius
melakukan asesmen lebih lanjut untuk mengetahui dengan PRB? hal-hal yang disampaikan
alasan anak berperilaku tidak seperti yang oleh guru. Oleh karena
diharapkan sehingga dapat menentukan layanan itu, guru perlu menekankan pentingnya belajar pengurangan
yang sesuai untuk anak tersebut. risiko bencana agar anak mau menerima materi dan belajar
dengan serius. Guru dapat memperlihatkan foto-foto korban
bencana atau kerugian yang ditimbulkan ketika bencana terjadi.
Dengan demikian, anak memiliki gambaran tentang akibatnya jika
mereka tidak serius mempelajari langkah-langkah penyelamatan
ketika bencana terjadi.
13 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
14
4. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan
dengan kemampuan bahasa dan komunikasi
15 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
16
B. Autis
Kumpulan Materi
Autisme atau autis merupakan salah satu hambatan
perkembangan yang menyebabkan seorang anak mengalami
Pengurangan Risiko Bencana
hambatan bahasa dan berinteraksi dengan lingkungan
P
sekitarnya. ada bagian sebelumnya, kita telah membahas tentang anak
berkebutuhan khusus dengan mengenal lebih dekat kebutuhan
khusus serta karakteristik umum pada anak-anak tersebut.
Anak autis sangat “asyik” dengan dunia mereka sendiri sehingga Selanjutnya, pada bagian ini kita akan membahas tentang materi
tidak menghiraukan hal-hal di sekitar mereka. Ketika dipanggil PRB seperti gempa, tsunami, banjir, gunung berapi, tanah longsor,
namanya, mereka tidak manyahut. Hal ini bukan karena mereka puting beliung, petir, dan kebakaran. Setiap materi akan disertai
tidak mendengar panggilan, melainkan karena mereka tidak informasi mengenai langkah penyelamatan karena sangatlah
menghiraukan panggilan tersebut. penting mengetahui langkah penyelamatan untuk mengurangi
risiko bencana. Kumpulan materi ini dapat digunakan untuk
Guru perlu pembelajaran kepada semua anak. Akan tetapi, ada beberapa tips
Hal apakah yang perlu
memperhatikan sejauh khusus yang ditujukan untuk anak berkebutuhan khusus.
diperhatikan berkaitan
dengan PRB? mana tingkat autisme
anak. Bila anak sudah
memiliki kontak yang bagus dengan lingkungan sekitar
dan sudah dapat menerima informasi dengan baik, guru
wajib memberikan informasi mengenai langkah-langkah Komentar tentang program ASB
penyelamatan diri ketika bencana terjadi dengan metode ASB memberikan pengetahuan tanggap
yang disenangi anak. bencana dan ini sangat bermanfaat ketika kami
Apabila anak masih dalam kondisi autisme yang cukup menyampaikan pada anak didik, terutama bagi anak
parah atau belum pernah mendapatkan terapi, guru perlu berkebutuhan khusus sehingga mereka akan dapat
mempertimbangkan membuat rencana tindakan penyelamatan bagi menanggulanginya ketika bencana terjadi. Hal ini
perlu diadakan secara berkesinambungan.
anak. Contohnya, siapa yang akan bertanggung jawab menolong
(Guru Sekolah Inklusi, Kab. Gunungkidul, DIY)
anak tersebut dan mempersiapkan alat perlindungan diri.
17 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
18
Bencana Khusus proses geologi aktif seperti gempa bumi, letusan
gunung api, tanah longsor, banjir, dan tsunami yang kemudian
mengakibatkan kerugian terhadap kelangsungan hidup manusia,
kita sebut sebagai bencana.
W
ilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang aktif
dengan berbagai proses alam. Salah satu proses alam yang Bencana muncul ketika peristiwa alam bertemu dengan
aktif adalah proses geologi menyangkut dinamika kerak bumi, masyarakat berisiko tinggi yang memiliki kemampuan rendah atau
tempat manusia berpijak dan bermukim. Proses alam yang aktif tidak mempunyai kemampuan untuk menanggapi peristiwa alam
lainnya adalah dinamika atmosfer yang menghasilkan terjadinya tersebut. Ketidakmampuan ini dapat disebabkan karena mereka
perbedaan waktu antara musim hujan dan musim kemarau. belum pernah mendapatkan pengetahuan ataupun pelatihan
Di satu sisi, proses geologi aktif di Indonesia dapat mengakibatkan menghadapi peristiwa alam. Gabungan keduanya menyebabkan
fenomena alam berupa gempa bumi, letusan gunung api, tanah terganggunya kehidupan masyarakat, seperti kehancuran rumah,
longsor, banjir, dan tsunami. Di sisi lain, proses geologi aktif juga kerusakan harta benda, dan korban jiwa.
dapat menghasilkan berbagai kekayaan alam seperti minyak, gas
bumi, bahan tambang, potensi batuan, potensi air tanah, serta Ancaman atau bahaya adalah suatu peristiwa atau kejadian
potensi keindahan bentang alam pegunungan, perbukitan, sungai, yang berpotensi menimbulkan k
erusakan pada kehidupan dan
pantai, dan laut yang banyak manfaatnya bagi kelangsungan hidup harta benda serta lingkungan. Sementara, risiko tinggi adalah
manusia. sekumpulankondisi yang mengarah dan menimbulkan konsekuensi
19 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
20
(fisik, sosial, ekonomi, dan perilaku) yang b
erpengaruh buruk Gempa Bumi
terhadap upaya–upaya pencegahan dan p
enanggulangan bencana.
Besar kecilnya bencana yang timbul selain dipengaruhi oleh Seberapa jauh
faktor bahaya dan tingkat risiko, juga dipengaruhi oleh kapasitas. Anda mengenal Bumi merupakan satu-satunya
Kapasitas merupakan kemampuan untuk mengatasi ancaman atau bumi? planet yang memiliki unsur
mengurangi tingkat risiko itu sendiri (Prasetyo, 2007). air yang terbentuk sejak 4,6
miliar tahun lalu. Banyak energi panas yang tersimpan
Kita tidak dapat mencegah peristiwa alam. Hal yang dapat dalam bumi yang menyebabkan aktivitas geologis.
kita lakukan adalah mengurangi risiko bahaya yang lebih besar Akibatnya, lapisan bumi mengalami pergeseran sehingga
dari dampak peristiwa tersebut. Itulah sebabnya kita harus menimbulkan peristiwa alam seperti gempa bumi, longsor,
mengenal lingkungan dan meningkatkan kapasitas kita dengan letusan gunung api, banjir, dan tsunami.
upaya pengurangan risiko bencana. Sebagai contoh, kalau tahu
rumah kita berada di daerah rawan bencana tanah longsor, Jika dilihat dari strukturnya, bumi terdiri dari beberapa lapisan.
kita harus tahu tanda-tanda terjadinya tanah longsor. Dengan Kita dapat membayangkan lapisan bumi seperti bagian-bagian
demikian, sebelum tanah longsor, kita dapat melakukan evakuasi dalam telur. Lapisan terluar disebut kerak yang terbentuk dari
penyelamatan diri. berbagai batuan keras dengan ketebalan 70–100 km. Lapisan
ini bersifat kaku dan mudah patah. Lapisan di dalamnya adalah
lapisan ”mantle” yang berupa semi-padatan berasal dari material
magma dengan tebal ±32 km. Lapisan terdalam adalah inti bumi
3 Kategori Tipe Bencana
(magma) yang sangat panas (Hendratno, 2007).
Menurut UU No 24 Tahun 2007
Bencana alam (diakibatkan oleh peristiwa alam atau serangkaian
peristiwa alam) Lapisan
21 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
22
Di mana letak
Kerak bumi terbagi atas Untuk lebih mudah membayangkan, kita
lempeng bumi?
dua lapisan, yaitu litosfer contohkan saat merebus air. Setelah air
dan astenosfer. Litosfer mendidih, tutup panci akan bergerak
adalah lapisan paling luar dan atas yang terpecah atau terangkat karena ada tekanan
menjadi lempengan-lempengan. Lapisan di sebelah panas dari bawah. Nah, lempengan dapat
dalam litosfer adalah astenosfer. Jika kita ibaratkan berubah posisi alias b
ergerak karena
bumi seperti telur, kulit telur yang kita remukkan akan pengaruh suhu astenosfer yang tinggi.
menggambarkan bentukan-bentukan lempengan bumi. Gerak lempengan akan relatif cepat.
Gerakannya dapat menjauh, mendekat,
atau saling menggeser. P
ergerakan ditentukan oleh ujung-ujung
lempeng yang masih terus tumbuh dengan variasi berkisar antara
4–20 cm/tahun (Korah, 2007).
23 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
24
Kenapa kita
Apakah
merasakan
macam-macam
guncangan
gempa?
saat terjadi
gempa?
25 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
26
melebar menekan
Mengapa Hal ini karena Indonesia
Indonesia berada pada pertemuan
rawan gempa? lempeng-lempeng kerak bumi
yang bergerak atau dinamis.
Indonesia dilalui oleh tiga lempeng aktif, yaitu
gelombang primer Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan
Lempeng Pasifik. Lempeng Australia bergerak dari
panjang
gelombang arah selatan mendorong Lempeng Eurasia dengan
kecepatan ± 7 cm/tahun ke arah utara. Sementara,
Lempeng Pasifik bergerak dari arah timur menuju barat
dengan kecepatan ± 11 cm/tahun (Karnawati, 2007).
gelombang cinta
gelombang rayleigh
Daerah berisiko tinggi gempa bumi di Indonesia
Macam-macam gelombang gempa (Sumber: Website BMG)
(Berdasarkan: Encyclopedia Britannica, Inc.)
27 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
28
Saran Keselamatan UNTUK Gempa
Hingga saat ini belum
Sebelum
Kapan gempa
akan terjadi? ada satu pun metode
untuk memprediksi gempa. Tips khusus
Beberapa peneliti menggunakan kejadian alam untuk anak
untuk memprediksi. Orang Cina menggunakan dengan gangguan
perilaku binatang untuk meramal gempa. Misalnya, penglihatan
kuda meringkik dan tidak nyaman, serta ular keluar dari Jika terjadi
sarang. Baik metode ilmiah maupun kultural hingga saat ini perubahan tata
belum menghasilkan pendugaan atau peramalan yang tepat letak dalam
mengenai kapan akan terjadi gempa. ruangan, perlu
diinformasikan
kepada anak yang
Dampak gempa bumi yang timbul, antara lain retakan-retakan mengalami gangguan
pada permukaan tanah; liquifaction (pancaran air, pasir, lumpur); penglihatan.
kemunculan mata air; pergerakan massa batuan atau tanah;
amblesan atau turunnya tanah dangkal; dan kerusakan bangunan Perhatikan keselamatan bayi,
(Karnawati, 2007). penyandang disabilitas dan orang lanjut usia
dengan tata ruang yang aman
Sebelum terjadi gempa pastikan tata ruang yang aman untuk
mengurangi risiko kejatuhan benda berbahaya. Jangan biarkan
bayi, penyandang disabilitas dan orang lanjut usia tidur di dekat
perabotan rumah yang berat, besar atau tajam, seperti lemari
dan kaca jendela.
Jauhkan tempat tidur dari lemari dan barang yang mungkin jatuh
dan menimpa kita saat gempa. Perkuat sandaran lemari atau
barang lain ke dinding sehingga tidak mudah jatuh.
29 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
30
Bagaimana jika ruangan sempit sehingga tidak memungkinkan c. Apabila kita memiliki lemari
untuk menjauhkan tempat tidur dari lemari? dengan banyak rak terbuka,
Buat benda-benda yang dapat menjatuhi kita dan juga lemari langkah tepat adalah
menempel pada dinding atau atap rumah. Dengan demikian, dengan memasang tali
ketika terjadi guncangan, benda-benda tersebut tidak jatuh pegas di antara rak. Hal
menimpa orang di dekatnya. Sebaiknya ketika tidur, posisi ini untuk menghindarkan
kepala jangan berada di dekat lemari. barang-barang dalam rak
berjatuhan.
31 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
32
seperti makanan kering atau kue kering. Makanan ini kita
Tas siaga dapat dipersiapkan di setiap ruang atau kelas dan
siapkan, tetapi juga harus selalu dicek kedaluwarsanya. Jangan diletakkan di dekat pintu keluar supaya mudah dijangkau.
sampai kita keracunan makanan. Untuk yang masih mempunyai Informasikan pad seluruh siswa dan guru yang berada di
bayi, harus menyiapkan pula makanan dan minuman bayi. kelas tersebut.
P3K dan obat-obatan khusus (obat asma, jantung, dll). Ketika
terjadi bencana mungkin ada korban yang terluka, jadi kita dapat
memberikan pertolongan pertama. Apalagi jika ada yang memiliki Kebutuhan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
penyakit khusus, perlu juga menyiapkan obat-obatan khusus. Hal yang berkaitan dengan kebutuhan darurat bagi
Senter dan baterai cadangan: untuk berjaga-jaga bila listrik anak berkebutuhan khusus:
padam sampai malam.
Peluit akan sangat berguna bagi anak
Terpal atau jas hujan: untuk melindungi dari hujan maupun
tunarungu wicara untuk meminta
panas karena dapat dibuat menjadi tenda darurat sementara.
bantuan atau untuk menunjukkan
Peluit: untuk memberi aba-aba atau tanda.
keberadaan mereka.
Kain penghangat: untuk penghangat bila cuaca dingin.
Alat tulis sangat berguna bagi anak
Radio menggunakan baterai: untuk mencari informasi yang
tunarungu wicara untuk menuliskan
akurat.
apa yang ingin mereka sampaikan.
Daftar nomor telepon penting: untuk menghubungi pihak-pihak
Obat-obatan khusus untuk orang
yang dibutuhkan, seperti nomor telepon polisi, BMG, ambulans,
yang mengalami sakit tertentu,
dan pemadam kebakaran.
misalnya orang yang memiliki asma,
Fotokopi atau salinan dokumen-dokumen penting: dokumen-
epilepsi, dan diabetes.
dokumen yang penting sebaiknya dipersiapkan juga dalam tas
Tandu akan sangat berguna jika
siaga namun dalam bentuk fotokopi
ada anak berkebutuhan khusus yang tidak dapat melakukan
atau salinan. Hal ini untuk memberikan
evakuasi secara mandiri. Tandu darurat yang sederhana
rasa aman dan kenyamanan saat terjadi
dapat dibuat dari dua bambu dan dua kaos oblong. Masukkan
kondisi paling buruk kita tidak perlu
kedua bambu pada kedua sisi baju kaos.
khawatir.
Tongkat untuk tunanetra.
Dan kebutuhan penting lainnya,
menyesuaikan kondisi masing-masing. Tas
siaga ini dapat diletakkan di dekat pintu
keluar supaya mudah menjangkaunya.
33 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
34
Adakan pertemuan keluarga untuk membahas apa SAAT
yang harus dilakukan ketika menghadapi keadaan
darurat Utamakan Keselamatan Dirimu
Hal yang paling penting adalah
Hal ini sangat penting
melindungi kepala kita dari benda-
dilakukan supaya setiap
benda yang berjatuhan. Saat terasa
anggota keluarga tahu
getaran gempa. segera lakukan 3B, yaitu
apa yang akan dilakukan Berlutut, Berlindung, Bertahan
untuk mengatasi berbagai sambil berpegangan. Guncangan
hal ketika dan sesudah gempa dapat membuat kita
terjadi gempa. Putuskan jatuh terpelanting ke lantai. Untuk menghindari hal
cara berhubungan dengan tersebut, segera berlutut saat kamu merasakan gempa.
keluarga kita apabila
terpisah. Putuskan di Berlutut dapat membantu menyeimbangkan tubuh kita
sehingga tidak mudah terjatuh. Berlindung adalah
mana keluarga kita akan
tindakan untuk melindungi kepala dan leher. Jika
berkumpul lagi setelah
memungkinkan, berlindung di bawah gempa. Kamu juga
gempa dan sekaligus
bisa melindungi diri dengan menggunakan buku atau tas.
putuskan jalur yang paling
aman untuk menuju tempat evakuasi. Buatlah peta jalur evakuasi Jangan terburu-buru keluar kelas. Bertatahanlah
untuk setiap ruangan, baik di rumah atau di setiap kelas. Peta ini hingga gempa berhenti. Hati-hati, gempa susulan mungkin
akan menjadi panduan saat terjadi gempa, baik saat berada di terjadi. Jika berlindung di bawah meja, berpeganglah
rumah atau di sekolah. pada kaki meja sehingga letak meja tidak berpindah dan tetap
melindungimu.
Tentukan siswa yang membutuhan dampingan saat Segera keluar dari bangunan setelah guncangan berhenti
penyelamatan dan siapa yang bertanggungjawab untuk dengan selalu melindungi kepala dan leher kita menggunakan
membantu penyelamatan. Hal ini juga dilakukan di
tas, buku tebal, bantal atau barang aman lainnya.
rumah untuk menentukan salah satu anggota keluarga
yang akan membantu penyelamatan anak berkebutuhan Untuk orang-orang yang tidak dapat
khusus ataupun kelompok berisiko tinggi lainnya seperti perlindungan maupun penyelamatan secara
orang lanjut usia, bayi, penyandang disabilitas. mandiri sewaktu gempa, perlu disiapkan alat
perlindungan diri, seperti helm.
35 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
36
Mengapa melindungi kepala menjadi yang paling utama? 3B merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan dan
Setiap bagian dari tubuh kita penting untuk dilindungi. Kepala dapat kita kendalikan. Berlutut adalah penting dilakukan untuk
dan leher merupakan bagian tubuh yang vital dan perlu melindungi dari kejatuhan benda-benda berbahaya. Namun
dilindungi swaktu gempa terjadi. Saat terjadi gempa, kepala tujuan utama dari Berlutut adalah “jatuhkan/rendahkan dirimu
rawan mengalami benturan ataupun kejatuhan benda-benda dan buat dirimu lebih kecil,” dengan kata lain menyeimbangkan
tajam dan berbahaya serta dapat mengakibatkan luka serius. tubuh agar guncangan gempa tidak membuat kita terjatuh.
Lakukan 3B segera mungkin saat goncangan gempa berlangsung. Berlindung adalah tindakan untuk melindungi kepala dan leher
dari kejatuhan benda-benda berbahaya. Bertahan sambil
berpegangan adalah tindakan bertahan dalam posisi berlindung
Apakah meja yang tidak sambil berpegangan pada pelindung hingga gempa benar-benar
kokoh dapat melindungimu berhenti. Jika kita berlindung dan bertahan di bawah meja/kursi
saat terjadi gempa? maka kaki meja/kursi dapat menjadi pegangan kita. Berpegangan
Ya! lebih baik ada benda pada pelindung juga berguna untuk memastikan bahwa guncangan
yang melindungi kita gempa tidak menggeser alat pelindung dari kepala/leher kita.
daripada tidak ada sama
sekali. Hal terpenting
adalah mengurangi risiko Apakah saya tetap melakukan 3B meskipun saya sedang berada
sebaik mungkin. di lapangan terbuka atau di luar bangunan?
Ya!3B merupakan tindakan perlindungan diri yang dapat
dilakukan dimanapun. Cari titik yang aman dan lakukanlah 3B.
Apakah saya tetap melakukan 3B meskipun getaran gempa kecil? Ingat saat berada di luar ruangan kamu TIDAK PERLU masuk
Ya! tetap lakukan 3B. Kita tidak dapat memperkirakan apakah ke dalam ruangan untuk melakukan 3B. Lakukan 3B saat kamu
gempa datang secara terus menerus atau tidak. Goncangan merasakan guncangan gempa dimanapun kamu posisimu berada.
kecil mungkin akan diikuti oleh goncangan yang lebih besar.
Besar kecilnya goncangan itu relatif, tergantung posisi dan
kesigapanmu saat terjadi gempa. Kita tidak dapat mengetahui Apa yang harus dilakukan jika gempa terjadi saat kita sedang
secara pasti kekuatan gempa itu sendiri. Yang paling penting berada di kamar mandi dengan pintu tertutup?
adalah pastikan kamu aman dan terlindungi serta tidak perlu Sesegera mungkin buka pintu. Tidak harus terbuka semua,
mempermasalahkan besar kecilnya gempa. yang penting pintu tersebut tidak terkunci ketika terkena
guncangan. Kemudian segera lakukan 3B.
37 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
38
Apa yang harus dilakukan jika gempa terjadi saat kita sedang untuk semua” dalam menyediakan bantuan untuk seseorang
berada di ruangan yang kosong? yang mengalami kesulitan dalam melakukan perlindungan dan
Jika tidak ada tempat berlindung atau barang-barang yang evakuasi oleh mereka sendiri. Sebelum gempa terjadi, selalu
dapat melindungi kita, kamu dapat melindungi kepala dan tanyakan kepada mereka bagaimana mereka dapat melakukan 3B
leher menggunakan tanganmu. Ini adalah cara perlindungan dengan baik dan bagaimana kita bisa membantu untuk melakukan
seminimal mungkin untuk mengurangi risiko, pastikan tubuh perlindungan terhadap mereka.
kita jauh dari benda-benda yang dapat menjatuhi kita.
Rumahku dekat pantai, apakah akan lebih baik saya lari saja?
Kamu tidak akan selamat dari tsunami jika kamu tidak berhasil
Bagaimana para orang lanjut
dalam mengamankan dirimu dari gempa. Lakukan 3B ketika
usia, ibu hamil, pengguna kursi
kamu merasa goncangan. Ketika goncangan berhenti, evakuasi
roda dalam melakukan 3B?
dengan hati-hati dan segera menuju tempat tinggi untuk
Orang lanjut usia: jika
menyelamatkan dirimu dari kemungkinan tsunami.
mereka tidak dapat
Petunjuk: Tidak semua gempa diikuti oleh tsunami. Selamatkan
melakukan tindakan berlutut
dirimu saat pertama terjadi bencana, itu adalah prioritas.
ke lantai, tetap diam di
Tentu saja, kamu dapat mengukur apa saja yang bisa dilakukan
tempat. Tempatkan para
untuk mengurangi risiko dari bahaya/bencana yang dapat
orang lanjut usia di ruang
mengiringi dari bencana utama.
yang aman, jangan lupa
lindungi kepala dan leher
menggunakan tangan. Apa yang harus saya lakukan, saat gempa saya berada di lantai 3?
Tetap di tempat, lakukan 3B. Perlu diketahui bahwa anak
Pengguna kursi roda: kunci kursi roda saat goncangan terjadi. tangga adalah konstruksi bangunan yang tidak stabil saat
Jika dia tidak dapat turun dari kursi roda, berikan dia pelindung terjadi gempa dan dampaknya lebih buruk. Pastikan anak
atau lindungi kepala menggunakan tangannya. Beri dampingan tangga masih dalam kondisi aman saat kamu akan menuruninya
saat anak melakukan perlindungan diri dengan cara mengunci setelah gempa berhenti. Jangan gunakan lift/ elevator.
dan memegang kursi roda mereka agar kursi roda tidak mudah
bergerak dan terjungkal oleh getaran gempa.
Setelah berada di luar ruang atau bangunan jangan
terburu-buru kembali ke dalam karena gempa susuluan
Ibu hamil: langkah-langkahnya sama dengan para orang lanjut usia
mungkin saja terjadi
Petunjuk: pada dasarnya tidak ada “satu solusi yang cocok
39 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
40
Jangan panik dan terburu-
buru keluar dari rumah Bagaimana agar tidak panik?
Kepanikan akan membahayakan Panik dapat terjadi karena kita tidak
diri sendiri. Karena panik, tahu apa yang akan kita lakukan. Un-
kita sering melakukan tuk mengurangi rasa panik saat gem-
tindakan yang salah. pa, lakukan simulasi 3B secara rutin.
Hal ini akan membantu kamu untuk
Saat panik, tanpa mengambil tindakan yang paling aman
sengaja kita secara refleks saat gempa terjadi.
dapat saling Jika kamu sudah tahu apa yang harus
mendorong ke arah dilakukan untuk bertindak aman, rasa
pintu keluar yang panik akan berkurang.
menyebabkan orang lain dan
diri kita jatuh dan terluka.
Dapat dibayangkan
Lalu, bagaimana cara menangani kepanikan anak-anak saat terjadi
apa yang terjadi
gempa?
apabila saat
gempa, 30 murid yang Biasakan anak-anak melakukan praktik simulasi secara rutin.
sedang berada di kelas berhamburan keluar Contoh: seorang anak tentu akan bingung jika ditanya berapa 5 x
menuju satu pintu yang tidak cukup lebar? Pasti 5 karena ia belum diajarkan cara menghitungnya. Namun, setelah
akan ada banyak anak yang jatuh dan yang pasti diajarkan bagaimana menghitung 5 x 5 = 25 dan melatihnya
akan ada banyak anak yang terluka. secara berulang-ulang, anak akan paham dan mengerti sehingga
tidak akan panik ketika ditanya lagi.
Saat keluar kelas tetap lindungi kepala kita.
Hati-hati dengan pecahan kaca dan reruntuhan
bangunan yang dapat melukaimu.
41 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
42
Jauhi tembok
Jaga jarak aman dari tembok saat Bagaimana jika
melakukan penyelamatan pada waktu jalan keluar satu-
gempa. Getaran gempa dapat menyebabkan satunya adalah
tembok dan bangunan rusak atau bahkan melewati tembok
roboh sehingga membahayakan jika kita yang rapuh di gang
berada di dekatnya. Selain itu, kita juga sempit?
harus menghindari tiang listrik, pohon
berbuah, dan benda-benda yang dapat Tetap berada
menjatuhi kita. di tempat aman
hingga teman/
rekan lain
menolongmu.
Pastikan jalan keluar atau jalur evakuasi bebas Jaga jarak dari
hambatan dinding yang
Pastikan pintu dan jalur evakuasi yang akan digunakan saat tidak kokoh saat
darurat bebas dari benda-benda yang menghalangi kelancaran evakuasi. Mulai
evakuasi. saat ini kamu harus
memperhatikan
Jika memungkinkan, biarkan pintu dalam keadaan terbuka. kondisi bangunan di
Membuka bertujuan untuk memudahkan penyelamatan diri keluar sekitar lingkungan
dari bangunan. Biasanya getaran gempa menyebabkan engsel pintu tempat kamu
bergeser hingga sulit untuk dibuka. tinggal yang bisa
saja berbahaya
Membuka jendela ke arah luar bertujuan agar pecahan kaca saat terjadi gempa.
akibat getaran gempa tidak masuk ke ruangan dan melukai kita.
43 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
44
Matikan kompor atau api Saat gempa
secepatnya dan pastikan terjadi, mana yang
benar-benar padam harus kita lakukan
Jika memungkinkan matikan kompor/
terlebih dulu,
sumber api ketika terasa getaran
mematikan kompor
namun tetap utamakan 3B dan
atau berlindung?
perlindungan kepala dan leher. Sediakan
Lihat dahulu posisi
tabung pemadam kebakaran, ember
kita! Kalau dekat
berisi air dan kain untuk memadamkan
dengan kompor,
api jika sewaktu-waktu terjadi gempa.
kita harus langsung
Selain air, ember berisi tanah juga
mematikan kompor
dapat dipersiapkan untuk memadamkan
terlebih dahulu,
api. Letakkan di tempat yang mudah
baru kemudian
terjangkau. Penuhi air di bak mandi
segera berlindung.
agar bisa digunakan untuk memadamkan
Lindungi diri dari pecahan kaca dan benda Namun, kalau posisi
api pada saat darurat. Ingat! Walaupun
berbahaya lainnya kita jauh dari
hanya terjadi gempa kecil, biasakan
Pakailah selalu sandal atau sepatu untuk penyelamatan kompor, sebaiknya
untuk selalu mematikan api.
darurat. Jika kita tidak memakai alas kaki, kaki kita lindungi diri kita
dapat terluka karena pecahan kaca atau benda tajam terlebih dahulu
lainnya. Luka kecil sekalipun dapat menyebabkan dan segera matikan
infeksi, contohnya tetanus. Biasakan pula untuk selalu kompor setelah
menyediakan sandal di setiap ruangan rumah. Selain gempa berhenti.
itu, jaga jarak dari jendela dan barang pecah belah Kemudian segera
lainnya. Penempatan meja dan kursi murid di dalam menuju ke tempat
kelas sebaiknya jangan berdekatan dengan dinding. yang aman atau
Hal ini untuk menghindarkan kita dari pecahan kaca evakuasi keluar.
atau benda berbahaya lainnya serta memudahkan jalur
penyelamatan di kelas. Bawalah senter untuk berjaga-
jaga bila listrik padam di malam hari.
45 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
46
SESUDAH Bagi anak dengan hambatan mendengar, orang
di sekitarnya dapat membantu menyampaikan
Jangan biarkan informasi yang tepat dengan bahasa isyarat
informasi yang sehingga mereka juga mengerti situasi terkini yang
sedang terjadi.
tidak benar
membuat kita
panik
Setelah gempa Kapan kita perlu mencari informasi?
berhenti dan seluruh Kita perlu mencari informasi setelah keadaan kita aman.
anggota keluarga telah Jangan sibuk mencari informasi ketika keadaan kita belum
berkumpul di tempat benar-benar aman! Setelah berada di tempat yang aman,
yang mana. Carilah carilah informasi yang benar tentang pusat gempa dan apakah
informasi gempa terkini dari sumber terpercaya, misalnya akan ada bahaya lain setelah gempa.
pemerintah, aparat desa, radio dan tv.
Contohnya, apabila kita berada di daerah pinggir pantai,
Cari informasi yang tepat! setelah guncangan gempa berhenti, segera menjauh dari
Biasanya sesudah terjadi gempa, listrik mati sehingga akan pantai dan menuju dataran yang lebih tinggi. Setelah keadaan
menyulitkan kita untuk mengakses informasi melalui televisi kita aman, segera cari informasi apakah gempa tersebut
atau internet. Siapkan radio yang menggunakan baterai untuk berpotensi menimbulkan tsunami. Informasi dapat diperoleh
mendapatkan informasi yang akurat. Bagi tunanetra, radio melalui radio, terutama radio yang menggunakan baterai
dapat menjadi sarana penyampai informasi yang efektif. Bagi karena biasanya listrik mati sesudah gempa. Itulah sebabnya
tunarungu, orang di sekitar dapat membantu menyampaikan radio berbaterai merupakan salah satu barang penting yang
informasi yang tepat sehingga mereka juga mengerti situasi harus ada dalam tas siaga.
terkini yang sedang terjadi.
47 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
48
Tsunami
Tsunami terjadi karena air
terdorong oleh suatu gerakan
yang sangat kuat dan
membubung ke atas dan
akhirnya membanjiri daratan
dengan kekuatan merusak
yang sangat besar.
(Karnawati, 2007)
49 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
50
Jauhi daerah pantai dan Apa yang harus Untuk anak dengan hambatan mobilitas, teman
sungai yang menuju ke laut. dilakukan jika terdekat atau anggota keluarga harus segera
Segera menuju tempat terjadi tsunami? membantu evakuasi dengan menggendong atau
yang lebih tinggi, dan tetap menggunakan tandu menuju tempat aman dan jangan
di tempat aman hingga kondisi aman atau telah lupa kruk atau kursi roda tetap dibawa.
menerima informasi terpercaya dari kondisi
terkini.
Banjir
Jika situasi memungkinkan, pergi ke tempat evakuasi
yang sudah ditentukan.
Jika situasi tidak memungkinkan, segera cari
perlindungan di bangunan bertingkat yang bertulang baja dan
gunakan tangga darurat. Carilah pegangan yang kuat ketika
gelombang tsunami datang menerjang.
Bagi yang berada di laut saat kejadian, segera menuju ke
perairan yang lebih dalam (tidak menepi ke pantai) dan
kembali setelah kondisi aman.
51 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
52
yang pohonnya Sistem drainase yang buruk
sangat jarang, hal Buruknya sistem drainase
ini mempermudah dapat disebabkan oleh
terjadinya banjir. tersumbatnya saluran air oleh
Kekuatan banjir sampah. Sampah menghambat
dapat diprediksi aliran air sehingga bila musim
dengan mengukur penghujan tiba, air akan
kedalaman sungai dan menggenang. Contoh: banjir-
kemiringan lereng. banjir di perkotaan.
Jika lereng curam
dan sungai cukup dalam, kecepatan banjir tinggi. Demikian pula
sebaliknya. Contoh: banjir Situ Gintung, Tangerang.
Volume atau debit air
Apakah
tanda-tanda meningkat saat musim
Posisi rumah terletak di tempat yang terlalu rendah dan
banjir? penghujan.
dekat dengan sungai. Bila posisi rumah terletak di tempat
Dekat rumah ada tanah
yang terlalu rendah dan dekat dengan sungai, hal ini berisiko
tinggi sehingga ketika hujan, air mengalir ke bawah.
terkena banjir karena ketika sungai meluap, airnya akan
Apabila rumah berada di dekat tanah tinggi, akan
menggenangi daerah-daerah sekitarnya. Contoh: banjir di Kota
berisiko terkena banjir kiriman. Hal ini juga diperparah apabila
Solo akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
di tanah tinggi sudah tidak banyak pohon sehingga air hujan di
bukit tersebut tidak dapat diserap.
Banjir menggenang
Perlu diwaspadai apabila debit atau volume air di sungai sudah
Banjir tipe menggenang biasa terjadi di perkotaan.
mencapai batas maksimal. Air dapat meluap ke daerah-daerah
Penyebab:
di sekeliling sungai.
Tidak ada resapan air
Khusus untuk banjir yang terjadi karena bendungan yang
Di kota, jarang ada resapan air
jebol, kita perlu mewaspadai keadaan bendungan atau tanggul.
karena semua jalan sudah diaspal
Apakah ada kerusakan dan retak-retak pada tanggul yang
dan tidak banyak pohon. Hal
perlu diperbaiki. Kita juga perlu memperhatikan debit air di
ini mengakibatkan saat musim
bendungan apakah sudah melebihi kapasitas.
penghujan, air tidak dapat
diserap oleh tanah.
53 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
54
Bagaimana
Bagaimana
langkah
membantu
penyelamatan
saat banjir? penyelamatan anak
berkebutuhan khusus
saat banjir
melanda?
Jika banjir yang
terjadi adalah
banjir cepat, Anak berkebutuhan khusus yang
kita harus langsung evakuasi ke mampu menerima informasi juga
tempat yang lebih tinggi dan perlu diberi tahu jika ada bahaya
banjir mengancam.
kering di dalam bangunan atau
menuju lantai dua. Segera pindahkan barang-
barang berharga ke lantai atau
tempat lebih tinggi. Libatkan
Pastikan anak berkebutuhan khusus selalu berada dalam anak berkebutuhan khusus untuk
pengawasan guru atau orang tua dan atau anggota memindahkan barang-barang
keluarga lainnya. tersebut.
55 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
56
Bagaimana
mencegah
terjadinya Gunung berApi
banjir?
Hujan Abu
Hujan abu terjadi
Membuat rumah dengan Menutup halaman rumah dengan dari letusan
teras yang tinggi karung berisi pasir
yang membentuk
ruang asap cukup
Tanamkan budaya menjaga kebersihan lingkungan. Cara tinggi. Saat
yang paling sederhana adalah membiasakan membuang
energinya habis,
sampah pada tempatnya. Untuk melakukan hal ini,
abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke
mulailah dari diri sendiri.
tanah. Endapan abunya akan merontokkan daun-daun tanaman
57 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
58
dan pepohonan sehingga pertanian terganggu. Pada ketebalan yang panas dan ada yang dingin. Material yang terbawa di dalam
tertentu, abu dapat merobohkan atap rumah. lahar berkisar material berukuran butir lempung sampai bongkah
dengan diameter lebih dari 10 m.
Abu yang dihasilkan juga dapat menimbulkan berbagai penyakit
pernapasan. Cadangan-cadangan air yang terkontaminasi oleh Lahar letusan
abu gunung berapi juga mengandung racun kimia dan dapat terjadi pada gunung
menyebabkan penyakit. api yang memiliki
danau kawah.
Leleran Lava Volume air yang
Leleran lava adalah cukup besar pada
cairan dari dalam kawah akan menjadi
bumi (magma) yang ancaman langsung
keluar dari gunung. saat terjadi
Lava bersuhu tinggi letusan dengan
(700–1200˚C), menumpahkan
bersifat pekat dan lumpur panas.
panas, dan dapat
merusak segala Awan Panas
sesuatu yang Awan panas adalah
dilaluinya. Kecepatan aliran lava dipengaruhi oleh kekentalan campuran material
magma dan kemiringan lereng gunung. Semakin rendah letusan antara gas
kekentalannya, semakin jauh jangkauan alirannya. dan padat yang
Karena bersifat cair, umumnya lava mengalir mengikuti lereng membentuk seperti
atau lembah. Bila sudah dingin, lava berubah wujud menjadi batu gumpalan awan yang
dan daerah yang dilaluinya menjadi ladang batu. pergerakannya sangat cepat (150–200 km/jam) dan bersuhu
sangat tinggi (600–1000˚C) sehingga berbahaya bagi penduduk
Lahar Letusan sekitar gunung api. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang dapat
Lahar adalah campuran air dan fragmen batuan yang mengalir selamat jika terkena awan panas.
menuruni lereng gunung api dan atau lembah sungai. Lahar ada
59 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
60
Status Gunung Berapi
Status Makna Tanda Tindakan Jika tren
Awas Menandakan gunung Wilayah peningkatan
api akan segera atau yang terancam berlanjut, letusan
sedang meletus atau bahaya direko dapat terjadi dalam
pada keadaan kritis mendasi waktu 2 minggu
yang menimbulkan kan untuk
bencana dikosongkan Was Mulai ada aktivitas Gempa Penyuluahan
Letusan pembukaan Koordinasi pada gunung, apa pun vulkanik atau sosialisai
dimulai dengan abu dilakukan bentuknya mulai muncul Penilaian
dan asap secara harian Terdapat kenaikan Ada suara Pengecekan
Letusan berpeluang Piket penuh aktivitas di atas gemuruh dari sarana
terjadi dalam waktu level normal gunung Pelaksanaan
24 jam. Peningkatan Hewan- piket terbatas
aktivitas seismik hewan mulai Masyarakat
Siaga Menandakan Gunung Sosialisasi di dan kejadian turun dari sudah harus siap
gunung berapi yang api sudah wilayah yang vulkanis lainnya gunung mengungsi
akan meletus dan menge terancam Sedikit perubahan Hewan-
menimbulkan bencana luarkan Penyiapan akivitas yang hewan di
Peningkatan salah satu sarana darurat diakibatkan oleh dalam tanah
intensif kegiatan bahayanya, Koordinasi aktivitas magma, mulai keluar
seismik yaitu gas harian tektonik, dan
Semua data beracun Piket penuh hidrometal
menunjukkan bahwa atau hujan Masyarakat
aktivitas dapat abu sudah harus
segera berlanjut ke Gempa mengungsi Nor- Tidak ada gejala Masyarakat Pengamatan
letusan atau menuju vulkanik mal aktivitas tekanan masih rutin
keadaan yang dapat semakin magma beraktivitas Survei dan
menimbulkan bencana sering seperti biasa penyelidikan
terjadi
Sumber: Bakornas
61 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
62
Bagaimana langkah
penyelamatan
saat gunung Apabila terjadi hujan
berapi meletus? abu, lindungi diri
dengan menutup seluruh
permukaan kulit dengan
topi, masker, baju
Identifikasi daerah bahaya
lengan panjang, dan
dan buat jalur evakuasi di
celana panjang untuk
daerah sekitar kawasan
menghindari iritasi kulit.
gunung api aktif. Hindari
Pakai kacamata googles
tempat-tempat yang
untuk melindungi mata.
memiliki kecenderungan
untuk dialiri lava atau lahar
(lembah sungai yang berhulu
Bersihkan atap dari
di kaki gunung)
hujan abu dengan hati-
hati. Usahakan jangan
Pada level siaga, segera
berada di atas atau
evakuasi seluruh masyarakat
bawah atap. Hujan abu
yang tinggal di lereng-
yang menutupi atap dapat
lereng gunung api atau dekat
mengakibatkan atap
sempadan sungai-sungai yang
runtuh.
berhulu di puncak gunung
api.
63 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
64
Tanah Longsor Apa penyebab
tanah longsor?
Tanda-tanda
Air sungai keruh atau
berwarna cokelat susu,
Tanah longsor adalah gerakan bergerak sangat cepat
Apa itu tanah
longsor? massa batuan, tanah, atau bahan dan terdapat ranting-
rombakan material penyusun ranting yang terbawa
lereng (campuran tanah dan batuan) melalui bidang arus
gelincir lengkung atau lurus. Gerakan tanah merupakan
suatu gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan
atau batuan akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan Terdapat retakan
penyusun lereng tersebut. pada lereng tebing.
65 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
66
Walau hujan, pasokan
air menjadi turun karena
mengumpul di atas
Terdengar suara
gemuruh karena ada
bebatuan dan serpihan
tanah jatuh dari atas
bukit
67 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
68
Bagaimana mencegah dan
mengurangi risiko sebelum
tanah longsor terjadi?
Evakuasi jauh dari bukit
Apa yang
harus kita Jangan menebang pohon
lakukan saat Jangan menggunakan
terjadi tanah atau merusak hutan.
longsor? kendaraan ketika evakuasi
(berjalan kaki). Tanam pohon di tebing dan perbaiki
tata air dan tata guna lahan.
69 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
70
Bagaimana Puting Beliung
membantu
penyelamatan anak
berkebutuhan khusus
saat tanah longsor
terjadi?
Apa itu
Angin puting beliung merupakan
angin puting
beliung? angin yang berputar sangat
cepat, lebih dari 63 km/jam,
bergerak secara garis lurus, dan sering terjadi pada
Anak tunadaksa sebaiknya sore hari ketika musim pancaroba. Lama kejadiannya
digendong saat keadaan darurat Berhati-hatilah dan selalu waspada maksimum 5 menit. Awamnya, angin puting beliung
agar proses penyelamatan lebih dengan keadaan sekitar. Jangan
dikenal dengan sebutan angin “Leysus”, “Angin Bohorok” dan
cepat dan aman. biarkan anak berjalan sendiri dan
lepas dari pengawasan kita. masih banyak sebutan lainnya. Angin sejenis ini di Amerika
71 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
72
dikenal dengan nama angin “Tornado”. “Tornado” mempunyai dengan kecepatan yang tinggi
kecepatan sampai dengan 320 km/jam dan berdiameter 500 mengembus ke permukaan
meter. bumi secara tiba-tiba dan
berjalan secara acak. Tidak
lama kemudian, hembusan
Angin puting beliung sangat angin semakin cepat, diikuti
Apa dampak
puting beliung? berbahaya karena dapat hujan lebat serta terkadang
menghancurkan apa pun yang disertai hujan es. Pada awan
diterjangnya. Dengan pusarannya, benda yang hitam, terlihat pusaran angin
terlewati akan terangkat dan terlempar. Rumah akan berbentuk kerucut turun
hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin menuju tanah (bumi).
puting beliung. Makhluk hidup dapat mati karena terlempar atau
terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin.
Jika terjadi, angin ini dapat menghancurkan area seluas 5 km,
Apa yang harus kita
dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan. lakukan SAAT angin
puting beliung terjadi?
Apa tanda-
Tanda-tanda akan terjadinya tanda dan proses
terjadinya
angin puting beliung adalah
puting beliung?
munculnya awan putih yang
Apabila terjadi angin
menjulang tinggi seperti bunga kol. Munculnya awan
puting beliung, jangan
ini disebabkan oleh radiasi matahari pada siang hari, berlindung di bawah
ketika suhu udara panas dan pengap. Di dalam awan pohon karena pohon
tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan dapat tumbang dan
menimpa kita. Masuklah
turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Awan
ke dalam bangunan
ini kemudian berkembang menjadi awan gelap yang
yang kokoh.
disertai embusan udara dingin. Arus udara yang turun
73 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
74
Tutup pintu dan
jendela. Jauhi pintu
dan jendela serta
pakai selimut untuk
Kita dapat
menutupi tubuh.
meminta
bantuan kepada anak
Bagaimana berkebutuhan khusus
membantu untuk membantu
penyelamatan anak mematikan listrik dan
berkebutuhan khusus kompor serta menutup
ketika angin puting jendela dan pintu agar
beliung terhindar dari bahaya
Tutup dan jauhi terjadi? lain angin puting
beliung.
pintu serta jendela.
Matikan listrik dan
kompor. Ketika mengetahui akan terjadi angin
puting beliung, segera beri tahu semua
anggota keluarga, tak terkecuali anak
berkebutuhan khusus yang tidak memiliki
hambatan dalam menerima akses
informasi.
Langkah pencegahan
Bangun rumah yang kuat.
Pasang dengan kuat papan di
Anak yang mengalami
jalan. hambatan mobilitas
Kenali masa pancaroba. tidak leluasa
Lakukan penghijauan dengan dalam melakukan
perlindungan. Lindungi
menanam pohon. Pepohonan akan
anak tersebut dari
membuat udara tidak terlalu bahaya angin dengan
panas sehingga tidak terjadi menjauhkannya dari
pintu keluar serta
perbedaan panas yang dapat
menutup badan
menimbulkan angin puting beliung. menggunakan selimut.
75 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
76
kebakaran rumah tangga Kesiapan menghadapi kebakaran rumah
tangga
Buatlah rencana penyelamatan
bersama keluarga.
Persiapkan lampu senter di dekat
tempat tidur.
Pasang detektor asap di langit-
langit rumah, di luar kamar tidur,
dan di setiap lantai untuk rumah
bertingkat.
Sediakan alat pemadam kebakaran
di rumah atau selimut pemadam
(fire blanket) di dapur dan kamar
tidur.
Sebagai pengganti fire blanket,
sediakan karung goni atau kain tebal
yang dibasahi.
Pasang nomor penting di dekat telepon atau programlah telepon
untuk nomor-nomor penting.
Secara umum, kebakaran
Apakah
penyebab rumah tangga (rumah dan Jika terdapat anak berkebutuhan khusus, jauhkan instalasi listrik
kebakaran gedung) terjadi akibat dari jangkauan anak. Selain itu, letak kamar tidur lebih baik tidak di
rumah tangga? dekat dapur.
kelalaian manusia:
Korsleting listrik (hubungan
pendek) yang terjadi karena adanya hubungan Tips cara
memadamkan api
kawat positif dan negatif yang beraliran listrik.
Selain itu, kebakaran juga dapat disulut oleh pemasangan Kebakaran kompor minyak
instalasi yang tidak sesuai peraturan yang ada. a. Ambil karung basah atau kain basah,
Bagi pengguna kompor gas, kebakaran dapat ditimbulkan kemudian selubungkan pada kompor.
oleh kebocoran gas. Bagi pengguna kompor minyak, habisnya b.Gunakan alat pemadam api (kalau
minyak tanah pada kompor dapat menyebabkan nyala api ada).
di sumbu bergerak ke bawah dan masuk ke dalam tangki c. Minyak goreng panas kalau terbakar
di bagian bawah kompor sehingga menimbulkan ledakan. jangan disiram air.
Kebakaran dapat terjadi karena menyalakan lilin, obat
nyamuk di dekat barang-barang yang mudah terbakar
77 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
78
Segera ambil alat
Kebakaran akibat listrik Bagaimana langkah
penyelamatan jika pemadam kebakaran
a. Cabut sekering listrik dan terjadi kebakaran? atau kain basah
jatuhkan breaker (stop kontak).
atau pasir untuk
b. Setelah sekering dicabut,
memadamkan api.
padamkan api dengan alat
Apabila api terlalu besar dan tidak dapat
pemadam. Jangan padamkan
dipadamkan,segera evakuasi keluar ruangan dengan tetap
api dengan air sebelum ada
dalam posisi merunduk, kemudian merangkak dan menutup
pemutusan arus listrik karena
mulut serta hidung menggunakan kain basah atau menarik
kita dapat tersetrum.
kerah baju atau benda apa saja yang dapat membantu
Anak terbakar karena
menutup hidung lalu menuju pintu keluar.
bermain api
Keluarlah dari pintu atau jendela terdekat menuju ke tempat
Ambil selimut atau handuk lalu selimutkan atau selubungkan
aman. Pastikan pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi
pada anak tersebut.
darurat. Demikian pula jika harus melalui jendela.
Kebakaran pada lampu strumking atau petromak.
Apabila terjebak api, balut tubuh Anda dengan selimut tebal
a.Kalau memungkinkan, segera turunkan lampu.
yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir
b.Tutup dengan goni basah atau padamkan dengan alat-alat
apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api.
pemadam kebakaran (jangan disiram air).
Bila baju Anda terbakar, segera merunduk dan kemudian
berguling untuk memadamkan api.
Ketika melakukan penyelamatan, bantulah anak berkebutuhan
khusus ataupun anggota keluarga yang memiliki kesulitan
tarik
berjalan atau menggunakan kursi roda.
arahkan pada
Untuk anak tuna rungu, anjurkan mereka untuk merunduk dan
sumber api.
menutup hidung dengan kain basah serta dampingi mereka
untuk evakuasi menju tempat yang aman dari asap dan api
dengan cara merangkak.
tekan dengan
kuat untuk Untuk anak dengan hambatan mobilitas, segera lakukan
menyemprot pertolongan dengan memberikan perlindungan dari kepulan
asap dan menyelimuti tubuhnya, kemudian segera bawa keluar.
79 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
80
Bagaimana Dalam melakukan penyelamatan,
mencegah
bahaya hendaknya mendahulukan anak berkebutuhan khusus,
kebakaran? terutama yang memiliki kesulitan mobilitas,
seperti tunanetra dan tunadaksa.
Pasang detektor asap di langit-langit rumah,
Buatlah rencana penyelamatan untuk anak yang
luar kamar tidur, dan di setiap lantai untuk
memiliki kesulitan mobilitas. Tentukan siapa yang akan
rumah bertingkat. Alat ini perlu dites setiap bulan untuk
membantu mereka evakuasi.
memastikan selalu dalam kondisi baik.
Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah Anda. Apabila
Anda mampu membelinya, siapkan selimut pemadam
(fire blanket) di dapur dan kamar tidur. Untuk pemadam
kebakaran di rumah, pakailah
pemadam kebakaran jenis bubuk
(powder).
Apabila Anda tidak memiliki
peralatan di atas, siapkan pemadam
kebakaran dari ledeng rumah.
Siapkan selang yang cukup panjang
yang sewaktu–waktu dapat dipakai
untuk memadamkan api.
Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung
beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung
goni sebelum dipakai untuk memadamkan api. Di daerah yang
tidak mempunyai pasokan air yang cukup, siapkan satu ember
pasir dan letakkan di dekat pintu atau dapur.
Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang
nomor penting di dekat telepon atau programlah telepon
untuk nomor-nomor penting.
81 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
82
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
PETUNJUK PRAKTIS Penataan Dengan menggunakan peer tutor atau tutor sebaya.
PEMBELAJARAN MATERI prb ruangan Beri penjelasan kepada teman sebangku mengenai
kelas tugas dan perannya sebagai tutor sebaya. Akhiri
KEPADA ANAK dengan refleksi (apa yang kamu rasakan saat mem-
BERKEBUTUHAN KHUSUS bantu teman?).
Tempatkan anak di tempat yang mudah dijangkau
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengenal siapa anak oleh perhatian guru. Bila anak menghendaki duduk
berkebutuhan khusus dan berbagai materi PRB. Pada bagian di belakang, guru perlu sering berkeliling kelas.
ini, kita akan membahas lebih lanjut cara praktis pembelajaran Strategi Berikan instruksi selangkah demi selangkah.
materi PRB kepada anak berkebutuhan khusus. pembela- Pengulangan dan umpan balik: gunakan keterampilan
jaran pengetesan sehari-hari, praktik yang berulang-
1. Anak berkebutuhan khusus yang ulang, dan umpan balik harian.
berhubungan dengan hambatan mental dan Kurangi kesulitan: tugas yang berurutan dari mudah ke
intelektual (tunagrahita, lamban belajar, dan sulit dan hanya memberikan petunjuk yang diperlukan.
anak berkesulitan belajar spesifik)
Jelaskan dengan benda nyata. Apabila tidak me-
mungkinkan, gunakan gambar maupun tayangan CD.
Hambatan Belajar Petunjuk Praktis Tanyakan langsung kepada anak untuk memastikan
Sulit memahami Berikan informasi dalam bentuk pemahaman dan memfokuskan perhatian.
informasi abstrak konkret. Sampaikan dari hal termudah kemudian beranjak
Mudah lupa Pengulangan informasi. ke hal yang sulit (dikaitkan dengan peristiwa se-
Kewaspadaan Membutuhkan bantuan orang dewasa anak dalam kelompok kecil dan mungkin didampingi
guru.
terhadap bahaya ”sebagai alarm” bahaya.
Tingkatkan keterlibatan guru dan teman sebaya:
rendah
Gunakan pekerjaan rumah, orangtua atau orang lain
Tidak memiliki Membutuhkan orang untuk memandu
untuk membantu dalam pembelajaran.
inisiatif anak jika terjadi bencana.
Alternatif Kurangi jumlah soal.
Berisiko tinggig Sampaikan materi secara bertahap.
evaluasi Beri jeda waktu untuk menyelesaikan tugas.
perhatian Fokuskan perhatian anak sebelum
Sesuaikan tingkat kesulitan soal dengan kemam-
terbatas. menyampaikan materi.
puan anak.
83 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
84
Studi kasus Pembelajaran dari kasus di atas
Di kelas 3 terdapat 2 anak lamban belajar. Kedua anak ini Pada kasus di atas, guru belum memberikan peluang kepada
duduk berdua di pojok paling belakang karena badan mereka 2 anak lamban belajar. Kedua anak menempati tempat
lebih besar dibanding anak-anak lainnya. Ketika pembelajaran duduk yang sulit dijangkau guru. Guru dapat berjalan
materi banjir, guru menggunakan media 14 cerita bergambar menghampiri anak sambil mengecek pemahaman anak saat
banjir dan kartu benar-salah untuk mengecek pemahaman anak. gambar ditampilkan atau meminta teman untuk menjadi tutor
Saat bercerita, guru tidak memberikan perhatian (intervensi anak. Oleh karena itu, kedua anak lamban belajar tersebut
pembelajaran) untuk siswa lamban belajar. Kedua siswa sebaiknya tidak duduk sebangku. Masing-masing dapat duduk
tersebut tampak tidak memperhatikan guru menyampaikan bersama siswa non-berkebutuhan khusus yang dapat menjadi
cerita. Dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran, guru tutor bagi siswa lamban belajar. Penempatan posisi duduk
hanya berdiri di depan kelas sehingga hanya anak-anak yang dengan huruf “U” dapat membantu menciptakan interaksi yang
duduk di depan yang tampak aktif menanggapi guru. baik antara guru dan siswa maupun interaksi antarsiswa. Ketika
bercerita, sangat penting bagi guru untuk memainkan intonasi
suara. Selain itu, sebaiknya guru langsung melibatkan anak
(terutama siswa lamban belajar) untuk melakukan demonstrasi
penyelamatan banjir. Guru juga perlu memastikan pemahaman
anak dengan mengajukan pertanyaan yang sifatnya individual.
85 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
86
2. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan Strategi Bila tidak dijumpai hambatan kognitif, sama
dengan kemampuan motorik dan mobilitas pembela- seperti anak lain.
jaran Bila dijumpai hambatan kognitif, lihat penjelasan
A. Tunadaksa untuk anak dengan hambatan intelektual.
Hambatan Petunjuk Praktis
87 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
88
Studi kasus Pembelajaran dari kasus di atas
Di kelas 2 terdapat 1 siswa dengan hambatan mobilitas yang Tempat duduk perlu diatur dengan memperhatikan kemudahan
menggunakan kursi roda. Siswa tersebut duduk sendiri di interaksi antara guru dan siswa serta interaksi antarsiswa.
pojok paling belakang. Guru menyampaikan materi puting Anak tunadaksa yang memiliki karakter pemalu perlu
beliung dengan media gambar. Guru lebih banyak berdiri di dilibatkan saat pembelajaran melalui penelusuran kemampuan
depan kelas sehingga tidak banyak berinteraksi dengan siswa yang dimiliki anak. Kemampuan tersebut dapat menjadi dasar
yang duduk di belakang, termasuk siswa tunadaksa. Selain itu, pemilihan strategi pembelajaran yang mampu membuat anak
siswa tersebut juga tidak dapat berinteraksi dengan siswa percaya pada kemampuannya. Pemberian peluang interaksi
lain. Selain memang posisi tempat duduk yang menyulitkan, antara anak dan teman lain juga dapat dirancang melalui
siswa tersebut pemalu. Sepanjang pelajaran, siswa tunadaksa strategi pembelajaran yang menuntut kerja sama. Misalnya,
lebih banyak diam. tugas kelompok atau permainan yang melibatkan semua anak.
Posisi tempat duduk anak dapat dibuat berkelompok. Hal ini
akan memudahkan interaksi antarsiswa. Selanjutnya, guru
dapat membuat variasi dalam metode pembelajaran, misalnya
metode demonstrasi. Semua siswa dapat diminta untuk
membuat rumah-rumahan dari kertas yang dapat digunakan
sebagai alat peraga.
89 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
90
B. Tunanetra Pergunakan kata-kata keterangan, misalnya maju,
mundur, kanan, dan kiri ketika menjelaskan arah.
Hambatan Petunjuk Praktis Usahakan tidak menggunakan kata-kata: ini, itu,
di sana, di sini. Ajarkan pula hal ini kepada teman
Keterbatasan Berikan informasi dalam bentuk auditif, lain saat berkomunikasi dengan anak.
penglihatan kinestetik, dan taktil, misalnya melalui kaset, Deskripsikan secara detail hal-hal yang bersifat
miniatur, simulasi, dan gambar atau tulisan besar visual.
bagi low vision. Membutuhkan suara tanda bahaya Tuliskan pada papan tulis dengan huruf besar.
(alarm). Rute evakuasi harus diperkenalkan dan Juga ajarkan anak lain untuk menulis seperti itu.
disimulasi secara berkala. Rute bebas hambatan Baca instruksinya; jangan menganggap bahwa
antartempat, misalnya dari kelas menuju ke setiap anak dapat membaca tulisan di papan tulis.
lapangan dan saluran air ditutup. Tidak perlu berkata keras-keras pada anak.
Pergunakan media auditori (rekaman) untuk
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan menyampaikan materi.
Penataan Anak akan lebih diuntungkan dalam hal mobilitas Biarkan anak meraba media pengajaran jika
ruang jika ia duduk di depan, tetapi tidak di dekat pintu mereka tidak dapat melihatnya.
kelas atau jendela untuk menghindari silau.
Pintu harus dalam keadaaan terbuka penuh atau
tertutup rapat. Alter- Perlu pendamping untuk membacakan dan
Bantu anak untuk orientasi medan (mengetahui natif menuliskan jawaban bagi anak yang belum
letak lemari, pintu, dan segala macam benda di evaluasi menguasai huruf braille.
kelas). Beri tahu apabila ada perubahan tata Evaluasi lisan.
letak.
Beri landmark (huruf braille di setiap dinding
ruangan yang dapat diraba anak dan pasanglah
guideblock untuk membantu mobilitas).
Komentar tentang program ASB
Dengan mengikuti pelatihan ini, saya tahu cara
menangani anak-anak didik yang berkebutuhan khusus.
Strategi Ucapkan kata saat masuk maupun keluar dari
(Guru Sekolah Inklusi, Kab. Bantul, DIY)
pembela- kelas atau ruangan.
jaran Panggil anak dengan namanya.
91 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
92
Studi kasus Pembelajaran dari kasus di atas
Di kelas 5 terdapat 1 siswa dengan gangguan penglihatan Pemilihan media yang kurang tepat dapat mempengaruhi
(tunanetra). Siswa tersebut duduk di pojok paling depan. keberhasilan pembelajaran. Siswa tunanetra tentu kesulitan
Guru menyampaikan materi gempa menggunakan media 16 mengikuti pembelajaran ketika guru menggunakan gambar.
cerita bergambar. Semua anak tampak antusias, kecuali siswa Oleh karena itu, perlu pemilihan media yang mampu diakses
tunanetra. Setelah bercerita, guru memutarkan CD yang oleh semua siswa dalam satu kelas, termasuk anak dengan
berisi materi gempa seperti sandiwara radio. Siswa tunanetra gangguan penglihatan. Misalnya, media audio atau sandiwara
tampak antusias, tetapi siswa lain kelihatan gelisah dan ribut radio. Guru dapat langsung memutarkan CD tentang
sendiri. gempa dengan memberikan tugas terstruktur sebelum
anak mendengarkan sehingga semua anak dapat menjaga
konsentrasi.
93 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
94
3. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
dengan kemampuan emosi dan perilaku Penataan Posisi tempat duduk dapat dibuat
kelas berkelompok, anak duduk dekat dengan guru
A. Attention Deficit Hyperactivity Disorder agar guru dapat memberi perhatian lebih
(ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan kepada anak tersebut.
hiperaktif
Strategi Panggil nama anak sebelum menjelaskan
pembelajaran materi.
Hambatan Belajar Petunjuk Praktis Berikan jeda waktu pada setiap tahapan
materi.
Berisiko tinggig Fokuskan perhatian anak sebelum Tentukan peer tutor untuk mengingatkan
perhatian terbatas menyampaikan materi. perilaku yang sesuai.
Sampaikan materi secara bertahap. Tempatkan anak di ruangan lain saat tes
Berikan panduan yang jelas dalam atau ujian untuk mengurangi rangsang luar
berbagai aktivitas belajar, misalnya yang tidak perlu.
mengerjakan tugas. Tempel instruksi tertulis di meja anak.
Kurangi aktivitas mendengar dan mencatat
pada proses belajar mengajar di kelas.
Kontrol perilaku Membutuhkan bantuan teman untuk
rendah mengarahkan perilaku. Alternatif Berikan jeda waktu saat mengerjakan tugas.
evaluasi
Aktivitas motorik Variasikan metode pembelajaran.
berlebih dan sulit
diam
95 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
96
Studi kasus Pembelajaran dari kasus di atas
Di kelas 3 terdapat 1 siswa hiperaktif yang tidak dapat Anak dengan gangguan hiperaktif dapat diarahkan ke aktivitas
duduk diam di kelas. Guru menyampaikan materi gunung motorik, misalnya menempel urutan status peringatan gunung
berapi dengan metode ceramah dan menulis di papan tulis. berapi. Anak juga dapat diminta membagikan lembar tugas
Selama guru menyampaikan materi, anak tersebut berlarian kepada siswa lain. Berilah peran sehingga aktivitas motorik
di kelas sehingga anak-anak lain juga tidak dapat memusatkan anak menjadi terarah. Pemberian tugas secara tertulis dapat
perhatian. dikurangi dan diberi jeda waktu.
Anak hiperaktif tidak dapat diam ketika guru Guru memberikan peran kepada anak hiperaktif
menjelaskan materi gunung berapi dalam kegiatan pembelajaran
97 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
98
B. Tunalaras 4. Anak berkebutuhan khusus yang berhubungan
dengan kemampuan bahasa dan komunikasi
Hambatan Belajar Petunjuk Praktis
A. Tunarungu wicara
Berperilaku Adakan kontrak belajar pada awal
semaunya sendiri pembelajaran. Hambatan Belajar Petunjuk praktis
Terapkan kontrak secara ketat.
Keterbatasan Berikan informasi dalam bentuk visual,
pendengaran kinestetik, dan taktil, misalnya melalui
Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan
video atau film, gambar, simulasi, dan
Strategi Berikan pilihan tanggung jawab dalam demonstrasi.
pembelajaran proses belajar mengajar. Berikan tanda bahaya visual (lampu
Bersama anak, sepakati sanksi yang sirine). Jelaskan prosedur penyelamatan
akan diterima apabila anak melakukan secara jelas dengan bahasa sederhana.
hal-hal yang merugikan orang lain.
Terapkan sanksi pada setiap anak yang
melanggar kesepakatan. Penguasaan Gunakan kata-kata sederhana yang
bahasa terbatas dipahami anak.
Usahakan menggunakan mimik wajah
dan bahasa tubuh untuk membantu
menyampaikan informasi kepada anak.
99 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
100
Minta anak mengulang pertanyaan untuk Studi kasus
memastikan pemahamannya. Di kelas 2 terdapat 1 siswa tunarungu. Dia duduk di pojok
Minta teman sebangku untuk mengulang hal yang paling belakang. Guru menyampaikan materi gempa dengan
disampaikan guru apabila diperlukan. media 16 cerita bergambar. Ketika bercerita, mulut guru
Pastikan wajah terarah ke anak saat berbicara tertutup oleh gambar dan tidak ada perhatian (intervensi
dengannya. Beritahukan kepada teman-temannya pembelajaran) yang diberikan untuk anak tersebut. Ketika
juga untuk melakukan hal yang sama saat menggunakan kartu benar-salah untuk mengecek pemahaman
berbicara dengan anak yang memiliki gangguan anak, pertanyaan hanya diajukan untuk kelas besar.
pendengaran.
Pergunakan kata-kata sederhana.
Gunakan gerakan dan ekspresi sesering mungkin
serta media visual.
Jika menggunakan alat bantu dengar, hati-hati
karena alat itu biasanya memperkeras semua
bunyi termasuk suara latar.
101 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
102
B. Autis
Pembelajaran dari kasus di atas
Posisi tempat Hambatan Belajar Petunjuk Praktis
duduk siswa
mempersulit anak Keterbatasan Berikan informasi dalam bentuk visual,
memahami gerak bahasa kinestetik, dan taktil, misalnya melalui
bibir guru ketika video atau film, gambar, simulasi, dan
guru menunjukkan demonstrasi.
gambar. Anak
tunarungu Kewaspadaan Membutuhkan bantuan orang dewasa
sebaiknya terhadap bahaya ”sebagai alarm” bahaya.
duduk di tengah rendah Sampaikan prosedur penyelamatan
depan untuk secara jelas dengan bahasa sederhana.
memudahkannya
melihat dengan
jelas gambar
yang ditunjukkan Studi kasus
oleh guru. Di kelas 3
Sebaiknya guru terdapat anak
mengombinasikan autis yang
metode sangat senang
pembelajaran dengan demonstrasi langsung langkah melihat serangga.
penyelamatan yang melibatkan anak tunarungu. Selain itu, Misalnya,
penting sekali bagi guru untuk menggunakan mimik wajah belalang dan
dan bahasa tubuh. Dengan kata lain, guru perlu menggunakan kupu-kupu. Anak
metode komunikasi total. Pemahaman siswa tunarungu perlu tersebut dapat
dipastikan dengan bertanya langsung kepada anak sebelum berkomunikasi
menambah materi selanjutnya. dengan bahasa sederhana. Dia duduk sendiri di pojok paling
belakang. Ketika pembelajaran materi tanah longsor, guru
103 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
104
menjelaskan dengan menuliskan hal-hal penting di papan pentingnya
tulis. Anak-anak lain mencatat apa yang dituliskan oleh guru menanam pohon
di depan. Sementara, anak autis tampak “asyik” memainkan yang merupakan
kincir angin. bagian dari
pencegahan
Pembelajaran dari kasus di atas tanah longsor,
Untuk anak autis, guru perlu mencari tahu hal yang paling guru dapat
disukai anak. Sebagai contoh, anak autis di atas sangat memeragakan
senang dengan serangga, maka guru dapat dengan dua
memanfaatkan serangga untuk menarik gundukan tanah. Gundukan pertama adalah tanah gundul,
perhatian anak tersebut sehingga sedangkan gundukan kedua dipenuhi tanaman. Kemudian,
dia juga dapat dilibatkan dalam guru akan menyiram kedua gundukan tanah tersebut. Dengan
pembelajaran. Selain itu, metode “guru demonstrasi semacam ini, siswa-siswi dapat membandingkan
menjelaskan dan tanah gundul yang mudah longsor dengan tanah yang dipenuhi
anak mencatat” akan tanaman. Untuk menarik perhatian anak autis, guru dapat
sangat membosankan menaruh belalang di antara tanaman. Hal ini dapat membuat
bagi anak-anak. anak tersebut tertarik untuk terlibat dalam pembelajaran di
luar ruangan ini. Kemudian, guru dapat mengajak siswa-siswi
Guru sebetulnya untuk langsung menanam pohon.
dapat mengajak
siswa-siswi belajar di
luar ruangan, misalnya Komentar tentang program ASB
di halaman sekolah. Program pengurangan risiko bencana bagi
Kemudian, guru dapat anak berkebutuhan khusus sangat penting
menggunakan metode karena mereka juga punya hak mendapatkan
demonstrasi langsung. perlindungan dan keselamatan. Jadi, tidak kalah
penting dengan anak regular.
Sebagai contoh,
(Pengawas Sekolah Inklusi, Kab. Sleman, DIY)
ketika guru akan
menjelaskan tentang
105 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
106
Variasi penataan tempat duduk Satu Lawan Satu (Tutorial
Penataan tempat duduk Teaching)
Dengan metode ini,
Klasikal (Kelas Besar) pembelajaran berlangsung
Metode ini sesuai untuk intensif dan sangat membantu
kegiatan kelas berupa curah anak berkebutuhan khusus
ide, membahas event menarik, dalam mempelajari hal
membahas masalah sosial, baru. Metode ini dapat dipergunakan secara spontan untuk
pengetahuan alam, menonton mencegah anak frustrasi. Ketika anak mengalami kesulitan
film, maupun bermain saat kerja kelompok, guru dapat menggunakan metode ini saat
bersama. Namun, metode ini kurang sesuai untuk pembelajaran maupun sebelum kerja kelompok. Metode ini sebaiknya tidak
kemampuan khusus karena guru akan kesulitan merespons lama, 5–7 menit cukup untuk memahamkan konsep, memberi
perbedaan penyerapan materi pada anak. umpan balik, memahami instruksi, dan termotivasi untuk
melanjutkan pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan setiap hari.
Kelompok Kecil
Partisipasi siswa tergantung
pada besarnya kelompok
dan kedekatan posisi
anak dengan guru. Anak Posisi tempat duduk yang sering ditemukan di sekolah-
berkebutuhan khusus dapat sekolah pada umumnya adalah model klasikal. Model
aktif berpartisipasi dalam ini kurang dapat mengokomodasi pembelajaran yang
kelompok antara 3–5 siswa. Siswa dikelompokkan berdasarkan interaktif antara guru dan siswa maupun antarsiswa.
minat dalam pelajaran tertentu. Misalnya, membaca tulisan Model yang baik adalah model kelompok. Dengan model
tentang beberapa pahlawan. Untuk anak berkebutuhan khusus, ini, siswa dapat saling berinteraksi sehingga dapat
posisi tempat duduk dapat dibuat semi lingkaran dengan membangun nilai kerja sama dalam diri siswa.
dibimbing guru dan belajar tentang materi khusus. Metode ini
mengakomodasi kecepatan belajar siswa sehingga pertukaran
kelompok dengan tugas yang berbeda dapat terjadi.
107 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
108
Peta Bahaya dan Apa itu
peta bahaya
Jalur Penyelamatan di sekolah?
di Sekolah Peta bahaya adalah peta yang menyajikan
informasi tentang bahaya, pendukung, dan
kelompok berisiko tinggi di dalam ruang dan
T
erjadinya bencana dapat mengakibatkan berbagai dampak, lingkungan sekolah yang berfungsi sebagai
meliputi dampak fisik, pendidikan, ekonomi, dan psikososial. panduan evakuasi bencana di sekolah.
Dampak yang sering terlihat jika terjadi bencana adalah dampak
secara fisik pada bangunan sekolah. Gempa dapat menyebabkan
gedung sekolah runtuh. Begitu juga longsor dan banjir yang
Mengapa kita
berdampak merusak gedung sekolah. Hal yang paling kritis adalah perlu membuat
ketika bahaya tersebut mengancam keselamatan guru dan murid peta bahaya?
Peta bahaya dibuat untuk
karena gedung atau penataan ruang tidak aman. mengurangi risiko ketika terjadi bencana,
misalnya gempa. Tanpa peta bahaya,
Seperti yang telah menjadi slogan UN International Strategy kemungkinan terjadi salah memilih rute atau
bahwa “pengurangan risiko bencana dapat dimulai di sekolah”. jalur serta tempat berkumpul sangatlah besar. Peta bahaya
Menjaga dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang aman, dapat mendukung pembuatan jalur penyelamatan. Peta bahaya
cara mengajar dan mengurangi risiko bencana di sekolah, dan juga digunakan sebagai salah satu kegiatan mitigasi bencana
menciptakan budaya aman di sekolah merupakan tujuan utama atau kesiapan menghadapi bencana dan pelaksanaan tanggap
penanggulangan bahaya di sekolah. Untuk mencapai tujuan tersebut, darurat.
tentu kita harus mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan
penanggulangan bahaya di sekolah. Satu di antara langkah-langkah
tersebut adalah membuat peta bahaya di sekolah. Apa saja
komponen
penting dalam
peta bahaya?
Beberapa komponen penting
dalam peta bahaya adalah bahaya, pendukung,
kelompok berisiko tinggi, dan jalur penyelamatan.
109 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
110
Apa itu bahaya? Bahaya adalah segala sesuatu (tempat, benda, 2. Tempat parkir
dan situasi) yang dapat menghambat evakuasi. Ketika dalam suatu Kendaraan (sepeda, motor) yang diparkir di depan kelas dapat
sekolah telah terindentifikasi hal-hal yang dapat menjadi bahaya menjadi bahaya karena dapat menghambat proses evakuasi.
di dalam ruangan maupun lingkungan sekolah, yang paling penting Penanggulangannya dapat dilakukan dengan cara memindahkan
adalah cara menanggulangi bahaya/mengurangi risiko bahaya yang kendaraan atau benda penghambat lainnya jauh dari jalur evakuasi.
ada. Berikut ini beberapa contoh bahaya yang sering ditemukan di
sekolah:
1. Lemari
Lemari dapat menjadi bahaya jika posisinya tidak tepat Contoh:
lemari yang dekat dengan guru/siswa sangat berbahaya karena
dapat melukai guru/siswa ketika lemari jatuh. Selain itu, lemari
Kendaraan diparkir depan kelas Jalur evakuasi bebas hambatan
yang dekat dengan pintu keluar juga berbahaya karena dapat
menutupi jalur evakuasi. Oleh karena itu, diperlukan langkah 3. Tempat penampungan air/tower air
pengamanan. Lemari dapat dipakukan ke tembok atau diberi slop Ketika anak-anak sedang bermain di sekitar tempat tersebut dan
kayu berbentuk siku. terjadi gempa, sangat besar kemungkinan tempat penampungan
tersebut dapat jatuh mengenai anak-anak. Penanggulangan dapat
dilakukan dengan memberi pengaman serta tanda peringatan agar
anak-anak tidak bermain di sekitar tempat penampungan air.
111 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
112
4. Selokan Selain ramp, alternatif yang dapat dibangun sebagai pendukung
Selokan yang terbuka di depan kelas sangat berbahaya karena adalah conblock (concrete block). Hal ini dapat menjadi alternatif
dapat menghambat evakuasi, terutama bagi tunanetra dan yang baik karena tidak membutuhkan biaya yang mahal serta
tunadaksa pengguna kursi roda. tidak memakan lahan sekolah.
113 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
114
Apa saja
yang kita 2. Buat peta jalur penyelamatan, posisikan temuan indetifikasi
perlukan untuk 1. Identifikasi benda ataupun
bahaya, pendukung, dan kelompok berisiko tinggi dalam denah
membuat peta kondisi suatu benda yang dapat
bahaya? sekolah dengan memberi warna berbeda antara bahaya,
berisiko bahaya atau menjadi
pendukung, dan kelompok berisiko tinggi. Misalnya, warna
pendukung dalam tata ruang dan lingkungan sekolah.
merah untuk bahaya, hijau untuk pendukung, dan kuning untuk
Guru dapat mengajak anak-anak untuk mengidentifikasi
kelompok berisiko tinggi.
bahaya yang ada di ruang kelas dan di luar kelas dan tanyakan alasan
3. Identifikasi siswa di setiap kelas yang membutuhkan dampingan
mereka. Begitu pula dengan pendukung. Jangan lupa, catat juga
khusus dalam mengakses informasi PRB atau prosedur
kelompok berisiko tinggi yang diidentifikasi bersama anak-anak!
keselamatan dan melaksanakan penyelamatan dan rencana aksi
Di bawah ini adalah contoh hasil identifikasi untuk membantu siswa tersebut. Untuk identifikasi siswa yang
mengalami kesulitan menggunakan pertanyaan Washington
Di dalam Bahaya Pendukung Kelompok
Group. (lihat tabel di bawah ini)
kelas Kaca jendela Meja Berisiko
4. Buatlah rencana tindakan penyelamatan (action plan) sebagai
Posisi lemari de Kursi Tinggi
salah satu bentuk mekanisme dukungan terhadap siswa. Hal
kat pintu keluar Tas sekolah Anak
ini penting, terutama bagi anak berkebutuhan khusus. Dalam
Posisi tempat Alas kaki pengguna
membuat rencana tindakan penyelamatan, guru perlu mengenali
duduk dekat Helm kursi roda
kemampuan mobilitas anak. Kemampuan mobilitas dibagi dalam
tembok untuk anak
beberapa kategori, antara lain:
Benda-benda di pengguna
Kategori 1: Anak mampu melakukan perlindungan diri dan
atas lemari kursi roda
evakuasi secara mandiri.
Rencana tindakan penyelamatan: Anak sebaiknya duduk di
Di Luar Pohon berbuah Halaman
depan, dekat guru.
ruang / besar (pohon tempat
Kategori 2: Anak mampu melakukan perlindungan diri, tetapi
lingkung kelapa, nangka) berkumpul
memerlukan bantuan untuk evakuasi, contoh: anak tunanetra
an seko- Selokan terbuka Jalur turunan
yang dapat berlindung di bawah meja, tetapi tidak dapat
lah di depan kelas bagi pemakai
melakukan evakuasi secara mandiri.
Tower air kursi roda
Rencana tindakan penyelamatan: Anak sebaiknya duduk
Tiang bendera UKS
di depan, dekat guru, dan perlu ditunjuk penanggung jawab
Tiang listrik
yang akan membantunya, misalnya guru kelas atau teman
Tempat parkir
sebangku/sekelasnya.
di depan kelas
115 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
116
117
teman yang memandu
119
No Nama Siswa Dapat Rencana aksi Dapat Rencana aksi
memahami melakukan
informasi PRB evakuasi
(prosedur saat terjadi
keselamatan, bencana?
dll)?
bahaya
pendukung
5
jalur penyelamatan
6
7
4
8
2
Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
3
120
Hasil identifikasi bahaya serta penanggulangannya
untuk peta bahaya dan jalur penyelamatan di samping:
Bahaya Penanggulangan
1. Selokan terbuka di Selokan ditutup untuk memudahkan
STUDI KASUS:
depan kelas dapat penyelamatan diri
Bulan adalah murid kelas 2 dengan kesulitan penglihatan
menghambat proses
(tunanetra). Kemampuan orientasi mobilitasnya masih belum
penyelamatan diri
baik. Dia masih kesulitan menggunakan tongkat. Dalam
2. Tower air tanpa Tower air diberi pengaman serta tanda
keseharian, dia tergantung pada teman dan gurunya jika harus
pengaman peringatan supaya anak-anak tidak
pergi ke tempat lain seperti perpustakaan, kantin, dan kamar
bermain di sekitarnya
kecil. Bulan duduk di baris kedua pada deretan pojok kiri.
3. Sumur terbuka Sumur diberi penutup
4. Kendaraan yang Kendaraan hanya boleh diparkir di
diparkir di depan tempat khusus karena jika berada di
kelas depan kelas dapat menghambat jalur
penyelamatan
5. Pohon berbuah Perlu diberi tanda peringatan bagi anak-
anak untuk tidak bermain di sekitar
pohon tersebut. Sebaiknya pohon yang
ditanam di dekat jalur penyelamatan
adalah pohon yang tidak berbuah.
121 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
122
RENCANA TINDAKAN PENYELAMATAN:
STUDI KASUS:
Bulan termasuk kategori kedua untuk kemampuan
Bintang adalah murid kelas 6 yang mengalami hambatan
mobilitasnya. Ketika terjadi gempa, dia dapat secara mandiri
mobilisasi. Dalam keseharian, dia menggunakan alat bantu
berlindung di bawah meja. Namun, untuk keluar ruangan
kursi roda. Karena badan Bintang cukup besar, dia diposisikan
menuju halaman, Bulan perlu seorang pemandu. Untuk itu, guru
duduk di pojok kanan paling belakang tanpa teman sebangku.
perlu menunjuk teman sebangku yang dapat menjadi pemandu
bagi Bulan. Untuk memudahkan Bulan melakukan evakuasi
keluar ruangan, sebaiknya dia ditempatkan di depan, dekat
pintu keluar.
123 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
124
BEBERAPA PERTANYAAN TERKAIT DENGAN PETA BAHAYA
UNTUK BENCANA YANG LAIN
RENCANA TINDAKAN PENYELAMATAN:
Bintang termasuk kategori ketiga untuk kemampuan
mobilitasnya karena dia tidak dapat secara mandiri berlindung
Banjir
Bagaimana dengan jalur penyelamatan terhadap bahaya banjir?
di bawah meja dan evakuasi keluar. Untuk itu, guru perlu
Segera tentukan tempat berkumpul di dataran yang lebih tinggi atau
menyiapkan alat perlindungan diri, yanitu helm yang dapat
tidak tergenang air. Jika tipe banjir hanya menggenang, kita harus
ditaruh di tempat yang dapat langsung dijangkau oleh Bintang
menentukan ruang yang aman dari genangan air. Jika sekolah kita
jika terjadi gempa, misalnya digantung di pegangan kursi
berlantai 2, sebaiknya pindah ke lantai 2.
rodanya. Selain itu, guru juga perlu meminta salah satu siswa
yang duduk di dekat Bintang untuk memandu dia evakuasi
keluar menuju halaman. Mengenai posisi tempat duduk,
Tanah longsor
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghindari bahaya tanah
sebaiknya Bintang duduk dekat pintu keluar. Guru dapat
longsor?
mengubah posisi duduk menjadi berkelompok.
Identifikasi jalan yang aman dari luruhnya material tanah. Jangan
memilih jalur penyelamatan yang melewati sisi kanan kiri bukit, lebih
baik lewat jalan tengah sawah atau jalan terbuka.
Gunung berapi
Sekolah saya termasuk dalam kawasan bahaya letusan gunung berapi,
bagaimana saya menentukan jalur penyelamatan?
Pastinya, jauhi pusat gunung berapi dalam radius kurang lebih 7 km.
Jauhi pula daerah sepanjang aliran sungai dan lembah karena aliran
sungai dapat menjadi jalur turunnya lava dan awan panas. Jika perlu,
tanyakan informasi jalur penyelamatan kepada pihak BMKG
(Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) setempat karena
pihak BMKG dapat membantu memberi tahu jalur penyelamatan
dari peta rawan bencana gunung berapi.
125 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
126
Prosedur PraktIk Simulasi Tanda bahaya dibunyikan
selama 1–2 menit. Ketika
P
roses simulasi adalah proses terpenting dan diharapkan dapat
tanda bahaya berbunyi,
dilakukan s ecara rutin. Sangat penting mempersiapkan dan
semua siswa dan guru
membiasakan diri melakukan perlindungan dan penyelamatan,
segera melakukan
baik untuk menghadapi gempa b
esar maupun gempa kecil. Praktik
3B yaitu Berlutut,
simulasi ini dapat dilakukan secara serentak.
Berlindung, Bertahan
sambil berpegangan
Bagaimana langkah-langkah melakukan praktik
(untuk siswa yang tidak
simulasi evakuasi?
dapat melakukan 3B
Sebelum melaksanakan praktik simulasi, buatlah kesepakatan
dapat disiapkan alat
mengenai waktu pelaksanaan, jalur evakuasi, tempat
perlindungan diri, seperti
berkumpul; tanda bahaya, misalnya bel, sirene, dan gong;
helm dan tas).
serta rencana tindakan penyelamatan bagi anak berkebutuhan
khusus, misalnya penataan ruangan, siapa yang akan membantu
Ketika tanda praktik
anak, dan alat perlindungan diri. Sebaiknya praktik simulasi
simulasi yang sudah
evakuasi dilaksanakan secara serentak di seluruh kelas dan
disepakati berbunyi,
dilakukan secara rutin setidaknya 3 bulan sekali.
segera arahkan
semua orang untuk
Tanda bahaya harus dapat diakses oleh semua anak karena
mempraktikkan 3B.
praktik simulasi dilakukan oleh semua anak dari semua kelas
Utamakan perlindungan
secara bersamaan. Jika sekolah menggunakan bel, guru atau
kepala dan leher. Pastikan
teman harus memberi tanda khusus bagi siswa tunarungu.
semua murid berpegangan
erat pada kaki meja. .
Jangan lupa, tetap tenang
dan jangan membuat
gaduh.
127 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
128
Setelah tanda bahaya berhenti
berbunyi, guru segera meminta
para siswa untuk keluar
dari bawah meja dan tetap
melindungi kepala dan leher
dengan tas atau buku. Ingat
untuk tetap BBMK (Jangan
Berlari, Jangan Berisik, Jangan Mendorong, dan Jangan Kembali
ke ruangan). Peran guru sangat penting untuk mengingatkan siswa
mengenai BBMK. Ketika evakuasi, guru (jika hanya 1 guru) keluar
terakhir untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal di
kelas. Jika guru lebih dari 1, ada guru yang memandu di depan dan
di belakang. Pastikan ada yang membantu anak dengan hambatan
mobilitas yang tidak bisa melakukan evakuasi secara mandiri.
Kepala sekolah akan menyampaikan pengarahan kepada seluruh
siswa dan guru yang sudah berkumpul di halaman mengenai
kegiatan yang sudah dilaksanakan. Kepala sekolah menekankan
lagi pentingnya praktik simulasi dan juga pentingnya membantu
anak yang mengalami kesulitan mobilitas.
129 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
130
Ingat selalu, BBMK!
Jangan Berlari, oleh semua siswa. Guru akan kesulitan memberikan komando. Ini
Jangan Berisik, juga untuk membiasakan siswa supaya tidak panik ketika terjadi
jangan Mendorong, gempa karena suasana berisik dapat menambah kepanikan.
dan Jangan Kembali
ke ruangan
131 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
132
Mengapa Jangan Kembali ke kelas?
Tips membantu Anak
Karena banyak hal berbahaya setelah gempa terjadi. Misalnya,
dapat terjadi gempa susulan yang lebih besar sehingga berbahaya Berkebutuhan Khusus
bila berada dalam bangunan. Atau, kadang bangunan roboh ketika menghadapi bencana
beberapa saat setelah gempa. Bagi yang berada di dekat pantai,
segera menuju ke tempat aman yang jauh dari pantai dan menuju
Usahakan untuk mengajak orang yang mengenal anak
dataran lebih tinggi karena mungkin akan terjadi tsunami setelah
berkebutuhan khusus korban bencana tersebut atau orang yang
gempa.
memiliki pengalaman bekerja dengan anak berkebutuhan khusus
dalam operasi pencarian, penyelamatan, dan evakuasi.
133 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
134
Jika anak berkebutuhan
khusus korban bencana
tersebut mengalami
berbagai kesulitan,
gunakan tandu atau kursi
untuk membawa mereka.
135 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
136
Dua orang yang
mengalami kesulitan
melihat berjalan bersama
dengan bergandengan
tangan, berpegangan
erat-erat mengikuti
instruksi pemimpin (orang
yang di depannya).
Teknik ini baik dilakukan
untuk evakuasi banjir.
agar pegangan lebih erat.
137 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
138
PENUTUP referensi
Pembelajaran materi PRB sangat penting untuk dikenalkan kepada Hendratno, Agus (2007) Kumpulan Materi mengenai Bumi yang
Berproses. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah
anak sejak usia dini, terutama kepada anak berkebutuhan khusus Mada
yang merupakan kelompok yang lebih berisiko tinggi ketika terjadi
Hendratno, Agus (2007) Kumpulan Materi Edukasi Gempa
bencana. Dalam pembelajaran materi PRB, anak-anak ini memerlukan Yogyakarta. Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada
metode yang berbeda karena mereka membutuhkan cara yang
Hendratno, Agus (2007) Kumpulan Materi Pengenalan Bencana Tanah
berbeda untuk dapat menyerap informasi.
Longsor. Yogyakarta: Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada
Dari pengalaman ASB bekerja sama dengan sekolah inklusi di Heri P., Suparno, Edi P. (2007) Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Konsorsium Program PJJ: Depdiknas
Prov. Yogyakarta, kami menyusun buku panduan ini. Berbagai
pengalaman guru dalam pembelajaran materi PRB untuk anak Karnawati, Dwikorita (2007) Kumpulan Materi: Gempa Bumi: Apa,
Mengapa, dan Langkah Antisipasinya. Yogyakarta: Jurusan Teknik
berkebutuhan khusus telah berkontribusi sebagai bahan dalam Geologi, Universitas Gadjah Mada
penyusunan buku panduan ini. ASB percaya bahwa dengan metode
Korah, C. Benhard (2007) Gempa Tektonik dan Sistem Monitoring.
yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan anak maka
www. hariankomentar.com
pembelajaran materi PRB kepada anak berkebutuhan khusus dapat
Loreman, T., Deppeler, J., Harvey, D. (2005) Inclusive Education: A
dilakukan dengan baik sehingga anak-anak ini juga mengetahui
Practical Guide to Supporting Diversity in The Classroom. NSW: Allen
cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Penekanan yang & Unwin
sangat penting dalam pembelajaran di kelas inklusi adalah metode
Ridha, M. dkk. (2007) Panduan Pendidikan Penanggulangan Bencana
yang digunakan oleh guru dapat memfasilitasi pembelajaran untuk untuk Sekolah. Aceh: Yayasan Jambo Minda, ADRC, TD<RC, dan ASB
semua sehingga anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama
Samsudin, A. (2004) Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem
anak non-berkebutuhan khusus. Selain belajar bersama, anak non- Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
berkebutuhan khusus juga dapat belajar cara membantu temannya
yang berkebutuhan khusus. Inilah yang sesungguhnya disebut inklusi.
139 Aha, Sekarang Aku Bisa! Panduan Pembelajaran Materi Pengurangan Risiko Bencana untuk Anak Berkebutuhan Khusus
140
ASB Office for Indonesia and the Philippines
Nglaban RT4 / RW15, Sinduharjo, Ngaglik,
Yogyakarta 55581, Indonesia
Tel/Fax: +62 274 453 2104 / 2103
e-mail: contact@asbindonesia.org
www.asbindonesia.org
www.asb.de