Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu gizi adalah mata kuliah yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran di setiap
Akademi Keperawatan. Dalam hal kesehatan yang berhubungan dengan manusia, tentunya
penting sekali dalam pembelajaran ilmu gizi yang mana akan menjadikan syarat utama dalam
pemenuhan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Menyangkut materi diet rendah purin di
tingkat I Akademi Keperawatan Cianjur, maka kami menyusun kajian-kajian dan materi yang
berhubungan dengan materi itu dalam makalah ini. Adapun latar belakang yang lain adalah untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah ilmu gizi di Akper Cianjur.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Tujuan umum penyusunan makalah ini adalah untuk memahami tentang Diet Rendah Purin..
1.2.2. Tujuan khusus
Tujuan Khusus penyusunan makalah ini adalah untuk memahami:
Pengertian Diet Rendah Purin
Klasifikasi Penyakit Pada Diet Rendah Purin
Jenis Diet Rendah Purin

1.3. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam makalah ini terdiri dari
KATA PENGANTAR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Sistematika Penulisan
BAB II DIET RENDAH PURIN
2.1. Pengertian Diet Rendah Purin
2.1.1 Tujuan Diet
2.1.2 Syarat Diet
2.1.3 Prinsip diet rendah purin
2.1.4 Indikasi Pemberian Diet
2.1.5 Contoh Menu Sehari
2.1 Klasifikasi Penyakit Pada Diet Rendah Purin
2.2.1 Diet Asam Urat/Gout Artritis
2.2.2 Diet Penyakit Batu Ginjal
2.2 Jenis Diet Rendah Purin
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran

BAB II
DIET RENDAH PURIN

2.1. Pengertian Diet Rendah Purin


Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi asam urat
meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari
makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purin (pada
penyakit tertentu). Pengeluaran asam urat menurun terjadi pada penyakit ginjal atau dengan
pemberian obat-obat tertentu. Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan
penimbunan kristal asam urat pada cairan sendi (penyakit gout) dan dalam ginjal (batu ginjal).
Purine, suatu produk menengah metabolisme protein yang terdapat dalam setiap sel,
menambah kumpulan asam urat tubuh sesudah metabolisme. Oleh karena kebanyakan makanan
yang kaya urine juga kaya protein dan oleh karena asam urat adalah produk akhir metabolisme
protein, maka diet rendah purine juga harus mengandung protein sedang.
2.1.1 Tujuan Diet
1. Mengurangi pembentukan asam urat dengan cara mengurangi pemberian makanan tinggi purin
2. Menormalkan berat badan

2.1.2 Syarat Diet


a. 2.1.3 Mengkonsumi makanan rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari
b. Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat
c. Lemak sedang. Lemak cenderung menghambat pengeluaran asam urat
d. Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat
e. Cukup kalori, protein, mineral, dan vitamin
Prinsip diet rendah purin
1. Diet penyakit gout dan hiperurisemia merupakan diet rendah purin dengan cara menghindari
atau membatasi jenis-jenis makanan yang tinggi purin (JASBUKET). Jumlah purin yang
dikonsumsi per hari pada diet ini adalah 120-150 mg, sementara asupan purin dalam diet yang
normal dapat mencapai 1000 mg per hari atau lebih. Senyawa urat dapat dihasilkan tubuh dalam
metabolisme purin dan diekskresikan keluar lewat ginjal.
2. Karena asam urat lebih mudah larut dalam urine yang alkalis, diet rendah purin harus
mengandung lebih banyak hidrat arang dan lebih sedikit lemak dengan jumlah cairan yang
memadai untuk membantu pengeluaran kelebihan asam urat.
3. Kandungan lemak yang tinggi dalam makanan akan menimbulkan asidosis (karena pembentukan
keton bodies yang terdiri dari asam asetoasetat, asam β-hidroksibutirat dan aseton) yang
membuat urine menjadi lebih asam sehingga menyulitkan ekskresi asam urat.
2.1.4 Indikasi Pemberian Diet
Diberikan pada penderita batu ginjal asam urat dan Grout Artritis.
Bahan makanan yang boleh diberikan
1. Semua sumber karbohidrat
2. Protein Hewani : daging atau ayam, ikan tongkol, tenggiri, bawal, banding 50 g/hari, telur, susu,
keju
3. Protein nabati : kacang-kacangan kering maksimal 25 g, tahu, tempedan oncom maksimal 50 g.
4. Minyak dalam jumlah terbatas
5. Semua sayuran kecuali asparagus, kacang polong, kacang buncis, kembang kol, bayam, jamur
maksimum 50 g/hari.
6. Semua jenis buah
7. Teh, kopi dan minuman mengandung soda
8. Semua macam bumbu
Bahan makanan yang tidak boleh diberikan
1. protein hewani : sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, otak, ekstrak daging,
kaldu, bebek, angsa dan burung
2. minuman dan makanan yang mengandung alcohol
3. ragi
2.1.5 Contoh Menu Sehari
Hari 1
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
 Pisang
 Dadar telur kentang (1 porsi)
 Roti putih dengan selai
 Nasi beras giling
 Kopi kedelai dengan susu rendah lemak
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
 Steak tahu rendah lemak
 Tumis dan labu kacang panjang
 Nasi beras giling
 Salad buah atau Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
 Vegemeat rendah lemak dengan saus putih
 Nasi beras giling
 Nanas segar
Hari 2
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
 Pepaya
 Daging
 vegetaris
 Nasi beras
 Susu Krim Hangat
Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)
 Gluten Asam Manis
 Pucuk Ubi Jalar Rebus
 Nasi Beras Giling
 Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
 Labu dan Jamur
 Nasi Beras Giling
 Puding Agar-agar

Hari 3
Makan Pagi (06.00 - 07.00)
 Roti selai
 Bubur Cokelat Rendah Lemak
 Serbat

Makan Tengah Hari (11.45 - 12.15)


 Daun nasi-nasi rebus
 Kelapa Muda Segar
 Jus
Makan Malam (18.00 - 18.30)
 Kacang Merah Pedas Rendah Purine (1/2 mangkok)
 Nasi Beras Giling

Kandungan Purin dalam Bahan Makanan

KATEGORI MAKANAN ANJURAN


KELOMPOK 1 Otak Sebaiknya dihindari
Kandungan Purin Tinggi Hati
(100-1000 mg/100 g) Jantung
Ginjal
Jeroan
Ekstrak Daging / Kaldu
Daging Bebek
Ikan Sarden
Makarel
Kerang

KELOMPOK 2
Kandungan Purin Sedang Daging Sapi & Ikan Boleh di konsumsi
(9-100 mg/100 g) (Kecuali yang terdapat Tidak berlebihan/dibatasi
dalam kelompok 1)
Ayam
Udang
Tahu
Tempe
Asparagus
Bayam
Daun Singkong
Kangkung
Daun dan Biji Melinjo
KELOMPOK 3 Nasi Boleh dikonsumsi
Kandungan Purin Rendah Ubi setiap hari
Singkong
Jagung
Roti
Mie / Bihun
Cake / Kue Kering
Puding
Susu
Keju
Telur
Sayuran dan Buah
(kecuali sayuran kel. 2)

2.2 Klasifikasi Penyakit Pada Diet Rendah Purin


2.2.1 Diet Asam Urat/Gout Artritis
Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme
purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam
urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme purin yang tidak sempurna. Gout
biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari
tangan dan siku. Secara alamiah purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yukni makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan
(daging, jeroan, ikan sarden). Juga dalam minuman beralkohol dan makanan kaleng.
Tujuan diet ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta
menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Beberapa syarat diet penyakit gout adalah
sebagai berikut :
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energi
sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100 g
4. Lemak sedang yaitu 10-20% kebutuhan energi total
5. Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak (65-75% kebutuhan energy total)
6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
7. Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2,5 liter
Contoh Menu :
Pagi Pukul 10.00/16.00
Nasi Semangka/pisang kukus
Telur Ceplok Air
Tumis Labu Siam dan wortel
Susu Skim Malam
Nasi
Semur ayam
Siang Pepes tahu
Nasi Tumis Kacang HIjau
Ikan Bakar Pisang Raja
Tempe Goreng
Cah sawi dan wortel
Pepaya
2.2.2 Diet Penyakit Batu Ginjal
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu
yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal)
maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut
urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).
Diet ini bertujuan:
Membantu memperlambat pertumbuhan dan mencegah pembentukan batu ginjal
Makanan yang tidak boleh dimakan:
- Kentang/ ubi
- Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardin
- Bayam, daun mlinjo, daun pepaya, daun singkong, talas
- Buah-buahan yang dikeringkan
- Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi
- Salak, asparagus
Makanan yang dibatasi:
- Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari
- Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari
- Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari
- Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari
Makanan yang diperbolehkan:
- Beras, roti, mie, makaroni, bihun
- Telur, daging, ikan tanpa tulang
- Gula
Penderita diharuskan minum 3 liter/hari.
Penatalaksanaan :
 Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari
 Batasi makanan yang menghasilkan sisa asam tinggi. Contoh : nasi, roti dan olahan terigu
lainnya. Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak
hewan.
 Hindari makanan yang mengandung purin tinggi (>100 mg/100 gram bahan makanan). Contoh :
otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, buillon, bebek, ikan sarden, makarel,
remis, kerang.
 Konsumsi makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi. Contoh : susu, susu asam, krim,
minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran (tapi dibatasi untuk jenis-jenis tertentu) dan
semua jenis buah.
2.3 Jenis Diet Rendah Purin
Diet rendah purin dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Diet Rendah Purin 1/DRP I (1500 kkal)
2. Diet Rendah Purin II/ DRP II (1700 kkal)

Bahan makanan sehari


DRP I DRP II
Bahan makanan
Berat (g) Urt Berat (g) Urt
Beras 200 3 gls nasi 250 31/2 gls nasi
Telur ayam 50 1 butir 50 1 butir
Ayam tanpa kulit 50 1 ptg sedang 50 1 ptg sedang
Ikan 50 1 ptg sedang 50 1 ptg sedang
Tempe 50 2 ptg sedang 50 2 ptg sedang
Sayuran 250 21/2 gelas 300 3 gelas
Buah 400 4 ptg sedang 400 4 ptg sedang
Minyak 15 11/2 sdm 15 11/2 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 20 1 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdm 20 4 sdm
Nilai Gizi
DRP I DRP II

Energi (kkal) 1500 1700


Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31.5
Karbohidrat (g) 247 289
Serat (g) 25 26.5
Kalsium (mg) 547 559
Besi (mg) 15.4 16.2
Vitamin A (RE) 23373 23383
Tiamin (mg) 1.0 1.1
Vitamin (mg) 198 207

BAB II
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi asam urat
meningkat atau pengeluaran asam urat menurun.
Asam urat adalah senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme
purin. Gout Arthritis adalah radang pada sendi yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam
urat dalam darah. Hal ini disebabkan karena metabolisme purin yang tidak sempurna. Gout
biasanya menyerang jari – jari kaki, terutama ibu jari kaki, pergelangan tumit, lutut, jari – jari
tangan dan siku.
Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi.
3.2. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Akper Pemda Cianjur dapat lebih mengetahui dan memahami tentang Diet Rendah
Purin. Dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Andri. 1999. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta: EGC


RS Cipto Mangunkusumo Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1993. Jakarta: PT Gramedia Jakarta
Utara.
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2006/06/diet-mencegah-batu-ginjal
http://ahligiza.blogspot.com/2009/11/4-faktor-yang-perlu-diperhatikan.html

Anda mungkin juga menyukai