SKIZOFRENIA PARANOID
06 April 2018
OLEH :
Azarella Alberthojones Ballo, S.Ked
PEMBIMBING
KUPANG
2018
1
I. IDENTITAS PASIEN
Suku : Rote
Autoanamnesis : pasien datang ke rumah sakit karena diantar paksa oleh keluarga,
lurah, dan aparat karena masalah tanah. Pasien dicekik dan dipukuli, tetapi pasien
melakukan perlawanan. Pasien mengaku tidak memiliki sakit jiwa dan hanya
memiliki sakit di leher karena dicekik lalu masuk di bangsal empati karena
menurutnya kamar di rumah sakit sudah penuh sehingga pasien dimasukan ke
bangsal empati pada hari Sabtu, 10 Maret 2018.
2
Heteroanamnesis : Kakak pasien bersama-sama dengan lurah dan aparat
mengantarkan pasien ke rumah sakit pada hari Sabtu, 10 Maret 2018 karena pasien
sebelumnya merusakan rumah tetangga dan mengatakan bahwa tanah tetangga
tersebut miliknya. Pasien mengancam pemilik rumah tersebut dan dilaporkan oleh
tetangga dan kakaknya pada aparat setempat. Tetapi, pasien tidak takut dan
melakukan perlawanan sehingga pasien akhirnya di antar ke rumah sakit.
1. Autoanamnesis
Wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 10 Maret 2018 pada pukul 10.45
WITA. Saat itu pasien sedang bekerja di bengkel kayunya, di belakang rumah pasien.
Pasien bersama kakaknya. Pemeriksa menyapa, "Selamat pagi bapa Simson, selamat
pagi bapa John" Pasien dan kakaknya menjawab "Selamat pagi kaka dokter, mari
duduk sini" pemeriksa lalu memperkenalkan diri "Bapa, saya Dokter Muda Azarella,
dari poli Jiwa, RSUD Prof. W.Z. Yohannes Kupang. Bapa, sebelumnya saya sudah
hubungi bapa John untuk minta waktu agar kita bisa wawancara dengan bapa Simson
dan Bapa John, nanti hasil wawancara saya jamin kerahasiaannya sebagai rahasia
medis bapa" pasien menjawab "Boleh pak dokter, boleh-boleh sa. Ma, wawancara be
ko kaka dahulu?" pemeriksa "Bapa simson dahulu saja, bapa John sebentar e baru
saya wawancara" Bapa John pamit ke depan. Pemeriksa "Bapa Simson pung nama
lengkap sapa?" pasien "Saya nama Simson Petrus Giri, biasa dipanggil Simson, Pe'u,
atau Alan" pemeriksa "Alan? Kenapa panggil Alan bapa?" "Kalo katong dudu-dudu
deng kawan minum, na dong pange be Alan, be pung nama samaran disini, hehehe"
"Oh begitu bapa, hehehe. Bapa pung perasaan kermana hari ini?" "Baik-baik sa pak
dokter" "Baik-baik yang kermana bapa? Sedih ko senang?" "Biasa sa bapa, sehat. Ini
hanya karena cekik sa. Polisi dong itu hari datang ko tarek beta di dalam rumah, baru
orang nama MS cekik beta. Ini kan hanya masalah tanah sa, b minta fakta ma dong
datang pegang be ko be melawan su ma pak" "Ju bapa dapa antar pi rumah sakit gara-
3
gara dicekik?" "Iya pak be son sakit hanya cuman gara-gara dicekik saja" "Bapa
yakin?" "Iya pak saya bukan sakit jiwa" "Oh begitu bapa, memang bapa pernah
dengar ada suara-suara ko yang baomong ke bapa perintah-perintah bapa atau suara
son jelas kek bunyi mengumam, tertawa, atau bunyi bising begitu?" "Be son pernah
dengar suara-suara, itu kan orang gila. Tapi, kalau omong ayat beta bisa. Kalo
berbicara, be pegang sepuluh hukum taurat" "Kalo boleh tau, sepuluh hukum taurat
tuh ada apa-apa sa bapa?" "Jangan ada padamu Allah lain dihadapanku, jangan
menyebut namaKU dengan sembarangan, jangan bersaksi dusta, jangan menipu,
jangan membenci, jangan mencuri, jangan berzinah, kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri, hormatilah ayah ibumu agar umurmu dilanjutkan, dan jangan
mengingini hambamu laki-laki serta hambamu perempuan dan harta sesama dirimu,
manusia. Itu tabut Allah" "Bapa yakin itu sepuluh hukum taurat yang benar?" "Be
percaya dan yakin itu sepuluh hukum taurat" "Oh iya bapa, bapa be mo omong bapa
ni bilang ini semua karena masalah tanah. Bapa son pernah rasa atau ke dengar suara
bilang ada orang yang ambil bapa pung tanah. Atau ada desakan dari dalam yang
suruh bapa harus pi ini orang pung rumah karena dia baomong bapa pung nama atau
ambil bapa pung tanah?" "Tidak pernah pak, selama ini son pernah be rasa atau
dengar-dengar bagitu" "Bapa yakin ko?" "Yakin pak" "Bapa son pernah omong-
omong sendiri? Ketawa-ketawa sendiri?" "Eh itu orang gila ma. Saya ini tidak gila.
Saya cuman dicekik sa, masalah tanah sa pak" "Baik pak. Pak sebelumnya kerja
dimana?" "Saya SMP dulu kerja iko orang, kerja rumah, teras, meubel, proyek. Pas
SMA di SMEA be pamalas pi sekolah karena be pikir-pikir buang uang pak. Kita
orang kacil, orangtua ju cuman kerja jual laru putih sa. Akhirnya be son tamat
sekolah, be iko orang le kerja-kerja tukang bagitu. Be kerja ju nih kalau barang,
rumah su jadi baru dapa bayar. Apale kerja deng orang yang masih keluarga. Kalo
ada proyek baru dong panggil ko kita kerja" "Bapa sebelumnya ada kerja di Bali?"
"Itu hari saudara Johny Giri di Kerobokan, Bali. Panggel be ko kerja di Bali. Tahun
2005 sampe be pulang tahun 2010. Kita di Bali kerja cuman gerinda, fernis kayu,
pasang stel kunci. Dapa gaji 18.000 per hari, naik 20.000 per hari. Kasih pas akhir
4
bulan. Itupun dong kontrol kita baru kasnae gaji 2 tahun sekali. Itu be kerja di meubel
Perancis. Ma akhirnya be keluar ko gaji kecil. Tahun 2007 be keluar baru be pindah
pi Bali Keramik. Kerja sedikit be minta keluar. Gaji kecil ju. Itung bulan sa. Be maen
keluar kerja, baru terakhir dapat proyek. Pas tahun 2010, be pulang Kupang" "Bapa
kenapa akhirnya pulang Kupang?" "Susah disana pak. Susah dapa uang, baru
orangtua su panggel pulang" "Selama di Bali nih, bapa ada kawan bae ko sonde?
Kawan dekat begitu, kawan dudu-dudu?" "Talalu banyak pak" "Menurut bapa,
kehidupann disana dan kehidupan di Kupang bagaimana?" "Sama sa pak, ma lebih
susah dan lebih bahaya pak" "Maksudnya lebih bahaya pak, kek kermana?" "Banyak
narkoba, pil dong. Katong liat katong pung kawan deng bos pake. Be tanya untuk apa,
dong bilang pake ko enak. Ma be son pernah pakai. Kita sonde ada uang na pak" "Pak
yakin tidak konsumsi alkohol,napza, dan rokok?" "Napza dong tidak pak, cuman kalo
minum ya jarang juga, arak sa. Rokok yang sering pak" "Kalau di Bali, ada riwayat
sakit ko sonde pak?" "Dulu ada pak, sakit lambung. Be ada pi kastau bos, be jatuh
dengan motor pas mau pi bos. Ju dong antar be pi Puskesmas Kerobokan. Dong
kontrol be, dong bilang lambung" "Sonde ada luka dalam begitu ko bapa, abis
celaka?" "Sonde, dong sonde bilang. Cuman lambung sa pas di puskesmas. Be dapa
obat, kontrol, langsung suruh be pulang" "Oh iya bapa. Selama di Bali, bapa mungkin
ada jalin hubungan ko deng nona di Bali, atau mohon maaf bapa pernah hubungan
badan di Bali?" "Oh kalo soal itu, be sonde pernah pak. Tapi, kalo bilang soal judi, be
maen. Judi kartu. Ko be di Bali, maen tiga daun, menang 7 juta. Kalo kalah, gigit jari.
Padahal su susah, ma kalo omong judi katong maen. Su darah daging na" "Maen judi
tiap hari ko bapa?" "Kalo pas terima gaji di akhir bulan katong maen. Yang pegang
judi ni ana Sumba, maen 12 orang. Bataroh 5000, 10000 begitu" "Oh begitu bapa. Be
mau tau tentang bapa pas pulang di Kupang kermana" "Be pulang Kupang, kembali
pi rumah. Kerja ulang le. Kerja-kerja bikin rumah, teras, kalo ada pangge be proyek,
be pi" "Di Kupang ni, pak aktif ko sonde di masyarakat begitu, kek bapa mungkin ada
ikut pelayanan di gereja bagitu?" "Be sonde pelayanan begitu-begitu bapa, ma be
gereja di gereja Bait-El, Naimata" "Oh iya bapa. Jadi bapa di Kupang ni hanya kerja-
5
kerja sa?" "Iya pak, saya dari remaja sampe dewasa pikiran hanya kerja sa. Terus
kerja" "Baik pak. Bapa sebelumnya ada riwayat pelanggaran seperti pernah ditahan
polisi begitu?" "Pernah ditahan pak" "Bapa tau alasannya kermana sampe bapa bisa
ditahan?" "Yang pertama itu tentang gambar Yesus Kristus di Bait-El, Naimata. Itu
diuji berdasarkan suatu percaya. Diuji dari atas. Tapi be liat terang, berdasarkan
kesinaran Allah. Dia bilang, kalo berani lu pi pukul itu gambar. Be pukul, ma sonde
kas rusak badan gereja. Baru ini pendeta kan, dia bilang Yesus Kristus dia katakan
Allah. Na itu be sonde mau. Sedangkan di dalam Alkitab dikatakan Yesus Kristus
Anak Allah, bukan Allah. Pertengkaran itu yang dia suruh beta stop kate kasasi. Be
su lupa kapan. Katong bicara dengan banyak orang, tapi dong sonde mau bikin fakta"
"Bapa sampai pukul begitu karena ada dorongan atau perintah begitu?" "Bukan, ini
karena saya diuji" "Diuji dari siapa bapa?" "Diuji oleh bapa kesinaran Allah. Saat itu
beta liat penciptaan, bukan tipu" "Maksudnya bapa kesinaran Allah itu bagaimana,
bapa?" "Na, be ada dudu minum laru merah dengan be pung kawan. Pak Stef
Nggadas. Ju bapa penciptaan kas tunjuk muka di be, terang. Kita berbicara perkataan,
liat langsung. Dia bilang sesungguhnya lu berani lu pi pukul gambar Yesus Kristus
Bait-El, Naimata. Gereja bersinar, terang. Dia uji be, be puku. Abis be pi puku, dia
berbicara le. Sesungguhnya kalo lu berani, lu tunggu polisi. Be tunggu polisi di dalam
gereja. Be son rasa takut. Terus dong bawa be pi polisi dong bilang nanti be masuk
penjara. Be bilang katong pake pengacara sa, tapi buka Alkitab berdasarkan sepuluh
hukum taurat. Karena setiap telah berbicara tipu, tentang satu nama, satu orang, dan
satu pulau" "Bapa, selain masalah di Bait-El, ada masalah lain le yang bapa akhirnya
dong bawa pi polisi?" "Iya, ada juga masalah tanah. Ada orang bikin kebun di be
pung tanah, atas bantuan Megawati Soekarno Putri ini. Saat itu be pung bapa masih
hidup. Be kastau ko itu orang datang ko baomong dengan beta. Ma dong terus-terus
pasang pondasi sampe bangun rumah. Lalu, terjadi pembakaran. Dong tuduh be ada
pi bakar. Be omong di dong katong baomong sa berdasarkan fakta. Sampe sekarang
be pi lapor-lapor terus, tapi sampai sekarang respon pemerintah begitu-begitu sa. Be
dengar ada keluarga-keluarga lain yang kasi tau dong ko kerja terus itu rumah. Be
6
tanya kaka, kaka sonde tau. Be marah, be pi dorong dong pung rumah setengah jadi
su ma. Ini masalah kedua. Lalu, ada masalah le yang dong mau penggarukan tanah.
Babin Baumata, Dicky Tanebe. Itu hampir beta puku. Ini tanah kebun itu dong pake
untuk mau buat jalan. Be pi tegur. Itu kebun dong be tanam pohon Jati, kayu Ende
dong. Be minta ganti rugi ma dong son toe. Dicky Tanebe datang bilang be buat
masalah, be dobel dia su ma. Baru le masalah ketiga dengan Markus Sine dan Andre
Sine. Dong membangun rumah, langgar satu rumah. Bangun pondasi di kita pung
kebun. Tanah itu su bermasalah dari beta kelas 1 SD, jaman pemerintahan Soeharto,
gubernur Piet A. Tallo. Dong sonde mau buat sertifikat, dong lepas sa. Pas sekarang,
dong su buat sertifikat gelap. Dong son mau kas tunjuk beta. Mungkin alasan takut.
Di be pung kaka dong kas tunjuk, ma di be sonde. Be pung respon be dorong itu
pondasi su ma. Ini masalah tanah sa. Bukan tipu. Kalau pak mau, beta bisa kas tunjuk
bukti. Pemerintahan dari kapan punya ini tanah? Dong tipu-tipu itu. Kita mau
berbicara dengan masyarakat di kantor lurah Naimata, tapi akhirnya di bawa ke
rumah sakit. Lalu saya disuntik oleh pak Frid, suntik disini (bokong), tau ko untuk
tenang. Bukan karena gangguan. Terus kasi obat merah dan obat untuk disini (tunjuk
ke leher) gara-gara yang be dapa cekik di dalam rumah dari Markus Sine dan polisi-
polisi dong" "Tidak ada yang jelaskan pak sekarang sakit apa?" "Tidak, cuman sakit
leher saja, ma su sonde le. Karena dia pegang, terus dia tarek be pung leher. Be
tendang dia (Markus Sine)" "Berarti sekarang bapa sehat-sehat sa?" "Sehat sa e pak"
"Sehat maksudnya kermana pak?" "Sehat jasmani, rohani pak" "Bapa bisa jelaskan
sehat jasmani dan rohani itu yang kek kermana?" "Kalo sehat jasmani tuh katong
pung tubuh sonde merasakan sakit apa-apa le. Bisa gerak leluasa. Kalo sehat rohani,
betul-betul tidak ada suatu halusinasi yang merasuk kita pung jiwa. Jadi kadang-
kadang kita marah, ribut kiri kanan, kita juga harus tenang. Makanya beta rasa ini,
beta pung jiwa, sekarang su tenang. Kalo dia dirasuki, nanti dia sembrono. Berbicara
plin-plan. Omong sembarang" "Jadi menurut bapa kermana sekarang?" "Kalo beta
aman sekarang. Su baek" "Baik bapa. Bapa be mau tanya tentang rumah sakit. Pas
bapa di rumah sakit, bapa rawat inap dimana?" "Rawat inap di tempat penyakit jiwa.
7
Tetapi sesungguhnya, saya bukan disini. Karena diatas tempatnya penuh. Jadi saya
disini tahan-tahan sa. Dokter Dickson pung mau saya disini mungkin karena saya
dicekik, dengan masalah tanah, mungkin beta pung jiwa terganggu" "Baik bapak. Pas
masuk di bangsal jiwa itu tanggal berapa pak?" "Tanggal 10, bulan 3" "Mantap bapa"
"Memang mantap, saya su sembuh. Cuman itu hari saya kesal. Tapi, sonde terlalu ju.
Karena masalah tanah toh. Saya disana, jadi saya tidak bisa urus. Saya cuman pikiran
untuk pulang saja ko pi urus tanah saya" "Oh iya bapa. Omong-omong, bapa punya
hobi begitu ko? Kek memancing begitu?" "Be suka dengar musik. Dengar tape begitu
pak. Lagu-lagu kek Scorpion dong. Wind Of Changes. Be suka itu lagu" "Selain band
Scorpion, bapa suka band seperti Gun N' Roses, Firehouse?" "Suka ma son terlalu ju.
Be suka ju Don't Cry Gun N' Roses. Apale Slash kalo maen gitar" sambil memutar
musik. Pemeriksa "Bapa, abis ini kita tensi e bapa" pasien "Iya pak, silahkan".
Setelah tensi, pemeriksa "Bapa, be pung wawancara su abis. Terima kasih atas
kerjasamanya bapa. Bapa tetap harus minum obat e bapa. Jangan sonde minum obat
e" "Iya pak, saya minum. Saya su sembuh begini" "Tetap harus minum e bapa. Biar
tambah sehat le pak" "Baik pak dokter, terima kasih" "Kalau begitu saya pamit dulu
ke depan pak. Permisi bapa" "Iya pak"
2. Heteroanamnesis
Wawancara dilakukan pada hari Sabtu, 31 Maret 2018 pada kakak pasien dan
teman kerja pasien pada saat pasien bekerja di Bali. Menurut kakak pasien, pasien
diantar ke rumah sakit karena mengamuk dan mengancam tetangga yang sedang
membangun rumah. Pasien menghancurkan pondasi rumah, dilaporkan ke polisi, dan
dibawa ke rumah sakit pada tanggal 10 Maret 2018. Sebelumnya, kakaknya pasien
mengalami gejala-gejala seperti mengamuk¸mengancam, berbicara sendiri, ketawa-
ketawa sendiri, sejak 3 tahun yang lalu. Pasien juga sempat berkelahi secara verbal
maupun fisik terhadap orang di dalam rumah. Pasien juga menimbulkan masalah
terhadap tetangga sekitar rumah pasien seperti membakar rumah, merusakan fasilitas
warga, mencuri peralatan tukang, dan merobohkan pondasi rumah. Pasien juga
8
mengklaim tanah-tanah milik orang lain dengan mengatakan tanah ini milik pasien
berdasarkan fakta yaitu sejak dari SD, pasien yang menanam tanaman disekitaran
tanah tersebut.
Sedangkan menurut teman kerja pada saat di Bali, pasien pernah dibawa ke
balian (semacam dukun) karena "sakit". Sejak saat itu, pasien tidak pernah berkumpul
bersama teman-temannya, mengurung diri, murung, dan diam. Teman kerja
mengetahui bahwa pasien sebelumnya mempunyai cewek dari Makassar. Paras
cewek tersebut sangat cantik sehingga teman kerja mencurigai jika pasien
menggunakan guna-guna untuk mendapatkan cewek tersebut. Tetapi, hubungan
tersebut tidak bertahan lama. Pasien juga diceritakan tidak suka diganggu-ganggu
soal hubungan asmaranya dengan seseorang. Pasien pernah memukul temannya
karena hal tersebut.
Pasien sebelumnya adalah seseorang yang terkenal ramah, suka menjahili atau
membuat temannya jengkel karena candaannya, tetapi tertutup dalam hal-hal pribadi
seperti pacaran atau teman dekat perempuan. Pasien juga seseorang yang terkenal ulet,
mandiri, dan pekerja keras. Memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtuanya.
9
Pasien memiliki riwayat penyakit maag/gastritis pada saat bekerja di Bali dan
tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan di keluarga pasien. Pasien juga
menyangkal bahwa ia sedang mengalami gangguan jiwa.
Pasien baru pertama kali dirawat di RSUD Prof. W.Z. Yohannes Kupang pada
10 Maret 2018 karena pasien mengamuk, mengancam tetangga disekitaran rumah dan
merusakan rumah warga yang akhirnya ditangkap oleh aparat. Sebelumnya, pasien
sudah menunjukan gejala sejak 3 tahun yang lalu yaitu berbicara sendiri, tertawa
sendiri, mengklaim tanah yang bukan miliknya, pergi mencari "tuhan" di goa dan
pohon-pohon besar.
Pasien sebelumnya adalah seseorang yang terkenal ramah, suka menjahili atau
membuat temannya jengkel karena candaannya, tetapi tertutup dalam hal-hal pribadi
seperti pacaran atau teman dekat perempuan. Pasien juga seseorang yang terkenal ulet,
mandiri, dan pekerja keras. Memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtuanya.
10
saja dan tidak pernah membenturkan kepalanya saat rewel. Sejak kecil
pasien tidak pernah mengalami kejang dan sakit lainnya yang
mengharuskan pasien dibawa ke rumah sakit.
3. Masa Kanak Pertengahan (usia 3-11 tahun)
Menurut kakak pasien, pasien melewati jenjang Sekolah Dasar di SD St.
Carolus, Penfui, Kupang. Pasien mulai masuk SD sekitar usia 6 tahun.
Pasien adalah anak yang ceria dan senang bermain dengan teman -
temannya di sekolah.
4. Masa Remaja
Pasien mengakui tidak pernah mendapatkan mimpi basah dan pasien
mengatakan bahwa ia tidak terlalu tertarik pada perempuan. Pasien lebih
suka mencari pekerjaan pada usia remaja, seperti menjadi tukang
mengerjakan rumah atau teras tetangga maupun keluarga.
5. Masa Dewasa
o Riwayat Pendidikan
SD St. Carolus Penfui, Kupang
SMP Baumata
SMEA Negeri Kupang (Tidak tamat)
o Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja bersama kenalan sejak di bangku SMP. Pada saat
pasien bersekolah di SMEA, pasien memilih untuk keluar dari SMEA
dan bekerja sebagai tukang bersama kenalannya. Pasien diupah jika
pekerjaannya sudah selesai. Jumlah upahnya pun diakui pasien tidak
menentu. Pada tahun 2005, pasien berangkat ke Bali untuk bekerja di
meubel perancis, Bali Keramik, dan proyek sampai akhirnya kembali
ke Kupang. Pasien pada saat kerja di Bali, diupah dengan uang
18.000-20.000 rupiah.
o Riwayat Psikoseksual
11
Pasien mengaku belum pernah berhubungan seksual.
o Riwayat Agama
Menurut kakaknya, pasien jarang sekali pergi beribadah ke gereja
setiap minggu.
o Aktivitas sosial
Menurut kakaknya, pasien sering duduk bersama dan berkumpul
bersama teman-temannya di daerah rumah pasien. Menurut teman
kerja pasien di Bali, pasien sering duduk bersama dan berkumpul
bersama teman kerjanya pada saat bekerja di Bali.
Hubungan pasien dengan keluarga juga baik sebelumnya. Tidak ada
masalah serius dengan keluarga pasien.
o Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien pernah melakukan beberapa pelanggaran hokum seperti
merusak properti gereja, menghalangi pembangunan infrastruktur
(jalan), membakar rumah, menghancurkan fasilitas milik warga,
mencuri alat-alat tukang, dan menghancurkan rumah tetangga. Pasien
pernah dipenjara selama 2 minggu.
F. Situasi Kehidupan Sekarang
12
Foto 1 Rumah Tampak Depan
13
Foto 3 Ruang Tamu
Foto 4 Dapur
14
Foto 5 Ruang Keluarga
15
G. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Anak pertama sudah
menikah. Ayah pasien telah meninggal, tetapi ibunya masih hidup. Didalam keluarga,
tidak ada yang mempunyai riwayat gangguan yang sama.
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Meninggal :
Pasien :
16
A. Deskripsi Umum
Pasien laki-laki tampak sesuai usia pasien, mengenakan baju berwarna biru
dengan corak putih dan celana berwarna merah muda. Pasien tampak rapid an
bersih dilihat dari rambut yang diikat, gigi dan kuku tampak bersih.
Perilaku dan aktivitas psikomotor
Pasien tampak tenang selama wawancara
Kooperatif (pasien menjawab pertanyaan dengan baik dan pasien mau mengikuti
beberapa instruksi pemeriksa selama proses wawancara
Kontak mata (+)
D. Pembicaraan
Spontan, artikulasi baik, volume suara dapat didengar oleh pemeriksa dengan jelas
dan fasih.
E. Persepsi
Halusinasi auditorik (+) : autoanamnesis : dinyatakan dari perkataan pasien " Yang
pertama itu tentang gambar Yesus Kristus di Bait-El, Naimata. Itu diuji berdasarkan
17
suatu percaya. Diuji dari atas. Tapi be liat terang, berdasarkan kesinaran Allah. Dia
bilang, kalo berani lu pi pukul itu gambar."
Halusinasi visual (+) : autoanamnesis : dari perkataan pasien yang melihat Bapa
Penciptaan "Na, be ada dudu minum laru merah dengan be pung kawan. Pak Stef
Nggadas. Ju bapa penciptaan kas tunjuk muka di be, terang. Kita berbicara perkataan,
liat langsung."
F. Proses pikir
18
o Daya Ingat Jangka Sedang : baik (dinyatakan pasien dengan
mengetahui kapan pasien tersebut masuk rumah sakit pada tanggal 10
Maret 2018)
o Daya Ingat Jangka Pendek : baik ( dinyatakan pasien dengan
mengingat makanan pagi yang pasien makan yaitu sayur marungga
dan nasi putih)
Konsentrasi dan perhatian : baik (mampu berhitung 100-7, 5 kali serial : 100-
7=93, 93-7=86, 86-7=79, 79-7=72, 72-7=65)
Kemampuan visuospasial : baik
I. Kemampuan menolong diri : baik (dilihat dari dapat merawat diri sendiri dengan
cara mandi, makan, minum, berpakaian, toilet, tanpa ada bantuan dari orang lain)
19
J. Pengendalian Impuls : baik (dinyatakan dengan pasien tampak tenang tanpa adanya
gerakan-gerakan tidak bertujuan yang dilakukan pasien)
Uji daya nilai : baik (pasien sadar bahwa tidak boleh melanggar lampu
lalu lintas)
A. Status Internistik
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 86x/menit
- RR : 16 x/menit
B. Status Neurologis
GCS E4V5M6.
C. Laboratorium/Penunjang
Tidak dilakukan
20
D. Pemeriksaan Psikologi
Tidak dilakukan
2. Beberapa tahun yang lalu pasien mengalami gangguan persepsi, yaitu ada
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas,
III :1
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas):
21
a. – Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
mukjizat.
c. Halusional Auditorik ;
perilaku pasien.
22
– Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara
– Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada
secara jelas:
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai
menerus.
23
h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase
nonpsikotik prodromal);
* Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
Adapun jenis skizofrenia yang menjadi diagnosis pada kasus ini adalah
skizofrenia paranoid.
Sebagai tambahan :
24
- Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi
(laughing);
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala yang
Rujukan)
25
2. AXIS II. Ciri KepribadianHistrionik
Pedoman diagnostik1
Ciri kepribadian pasien yaitu kepribadian histrionik karena menurut ibu dan
suasana ketika ada di rumah jika pasien tidak berada di rumah maka rumah
terasa agak sepi, pasien juga memiliki banyak teman.Ayahnya mengaku jika
pasien juga merupakan anak yang tidak terlalu suka menuntuk kehendaknya.
- Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;
(appreciation) dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat
perhatian;
V. AXIS III
3. AXIS IV
Pasien bekerja di Bali untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan upah
yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi tidak terpenuhi sehingga
26
pasien berpindah-pindah tempat kerja di Bali. Pasien lalu kembali ke Kupang
dan kembali bekerja sebagai tukang namun pasien menghadapi masalah dalam
pekerjaannya yaitu upah yang sedikit karena bekerja serabutan atau bila ada
pekerjaan, hal ini memperburuk kondisi pasien secara terus menerus sehingga
pada bulan Maret 2018, pasien dibawa ke rumah sakit karena gejala-gejala
yang timbul semakin memburuk.
4. AXIS V
GAF saat ini :90-81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih
dari masalah harian biasa).
b) Psikologi :
1) Gangguan persepsi
" Yang pertama itu tentang gambar Yesus Kristus di Bait-El, Naimata. Itu
27
diuji berdasarkan suatu percaya. Diuji dari atas. Tapi be liat terang,
berdasarkan kesinaran Allah. Dia bilang, kalo berani lu pi pukul itu gambar."
"Na, be ada dudu minum laru merah dengan be pung kawan. Pak Stef
Nggadas. Ju bapa penciptaan kas tunjuk muka di be, terang. Kita berbicara
a. Farmakoterapi
Haloperidol 2 x 5 mg
Trihexiphenidyl 2 x 2 mg
Chlorpromazine 2 x 50 mg
b. Psikoedukasi Pasien
Mengedukasi pasien agar minum obat secara teratur, tidak boleh putus
obat
maka pasien harus pastikan lagi kepada orang sekitar apakah mendengar
hal yang sama atau tidak, jika orang sekitar tidak mendengar maka tetap
28
Mengedukasi pasien mengenai cara untuk mengontrol emosi yang harus
c. Psikoedukasi Keluarga
Edukasi kepada keluarga agar rajin membawa pasien untuk kontrol rutin
pasien
IX. PROGNOSIS
DUBIA AD MALAM
Skizofrenia paranoid
29
Keluarga yang mendukung penuh pasien untuk sembuh
Masalah ekonomi
X. DISKUSI
belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang luas, serta
sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya. 1
Gangguan isi pikir (waham : keyakinan yang salah yang tidak sesuai
diberikan fakta-faktanya)
Gangguan emosi : ada tiga afek dasar yang sering diperlihatkan oleh
30
Gangguan perilaku : berbagai perilaku tak sesuai atau aneh dapat terlihat
seperti gerakan tubuh yang aneh dan menyeringai, perilaku ritual, sangat
periode tersebut.
skizofrenia biasanya muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Awitan pada
laki-laki biasanya antara 15-25 tahun, dan 25-35 tahun untuk perempuan.
Prognosisnya biasanya lebih buruk pada laki-laki.2 Etiologi dari skizofrenia belum
ditemukan dengan pasti, namun ada beberapa hasil penelitian yang dilaporkan saat ini;
2
Dari segi biologi , gangguan organik yang paling banyak dijumpai yaitu
pelebaran ventrikel tiga dan lateral yang stabil yang kadang sudah terlihat sebelum
31
awitan penyakit, atropi bilateral lobus temporal medial dan lebih spesifik yaitu gyrus
pada otak menunjukkan gangguan perilaku yang ditemui pada skizofrenia. Misalnya,
gangguan hipokampus dikaitkan dengan impairment memori, dan atropi lobus frontal
Dari segi biokimia, hipotesis yang paling banyak yaitu adanya gangguan
Dari segi genetika, skizofrenia adalah gangguan yang bersifat keluarga, semakin
6 kali lebih sering menjadi sakit disbanding kembar dizigot. Risiko terjadinya
skizofrenia selama hidup berdasarkan penelitian yaitu antara lain, populasi umum
skizofrenia (10%), otrangtua (5%), anak dari salah satu orang tua skizofrenia (10-
Dari segi faktor keluarga, kekacauan dan dinamika keluarga memegang peranan
peneliti mengidentifikasi suatu cara berkomunikasi yang patologis dan aneh pada
32
keluarga pasien skizofrenia. Komunikasi sering samar, tidak jelas, dan sedikit tidak
logis.
Pada kasus ini, belum dapat diketahui pasti penyebab skizofrenia yang dialami
pasien. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut jika ingin dicari atau
tak terinci, residual, depresi pasca skizofrenia, simpleks, dan yang tak tergolongkan.
1,2
Dari gejala yang dialami pasien, tampak bahwa ada beberapa gejala yang masuk
dalam kriteria diagnosis schizofrenia paranoid dan skizofrenia simpleks antara lain :
visual).
afek yang menyempit, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh,
33
4. Adanya perubahan-perubahan perilaku pribadi yang bermakna,
5. Semua gejala ini berlangsung setiap hari, sejak 2010 hingga 2017.
a) Terapi Psikofarmakologi
besar.
34
Mekanisme kerja obat antipsikosis tipikal adalah memblokade
farmakologis pada pasien ini adalah “optimal response with minimal side
effect”.
35
dengan drug holiday 1 – 2 hari/minggu. Tappering off dilakukan 2 – 4 minggu
b) Psikoterapi
diri, memulihkan kepercayaan diri guna mencapai kehidupan yang berarti dan
bermanfaat.
perjalanan penyakitnya serta terapi yang akan diberikan. Perlu dicari tahu
terapi psikososial lebih dapat memberikan hasil yang lebih baik. Penerimaan
c) Terapi Psikososial
36
Salah satu dampak dari gangguan jiwa skizofrenia adalah terganggunya
bergaul (sosialisasi).
37
DAFTAR PUSTAKA
; p:46-8,104.
2. Amir N. Skizofrenia. Dalam : Buku Ajar Psikiatri, edisi kedua. Jakarta: Badan
38