Metode Niggli
Metode Niggli
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Pendahuluan
Masing – masing dari metode analisa tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
masing –masing. Namun dari keenam metode tersebut memiliki dasar teori yang kongkrit
serta memadai.
Salah satu dari keenam metode tersebut adalah Metode Niggli. Metode Niggli adalah
metode petrokimia batuan yang diungkapkan oleh Niggli. Metode ini digunakan untuk
mengintrepetasikan jenis dan evolusi magma. Beberapa langkah secara garis besar yang
harus dilakukan adalah :
Metode Niggli adalah suatu metode perokimia yang digunakan untuk menentukan
dan mengetahui jenis serta evolusi dari magma itu sendiri.
BAB II
ISI
II.1 Pengertian
Seperti yang telah dikemukakan diatas, Metode Niggli dapat digunakan untuk
menentukan jenis dan evolusi magma. Beberapa langkah yang harus dilakukan adalah
NM = % Berat Oksida
BM Oksida
Didalam praktikum, persen berat oksida sudah diketahui, sedangkan BM oksida dicari
terlebih dahulu, yaitu dengan menjumlahkan berat atom (BA) unsur - unsur yang menyusun
oksida – oksida tersebut. Berat atom unsur - unsur bisa dilihat dalam tabel Sistem Periodik
Unsur - unsur Mendeleyev. Khusus untuk menentukan NM Fe2O3 terlebih dahulu dicari NM
FeO.
Rumus-rumus untuk menentukan nomor molekul tiap-tiap oksida sebagai berikut :
% Berat SiO2
1. NM SiO2 =
BM SiO2
% Berat Al2O3
2. NM Al2O3 =
BM Al2O3
% Berat Fe2O3
3. NM Fe2O3 = x 2 + NM FeO
BM Fe2O3
% Berat FeO
4. NM FeO =
BM FeO
% Berat MgO
5. NM MgO =
BM MgO
% Berat MnO
6. NM MnO =
BM MnO
% Berat CaO
7. NM CaO =
BM CaO
% Berat K2O
8. NM K2O =
BM K2O
% Berat Na2O
9. NM Na2O =
BM Na2O
Harga koefesien magma dari Si, Al, Fm, Alk, Mg, C, Ti dan P dapat ditentukan
dengan mempergunakan rumus-rumus berikut :
NM SiO2 x 100
Si = ∑ NM oksida
NM (Na2O + K2O)
Alk = ∑ NM oksida
NM K2O
K = Alk
NM MgO
Mg = Fm
NM TiO2 x 100
Ti = ∑ NM oksida
NM P2O5 x 100
P = ∑ NM oksida
3 Si - (100 + 3 Alk)
Qs = 3 Si
100 - 6 Al
Fs = 3 Si
8 Alk + 6 Al
Ls = 3 Si
Nilai – nilai Qs, Fs dan Ls tersebut dirajahkan kedalam diagram segitiga dalam persen
. Oleh karenanya sebelum dilakukan pengeplotan, perlu penyesuaian presentasi masing-
masing nilai yang ada. Dapat ditafsirkan, bila hasil perajahan menunjukan Qs kearah Fs maka
berarti sifat magma dari calk alkali ke thoelite. Semakin ke Qs sering terjadi fraksinasi
sehingga diferensiasi magma makin besar.
Qs adalah kuarsa, yang pada diagram ini bukan merupakan kuarsa primer tetapi hanya
sebagai kuarsa bebas, yang merupakan hasil dari fragsinasi sehingga diferensiasi magma
makin besar. Fs merupakan Si yang dikombinasikan dengan unsur - unsur mafik mineral dan
membentuk rangkaian inosilikat (piroksen dan amphibole), yang berasal langsung dari
magma, bukan hasil dari fragsinasi. Ls merupakan bagian Si yang dikombinasikan dengan
jumlah normal unsur - unsur leukokrat (feldspatoid dan Leusit).