Anda di halaman 1dari 9

SITOLOGI I

Oleh :
Nama : Fajar Ariyanto
NIM : B1A016008
Rombongan :I
Kelompok :1
Asisten : Irda Ardiyati

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN
Sitologi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, sifat-
sifat fisik dan kimia sel, serta perkembangan dinding selnya. Struktur yang
membedakan sel tumbuhan dengan sel hewan ialah keberadaan dinding sel yang
merupakan lapisan terluar sel yang berbatasan dengan membran plasma. Komponen
penyusun sel tumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu komponen
protoplasma, nonprotoplasma dan dinding sel (Setiowati, 2007).
Pada sel tumbuhan vakuola membesar dan meningkatkan tekanan air
didalamnya (tekanan turgor) serta mendesak memberan vakuola (tonoplas) ke arah
sitoplasma. Sitoplasma meneruskan tekanannya ke arah dinding sel. Tekanan turgor
berguna untuk mengatur gerakan osmosis cairan dari luar ke dalam sel. Selain itu pada
sel tumbuhan juga terdapat kloroplas yang merupakan bagian dari plastid. Kloroplas
adalah organel yang mengandung klorofil yang berfungsi saat fotosintesis (Aryulina,
2004).
II. TUJUAN
Tujuan praktikum acara sitologi, antara lain :
1. Mengamati bentuk sel tumbuhan
2. Mengamati struktur sel tumbuhan
3. Mengamati sel tumbuhan yang bersifat hidup
III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara sitologi diantaranya mikroskop,
object glass, cover glass, laporan sementara, silet dan pipet tetes.
Bahan-bahan yang digunakan rambut buah Ceiba pentandra (Kapuk randu),
empulur batang Manihot utilissima (Singkong), selaput bagian dalam umbi lapis Allium
cepa (Bawang merah), epidermis buah Capsicum annum (Cabai merah) dan air.
B. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikum acara sitologi antara lain:
1. Seluruh bahan disiapkan termasuk bahan (preparat) yang ingin diamati.
2. Sayat setipis mungkin bagian preparat yang ingin diamati, kecuali pada preparat
rambut buah Ceiba pentandra, cukup diambil 2-3 helai rambut buahnya.
3. Letakkan hasil sayatan dan rambut buah pada object glass dan kemudian ditetesi
dengan sedikit air.
4. Tutup dengan cover glass dan kemudian diamati di bawah mikroskop.
5. Gambar penampakan yang terlihat pada mikroskop kemudian diberi keterangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil

Keterangan :
1. Ruang
1 udara
2. Dinding
sel
2

Gambar 1. Rambut Buah Ceiba pentandra (Kapuk randu) Perbesaran 100X

Keterangan :
1. Dinding
sel

Gambar 2. Empulur Batang Manihot utilissima (Singkong) Perbesaran 100X

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Nukleus
1 3. Sitoplasma

Gambar 3. Selaput Bagian Dalam Allium cepa (Bawang merah) Perbesaran 100X
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromoplas
(Karotenoid)
1

Gambar 4. Epidermis Buah Capsicum annum (Cabai merah) Perbesaran 400X


B. Pembahasan
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah pada sel tumbuhan terdapat
dinding sel, sedangkan pada sel hewan tidak. Sel tumbuhan memiliki plastida
(kloroplas, kromoplas dan leukoplas), sedangkan sel hewan tidak. Sel tumbuhan
memiliki vakuola yang besar, sedangkan sel hewan memiliki vakuola yang kecil. Sel
tumbuhan memiliki glioksisom, sedangkan sel hewan tidak (Pandey, 1980). Vakuola sel
tanaman dewasa digunakan untuk menyimpan air, ion, dan metabolit (1, 2). Ini juga
merupakan kompartemen litik yang menyerupai lisosom hewan dan vakuola jamur -
misalnya, ragi. Banyak hidrolase lysosomal khas pada tumbuhan dan jamur ditemukan
di ruang vakuola dan eksoplasma (interselular) (Jean, 1991).
Sel-sel beraneka ragam, baik bentuk dan ukurannya. Bentuk sel dapat berbentuk
silindris contohnya ceiba petandra, berbentuk memanjang contohnya allium cepa,
berbentuk heksagonal contohnya manihot esculenta dan sebagainya. Pada umumnya sel
berukuran sangat kecil atau mikroskopik. Skala pengukurannya menggunakan mikro
meter. Satu mikron sama dengan seperseribu mm. berdasarkan contoh sel bakteri
berukuran 4-10 um, sel protozoa dapat dilihat pada mata biasa artinya tak perlu
menggunakan mikroskop, misalnya sel serabut kapas yang panjangnya dapat mencapai
15 cm (Arisandi, 2012).
Dinding sel merupakan bagian sel tumbuhan yang sangat penting dan berfungsi
untuk memberi bentuk sel, memberikan kekuatan sehingga tumbuhan dapat berdiri
dengan kokoh, mencegah pecahnya protoplas karena terlalu banyak menyerap air dan
untuk melindungi isi sel. Kandungan yang terdapat pada dinding sel adalah zat selulosa,
hemiselulosa, lignin, suberin, kitin, pectin dan lain-lain. Lapisan penyusun dinding sel
adalah dinding primer, dinding sekunder dan lamela tengah. Dinding primer merupakan
dinding yang pertama terbentuk. Dinding sekunder merupakan dinding yang terbentuk
pada pertumbuhan sekunder. Lamela tengah merupakan dinding yang memisahkan
antarsel yang berfungsi untuk merekatkan (Fahn, 1995).
Komponen utama dari sebuah sel adalah protoplasma atau yang biasa disebut
dengan komponen hidup. Protoplasma terdiri atas dua komponen utama, yaitu air dan
komponen anorganik/komponen organik. Dari reaksi reaksi kimia yang terjadi antara
senyawa-senyawa inilah yang mengakibatkan adanya gejala gejala kehidupan di
protoplasma. Gejala kehidupan itu misalnya metabolisme, tumbuh, bergerak,
berkembang biak, sirkulasi zat dan sebagainya. Komponen protoplasma terdiri dari
sitoplasma, inti sel dan organel (Fahn, 1995).
Organel merupakan komponen hidup. Organel pada sel tumbuhan terdiri dari:
1. Plastida, yang berfungsi untuk fotosisntesis.
2. Mitokondria, yang berfungsi untuk respirasi sel.
3. Ribosom, yang berfungsi untuk sintesis protein.
4. Retikulum endoplasma, yang terdiri dari retikulum retikulum endoplasma kasar
dan retikulum endoplasma halus yang berfungsi untuk sintesis protein dan
sintesis lemak.
5. Badan golgi, yang berfungsi untuk sekresi.
6. Badan mikro, yang terdiri dari glioksisom dan peroksisom.
7. Sferosom, merupakan tubuh lipid yang dikelilingi membran.
8. Lisosom, yang berfungsi dalam proses hidrolisis (Fahn, 1995).
Berdasarkan hasil praktikum, didapatkan bahwa sel pada rambut buah kapuk randu
berbentuk silindris, sel pada empelur batang singkong berbentuk heksagonal dan sel
pada selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah berbentuk memanjang. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Fahn (1995) bahwa sel tumbuhan memiliki bentuk yang
bermacam-macam. Berdasarkan keempat jenis sel tumbuhan yang diamati juga terlihat
bahwa keempat jenis sel tumbuhan tersebut memiliki dinding sel. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Fahn (1995) bahwa keberadaan dinding sel pada sel tumbuhan
membedakannya dengan sel hewan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Pada sel tumbuhan terdapat bentuk yang bermacam-macam. Sel pada rambut buah
Ceiba pentandra berbentuk silindris, sel pada empelur batang Manihot utilissima
berbentuk heksagonal dan sel pada selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa
berbentuk memanjang. Struktur sel tumbuhan dapat diamati di bawah mikroskop
sehingga akan tampak bagian-bagiannya. Komponen sel hidup adalah bagian
protoplasmik dari sel itu sendiri. Bagian protoplasmik terdiri dari sitoplasma, inti sel
dan organel.
B. Saran
Saran untuk praktikum ini adalah dalam mengambil preparat diusahakan yang
paling tipis agar pengamatan di bawah mikroskop lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Apri. 2012. Kajian Sitologi dan Hasil Kultur Jaringan Pada pH yang Berbeda.
Fakultas Pertanian Universitas Trinojoyo. Volume 1, pp. 12-14.

Aryulina, Diah. 2004. Biologi 2. Jakarta: Erlangga.


Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan Edisi Ke-3. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Jean, March.1991. A short C-terminal sequence is necessary and sufficient for the
targeting of chitinases to the plant vacuole. Journal Plant Biology. Vol. 88, pp.
10362-10366.

Pandey, B. P. 1980. An Introduction to Plant Anatomy. New Delhi: S.Chand and


Company Ltd.

Setiowati, Tetty. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Azka Press.

Anda mungkin juga menyukai