Batuan Sedimen
Batuan Sedimen
PENDAHULUAN
Batuan karbonat adalah semua batuan yang terdiri dari mineral karbonat yang
karbonat dihasilkan dari proses organik biokimia pada lingkungan laut bersih,
karbonat, misalkan karena adanya produksi sedimen yang tinggi dan akumulasi
Proses Pembentukannya dapat terjadi secara insitu, yang berasal dari larutan
yang mengalami proses kimiawi maupun biokimia dimana pada proses tersebut,
organism turut berperan, dan dapat pula terjadi butiran rombakan yang telah
lain, dan pembentukannya dapat pula terjadi akibat proses diagenesa dari batuan
karbonat yang lain (sebagai contoh yang sangat umum adalah proses dolomitisasi,
silisiklastik, yang terbentuk oleh disintegrasi batuan yang lebih tua, kemudian
1
2
Beberapa contoh mineral karbonat yang penting, yang sering dijumpai pada
terdapat berbentuk jarum atau serabut, serta umumnya terbentuk langsung dari
b. Kalsit (CaCO3), memiliki bentuk kristal hexagonal, lebih stabil, berupa hablur
kristal yang bagus dan jelas. Hasil rekristalisasi dari mineral aragonit, semen
pengisi ruang antar butir dan pengisi rekahan. Umumnya mineral kalsit terdapat
penggantian dari mineral kalsit dan dolomite. Lebih sering berasal dari hasil
e. Ankerit (Ca(FeMg)(CO3)2).
f. Siderit (FeCO3).
foraminifera, dan lain-lain. Endapan karbonat terbentuk pada atau dekat dengan
3
a. Grabau (1904)
lain:
1. Kalsirudit untuk butir yang berukuran krakal (lebih besar dari 2 mm).
3. Kalsilutit untuk butir yang berukuran lempung – lumpur (lebih kecil dari
1/16).
Dasar yang dipakai dalam membuat klasifikasi ini adalah bahwa proses
pengendapan pada batuan karbonat sebanding dengan batupasir, begitu juga dengan
1. Allochem, pasir atau gravel batupasir. Ada empat macam allochem yang
antar pori.
merupakan aspek yang tetap. Kriteria dasar dari tekstur deposisi yang diambil
Dasar yang dipakai oleh Dunham untuk menentukan tingkat energi adalah
pada energi rendah karena Dunham beranggapan lumpur karbonat hanya terbentuk
batuan dengan fabrik grain supported terbentuk pada energi gelombang kuat
butiran tidak saling bersinggungan disebut wackestone. Lain halnya bila antar
karena tidak menentukan dasar nama batuan. Kesulitan adalah di dalam sayatan
petrografi, fabrik yang menjadi dasar klasifikasi kadang tidak selalu terlihat jelas
karena di dalam sayatan hanya memberi kenampakan dua dimensi, oleh karena itu
harus dibayangkan bagaimana bentuk amensi batuannya agar tidak salalu dalam
penafsirannya.
Kelebihan yang lain dari klasifikasi Dunham (1%2) adalah dapat dipakai
untuk menentukan tingkat diagenesis karena apabila sparit dideskripsi maka hal ini
(1971) telah dilakukan oleh Dunham (1%2) hanya saja tidak terperinci. Dunham
sedimen. Selain itu juga ditambahkan nama kelompok batuan yang mengandung
komponen berukuran lebih besar dari 2 cm > 10 %. Nama yang mereka berikan
7
supported.
3. Allochem butiran karbonat seperti pelloid, ooid, bioklas, dan intraldas yang
berukuran >20 μm), dan lumpur karbonat atau mikrit (berukuran <20 μm).
Maksud dari analisis batuan karbonat ini adalah untuk mengetahui cara
anilisis batuan karbonat yang dilakukan dengan metode tes asam dan noda kimia
dan kalsit.
9
hanya pada analisis persentase campuran mineral dolomit dan kalsit dalam sempel