Anda di halaman 1dari 3

HUTAN KONIFER

Dalam bahasa Rusia, taiga berarti hutan. Bioma taiga atau bioma boreal atau hutan taiga atau
hutan konifer terletak di antara daerah subtropis dan kutub di belahan bumi bagian utara.
Bioma Taiga merupakan bioma terestrial atau daratan. Bioma taiga terletak tepat di bawah
bioma tundra. Bioma ini merupakan salah satu dari tiga bioma berwujud hutan. Bioma hutan
lainnya adalah bioma hutan musim dan bioma hutan hujan tropis. Hutan taiga merupakan
bagian dari hutan di dunia sebanyak 29%.
Seperti yang dikutip dari britannica.com, hutan taiga berawal dari periode di akhir zaman es
yang berakhir pada 11.700 tahun lalu. Spesies yang menyusun hutan taiga berasal dari Eropa,
Asia, dan Amerika Utara. Kemudian karena adanya gletser (salju yang mencair dan
membentuk aliran seperti sungai) spesies penyusun hutan taiga mulai bergerak ke utara di
wilayah Eropa dan Amerika Utara. Kemudian di Canada mulai berkembang pesat
pertumbuhan jenis tumbuhan konifer white spruce karena biji-bijinya yang terbawa oleh
hembusan angin yang kuat ke arah tersebut. Berbeda dengan saat ini, dahulu daratan masih
saling terhubung sehingga memungkinkan spesies yang hidup di darat untuk bermigrasi
karena belum terlalu banyak es yang mencair menjadi perairan.
Tidak semua wilayah iklim memiliki hutan taiga. Negara-negara yang terdapat hutan taiga
antara lain Amerika Utara, Alaska, Rusia, Skandinavia, dan Siberia.

Ciri-ciri Hutan Taiga


Setiap bioma di bumi pasti memiliki ciri-ciri yang berbeda. Hal ini salah satunya karena
adanya perbedaan iklim. Berikut adalah beberapa ciri khas bioma taiga:
1. Musim
Hutan taiga merupakan daerah dengan 4 musim, yaitu semi, panas, gugur, dan dingin. Namun
periode musim gugur dan musim semi sangatlah singkat waktunya. Hutan taiga megalami
musim dingin sangat panjang. Sedangkan musim panas di hutan taiga hanya berjalan selama
3 bulan. Hujan masih terjadi pada saat musim panas. Bahkan air hujan ini akan membeku
menjadi es, sehingga pada saat musim panas pun, masih ditemukan lapisan es. Maka dari itu
musim panas di hutan taiga disebut wet summer.
2. Suhu
Area hutan taiga yang tepat berada di bawah bioma tundra yang didominasi oleh lumut,
memiliki suhu yang ekstrem. Suhu rata-rata tahunan hutan taiga sekira -5 derajat celcius
sampai 5 derajat celcius. Suhu terdinginnya dapat mencapai -54 derajat celcius sedangkan
suhu terpanas dapat mencapai 21 derajat celcius.
3. Adanya kebakaran hutan
Kebakaran biasa terjadi di hutan taiga. Kebakaran ini berfungsi untuk menghilangkan area
yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang tidak sehat atau pohon-pohon yang sudah tua
sehingga dapat digantikan dengan tumbuhan yang baru. Adanya kebakaran alami membantu
daun-daun dan dahan-dahan kering yang mungkin tersangkut di puncak-puncak pohon yang
menjadi kanopi dan menahan sinar matahari dapat terbakar sehingga membuka jalan bagi
sinar matahari untuk proses fotosintesis. Sinar matahari yang mencapai permukaan lapisan
tanah akan membantu pertumbuhan tumbuhan baru yang dapat menjadi makanan hewan-
hewan yang ada di area tersebut.
4. Kesuburan tanah
Pada hutan taiga, tumbuhan-tumbuhan yang mendominasi tidak menggugurkan daunnya
sehingga nutrisi di dalam tanah tidak sebaik tanah di hutan pada umumnya. Hal ini
memengaruhi kesuburan tanah dan menyebabkan tidak semua tumbuhan dapat hidup. Tanah
di hutan taiga bersifat asam karena daun-daun tumbuhan konifer yang jatuh ke
permukaannya. Selain itu, tanah yang berbatu-batu juga menyebabkan kesuburan tanah tidak
terlalu baik.
5. Adanya permafrost
Permafrost menurut britannica.com adalah tanah atau material bumi yang mengalami suhu di
bawah 0 derajat celcius selama kurun waktu paling tidak 2 tahun. Lapisan permafrost yang
aktif akan mencair saat musim panas dan membeku saat musim dingin. Namun lapisan yang
berada di bawah lapisan aktif tersebut selalu membeku.
Jenis Flora dan Fauna di Hutan Taiga
Tidak semua tumbuhan dapat hidup di wilayah hutan taiga. Hanya tumbuhan jenis konifer
saja yang dapat bertahan. Hal ini karena tumbuhan jenis konifer memiliki ciri khas yang
memungkinkan jenisnya untuk tumbuh di tempat bersuhu ekstrem. Ciri khas tumbuhan
konifer antara lain:
1. Daunnya berbentuk jarum. Bentuk daun ini untuk mengurangi penguapan sehingga
cadangan air tidak banyak terbuang.
2. Daun-dan tumbuhan jenis konifer berwarna hijau tua. Hal ini untuk memaksimalkan
kemampuan menyerap panas agar dapat melakukan proses fotosintesis sehingga dapat
terus bertahan hidup.
3. Daun-daun tumbuhan jenis konifer juga mempunyai lapisan lilin yang membuatnya
mampu bertahan dalam suhu ekstrem sehingga tidak mudah patah ketika tertutup
salju.
4. Tumbuhan konifer merupakan tumbuhan yang berdaun hijau sepanjang tahun
sehingga sering disebut tumbuhan evergreen.
5. Tumbuhan konifer tumbuh secara berdekatan dan membentuk kanopi untuk
melindungi dari suhu dingin dan terpaan angin yang berembus kuat.
6. Pohon tumbuhan konifer berbentuk seperti kerucut agar ketika salju turun tidak
mengendap di puncaknya sehingga dahan tidak mudah patah.
7. Sebagian tumbuhan jenis konifer memiliki masa hidup yang panjang, bahkan sampai
usia 200 tahun.
Pepohonan yang termasuk jenis konifer adalah spruce, juniper, pinus, cedar, cemara, dan
balsam fir. Pada hutan taiga, hanya dapat terjadi pertumbuhan ketika musim panas.
Sedangkan musim panas di wilayah taiga sangat singkat. Padahal tumbuhan jenis konifer ini
banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan kertas.
Selain tumbuhan jenis konifer, hutan taiga hanya ditumbuhi oleh lumut kerak di pohon-pohon
dan permukaan tanahnya serta semak-semak yang terdiri dari tumbuhan berdaun basah.
Tanaman ini akan berkembang saat musim panas yang singkat karena sinar matahari yang
dapat mencapai permukaan tanah.

Jenis Fauna di Hutan Taiga

Hewan-hewan yang terdapat di hutan taiga adalah jenis hewan berbulu tebal yang memiliki
kemampuan berhibernasi atau melakukan tidur panjang ketika musim dingin seperti beruang,
serigala, kelinci salju, dan rubah. Mereka akan bersembunyi di dalam lubang atau sarang
yang hangat untuk menyelamatkan diri dari musim dingin yang ekstrem. Hewan-hewan ini
dapat bertahan hidup tanpa makan dalam waktu yang lama karena mereka memiliki cadangan
lemak di tubuhnya. Sebagian dari mereka juga melakukan adaptasi dengan memiliki
kemampuan mengubah warna bulunya sesuai dengan musim yang sedang berlangsung.
Umumnya, hewan yang hidup di area hutan taiga memiliki cakar atau kuku yang tajam.
Mereka juga ahli memanjat di pepohonan.
Selain hewan-hewan dengan kemampuan hibernasi, hutan taiga juga dihuni oleh beberapa
spesies burung yang bermigrasi. Hal ini karena pada musim panas, di hutan taiga banyak
terdapat serangga yang menjadi makanan mereka. Diperkirakan sebanyak 32.000 spesies
serangga hidup di hutan taiga. Selain pemakan serangga, ada juga beberapa spesies burung
yang memakan biji-bijian. Burung-burung yang bermigrasi tersebut juga membuat sarang
mereka untuk berkembang biak. Namun ketika musim berkembang biak telah berakhir,
mereka akan berpindah tempat.

Fakta Lain Tentang Hutan Taiga


Kayu dari pohon-pohon di hutan taiga paling banyak dimanfaatkan untuk bahan baku kertas.
Saat ini masih banyak pencurian kayu dan ilegal logging yang dapat membahayakan
keberlangsungan ekosistem di hutan taiga. Jika pencurian tidak bertanggungjawab semacam
ini terus berlanjut, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada keseimbangan hayati
di bumi. Ada satu hal lagi yang menjadi permasalahan hutan taiga. Banyak oknum yang
secara ilegal memburu dan memperdagangkan hewan-hewan yang menjadi penghuni hutan
taiga. Umumnya, hewan-hewan tersebut dimanfaatkan bulunya. Hal ini juga sudah pasti akan
mengganggu keseimbangan alam.

Anda mungkin juga menyukai