Anda di halaman 1dari 12

Percobaan III

Penguat dengan Umpan Balik


Rapaen Uberto Manalu (14S16008)
Tanggal Percobaan : 07/11/2018
ELS3102 Praktikum Elektonika II
Laboratorium Dasar Teknik Elektro – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

Abstrak—Pada percobaaan 3 yaitu Penguat Dengan II. LANDASAN TEORETIS


Umpan Balik, praktikan akan melakukan beberapa
percobaan yang akan dilakukan. Percobaan 1 respons A. Sistem dengan Umpan Balik
umum rangkaian opamp dengan umpan balik untuk Sistem dengan loop terbuka sangat rentan terhadap
mengamati perilaku rangkaian penguatan pada frekuensi gangguan dari luar. Berapa pun besarnya ketelitian sistem
passband, mengukur resistansi input untuk rangkaian loop tersebut akan menghasilkan keluaran yang buruk saat
terbuka dan tertutup. Percobaan 2 linierisasi rangkaian gangguan misalnya derau masuk pada sistem, misalnya
opamp dengan umpan balik untuk mengamati output pada bercampur dengan input. Untuk memperoleh sistem yang
osiloskop dengan memberikan input yang dihubungkan lebih baik digunakan umpan balik. Pada seperti ini output
dengan generator sinyal pada rangkaian. Percobaan 3 dikembalikan ke input untuk melihat perbedaan ouput dengan
penguat transistor dengan umpan balik untuk melakukan rujukan yang diharapkan. Sistem dengan umpan balik ini
pengamatan dan pengukuran untuk penguatan , frekuensi tampak pada gambar dibawah.
cut-off, dan resistansi input rangkaian. Melalui praktikum,
praktikan akan mengamati, mengenali, mengukur, dan
menganalisa prinsip umpan balik pada rangkaian dengan
distorsi saturasi, pada penguat satu transistor, pada
karakteristik penguat resistansi input, output, dan
penguatan. Komponen dan peralatan yang digunakan
selama praktikum: kit praktikum umpan balik, generator
sinyal, osiloskop, multimeter, catu daya ter-regulasi, kabel
dan asesori pengukuran.
Kata Kunci— Frekuensi, Loop, Penguatan
Gambar 1 Diagram Blok Umum Sistem dengan Umpan
I. PENDAHULUAN Balik
Penguat umpan balik untuk memperoleh system yang lebih Pada grafik tersebut G(s) adalah fungsi transfer maju dari
baik. Keuntungan dari umpan balik untuk menstabilkan sistem, H(s) fungsi transfer umpan balik, X(s) sinyal input
penguatan, memperbaiki impedansi input dan output, rujukan untuk sistem, Y(s) sinyal keluaran yang diperoleh, dan
mengurangi efek distorsi nonlinier, dan menambah lebar ε(s) perbedaan sinyal keluaran dengan rujukan atau galat
bandwidth. (error). Secara keseluruhan sistem dengan umpan balik
Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah: tersebut akan memberikan fungsi transfer Gf(s) seperti pada
Mengamati dan mengenali prinsip umpan balik pada persamaan berikut.
rangkaian
Mengamati, mengukur, dan menganalisa efek umpan
balik pada frekuensi pole rangkaian orde satu filter
frekuensi rendah dan filter frekuensi tinggi
Mengamati dan menganalisa efek umpan balik pada Untuk sistem seperti dia atas, baik G(s) maupun H(s) dapat
rangkaian dengan distorsi saturasi merupakan fungsi yang kompleks atau juga fungsi sederhana.
Mengamati dan mengenali cara memberikan umpan Sistem dengan fungsi kompleks menjadi bagian dari studi
balik pada penguat satu transistor bidang kendali. Dalam bidang elektronika sistem dengan
Mengamati, mengukur, dan menganalisa efek umpan umpan balik banyak digunakan dalam penguat dan filter.
balik pada karakteristik penguat: resistansi input, Sistem seperti ini menggunakan fungsi G(s) dan H(s) yang
resistansi output, dan penguatan cenderung lebih sederhana.
B. Respon Umum Penguat dengan Umpan Balik
Untuk penguat dengan umpan balik, G(s) merupakan fungsi
penguatan A. Fungsi transfer umpan baliknya H(s) merupakan
fungsi skalar β. Sinyal yang diperkuat dalam elektronika
dapat berupa tegangan atau arus. Representasi sinyal tersebut
dapat dinyatakan dengan Rangkaian Thevenin atau Norton.
Untuk penguat dengan umpan balik maka ada empat
kemungkinan jenis penguat, yaitu: penguat tegangan, penguat
arus, penguat transkonduktasi, dan penguat transresistansi.
Berikut menunjukkan efek umpan balik pada penguatan
resistansi input dan output seluruh konfigurasi tersebut.

Untuk dapat menggunakan persamaan di atas rangkaian


perlu terlebih dahulu dikenali konfigurasinya. Hubungan
series menambah atau tegangan pada input dan mencuplik
arus pada output. Hubungan shunt menambah atau
mengurangi arus pada input dan mencuplik tegangan pada
output.
C. Respons Frekuensi Penguat dengan Umpan Balik
Secara alamiah setiap penguat mempunyai penguatan
dengan pada frekuensi terbatas. Perilaku ini seringkali
dimodelkan dengan orde satu, misalnya untuk respons filter
frekuensi rendah (LPF) satu pole maka fungsi transfer penguat
dapat ditulis seperti pada persaan berikut

D. Penguat Diferensial dengan Resistor Degenerasi pada


Emiter
Penguat diferensial di atas mempunyai jangkauan
penguatan linier yang sangat kecil (jauh di bawah VT). Untuk
memperoleh penguat diferensal dengan jangkauan penguatan
linier yang lebih besar digunakan resistansi degenerasi emitor
Re. Pada rangkaian demikian diperoleh penguatan diferensial

Dalam kasus seperti ini persamaan fungsi transfer untuk


penguat dengan umpan balik scalar β akan memberikan
penguatan keseluruhan Af(s) seperti pada persamaan berikut.
III. HASIL DAN ANALISIS
A. Tugas I : Respons Umum Rangkaian Opamp dengan
Umpan Balik

A.1 LPF
Pada percobaan ini menggunakan rangkaian tampak pada
gambar dibawah.
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa pada penguat
LPF orde satu dengan umpan balik, penguatan akan terskala
turun sebesar (1+Amβ) dan sebaliknya frekuensi pole atau
frekuensi sudut (corner frequency) akan terskala naik sebesar
(1+Amβ). Frekuensi pole menjauh menuju tak hingga dengan
peningkatan penguatan loop terbuka. Perkalian penguatan
keseluruhan dan frekuensi pole akan tetap. Besaran terakhir ini
disebut Gain Bandwidth Product (GBW Product) sebuah
amplifier. Besaran ini merupakan figure of merit dari sebuah
penguat.
Untuk penguat dengan kopling kapasitif, penguat juga
mempunyai respons HPF pada frekuensi rendahnya. Fungsi
transfer penguat dapat ditulis sperti pada persamaan berikut:

Gambar 2 Rangkaian LPF orde 1 dengan opamp.

Percobaan ini dilakukan tetapi tidak mendapatkan hasil


yang diharapkan waktu percobaan karena ada masalah pada
kit.
Percobaan ini dibuat pada multisim.

Open loop:

Dalam kasus HPF orde 1 ini, penguatan akan terskala turun


sebesar (1+Amβ) dan frekuensi pole juga akan terskala turun
sebesar (1+Amβ). Frekuensi pole mendekati nol (letak zero)
dengan peningkatan penguatan loop terbuka.

E. Umpan Balik untuk Linierisasi


Umpan balik dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas
penguat. Salah satu contoh umpan balik untuk menekan cross
over distortion yang muncul pada penguat push-pull kelas B
seperti yang dilalukan pada percobaan penguat daya. Umpan
balik juga dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas
saturasi pada penguat.
F. Umpan Balik pada Penguat Transistor
Penguat transistor dapat diberikan umpan balik untuk Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:
memperoleh keuntungan perilaku rangkaian dengan umpan Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
balik, seperti pada bandwidth dan resistansi input dan output. off(Hz)
Pengambilan sampel dari output dapat dilakukan dengan 2.55 2.55V/400mV=6.375 30K
menggunakan resistor, baik secara seri untuk memberikan
umpan balik tegangan, maupun dengan paralel untuk Mode Dual Trace
memberikan umpan balik arus. Penggunaan resistor ini
diharapkan tidak mengubah titik kerja rangkaian. Untuk
analisanya, rangkaian penguat dan rangkaian umpan balik
dimodelkan dahulu sebagai jaringan 2 port. Selanjutnya
besaran yang menyatakan perilaku rangkaian dapat diprediksi
sesuai Tabel 1 di atas.
Mode x-y
Mode x-y

Close loop: b. Untuk resistor 220KΩ


a. Untuk resistor 110KΩ

Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:


Dari simulasi yang dilakukan maka didapat: Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut- off(Hz)
off(Hz) 2.57 2.57V/400mV=6.425 29K
2.57 2.57V/400mV=6.425 33K
Mode Dual Trace
Mode Dual Trace
Mode x-y Mode x-y

c. Untuk resistor 440KΩ Analisis :


Parameter penguat loop terbuka LPF
Gain (V/V) Frekuensi cut-off(Hz)
6.375 30K

Parameter penguat loop terbuka LPF


Resistansi yang Gain (V/V) Frekuensi cut-
digunakan off(Hz)
Ra 6.425 33K
Rb 6.425 29K
Rc 6.325 25K

Pada percobaan ini dilakukan penambahan frekuensi kecil


sampai mendapatkan frekuensi cut-off. Perbandingan loop
terbuka dengan loop tertutup bahwa frekuensi cut-off loop
tertutup harus lebih kecil dari frekuensi cut-off terbuka.
Dari simulasi yang dilakukan maka didapat: Namun, pada Ra tidak diperoleh hal ini disebabkan kurang
Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut- teliti untuk memperhatikan frekuensi sudah dalam 3dB. Untuk
off(Hz) Rb dan Rc apabila dibandingkan dengan teori bahwa frekuensi
2.53 2.53V/400mV=6.325 25K menurun sebesar 1+Aβ.

Mode Dual Trace A.2 HPF


Pada percobaan ini menggunakan rangkaian tampak pada
gambar dibawah.
Percobaan ini dibuat pada multisim.

Open loop:
Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:
Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
off(Hz)
1.07 1.07V/400mV=2.675 3K

Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:


Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
b. Untuk resistor 220KΩ
off(Hz)
1.01 1.01V/400mV=2.525 9K

Close loop:
a. Untuk resistor 110KΩ
Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:
Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
off(Hz)
1.02 1.02V/400mV=2.55 2K
resistansnya lebih kecil, hal ini disebabkan ketidaktelitian dan
nilai toleransi resistansi.
B. Tugas 2 : Linierisasi Rangkaian Opamp dengan Umpan
Balik
Pada percobaan ini menggunakan rangkaian tampak pada
gambar dibawah.

c. Untuk resistor 440KΩ

Pada percobaan ini dilakukan pada multisim, karena waktu


praktikum ada masalah pada kit.

Open loop:

Mode Dual Trace

Dari simulasi yang dilakukan maka didapat:


Vopp(V) Gain (V/V) Frekuensi cut-
off(Hz)
1.09 1.09V/400mV=2.725 2.5K

Mode x-y

Analisis:

Dengan menurunkan frekuensi maksimum yaitu


15KHz(frekuensi yang digunakan) diperoleh sinyal cut-off
dari masing-masing rangkaian loop tertutup.
Menurut teori bahwa penambahan feedback akan menurunkan Close loop:
penguatan dan frekuensi pole sebesar 1+Aβ. Hal itu terbukti
bahwa frekuensi pada loop terbuka yang tidak menggunakan a. Untuk resistor 110KΩ
feedback lebih besar daripada loop tertutup. Namun, hasil Mode Dual Trace
yang diperoleh pada Rc frekuensinya lebih besar dari Rb yang
c. Untuk resistor 440KΩ
Mode Dual Trace

Mode x-y
Mode x-y

b. Untuk resistor 220KΩ


Analisis:
Mode Dual Trace Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa kurva yang
diperoleh berbeda-beda. Perbandingan loop terbuka dan loop
tertutup bahwa pada loop terbuka mendapatkan/ mengalami
saturasi sedangkan pada loop terbuka output tidak mengalami
saturasi. Untuk linieritas belum terlihat dengan baik untuk
keduanya, namun rangkaian yang diberikan feedback akan
menurunkan penguatan. Linieritas adalah kemampuan suatu
penguat untuk memberikan nilai penguat yang sama pada
setiap nilai sinyal input. Dari percobaan ini bahwa rangkaian
feedback dapat memperbaiki linieritas.

C. Tugas 3 : Penguat Transistor dengan Umpan Balik


Pada percoabaan ini menggunakan rangkaian tampak pada
gambar dibawah.
Mode x-y a. Penguat Satu Transistor Tanpa Umpan Balik
Percobaan ini selesai dilakukan waktu praktikum.
b. Penguat Satu Transistor dengan Umpan Balik 1
Hasil yang diperoleh:

Mode Dual Trace

Mode Dual Trace

Mode x-y

Mode x-y
Frekuensi cut-off
Frekuensi cut-off Mode x-y

Frekuensi cut-off

c. Penguat Satu Transistor dengan Umpan Balik 2

Analisis:
Pada percobaan diperoleh nilai penguatan yang sinyal input
dan outputnya berbeda fasa 1800 (penguatan negative).
Pengutan negative yang diperoleh dipengaaruhi rangkaian
Mode Dual Trace common emitter dengan resistansi di emitter.
Pada rangkaian umpan balik 1 diperoleh frekuensi cut off
yang lebih besar , hal ini dipengaruhi adanya kapasitor
bias(frekuensi cutoff semakin besar).
IV. SIMPULAN  Semakin besar resistansi pada feedback maka
 Umpan balik pada rangkaian mempengaruhi pengutan, penguatan yang didapat juga semakin tinggi dan
resistansi input, dan frekuensi inputnya. sebaliknya.
 Rangkaian umpan balik akan menurunkan penguatan
sebesar 1+Aβ.
 Rangkaian umpan balik dapat mempelebar bandwith
REFERENSI
penguatan.
[1] Mervin T Hutabarat, Praktikum Elektronika II Laboratorium Dasar
 Rangkaian yang tidak mempunyai feedback memiliki Teknik Elektro ITB, Bandung, 2015.
penguatan yang lebih besar dengan yang mempunyai
feedback.
Lampiran
Percobaan 1

Percobaan 2

Percobaan 3

Anda mungkin juga menyukai