BAB 1
PENDAHULUAN
nifas, BBL sampai KB. Pada umumnya Kehamilan, Persalinan, Nifas BBL dan
KB merupakan suatu proses yang alamiah (normal) dan bukan proses patologis,
Mortilitas dan morbiditas pada wanita hamil dan ibu bersalin adalah masalah
terbesar di negara berkembang. Salah satu faktor utama penyebab kematian ibu
persalinan, atau masa nifas dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari
komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit
yang sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh
kardiovaskuler.
kesehatan ibu dan anak dapat dilihat dari data nasional bahwa cakupan K1 pada
ibu hamil mencapai 88,27% Cakupan pertolongan persalinan yang ditolong oleh
1
2
(KB) mencapai 40,65% Cakupan kunjungan neonatal (KN) mencapai 87, 26%
(Kemenkes, 2012).
Pada tahun 2012, di Provinsi Jawa Timur cakupan K1 pada ibu hamil
dari target pencapaian 92%. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mencapai
89,14% dari target pencapaian 94%. Cakupan pelayanan nifas mencapai 87,49%
dari target diatas 95%.Cakupan KN Lengkap mencapai 94,66% dari target diatas
95%. Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif mencapai 71,02% dari
kematian ibu (AKI) meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yaitu mencapai 359
per 100.000 kelahiran hidup. Dari data yang diverifikasi tim Dinkes Provinsi Jawa
Timur ditahun 2013 ini angka kematian ibu melahirkan mencapai 474 kasus ibu
(34,88%), infeksi (4,98%), jantung (8,08%), lain-lain (26,98%). AKB pada tahun
2012 28,31 per 1000 kh. Hal ini dapat disebabkan oleh sosial budaya dan ekonomi
Data dari Dinkes Kabupaten Trenggalek jumlah kematian bayi tahun 2014
sebanyak 72 bayi, beberapa penyebab kematian bayi adalah BBLR 20 bayi (27,7
bayi (26,3%). Dan jumlah kematian ibu sebayak 10 ibu, penyebabnya adalah PEB
2 ibu (20%), infeksi 2 ibu (20%), perdarahan 2 ibu (20%), TBC 1 ibu (10%),
3
jantung 1 ibu (10%), kanker 1 ibu (10%), partus kasep 1 ibu (10%). Usaha
pemerintah yang telah dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB antara lain
serta pemenuhan sarana dan sarana, peningkatan kerja sama lintas sektor dan
2014).
Dampak dari penanganan yang kurang tepat pada ibu dan bayi dan kurang
optimalnya program yang sudah ada bisa mengakibatkan tingginya atau tidak
menurunnya jumlah AKI dan AKB pada tahun selanjutnya. Meskipun AKI dan
AKI dan AKB harus tetap di galakkan, karena dengan melakukan hal tersebut bisa
lebih menurunkan dan mencegah kenaikan AKI dan AKB ditahun selanjutya.
Program yang bisa digalakkan untuk mendukung penurunan AKI dan AKB
penjaringan ibu hamil resiko tinggi oleh kader melalui Kartu Score Poedji
kebidanan, serta program bulan timbang dan peduli keluarga melalui kerjasama
kegiatan diantaranya ANC (Ante Natal Care) terpadu dan berkualitas, sms
benar-benar menurunkan angka kematian ibu dan bayi, hingga tercapai target
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, pembatasan masalah pada LTA ini
adalah cara melakukan asuhan kebidanan kepada ibu secara continuity of care
dari hamil TM III usia kehamilan 38 5/7 minggu, persalinan, nifas, BBL, dan KB.
1.3 Tujuan
menejemen kebidanan.
1.4.1 Sasaran
1.4.2 Tempat
Trenggalek
1.4.3 Waktu
1.5 Manfaat
terhadap ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan pelayanan
kontrasepsi.
selanjutnya.
1. Bagi Penulis
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB.
standar kebidanan.
7
3. Bagi Klien
kesehatan ibu selama hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan
KB.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
hitung dari hari pertama haid terakhir hingga bayi lahir (Kamariyah
sel telur. Proses fertlilisasi ini bisa terjadi di ampula tuba falopi atau
korona radiate dan zona pelusida yang mengelilingi sel telur (ovum).
8
9
selama tiga tahap yang kurang lebih 280 hari. tahap-tahap meliputi
: 19).
janin
trimester I
4) Pingsan
6) Lelah
9) Konstipasi
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
(braxtin hicks).
7) Teraba ballottement.
haid terakhir.
30 cm.
minggu + 3 hari.
4) Daftar jumalah minggu dan hari dibuat mulai dari sisa hari
minggu.
4. Menentukan HPL
Ambil test pack dan celupkan pada urine sampai batas yang
b. Palpasi abdomen
1) Leopold 1
bokong).
2) Leopold II
kecil janin).
3) Leopold III
4) Leopold IV
kaki ditekuk.
c. Pemeriksaan DJJ
denyut per menit. Pada letak normal atau presentasi kepala DJJ
155).
d. Pemeriksaan USG
6. Tes laboratorium
Tes laboratorium merupakan hal penting untuk menilai adanya masalah pada ibu
a. Hemoglobin
b. Protein urine
c. Reduksi
19
dalam urin
6 Mencatat hasil pemeriksaan
Pemeriksaan HB Sahli Persiapan Alat:
Hcl 0,1%
1 lancet Blood
Tisu kering
Kapas alkohol
Aquabidest
1 tabung pengencer
1 Pipet darah
1 Pipet pengencer
1 pengaduk
Larutan Disinfektan dalam Waskom
Isilah tabung Haemometer dengan Hel 1% sampai
1
angka 2
Tusuk ujung jari dengan jarum yang steril,
2 bersihkan darah yang pertama keluar dengan
kapas/tisu
Gunakan pipet untuk menghisap darah mencapai
3
warna biru pada tabung / 20 mm
Masukkan darah ke dalam tabung kemudian isap
4 larutan keluar dan masuk pipet sampai semua
darah keluar dari pipet
Aduk Hcl dengan darah samapai benar-benar
5
tercampur
Masukkan aquadest tetes demi tetes ke dalam
6 tabung, diaduk kembali setelah ditetesi sampai
warnanya sama dengan warna standar
Lihat ujung paling atas dan baca angka diujung
7
tersebut, itulah kadar Hbnya lalu catat hasilnya
Kehijauan
warna urin kuning keruh Jingga Merah keruh
kekuning2an
(1-1,5%) (2-3,5%) (>3,5%)
(0,5-1%)
Nilai + ++ +++ ++++
Ukuran panggul ini menemukan garis besar bentuk dan ukuran panggul
a. Distansia spinarum : jarak antara spina iliaka superior kanan dan kiri,
b. Distansia kristarum : jarak yang terjauh antara krista iliaka kanan dan
e. Distansia tuberum : jarak antara tuber ischia kanan dan kiri. Ukuran
1. Trimester 1
berikut :
dilakukan.
sudaah dilakukannya.
2. Trimester Ke II
ke 2 :
dirasakan ibu)
dirasakan ibu)
3. Trimester Ke III
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua. Pada masa ini ibu mulai
: 39).
a. Aktifitas fisik
ditinggikan.
b. Pekerjaan
radiasi kimia.
28
c. Imunisasi
d. Bepergian/mobilisasi
f. Senggama
menjelang persalinan.
dengan pelan.
h. Hewan peliharaan
j. Gizi/nutrisi
kalori ditambah 250 kalori agar tersedia gizi yamg cukup untuk
k. Senam hamil
proses persalinan.
30
c) Pernafasan diafragma
kaki melebar.
kali.
bawah
dasar panggul
Penyebab dasar
Cara meringankan
Ketidaknyamanan anatomis dan Tanda bahaya
atau mencegah
fisiologis
Sakit kepala a. ketegangan otot c. Biofeedback. a. Bila bertamabah
dan keletihan. d. Teknik relaksasi parah atau terus
b. Pengaruh e. Memasase leher menerus berlanjut
hormone. dan otot bahu b. Jika dibarengi
f. Penggunaan dengan tekanan
bungkusan darah tinggi dan
hangat atau es proteinuria.
ke leher.
g. Istirahat.
h. Mandi air
hangat.
Rasa mual dan a. Penyebab persis a. Makan biscuit a. Tanda-tanda
muntah belum diketahui kering atau roti kurang gizi.
kemungkinan bakar sebelum b. Hyperemesis
disebabkan bangkit dari gravidarum.
tingkat HCG dan tempat tidur di c. Perubahan dalam
esterogen yang pagi hari. status gizi,
meningkat. b. Makan sedikit dehidrasi,
b. Relaksasi otot- tapi sering. d. ketidakseimbangan
otot halus. c. Duduk tegak elektrolit,
c. Perubahan setiap kali selesai kehilangan berat
metabolism makan. badan yang
karbohidrat. d. Hidari makan signifikan, ketosis,
d. Keletihan. yang berminyak dan asetonuria.
e. Mekanikal dan berbumbu e. Pastikan tidak ada
kongesti, keras. appendisistis,
peradangan, e. Makan makanan kolesistisis dan
pengembungan, yang kering pankreatitis.
pergeseran dengan mnum
diantara waktu
makan.
f. Minum cairan
berkarbonat.
g. Bangun dari tidur
secara perlahan
dan jangan
langsung
bergerak.
h. Jangan
menggosok gigi
setelah makan.
34
i. Minum teh
herbal.
j. Istirahat.
2. Asuhan antenatal
minggu)
minggu).
a) Biodata
3) Kunjungan ulang
psikologis ibu)
b) Pemeriksaan fisik
S. 2011 : 12).
semua umr dan paritas. skor 8 untuk riwayat bedah sesar, letak
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
menimbulkan his.
04).
2. Tahapan persalinan
menjadi
42
c. Kala III atau kala uri : dimulai segera setelah bayi lahir sampai
LAMA PERSALINAN
PRIMIPARA MULTIPARA
3. Tanda-tanda persalinan :
intensitesnya.
serviks.
a. Power
b. Faktor passanger
a) Bidang-bidang panggul :
bawah simfisis.
ishiadika
coccygus.
d. Psikis Ibu
berakibat pada ibu saja tetapi pada janin juga. Sebab itu ibu
(fetal-distress).
e. Penolong Persalinan
Tanda-tanda kala I
stamina. Pasien sangat tidak suka jika orang berbicara padanya atau
2. Partograf
Dalam fase laten kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat
fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat
hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif (dr. gulardi W, 2008 : 56) yaitu :
a) Nama, umur
2) Kondisi janin
3) Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
5) Kontraksi uterus
a) Oksitosin
7) Kondisi ibu
hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta
tindakan yang dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru
2) Kala I
3) Kala II
4) Kala III
6) Kala IV
1. Tanda-tanda kala II :
2) Perineum menonjol
2. Episiotomi
kemajuan persalinan.
124-125)
hemostasis).
dalam vagina, buat ikatan dan potong pendek benang yang lebih
cincin hymen.
laserasi.
bahwa jarak tiap jahitan sama dan otot yang terluka telah dijahit.
185-189).
sfingter ani.
sfingter ani.
lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh bayi. Inti dari
panggul
58
6. Posisi meneran
persalinan..
a. Setengah duduk/duduk
b. Jongkok
outletnya
c. Merangkak
kepala
f. Posisi merangkak
d. Jika keadaan ini dibiarkan maka plasenta lepas fundus uteri naik
sedikit sehingga setinggi pusat atau lebih dan bagian tali pusat
mulai terlepas
bawah uterus.
a. Definisi
b. Tujuan :
2 menit)
a. Plasenta
b. Selaput ketuban
c. Tali pusat
a. Tanda vital
menit
satu jam pertama dan 30 menit pada satu jam kedua. Pemantauan
dibawah pusat.
terlihat banyak.
menit pada satu jam kedua. Ini sangat penting dilakukan untuk
nyeri otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi lebih cepat lelah yang
3. Kebutuhan eliminasi
proses persalinan. Jumlah dan waktu berkemih juga harus dicatat. Bila
mendukung pemilihan posisi ibu yang tepat dan nyaman pada saat
1. Riwayat SC
2. Perdarahan pervaginam
7. ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda / infeksi
13. Primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan dan kepala janin 5/5
18. Syok
c. Perineum menonjol
bayi baru lahir. Untuk asfiksia temapat datar dank eras, 2 kain 1
periksa dalam.
e. Ambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
dengan feses.
meneran
meneran. Pada saat his kuat bantu ibu pada posisi setengah
untuk meneran.
meneran.
bahan.
73
f. Periksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin dan jika ada
longgarkan tali pusat dan apabila terlalu kuat klem tali pusat
belakang.
sebelah atas.
kaki.
74
b. Keringkan tubuh bayi mulai dari muka kepala dan bagian tubuh
dalam uterus.
baik.
1) Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telh dijepit dan
2) Ikat tali pusat dengan benang DTT pada satu sisi kemudian
tersedia.
h. Letakkan bayi agar ada kontak kulit dengan ibu dan bayi,
i. Selimuti ibu dan bayi kain hangat dan pasang topi pada bayi.
b. Letakkkan satu tangan diatas kain pada perut ibu di tepi atas
selama 15 detik.
8. Menilai perdarahan
kanan.
pervaginam.
kedua.
baik.
larutan klorin
01 ).
a. Involusi
b. lochea
hari ke 7 postpartum.
80
postpartum.
2010 : 78).
c. serviks
3. Sistem Perkemihan
dengan cepat, tetapi beberapa ibu nifas mengalami sulit buang air
kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spame
terjadi poli urine antara hari kedua dan kelima, karena disebabkan
dikeluarkan.
5. Perubahan Endokrin
cepat dan menetap samapi 10% dalam 3 jam hingga hari ke7
progesterone.
cepat.
83
postpartum.
bisa dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah dan
hemokonsentrasi.
8. Perubahan Hematologi
pada hari ke 3-7 postpartum dan akan kembali normal dalam 4-5
dini dinamakan the best crawl atau mencari payudara, dimana ASI
baru akan keluar setelah ari – ari atau plasenta lepas . plasenta
dapat keluar.
sekali untuk bayi karena menagndung zat kaya gizi dan antibodi
1. Fase taking in
kali.
3. Fase letting go
1. Gizi
2. Ambulasi dini
postpartum.
3. Eliminasi
a. Miksi : disebut normal bila dapat buang air kecil spontan setiap
3-4 jam. Ibu diusahan dapat buang air kecil sendiri. Bila tidak
6 jam postpartum.
Tetapi jika pada hari ketiga pasien belum juga dapat BAB
4. Kebersihan Diri
perineum.
5. Perawatan perineum
bagian lukanya.
6. Perawatan payudara
lembab.
7. Istirahat
8. Seksual
10 Keluarga berencana
pada ibu pada masa 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin sesuai
3 hari, 4-28 hari, dan 29-42 hari setelah bersalin disuatu wilayah
meliputi:
Yaitu:
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat
bayi sehari-hari.
abnormal.
istirahat
3. Kunjungan Ke III
abnormal
istirahat
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat
bayi sehari-hari .
bisa disebabkan oleh cara menyusui yang salah. Luka pada puting
: 361).
2.4.1. Pengertian
1. Menurut Dep. Kes. RI, (2005) bayi baru lahir normal adalah bayi
terjadi pada tubuh bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini,
1. Periode Transisi
akrosisnosis.
uterin.
transisi ke-III
97
b. Panjang badan 48 – 52 cm
c. Lingkar dada 30 – 38 cm
f. Pernafasan ± - 60 40 kali/menit
cukup
sempurna
06).
98
juga homoestasis.
a. Pernapasan
selanjutnya.
c. Saluran Pencernaan
enzim tepung dalam tiga bulan pertama dan lahir volume lambung
25-50 ml.
d. Hepar
e. Metabolisme
1) Konduksi
2) Konveksi
3) Radiasi
4) Evaporasi
g. Kelenjar Enrokrin
oleh pemberian air minum, sesudah lima hari barulah ginjalnya mulai
asidosis.
j. Susunan Syaraf
buruk, mudah terkejut, dan tremor pada ektremitas. Reflek bayi baru
k. Imunologi
c. Pencegahan Infeksi
d. Rawat Gabung
2. Nutrisi
3. Eliminasi
berbentuk, bisa seperti pasta atau krem, berbiji dan bisa juga
bulat.
lebih dari 5 kali atau 6 kali, Bayi yang minum ASI eksklusif
5. Tidur
sering tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur
6. Kebersihan Kulit.
7. Keamanan
2012 : 76).
8. Imunisasi
kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir
antara lain kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus
atau nanah dan berbau busuk. Jadi cara paling efektif adalah
2012 : 34).
6-48 jam, 1 kali pada hari ke 3-ke 7, dan 1 kali pada hari ke 8-28
f. Dokumentasikan
e. Dokumentasikan
e. Dokumentasikan
108
29 hari-2 bulan I kali umur 3-5 bulan, I kali umur 6-8 bulan, I
3. SDIDTK
bayi di rumah
A, 2010 : 208).
109
Tanda 0 1 2
Appearance Blue (seluruh Body pink, limbs All pink (seluruh
(warna kulit) tubuh biru atau blue (tubuh tubuh kemerahan)
pucat) kemerahan,
ekstermitas biru)
Pulse (denyut Absent (tidak ada) <100 >100
jantung)
Grimace None (tidak ada) Grimace (gerakan Cry (reaksi melawan,
(reflek) sedikit) menagis)
Actifity (tonus Limp (lumpuh) Some flexion of Active movement,
otot) limbs (ekstermitas limbs well flexed
sedikit fleksi) (gerakan aktif,
ektermitas fleksi
dengan baik)
Respiratory None (tidak ada) Slow, irregular Good, stong cry
effort (usaha (lambat, tidak (menangis kuat)
bernafas) teratur)
2.5.1 Pengertian
dan jarak anak yang di inginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut
pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan
cara :
3. Mencegah nidasi
2. Tujuan Khusus
Kontrasepsi.
Penjarangan Kelahiran
yang meliputi :
per perempuan.
3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin
menjadi 21 tahun.
kembang anak.
1. Keluarga berencana
1. Strategi dasar :
2. Strategi operasional
nasional
A. Tanpa alat
petama pemakaian.
apabila:
b. Belum haid
3. Kalender
4. Suhu Basal
B. Dengan alat
1. Kondom Pria
a. Pengertian
2011 : 78).
b. Keuntungan
1) Mencegah kehamilan.
3) Dapat diandalkan.
4) Relatif murah.
follow-up.
7) Revesible.
c. Kerugian
d. Indikasi
1) Penyakit genetalia.
3) Ejakulasi prematur.
e. Efek samping
berhubungan).
digabung kondom.
metode lain.
2. Diafragma
a. Pengertian
b. Keuntungan :
menstruasi.
metode lain
metode lain.
besar.
24 jam.
infeksi.
3. Metode Spermisida
a. Pengertian
tahun.
1) Aerosol (busa).
3) Krim
b. Manfaat
6) Mudah digunakan.
119
khusus
c. Keterbatasan
hubungan seksual.
d. Efek samping
kontrasepsi lain.
a. Pengertian
b. Waktu penggunaan
keguguran
121
c. Jenis
d. Manfaat
haid.
menopause.
122
kehamilan.
pil dihentikan.
sebagai berikut :
(d) PID
(f) Dismenorhoe
(g) jerawat
e. Keterbatasan
(4) Pusing
123
hati.
sedikit meningkat.
f. Kontra indikasi
kesehatan).
riwayat kesehatan).
hepatitis akut.
g. Efek Samping
janin.
anafilatik).
5. Suntik/Injeksi
a. Pengertian
b. Jenis
geston.
c. Waktu pemberian
d. Indikasi
senggama.
e. Kontraindikasi
1) Ibu hamil.
3) Kelainan jantung.
manis.
6) Perokok.
f. Efek Samping
klien segera.
g. Kerugian
1) Gangguan haid.
samping tersering.
penghentian pemakaian.
6. Subkutis/implan
b. Pengertian
c. Waktu penggunaan
ke 7
pasca persalinan.
d. Keuntungan
1) Keuntungan kontrasepsi
tahun).
setelah pencabutan.
keluhan.
kebutuhan.
e. Keterbatasan
1) Nyeri kepala.
3) Nyeri payudara.
4) Perasaan mual.
5) Pening/pusing kepala.
(nervousness).
keinginan.
barbiturat).
f. Indikasi
1) Usia reproduksi.
5) Paca persalinan.
6) Pasca keguguran.
mengandung estrogen.
g. Kontraindikasi
penyebabnya.
payudara.
yang terjadi.
h. Efek samping
1) Amenore.
kontrasepsi lain
klien segera.
3) Ekspulsi.
a. Pengertian
b. Kelebihan
380A .
memakai pil).
reproduksi.
setelah pemasangan).
pasangannya.
380A) .
c. Kelemahan
AKDR.
sendiri.
d. Efek Samping
1) Spotting
3) Amenore
4) Dismenore
5) Menorarhagea
6) Fluor albus
8) Kehamilan intra-uterine
136
9) Kehamilan ektopik
10) Ekspulsi
mencabut AKDR.
e. Waktu pemasangan
8. Tubektomi
a. Pengertian
b. Keuntungan
lokal.
c. Keterbatasan
laparaskopi).
dan HIV/AIDS.
d. Efek Samping
laparoskopi
e. Indikasi
9. Vasektomi
a. Pengertian
produksinya di testis.
b. Tujuan
c. Keuntungan
mortalitas.
2) Sederhana.
4) Biaya rendah.
d. Kerugian
reproduksi pria.
e. Indikasi
pada dirinya.
140
f. Kontraindikasi
4) Varicocele
5) Hydrocelebesa
6) Filariasis
7) Hernia inguinalis
8) Penyakit sistemati :
9) Penyakit-penyakit perdarahan
g. Efek Samping
dan tindakan yang dilahkukan oleh Bidan sesuai dengan wewenang dan ruang
relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
secara akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan
yang tepat.
A. Anamnesa
1. Identitas Ibu
h. Kekhawatiran khusus
143
a. Jumlah kehamilan
c. Julah keguguran
g. Kondisi bayi
a. Anemia
b. Hipertensi
c. Kardiovaskular
d. TBC
e. Diabetes
f. Malaria
5. Lain-lain.
a. Status perkawian
144
d. Dukungan keluarga
j. Penghasilan keluarga
B. Pemeriksaan
dilakukan
pemeriksaan
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Keadaan emosional
4) Tinggi badan
5) Berat badan
6) Suhu badan
7) Tekanan darah
8) Denyut nadi
9) Pernafasan
145
10) Mata
12) Leher
a) Adakah endema
b) Adakah varises
c) Reflek
a) Urin
b) Darah.
III. Perencanaan
Komplikasi / P4K)
146
kebutuhan
IV. Pelaksanaan
daruarat
1) Memberikan imunisai TT
samping
a) Penolong persalinan
b) Tempat persalinan
d) Keuangan
e) Donor darah
f) Transportasi
g) Pendamping ibu
bersama ibu
147
a) Nutrisi
c) Istirahat
mencari pertolongan
h) Hubungan seksual
j) Imunisasi
k) Penggunaan obat
l) Pakaian
dengan kebutuhan
V. Evaluasi
klien / keluarga
KIA/KMS/Kartu Pasien
(INC)
I. Pengkajian
kesehatan
terfokus)
II. Perencanaan
III. Pelaksanaan
Kala II
persalinan
melahirkan bayi.
5 menit
persalinan
Kala III
sebelum 1 menit
Kala IV
selaputnya
pendarahan aktif
IV. Evaluasi
kepada klien
janin
Medis/KMS/Kartu pasien.
153
I. Pengkajian
lakukan
A. Melakukan Anamnesa
1. Identitas Ibu
2. Riwayat Obstetri
a) Penolong persalinan
b) Jenis persalinan
c) Masalah-masalah perslianan
d) Riwyat menyusui
3. Riwayat kesehatan :
menggunakan obat
5. Keluhan utama :
c) Pola istirahat
d) Aktivitas seksual
B. Melakukan pemeriksaan
a) Pemeriksaan umum :
1) Keadaan Umum
2) Tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan peyudara
1) Pembengkakan
2) Pengeluaran ASI
c) Pemeriksaan perut
1) Fundus uteri
2) Kontraksi uterus
3) Kandung kencing
1) Pengeluaran lokhea
2) Luka perineum
155
III. PERENCANAAN
c) Pendidikan kesehatan
d) Followup.
1) Memberikan Vit A
2) Perawatan payudara
3) Senam nifas
C. Pendidikan kesehatan
3) Nutrisi
4) Aktifitas
6) Cara menyusui
7) Perawatan payudara
10) Konseling KB
V. Evaluasi
klien
I. Pengkajian
3. Menilai APGAR
III. Perencanaan :
1) Pencegahan hipotermi
3) Pencegahan infeksi
IV. Pelaksanaan
jalan nafas
5) Memberikan vitamin K1
1) Nama bayi
3) Alamat
5) Berat lahir
6) Panjang lahir
7) Jenis kelamin
V. Evaluasi
bulan pertama.
Continuity of care
diberikan kepada
2. Diagnosa 2. Diagnosa
DAFTAR PUSTAKA