Analisa Perbedaan Dan Persamaan Teori Dalam Aplikasi Proses Keperawatan 1
Analisa Perbedaan Dan Persamaan Teori Dalam Aplikasi Proses Keperawatan 1
PERBEDAAN
1. Perbedaan dari teori-teori
ini terletak dari sudut
pandang caring yang
berbeda
2. Leininger melihat caring
dari segi latar belakang
budaya (keperawatan
transkultural) yang
menurutnya
mempengaruhi klien.
Caring dilihat dari
dimensi structural dan
sosial
3. Ray mengembangkan
teori Leininger dengan
perbedaan melihat
dimensi structural dan
social yang disebutnya
sebagai struktur birokrasi
dari sifat spiritual-etikal
caring perawat
4. Watson seorang pembuat
teori keperawatan yang
secara explisit
mensupport konsep
kejiwaan dan menekankan
pada dimensi spiritual dari
eksistensi manusia.
Watson lebih menekankan
pada kualitas
keharmonisan
interpersonal,
transpersonal, empati,
dan keramahan dalam
caring. Intinya adalah
hbungan antara perawat-
klien lebih penting dalam
mencapai tujuan asuhan
keperawatan.
5. Teori Boykin memandang
individu adalah unik,
tidak dapat diramalkan,
tidak bisa dan tidak
seharusnya dimanipulasi
atau dianggap sebagai hal
yang dapat diuji, diteliti,
dan diubah Kepekaan dan
ketrampilan perawat
dalam menciptakan
keefektifan
berkomunikasi sangat
dibutuhkan dalam
mewujudkan caring.
6. Fokus teori caring
Swanson dalam the
caring model
mengembangkan lima
proses dasar, yaitu
knowing, being with,
doing for, enabling dan
maintaining belief.
Penjabaran lima proses
dasar ini dapat menjadi
salah satu strategi dalam
penerapan asuhan
keperawatan dengan
pendekatan proses
keperawatan yang dimulai
dari pengkajian sampai
evaluasi keperawatan.
7. Perbedaan untuk aplikasi
dalam proses keperawatan
dibedakan dari jenis teori.
Teori Leininger, Ray, dan
Watson termasuk dalam
teori filosofi sehingga
tidak dapat langsung
diaplikasikan dalam
proses keperawatan
karena cakupannya masih
sangat luas dan abstrak
dan perlu diturunkan
dalam middle range
theory. Sedangkan teori
Boykin termasuk grand
theory masih luas
cakupannya sehingga
perlu diturunkan untuk
dapat diaplikasikan
langsung. Sedangkan teori
Swanson adalah teori
middle range yang
mempunyai cakupan lebih
spesifik dan lebih tidak
abstrak sehingga dapat
langsung diaplikasikan
dalam proses
keperawatan.
8. Untuk perawatan pada ruang
intensif teori Benner sangat
mungkin untuk
diaplikasikan jika
dibandingkan teori caring
yang lain, mengingat teori
ini mengutamakan
keterampilan dan
pengtahuan perawat yang
cukup memadai. Perawat
yang dikatak expert akan
cepat tanggap terhadap
keadaan darurat tanpa harus
melakukan telaah panjang
terhadap bnyak asumsi dan
kemungkinan tindakan yang
akan dilakukan. Teori ini
juga menekankan perawat
untuk seoptimal mungkin
memberikan dan memenuhi
kebutuhan klien, dan juga
memberikan perlindungan
bagi klien dari tindakan
medis dan keperawatan yang
kurang sesuai. Namun teori
Benner dinilai kurang
aplikatif bila dilakukan pada
ruang perawatan
maintenance.karena dalam
teori ini penulis tidak
menekankan analisa maupun
pengkajian mendalam pada
proses keperawatan,
melainkan pemikiran kritis
untuk mengambil keputusan
disuasana krisis. Untuk
dapat mengambil keputusan
yang baik, benar dan cepat,
seorang perawat harus
punya dasar ilmu yang kuat
serta keterampilan dan
pengalaman yang memadai.
9. Untuk penerapan teori pada
ruang perawatan
maintenance teori Jean
Watson dinilai lebih
aplikatif daripada teori yang
lain. Hal ini terlihat dari
prisnsip penerapanya
filosofinya yang menuntut
untuk mengerti dan
memahami klien sebagai
seorang manusia, bukan
hanya objek perawatan
maupun sumber data untuk
asuhan keperawatan.
menurut teori tersebut dalam
setiap tindakan perawat
tidak hanya cukup
melakukan sifat caring
maupun empati semata,
namun juga harus
menerapkan tindakan sesuai
denggan kompetensi.
Intervensi keperwatan yang
mengacu pada 10 faktor
caritative dinilai cukup
untuk mewakili pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
5. Anne Nursing 1. Manusia caring berdasarkan kemanusiaan Perawat mengekspresikan caring dalam semua
Boykin as mereka tahap proses keperawatan, mulai dari
(1944- Caring Semua manusia memiliki sifat caring, dan pengkajian sampai evaluasi. Caring bukanlah
sekarang) (1993) manusia selalu mengekspresikan caring suatu proses yang memiliki tujuan akhir, tetapi
& Savina saat berhubungan dengan orang lain. merupakan suatu proses yang berkelanjutan,
Schoenho 2. Manusia utuh dan lengkap pada saatnya dinamis dan berkembang, berpedoman pada
Manusia itu adalah makhluk yang utuh
fer tujuan walaupun tidak mengarah pada outcome
dan lengkap, yang harus dihormati dengan
(1940- atau hasil yang nyata.
sekarang) mencegah munculnya segmentasi pikiran,
tubuh dan jiwa terhadap diri sendiri atau Perawat mengekspresikan caring pada pasien,
orang lain. dengan terlebih dahulu membuka diri untuk
3. Person live caring, dilakukan dari waktu menjalin hubungan saling percaya antara
ke waktu perawat dengan pasien. Perawat yang memiliki
Caring merupakan proses yang sifat caring harus menerima pasien apa adanya
berlangsung seumur hidup dan dan walaupun sifat pasien terkadang tidak
dikembangkan terus-menerus sepanjang menyenangkan, perawat tersebut harus tetap
pengalaman hidup seseorang. belajar menerima pasien tersebut.
4. Personhood is living life grounded in
caring Cara mengembangkan sifat caring pada diri
Personhood adalah pemahaman bahwa perawat antara lain :
hidup harus didasarkan pada caring. - Percaya pada kemampuan diri sendiri,
Personhood merupakan panggilan hati bebaskan diri untuk menjadi sosok perawat
manusia secara universal. Personhood yang diinginkan, dan menghargai diri
dapat dibuktikan dari adanya kesesuaian sendiri
antara keyakinan dan perilaku serta - Belajarlah dalam membebaskan pikiran dari
makna hidup seseorang. berbagai masalah, kesulitan, ingatlah bahwa
5. Personhood meningkatkan partisipasi dalam menjalin hubungan dengan orang
dalam memelihara hubungan melalui lain kita harus mengenali diri sendiri dan
caring pada orang lain orang lain sebagai seseorang yang
Sebagai suatu proses, personhood memerlukan caring, walaupun dalam
mengakui adanya kemampuan seseorang keadaan yang sulit atau saat membebaskan
untuk hidup dengan caring dan diri dari kesulitan
memelihara hubungan baik melalui - Bersikap terbuka dan rendah hati dalam
caring kepada orang lain. Caring terdapat mendalami dan mengenali diri sendiri, agar
dalam konteks hubungan tanggung jawab bisa terbuka dalam menghadapi perasaan
perawat dan mengakui pentingnya orang lain
seseorang sebagai manusia yang utuh. - Secara berkelanjutan menyadari bahwa
6. Keperawatan adalah gabungan disiplin setiap manusia memiliki sifat caring dan
ilmu dan profesi selalu mengembangkan sifat unik ini dalam
Keperawatan merupakan suatu kesatuan kehidupannya
berbagai aspek disiplin ilmu dan profesi. - Luangkan waktu untuk memahami sifat
Disiplin ilmu keperawatan ditujukan manusia, bahwa orang yang dapat
untuk menemukan, membuat, memahami orang lain adalah orang yang
mengembangkan dan memperbaiki ilmu lebih dulu memahami dirinya sendiri
pengetahuan yang dibutuhkan dalam - Temukanlah harapan saat setiap kali
praktik keperawatan. Profesi keperawatan bersama pasien
ditujukan untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dalam memberikan respon
terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
manusia.
b. Manusia
Manusia didefinisikan oleh Roger sebagai
system yang terbuka dalam proses
berkesinambungan dengan system terbuka
lainnya yaitu lingkungan. Roger
mendefinisikan kesatuan manusia sebagai
“tak dapat dikecilkan, tak dapat dibagi,
pandimensional medan energi diidentifikasi
menurut pola dan karakteristik yang tampak
namun spesifik /khusus secara keseluruhan.
Pandangan model konseptual khusus
memperhatikan keperawatan, manusia dan
lingkungannya yang diterima sebagai
medan energi yang tak dapat diperkecil
yang saling menyatu satu dengan lainnya
dan terus menerus berevolusi.
c. Kesehatan
Roger menggunakan bentuk kesehatan pasif
sebagai gambaran sejahtera dan ketiadaan
sakit serta penyakit. Promosinya tentang
kesehatan yang positif memberikan arah
untuk membantu individu dengan
kesempatan menyesuaikan dengan
perubahan
d. Lingkungan
Sesuatu yang tidak dapat diperkecil,
pandimensional medan energi diidentifikasi
melalui pola dan karakteristik yang nampak
berbeda dari bagian tersebut. Setiap medan
energi khusus diberikan pada lapangan
manusia. Keduanya berubah secara terus
menerus dan kreatif. Medan lingkungan
tidak terbatas dan berubah terus menerus
dengan inovasi, tak dapat diperkirakan dan
karakteristiknya sesuai dengan peningkatan
perubahan. Lingkungan dan medan manusia
diidentifikasi sesuai pola gelombang yang
tampak terus menerus saling
menguntungkan perubahan.
8. Rosemary Human 1. Manusia Teori Human becoming tidak dapat secara
Rizzo Becomi a. Manusia hidup dengan membentuk suatu langsung diujikan secara empiris karena
Parse ng pola yang berirama dengan lingkungan merupakan grand theory dengan level
(1981) (pola dinamis dengan lingkungan). keabstrakannya yang tinggi. Middle range theory
b. Manusia adalah bersifat terbuka, bebas yang memungkinkan untuk diuji dapat diturunkan
dalam memaknai situasi, bertanggung dari Teori Human Becoming dengan pendekatan
jawab atas keputusan yang diambilnya. metodologi kualitatif yang dikembangkan oleh
c. Manusia secara keseluruhan selalu
Parse. Tujuan penelitian ini adalah untuk
membentuk pola interaksi yang terus
memperjelas struktur pengalaman hidup seseorang
menerus.
atau kelompok yang dapat dimaknai dari sebuah
d. Manusia adalah bersifat
pengalaman Sebagai contoh pengalaman
multidimensional dengan segala
kehidupan yang berpengaruh terhadap kesehatan
kemungkinannya.
meliputi : kesenangan, penderitaan, berduka,
perjuangan dengan menjelaskan makna
2. Kesehatan tersembunyi dalam percakapan, berjuang dalam
a. Kesehatan adalah sesuatu yang tidak dapat kemungkinan untuk membuka diri, menjadi
dipisahkan, tidak dapat diprediksi, selalu berbeda dengan yang lain, membuat keputusan,
berubah dalam kehidupan manusia. perencanaan untuk masa depan.
b. Kesehatan merupakan suatu proses yang
dinamis (rythmic) yang terbentuk dari
hubungan antara manusia dengan
lingkungan.
c. Kesehatan adalah pola manusia yang
berhubungan dengan prioritas nilai.
d. Kesehatan adalah proses intersubjektif
dalam menghadapi segala kemungkinan.
e. Kesehatan adalah human’s emerging,
menunjukkan keberadaan atau eksistensi
dari manusia.
3. Lingkungan : kesehatan itu tercipta dari
interaksi manusia dengan lingkungan secara
dinamis dan saling menguntungkan/positif..
4. Keperawatan : tidak dijelaskan secara
langsung, namun disampaikan bahwa
keperawatan merupakan pelayanan yang
unik kepada manusia.
10. Katharine Theory Kolcaba (2001) dalam Tomey dan Alligood (2006: 1. Pengkajian -
Kolcaba of 729) menjelaskan tentang konsep metaparadigma. Teori Kolcaba dilihat dari tahapan proses
(28 Comfort 1. Keperawatan adalah pengkajian yang sengaja keperawatan dapat diaplikasikan.
Desember (1994) dilakukan untuk pemenuhan kenyamanan, Pengaplikasian teori ini pada tahap pengkajian
1944) merancang pengukuran kenyamanan untuk dapat digunakan untuk melihat tipe atau jenis
memenuhi kebutuhan klien, dan mengkaji kenyamanan pada klien. Tipe kenyamanan
ulang tingkat kenyamanan pasien setelah klien menurut Kolcaba 2003 dalam Alligood
implementasi serta membandingkannya 2010 terdiri dari tiga jenis yaitu realief, ease
dengan tujuan. Pengakajian awal dan dan Transcendence. Ketiga tipe ini melihat ke
pengkajian ulang dapat bersifat subjektif atau empat komponen yang ada pada klien. yaitu
intuitif atau kedua-duanya. Pengkajian dapat fisik, psikosospiritual, lingkungan, maupun
dicapai melalui administrasi analog visual sosial. Fisik menyangkut sensasi dari tubuh,
atau daftar pertanyaan, atau kedua-duanya. mekanisme homeostatis, fungsi kekebalan
Menurut Kolcaba dalam Tomey dan Alligood tubuh, dll. Psikospritual menyangkut
(2010), untuk memberikan kenyamanan kesadaran internal diri, memasukkan
pasien setidaknya memerlukan tiga jenis pengarahan, konsep, seksual, hubungan berarti
intervensi kenyamanan, yaitu tehnik dalam kehidupan seseorang, dan hubungan
mengukur kenyamanan, pembinaan dan seseorang dipahami tatanan yang lebih tinggi
Comfort Food. atau sedang. Lingkungan terdiri dari hal yang
2. Pasien adalah penerima perawatan, dapat ada di sekitar eksternal, kondisi dan pengaruh.
perorangan, keluarga, lembaga, atau Sosial berhubungan dengan interpersonal,
komunitas yang membutuhkan pelayanan keluarga dan hubungan sosial (keuangan,
kesehatan. pengajaran, petugas kesehatan, dll) juga
3. Lingkungan adalah semua aspek luar (fisik, tradisi keluarga, ritual, dan praktik
politis, kelembagaan, dan lain-lain) dari keagamaan. Pengumpulan data dapat
pasien, keluarga, lembaga yang dapat menggunakan intrumen pengkajian.
dimanipulasi oleh perawatatau seseorang yang Instrumen pengkajian kenyamanan klien
dicintai untuk meningkatkan kenyamanan. menggunakan instrumen yang telah di uji
4. Kesehatan merupakan fungsi optimum yang secara empiris dianataranya adalah Radiantion
diperlihatkan oleh pasien baik individu, Therapy Comfort Questionnaire, Visual
keluarga, kelompok, atau komunitas. Kolcaba Analog Scales, Urinary Inocontinence and
(1994) dalam Peterson dan Bredow (2004: Frequency Comfort Questionnaire.
259) mengemukakan beberapa asumsi tentang
kenyamanan antara lain (1) Manusia
mempunyai respon yang holistik terhadap
stimulus yang kompleks. (2) Kenyamanan
adalah suatu hasil holistik yang diharapkan
yang berhubungan dengan disiplin
keperawatan. (3) Manusia berusaha untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanannya secara
aktif. (4) Kenyamanan adalah lebih dari tidak
adanya nyeri, cemas, dan ketidaknyamanan
fisik lainnya.
11. Nola J. Health 1.Manusia berusaha menciptakan kondisi agar 3. Pengkajian.
Pender promo- tetap hidup dan dapat mengekspresikan potensi Pada klien secara individu fokus pengkajian
(1941 – tion kesehatan manusia secara unik. kesehatannya meliputi 1) pola fungsi
sekarang) model 2. Manusia memiliki kapasitas untuk kesehatan, 2) evaluasi kebugaran fisik,3)
(1982) merefleksikan kesadaran dirinya, termasuk pengkajian nutrisi,4) penilaian faktor risiko,5)
didalamnya penilaian kemampuan diri sendiri. tinjauan stress kehidupan, 6) kesehatan
3.Manusia menilai perkembangan sebagai suatu spiritual, 7) dukungan sistem sosial, 8)
nilai yang positif dan mencoba mencapai keyakinan kesehatan, 9) tinjauan gaya hidup
diantara perubahan dan stabilitas. Pengkajian keluarga menggunakan pendekatan
4.Setiap individu berusaha secara aktif mengatur sistem: 1) subsistem individu (perkembangan,
perilakunya. biologi, psikologi, dan karakteristik sosial), 2)
5.Individu dalam biospikososial yang kompleks pola interaksi (hubungan,pola komunikasi,
berinteraksi dengan lingkungannya secara terus peran, dan pola kedekatan), 3) karakteristik
menerus, dan menjelmakan lingkungan yang unik secara keseluruhan (kelompok jiwa,
diubah secara terus menerus. kapasitas untuk berubah, sistem keyakinan,
6. Profesional kesehatan merupakan bagian dari dinamika kelompok, dan ekonomi), 4)
lingkungan interpersonal yang mempengaruhi lingkungan (efek timbal balik dari keluarga
manusia sepanjang hidupnya. dan komunitas).
7.Pembentukan kembali konsep diri manusia
Pengkajian komunitas adalah mengumpulkan
dengan lingkungan adalah sangat penting untuk
informasi tentang subsistem komunitas dan
perubahan perilaku.
hubungannya: 1) nilai dan budaya, 2) politik,
3) pendidikan, 4) rekreasi, 5) transportasi, 6)
agama, 7) komunikasi, 8) kesejahteraan 9)
ekonomi, 10) layanan umum, 11) bisnis dan
tenaga kerja, 12) kehidupan sosial, 13)
keamanan dan perlindungan, 14) kesehatan.
4. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan mengacu pada
diagnose menurut NANDA yang sesuai untuk
promosi-perlindungan kesehatan dan
Diagnosa keperawatan sejahtera yang
berfokus pada pengkajian kekuatan-kekuatan
yang berhubungan dengan promosi kesehatan.
5. Perencanaan
Proses perencanaan yang dilakukan perawat
dan klien melalui tahapan berikut: 1) meninjau
dan menyimpulkan data pengkajian, 2)
Memperkuat kekuatan dan kompetensi klien,
3) mengidentifikasi tujuan kesehatan dan
perubahan perilaku terpilih, 4)
mengidentifikasi perilaku yang menjadi
indikator keberhasilan perencanaan menurut
perspektif klien,5) mengembangan rencana
perubahan perilaku berdasarkan kehendak
klien, 6) menegaskan kembali keuntungan
perubahan menurut klien, 7) membahas
lingkungan dan fasilitator dan hambatan untuk
berubah, 8) menetapkan target waktu untuk
implementasi, 9) komitmen pada tujuan
perubahan perilaku.