Urin Fix PDF
Urin Fix PDF
“UJI URINE”
Nama Kelompok :
JURUSAN BILOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Urine terdiri dari air yang mengandung zat terlarut berupa sisa metabolisme
tubuh diantaranya adalah urea, garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan
materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urine
berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal
glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang
tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang
berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. (Kustono, 1997)
Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut
dapat menjadi tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya,
misalanya mengalami perubahan warna. Atau merasakan nyeri saat melakukan
proses buang air kecil. Pada perubahan warna urin disebabkan juga oleh aktivitas
pola makan seseorangketika seseorang tidak makan maupun minum untuk waktu
yang cukup lama maka tubuh akan kekurangan air yang digunakan dalam
membawa zat-zat racun atau sisa metabolime untuk keluar. Sehingga saat seseorang
mengeluarkan urin maka urin tersebut akan berwarna pekat dan mengalami
kekeruhan karena kadar zat-zat sisa metabolisme tinggi dibandingkan dengan air.
Komposisi urin yang paling utama adalah terdiri dari air sehingga urine pada
kondisi normal mengandung 95% air (Ali, 2008).
Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab mengapa hal itu dapat terjadi.
Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan
pemeriksaan. Pemeriksaan pada urin dapat menentukan penyakit apa yang sedang
diderita oleh seeorang. Oleh karena itu pada praktikum ini akan di lakukan uji urin
dengan rumusan masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh pola makan seseorang (2 jam setelah makan dan
puasa selama 8 jam terhadap urine yang dihasilkan.
2. Untuk mengetahui perbedaan urin sesorang yang menderita dibetes mellitus dan
Gromeluronefritis dengan urin orang yang normal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin di[erlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untukmenjaga homeostatis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, yang
kemudian dibawa melalui ureter menuju kantung kemih dan akhirnya dibuang
oleh tubuh melalui uretra (Risna, 2014).
Komposisi zat-zat dalam urin tergantun pada jenis makanan serta air
yang dikonsumsi. Urin normal berwarna jernih transparan, sedangkan warna
urine kuning muda berasal dari zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin.
Komposisi urin yang paling utama adalah terdiri dari air sehingga urine pada
kondisi normal mengandung 95% air. Sedangkan kandungan lainnya adalah
urea, asam urat, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam
terutama garam dapur dan zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti
vitamin C dan obat-obatan (Ali, 2008).
2. Urin berisi produk akhir metabolisme protein, seperti urea, asam urat dan
kreatinin.
3. Membuang mineral yang diambil dari makanan yang sudah tidak dibutuhkan
seperti natrium, kalium, calsium, sulfat, dan fosfat.
4. Berisi toksin
5. Berisi hormon
6. Pigmen kuning dari berasal dari bilirubin
2. Glukosa dapat menjadi indikasi adanya diabetes mellitus, syok atau cedera
kepala.
Pada orang dewasa, volume urin normal per hari adalah 1500-6000
ml(minimum 30 ml per jam). Hal ini berbeda dengan volume urin pada ibu yang
setelah melahirkan. Pada ibu yang selesai melahirkan harus berkemih dengan
spontandalam 6 sampai 8 jam post partum. Dengan urin yang dikeluarkan
daribeberapa perkemihan pertama harus diukur untuk mengetahui pengosongan
kandung kemih. Diharapkan setiap kali berkemih, urinyang keluar adalah 150
ml.(Tarwoto & Wartonah, 2010).
2. Membrane basiler
b. Reabsorpsi
c. Sekresi
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian tentang pengaruh pola makan terhadap sifat fisik urin
dilaksanakan pada hari senin tanggal 13 November 2017 pukul 07.00 hingga
11.00 WIB di Laboratorium Fisiologi jurusan Biologi, Universitas Negeri
Surabaya.
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian tentang pengaruh pola
makan terhadap sifat fisik urin adalah sebagai berikut:
3.3.1 Alat
1. Bunsen 1 Buah
7. Kertas pH 3 Buah
8. Pipet 3 Buah
10. Tisu
11. Kertas label
3.3.2 Bahan
1. Fehling A 7,5 ml
2. Fehling B 7,5 ml
7. Urin DM
8. Urin GN
4. Diamati sifat fisik urin berupa bau, warna, kekeruhan, serta endapan sebelum
mendapat perlakuan.
No Sampel Urin Bau Warna Kekeruhan Endapan pH Glukosa Albumin Bilirubin Sedimentasi
1 Diabetes Melitus Spesifik Kuning Tidak Tidak 7 Tidak ada Tidak ada tidak ada
(+) keruh (-) ada A. Kontrol: biru gumpalan cincin sedimentasin(-)
endapan B. Sebelum : biru (-) hijau (-)
(-) Mulai Panas: biru
Sebelum mendidih:
hijau biru
Mendidih: hijau biru
(positif)
C. Sebelum : kuning
(+)
Mulai Panas: kuning
Sebelum mendidih:
kuning
Mendidih: kuning
Ditetesi fehling:
Hijau biru (positif)
2 Gromeluronefritis Spesifik Kuning Tidak Ada (++) 8 - Ada (+) - -
(+) keruh (-)
3 Normal Spesifik Kuning Tidak Tidak 7 Tidak ada Tidak ada tidak ada
jernih keruh (-) ada A. Kontrol: biru (-) gumpalan cincin sedimentasin(-)
endapan B. Sebelum : biru (-) (-) hijau (-)
(-) Mulai Panas: biru (-)
Sebelum mendidih:
biru (-)
Mendidih: biru (-)
4 Puasa 8 jam Spesifik Kuning Keruh (+) Tidak 6 A. Kontrol: hijau Tidak ada Tidak ada tidak ada
pekat ada biru (+) gumpalan cincin sedimentasin(-)
(++) endapan B. Sebelum : hijau (-) hijau (-)
(-) biru (+)
Mulai Panas: hijau
biru (+)
Sebelum mendidih:
hijau biru (+)
Mendidih: hijau biru
(+)
5 Puasa setelah 2 Spesifik Kuning Keruh (+) Tidak 7 Tidak ada Tidak ada tidak ada
jam pekat ada A. Kontrol: biru (-) gumpalan cincin sedimentasin(-)
(+) endapan B. Sebelum : biru (-) (-) hijau (-)
(-) Mulai Panas: biru (-)
Sebelum mendidih:
biru (-)
Mendidih: biru (-)
Keterangan :
(+) : rendah
(++) : sedang
(+++) : tinggi
4.2 Pembahasan
Sifat fisik urin di saat seseorang menderita dibetes mellitus adalah bau
spesifik, berwarna kuning (+). Tidak keruh, tidak ada endapan, pH 7, terdapat
glukosa dalam urin (++), tidak ada protein, tidak terdapat cincin hijau, tidak ada
sedimentasi. Berdasarkan hasil penelitihan tersebut sifat fisik urine yang
menderita dibetes mellitus sangat berbeda pada orang yang memiliki urin
normal. Pada urin orang yang mengandung diabetes mellitus terdapat glukosa
yang tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh tubuh tidak memproduksi insulin
yang cukup, atau bahkan tidak sanggup menghasilkan insulin lagi, atau sel-
selnya tidak lagi merespon dengan baik terhadap pankreas untuk memproduksi
insulin. Dengan demikian jumlah glukosa dalam darah menjadi tinggi. Glukosa
darah yang berlebihan tersebut akhirnya dikeluarkan dari tubuh bersama urin.
Jadi, meskipun darah mengandung banyak glukosa, namun sel-sel tidak
mendapatkan asupan energi yang cukup untuk melakukan pertumbuhan.
Sifat fisik urin di saat seseorang makan setelah 2 jam ( normal) adalah
bau spesifik, kuning jernih, tidak keruh, tidak ada endapan, pH 6, tidak terdapat
glukosa dalam urin, tidak ada protein, tidak terdapat cincin hijau, tidak ada
sedimentasi. Sifat fisik urin di saat seseorang tidak makan maupun minum
selama 8 jam adalah bau spesifik, berwarna kuning pekat (++). keruh (+), tidak
ada endapan, pH 6, terdapat sedikit glukosa dalam urin (+), tidak ada protein,
tidak terdapat cincin hijau, tidak ada sedimentasi.
Ketika seseorang tidak makan maupun minum untuk waktu yang cukup
lama maka tubuh akan kekurangan air yang digunakan dalam membawa zat-zat
racun atau sisa metabolime untuk keluar. Sehingga saat seseorang mengeluarkan
urin maka urin tersebut akan berwarna pekat dan mengalami kekeruhan karena
kadar zat-zat sisa metabolisme tinggi dibandingkan dengan air. Komposisi urin
yang paling utama adalah terdiri dari air sehingga urine pada kondisi normal
mengandung 95% air (Ali, 2008).
pH urin pada seseorang yang menderita penyakit diabetes mellitus yaitu
7 (normal) dan pada penderita penyakit Gluconeonefritis 8 (basa). pH seseorang
yang tidak makan maupun minum adalah 6 atau asam (+). Urin yang normal
memiliki pH yang normal yaitu 7. Saat seseorang tidak makan maupun minum,
maka zat-zat sisa metabolisme akan banyak dibandingkan dengan air, zat-zat
tersebut sebagian bersifat asam seperti urea, asam urat, asam laktat, asam fosfat,
asam sulfat, klorida. Karena banyaknya zat-zat sisa yang bersifat asam maka
urin pada seseorang yang tidak makan maupun minum dalam waktu tertentu
adalah asam. Kandungan lainnya selain air adalah urea, asam urat, kreatinin,
asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam terutama garam dapur dan
zat-zat yang berlebihan di dalam darah seperti vitamin C dan obat-obatan (Ali,
2008).
Di saat seseorang yang tidak makan maupun minum selama 8 jam, dan
kemudian diberi makan maupun minum maka hasil fisik urin yang dikeluarkan
berubah seperti pH normal dan tidak ada kadar glukosa dalam darah. Hal ini
dikarenakan terdapat air yang dapat membawa zat-zat sisa metabolime. Namun,
warna dan kekeruhan urin tetap sama dikarena konsumsi air pada seseorang
yang tidak makan maupun minum selama 8 jam masih tergolong sedikit
sehingga mengalami kekeruhan namun hanya sedikit (+).
- Pertanyaan :
Jawab:
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat deketahui bahwa pola makan seseorang (2 jam
setelah makan dan puasa selama 8 jam) berpengaruh terhadap urine yang
dihasilkan.
Terdapat perbedaan urin sesorang yang menderita dibetes mellitus dan
Gromeluronefritis dengan urin orang yang normal. Yaitu dapat dilihat pada
indikator glukosa pada penyakit diabetes melitus dan indikator endapan dan
albumin pada penyakit Gromeluronefritis
DAFTAR PUSTAKA
Fauziyati, Ana. 2008. Physiological Adaptation During Fasting. Jurnal Penelitian &
Pengabdian. 5 (01). 1-9.
Kamal, M. 1999. Nutrisi Ternak Dasar. Laboratorium Makanan Ternak, Jurusan nutrisi
dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta
Pertiwi, Donna. 2015. Status Dehidrasi Jangka Pendek Berdasarkan Hasil Pengukuran
Puri (Pemeriksaan Urin Sendiri) Menggunakan Grafuk Warna Pada Remaja
Kelas 1 dan 2 SMAN 63 Jakarta Tahun 2015. (online),
http://www.repository.uinjkt.ac.id. Diakses tanggal 17 November 2017.
Alat
Saat mendidih
hasil urin puasa hasil urin puasa 2 jam
normal dan beri setelah makan normal dan
perlakuan beri perlakuan