Makalah Epidemiologi Klinis
Makalah Epidemiologi Klinis
EPIDEMIOLOGI KLINIK
DISUSUN OLEH :
LAODE ABUBAKAR
FITRIANTI
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Epidemiologi
klinik ini.
Makalah Epidemiologi klinik ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Makassar, ………………….2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
1.2. Tujuan……………………………………………………………………………….
1.3. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Epidemiologi klinik merupakan salah satu dari ilmu – ilmu kedokteran dasar yang meliputi
metode – metode yang digunakan oleh para kliniki didalam melakukan audit terhadap proses –
proses dan hasil – hasil dari pekerjaan mereka.
Epidemiologi klinik masih merupakan sebuah istilah yang kondradiktif yaitu bahwa
epidemiologi itu berurusan dengan populasi/komunitas, sementara kedokteran klinik itu
berurusan dengan individu.
Keabsahan dari disiplin ilmu kedokteran klinik adalah bahwa Pembuatan keputusan klinik itu
seyogyanya selalu didasarkan pada prinsip – prinsip ilmiah dan memerlukan penelitian yang
relevan dengan menggunakan dasar – dasar epidemiologi yang kuat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih mengerti dan memahami tentang
epidemiologi klinik .
1.3 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca khususnya
yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umumnya agar dapat mengetahui dan
memahami lebih dalam epidemiologi klinik.
BAB II
PEMBAHASAN
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan
faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian
dalam populasi manusia. Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan frekuensi
penyakit pada manusia. Terdapat tiga komponen dalam definisi tersebut yaitu frekuensi,
distribusi dan determinan yang menjadi dasar pendekatan dalam penelitian epidemiologi.
Pengukuran frekuensi penyakit berkaitan dengan kuantifikasi kejadian penyakit pada populasi
manusia. Distribusi (penyebaran) penyakit pada populasi dideskripsikan menurut orang
(person), tempat (place), dan waktu (time). Artinya, epidemiologi mendeskripsikan penyebaran
penyakit pada populasi menurut faktor sosio-ekonomi-demografi-geografi, seperti umur, jenis
kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, ras, keyakinan agama, pola makan, kebiasaan,
gaya hidup, tempat tinggal, tempat bekerja, tempat sekolah, dan waktu terjadinya penyakit.
Epidemiologi klinik (clinical epidemiology) sudah dikenal 50 tahun yang lalu ketika
John R Paul mendefinisikan epidemiologi klinik adalah perkawinan antara konsep
kuantitatif yang digunakan ahli epidemiologi untuk mempelajari penyakit pada
populasi dan pengambilan keputusan pada individu kasus yang merupakan
kegiatan sehari-hari kedokteran klinik.
Definisi tersebut mengisyaratkan, epidemiologi klinik merupakan ilmu yang berasal
dari dua disiplin induk, kedokteran klinik (clinical medicine) dan epidemiologi (epidemiology).
Disebut clinical karena epidemiologi klinik bertujuan membantu kliniki untuk membuat
keputusan klinik dengan lebih baik untuk pelayanan pasien, menyangkut diagnosis, kausa,
prognosis, terapi, maupun pencegahan. Epidemiologi klinik disebut epidemiology karena
semua prinsip, konsep, dan metode yang digunakan untuk membuat keputusan klinik pasien
diadopsi dari prinsip, konsep dan metode kuantitatif epidemiologi populasi.
Epidemiologi klinik disebut epidemiology karena masalah klinik individu pasien
diamati, dikuantifikasi, dan dianalisis dalam konteks populasi yang melatari pasien.
Epidemiologi klinik merupakan penerapan prinsip-prinsip dan metoda epidemiologi untuk
masalah-masalah dalam ilmu kedokteran klinik. Tujuan dari epidemiologi klinik itu sendiri
adalah untuk menggunakan metode epidemiologi dalam observasi klinik dan interpretasi yang
mengacu pada suatu kesimpulan yang tepat berdasarkan prinsip dasar ilmiah, sehingga bisa
menghasilkan kesimpulan yang sahih dalam pengelolaan pasien. Epidemiologi klinik juga
bertujuan menjembatani kedokteran klinik dengan ilmu dasar.
Ciri pendekatan epidemiologi klinik yaitu :
2. Perjalanan penyakit
Merupakan waktu berlangsungnya suatu penyakit, dimulai dari onset biologis sampai
penyakit berakhir (sembuh, cacat, atau mati). Perjalanan penyakit terdiri dari fase pre-
patogenesa dan fase patogenesa (masa inkubasi, penyakit dini, penyakit lanjut dan akhir
penyakit). Metoda penilaian dari perjalan penyakit bias dilakukan dengan observasi klinik,
registrasi (kanker, CHD, stroke, dan lainnya), studi kohort atau studi kasus-kontrol.
3. Diagnosis
Uji diagnostik diartikan sebagai hasil tes yang dilakukan di laboratorium, atau informasi
klinik yang didapat dari anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang/alat. Diagnosis merupakan proses yang tidak pasti, karena hanya berupa
kemungkinan saja. Dalam mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya gold standard atau patokan
emas dalam menentukan hasil diagnosis yang tepat yaitu tes yang sensitif (menyatakan adanya
penyakit pada orang dengan hasil tes positif) dan tes spesifik (penyatakan tidak adanya penyakit
pada orang dengan hasil tes negatif).
4. Kekerapan
Hasil observasi klinik biasanya dinyatakan dalam bentuk ukuran-ukuran antara lain jumlah
kasus proporsi, insidensi, prevalensi dan rasio.
5. Resiko penyakit
Faktor resiko penyakit merupakan suatu kondisi atau sifat fisik atau perilaku yang dapat
meningkatkan probabilitas kejadian penyakit pada manusia. Faktor resiko berguna dalam
prediksi kejadian penyakit, mempelajari penyebab penyakit, membantu menegakkan diagnosis,
menentukan prognosis dan untuk pencegahan penyakit.
6. Prognosis
Merupakan prediksi perjalanan penyakit setelah penyakit timbul. Gambaran prognosis terdiri
atas :
a. Harapan hidup 5 tahun, yaitu persentase penderita yang mampu hidup selama 5 tahun dari
saat tertentu dalam perjalanan penyakitnya.
b. Kausa fatal, yaitu persentas penderita yang mati karena penyakit itu.
c. Respon, yaitu persentase penderita yang menunjukkan adanya perbaikan setelah adanya
intervensi.
d. Remisi, yaitu persentase pasien yang mencapai fase dimana penyakit tidak dapat dideteksi.
e. Kambuh, yaitu persentase penderita yang kembali sakit setelah lewat fase bebas penyakit.
7. Pengobatan/perawatan
Merupakan upaya untuk penyembuhan dan untuk menghindari cacat dari penyakit, atau
suatu teknik pengobatan yang diperoleh melalui uji klinik.
8. Pencegahan
Pencegahan bertujuan untuk tidak sakit dan mencegah perjalanan penyakit atau mencegah
6D, yaitu death (kematian), disease (sakit), disability (ketidak-mampuan), discomfort
(ketidaknyamanan), dissatisfaction (ketidakpuasan), dan destitution (kemiskinan).
Epidemiologi klinik adalah perkawinan antara konsep kuantitatif yang digunakan ahli
epidemiologi untuk mempelajari penyakit pada populasi dan pengambilan keputusan pada
individu kasus yang merupakan kegiatan sehari-hari kedokteran klinik.
Epidemiologi klinik merupakan ilmu yang berasal dari dua disiplin induk, kedokteran
klinik (clinical medicine) dan epidemiologi (epidemiology). Disebut clinical karena
epidemiologi klinik bertujuan membantu kliniki untuk membuat keputusan klinik dengan lebih
baik untuk pelayanan pasien, menyangkut diagnosis, kausa, prognosis, terapi, maupun
pencegahan. Epidemiologi klinik disebut epidemiology karena semua prinsip, konsep, dan
metode yang digunakan untuk membuat keputusan klinik pasien diadopsi dari prinsip, konsep
dan metode kuantitatif epidemiologi populasi.
Epidemiologi klinik mempelajari variasi luaran dan perjalanan penyakit pada perorangan
atau sekelompok orang serta sebab variasi penyakit tersebut. Hasil observasi atau kajian dari
epidemiologi klinik itu dapat dijadikan sebagai dasar dalam penelitian biomedik untuk
menelaah kausa penyakit ditingkat jaringan, sel, bahkan genetiknya secara eksperimental di
laboratorium. Kemudian hasil penelitian biomedik itu dapat digunakan dalam epidemiologi
klinik sebagai sumber informasi untuk mendiagnosis atau mempelajari perjalanan penyakit.
SARAN
Berdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Epidemiologi klinik merupakan
salah satu hal yang sangat penting. Mengingat bahwa kita bagian dari jurusan gigi yang
merupakan kebutuhan Tidak terlepaskan pada saat nanti menjalankan tugas sebagai perawat
gigi. Kami juga menyadari bahwa makalah yang kami buat masih terdapat banyak kesalahan dan
kesimpansiuran, maka dari itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari teman – teman
atau pihak pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya makalah yang lebih baik pada tugas
berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
1. Fletcher, Robert H., et al. 1991. Sari Epidemiologi Klinik. Yogyakarta : UGM Press.
3. https://www.scribd.com/doc/131928079/Epidemiologi-Klinik-Dan-Biomedik