Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN

PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI KELAS X


DI SMA RK DELIMURNI BANDAR BARU
TAHUN 2019

SELVITA BR BARUS
Yufdel,S.Kep, Ns, M.Kes
Jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan

ABSTRAK
SADARI merupakan pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala
kelainan yang ada pada payudara. SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang wanita
terhadap kondisi payudaranya sendiri. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik dengan
pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan
dan sikap remaja dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri
kelas x di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 52
remaja putri. Metode penggambilan sampel menggunakan total samplingdan didapatkan
sampel sebanyak 52 responden. Penelitian ini menggunakan uji statistik spearman rank dengan
p value= 0,05. Hasil penelitian didapatkan nilai p value pada pengetahuan dengan perilaku
SADARI diperoleh 0,007 (p<0,05) artinya ada hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI
dan p value pada sikap dengan perilaku SADARI diperoleh 0,031 (p<0,05) artinya ada
hubungan sikap dengan perilaku SADARI dengan tingkat kepercayaan 95%. Kesimpulan maka
dapat dinyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri kelas x di SMA RK DELIMURNI
Bandar Baru. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi
untuk menambah pengetahuan tentang SADARI dan pencegahan kanker payudara.

Kata kunci : Remaja, SADARI, Pengetahuan, Sikap,

ABSTRACT
Breast Self Examination (BSE) is a self-examination of breast to detect any abnormalities in
the breast. BSE is the development of a woman's concern for the condition of her own breasts.
The research method used is analytic with cross sectional approach that aims to determine the
correlation between knowledge and attitudes of adolescents with breast self-examination
behavior (BSE) in class X adolescent girls at SMA RK DELIMURNI Bandar Baru. The
population in this study amounted to 52 students. The sampling method using total sampling
and obtained a sample of 52 respondents. This study used Spearman rank statistical test with p
value = 0.05. The results obtained p value on knowledge with BSE behavior obtained 0.007 (p
<0.05) means that there was correlation of knowledge with BSE behavior and p value on
attitude with BSE behavior obtained 0.031 (p <0.05) means that there was correlation between
attitude and behavior of BSE with a confidence level of 95%. Conclusions, it can be stated that

1
there was correlation between knowledge and attitudes of adolescents with breast self-
examination behavior (BSE) in class X girls adolescents at SMA RK Deli Murni Bandar Baru.
Suggestions that this research can be used as input and information to increase knowledge
about breast self-awareness and prevention of breast cancer.

Keywords : Teenagers, BSE, Knowledge, Attitude

PENDAHULUAN 20 tahun) juga perlu untuk melakukan


Latar Belakang SADARI secara rutin sebagai upaya
Remaja merupakan masa peralihan dari pencegahan dan deteksi dini menurunkan
masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada kemungkinan penyakit lainnya yang
periode ini remaja mengalami pubertas. disebabkan faktor risiko tersebut (WHO,
Selama pubertas, remaja mengalami 2007). Menurut WHO (World Health
perubahan hormonal dan mengalami Organization) memperkirakan angka
perubahan dramatis dalam bentuk kejadian dari tahun 2009 terdapat 112 juta
perubahan fisik. Perubahan fisik yang yang terkena kanker dan tahun 2030 akan
terjadi pada remaja putri seperti bertambah menjadi 27 juta kematian akibat
pertumbuhan payudara , penumbuhan kanker dari tujuh juta menjadi 17 juta,
lemak, kematangan organ reproduksi dan sehingga akan didapatkan 75 juta orang
pertumbuhan rambut genitalia yang yang hidup dengan kanker pada tahun 2030
mengiringi masa pubertas pada remaja nanti.
(Leli, 2012). Remaja memiliki karakteristik American Cancer Society
dan kebutuhan seperti rasa ingin tahu yang merekomendasikan agar kaum wanita
besar, yang mendorong ke arah tindakan memeriksakan payudaranya setiap tiga
untuk membuktikan rasa ingin tahunnya dan tahun sekali sampai usia 40 tahun.
kebutuhan akan kemandirian. Salah satu Sesudahnya, pemeriksaan dapat dilakukan
organ yang berkembang pada remaja sekali dalam setahun. Cara yang paling
khususnya wanita adalah payudara. Wanita sederhana dan paling murah untuk
harus lebih peka dan mulai memperhatikan mendeteksi dini benjolan payudara adalah
organ payudara secara khusus. Semakin dengan mengenali payudara sendiri melalui
dini mengetahui masalah yang terjadi pada pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
payudara maka semakin awal deteksi untuk membantu mengecek kondisi
kanker payudara dapat dilakukan (Nisman, payudara apakah terdapat benjolan ataupun
2011). perubahan lainnya yang dapat menjadi
Kanker payudara (carcinoma mammae) tanda terjadinya tumor atau kanker
sendiri merupakan suatu kondisi dimana sel payudara yang membutuhkan perhatian
telah kehilangan pengendalian dan medis (Irianto, 2015). Pemeriksaan
mekanisme normalnya, sehingga terjadi payudara sendiri (SADARI) merupakan
pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan pemeriksaan payudara oleh diri sendiri
tidak terkendali yang terjadi pada jaringan untuk mendeteksi segala kelainan yang ada
payudara (Depkes, 2015). Namun seiring pada payudara (Astutik,2017). SADARI
berjalan waktu, penyakit ini mulai mengarah bertujuan untuk menemukan benjolan dan
ke usia lebih muda, maka usia remaja (13- tanda-tanda abnormal pada payudara sedini
mungkin agar dapat dilakukan tindakan

2
secepatnya (Kementerian Kesehatan METODOLOGI PENELITIAN
RI) .Pemeriksaan payudara sendiri juga Jenis dan Metode Penelitian
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Jenis Penelitian yang digunakan adalah
kanker dalam payudara wanita (Olfah, metode analitik dengan pendekatan cross
2013). Mengingat adanya kecenderungan sectional yaitu peneliti mencoba untuk
peningkatan jumlah penderita kanker, maka mencari hubungan antar variabel faktor
perlu dilakukan upaya untuk risiko dan efek yang analisisnya untuk
pencegahannya, Kemenkes RI telah menentukan ada tidaknya hubungan antar
melaksanakan program deteksi dini kanker variabel tersebut sehingga perlu disusun
payudara yang dikenal dengan metode hipotesisnya dan diobservasi pada saat
SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). yang sama.
Maka American Cancer Society (ACS/2011)
menganjurkan bahwa sadari perlu dilakukan Populasi dan Sempel Penelitian
oleh wanita usia 20 tahun atau lebih setiap Populasi target dalam penelitian ini
bulannya yaitu pada hari ke-7 atau ke-10 adalah pelajar remaja putri SMA RK
setelah selesai haid. Tindakan ini penting DELIMURNI Bandar Baru kelas x , dengan
karena hampir 85% kelainan di payudara jumlah 52 orang. Dengan sampel dalam
justru ditemukan pertama kali oleh penelitian ini adalah pelajar remaja putri
penderita melalui pemeriksaan payudara SMA RK DELIMURNI Bandar Baru kelas x,
sendiri dengan benar (Olfah, Mendri, & dimana kelas x terdiri dari 5 kelas , 2 kelas
Badi’ah, 2013). Penderita kanker payudara ipa, 2 kelas ips dan 1 kelas seminari yang
telah banyak ditemukan pada usia muda ada pada saat penelitian dengan demikian
bahkan tidak sedikit remaja putri usia empat sampel penelitian ini sebanyak 52 orang di
belas tahun menderita tumor di ambil dari seluruh populasi. Dengan alasan
payudaranya, dimana tumor dapat karena populasinya di bawah 100 sesuai
berpotensi menjadi kanker bila tidak dengan pendapat Arikunto yaitu apabila
terdeteksi lebih awal (Mboi, 2014). populasi kurang dari 100, maka sampel di
Menurut Lawrence Green, pengetahuan ambil dari keseluruhan populasi yang ada
adalah salah satu faktor yang sehingga di sebut penelitian populasi.
mempengaruhi perubahan perilaku Teknik pengambilan sampel dalam
individu.Oleh karena itu, bagaimana penelitian ini menggunakan teknik
pengetahuan remaja putri tentang cara Nonprobability yaitu sempel jenuh atau
melakukan SADARI juga akan terkait sering disebut total sampling.
dengan kebiasaan remaja putri dalam
melakukan SADARI untuk menemukan Jenis dan Cara Pengumpulan Data
gejala awal kanker payudara dapat di Metode pengumpulan data primer yaitu
deteksi sendiri oleh kaum wanita termasuk dengan wawancara langsung kepada
remaja putrid, jadi tidak perlu seorang ahli responden yang bersedia diwawancarai
untuk menemukan awal kanker payudara dengan menggunakan kuesioner (Jusuf,
yang dilakukan secara rutin remaja putri 2012).. Dan dengan data sekunder yang
dapat melakukan metode SADARI dengan diperoleh dari data yang ada di SMA RK
cara memijat dan meraba seputar DELIMURNI Bandar Baru yang di dapatkan
payudara. dari guru BP dan pihak TU.

3
Analisa Data pengetahuan cukup 12 responden (23.1%)
1. Analisis Univariat Yang bertujuan dan baik 12 responden (23.1%).
untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap penlitian. Misalnya Tabel 4.2.1.2 Distribusi Frekuensi
mendistribusikan frekuensi responden Responden Berdasarkan Sikap
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
pendidikan, dan sebagainya Pada Remaja Putri Kelas X di SMA RK
(Notoadmdjo,2017). DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019.
2. Analisis Bivariat yang dilakukan
No Sikap Frekuensi (%)
terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi dengan 1 Positif 24 46.2
menggunakan uji statistik spearman rank
2 Negatif 28 53.8
dimana digunakan untuk menguji hubungan
antara variabel independen dan variabel Total 52 100.0
dependen berskala ordinal (Kelana Berdasarkan tabel 4.2.1.2 di atas
Kusuma, 2017). didapat hasil sikap pada remaja putri kelas
x mayoritas negatif yaitu 28 responden
(53,8%), sedangkan positif 24 responden
HASIL PENELITIAN (46,2%).
Analisa Univariat
Tabel 4.2.1.3 Distribusi Frekuensi
Tabel 4.2.1.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku
Responden Berdasarkan Pengetahuan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Pada Remaja Putri Kelas X di SMA RK
Pada Remaja Putri Kelas X di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019.
DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019.
No Perilaku Frekuensi (%)
No Pengetahuan Frekuensi (%)
1 Dilakukan 22 42,3
1 Baik 12 23.1
Tidak
2 Cukup 12 23.1 2 30 57,7
Dilakukan
3 Kurang 28 53.8 Total 52 100,0
Total 52 100,0 Berdasarkan tabel 4.2.1.3 di atas
Berdasarkan tabel 4.2.1.1 di atas di didapat hasil perilaku pada remaja putri
dapat hasil tingkat pengetahuan remaja kelas x mayoritas tidak dilakukan yaitu 30
putri kelas x mayoritas kurang, yaitu 28 responden (57,7%) dan melakukan
responden (53.8%), sedangkan tingkat sebanyak 22 responden (42,3%).

Analisa Bivariat
Analisa hasil uji statistk: Apabila p value > 0,05 Ho diterima dan Ha di tolak artinya tidak ada
hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI). Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan
pengetahuan dan sikap remaja dengan prilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

4
Tabel 4.2.2.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru Kelas XTahun 2019.
Perilaku p
No Total
Pengetahuan Dilakukan Tidak Dilakukan Value
F % F % F %
1 Baik 9 17.3 3 5.8 12 23.1
2 Cukup 5 9.6 7 13.5 12 23.1
3 Kurang 8 15.4 20 38.5 28 53.8 0.007
Total 22 42.3 30 57.7 52 100.0
Berdasarkan table 4.2.2.1 dapat dilihat bahwa dari 52 responden remaja putri kelas x
yang pengetahuannya kurang, lebih banyak yang tidak melakukan perilaku pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) yaitu sebanyak 20 responden (38.5%). Di banding dengan remaja
putri kelas x yang berpengetahuan baik yaitu 9 responden yang melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI), sedangkan yang pengetahuannya cukup hanya 5 responden yang
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) .

Tabel 4.2.2.2 Hubungan Sikap Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru Kelas X Tahun 2019.
Perilaku P
No Total
Sikap Dilakukan Tidak Dilakukan Value
F % F % F %
1 Positif 14 26.9 10 19.2 24 46.2
0.031
2 Negatif 8 15.4 20 38.5 28 53.8
Total 22 42.3 30 57.7 52 100.0
Berdasarkan table 4.2.2.2 dapat dilihat bahwa dari 52 responden remaja putri kelas x
yang sikapnya negatif, lebih banyak yang tidak melakukan perilaku pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) yaitu sebanyak 20 responden (38.5%). Di banding dengan remaja putri kelas
x yang sikapnya positif yaitu 14 responden (26.9%), yang melakukan pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI).

PEMBAHASAN Remaja merupakan masa peralihan dari


Pengetahuan masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada
Berdasarkan penelitian yang dilakukan periode ini remaja mengalami pubertas.
di SMA RK DELIMURNI Bandar Baru Selama pubertas, remaja mengalami
diperoleh sampel sebanyak 52 orang yang perubahan hormonal dan mengalami
bersedia menjadi responden selama perubahan dramatis dalam bentuk
penelitian pada bulan maret s/d April 2019. perubahan fisik. Perubahan fisik yang

5
terjadi pada remaja putri seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
pertumbuhan payudara , penumbuhan kebanyaan negatif, ini dikarnakan remaja
lemak, kematangan organ reproduksi dan putri kurang memiliki pemahaman yang baik
pertumbuhan rambut genitalia yang tentang SADARI ataupun dikarnakan
mengiringi masa pubertas pada remaja remaja belum memiliki kesiapan dan
(Leli, 2012). kesediaan tentang SADARI yang
Berdasarkan table 4.2.1.1. distribusi menyebabkan sikap yang di berikan oleh
kategori pengetahuan tentang pemeriksaan remaja putri juga negatif, di buktikan bahwa
payudara sendiri (SADARI) di dapat hasil remaja putri tersebut lebih mayoritas
tingkat pengetahuan remaja putri kelas x mensikapi secara negatif. Tentang
mayoritas kurang, di mana 28 responden kesehatan payudara sehingga kemungkinan
(53.8%), sedangkan tingkat pengetahuan terjadi gangguan kesehatan pada payudara
cukup 12 responden (23.1%) dan baik 12 bias terjadi.. Hasil penelitian menunjukan
responden (23.1%). %). Hasil data ini sikap remaja putri bersikap negatif (87%)
menggambarkan remaja putri kelas x di hal ini di karnakan remaja putri kurang
SMA RK DELIMURNI terbanyak memiliki mengertinya pemeriksaan SADARI di
pengetahuan tentang SADARI kurang, ini ketahui, SADARI adalah salah satu cara
di karnakan remaja putri kelas x belum tahu yang cukup mudah untuk mendeteksi
dan kurangnya informasi tentang secara dini adanya benjolan pada payudara
pemahaman SADARI tersebut. Oleh karna / deteksi dini kanker payudara.
itu peneliti memberikan informasi melalui
penyuluhan/ pendidikan tentang SADARI, Perilaku
dan remaja putri tidak merespon pentingnya Berdasarkan tabel 4.2.1.3 distribusi
pemeriksaan SADARI untuk deteksi dini / kategori perilaku tentang pemeriksaan
langkah awal mengetahui adanya benjolan payudara sendiri (SADARI) diperoleh
pada payudara.karena ketidak pedulian jumlah responden terbanyak yang memiliki
tentang SADARI itu dan remaja putri perilaku pemeriksaan payudara sendiri
kurangnya pemahaman remaja putri (SADARI) mayoritas tidak dilakukan, 30
bagaimana pemeriksaan SADARI yang responden (57,7%) dan yang melakukan
benar untuk deteksi dini / langkah awal sebanyak 22 responden (42,3%). Hasil data
mengetahui adanya benjolan pada penelitian ini menggambarkan remaja putri
payudara. terbanyak tidak melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) 30 responden
Sikap (57,7%).
Berdasarkan tabel 4.2.1.2 distribusi Perilaku merupakan suatu kegiatan atau
kategori sikap tentang pemeriksaan aktivitas organisme (makhluk hidup) yang
payudara sendiri (SADARI) diperoleh bersangkutan. Perilaku manusia pada
jumlah responden terbanyak yang memiliki hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas
sikap tentang pemeriksaan payudara sendiri dari manusia itu sendiri yang mempunyai
(SADARI) sikap pada remaja putri kelas x bentangan yang sangat luas antara lain:
mayoritas negatif, 28 responden (53,8%), berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
sedangkan positif 24 responden (46,2%). bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
Hasil data ini menggambarkan remaja putri sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
terbanyak memiliki sikap tentang

6
Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Pengetahuan merupakan faktor domain
Pemeriksaan Payudara Sendiri yang mempengaruhi perilaku seseorang.
(SADARI) Orang yang mempunyai pengetahuan baik
Berdasarkan table 4.2.2.1 dapat dilihat cenderung menunjukan perilaku yang baik
bahwa dari 52 responden remaja putri kelas pula. Sebaliknya orang yang mempunyai
x yang pengetahuannya kurang, lebih pengetahuan kurang mempunyai
banyak yang tidak melakukan perilaku kecendrungan menunjukkan perilaku yang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) kurang. Seseorang akan berperilaku sesuai
yaitu sebanyak 20 responden (38.5%), di dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hasil
banding dengan remaja putri kelas x yang penelitian ini membuktikan bahwa
berpengetahuan baik yaitu 9 responden responden yang mempunyai pengetahuan
yang melakukan pemeriksaan payudara cukup tentang SADARI menunjukan
sendiri (SADARI), sedangkan yang perilaku cukup terhadap SADARI.
pengetahuannya cukup hanya 5 responden
yang melakukan pemeriksaan payudara Hubungan Sikap Dengan Perilaku
sendiri (SADARI). Pada analisa bivariate p Pemeriksaan Payudara Sendiri
value= 0.007< 0,05. Sehingga hasil (SADARI)
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat Berdasarkan table 4.2.2.2. dapat dilihat
hubungan yang signifikan antara bahwa dari 52 responden remaja putri kelas
pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan x yang sikapnya negatif, lebih banyak yang
payudara sendiri (SADARI), berarti H0 tidak melakukan perilaku pemeriksaan
ditolak dan Ha diteriman maka hasilnya payudara sendiri (SADARI) yaitu sebanyak
adalah ada hubungan pengetahuan dan 20 responden (38.5%) . Di banding dengan
perilaku pemeriksaan payudara hal ini remaja putri kelas x yang sikapnya positif
terjadi karena pada remaja putri tersebut yaitu 14 responden (26.9%), yang
mempunyai pemahaman dalam melakukan pemeriksaan payudara sendiri
pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pada analisa bivariate p value=
(SADARI) adalah kurang di mana remaja 0.031 < 0,05. Sehingga hasil penelitian ini
putri tersebut menunjukan perilaku yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
tidak dilakukan pemeriksaan payudara yang signifikan antara sikap dengan
sendiri (SADARI), di ketahui bahwa perilaku pemeriksaan payudara sendiri
pentingnya pengetahuan pemeriksaan (SADARI), maka H0 ditolak dan Ha
payudara sendiri (SADARI) yang benar diterima. Maka hasilnya adalah ada
sehingga remaja putri mempunyai perilaku hubungan sikap dan perilaku pemeriksaan
dan bisa lakukannya dengan benar juga payudara sendiri (SADARI), Hal ini terjadi
sesuai dengan teori yang ada. karena pada remaja putri menunjukan sikap
Secara teori perilaku yang di dapat oleh negatif yaitu tidak dilakukan pemeriksaan
remaja putri ini adalah perilaku pasif payudara sendiri (SADARI) remaja putri
(Rwsponinternal) yaitu perilaku yang menganggap atau merespon SADARI tidak
sifatnya masih tertutup dan terjadi dalam diri penting untuk kesehatan payudara untuk
individu dan tidak dapat di amati secara mengetahui adanya deteksi dini benjolan
langsung maka perilaku ini sebatas sikap atau kanker payudara. Sehingga remaja
belum ada tindakan yang nyata (www. putri tersebut diberi kesiapan sendiri
Repository.usu.ac.id) bagaimana cara SADARI sesuai dengan

7
teori yang ada. Sehingga ada upaya untuk 5. Terdapat hubungan sikap remaja putri
meningkatkan motifasi remaja putri tersebut dengan perilaku pemeriksaan payudara
dalam melakukan SADARI dan respon sendiri (SADARI) di SMA RK
remaja atau reaksi dari sikap remaja putri DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019
tersebut dapat menunjukkan bahwa ada p value= 0.031 < 0,05.
peningkatan secara bertahap dalam
perilaku untuk bisa di lakukan sendiri. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
KESIMPULAN tersebut,maka peneliti ingin mengajukan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah saran- saran sebagai berikut :
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai a) SMA RK DELIMURNI Bandar Baru
berikut: Penelitian ini dapat menjadi acuan
1. Terdapat gambaran pengetahuan dalam meningkatkan pengetahuan
remaja putri dengan pemeriksaan tentang pemeriksaan payudara sendiri
payudara sendiri (SADARI) di SMA RK (SADARI) para siswi sebab semakin
DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019 baik pengetahuan tentang pemeriksaan
di mana tingkat pengetahuan remaja payudara sendiri (SADARI) maka
putri kelas x mayoritas kurang, yaitu 28 semakin baik juga penanganan yang
responden (53.8%) sedangkan tingkat dilakukan.
pengetahuan cukup 12 responden b) Bagi Siswi di SMA RK DELIMURNI
(23.1%) dan baik 12 responden Bandar Baru
(23.1%). Penelitian ini dapat menajdi acuan untuk
2. Terdapat gambaran sikap remaja putri membantu meningkatkan pengetahuan
dengan pemeriksaan payudara sendiri tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) di SMA RK DELIMURNI (SADARI) dalam pencegahan kanker
Bandar Baru Tahun 2019 dimana sikap payudara.
pada remaja putri kelas x mayoritas c) Bagi Peneliti Lain
negatif yaitu 28 responden Penelitian ini dapat menjadi informasi
(58,8%)sedangkan positif 24 responden tambahan dan saran untuk penelitian
(46,2%). selanjutnya agar dapat
3. Terdapat gambaran perilaku remaja mempertimbangkan jumlah item
putri dengan pemeriksaan payudara kuisioner dan waktu responden.
sendiri (SADARI) di SMA RK
DELIMURNI Bandar Baru Tahun 2019
perilaku pada remaja putri kelas x DAFTAR PUSTAKA
mayoritas tidak dilakukan yaitu 30
American Cancer Society., 2013. Breast Ca
responden (57,7%) dan melakukan
ncer. Available at: http://www.cancer
sebanyak 22 responden (42,3%). .org/cancer/breastcancer/detailedgui
4. Terdapat hubungan pengetahuan de/breast-cancer-what-is-breast-
remaja putri dengan perilaku cancer. Diakses pada 29 Desember
pemeriksaan payudara sendiri 2018.
(SADARI) di SMA RK DELIMURNI
Bandar Baru Tahun 2019 di mana p Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:
value= 0.007 < 0,05.
Rineka Cipta.

8
Astutik, Reni Yuli., 2017., Payudara dan kehidupan. Alih bahasa:
Laktasi. Jakarta : Salemba Medika. Istiwidayanti dan Soedjarwo.
Jakarta:Erlangga.
Azrie., 2010. Prevalensi dan karakteristik
penderita kanker payudara di Irianto., 2015. Kesehatan reproduksi teori
departemen bedah Rumah Sakit dan praktikum. Bandung: Alfabeta
Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan Tahun 2010. Kementerian Kesehatan R.I.,2015. Buletin
http://repository.usu.ac.id. Diakses Jendela Data dan Informasi
29 Desember 2018 Kesehatan.Jakarta:Pusat Data dan I
nformasi Kementerian Kesehatan. ht
Anggrainy, Rizky. 2017. Hubungan tp://www.depkes.go.id/download.ph
Pengetahuan, Sikap Tentang p?file=download/pusdatin/buletin/bul
SADARI Dalam Mendeteksi Dini etin-kanker.pdf. Diakses pada 08
Kanker Payudara Pada Remaja Desember 2018.

Bustan, M.N.,2015., Manajemen Kusuma Kelana., 2017. Metedologi


Pengendalian Penyakit Tidak Penelitian Keperawatan Panduan
Menular . Jakarta: Rineka Cipta Melaksanakan dan Menerapkan
Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info
Chen,R., 2012. Solusi Cerdas Mencegah Media.
dan Mengobati Kanker.
Jakarta: PT. Agro Media Pustaka. Leli, Indida., 2012. Gambaran Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Perineal
Departemen Kesehatan Indonesia, Hygiene Di SMPIT As Salam Pasar
2013.Riset Kesehatan Dasar. Minggu. Skripsi. Tersedia di http : //
Jakarta: Badan Penelitian www.FIKUI. Com Diunduh 5 Januari
Dan Pengembangan Kesehatan Ke 2019
menterian. www.depkes.go.id/resour
ces/download/ Mulyani & Nuryani., 2018. Kanker Payudara
general/Hasil%20Riskesdas%20201 dan PMS padaKehamilan. Cetakan
3.pdf.Diakses pada 28 Desember 2. Yogyakarta. Nuha Medika.
2018.
Mumpuni,Yekti, dan Amanda., 2013. 45
DianandaR., 2007. Kanker Payudara Cara Penyakit Musuh Kaum Perempuan.
Pengobatan Alternatif. Jakarta: PT Yogyakarta: Rahpa Publishing.
Indeks.
Mboi, N., 2014. Panduan Praktik Klinis Bagi
Fransiskus., 2012. Pengaruh komunikasi Dokter di Fasilitas Pelayanan
terapeutik perawat terhadap Kesehatan Primer. Menteri
kepatuhan Kesehatan Republik Indonesia,
332–337
Globocan., 2012. International Agency for
Research on Cancer (IARC). Notoatmodjo,Soekidjo.,2017.Metodologi
http://globocan.iarc.fr/ia/world/atlas. Penelitian Kesehata
html. Diakses pada 14 Desember n. Jakarta: Rineka Cipta.
2018.
Nisman, A. W. 2011. Lima Menit Kenali
Hurlock,E.,B., 2012. Payudara Anda. Jogjakarta: Andi
Psikologiperkembangan: Suatu
pendekatan sepanjang rentang

9
Olfah, Yustiana, Mendri, N.K., dan Badi’ah, Manusia.Cetakan 2. Yogyakarta.
Atik.,2013. Kanker Payudara dan Nuha Medika.
Sadari. Cetakan 1.Yogyakarta:
Nuhamedika. Widyastuti, Y., 2009. Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya
Rasjidi, Imam., 2009. Deteksi Dini dan
Pencegahan Kanker Pada Wanita. www. Repository.usu.ac.id Konsep dan
Jakarta: Sagung Seto. Teori Perilaku

Ribka,dkk. 2015. Hubungan Tingkat Wulandari Friska,dkk, 2017 Hubungan


Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Tindakan Tentang Pemeriksaan Dengan Perilaku Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) Pada Payudara Sendiri (SADARI)
Wanita Usia Subur (WUS) di Mahasiswi
Kelurahan Nunu Kecamatan
Tantangan. World Health Organization., 2012. The
World Health Organization’s Fight
penderita kanker payudara dalam Against Cancer: Strategies That
menjalankan kemoterapi di Hope Prevent, Cure and Care. Tersedia
Clinic Medan. di:
http://repository.usu.ac.id. Diakses http://www.who.int/cancer/modules
08Desember 2018. Diakses tanggal: 18 Desember
2018.
Pamungkas, Z., 2011. Deteksi Dini Kanker
Payudara. Yogyakarta: Buku Biru. Yufdel.dkk., 2016. pengetahuan dan
tindakan pemeriksaan payudara
Savitri., 2015. Kupas Tuntas Kanker sendiri (sadari) pada remaja putrid
Payudara, Leher Rahim, dan Rahim. di smk negeri 07 medan tahun 2016
Yogyakarta. Pustaka Baru Press. .Medan. Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Medan
Setiati, E. 2009.Waspadai Empat Kanker
Ganas.Yogyakarta : Andi offset

Soewadji Jusuf, M.A., 2012. Pengantar


Metodologi Penelitian. Jakarta. Mitra
Wacana Media

Sibagariang Ellya Eva., 2010 Kesehatan


Reproduksi Wanita Jakarta : TIM.

Utami, N., 2007. Hubungan Tingkat


Pengetahuan Kanker Payudara
dengan Perilaku Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) pada
Mahasiswi PSIK A FK UGM. Skripsi.
Tidak diterbitkan. FK UGM.
Yogyakarta.

Wawan & Dewi., 2018 Teori & Pengukuran


Pengetahuan, Sikap, Dan Prilaku

10

Anda mungkin juga menyukai