Anda di halaman 1dari 49

TUGAS INDIVIDU STRATEGIC MANAGEMENT

SWOT

Oleh :

Daniel Prayogo
20170103017

PROGRAM STUDI S-2 MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

U N IVE R S ITAS E SAU N G G U L

JAKARTA

2018

1
BAB I
LINGKUNGAN INTERNAL

Rumah Sakit Awal Bros Tangerang pada awal pendiriannya pada tanggal 24 Agustus 2006
bernama Rumah Sakit Global Medika , namun pada tanggal 22 Oktober 2010, berdasarkan
Keputusan Walikota Tangerang Nomor : 445/Kep-506/BPPT/RSU.01.2010 tentang Perubahan Nama
Rumah Sakit dari Rumah Sakit Global Medika menjadi Rumah Sakit Awal Bros Tangerang. Rumah
Sakit Awal Bros Tangerang berlokasi di tepi jalan besar Tangerang-Merak tepatnya di jalan MH
Thamrin No.3 Cikokol Tangerang. Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah salah satu rumah sakit
dari grup Rumah Sakit Awal Bros. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum swasta tipe B yang
sudah mendapatkan akreditasi baik dari KARS dan JCI.

RS ini terdiri dari 1 bangunan yang berdiri di area seluar 13.350 m2 dengan luas bangunan 10.000
m2. Saat ini terdapat 29 poli rawat jalan, 226 tempat tidur, ICU/ICCU/PERINA/NICU/PICU, cathlab, 3
kamar operasi, 20 mesin hemodialisa, unit rehabilitasi medik, woman and child centre, heart centre

, trauma centre dan fasilitas 24 jam yaitu instalasi gawat darurat, farmasi, radiologi, dan
laboratorium.

2
A. Budaya Organisasi

Dalam upaya untuk mencapai pelayanan yang bermutu, rumah sakit Awal Bros
Tangerang menerapkan program peningkatan mutu yang berkesinambungan (continuous
improvement) melalui upaya-upaya yang konkrit dan kerjasama antar sektor sehingga
mampu untuk memberikan mutu pelayanan yang sesuai dengan ketentuan dasar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Program tersebut diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan secara bertahap terus
ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien merupakan program yang berlaku di seluruh lingkungan Rumah Sakit Awal Bros
Tangerang. Pimpinan Rumah sakit Awal Bros Tangerang bekerja sama untuk melaksanakan
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung
jawab menjamin komitmen, pendekatan kearah peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
program manajemen serta adanya kealpaan (oversight). Pimpinan rumah sakit
menghadirkan rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien melalui visi dan
dukungannya yang akan berwujud menjadi budaya organisasi rumah sakit. Pimpinan
bertanggung jawab penuh terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Jadi,
pimpinan menyetujui rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan secara reguler
menerima laporan tentang pelaksanaan program perbaikan mutu dan keselamatan pasien.
Selanjutnya dilaporkan ke badan tata kelola. Badan tata kelola berpartisipasi dalam hal
perencanaan dan evaluasi keberhasilan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Rumah sakit Awal Bros Tangerang mengimplementasikan budaya keselamatan


dengan menciptakan sistem keselamatan pasien di rumah sakit, menerapkan berbagai
kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan standar keselamatan pasien di RS didasarkan
Kepmenkes No. 1691 Tahun 2011. Dibentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit sejak
tahun 2012, yang terdiri atas Ketua dan Anggota dari berbagai unit/ departemen lain,
didasarkan Kepmenkes No. 251/MENKES/SK/VII/2012 tentang Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, juga sebagai persyaratan dari standar akreditasi RS dari KARS 2012 dan JCI
2014. Terdapat sistem pelaporan insiden keselamatan pasien baik manual maupun
elektronik, setiap bulan akan dianalisis oleh Komite Mutu dan Keselamatan Pasien setiap
bulan, dikomunikasikan setiap bulan di Rapat Koordinasi Bulanan, dan dilaporkan analisisnya
per tiga bulan ke Direktur dan Badan Tata Kelola.

3
Terdapat evaluasi penilaian kinerja sesuai uraian tugas dan kompetensi (evaluation
based on competency) setiap tahun, bisa terkait dengan keselamatan pasien, berupa
pengukuran baik indikator klinis mau pun manajerial yang dimonitoring, evaluasi,
dipresentasikan dalam Rapat Koordinasi, dibuat analisisnya setiap tiga bulan, dilaporkan ke
Direktur dan Badan Tata Kelola. Sehingga ditetapkan indikator prioritas yang menjadi
masalah global RS, terutama yang terkait keselamatan pasien dipilih setiap tahun, untuk
dilakukan benchmark dengan grup RS Awal Bros setiap bulan. Pemilihan indikator sesuai
standar akreditasi RS berdasarkan : masalah utama unit yang high cost, high volume, high
risk, sesuai Standar KP dari Kepmenkes No. 1691 Tahun 2011, terkait keamanan dan risiko,
strategi inisiatif atau sesuai sasaran keselamatan pasien internasional.

Terdapat program manajemen risiko, dimana Risk register sudah dibuat oleh
unit/departemen setiap tahun, untuk menilai risiko pelayanan yang ada di unit/departemen,
dan dibuat upaya-upaya perbaikan sistem untuk mengurangi risiko yang berimbas pada
mutu dan keselamatan pasien, dalam bentuk : Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Hazard
Vulnerability Analysis (HVA) dan Infection Control Risk Analysis (ICRA). Didalam standar Tata
kelola, Kepemimpinan, dan Pengaturan/ Governance, Leadership, and Direction, Pimpinan
RS ikut terlibat dalam menjaga mutu dan keselamatan pasien di berbagai bidang. Bukti
keterlibatan dari Pimpinan RS dalam validasi implementasi standar-standar yang sudah
dibuat, salah satunya dilakukan dengan program Leader Lead Tracer. Badan Tata Kelola juga
selalu memantau program mutu dan keselamatan RS melalui laporan-laporan bulanan dari
masing-masing RS dalam grup, dan secara berkala meninjau langsung ke RS-RS tersebut
(Good Corporate Governance dan Good Clinical Governance ).

B. Visi, Misi, Motto, dan Kebijakan Mutu Rumah Sakit Awal Bros Tangerang

Visi Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah Menjadi Jejaring Rumah Sakit Terkemuka
dengan standar internasional.

Misi Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah Memberikan Pelayanan Kesehatan secara
Profesional dengan kepedulian yang tinggi.
Motto Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah profesional dan peduli.

Kebijakan Mutu Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah: Memberikan pelayanan kesehatan
secara cepat, tepat, ramah dan terpadu sesuai dengan standar profesi dengan upaya

4
perbaikan secara terus menerus sehingga menghasilkan pelanggan yang puas dan loyal.
Tujuan RS Awal Bros Tangerang adalah :

 Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional dan memadai melalui berbagai
pendidikan dan pelatihan.
 Meningkatkan mutu dan cakupan efisiensi pelayanan kesehatan.
 Mewujudkan kesehatan paripurna sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Meningkatkan kemandirian pembiayaan rumah sakit.

 Selalu menjadi yang terbaik


 Berkepribadian dan bersikap ramah dalam lingkungan Kerja
 Menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam kelompok

 Menciptakan Tim Kerja yang berkualitas dan dapat menimbulkan pengembangan diri
anggotanya.
 Insiatif, Inovasi, dan Kreatifitas Anggotanya.
 Mengutamakan Manajemen Mutu Terpadu
 Manajemen Pembiayaan Terpadu

 Mencapai angka bebas kecelakaan, sehingga unggul dalam Keselamatan, Kesehatan dan
Lingkungan Kerja.
 Bangga sebagai Karyawan Rumah Sakit yang peduli terhadap Kesehatan.

NILAI-NILAI INTI
P - Profesional
R - Rapi
I - Ibadah
M - Mendengarkan
A - Asertif

5
C. Manajemen

STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit dalam pelaksanaan operasional sehari-hari dipimpin oleh seorang Direktur dengan
dibantu para manajer dan koordinator dengan struktur organisasi terlampir.

SUMBER DAYA MANUSIA

Rumah sakit memiliki karyawan sejumlah 693 orang yang terdiri dari tenaga medis, tenaga
paramedis keperawatan, tenaga paramedis non keperawatan (radiographer, apoteker,
fisioterapis), dan tenaga non kesehatan. Selama 1 tahun pertama, karyawan berstatus tenaga
kontrak yang selanjutnya dapat diangkat sebagai tenaga tetap dengan penilaian oleh
manajemen rumah sakit.

Tabel 1. Pola ketenagaan RS AwalBros Tangerang tahun 2016

No. Tempat Tugas 0ktober 2016

I. MANAGEMENT
1 Manajemen 15
II. TENAGA MEDIS
2 Dokter Umum (Full Time) 20
Dokter Spesialis 77
3 Dokter Gigi (Full Time) 6
Total Medis 103
III . TENAGA KEPERAWATAN
4 Koordinator Kpwt 12
CRITICAL CARE
5 UGD 21
6 OK 33
7 ICU/ICCU/PICU 16
8 ODC 3
9 NICU/Perina/Infant 18
RAWAT JALAN
10 Poliklinik 33
11 Poli Bedah / Poli khusus 12
12 MCU (perawat) 2
13 Hemodialisa/ANGIO 17
14 Endoscopy 2
RAWAT INAP
15 Topaz 33
6
16 Ruby 12
17 Saphire 16
18 Emerald 20
Total Paramedis Keperawatan 250
IV. TENAGA KEFARMASIAN
19 Apoteker 8
20 Asisten Apoteker 73
Total Tenaga Kefarmasian 81
V. TENAGA GIZI
20 Nutrisioni & Dietisien 4

VI. TENAGA KETERAPIAN FISIK


21 Analis Kesehatan 10
22 Radiographer 10
23 Fisioterapist 4
24 Perekam Medis 6
25 Okupasi Terapi 1
26 Ortotik Prostetik 1
Total Tenaga Keterapian Fisik 32
VII. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
27 Elektro Medis 3
VIII. TENAGA NON KESEHATAN
28 SDM & Diklat 1
29 Sekretaris 2
30 QMR & AMI 1
31 Administrasi Rekam Medis 1
32 Administrasi Farmasi 1
33 Administrasi MCU 1
34 Administrasi Laboratorium 1
35 Runner 7
36 Nurse Aid (CSSD & Perawatan) 33
37 Nurse Aid (Klinik Kecantikan) 2
38 Juru Masak & Helper 37
39 Akuntansi & Keuangan BO 12
40 Kasir + Pendaftaran + Informasi (FO) 29
41 EDP 10
42 Logistik 1
43 Marketing 10
44 Kesling / Laundry 2
45 Maintenance 12
46 Driver 6
47 Taman 2
48 Doorman 2
7
49 Security 25
Total Tenaga Non Kesehatan 208
GRAND TOTAL 693

Sumberdaya manusia mempunyai kualitas yang mendukung terjadinya perubahan-


perubahan dengan cepat. Kualitas-kualitas tersebut adalah integritas yang tinggi, kemampuan
belajar, mudah mengikuti perubahan dan mempunyai sifat menolong yang tulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut maka proses seleksi dan rekrutmen perlu dirancang dan dilaksanakan
dengan baik dengan kriteria seleksi yang mencakup faktor kemampuan akademik, faktor
kemampuan membuat dan mempertahankan hubungan antar manusia yang baik, termasuk
kemampuan bekerja dalam tim. Untuk meningkatkan kemampuan dan skill karyawan dilakukan
program pelatihan yang kontinu dan terencana degan baik.

KEUANGAN

Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk


menyediakan informasi keuangan yang akan dipergunakan oleh pihak – pihak yang
berkepentingan seperti manajemen, pemilik, karyawan, dan stakeholders lain yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu
rumah sakit yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Keputusan ekonomi yang diambil pemakai laporan keuangan memerlukan evaluasi
atas kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu, serta
kepastian dari hasil tersebut. Hal ini dapat dilihat dari posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan rumah sakit.

Pendapatan rumah sakit diharapkan terus meningkat sehingga dapat digunakan untuk
menutup biaya-biaya operasional dan pengembalian modal investasi. Untuk mencapai tujuan
diatas, maka perlu dihitung dan ditetapkan rencana keuangan rumah sakit untuk 5 tahun
mendatang. Pencapaian finansial RS selama 5 tahun yang lalu adalah sebagai berikut (% dari
budget) :

8
Tabel 11. Pencapaian Finansial RS AwalBros Tangerang tahun 2012 – 2016 (% dari budget)
Tahun Rawat Jalan Rawat Inap
2012 71,12% 80,34%
2013 74,34% 82,84 %
2014 88,44% 110,38%
2015 96,45% 105,20%
2016 84,69% 88,14 %

MARKETING
 Costumer Care / Costumer Service
 Marketing Perusahaan
 Penerimaan Pasien Baru
 Kebijakan Edukasi
 Menerima Telepon
 Pembuatan Sarana Promosi
 Pembuatan Seminar Umum
 Penanganan Keluhan Pelanggan
 Penawaran Pemeriksaan Medical Check Up
 Penyelengaraan Pameran Kesehatan
 Pengiriman Rujukan
 Seminar

Sistem Informasi Rumah Sakit

Bagian yang memungkinkan karyawan mengambil keputusan dalam melaksanakan tugas


dan tanggung jawab. Sistem informasi bagi rumah sakit harus dapat memberikan berbagai
informasi yang diperlukan secara realtime yaitu semua informasi terkini yang berhubungan
dengan bidang kerja seorang karyawan dapat diaksesnya. Sistem informasi rumah sakit
harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja, tetapi
dilain pihak menyederhanakan proses-proses kerja yang harus dilakukan karyawan.

9
D. Ruang Lingkup Pelayanan

Fasilitas pelayanan rumah sakit terdiri dari :


1. Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan pintu gerbang utama rumah sakit. Melalui unit ini
pelayanan pertama khususnya bagi pasien yang datang dalam keadaan gawat dan atau
darurat dilayani. Unit ini bekerja selama 24 jam terus menerus setiap harinya
2. Instalasi Rawat Jalan

Poli Umum

Poli Gigi & Mulut (termasuk gigi spesialis)

Poli Kebidanan & Kandungan

Poli Anak

Poli Bedah

Poli Jantung

Poli Penyakit Dalam

Poli Mata

Poli Bedah Plastik

Poli Bedah Tulang

Poli Bedah Saraf

Poli Bedah Digestif

Poli Bedah Anak

Poli THT

Poli Neurologi

Poli Urologi

Poli Kulit & Kelamin

Poli Kedokteran Jiwa

Poli Paru

Medical check-up

Rehabilitasi Medik

Poli khusus yaitu heart centre, woman and child centre, klinik inseminasi, poli harmonia

3. Instalasi Rawat Inap


Fasilitas rawat inap terdiri dari beberapa ruang perawatan dengan kapasitas 226 tempat
tidur di bulan oktober 2016. Rincian kelas dan jumlah tempat tidur dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2 : Fasilitas Rawat Inap RS AwalBros Tangerang Tahun 2016
No. Ruangan SVIP VIP Mini I II III Jml
VIP

1 Ruangan Ranap 3 23 25 40 66 32 189


2 Bayi Sehat - - - - - - 12
10
3 NICU - - - - - - 3
4 ICU/HCU/ICCU/PICU - - - - - - 10
6 Perina - - - - - - 6
5 Isolasi - - - - - - 6
Jumlah 226

4. Layanan Penunjang Medik


Disamping fasilitas pelayanan rawat jalan dan rawat inap, rumah sakit juga memiliki
beberapa unit penunjang, antara lain :
a. Instalasi Farmasi
Unit ini disamping menyediakan obat-obatan dan bahan farmasi untuk kebutuhan
pelayanan rawat inap dan rawat jalan dalam bentuk layanan langsung. Guna memenuhi
kebutuhan tersebut, maka unit ini buka selama 24 jam setiap harinya.
b. Unit Laboratorium
Pelayanan 24 jam setiap hari baik pelayanan rawat inap, rawat jalan, maupun
pemeriksaan rujukan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan dan hasil
pemeriksaan, unit ini melaksanakan program quality control baik internal maupun
eksternal. Bidang layanan ini mencakup laboratorium klinik (patologi klinik). Untuk
patologi anatomi dan mikrobiologi akan dilaksanakan dimasa yang akan datang
c. Unit Radiologi
Unit ini siap melayani pasien selama 24 jam sehari dengan bentuk pelayanan sebagai
berikut :

CT-Scan

MRI

X-Ray flouroscopy

X-Ray tanpa flouroscopy

X-Ray mobile

Panaromic X-Ray

USG 2D,4D
d. Diagnostik (penunjang medik)

EKG

Treadmill

Echocardiography

Endoscopy

11
5. Layanan Penunjang Non Medik
Pelayanan ini berfungsi menunjang kegiatan layanan medik yang dapat dikatakan tidak
berhubungan langsung dengan pelanggan, tapi sifat layanannya dapat dirasakan oleh
pelanggan antara lain :
a. Pengelolaan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
b. Pengelolaan dapur
c. Pengelolaan linen
d. Pengelolaan sampah medis, non medis, dan B3
e. Pengelolaan dan pemeliharaan ambulance
f. Central sterilization and supply department (CSSD)

12
BAB II
LINGKUNGAN EKSTERNAL
A. LINGKUNGAN MAKRO

1. Demograf

Demografi 10 besar penyakit di RS Awal Bros Tangerang Untuk Rawat Inap

No. Indikator

1 Dengue haemorrhagic fever


2 Calculus of kidney and ureter
3 Atherosclerotic heart disease
4 Demam paratyphoid
5 Diare
6 Dyspepsia
7 Bronchopneumonia, unspecified
8 Fever, unspecified
9 Congestive heart failure
10 Acute appendicitis

Demografi 10 besar penyakit di RS Awal Bros Tangerang Untuk Rawat Jalan

No. Indikator
1 Non-insulin-dependent diabetes mellitus
2 TB
3 Dispepsia
4 Essential (primary) hypertension
5 Pharingitis akut
6 Demam
7 Diare
8 LBP
9 Atherosclerotic heart disease
10 Acute nasopharyngitis [common cold]

13
Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2015
Poli Spesialis Jumlah

Penyakit Dalam 11.501


Kebidanan 9.243
Anak 8.694
Bedah 2.105
THT 3.785
Mata 2.564
Neurologi 2.614
Jantung 1.120
Orthopedi 1.041
Gigi 1.858

Bedah Urologi 331

Bedah Digestif 137

Paru 1.003

14
Secara demografis, jumlah penduduk kota Tangerang seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Data Penduduk Kota Tangerang Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun
2015

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total Rasio L/P

0-4 153,317 151,752 305,069 101%


5-9 167,596 155,236 322,832 108%
10-14 197,643 178,624 376,267 110%
15-19 175,365 166,976 342,341 105%
20-24 146,783 170,282 317,065 86%
25-29 164,574 179,371 343,945 92%
30-34 135,141 144,736 279,877 93%
35-39 147,737 144,075 291,812 102%
40-44 103,230 83,669 186,899 123%
45-49 78,829 77,465 156,294 102%
50-54 61,348 44,982 106,330 136%
55-59 50,056 35,317 85,373 142%
60-64 26,548 30,722 57,270 86%
65-69 19,070 16,461 35,531 116%
70-74 15,538 13,135 28,673 118%
75+ 14,238 9,247 23,485 154%
Total 1,657,013 1,602,050 3,259,063 103%

Sumber : Badan Pusat Statistik (Sensus Penduduk Kota Tangerang)

Kelompok balita dan anak (0 – 14 tahun) adalah 30,8% sedangkan kelompok usia subur (20 –
44 tahun) sebesar 43,6% dan kelompok usia lanjut (> 65 tahun) adalah 2,7% dari populasi
keseluruhan. Hal ini menunjukkan kelompok usia pendukung yang cukup kuat, tapi juga
menunjukkan kelompok usia yang menentukan tingkat kebutuhan akan layanan kesehatan.
Secara keseluruhan juga terlihat bahwa jumlah laki-laki dan perempuan cukup berimbang
(ratio laki-laki : perempuan 103%).

15
Morbiditas
Tabel 5. 10 Penyakit Terbanyak di RS Tangerang tahun 2015
1 DHF
2 Gastroenteritis
3 Talasemia
4 BBLR
5 TB Paru
6 Cedera kepala sedang
7 CHF
8 Pneumonia
9 Ca mammae
10 Pre eklampsia berat

2. Ekonomi

Tabel 4. Pekerjaan Penduduk Usia Diatas 15 Tahun Dikota Tangerang Tahun 2015

No. Jenis Lapangan Usaha %


1 Industri 44,89
2 Perdagangan 23,01
3 Jasa 13,12
4 Lainnya 12,76
5 Pertanian 6,22
Jumlah 100,00

Sumber : Data Olahan Sakernas Agustus 2015

Bila dianalisis bersama populasi yang bekerja di kota Tangerang maka terlihat peluang yang
cukup besar untuk bekerja sama dengan perusahaan/industri dalam memberikan layanan
untuk karyawannya, baik layanan kesehatan maupun kecelakaan kerja.

16
3. Peraturan dan Kebijakan

Untuk menjamin konsistensi pelayanan kesehatan, perlu ada sistem pengendalian dokumen
yang digunakan untuk menjamin bahwa semua kebijakan dan prosedur kerja selalu adalah
yang terbaru dan tidak terjadi duplikasi atau ketidak jelasan. Untuk memastikan bahwa
proses bisnis intern dirancang dengan baik, maka perlu diterapkan standar-standar pelayann
pasien berdasarkan standar akreditasi nasional RS dan akreditasi JCI.

B. LINGKUNGAN MIKRO
1. Pesaing

Tabel 6. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di kota Tangerang Tahun 2015


No. Jenis Sarana Kesehatan Kota Tangerang Kab. Tangerang Tangerang
Selatan

1 RS Swasta (4 spesialis dasar) 20 13 12


2 RS Pemerintah 1 1 1
3 RS Jiwa 0 0 0
4 RS Khusus 1 0 1
5 Puskesmas 25 42 11
Jumlah 47 56 25

Sumber : Hasil Olah Data Profil Kesehatan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan
Tangerang Selatan tahun 2015

2. Pemasok

Rumah sakit menerapkan manajemen rantai pasokan untuk obat, makanan, dan
sumber daya manusia. Obat dan alat kesehatan merupakan bahan esensial bagi pasien
yang harus senantiasa tersedia di rumah sakit, terjamin persediaannya dalam jenis,
jumlah dan waktu yang sesuai kebutuhan. Untuk mempertahankan mutu obat sesuai
yang diharapkan saat diproduksi maka setiap organisasi yang terlibat dalam rantai
distribusi obat harus senantiasa memenuhi ketentuan dan regulasi yang berlaku
meliputi Cara Produksi Obat Baik (Good Manufacturing Practice), Cara Distribusi Obat
Yang Baik (Good Distribution Practice) dan Cara Penyimpanan Obat Yang Baik (Good
Storage Practice).

17
Proses distribusi obat merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan obat
dimana dalam proses distribusi ini obat dapat menurun kualitasnya karena tercampur
dengan produk lain, tercampur dengan obat yang sudah kadaluarsa, kontaminasi
dengan bahan berbahaya ataupun tercemar dengan mikroorganisme
berbahaya.Pemalsuan obat merupakan ancaman bagi keamanan dan kesehatan
masyarakat, maka sangatlah penting untuk melindungi rantai distribusi obat di
Indonesia terhadap masuknya produk obat palsu atau obat yang tidak memenuhi syarat
seperti telah dilaporkan banyak terjadi di negara berkembang seperti di Indonesia
melalui impor ilegal, pencurian dan pemalsuan. Dalam rangka melindungi pasien dari
peredaran obat yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau tidak aman bagi pasien
yang diakibatkan karena distribusi dan penjualan yang terlarang, maka staf dan
manajemen rumah sakit perlu dibekali dengan pemahaman mengenai seluruh
ketentuan yang wajib dilakukan dalam proses distribusi obat agar selanjutnya mampu
bertindak dalam memberantas peredaran obat palsu.

Rumah sakit juga menerapkan evaluasi berbasis mutu terhadap kerjasama


dengan pihak ketiga sebagai berikut :

a) Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Awal


Bros Tangerang melakukan kerja sama dengan Pihak ke III.

b) Kerja sama dengan Pihak ke III meliputi bidang Pelayanan Jasa : Perparkiran,
Kebersihan (Cleaning Service), Pembuangan Limbah Padat & Cair, Laundry, Kantin
(umum & karyawan).

c) Kerja sama dengan Pihak ke III melibatkan Direktur, Manajer dan Koordinator yang
terkait dengan peran dan fungsinya.

d) Pihak ke III yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Awal Bros Tangerang adalah
lembaga resmi baik Lembaga Pemerintah maupun Swasta yang dibuktikan dengan
Surat Ijin Usaha dari instansi yang berwenang.

e) Masa berlaku kerja sama dengan pihak ke III minimal 6 bulan, maksimal 2 tahun,
dan dapat diperpanjang sesuai hasil evaluasi dan kebutuhan pelayanan.

f) Evaluasi dilakukan minimal 6 bulan sekali dengan melibatkan unit terkait pengguna
jasa dan masukan antara lain dari pelanggan (survey pelanggan).
g) Kerja sama dengan Pihak ke III dilaksanakan setelah Penandatanganan

18
Memorandum of Understanding (MoU) berdasarkan kriteria dan jangka waktu yang
telah disepakati kedua belah pihak serta sudah dilakukan evaluasi berkala sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan.

h) Kriteria, masa berlaku dan evaluasi berkala yang telah disepakati dicantumkan
dalam MoU.

Terkait dengan perencanaan pasokan sumber daya manusia rumah sakit


menerapkan kebijakan :

a) RS membuat perencanaan dan menentukan persyaratan serta kualifikasi dari setiap


karyawan untuk menjamin agar setiap kegiatan pelayanan di RS dilaksanakan oleh staf yang
kompeten di bidangnya masing-masing.

b) Pimpinan departemen dan unit layanan di rumah sakit menetapkan persyaratan pendidikan,
keterampilan, pengetahuan, dan persyaratan lainnya bagi semua anggota staf.

c) Dalam membuat perencanaan, Pimpinan departemen/unit layanan menggunakan faktor-


faktor berikut ini untuk menetapkan kebutuhan pola ketenagaan yaitu :
a. Misi rumah sakit

b. Populasi pasien yang dilayani oleh rumah sakit dan kompleksitas serta
kepelikan kebutuhan mereka

c. Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan rumah


sakit d. Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan
e.Teknologi medis yang digunakan dalam perawatan pasien

d) Pimpinan departemen/ kepala unit layanan rumah sakit berkolaborasi menyusun suatu
rencana tertulis untuk pola ketenagaan rumah sakit meliputi jumlah, jenis dan kualifikasi staf
yang diinginkan dengan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
termasuk alih fungsi staf dari suatu departemen atau unit layanan ke departemen atau
bagian lain dalam menanggapi perubahan kebutuhan pasien atau kekurangan staf. Rencana
Pola ketenagaan tersebut ditinjau secara berkelanjutan dan diperbarui sesuai kebutuhan dan
dikoordinasikan melalui proses yang melibatkan pimpinan departemen/unit layanan.

e) Rumah sakit Awal Bros mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang mengatur
tingkat pendidikan, keterampilan atau persyaratan lainnya yang dibutuhkan tiap anggota staf
atau yang mengatur jumlah staff rumah sakit.

f) Sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kerja
yang ada di RS Awal Bros Tangerang terdiri dari :

19
- Tenaga Medis (Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, Dan Dokter Gigi Spesialis)
- Tenaga psikologis klinis
- Tenaga Keperawatan
- Tenaga Kebidanan
- Tenaga Kefarmasian ( Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian)
- Tenaga Kesehatan Lingkungan (Sanitasi Lingkungan)
- Tenaga Kesehatan Gizi (Nutrisionis dan Dietision)
- Tenaga Keterapian Fisik (Fisioterapi, Okupasi Terapi, Terapi Wicara, Terapi Perilaku)

- Tenaga Keteknisian medis (Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Tehnik


Kardiovaskular, Refraksionis/Optisien, Penata Anestesi)

- Tenaga Teknik Biomedik (Radiografer, Elektromedis, Ahli Teknologi Laboratorium Medik)

- Tenaga kesehatan Lain

g) Setiap karyawan yang bekerja harus memiliki uraian tugas yang jelas, termasuk karyawan
yang memegang lebih dari satu jabatan atau memegang peranan klinis dan manajerial
sekaligus, dengan tanggung jawab manajerial. Uraian tugas dibuat oleh atasannya dan
disetujui oleh manager yang terkait, dan dievaluasi minimal 1 tahun sekali.

h) Pimpinan departemen dan unit layanan rumah sakit menyusun dan menerapkan proses-
proses untuk merekrut, mengevaluasi dan pengangkatan staffdengan proses yang seragam di
seluruh rumah sakit untuk jenis staff yang serupa.

i) Pimpinan departemen dan unit layanan berpartisipasi dan merekomendasikan jumlah dan
kualifikasi staf serta jabatan-jabatan pendukung non-klinis yang dibutuhkan untuk
menyediakan pelayanan klinis bagi pasien,dan untuk dapat memenuhi tanggung jawab
pendidikan.

j) Pada proses rekruitment, dilakukan penilaian awal dalam hal keterampilan, pengetahuan
dan pengalaman bekerja yang akan dibuat dalam penilaian kriteria kualifikasi karyawan.
Proses penilaian tersebut akan diatur dalam prosedur tersendiri.

k) Rumah sakit menggunakan proses yang sudah ditetapkan untuk memastikan bahwa
pengetahuan dan keterampilan staf klinis dan non klinis sesuai dengan kebutuhan pasien
dengan cara mencocokkan persyaratan posisi tersebut dengan kualifikasi calon anggota staf.

20
l) Kualifikasi umum staf struktural yang ditetapkan dalam proses rekruitmen staf adalah :

Jenis SDM / Kualifkasi


jenjang

1. Lulus profesi dokter dari Universitas yang sudah


Direktur terakreditasi
2. Lulus S2 Manajemen Rumah Sakit
3. Memiliki Surat Tanda Registrasi Dokter

1. Lulus S1/profesi sesuai dengan bidangnya


2. S1 pengalaman sesuai dengan bidangnya minimal 5
Manager tahun, dan berpengalaman di bidang manajerial
minimal 2 tahun
3. Lulus tes kompetensi yang diadakan oleh Rumah Sakit

1. Lulusan S1/profesi sesuai dengan bidangnya


Asmen 2. S1 pengalaman sesuai dengan bidangnya minimal 3
tahun
3. Lulus tes kompetensi yang diadakan oleh Rumah Sakit

1. Lulus pendidikan min D3/S1/Profesi semua jurusan


Koordinator 2. S1 pengalaman sesuai dengan bidangnya minimal 3
Unit tahun diutamakan yang dari rumah sakit
4. Lulus tes yang diadakan oleh Rumah Sakit

1. D3 / S1 sesuai bidangnya masing-masing


Staf 2. Boleh belum berpengalaman
3. Lulus tes kompetensi yang diadakan oleh Rumah Sakit

m) Kualifikasi umum staf fungsional yang ditetapkan dalam proses rekruitmen staf adalah :

Jenis
SDM / Kualifkasi
jenjang

Dokter 1. Lulus profesi dokter dari Universitas yang sudah terakreditasi


21
Umum 2. Memiliki Surat Tanda Registrasi
3. Diutamakan yang sudah memiliki pengalaman kerja minimal
1 tahun
4. Memiliki sertifikasi minimal ATLS / ACLS / GELS
5. Lulus tes kompetensi yang diadakan oleh Rumah Sakit

1. Lulus pendidikan spesialisasi dari Universitas yang sudah


Dokter terakreditasi
Spesialis 2. Memiliki Surat Tanda Registrasi
3. Memiliki Sertifikat Kompetensi dari kolegium

1. Lulus profesi perawat dari Universitas yang sudah


terakreditasi
2. Memiliki Surat Tanda Registrasi
Perawat 3. Diutamakan yang sudah memiliki pengalaman kerja
minimal 1 tahun
4. Memiliki sertifikasi minimal BLS
5. Lulus tes kompetensi yang diadakan oleh Rumah Sakit

n) Kualifikasi khusus / kompetensi yang ditetapkan dalam proses rekruitmen adalah :

Tipe staf Kompetensi


Dokter Spesialis Sesuai dengan standar Profesi
Dokter Umum UGD& Sertifikat ATLS / ACLS / GELS /
Poliklinik Umum EKG

Dokter Umum Intensif Sertifikat ATLS / ACLS / FCCS /


Resusitasi Neonatus / EKG

Dokter Umum Sertifikat ATLS / ACLS / GELS /


Hemodialisa HD

Dokter Umum Rawat Sertifikat ATLS / ACLS / GELS


Inap

Dokter Medical Check Sertifikat ATLS / ACLS / GELS/


22
Up Hiperkes

Perawat ICU /ICCU / ACLS, Sertifikat perawat ICU /


PICU ICCU / PICU / PALS

Perawat Perinatologi / Sertifikat NICU / Resusitasi


NICU Neonatus

Perawat HD Sertifikat Perawat HD


Perawat OK Sertifikat Dasar Bedah
Perawat Anestesi Sertifikat Perawat Anestesi
Perawat Angiografi Sertifikat Kardiologi Dasar /
Kardiologi Intervensi

Perawat Endoskopi Pelatihan Perawat Endoskopi


Perawat UGD PPGD / BCLS / BTCLS / ACLS
Koordinator Manajemen Kepala Bangsal
keperawatan

Analis Bank Darah Sertifikat Bank Darah RS


Analis Laboratorium Sertifikat Phlebotomy
Radiografer Sertifikat PPR
Ahli Gizi Sertifikat HACCP
Fisioterapi Pelatihan Manual Terapi
Rekam Medis Pelatihan Coding
Apoteker Pelatihan Asuhan Klinis
Kefarmasian

Elektromedis
Fisikawan Medis
Refraksionis

 Bidang-bidang diluar yang disebutkan diatas, maka sertifikat kompetensinya adalah


sesuai dengan ijazah profesinya.

 Tiap anggota staf dalam rumah sakit memiliki arsip yang berisi informasi mengenai
kualifikasi, hasil evaluasi dan riwayat kerja staf tersebut, termasuk juga kinerja dan
kompetensi mereka. Arsip tersebut distandarisasi dan terus diperbaharui sesuai

23
dengan kebijakan rumah sakit

3. Pelanggan

Pelanggan mengharapkan rumah sakit memberikan pelayanan yang bermutu


tinggi dalam bidang pelayanan medik, keperawatan dan dalam hubungan antar manusia
. Selain dari kecanggihan alat yang membentuk citra kemampuan yang tinggi dalam
menangani penyakit, rumah sakit juga harus mampu memberikan tingkatan yang tinggi
dalam ketepatan diagnosis, kecepatan pelayanan, dan penekanan komplikasi, dan
perilaku petugas yang bersahabat dengan pasien serta keluarga. Sebagai rumah sakit
yang baru berkembang, pasti akan mengalami banyak perubahan untuk menyesuaikan
diri dengan tuntutan pelanggan. Tuntutan pelanggan akan mutu pelayanan kesehatan
selalu berubah seiring perubahan teknologi dan gaya hidup. Oleh karena itu, rumah
sakit perlu mempunyai sifat-sifat mudah belajar dan mengikuti keinginan pelanggan.
Untuk mencapai hal itu perlu ada sumber daya manusia, struktur organisasi, dan sistem
informasi yang mendukung.

24
BAB III
ANALISIS SITUASI DENGAN SWOT

Penyusunan perencanaan strategik (Renstra) rumah sakit termasuk didalamnya


perencanaan pemasaran, disamping mengacu kepada visi dan misi rumah sakit, juga didasarkan
kepada analisis situasi yang mempengaruhi atau berkaitan dengan keberadaan rumah sakit,
yang kemudian mampu mengintegrasikan proses management, marketing, fnance dana

akunting, sumber daya, sistem operasional, pemasaran dan sistem informasi. Dalam hal ini
analisis mencakup situasi lingkungan internal dan eksternal. Analisis internal dilakukan secara
mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait dalam jajaran manajemen rumah sakit.
Sedangkan analisis eksternal mengacu pada data lingkungan eksternal dari Biro Pusat Statistik
dan nara sumber lainnya baik mengenai demograf, data social ekonomi,kultur budaya

masyarakat, pemerintahan dan dana kompetitor. Data diatas kami kaji guna memperoleh
gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (analisa SWOT). Dengan
demikian diharapkan diperoleh informasi yang cukup guna menentukan strategi yang tepat bagi
pengembangan rumah sakit dimasa datang.
Definisi operasional dari kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman adalah :

a) Kekuatan diartikan sebagai sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lainnya


yang dimiliki rumah sakit

b) Kelemahan diartikan sebagai keterbatasan, kekurangan dari sumber daya, ketrampilan,


kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif rumah sakit
c) Peluang diartikan sebagai situasi yang menguntungkan bagi lingkungan usaha rumah sakit
d) Ancaman diartikan sebagai situasi penting dari luar yang tidak menguntungkan rumah sakit

A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan mengkaji kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
rumah sakit dengan pendekatan Balance Scorecard yang mencakup aspek-aspek pertumbuhan,
pemberdayaan sumber daya manusia, proses internal, pelanggan dan aspek keuangan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rumah sakit di BAB I mengenai PROFIL RUMAH SAKIT
Analisa internal yang bisa saya sampaikan dengan teknik environmental scanning yaitu dari
sudut pandang struktur, budaya dan sumber daya adalah sebagai berikut :

25
KEKUATAN KELEMAHAN
X OBJEK YANG DI ANALISA (Strengths) (Weaknesess)

Struktur

1 Lokasi rumah sakit yang strategis, X


dekat dengan pintu tol dan pada
jalan utama masuk kota Tangerang
2 Akses dan sarana transportasi X
mudah dan banyak transportasi
umum menuju rumah sakit
3 Kualitas pelayanan yang bersaing X
dengan RS sekitar dengan
sertifikasi Paripurna KARS dan JCI
Accredited
4 Pelayanan administrasi, keuangan, X
pelayanan medis dan penunjang
didukung dengan Sistem Informasi
Rumah Sakit yang terpadu
5 RS memiliki jejaring kerjasama X
dengan dokter/bidan/klinik
praktek swasta pada radius 10 Km
dan Rumah sakit tipe C diseluruh
kota Tangerang bahkan ke cilegon
dan lampung
Sumber daya
6 Pelayanan RS didukung oleh X
Tenaga Dokter Spesialis yg
berkomitmen terhadap mutu dan
keselamatan pasien
7 Lahan parkir terbatas yang dapat X
mengurangikenyamanan
pelayanan
8 Gedung RS luas, tertata dan bersih X
9 RS memiliki peralatan yang cukup X
lengkap dengan teknologi terkini
10 Masih ada peralatan medis yang X
belum lengkap sehingga pelayanan
belum optimal seperti MRI masih
0,3 Tesla
11 Citra sebagai RS Provider BPJS X
Budaya X
12 Staf cukup memadai dan didukung
dengan komite yang sudah
sistematis

26
13 Jaminan kesehatan karyawan X
hanya BPJS
14 Corporasi terlibat dalam rapat X
evaluasi mingguan
15 Cukup signifikantnya angka turn X
over karyawan terutama perawat
16 Komitmen pimpinan dalam X
penerapan mutu dan keselamatan
pasien, budaya keselamatan
pasien cukup kuat
17 IT RS belum maksimal dalam X
penyelenggaraan EME
18 Leader masih muda dengan X
kompetensi belum memadai

B. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Berdasarkan data tersebut diatas dan pendekatan environmental scanning melihat dari external
task environment dan social environment :

PELUANG ANCAMAN
No OBJEK YANG DI ANALISA (Opportunity) (Threat)

Social Environment
1 Di lingkungan sekitar RS banyak terdapat X
perumahan menengah ke atas
2 Di lingkungan sekitar RS banyak terdapat X
pabrik/industry
3 Pangsa pasar terdekat sebagian besar usia X
produktif dan potensial
4 Posisi rumah sakit berdekatan dengan X
kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan
5 Sepanjang jalan utama banyak terdapat RS X
(kabupaten dan Tangerang selatan) dengan
bangunan fisik dan fasilitas yang cukup
lengkap
Task Environment X
6 Hambatan recruitment dokter sub spesialis
terkait dengan menjamurnya rumah sakit di
sepanjang jalan tangerang
7 Masyarakat yang permisif dan karakter X
27
menuntut
8 RS asing yang memiliki citra brand image baik X
di kalangan menengah keatas sedangkan kita
RS provider BPJS
9 Sistem rujukan berjenjang sudah berjalan baik X
10 LSM, Wartawan yang selalu berkomentar X
negative tanpa memandang persoalan dengan
jernih

Penentuan Bobot Internal (S-W)

No Aspek Penilaian Orang ke Total Bobot


1 2 3 4 5 6
1 Lokasi rumah sakit yang 4 3 4 4 3 3 21 0.07
strategis, dekat dengan pintu
tol dan pada jalan utama
masuk kota Tangerang
2 Akses dan sarana transportasi 3 4 4 3 3 3 20 0.065
mudah dan banyak
transportasi umum menuju
rumah sakit
3 Kualitas pelayanan yang 4 4 4 4 4 4 24 0.08
bersaing dengan RS sekitar
dengan sertifikasi Paripurna
KARS dan JCI Accredited
4 Pelayanan administrasi, 4 4 4 3 3 3 21 0.07
keuangan, pelayanan medis
dan penunjang didukung
dengan Sistem Informasi
Rumah Sakit yang terpadu
5 RS memiliki jejaring kerjasama 3 3 4 4 4 4 22 0.075
dengan dokter/bidan/klinik
praktek swasta pada radius 10
Km dan Rumah sakit tipe C
diseluruh kota Tangerang
bahkan ke cilegon dan
lampung
4 4 3 3 4 4 22 0.075
6 Pelayanan RS didukung oleh
Tenaga Dokter Spesialis yg
berkomitmen terhadap mutu
dan keselamatan pasien
28
7 Lahan parkir terbatas yang 3 3 3 2 2 3 16 0.05
dapat mengurangi
kenyamanan pelayanan
8 Gedung RS luas, tertata dan 3 3 3 3 3 3 18 0.055
bersih
9 RS memiliki peralatan yang 3 4 3 3 3 3 19 0.06
cukup lengkap dengan
teknologi terkini
10 Masih ada peralatan medis 2 2 2 2 2 2 12 0.04
yang belum lengkap sehingga
pelayanan belum optimal
seperti MRI masih 0,3 Tesla
11 Citra sebagai RS Provider BPJS 3 2 3 2 2 2 14 0.045
Staf cukup memadai dan 3 3 3 3 4 4 20 0.065
12 didukung dengan komite yang
sudah sistematis
13 Jaminan kesehatan karyawan 2 3 2 2 2 2 13 0.04
hanya BPJS
14 Corporasi terlibat dalam rapat 3 4 3 3 4 3 20 0.065
evaluasi mingguan
15 Cukup signifikantnya angka 2 2 2 1 2 2 11 0.03
turn over karyawan terutama
perawat
16 Komitmen pimpinan dalam 3 4 4 4 3 3 21 0.07
penerapan mutu dan
keselamatan pasien, budaya
keselamatan pasien cukup
kuat
17 IT RS belum maksimal dalam 2 2 1 1 2 2 10 0.015
penyelenggaraan EMR
18 Leader masih muda dengan 2 2 1 2 2 2 11 0.03
kompetensi belum memadai
315 1

Keterangan: 1. Sedikit Penting 2. Agak Penting 3. Penting 4. Sangat Penting

29
Penentuan Bobot Eksternal (0-T)
No Aspek Penilaian Orang ke Total Bobot
1 2 3 4 5 6
1 Di lingkungan sekitar RS 4 3 4 4 3 3 21 0.11
banyak terdapat perumahan
menengah ke atas
2 Di lingkungan sekitar RS 3 4 4 3 3 3 20 0.10
banyak terdapat
pabrik/industry
3 Pangsa pasar terdekat 4 4 4 4 4 4 24 0.12
sebagian besar usia produktif
dan potensial
4 Posisi rumah sakit berdekatan 4 4 4 3 3 3 21 0.11
dengan kabupaten Tangerang
dan Tangerang Selatan
5 Sepanjang jalan utama banyak 3 3 4 4 4 4 22 0.115
terdapat RS (kabupaten dan
Tangerang selatan) dengan
bangunan fisik dan fasilitas
yang cukup lengkap
Hambatan recruitment dokter 4 4 3 3 4 4 22 0.115
6 sub spesialis terkait dengan
menjamurnya rumah sakit di
sepanjang jalan tangerang
7 Masyarakat yang permisif dan 3 3 3 2 2 3 16 0.08
karakter menuntut
8 RS asing yang memiliki citra 3 3 3 3 3 3 18 0.09
brand image baik di kalangan
menengah keatas sedangkan
kita RS provider BPJS
9 Sistem rujukan berjenjang 3 4 3 3 3 3 19 0.1
sudah berjalan baik
10 LSM, Wartawan yang selalu 2 2 2 2 2 2 12 0.06
berkomentar negative tanpa
memandang persoalan dengan
jernih
195 1

30
Penentuan Rating Internal (S-W)
No Aspek Penilaian Orang ke Total Rating
1 2 3 4 5 6
1 Lokasi rumah sakit yang 4 3 4 4 3 3 21 3.5
strategis, dekat dengan pintu
tol dan pada jalan utama
masuk kota Tangerang
2 Akses dan sarana transportasi 3 4 4 3 3 3 20 3.3
mudah dan banyak
transportasi umum menuju
rumah sakit
3 Kualitas pelayanan yang 4 4 4 4 4 4 24 4
bersaing dengan RS sekitar
dengan sertifikasi Paripurna
KARS dan JCI Accredited
4 Pelayanan administrasi, 4 4 4 3 3 3 21 3.5
keuangan, pelayanan medis
dan penunjang didukung
dengan Sistem Informasi
Rumah Sakit yang terpadu
5 RS memiliki jejaring kerjasama 3 3 4 4 4 4 22 3.7
dengan dokter/bidan/klinik
praktek swasta pada radius 10
Km dan Rumah sakit tipe C
diseluruh kota Tangerang
bahkan ke cilegon dan
lampung
4 4 3 3 4 4 22 3.7
6 Pelayanan RS didukung oleh
Tenaga Dokter Spesialis yg
berkomitmen terhadap mutu
dan keselamatan pasien
7 Lahan parkir terbatas yang -3 -3 -3 -2 -2 -3 -16 -2.7
dapat mengurangi
kenyamanan pelayanan
8 Gedung RS luas, tertata dan 3 3 3 3 3 3 18 3
bersih
9 RS memiliki peralatan yang 3 4 3 3 3 3 19 3.2
cukup lengkap dengan
teknologi terkini
10 Masih ada peralatan medis -2 -2 -2 -2 -2 -2 -12 -2
yang belum lengkap sehingga
pelayanan belum optimal
seperti MRI masih 0,3 Tesla
11 Citra sebagai RS Provider BPJS -3 -2 -3 -2 -2 -2 -14 -2.3
31
Staf cukup memadai dan 3 3 3 3 4 4 20 3.3
12 didukung dengan komite yang
sudah sistematis
13 Jaminan kesehatan karyawan -2 -3 -2 -2 -2 -2 -13 -2.2
hanya BPJS
14 Corporasi terlibat dalam rapat 3 4 3 3 4 3 20 3.3
evaluasi mingguan
15 Cukup signifikantnya angka -2 -2 -2 -1 -2 -2 -11 -1.8
turn over karyawan terutama
perawat
16 Komitmen pimpinan dalam 3 4 4 4 3 3 21 3.5
penerapan mutu dan
keselamatan pasien, budaya
keselamatan pasien cukup
kuat
17 IT RS belum maksimal dalam -2 -2 -1 -1 -2 -2 -10 -1.7
penyelenggaraan EMR
18 Leader masih muda dengan -2 -2 -1 -2 -2 -2 -11 -1.8
kompetensi belum memadai

Keterangan: 1. Sedikit Penting 2. Agak Penting 3. Penting 4. Sangat Penting

32
Penentuan Rating Eksternal (0-T)
No Aspek Penilaian Orang ke Total Rating
1 2 3 4 5 6
1 Di lingkungan sekitar RS 4 3 4 4 3 3 21 3.5
banyak terdapat perumahan
menengah ke atas
2 Di lingkungan sekitar RS 3 4 4 3 3 3 20 3.3
banyak terdapat
pabrik/industry
3 Pangsa pasar terdekat 4 4 4 4 4 4 24 4
sebagian besar usia produktif
dan potensial
4 Posisi rumah sakit berdekatan 4 4 4 3 3 3 21 3.5
dengan kabupaten Tangerang
dan Tangerang Selatan
5 Sepanjang jalan utama banyak -3 -3 -4 -4 -4 -4 -22 -3.7
terdapat RS (kabupaten dan
Tangerang selatan) dengan
bangunan fisik dan fasilitas
yang cukup lengkap
Hambatan recruitment dokter -4 -4 -3 -3 -4 -4 -22 -3.7
6 sub spesialis terkait dengan
menjamurnya rumah sakit di
sepanjang jalan tangerang
7 Masyarakat yang permisif dan -3 -3 -3 -2 -2 -3 -16 -2.7
karakter menuntut
8 RS asing yang memiliki citra -3 -3 -3 -3 -3 -3 -18 -3
brand image baik di kalangan
menengah keatas sedangkan
kita RS provider BPJS
9 Sistem rujukan berjenjang 3 4 3 3 3 3 19 3.2
sudah berjalan baik
10 LSM, Wartawan yang selalu -2 -2 -2 -2 -2 -2 -12 -2
berkomentar negative tanpa
memandang persoalan dengan
jernih

33
Keterangan:
Kekuatan: 1: Sedikit Kuat 2: Agak Kuat 3: Kuat 4: Sangat Kuat
Peluang: 1: Sedikit Berpeluang 2: Agak Berpeluang 3: Berpeluang 4: Sangat Berpeluang

Kelemahan: - 1: Sedikit Lemah -2: Agak Lemah -3: Lemah -4: Sangat Lemah
Ancaman: - -1: Sedikit Terancam -2: Agak Terancam -3: Terancam -4: Sangat Terancam
Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

NO FACTOR BOBOT RATING BOBOT


XRATING

STRENGTH

1 Lokasi rumah sakit yang strategis, dekat dengan 0.07 3.5 0.2145
pintu tol dan pada jalan utama masuk kota
Tangerang
2 Akses dan sarana transportasi mudah dan 0.065 3.3 0.32
banyak transportasi umum menuju rumah sakit
3 Kualitas pelayanan yang bersaing dengan RS 0.08 4 0.245
sekitar dengan sertifikasi Paripurna KARS dan
JCI Accredited
4 Pelayanan administrasi, keuangan, pelayanan 0.07 3.5 0.2775
medis dan penunjang didukung dengan Sistem
Informasi Rumah Sakit yang terpadu

5 RS memiliki jejaring kerjasama dengan 0.075 3.7 0.2775


dokter/bidan/klinik praktek swasta pada radius
10 Km dan Rumah sakit tipe C diseluruh kota
Tangerang bahkan ke cilegon dan lampung
6 0.075 3.7 0.165
Pelayanan RS didukung oleh Tenaga Dokter
Spesialis yg berkomitmen terhadap mutu dan
keselamatan pasien
7 Gedung RS luas, tertata dan bersih 0.055 3 0.192

8 RS memiliki peralatan yang cukup lengkap 0.06 3.2 0.2145


dengan teknologi terkini
9 Staf cukup memadai dan didukung dengan 0.065 3.3 0.2145
komite yang sudah sistematis
34
10 Corporasi terlibat dalam rapat evaluasi 0.065 3.3 0.245
mingguan
11 Komitmen pimpinan dalam penerapan mutu 0.07 3.5 0.2145
dan keselamatan pasien, budaya keselamatan
pasien cukup kuat

TOTAL 0.75 38 2.59

WEAKNESS
1 Masih ada peralatan medis yang belum lengkap 0.04 -2 -0.08
sehingga pelayanan belum optimal seperti MRI
masih 0,3 Tesla

2 Citra sebagai RS Provider BPJS 0.045 -2.3 -0.1035

3 Jaminan kesehatan karyawan hanya BPJS 0.04 -2.2 -0.088

4 Cukup signifikantnya angka turn over karyawan 0.03 -1.8 -0.054


terutama perawat
5 Lahan parkir terbatas yang dapat mengurangi 0.05 -2.7 -0.135
kenyamanan pelayanan
6 IT RS belum maksimal dalam penyelenggaraan 0.015 -1.7 -0.0255
EMR
7 Leader masih muda dengan kompetensi belum 0.03 -1.8 -0.054
memadai
TOTAL 0.25 -14.5 -0.52
S-W=2.59-0.52 = 2.07

35
External Factors Analysis Summary (EFAS)
BOBOT
NO FACTOR BOBOT RATING X
RATING

OPPORTUNITY

1 Di lingkungan sekitar RS banyak terdapat 0.11 3.5 0.385


perumahan menengah ke atas
2 Di lingkungan sekitar RS banyak terdapat 0.10 3.3 0.33
pabrik/industry
3 Pangsa pasar terdekat sebagian besar usia 0.12 4 0.48
produktif dan potensial
4 Posisi rumah sakit berdekatan dengan 0.11 3.5 0.385
kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan
5 Sistem rujukan berjenjang sudah berjalan 0.1 3.2 0.32
baik
0.54 17.5 1.89
THREAT
Sepanjang jalan utama banyak terdapat RS 0.115 -3.7 -0.4255
1 (kabupaten dan Tangerang selatan) dengan
bangunan fisik dan fasilitas yang cukup
lengkap
2 Hambatan recruitment dokter sub spesialis 0.115 -3.7 -0.4255
terkait dengan menjamurnya rumah sakit di
sepanjang jalan tangerang
3 Masyarakat yang permisif dan karakter 0.08 -2.7 -0.216
menuntut
RS lain yang memiliki citra brand image baik 0.09 -3 -0.27
4 di kalangan menengah keatas sedangkan kita
RS provider BPJS

5 LSM, Wartawan yang selalu berkomentar 0.06 -2 -0.12


negative

TOTAL 0.46 -15.1 -1.4


O-T =1.89-1.4= 0.49

36
ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL dan INTERNAL
Pada tahap ini dilakukan analisis gabungan faktor eksternal dan internal dengan
menggunakan matriks TOWS dan matriks IE, kemudian dilakukan matching untuk menentukan
posisi RS saat ini.
MATRIKS TOWS
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
IFE 1. Lokasi rumah sakit yang 1. Masih ada peralatan medis
strategis yang belum lengkap
2. Akses dan sarana sehingga pelayanan belum
transportasi mudah optimal seperti MRI masih
3. Kualitas pelayanan yang 0,3 Tesla
EFE bersaing dengan RS sekitar 2. Citra sebagai RS Provider
4. RS memiliki jejaring BPJS
kerjasama dengan 3. Cukup signifikantnya angka
dokter/bidan/klinik praktek turn over karyawan
swasta terutama perawat
5. Pelayanan RS didukung oleh 4. IT RS belum maksimal dalam
Tenaga Dokter Spesialis yg penyelenggaraan EMR
berkomitmen terhadap 5. Leader masih muda dengan
mutu dan keselamatan kompetensi belum memadai
pasien 6. Jaminan kesehatan karyawan
6. Gedung RS luas, tertata dan hanya BPJS
bersih
7. RS memiliki peralatan yang
cukup lengkap dengan
teknologi terkini
8. Staf cukup memadai dan
didukung dengan komite
yang sudah sistematis
9. Komitmen pimpinan dalam
penerapan mutu dan

37
keselamatan pasien

10. Corporasi terlibat dalam


rapat evaluasi mingguan

11. Pelayanan administrasi,


keuangan, pelayanan medis
dan penunjang didukung
dengan Sistem Informasi
Rumah Sakit yang terpadu
Peluang (Opportunities) Future Quadrant Internal Fix-it Quadrant
1. Di lingkungan sekitar RS a. Pemantapan produk a. Peningkatan jumlah
banyak terdapat pelayanan unggulan dan kualitas SDM
perumahan menengah ke b. Peningkatan kualitas perawat
atas pelayanan b. Pengembangan jenis
2. Di lingkungan sekitar RS c. Peningkatan program pelayanan
banyak terdapat pemasaran keluar c. Penataan manajemen
pabrik/industry keuangan
3. Pangsa pasar terdekat d. Optimalisasi pemasaran
sebagian besar usia kedalam
produktif dan potensial
4. Posisi rumah sakit
berdekatan dengan
kabupaten Tangerang dan
Tangerang Selatan

5. Sistem rujukan berjenjang


sudah berjalan baik
ANCAMAN (Threats) External Fix-it Quadrant Survive Quadrant
1. banyak terdapat RS a. Pemantapan visi dan a. Meningkatkan kinerja
(kabupaten dan Tangerang misi RS rumah sakit
selatan) dengan bangunan b. Penerapan protap yang b. Mempertahankan
fisik dan fasilitas yang telah dibuat pelayanan yang telah
cukup lengkap Kebijakan c. Analisa tarif pelayanan ada

38
mutasi di TNI
2. Hambatan recruitment
dokter sub spesialis terkait
dengan menjamurnya
rumah sakit di sepanjang
jalan tangerang

3. Masyarakat yang permisif


dan karakter menuntut

4. RS lain yang memiliki citra


brand image baik di
kalangan menengah keatas
sedangkan kita RS provider
BPJS

5. LSM, Wartawan dengan


pemberitaan negatif

Berdasarkan hasil identifkasi faktor eksternal dan faktor internal melalui matriks EFE dan
matriks IFE, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Faktor Peluang, dengan nilai : 1,89
2. Faktor Ancaman, dengan nilai : -1,4
3. Faktor Kekuatan, dengan nilai : 2,59
4. Faktor Kelemahan, dengan nilai : -0,52

Sehingga disimpulkan bahwa nilai peluang lebih besar dari nilai ancaman dan nilai kekuatan lebih
besar dari nilai kelemahan maka dengan matriks TOWS di dapat hasil pada kuadrat 2 yaitu : future
quadrant atau masa depan.

39
Selanjutnya melakukan matching dengan menggunakan matriks IE yaitu dengan cara memasukan
total nilai EFAS : 3,39 dan nilai IFAS : 3,01 maka posisi RS berada pada sel V, yang biasa disebut
sebagai Grow and Build. Strategi yang dianjurkan adalah : strategi intensif yaitu penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Gambar 6.2
MATRIKS INTERNAL EKSTERNAL ( I E )

Total bobot nilai IFE ( 2,07 )


T 3,0 2,0 1,0
4,0
o
t I
a 3,0
l
2,0 xx
( 0,49 )

VIII
1,0

PEMILIHAN ALTERNATIF STRATEGI

Pada tahapan ini, dilakukan pemilihan alternatif strategi dengan cara matching antara Matriks
TOWS dengan Matriks IE, dengan memperhatikan total nilai EFAS dan IFAS.

1. Dari matriks EFE diperoleh nilai faktor peluang (1,89) lebih besar dari nilai ancaman (1,4). Dari
nilai IFE diperoleh nilai faktor kekuatan (2,59) lebih besar dari nilai kelemahan (0,52), sehingga
dengan Matriks TOWS posisi RS berada pada kuadran 2 yaitu kuadran masa depan (future
quadran). Dengan posisi tersebut, alternatif strategi yang ditawarkan adalah : diversifikasi
terkait, integrasi vertikal, pengembangan pasar, pengembangan produk dan penetrasi pasar.

2. Pada analisa menggunakan Matriks Internal Eksternal (IE) dengan nilai EFAS (3,39) dan nilai IFAS
(3,01), diperoleh hasil RS berada pada sel I yang disebut Grow and Build. Alternatif strategi yang
umum digunakan adalah pengembangan produk, pengembangan pasar dan penetrasi
pasar( David,1997 ).

3. Dengan melakukan matching antara hasil yang didapat dari Matriks TOWS dan Matriks IE,
didapatkan hasil alternatif strategi terpilih yaitu : Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan
Pengembangan produk.

40
PENETAPAN STRATEGI
1. PRIORITAS STRATEGI
Untuk menetapkan prioritas dari kedua strategi terpilih tersebut, dilakukan perhitungan

kuantitaf dengan QSPM, yaitu dengan cara menentukan nilai keterkaitan (Atractiveness Score / AS )
dari faktor eksternal dan internal dengan strategi terpilh yaitu Penetrasi pasar,Pengembangan Pasar
dan Pengembangan produk.
Atractiveness Score berkisar antara nilai 1 – 4 dengan ketentuan sebagai berikut :
 Nilai 1 : tidak ada keterkaitan
 Nilai 2 : mungkin ada keterkaitan
 Nilai 3 : ada keterkaitan
 Nilai 4 : paling terkait

Hasil perhitungan untuk mendapatkan TAS dari masing-masing strategi dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel Penentuan Prioritas Strategis berdasarkan QSPM
NO FACTOR PENETRAS PENGEMBANG PENGEMBANGAN
PASAR AN PASAR PRODUK

STRENGTH BOBOT AS TAS AS TAS AS TAS

1 Lokasi rumah sakit yang 0.07 1 0.07 1 0.07 2 0.14


strategis, dekat dengan
pintu tol dan pada jalan
utama masuk kota
Tangerang
2 Akses dan sarana 0.065 1 0.065 1 0.065 2 0.13
transportasi mudah dan
banyak transportasi
umum menuju rumah
sakit
3 Kualitas pelayanan yang 0.08 4 0.32 3 0.24 4 0.32
bersaing dengan RS
sekitar dengan sertifikasi
Paripurna KARS dan JCI
Accredited
4 Pelayanan administrasi, 0.07 4 0.28 1 0.07 3 0.21
keuangan, pelayanan
medis dan penunjang
didukung dengan Sistem
Informasi Rumah Sakit
41
yang terpadu

5 RS memiliki jejaring 0.075 4 0.3 2 0.15 3 0.225


kerjasama dengan
dokter/bidan/klinik
praktek swasta pada
radius 10 Km dan Rumah
sakit tipe C diseluruh kota
Tangerang bahkan ke
cilegon dan lampung
6 0.075 4 0.3 3 0.225 3 0.225
Pelayanan RS didukung
oleh Tenaga Dokter
Spesialis yg berkomitmen
terhadap mutu dan
keselamatan pasien
7 Gedung RS luas, tertata 0.055 3 0.165 3 0.165 1 0.055
dan bersih
8 RS memiliki peralatan 0.06 3 0.18 2 0.12 2 0.12
yang cukup lengkap
dengan teknologi terkini
9 Staf cukup memadai dan 0.065 3 0.195 2 0.13 1 0.065
didukung dengan komite
yang sudah sistematis
10 Corporasi terlibat dalam 0.065 2 0.13 2 0.13 1 0.065
rapat evaluasi mingguan
11 Komitmen pimpinan 0.07 3 0.21 3 0.21 2 0.14
dalam penerapan mutu
dan keselamatan pasien,
budaya keselamatan
pasien cukup kuat

WEAKNESS
1 Masih ada peralatan 0.04 4 0.16 1 0.04 2 0.08
medis yang belum
lengkap sehingga
pelayanan belum optimal
seperti MRI masih 0,3
Tesla
42
2 Citra sebagai RS Provider 0.045 3 0.135 3 0.135 2 0.09
BPJS
3 Jaminan kesehatan 0.04 1 0.04 1 0.04 2 0.08
karyawan hanya BPJS
4 Cukup signifikantnya 0.03 2 0.06 2 0.06 2 0.06
angka turn over karyawan
terutama perawat
5 Lahan parkir terbatas 0.05 4 0.2 1 0.05 2 0.1
yang dapat mengurangi
kenyamanan pelayanan
6 IT RS belum maksimal 0.015 2 0.03 2 0.03 3 0.045
dalam penyelenggaraan
EMR
7 Leader masih muda 0.03 3 0.09 2 0.06 3 0.09
dengan kompetensi
belum memadai

OPPORTUNITY

1 Di lingkungan sekitar RS 0.44 2 0.22 3 0.33


banyak terdapat 0.11 4

perumahan menengah ke
atas

2 Di lingkungan sekitar RS 0.4 2 0.2 3 0.3


banyak terdapat 0.10 4

pabrik/industry

3 Pangsa pasar terdekat 0.48 3 0.36 3 0.36


sebagian besar usia 0.12 4

produktif dan potensial

4 Posisi rumah sakit 0.22 3 0.33 1 0.11


berdekatan dengan 0.11 2

kabupaten Tangerang dan


Tangerang Selatan

5 Sistem rujukan berjenjang 0.2 3 0.3 2 0.2


sudah berjalan baik 0.1 2

43
THREATS

1 Sepanjang jalan utama 2 0.23 3 0.345


banyak terdapat RS
(kabupaten dan
Tangerang selatan) 0.115 4 0.46

dengan bangunan fisik


dan fasilitas yang cukup
lengkap

2 Hambatan recruitment 0.115 2 0.23 3 0.345


dokter sub spesialis
terkait dengan
menjamurnya rumah 0.115 1
sakit di sepanjang jalan
tangerang

3 Masyarakat yang permisif 0.08 1 0.08 1 0.08


dan karakter menuntut 0.08 1

4 RS lain yang memiliki citra 0.27 3 0.27 2 0.18


brand image baik di
kalangan menengah 3

keatas sedangkan kita RS 0.09


provider BPJS

5 LSM, Wartawan yang 0.06 2 0.12 1 0.06


selalu berkomentar 0.06 1

negative

44
2. PENYESUAIAN STRATEGI

Selanjutnya kedua strategi ini dijabarkan dengan memperhatikan faktor peluang, ancaman,
kekuatan dan kelemahan yang ada dalam matriks SWOT, sebagaimana digambarkan dalam tabel
Tabel Penyesuaian Strategi Terpilih

STRATEGI PENETRASI PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN


PASAR PASAR PRODUK

SO
1. Mempertahankan kualitas pelayanan + + -

yang terstandar KARS/JCI untuk menarik


investor
2. Memelihara jalinan koordinasi dengan + + -
RS/klinik perujuk karena pasar potensial
sekitar
3. Program retensi untuk dokter dokter + - +
berkualitas
ST

1. Pemantapan visi, misi dan SPO - - -

2. Peningkatan mutu internal sehingga + - +


konsultan baru mau bergabung
3. Membina jejaring yang loyal, + - +
mempertahankan citra RS provider BPJS
yang bermutu sehingga perusahaan
bersedia untuk COB
WO
1. Program pembelian MRI yang baru + + +
2. Perluasan lahan parkir + - -
3. Pengembangan jenis pelayanan + + +

45
4. Penataan manajemen keuangan - - +
5. Tawarkan produk dasar yang berkualitas - - +
baik ke instansi maupun di masyarakat
cash money
WT
1. Menciptakan brand image RS AwalBros + + -

Tangerang.
2. Promosi penjualan yang gencar untuk + + -
mendorong orang mencoba dan
membentuk pasar Mempertahankan
pelayanan yang ada
3. Memberikan pelayanan dokter yang - - +
terkolaborasi dan edukatif

Dari 12 strategi yang dipilih dalam Matriks TOWS, diperoleh hasil 10 strategi pada strategi
penetrasi pasar, 6 Strategi pengembangan pasar dan 8 strategi pada pengembangan produk

PENENTUAN PRIORITAS PENYESUAIAN STRATEGI

Untuk mengetahui prioritas peyesuaian strategi terhadap kedua strategi terpilih, dilakukan
analisa QSPM dengan cara mengalikan bobot dari masing-masing variabel pada critical succes factor
dengan AS (keterkaitan) dari 10 strategi pada strategi penetrasi pasar, 6 Strategi pengembangan

pasar dan 8 strategi pada pengembangan produk . Prioritas penyesuaian strategi untuk ketiga
strategi terpilih diperoleh dari penjumlahan nilai TAS (bobot x AS). Hasil penilaian tersebut
sebagaimana terlihat pada tabel untuk strategi penetrasi pasar , dengan urutan strategi :
 Mempertahankan kualitas pelayanan yang terstandar KARS/JCI untuk menarik investor
 Memelihara jalinan koordinasi dengan RS/klinik perujuk karena pasar potensial sekitar
 Program retensi untuk dokter dokter berkualitas
 Peningkatan mutu internal sehingga konsultan baru mau bergabung

 Membina jejaring yang loyal, mempertahankan citra RS provider BPJS yang bermutu
sehingga perusahaan bersedia untuk COB

46
 Program pembelian MRI yang baru
 Perluasan lahan parkir
 Pengembangan jenis pelayanan
 Menciptakan brand image RS Awal Bros Tangerang.

 Promosi penjualan yang gencar untuk mendorong orang mencoba dan membentuk pasar
Mempertahankan pelayanan yang ada.

Sedangkan formula strategis untuk pengembangan produk antara lain adalah : program retensi
untuk dokter dokter berkualitas, penataan manajemen keuangan,tawarkan produk dasar yang
berkualitas baik ke instansi maupun di masyarakat cash money dan memberikan pelayanan
dokter yang terkolaborasi dan edukatif. Bahwa dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat,
mutu kehidupan dan kesejahteraan rakyat, diperlukan adanya Rumah Sakit untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan paripurna meliputi pencegahan, pengobatan, pemulihan
dan peningkatan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu. Setiap rumah
sakit wajib untuk dikelola secara efektif, efisien dan akuntabel sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Untuk itulah Renstra ini disusun sebagai arah pedoman dan pengembangan rumah
sakit dimasa datang sehingga mampu mengantarkannya menjadi rumah sakit yang sesuai
dengan Visi, Misi, nilai-nilai inti dan falsafah rumah sakit. Manajemen strategis dibutuhkan
dalam perencanaan tersebut dimana terjadi proses memformulasikan, mengimplementasikan
dan mengevaluasi dalam bentuk tindakan strategis guna mendapatkan tujuan jangka panjang
dan mampu mempertahankan keuntungan yang kompetitif. Perencanaan tersebut termasuk
diantaranya perencanaan pemasaran merupakan proses yang sistematis dalam merancang dan
mengkoordinasikan keputusan pemasaran.

47
48

Anda mungkin juga menyukai