Anda di halaman 1dari 6

TEKNIK OPERASI

1. Teknik operasi luka tertutup : Hematoma

Sebelum melakukan tindakan operasi Hewan di baringkan pada posisi dorsal recumbency dan
di beri anestesi lokal. Tepi hematoma di incisi dan dibersihkan menggunakan tampon yang telah
diberi antiseptic (iodine).
Luka yang telah dibersihkan ditutup tanpa menggunakan penjahitan tetapi dengan
menggunakan steples khusus. Penggunaan steples ini bertujuan agar penutupan kulit luka tidak
mengenai jaringan subcutan yang berada disekitar luka. Penutupan luka seperti ini juga
dimaksudkan untuk mencegah pembendungan cairan (pembentukan seroma).

Gambar 1. Pada kulit anjing terdapat hematoma yang merupakan salah satu jenis luka tertutup,
dimana kerusakan jaringan di bawah kulit disertai perdarahan.

Gambar 2. Terlihat adanya akumulasi darah.


Gambar 3. Penutupan luka dengan menggunakan steples khusus.

2. Teknik Operasi Luka Terbuka

a) Luka gigitan Ular

Gigitan ular pada hewan umumnya terjadi selama merumput atau berburu atau saat
bermain di taman. Kasus gigitan ular telah dilaporkan paling sering terjadi pada anjing dan
kuda. Keracunan dari bisa ular pada hewan merupakan keadaan darurat yang membutuhkan
pengobatan segera, jika pengobatan tertunda dan tidak sesuai keadaan dapat menyebabkan
konsekuensi yang tak diinginkan.
Racun ular terdiri dari campuran kompleks protein dan peptida, yang terdiri dari
protein enzimatik dan non enzimatik. Racun ular juga mengandung ion anorganik seperti
natrium, kalsium, kalium, magnesium, dan sejumlah kecil seng, besi, kobalt, mangan, dan
nikel. Komponen lain dari racun ular adalah glikoprotein, lipid, dan biogenik amina, seperti
histamin, serotonin dan neurotransmitter (katekolamin dan asetilkolin).

Manajemen Gigitan dan penanganan

 Mengidentifikasi racun ular jika memungkinkan.


 Membatasi pergerakan hewan peliharaan. Posisi longgar akan melumpuhkan anggota
tubuh dalam posisi fungsional jika digigit pada ekstremitas.
 Jangan menoreh luka gigitan untuk mengeluarkan racun dan jangan menggunakan
tourniquet tanpa bantuan dokter hewan.
 Jangan memberikan es ke daerah gigitan.
 Mencari perhatian hewan. Hewan akan diam dan daerah digigit jangan bergerak untuk
mengurangi penyebaran racun.
 Daerah di sekitar luka akan dipotong dan dibersihkan. Antihistamin dapat diberikan
dan cairan IV diberikan untuk membantu mencegah tekanan darah rendah. Oksigen
diberikan jika diperlukan. Antibiotik digunakan untuk mencegah infeksi sekunder.
 Obat penghilang rasa sakit disediakan jika diperlukan.
 Pasien dianastesi dengan anastesi umum, lalu baringkan pada posisinya. Lalu luka
dibersihkan menggunakan NaCl fisiologis, antiseptik, antibiotik (nebasetin powder)
 Dijahit dengan pola terputus sederhana dengan menggunakan benang silk.

b) Luka Terbuka : Pada anjing betina Greyhound.

Pasien diananstesi dengan anastesi umum, lalu dibaringkan pada posisi lateral recumbency.
Luka pada tubuh pasien dibersihkan dengan menggunakan larutan NaCl fisiologis. Setelah
dibersihkan dilakukan identifikasi bagian kulit yang akan dielevasi dan ditransposisi.
Kulit diinsisi pada bagian lateral dan medial dimulai dari bagian proksimal elbow. Kulit
bagian lateral dielevasikan dan ditransposisikan ke bagian cranial luka. Lalu dilakukan pertautan
kulit menggunakan benang 4/0 monofilament nylon dengan pola jahitan simple interrupted.

Gambar 4a dan 4b. menunjukkan penentuan posisi insisi dan banyaknya kulit yang dapat
dielavasi dan ditransposisi.
Gambar 5. Anjing Greyhound betina berumur 10 tahun, dengan luka terbuka selebar 20cm.

Gambar 6. Insisi lateral dan medial dimulai dari bagian proximal elbow.
Gambar 7. Ilustrasi insisi : a). Insisi lateral dan medial. b). Elevasi dan transposisis insisi
lateral ke arah cranial luka. c). Kulit disatukan.
Gambar 8. Hasil akhir operasi

Ananda, K.J., Mohan, K., Kamran, Ansar,. and Sharada, R. 2009. Snake bite in dogs and its
successful treatment. Veterinary World, Vol.2(2): 66-67

Sudisma Ngurah,dkk. 2006. Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi. Universitas Udayana.
Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai