Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP PENURUNAN TINGKAT

STRES KERJA PADA KARYAWAN DI PT.TRI CAHYA PURNAMA


SEMARANG

Ike Novitasari*), Asti Nuraeni**), Mamat Supriyono***),

*) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***) Staff Dinas Kesehatan Kota Semarang

ABSTRAK

Tehnik relaksasi merupakan metode utama yang digunakan untuk mengurangi stres. Respon relaksasi
Benson mengkobinasikan meditasi dan relaksasi. Selama mengulang-ulang kata atau fase, sikap
merupakan hal yang essensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi benson
untuk menurunkan stres kerja pada karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen
dengan menggunakan jenis penelitian nonquivalent control group design. Populasi pada penelitian ini
yaitu karyawan di PT. Tri cahya purnama yang mengalami stres kerja. Metode pengambilan sampel
dengan menggunakan purposive sampling yang mdelibatkan 28 responden. Hasil uji statistik non
parametric yaitu korelasi Marginal Homogenity disebabkan data yang didapat di dalam penelitian ini
berbentuk ordinal. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap tingkat
penurunan stres kerja pada karyawan. Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan sebagai terapi
alternatif untuk menurunkan stres kerja pada karyawan.

Kata kunci : komunitas, kesehatan kerja, stres kerja, terapi relaksasi benson

ABSTRACT

Relaxation techniques is the main method used to reduce stress. Relaxation response benson
combines meditation with relaxasiton. Repeating words or phrases, the attitude is essential. This
study to determine the effect of relaxation therapy for reduce stress on employees. This research
is quasi experimental study using type of research nonquivalent control group in PT. Tri Cahya
Purnama employees who experience work stress. Sampling method using a purposive sampling
involving 28 respondets. The resulth of non parametric statistic test that Marginal Homogenity
corellation data obtained due to the form of ordinal. The resulth showed effect of relaxation
therapy benson the level of job stress on employees. The results of this study is can be input as
an alternative therapy to reduce work stress.

Keyword : community, occupational health, work stress, relaxation therapy benson

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 1


Pendahuluan adanya kecemburuan antar sesama rekan
kerja (Notoadmojo, 2007, hlm.202).
Komunitas adalah kesatuan yang terdiri dari
sistem organisasi yang formal yang Menurut International Labour Organization
mencerminkan lembaga masyarakat, (ILO) pada bulan oktober 2000 pada
kelompok formal dan perkumpulan. Fungsi angkatan kerja di Filandia, Jerman,
mereka adalah untuk memenuhi berbagai Polandia, inggris dan AS menunjukkan
macam kebutuhan kolektif. Komunitas bahwa kasus gangguan jiwa semakin
meliputi orang yang bertempat tinggal, meningkat. Satu dari sepuluh pekerja
fungsi dimensi dan mengakui interaksi mengalami depresi, kecemasan, stres. Di
antar sistem dalam masyarakat (Stanhope & indonesia yang memiliki jumlah angkatan
Lancester, 2004, hlm.344). kerja mencapai 120,4 juta orang pada
Februari 2012 bertambah sebesar 1,0 juta
Pelayanan kesehatan komunitas dapat orang dibanding bulan Februari 2012, dari
dilaksanakan ditempat kerja, karena angka tersebut 73,25% mengalami
ditempat tersebut dimungkinkan terjadi gangguan kejiwaan(Fitri, 2013,¶5). Hasil
gangguan kesehatan kerja. Kesehatan kerja Riskesdas tahun 2007 ditemukan angka
adalah aplikasi kesehatan masyarakat dalam masalah gangguan mental emosional
suatu tempat kerja dan yang menjadi pasien sebesar 0,46 % sementara angka gangguan
dari kesehatan kerja ialah masyarakat jiwa berat sebesar 11,6% (Umark,2011,¶ 1).
pekerja dan masyarakat disekitar
perusahaan tersebut. Kesehatan kerja Pekerjaan apapun akan menimbulkan reaksi
diartikan sebagai lapangan kesehatanyang psikologis bagi yang melakukan pekerjaan
mengurangi masalah-masalah kesehatan itu sendiri. Reaksi ini dapat bersifat positif
secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja dan negatif. Aspek yang sering menjadi
(Notoadmojo, 2007, hlm.189). masalah kesehatan kerja adalah stres. Stres
hampir terjadi pada pekerja baik tingkat
Kesehatan kerja meliputi upaya penyerasian pimpinan atau pelaksana. Tempat kerja
pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan yang lingkungannya tidak baik sangat
kerja baik fisik maupun psikis dalam hal potensial untuk menimbulkan stres. Stres
cara atau metode, proses dan kondisi ditempat kerja tidak bisa dihindarkan, yang
pekerjaan yang bertujuan untuk memelihara dapat dilakukan adalah mengelola,
dan meningkatkan kesehatan kerja, mengatasi atau mencegahnya (Notoadmojo,
mencegah gangguan kesehatan, memelihara 2007, hlm.217).
pekerja dilingkungan yang nyaman untuk
bekerja (Efendy & Makhfudli, 2009, Stres dapat menjadi negatif atau positif
hlm.223).Permasalahan kesehatan kerja terhadap performasi pekerjaan tergantung
dapat berupa banyaknya beban kerja, beban dari taraf stres itu sendiri. Stres dapat
tambahan akibat dari lingkungan kerja dan membantu individu dalam menggali potensi
kemampuan kerja. Secara fisik diri untuk mengatasi tantangan pekerjaan,
penyebabnya adalah kebisingan, bau yang hal ini merupakan stimulus yang sehat
tidak enak yang dapat mengganggu karena mendorong karyawan untuk
kenyamanan kerja, secara psikologis merespon tantangan yang ada. Bahkan, jika
stres bertambah maka akan terjadi

2| Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)


penurunan prestasi (Davis and Newston, dan pencegahan tersier. Pencegahan primer
1994 dalam Argorini, 2007, hlm.2). merupakan pencegahan yang dilakukan
Stres kerja dapat terjadi pada siapapun dan sebelum masalah timbul berupa
dimanapun, termasuk pada karyawan. perlindungan khusus dan promosi
Menurut Undang-Undang tahun 2013 kesehatan. Pencegahan sekunder adalah
tentang Ketenagakerjaan dalam Pasal 1, pencegahan yang dilakukan pada awal
karyawan adalah setiap orang yang mampu masalah timbul maupun saat masalah
melakukan pekerjaan guna menghasilkan berlangsung dengan melakukan deteksi dini
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi dan melakukan penanganan yang tepat.
kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Pencegahan tersier adalah pencegahan yang
Karyawan berperan penting dalam dilakukan pada saat masalah telah selesai
perusahaan yaitu, mengembangkan potensi dengan tujuan mencegah komplikasi,
usaha, serta membangun sinergi yang meminimalkan ketunadayaan dan
menguntungkan bagi perusahaan memaksimalkan fungsi melalui rehabilitasi.
(Sinulingga, 2009, ¶ 1). Kegiatan pencegahan sekunder pada
karyawan dengan stres kerja diantaranya
Perawat kesehatan kerja menerapkan yaitu berupa pemberian terapi modalitas
prinsip keperawatan dalam kesehatan (Ayu, 2011, hlm.11-12).
tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan.
Perawat mengaplikasikan praktik Terapi modalitas pada karyawan yang
keperawatan dalam upaya memnuhi mengalami stres kerja salah satunya yaitu
kebutuhan individu, kelompok dan relaksasi Benson. Relaksasi dapat
masyarakat ditatanan industri, pabrik dan digunakan untuk menurunkan stres karena
tempat kerja. Perawat berperan sebagai relaksasi merupakan keterampilan coping
pelaksana, pendidik, pengelola, peneliti, yang aktif bila digunakan untuk mengajar
manager dan konsultan dalam keperawatan individu tentang kapan dan bagaimana
komunitas (Fallen, et al, 2010, hlm.22). menerapkan tehnik relaksasi didalam
kondisi dimana individu yang bersangkutan
Peran perawat secara langsung adalah mengalami kecemasan (Muis &
melakukan kegiatan perawatan dengan Setyaningsih, 2009, ¶ 8).
kasus kesakitan atau kecelakaan minimal
ditempat kerja, industri rumah tangga, Salah satu teknik respons relaksasi dengan
pabrik dan lainnya. Perawat memberikan menggunakan metode terapi spiritual yaitu
pendidikan kesehatan untuk keamanan dan teknik respons rileksasi yang diperkenalkan
keselamatan kerja, nutrisi seimbang, oleh Benson yaitu suatu teknik pengobatan
penurunan stres, olahraga, penanganan untuk menghilangkan nyeri, insomnia dan
perokok, serta pengawasan makanan kecemasan. Cara pengobatan ini merupakan
(Efendy & Makhfudli, 2009, hlm.7). spiritual. Teknik pengobatan ini sangat
fleksibel dapat dilakukan dengan
Perawat komunitas dalam memberikan bimbingan mentor, bersama-sama maupun
asuhan keperawatan langsung pada sendirian (Setyoadi & Kushariyadi, 2011,
karyawan dengan stres kerja yaitu berupa hlm.48).
pencegahan primer, pencegahan sekunder,

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 3


Dari hasil penelitian Sagala (2009) tentang pemberian analgesik dengan durasi 15
pengaruh tehnik relaksasi untuk menit selama dua hari (Datak & Yetti,
menurunkan stres kerja pada karyawan di 2008, ¶ 1)
PT. Madubara Yogyakarta, sebanyak 11
responden. Hasil penelitian ini menunjukan Desain penelitian
bahwa skor sebelum dilakukan perlakuan Desain penelitian adalah quasi eksperiment
(pre-test), tingkat stres kerja pada karyawan dengan menggunakan jenis penelitian
dibagian administrasi personalia berada nonequivalent control group design. Ciri
pada kategori sedang sebanyak 6 subjek penelitian ini adalah kelompok eksperimen
yakni 54,5 %, sebanyak 5 subjek yakni maupun kelompok kontrol tidak dipilih
45,5% dalam kategori tinggi. Setelah secara random yaitu karyawan yang
diberikan pelatihan relaksasi (post-test), mengalami stres kerja di PT. Tri Cahya
subjek yang mengalami stres kerja terjadi Purnama. Selanjutnya kelompok tersebut
penurunan sebanyak 100% yakni 11 orang. dibagi menjadi dua kelompok, kelompok
satu dberi perlakuan terapi relaksasi benson
Dari hasil penelitian oleh Anggrasari (2013) dan kelompok dua tidak diberi perlakuan.
tentang pengaruh tehnik relaksasi benson Pengambilan sampel dalam penelitian ini
terhadap pemenuhan kebutuhan tidur pada menggunakan teknik pengambilan
lansia di Panti Werdha Hargo Pedali purposive sampling. Total sample 30
Surabaya, dengan hasil ada pengaruh terapi karyawan bagian administrasi, yang diukur
benson pada peningkatan kebutuhan tidur berdasarkan kriteria sampel yang digunakan
lansia cukup baik. Diberikan latihan tehnik . Sampel yang digunakan yaitu berjumlah
relaksasi benson dengan frekuensi 7 kali 28 responden.
seminggu selama 1 minggu dan dalam
waktu 10-20 menit setiap kali Hasil dan pembahasan
pertemuan(Anggrasari, 2013, ¶ 3).
Karateristik responden berdasarkan
Dari hasil penelitian Fatimah (2010) jenis kelamin
tentang pengaruh teknik relaksasi benson Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden
terhadap lama waktu tidur malam pada Berdasarkan Jenis Kelamin
pasien post operasi laparatomi di rumah KelompokPerlakuan
sakit PKU muhammadiyah Gombong,
didapatkan pada kelompok tanpa diberikan Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
tehnik relaksasi benson tidak ada pengaruh Laki - laki 8 57.1
sedangkan pada kelompok yang diberikan Perampuan 6 42.9
terapi benson ada pengaruh lama waktu Total 14 100.0
tidur (Fatimah, 2010, ¶ 4).
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden
Dari hasil penelitian Datak (2008) tentang Berdasarkan Jenis Kelamin Kelompok
penurunan nyeri pasca bedah pasien tur pembanding
prostat melalui relaksasi benson, didapatkan
relaksasi benson dapat menurunkan nyeri Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
pada kelompok yang diberikan intervensi. Laki – laki 8 57.1
Relaksasi benson diberikan setelah Perampuan 6 42.9

4| Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)


Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%) Perasaan bersalah ditambah dengan
Laki – laki 8 57.1 tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan dan
Perampuan 6 42.9 ekonomi rumah tangga, sangat berpotensi
Total 14 100.0 menyebabkan wanita bekerja mangalami
stres (Rini, 2002, ¶ 31).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden kelompok perlakuan berjenis Stres kerja yang dialami oleh karyawan pria
kelamin laki-laki yang paling banyak dan wanita bisa jadi berbeda. Menurut
mengalami stres sebanyak 8 orang (57.1%). Munandar 2008 (dalam Widanti, 2010,
Sedangkan padaresponden kelompok hlm.4) stres ditentukan pula oleh
pembanding berjenis kelamin laki-laki yang individunya sendiri. Reaksi-reaksi
paling banyak mengalami stres sebanyak 8 psikologis, fisiologis dan/atau dalam bentuk
orang (57.1%). perilaku terhadap stres adalah hasil dari
interaksi situasi dengan individunya,
Sebagian besar karyawan yang bekerja di mencakup ciri-ciri kepribadian yang khusus
perusahaan yang sangat besar atau yang dan pola-pola perilaku yang didasarkan
kurang memiliki struktur yang jelas pada sikap, kebutuhan, nilai-nilai,
mengalami stres karena konflik peran. pengalaman lalu, keadaan kehidupan, dan
Mereka stres karena ketidakjelasan peran kecakapan. Tuntutan peran ganda umumnya
dalam bekerja dan tidak tahu apa yang dialami oleh wanita yang melibatkan diri
diharapkan oleh managemen Rice, 1992 dalam lingkungan organisasi, yaitu sebagai
(dalam Rini, 2002, ¶ 31). Banyak pekerja wanita karir dan ibu rumah tangga sehingga
di Indonesia mengalami ini, dimana lebih rentan mengalami stres yang dapat
perusahaan atau organisasi tidak punya menyebabkan penderitaan psikis berupa
garis haluan yang jelas, aturan main, visi kecemasan dibandingkan dengan pria.
dan misi yang seringkali tidak Tuntutan pekerjaan, rumah tangga, dan
dikomunikasikan pada seluruh karyawan. ekonomi keluarga sangat berpotensi
Akibatnya sering muncul rasa menyebabkan wanita karir rentan
ketidakpuasan kerja, ketegangan, mengalami stres (Widanti, 2010, hlm.4).
menurunnya prestasi hingga akhirnya
timbul untuk meninggalkan pekerjaan Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi
(Rini, 2002, ¶ 31). Responden Berdasarkan Usia Kelompok
Perlakuan
Wanita yang bekerja dikabarkan sebagai
pihak yang mengalami stres lebih tinggi Usia (tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)
dibandingkan dengan pria. Masalahnya 21-30 2 14.3
wanita bekerja menghadapi konflik peran 31-40 5 35.7
sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah >41 7 50.0
tangga, terutama dalam alam kebudayaan Total 14 100.0
indonesia, wanita sangat dituntut perannya Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi
sebagai ibu rumah tangga yang baik dan Responden Berdasarkan Usia Kelompok
benar. Sehingga banyak wanita karir yang Pembanding
merasa bersalah ketika harus bekerja.

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 5


Usia (tahun) Frekuensi (f) Persentase (%) Kategori Frekuensi (f) Persen (%)
21-30 1 7.1 SD 2 14.3
31-40 10 71.4 SMP 1 7.1
>41 3 21.4 SMA 10 71.4
Total 14 100.0 Diploma 1 7.1
Total 14 100.0
Hasil penelitian pada kelompok perlakuan
menunjukkan bahwa yang paling banyak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mengalami stres pada usia>41
responden kelompok perlakuan pendidikan
tahunsebanyak 7 orang (50.0 %).
SMA yang paling banyak yaitu sebanyak
Sedangkan pada kelompokpembandingyang
12 orang (85.7%), sedangkanpada
paling banyak mengalami stres pada usia
responden kelompok pembanding
31-40 tahunsebanyak 10 orang.
pendidikanSMA yang paling banyak yaitu
sebanyak 10 orang (71.4%).
Usia berhubungan dengan toleransi
seseorang terhadap stres dan jenis stressor
Berdasarkan hasil analisis peneliti
yang paling menganggu. Pada usia dewasa
mengatakan bahwa karyawan yang paling
biasanya lebih mampu mengontrol stres
produktif mengalami stres kerja pada
dibanding dengan usia kanak-kanak dan
pendidikan SMA. Karena karyawan yang
usia lanjut. Dengan kata lain orang dewasa
kurang berpendidikan lebih cenderung
biasanya mempunyai toleransi terhdap stres
kurang informasi tentang cara mengatasi
yang lebih baik. Pekerja dengan usia lebih
stres pada dirinya.Dan yang sedikit
tua akan semakin mampu menunjukkan
mengalami stres pada diploma. Karena
kematangan jiwa, dalam arti semakin
berpendidikan lebih tinggi maka lebih
bijaksana, semakin mampu berfikir
mudah dalam menyamakan presepsi
rasional, semakin mampu mengendalikan
khususnya dalam masalah perusahan
emosi, semakin toleran terhadap pandangan
sehingga dapat berpikir maju.
dan perilaku yang berbeda dirinya dan
semakin dapat menunjukkan intelektual dan
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi
psikologisnya (Mochtar, 2013, hlm. 6).
Responden Berdasarkan Tingkat Stres
Kelompok Sebelum Perlakuan
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pendidikan
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Kelompok Perlakuan
Ringan 9 64.3
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Sedang 5 35.7
SMP 1 7.1
Total 14 100.0
SMA 12 85.7
Diploma 1 7.1
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi
Total 14 100.0
Responden Berdasarkan Tingkat Stres
Kelompok Sesudah Perlakuan
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Pendidikan
Kelompok Pembanding Kategorik Frekuensi (f) Persentase (%)

6| Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)


Normal 5 35.7
Ringan 7 50.0
Sedang 2 14.3 Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi
Total 14 100.0 Responden Berdasarkan Tingkat Stress
Kelompok Sesudah Kunjungan
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
Hasil penelitian bahwa
menunjukan Ringan 6 42.9
sebelum perlakuan tingkat stress ringan Sedang 7 50.0
sebanyak 9 orang (64.3 %), sedang Berat 1 7.1
sebanyak 5 orang (35.7%). sedangan Total 14 100.0

sesudh perlauan tingkat stres normal


sebanyak 5 orang (35.7%), ringan Hasil penelitian menunjukan bahwa
sebanyak 7 orang (50.0 %), sedang sebelum kunjungan tingkat stress
sebanyak 2 orang (14.3%). ringan sebanyak 10 orang (71.4 %),
sedang sebanyak 4 orang (28.6%).
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Sedangkan sesudah kunjungan tingkat
Responden Berdasarkan Tingkat Stres
stress ringan sebanyak 6 orang (42.9%),
Kelompok Sebelum Kunjungan
ringan sebanyak 7 orang (50.0 %),
Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)
sedang sebanyak 1 orang (7.1%).
Ringan 10 71.4
Sedang 4 28.6
Total 14 100.0

Tabel 5.11 Hasil Uji Analisis Data pada Kelompok Perlakuan

Terapi relaksasi benson Uji marginal


Kategori
Frekuensi (f) Persentase (%) Frekuensi (f) Persentase (%) homoginity
ringan 9 64.3 5 35.7 .011
sedang 5 35.7 7 50.0
berat 0 0 2 14.3
Total 14 100.0 14 100.0

Tabel 5.12 Hasil Uji Analisis Data pada Kelompok Pembanding

Terapi relaksasi benson Uji marginal


Kategori
Frekuensi (f) Persentase (%) Frekuensi (f) Persentase (%) homoginity
ringan 10 71.4 6 42.9 .059
sedang 4 28.6 7 50.0
berat 0 0 1 7.1
Total 14 100.0 14 100.0

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 7


Stres kerja adalah suatu kondisi dimana menguji pengaruh pelatihan relaksasi untuk
terdapat kekuatan dan tanggapan sebagai menurunkan stres kerja dilakukan sebanyak
interaksi dalam diri seseorang (individu), enam kali pertemuan dengan masing-
akibat dikonfrontasikan dengan suatu masing berdurasi 45-60 menit. Berdasarkan
peluang, kendala atau tuntutan di tempat hasil penelitian, terdapat penurunan tingkat
kerja, yang dikaitkan dengan apa yang stres.
sangat diinginkan dan hasilnya
dipersepsikan sebagai sesuatu yang tidak Penelitian yang dilakukan oleh Sagala
pasti atau tidak penting. Teknik relaksasi (2009) tentang pengaruh tehnik relaksasi
merupakan metode utama yang digunakan untuk menurunkan stres kerja pada
untuk mengurangi stres. Respon relaksasi karyawan di PT. Madubara Yogyakarta
Benson mengobinasikan meditasi dengan menunjukan bahwa skor sebelum dilakukan
relaksasi. Dalam penelitian ini ada perlakuan (pre-test).Relaksasi merupakan
pengaruh relaksasi benson terhadap salah satu penanganan terhadap stres yang
penurunan stres kerja pada karyawan, telah banyak diteliti. Relaksasi yang
karena relaksasi benson dilakukan pada jam dilakukan secara mandiri merupakan salah
sebelum pulang kerja 14.30, dilakukan satu bentuk menajemen stres yang paling
selama 5-10 menit agar responden tidak lama dan populer. Ada macam jenis
mengalami kebosanan saat melakukan relaksasi dan setiap jenis relaksasi biasanya
relaksasi yang kita ajarkan. Dilakukan memberikan efek yang berbeda terhadap
selama 7 hari dalam seminggu sebelum kondisi fisik dan psikologis Smith, 2007
waktu pulang kerja. (dalam Tajuddin, 2011, hlm 11).

Hasil uji analisis yang telah dilakukan Pada penelitian ini, didukung dengan hasil-
dengan menggunakan Hasil uji Marginal hasil penelitian oleh para ahli sebelumnya
Homogeneity TesttentangPengaruh terapi yang mengemukakan bahwa relaksasi
relaksasi benson terhadap penurunan stress mampu menurunkan stres kerja.
kerja menunjukkan hasil pada kelompok Sebagaimana stresmerupakan suatu
perlakuan nilai p = 0.011atau <0.05 maka tanggapan penyesuaian diri badan, maka
dapat diartikan bahwa Ha diterima, artinya tanggapan antistres penyesuaianadalah
ada Pengaruh terapi relaksasi benson relaksasi. Ketegangan otot menurun, detak
terhadap penurunan stress kerja di PT Tri jantung dan tekanan darah turun
cahya purnama Semarang. Sedangkan pada danpernapasan pelan. Tehnik relaksasi
kelompok pembanding menunjukkan hasil bensonterbukti mempunyai efek dalam
nilai p = 0.059 atau <0.05 maka dapat menurunkan stres kerja kategori ringan,
diartikan bahwa Ha ditolak, artinya tidak sedang, berat pada karyawan. Hal ini
ada Pengaruh terapi relaksasi benson dimungkinkan kebenaran teori dan jurnal
terhadap penurunan stress kerja di PT Tri yang menyatakan bahwa teknik relaksasi
cahya purnama Semarang. merupakan metode utama yang digunakan
untuk mengurangi stres. Respon relaksasi
Dari hasil penelitian Wulandari (2013) Benson mengobinasikan meditasi dengan
tentang keterampilan relaksasi progresif relaksasi. Selama mengulang-ulang kata
untuk menurunkan stres kerja pada pekerja atau fase, sikap merupakan hal yang
sosial, penelitian ini bertujuan untuk essensial (Kholifas, 2007, hlm. 2).

8| Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)


Simpulan dan saran seseorang akan banyak mengalami stres
Berdasarkan hasil penelitian yang karena tuntutan dimasa tua mereka dan
dilakukan di PT. Tri Cahya Purnama bagaimana mereka hidup di masa tua nanti.
Semarang diperoleh simpulan sebagai
berikut : Pada kategori pendidikan, SMA yang
Berdasarkan penelitian pada kelompok paling banyak yaitu sebanyak 12 orang
perlakuan yang dilakukan pada responden yang mengalami stres kerja. . Karena
dipilih dengan kriteria karyawan yang karyawan yang kurang berpendidikan lebih
mengalami stres kerja, sebelum diberikan cenderung kurang informasi tentang cara
perlakuan tingkat stress ringan sebanyak 9 mengatasi stres pada dirinya. Dan yang
orang (64.3%). Sedangkan hasil setelah sedikit mengalami stres pada diploma.
diberi perlakuan menunjukan bahwa Karena berpendidikan lebih tinggi maka
responden tingkat stres ringan sebanyak 7 lebih mudah dalam menyamakan presepsi
orang (50.0 %), berdasarkan faktor pada khususnya dalam masalah perusahan
kategori jenis kelamin, pada laki-laki sehingga dapat berpikir maju.
sebanyak 8 orang, sedangkan jenis kelamin
perempuan sebanyak 6 orang. Stres kerja Hasil penelitian pada kelompok
yang dialami oleh karyawan pria dan pembanding dengan kriteria stres kerja,
wanita bisa jadi berbeda, dapat kita lihat hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa jenis kelamin memoderasi hubungan responden yang tidak diberikan perlakuan
stress dan variabel yang mempengaruhinya hasil pre test tingkat stress ringan sebanyak
seperti kesehatan dan kesejahteraan secara 10 orang (71.4 %). Sedangkan responden
keseluruhan, depresiasi secara signifikan yang tidak diberikan perlakuan hasil post
yang lebih besar pada wanita dibandingkan test tingkat stress ringan sebanyak 7 orang
dengan pria. Meskipun demikian laki-laki (50.0 %).
umumnya tidak menampakkan gejala-gejala
tersebut dalam waktu dekat, sehingga Hasil uji analisis yang telah dilakukan
mereka mungkin akan menderita penyakit dengan menggunakan Hasil uji Marginal
yang lebih serius dalam jangka waktu yang Homogeneity Test tentang Pengaruh terapi
lebih panjangSirait, 2010 (dalam Mochtar, relaksasi benson terhadap penurunan stress
2013, hlm. 6). Yang kedua pada kategori kerja menunjukkan hasil pada kelompok
yang berusia >41 tahun sebanyak 7 orang perlakuan nilai p = 0.011 atau <0.05 maka
yang lebih banyak mengalami stres kerja. dapat diartikan bahwa Ha diterima, artinya
Pekerja dengan usia lebih tua akan semakin ada Pengaruh terapi relaksasi benson
mampu menunjukkan kematangan jiwa, terhadap penurunan stress kerja di PT Tri
dalam arti semakin bijaksana, semakin cahya purnama Semarang. Sedangkan pada
mampu berfikir rasional, semakin mampu kelompok pembanding menunjukkan hasil
mengendalikan emosi, semakin toleran nilai p = 0.059 atau <0.05 maka dapat
terhadap pandangan dan perilaku yang diartikan bahwa Ha ditolak, artinya tidak
berbeda dirinya dan semakin dapat ada Pengaruh terapi relaksasi benson
menunjukkan intelektual dan psikologisnya terhadap penurunan stress kerja di PT Tri
Gatot dan Adisasmito, 2005 (dalam cahya purnama Semarang.
Mochtar, 2013, hlm. 6). Pada usia tua

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 9


Berdasarkan hasil simpulan kesimpulan Benson. Journal.ui.ac.id, diperoleh 14
diatas maka saran-saran yang dapat Januari 2014
disampaikan antara lain Bagi Pelayanan Dewi, P Margahargyantari. (2009). Study
Kesehatan Kerja Dari hasil penelitian, dapat Metaanalisis : Musik Untuk
dijadikan sebagai salah satu cara yang bisa Menurunkan Stres.
diterapkan oleh pelayanan kesehatan kerja http://www.google.com/url?sa=t&rct=j
dalam menurunkan tingkat stres kerja pada &q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=
karyawan melalui terapi relaksasi benson rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%
sehingga karyawan akan bekerja lebih baik 2F%2Fjurnal.psikologi.ugm.ac.id%2Fin
dan meningkatkan kinerja karyawan, dex.php%2Ffpsi%2Farticle%2Fview%2
sehingga karyawan mampu mengatasi stres F45%2F35&ei=69XGUuOhEs6FrAe3-
kerja yang dialaminya tanpa mengandalkan IDIBQ&usg=AFQjCNEFbaPkz5Gexda
seorang terapis. Bagi Pendidikan dan QwEDp8FOW9BLAxA&bvm=bv.5818
Perkembangan Ilmu Keperawatan Dari 7178,d.bmk, diperoleh tanggal 3 Januari
hasil penelitian, dapat dijadikan sebagai 2014
salah satu referensi yang bisa diterapkan Djaali & Muljono Pudji. (2007).
dalam proses pembelajaran untuk Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan.
menurunkan tingkat stres kerja pada Jakarta : Grasindo
karyawan melalui terapi relaksasi benson. Efendi, Ferry dan Makhfudli. (2009).
Bagi Masyarakat Berdasarkan hasil Keperawatan Kesehatan Komunitas :
penelitian salah satu cara yang bisa Teori dan Praktik dalam Keperawatan.
diterapkan oleh masyarakat dalam Jakarta : Salemba Medika
menurunkan tingkat stres kerja pada Effendy, Nasrui. (1998). Dasar-Dasar
karyawan melalui terapi relaksasi benson. Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Buku kedokteran : EGC
Daftar pustaka Fallen, R & Dwi, Budi, K. (2010). Catatan
Kuliah Keperawatan Komunitas.
Argorini, Pramudita. (2007). Stres Kerja Yogjakarta : Medical Book
Ditinjau Dari Kecerdasan Emosional Fatimah, Sri. (2010). Pengaruh Teknik
Pada Perawat RS Telogorejo Semarang. Relaksasi Benson Terhadap Lama
http://eprints.unika.ac.id/1390/, Waktu Tidur Malam pada Pasien Post
diperoleh tanggal 17 Desember 2013 Operasi laparatomi di RS PKU
Ayu Henny Achjar, Komang. (2011). Muammadiyah Gombong.
Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/g
& Praktik. Jakarta : EGC dl.php?mod=browse&op=read&id=jtsti
Buchari. (2007). Managemen Kesehatan kesmuhgo-gdl-sitifatima-1362,
Kerja Dan Alat Perlindungan Diri. diperoleh tanggal 30 November 2013
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123 Fitri, Azizah. (2013). Analisis Faktor-
456789/1441/1/07002748.pdf, diperoleh Faktor Yang Berhubungan Dengan
18 Januari 2014 Kejadian Stres kerja Pada Karyawan
Datak, Gad., Yetti, Krisna & Haryati, Tutil. Bank (Studi pada Karyawan Bank
(2008). Penurunan Nyeri Pasca Bedah BMT).http://www.google.co.id/url?sa=t
Pasien Tur Prostat Melalui Relaksasi &rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3
&cad=rja&ved=0CDYQFjAC&url=http

10 | Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)


%3A%2F%2Fejournal- Untuk Menurunkan stres Pada Siswa
s1.undip.ac.id%2Findex.php%2Fjkm%2 Kelas XI IPA 2 SMA Intensif Taruna
Farticle%2Fdownload%2F1560%2F155 Pembangunan. http://www.google.com/
8&ei=t_GyUqSrOoabiQfsj4DgAw&usg url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we
=AFQjCNGOiN4DVR4HW425hhI2Dpf b&cd=24&cad=rja&ved=0CDQQFjAD
wD2bY9w&bvm=bv.58187178,d.bmk, OBQ&url=http%3A%2F%2Fppb.jurnal.
diperoleh tanggal 19 Desember 2013 unesa.ac.id%2Fbank%2Fjurnal%2F7.art
Hartono, LA. (2007). Kesehatan ikel_dewi_dan_tamsil.pdf&ei=-KmZUr-
Masyarakat-Stres dan Stroke. yD8jyrQeU24DgDQ&usg=AFQjCNGi
Yogjakarta : Kanisius MNIjqXu1nTNk05gw8bnugF7ujQ&bv
Heni. (2007). Hubungan Stres Kerja m=bv.57155469,d.bmk, diperoleh
dengan Kepuasan Kerja Karyawan tanggal 30 November 2013
Bagian Customer Care Pada PT Nasir, Abdul & Muhith, Abdul. (2011).
Telekomunikasi Indonesia Tbk Bekasi. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa :
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/hand Pengantar Dan Teori. Jakarta : Salemba
le/123456789/15014/H07hen.pdf?seque Medika
nce=3, diperoleh tanggal 6 Januari 2014 Nasution, Kholisa & Adi, Purwito. (2011).
Hidayat, Alimul Aziz A. (2008). Riset Stres Okupasi, Masalah Kesehatan
Keperawatan dan Teknik Penulisan pekerja yang Terabaikan.
Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika indonesia.digitaljournals.org, diperoleh
_______. (2009). Metode Penelitian tanggal 14 Januari 2014
Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Notoadmojo, Soekidjo. (2007). Kesehatan
Jakatra : EGC Masyarakat Ilmu Dan Seni.
Ivancevich, John., Konopaske, Robert & Jakarta:Rineka Cipta
Matteson, Michael. (2007). Perilaku _______. (2012). Metodologi Penelitian
Dan Manajemen Organisasi Ed.7 Jilid Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
1. Jakarta : Erlangga Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
Jones & Bartlett. (2003). Manajemen Stres. Metodologi Penelitian Ilmu
Jakarta : EGC Keperawatan, edisi 2 Pedoman Skripsi,
Kenzie, James., Pinger, Robert & Kotecki, Tesis, dan Instrumen Penelitian
Jerome. (2007). Kesehatan Masyarakat Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Edisi 4. Jakarta : EGC Raharjo, Sahid.(2013). Uji Realibilitas
Kholifas, Nur. (2007). Terapi Modalitas. dengan
Jakarta : EGC SPSS.http://www.konsistensi.cpm/
Kusuma, Ibrahim. (2001). Pelaksanaan 2013/04/uji-reabilitas-data-dengan-
Program Keselamatan Dan Kesehatan spss.html, diperoleh tanggal 22 Januari
Kerja Karyawan PT. Bitratex Industries 2014
Semarang.http://eprints.undip.ac.id/264 Rini, Jacinta. (2002). Stres Kerja.
98/2/ Jurnal.pdf, diperoleh tanggal 20 http://teorionline.files.wordpress.com/20
januari 2014 12/03/ stres-kerja.pdf, diperoleh 17
Muis, Tamsil dan Setyaningsih, Dewi. Januari 2014
(2009). Pengaruh Penerapan Kombinasi Riwikdikdo, Handoko. (2009). Statistik
Musik Klasik Dan Latihan Relaksasi untuk Penelitian Kesehatan Dengan

Pengaruh terapi benson terhadap penurunan tingkat stres kerja....(I.Novitasari, 2014) | 11


Aplikasi Prorgam R dan SPSS. Sugiono. (2013). Statistik Untuk Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Rihama Bandung: Alfabeta
Sagala. (2009). Pengaruh Terapi Relaksasi Sugiyono. (2013). Cara mudah menyusun :
untuk Menurunkan Stres kerja pada Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung :
karyawan di PT. Madubara Yogyakarta. Alfabeta
http://www.google.com/url?sa=t Suwarno. (2007). Kesehatan Kerja.
&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 http://www.digilib.stikesmuhgombong.a
&cad=rja&ved=0CCYQFjAA&url=http c.id/ files/disk1/4/jtstikesmuhgo-gdl-
%3A%2F%2Fjournal.uad.ac.id%2Finde sarwono-177-1-kesehata-a.pdf,
x.php%2FEMPATHY%2Farticle%2Fdo diperoleh 20 Januari 2014
wnload%2F1542%2F880&ei=SKuZUu Tajuddin, Istiana. (2011). Pelatihan
HcDYKJrQeyiICADw&usg=AFQjCNG Relaksasi Autogenik Untuk Menurunkan
8D8Cd2auP9zB- Tingkat Stres pada Penderita
fvMFIzli1lUQTQ&bvm=bv.57155469,d Hipertensi.
.bmk, diperoleh 29 Januari 2014 http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik penelitian_detail&sub=PenelitianDetail
Penulisan Riset Keperawatan. &act=view&typ=html&buku_id=51796
Yogyakarta : Graha Ilmu &obyek_id=4, diperoleh tanggal 4
Setiawan, Ari., & Saryono. (2011). Januari 2014
Metodologi penelitian kebidanan DIII, Umarkh. (2011). Seminar Sehari “Case
DIV, SI, dan S2. Yogyakarta : Nuha Management Dalam Pelayanan
Medika Kesehatan Jiwa”.
Setyioadi & Kushariyadi. (2011). Terapi http://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?
Modalitas Keperawatan pada Klien name=News&file=article&sid =1239
Psikogeriatik. Jakarta : Salemba Medika diperoleh tanggal 14 Januari 2014
Sinulingga, Andi. (2009). Hubungan Stres Widanti, Hafni. (2010). Analisis Hubungan
kerja Dengan kinerja Karyawan Bagian Antara Stres Kerja Dengan Kepuasan
Departemen Produksi PT. Lasallefood Kerja Karyawan Berdasarkan
Indonesia, Depok. Gender.http://eprints.undip.ac.id/22995/
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/hand 1/
le/123456789/11253/H09afs.pdf, SKRIPSI_STRES_KERJA_VS_KEPU
diperoleh tanggal 19 Desember 2013 ASAN_KERJA.pdf, diperoleh tanggal
Siswanto. (2007). Kesehatan Mental : 19 Desember 2013
Konsep, Cakupan dan Perkembangan. Wong, L, Donna. (2009). Buku Ajar
Yogyakarta : ANDI Pedriatik Volume 1. Buku Kedokteran :
Standhope, Marcia & Lancaster, Jeannete. EGC
(2004). Community & Health Nursing Yosep, Iyus. (2007). Keperawatan Jiwa.
Sixth Edition. Missouri : Mosby Bandung : PT. Refika Aditama

12 | Jurnal Ilmu keperawatan dan Kebidanan (JIKK Vol...)

Anda mungkin juga menyukai