PENDAHULUAN
merupakan sumber bagi kebudayaan nasional Indonesia. Untuk itu kebudayaan daerah
(sastra daerah) perlu dilestarikan agar tidak punah dan tersisih keberadaannya.
Kebudayaan daerah termasuk sastra daerah perlu diperhatikan oleh seluruh masyarakat
yang mempunyai nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini dijelaskan dalam UUD 1945, Pasal 32
nilai budayanya”, dan Pasal 32 ayat 2 “Negara menghormati dan memelihara bahasa
Sumatera Selatan memiliki khasanah sastra yang beragam, baik sastra modern
maupun sastra lama, baik sastra tulisan maupun sastra lisan, baik sastra Indonesia
maupun sastra daerah (Hanafiah, 2006:59). Sebagai sebuah daerah yang memiliki
Berbagai sastra daerah mempunyai fungsi dan amanat yang menarik yang perlu
diketahui dan dipelajari sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan. “Sastra
daerah adalah sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa daerah” (Sardjono, 2005:2),
“Sastra daerah adalah sastra yang menggunakan media dan mencerminkan budaya
1
adalah sastra yang memakai bahasa daerah sebagai medium ekspresinya”. Berdasarkan
pengertian sastra daerah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sastra daerah adalah
sastra yang lahir dari masyarakat yang ditulis dalam bahasa daerah dan mencerminkan
budaya daerah.
Salah satu bentuk kebudayaan Indonesia yang tertua adalah guritan. Guritan
adalah seni prosa lirik berbentuk cerita panjang yang ditembangkan (Http.//
pupuh atau tembang, yang dibatasi oleh, antara lain, banyaknya baris dalam suatu bait,
jumlah suku kata dalam setiap baris dan bunyi vokal akhir dalam setiap baris (Sudiarga,
2000:1). Berdasarkan pengertian guritan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guritan
adalah seni prosa lirik yang ditembangkan, dibatasi oleh banyaknya baris dalam suatu
bait, jumlah suku kata dalam setiap baris dan bunyi vokal akhir dalam setiap baris.
Guritan banyak mengandung falsafah dan sejarah, yang dikemas dalam bentuk
sastra. Guritan memiliki fungsi dan amanat yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat, tetapi sekarang guritan hampir punah dalam masyarakat. Sastra daerah ini
2
hanya dapat dituturkan oleh generasi tua, sedangkan generasi muda pada umumnya
kurang berminat terhadap sastra lisan guritan ini, generasi muda kini kebanyakan tidak
khawatir akan diberi label kampungan jika banyak mempelajari sesuatu yang bernuansa
tradisional. Padahal mempelajari sastra daerah atau semua yang bernilai tradisional
digunakan masyarakat sejak dahulu. Guritan biasanya digunakan pada saat salah satu
masyarakat mendapat musibah, waktu panen padi, panen kopi, saat bulan purnama,
acara pernikahan, atau sebagai alat muda-mudi menyampaikan isi hatinya, tetapi
sekarang guritan sudah jarang ditembangkan dalam acara panen padi, panen kopi dan
saat bulan purnama. Dengan demikian, kita sebagai generasi penerus perlu melestarikan
guritan yang merupakan salah satu sastra daerah. Apabila guritan di daerah ini sudah
jarang digunakan, maka lama kelamaan daerah tersebut akan kehilangan salah satu
sastra daerah.
analisis fungsi dan amanat dalam Guritan Jagad Besemah, untuk meningkatkan
Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Di samping itu
penulis berasal dari Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam.
Adapun alasan penulis memilih Guritan Jagad Besemah, untuk melestarikan dan
meningkatkan kembali fungsi dan amanat yang terkandung di dalam guritan, khususnya
3
Selama ini penulis memperhatikan keberadaan Guritan Jagad Besemah,
Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, agak tersisih
keberadaannya, padahal Guritan Jagad Besemah merupakan bagian dari adat istiadat
dan warisan yang berharga, siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan daerah selain
kita sebagai penerusnya. Hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu usaha
Besemah sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sastra Indonesia.
1.2 Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah fungsi dan amanat dalam
Guritan Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota
Pagaralam?”.
Guritan Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota
Pagaralam.
4
2) Bagi pembaca sastra, untuk memperkaya pengetahuan tentang guritan Jagad
Pagaralam.
3) Bagi penulis, untuk mengetahui fungsi dan amanat serta melestarikan guritan
Pagaralam.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Tinjauan Pustaka
Menurut Semi, (1993:14) “Analisis adalah Penelaahan atau penilaian serta pemahaman
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan analisis adalah menyelidiki, menelaah, serta
mengandung falsafah dan sejarah, yang dikemas dalam bentuk sastra. Guritan pernah
populer saat panen, atau kala kenduri pernikahan atau ketika purnama menerangi Jagad
Besemah pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20 (Media Sakti, 2008:24). Ada
yang berupa ajaran moral, nasihat, adat, perjuangan, kepahlawanan, dan kisah kerajaan
masa silam berbeda dengan guritan berbahasa Indonesia yang dimodifikasi. Ceritanya
pun panjang sehingga menghabiskan waktu dari usai magrib sampai lewat tengah
malam.
6
Dulu pertunjukkan dilakukan penggurit sembari duduk bersila, dengan tangan
berlipat diatas sambang alat dari bambu kering berdiameter sembilan sentimeter
sepanjang dua jengkal. Alat yang dilubangi persis di depan mulut penggurit agar
suaranya bisa bergaung. Bagai seni suara murni, penggurit mengolah suaranya demi
atau kecut, laku fisik dan ekspresi wajah penggurit datar saja.
Modal penggurit adalah napas panjang dan kelancaran bertutur. Warna suaranya
mantra, senandung, dan gumam. Teramat penting adalah teknik mengatur suara dan
napas dalam melantunkan bait-bait cerita yang panjang. Bayangkan jika setiap bait bisa
terdiri dari 10 hingga 20 baris, sedangkan setiap baris terdiri dari 3 hingga 6 kata. Jika
kira-kira napas tidak sampai, maka bait tersebut diakhiri dengan ucapan “ai” seperti titik
atau koma dalam tulisan. Tetapi kata “ai” itu tidak diucapkan saat napas tersenggal-
senggal. Penggurit ulung memakainya kala napas hanya cukup untuk satu baris lagi itu
memajemukan bahkan juga bagi komunitas Besemah masa kini karena logat dan
semantiknya datang dari ruang dan waktu yang jauh dari masa lalu ( Media Sakti
2008:24).
Guritan mempunyai fungsi yang beraneka ragam. Guritan biasanya digunakan pada
7
1) Acara pernikahan
agama Islam. Acara inti akad nikah dilangsungkan lebih dahulu yang dihadiri oleh petua
adat dan kerabat dekat selanjutnya diikuti dengan acara resepsi yang dihadiri oleh para
undangan yang terdiri dari orang-orang yang menghadiri acara akad nikah, tetangga,
karib kerabat baik yang jauh maupun yang dekat. Kerabat dekat dan kerabat jauh ini
biasa disebut dengan Meraje atau Anak Belai. Sehingga tercipta suatu keramaian yang
menimbulkan hiruk pikuk dengan suasana gembira. Acara resepsi ini biasanya diatur
oleh suatu kepanitiaan yang ditunjuk oleh ahli rumah yang melaksanakan resepsi.
Sebelum acara resmi resepsi dimulai, sambil menunggu undangan datang dan
Acara duka cita ini yang paling mendalam pada saat mendapat musibah
kematian. Di masyarakat Besemah jika salah satu anggota keluarga meninggal dunia,
selanjutnya bersama-sama dengan ahli musibah memberi tahu tetangga jauh, karib
kerabat dan handai tauladan, kesemuanya diharapkan untuk hadir pada saat pemakaman.
surat yasin untuk jenazah. Setelah semua karib dan handai tauladan datang pada
8
Setelah jenazah dikuburkan, selama tiga malam berturut-turut diadakan
pembacaan Surat Yasin, tahlil dan berdoa bersama-sama. Selesai acara inilah guritan
Acara muda-mudi biasanya dilaksanakan pada saat acara malam sebelum resepsi
pernikahan tetapi ada juga yang dilaksanakan setelah acara resepsi pernikahan. Muda-
mudi diundang untuk datang ke rumah orang yang bersedekah, laki-laki mengunakan
berfungsi sebagai hiburan, ajang saling kenal mengenal antara laki-laki dan perempuan,
4) Acara-acara Kebesaran
jabatan dalam pemerintahan dilingkungan Kota Pagaralam pada saat ini biasanya disela-
sela acara resmi ditembangkan Guritan. Hal ini sesuai dengan program pemerintah
Kota Pagaralam untuk menimbulkan kembali minat generasi muda terhadap sastra lisan
di daerah ini yang sudah mulai punah. al ini juga dilakukan untuk mendukung program
Pemerintah Kota Pagaralam yang ingin menjadikan Pagaralam sebagai Kota Agrowisata
dan Agrobisnis.
9
1) Bagi pasangan pengantin
pasangan pengantin untuk mengarungi bahtera rumah tangga juga berisikan doa-doa
keimanan.
3) Bagi Muda-mudi
pegangan dalam menempuh kehidupan yang penuh rona dan dinamika (Budiman,
2008:1).
Guritan yang ditembangkan berisikan sindiran yang baik dan kritikan kepada
dengan penulisan serta dijadikan acuan pada skripsi ini. Penelitian yang membahas
tentang guritan sudah pernah diteliti oleh Temasiah mahasiswa Fakultas Keguruan dan
“Ajaran Moral ‘Guritan’ di daerah Besemah”. Temasiah meneliti mengenai ajaran moral
yang terdapat dalam guritan jagad besemah, sedangkan penelitian yang penulis lakukan
10
adalah dengan judul “Analisis Fungsi dan Amanat dalam Guritan Jagad Besemah,
Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam”. ari kedua
11
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3. Prosedur penelitian
Penelitian ini berjudul “Analisis Fungsi dan Amanat dalam Guritan Jagad
Menurut Semi, (1993:14) “Analisis adalah Penelaahan atau penilaian serta pemahaman
sebuah karya sastra seseorang”. “Guritan adalah seni prosa lirik berbentuk cerita
adalah jabatan (pekerjaan) yang dilakukan” (Depdiknas, 1995: 281). “Amanat adalah
maksud yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak
“Metode penelitian adalah cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu
memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan
menyampaikan laporan secara terperinci dan berdasarkan fakta yang ada. Data yang
12
3.3 Sumber Data
3. Pendidikan informan bukan pendidikan yang terlalu tinggi, ataupun buta huruf,
Dengan penetapan beberapa kriteria ini diharapkan data dapat diperoleh dengan
Tabel 1
Identitas Informan
13
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural.
“Pendekatan struktural adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi dasar bahwa karya
sastra sebagai karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai suatu
sosok yang berdiri sendiri terlepas dari hal-hal yang berada di luar dirinya” (Semi,
mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan amanat dalam Guritan Jagad Besemah,
1) Teknik Observasi
“Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti”
kegiatan pengamatan, perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera”.
Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah situasi secara langsung daerah yang
menjadi objek penelitian dan mencari keterangan mengenai penutur guritan Jagad
Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, sebagai
2) Teknik Wawancara
“Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan
14
(seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah)” (Keraf, 1994:161).
Wawancara dalam penelitian ini, penulis akan bertanya langsung kepada 5 informan
atau penutur guritan dalam sastra daerah Jagad Besemah, Kelurahan Wagar Wangi,
Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi
adalah bahasa daerah Dempo Utara dan bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan kepada
bentuk instrumen, dengan harapan dapat mengumpulkan data sesuai dengan yang
3) Teknik Rekaman
(suara untuk diterakan dalam piringan hitam)” (Depdiknas, 1995:828). Dalam penelitian
ini rekaman dilakukan pada saat informan menuturkan guritan dalam sastra daerah
Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam.
Rekaman dalam penelitian ini menggunakan Handycame kepada penutur asli bahasa
analisis karya. Menurut Keraf (Dalam Ermalita, 2004:135) “Analisis karya adalah
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
15
1. Melalukan perekaman pada saat informan menuturkan guritan dalam sastra
Indonesia,
6. Membuat Kesimpulan.
BAB IV
16
4.1 Hasil Penelitian
Dari data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan rekaman maka
ditemukan empat fungsi guritan yaitu (1) guritan yang berfungsi pada saat acara
pernikahan terdapat dua guritan, (2) guritan yang berfungsi pada saat acara duka cita
terdapat satu guritan, (3) guritan yang berfungsi pada saat acara muda-mudi terdapat
empat guritan, dan (4) guritan yang berfungsi pada saat acara kebesaran terdapat tiga
guritan.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Observasi
Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung daerah yang menjadi
objek penelitian dengan tujuan mencari informasi tentang Guritan Jagad Besemah
Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Penulis mengamati
secara langsung informan yang telah dipilih untuk dijadikan sampel peneliti yaitu
Keterangan Informan
Sumber Data
5. Agama : Islam
17
6. Pekerjaan : Seniman Seni Budaya Besemah
7. Umur : 56 Tahun
Untuk lebih jelasnya observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap Guritan
Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan dempo Utara, Kota Pagaralam
Format Observasi
Hasil Observasi
No Materi Observasi Keterangan
A B C D
Persiapan yang dilakukan sebelum melantunkan
1. Guritan.
Bahasa yang digunakan dalam melantunkan
2. Guritan.
Cara melantunkan Guritan di atas pentas.
3. Pada saat pentas menggunakan teks.
4. Pada saat pentas tidak menggunakan teks.
5. Keserasian dalam melantunkan Guritan.
6. Pakaian dan aksesoris yang digunakan pelantun
7. saat pentas.
Ekspresi pelantun saat pentas membawakan
8. Guritan.
Keterangan:
A: Amat Baik
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang
4.2.2 Wawancara
18
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertulis yang telah
disiapkan dalam bentuk instrumen sebanyak 10 soal dalam bentuk essai. Informan
diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas. Deskripsi data
Sumber Data 1
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Umur : 58 Tahun
Pertanyaan 1
Jawab
Guritan sudah lama digunakan di Kelurahan Pagar wangi tetapi tidak tahu kalau
ditempat lain. Guritan ini sudah lama tidak digunakan lagi oleh muda-mudi, tetapi
Pertanyaan 2
Jawab
Pertanyaan 3
19
Bisakah saudara membuat atau menuliskan Guritan?
Jawab
Tidak bisa tetapi kalau mendengarnya sering. Kalau saya tidak mengerti
membuatnya.
Pertanyaan 4
Jawab
Pertanyaan 5
Jawab
Pertanyaan 6
Jawab
Pertanyaan 7
Jawab
Pertanyaan 8
Jawab
20
Untuk menggali sejarah zaman dahulu.
Pertanyaan 9
Guritan?
Jawab
Pertanyaan 10
Jawab
Sumber Data 2
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Petani
7. Umur : 90 Tahun
Pertanyaan 1
Jawab
21
Menurut masa ke masa dan umur saya sudah panjang zaman dahulu guritan sudah
ada.
Pertanyaan 2
Jawab
Pertanyaan 3
Jawab
Pertanyaan 4
Jawab
Pertanyaan 5
Jawab
Sangat bermanfaat untuk menarik masyarakat ke jalan yang benar dari jalan yang
salah.
Pertanyaan 6
Jawab
Pertanyaan 7
22
Siapa saja yang dapat melantunkan Guritan?
Jawab
Pertanyaan 8
Jawab
Seni budaya Besemah ini banyak mengandung isi untuk mengajak ke jalan yang
benar.
Pertanyaan 9
Guritan?
Jawab
Pertanyaan 10
Jawab
Sumber Data 3
1. Nama : Nelva
5. Agama : Islam
23
7. Umur : 33 Tahun
Pertanyaan 1
Jawab
Sejak zaman dahulu guritan sudah ada, kemungkinan saya belum lahir sudah ada.
Pertanyaan 2
Jawab
Pertanyaan 3
Jawab
Bisa, sedikit-sedikit.
Pertanyaan 4
Jawab
Pertanyaan 5
Jawab
Pertanyaan 6
Jawab
24
Masih sering di acara-acara pernikahan.
Pertanyaan 7
Jawab
Pertanyaan 8
Jawab
Zaman dahulu hiburan belum ada, lain dengan sekarang sudah ada orgen.
Pertanyaan 9
Guritan?
Jawab
Pertanyaan 10
Jawab
Ada, sudah digalakkan pada saat acara muda-mudi dan acara pemerintahan kota
Pagaralam.
Sumber Data 4
1. Nama : Irsama
25
4. Tempat tanggal Lahir : Pagar Wangi
5. Agama : Islam
7. Umur : 54 Tahun
Pertanyaan 1
Jawab
Pertanyaan 2
Jawab
Pertanyaan 3
Jawab
Pertanyaan 4
Jawab
Pertanyaan 5
Jawab
26
Pertanyaan 6
Jawab
Pertanyaan 7
Jawab
Pertanyaan 8
Jawab
zaman dahulu belum ada hiburan lalu ada guritan untuk menambahi hiburan.
Pertanyaan 9
Guritan?
Jawab
Pertanyaan 10
Jawab
Ada, sudah ada usaha pemerintah salah satunya ada sastrawan guritan yang telah
4.3 Rekaman
27
Rekaman berdasarkan instrumen yang telah disusun dengan menggunakan alat
perekaman berupa handycame untuk merekam guritan. Pada kecepatan itu pelantun
tersebut sebagai salah satu bentuk kesenian daerah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan
Dempo Utara, Kota Pagaralam. Untuk memperoleh data rekaman kepada tiga orang
sebagai sampel yaitu Arman Idris, Cik Mamat, H. Abdul Ghoni dengan memberikan
GURITAN 1
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunnan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Cerite seni budaye sastra lame Cerita seni budaya sastra lama
Dide nak takut kurang sebase Tidak usah takut kurang bahasa
28
Ade nian mute lawangan Ada seseorang
Nerime syukur alhamdullilah di periode ini Nerima syukur alhamdulillah di periode ini
Ade pule dusen namenye Siti Rukiyah Ada pula dosen namanya Siti Rukiyah
Sape nian titu nerime syukur alhamdullilah Siapa itu nerima syukur alhamdullilah
Berprestasi di Provinsi ndik kali ini Berprestasi di Provinsi untuk kali ini
29
Itulah die bapak Houtman Itulah dia bapak Houtman
Ndik tejadi ndik kali ini Yang terjadi untuk kali ini
Bukan li pak Warino ahli pidato di PGRI Bukan oleh pak Warino ahli pidato d PGRI
Kalu dik bie usul melintang Kalau tidak halangan yang melintang
30
Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang
Kah njadi jeme kate jeme Untuk jadi seseorang kata orang
Mintak luhuskah ndik rimbak ini Mintak luruskan untuk kali ini
GURITAN 2
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
31
Iluk gale mangal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Ame nurut cerite nining kite Kalau menurut cerita nenek kita
Kebile pule dide kah sare Kapan pula tidak akan sengsara
32
Ame dik salah rikinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi
Bom umban ade selawi Bom jatuh ada dua puluh lima
Pasukan kite lah baik gale Pasukan kita sudah baik semua
Banyak mamak Belande kite lah sare Banyak Belanda kita sudah sengsara
Belande lah banyak ndik sare Belanda itu banyak yang sengsara
Mamak Jepang lah ngaling ambang Paman Jepang sudah pindah tempat
Suhang Jepang lah kene panggang Seorang Jepang sudah kena panggang
33
Sasaran sampai ke Tegue Wangi Sasaran sampai ke Tegur Wangi
Anye mpuk luk itu kate Tetapi walaupun seperti itu kata
Ame kah makan tinggali pegi Kalau mau makan ditinggalkan pergi
Renasin Ki Aji masih badah diuhang Renasin Ki Aji masih di tempat sendir
Sangkah bejuluk bejurit angit Karena mendapat gelar bau tidak sedap
Kebile pule kah dik angit Kapan pula tidak akan sedap
34
Bumi Besemah kah tambah gawat Bumi Besemah tambah gawat
Mamak Belande kah masuk Lahat Paman Belanda akan masuk Lahat
Ame mak ini lah ngancap Ndikat Kalau saat ini sudah dekat Ndikat
Laju luk diwe liwat Gumay Lalu seperti dewa lewat Gumay
Aus nga Lapae nak ditatai Haus dan lapar harus ditahan
Ame dide salah ringkinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi
Uha selawi dik hulih nasi Orang dua puluh lima tidak dapat nasi
Asak ade kayu ndik tumpai Kalau ada kayu yang dekat
Belande dik tau nyerang gacang Belanda tidak tahu menyerang cepat
Belande lah masuk di Karang Dale Belanda sudah masuk di Karang Dalo
Pasukan kite lah banyak gale njage Pasukan kita sudah banyak yang menjaga
Anye mbak itu muni kate Kalau seperti itu suara kata
35
Ya Allah Ya Tuhan Rubilizati Ya Allah Ya Tuhan Robiizati
Belande lah liwat di Rantau Unji Belanda sudah lewat di Rantau Unji
Banyak Pasukan ndik lah mati Banyak pasukan yang sudah mati
Belande lah liwat pule di Selangis Belanda sudah lewat pula di Selangis
Lalu bingung jeme Pagar Agung Lalu bingung orang Pagar Agung
GURITAN 3
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
36
Teungkap di guritan Terungkap di guritan
Ikan matik jangan dik ngambik Ikan mati jangan tidak mengambil
37
Mbak inilah tebah kerbai Seperti inilah kata ibu-ibu
GURITAN 4
Iva kite lah melapor nak belaki Iva kita sudah melapor mau bersuami
Lah tibe bejanji besatu ati Sudah tiba berjanji bersatu ati
Kire giade ye ringkih juge Mungkin masih ada yang lebih baik
38
Mirdiansyah nilah penuju ati Mirdiansyah inilah sesuai kehendak hati
Ai pikiran dide kah ngambang agi Pikiran tidak akan goyah lagi
GURITAN 5
39
Tinggal nangis Tinggal menangis
GURITAN 6
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Aku kah guritan base kite Saya akan guritan bahasa kita
Sandi jauh lah kinakan gunung dempo Dari jauh sudah terlihat gunung dempo
Mak inilah keagungan jeme Besemah Seperti inilah keagungan orang Besemah
Tentang Besemah atau kota Pagaralam Tentang Besemah atau kota Pagaralam
Kute kecik mate kah ribang Kota kecil mata akan bergembira
40
Tibe diulak gunung dempo Sampai diujung gunung dempo
Lah mepae sampi tebat Libae Sudah jauh sampai tebat Lebar
Ade pule ayik terjun luk disusun Ada pula air terjun seperti disusun
Anye mpuk mbak itu mak ini kate Tetapi walaupun seperti ini kata
Kamangan mamak lah ngajak negak Sekumpulan paman sudah mengajak berdiri
Kamangan ibung lah nyihangkah murung Sekumpulan ibu-ibu sudah memasak air
GURITAN 7
41
Mangkal guritan Awal guritan
Ade pemude ulas alap-pacak bepakai Ada pemuda berwajah ganteng pintar
Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Sehingga tergila-gila perempuan dan ibu
Pemude besumbar jurai iluk agung lame Pemuda berbicara keturununan kaya lama
Keluarge tename turunan raje lagi melie Keluarga ternama turunan raja dan mulia
Itulah pungkut raje kubangan Itulah merasa seseorang yang paling hebat
42
Kerne kurang pengalaman Karna kurang pengalaman
Jeme gerut ade nga die Orang hebat ada dengan dia
Jurai iluk ade nga die Keturunan baik ada pada dia
Calak melawan ulas alap pacak bepakai Pintar melawan wajah ganteng pintar
Alamat durhake nga Maha Kuase Alamat durhaka dengan Maha Kuasa
Jangan cugak nga bujang buntu Jangan terkejut dengan laki-laki miskin
Banyak ilmunye melie tingkah lakunye Banyak ilmunya mulia tingkah lakunya
Ibung dindak benantu buntu Ibu tidak mau mempunyai menantu miskin
Pilih tebu tepilih nga buku Pilih tebu terpilih dengan buku
Ame jurai ndak betuah Kalau keturunan mau yang lebih baik
GURITAN 8
43
Kaselikur dik mandak di due puluh Malam dua puluh satu tidak akan berhenti
Ame kah jaguk dik sambar elang Kalau gagah tidak akan disambar elang
Anak tengah anak lanang ambur-amburan Anak tengah anak lanang berhamburan
Ame betuah badan gi balik Kalau orang yang baik badan akan pulang
Amu kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan
Gi kecik pegilah empuk becengak-cengik Masih kecil tidak apa-apa berwajah kecil
Nanti kah besak gale betepun gale Nanti setelah besar akan senang
Lah besak kele besemangai gale Sudah besar nanti akan sukses semua
Lah kenyang empuk lum diketam Sudah kenyang walaupun belum panen
44
Lah galak ke mesjid Sudah mau ke mesjid
Beterime kasih nga ketue Yayasan Berterima kasih dengan ketua Yayasan
Dik tau niti jalan kemandian Tidak tahu meniti jalan untuk mandi
Mbak ini pikiran lah tenang Sekarang ini pikiran sudah tenang
Dide tepengaruh nga abang nguning Tidak terpengaruh dengan merah kuning
45
Lah mbatak surat palak Sudah membawa surat kepala
Ade pule ndik meletas pucuk ladung Ada pula yang meletas menetas diatas padi
Ame kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan
GURITAN 9
Ade nian nian lawangan idung mancung Ada seseorang hidung mancung
46
Keting tejulue luk ingkau Kaki panjang seperti enggar
Kumis ncerekaw luk tanduk kebau Kumis panjang seperti tanduk kerbau
Celakae dikit alip mbak kebau dik keruan Celaka dikit alif sebesar kerbau tidak tahu
Ade beghete bujang alap pacak bepakai Ada cowok ganteng pintar berpakaian
Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Hingga tegila-gila cewek dan ibu-ibu
Kebile ngomong pelapar muni guruh Ketika berbicara keras seperti petir
Kebile bejalan humah muni kah rubuh Ketika berjalan rumah seperti akan roboh
Ngambin mateahi ingge pukul sepuluh Membawa matahari hingga pukul sepuluh
endung nga bapang ndak dibunuh Ibu dan bapak mau di bunuh
Ungguk kah bekatak bawah sayak Melihat katak bawah batok kelapa
Ade sang putri cantik jelite Ada sang putri cantik jelita
47
Gumbak ikal mayang Rambut ikal
GURITAN 10
TEGALAU SUNTUK
(SUSAH DI ATUR)
Manusie dienjuk mate dienjuk telinge Manusi diberi mata diberi telinga
Ndik ngeruankah petunjuk ngga tande Untuk mengetahui petunjuk dan tanda
Mate ndik nginak bajian ghumah jeme Mata untuk melihat rumah orang
Bukanne ndik nganing celake ghumah jeme Bukannya untuk mendengar celaka orang
Dienjuk panjang die ndak pandak Diberi panjang dia mau pendek
Dienjuk pandak die ndak panjang Diberi pendek dia mau panjang
Kebile anjam die tetawe tepejam-pejam Ketika senang dia tertawa terpejam-pejam
48
Di tengah laman bekelakar bejam-jam Di tengah halaman berkelakar berjam-jam
Segale dik senuju kendak mudah merengak Segala tidak setuju kehendak marah
Tebahak-bahak Terbahak-bahak
GURITAN 3
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
49
Ade nian lawangan Ada seseorang
Ikan matik jangan dik ngambik Ikan mati jangan tidak mengambil
50
Ayik kehing sambang dikepit Air kering tempatnya di pegang
Guritan di atas biasa digunakan dalam acara pernikahan. Guritan ini berfungsi
sebagai hiburan. Amanat yang terkandung di dalamnya yaitu berisikan nasihat agar
orang tua yang akan menikahkan anaknya agar tidak perlu berpoya-poya tetapi
sederhana yang penting sakral dan tidak meninggalkan adat istiadat. Guritan ini juga
berisikan nasihat agar saling tolong menolong dalam acara pernikahan dan jangan
GURITAN 4
Iva kite lah melapor nak belaki Iva kita sudah melapor mau bersuami
Lah tibe bejanji besatu ati Sudah tiba berjanji bersatu ati
51
Mpuk gibanyak kumbang datang Walaupun banyak kumbang datang
Kire giade ye ringkih juge Mungkin masih ada yang lebih baik
Ai pikiran dide kah ngambang agi Pikiran tidak akan goyah lagi
Guritan diatas biasa digunakan pada saat acara penikahan. Guritan ini berfungsi
sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat bahwa
kita harus mencintai seseorang dengan ikhlas tanpa harus menilai dari kekurangan dan
kelebihannya, karena manusia tidak ada yang sempurna. Apabila sudah terikat dengan
4.4.2 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Duka Cita
GURITAN 5
52
Dusenye besak bukan maen Dosanya besar bukan maen
Guritan ini biasa digunakan pada saat acara duka cita. Guritan ini berfungsi
sebagai pelipur lara dan menghibur keluarga yang mendapat musibah. Amanat yang
terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat agar kita harus selalu sholat lima waktu
dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi segala larangan-Nya. Guritan ini juga
berisikan nasihat agar orang yang ditinggal jangan selalu meratapi kesedihannya tetapi
harus mendoakan orang meninggal tersebut agar diringankan dan dilapangkan jalannya .
GURITAN 7
Ade pemude ulas alap-pacak bepakai Ada pemuda berwajah ganteng pintar
53
Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Sehingga tergila-gila perempuan dan ibu
Pemude besumbar jurai iluk agung lame Pemuda berbicara keturununan kaya lama
Keluarge tename turunan raje lagi melie Keluarga ternama turunan raja dan mulia
Itulah pungkut raje kubangan Itulah merasa seseorang yang paling hebat
54
Jeme gerut ade nga die Orang hebat ada dengan dia
Jurai iluk ade nga die Keturunan baik ada pada dia
Calak melawan ulas alap pacak bepakai Pintar melawan wajah ganteng pintar
Alamat durhake nga Maha Kuase Alamat durhaka dengan Maha Kuasa
Jangan cugak nga bujang buntu Jangan terkejut dengan laki-laki miskin
Banyak ilmunye melie tingkah lakunye Banyak ilmunya mulia tingkah lakunya
Ibung dindak benantu buntu Ibu tidak mau mempunyai menantu miskin
Pilih tebu tepilih nga buku Pilih tebu terpilih dengan buku
Ame jurai ndak betuah Kalau keturunan mau yang lebih baik
Guritan di atas biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini
berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat
agar para pemuda sadar dari kesombongannya dan menjadi pemuda yang taqwa dan
guritan ini juga berisikan nasihat agar orang tua dalam memilih menantu jangan hanya
GURITAN 8
55
AMU KUNDU GABUS MASIH KAH TIMBUL
Kaselikur dik mandak di due puluh Malam dua puluh satu tidak akan berhenti
Ame kah jaguk dik sambar elang Kalau gagah tidak akan disambar elang
Anak tengah anak lanang ambur-amburan Anak tengah anak lanang berhamburan
Ame betuah badan gi balik Kalau orang yang baik badan akan pulang
Amu kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan
Gi kecik pegilah empuk becengak-cengik Masih kecil tidak apa-apa berwajah kecil
Nanti kah besak gale betepun gale Nanti setelah besar akan senang
Lah besak kele besemangai gale Sudah besar nanti akan sukses semua
Lah kenyang empuk lum diketam Sudah kenyang walaupun belum panen
56
Engkas buntu lah bepembantu Setelah miskin sudah punya pembantu
Beterime kasih nga ketue Yayasan Berterima kasih dengan ketua Yayasan
Dik tau niti jalan kemandian Tidak tahu meniti jalan untuk mandi
Mbak ini pikiran lah tenang Sekarang ini pikiran sudah tenang
Dide tepengaruh nga abang nguning Tidak terpengaruh dengan merah kuning
57
Dide ndak ghegak Tidak usah ragu
Ade pule ndik meletas pucuk ladung Ada pula yang meletas menetas diatas padi
Ame kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan
Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini
berfungsi sebagai hiburan. Amanat dalam guritan ini yaitu berisikan nasihat agar kita
sabar dalam menghadapi ujian hidup karena sesudah kesulitan dan penderitaan pasti
GURITAN 9
58
Die njirikah Amerika Dia menceritakan Amerika
Ade nian nian lawangan idung mancung Ada seseorang hidung mancung
Kumis ncerekaw luk tanduk kebau Kumis panjang seperti tanduk kerbau
Celakae dikit alip mbak kebau dik keruan Celaka dikit alif sebesar kerbau tidak tahu
Ade beghete bujang alap pacak bepakai Ada cowok ganteng pintar berpakaian
Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Hingga tegila-gila cewek dan ibu-ibu
Kebile ngomong pelapar muni guruh Ketika berbicara keras seperti petir
Kebile bejalan humah muni kah rubuh Ketika berjalan rumah seperti akan roboh
Ngambin mateahi ingge pukul sepuluh Membawa matahari hingga pukul sepuluh
endung nga bapang ndak dibunuh Ibu dan bapak mau di bunuh
59
Ade pule beghete Ada pula seseorang
Ungguk kah bekatak bawah sayak Melihat katak bawah batok kelapa
Ade sang putri cantik jelite Ada sang putri cantik jelita
Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini
berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat
agar pemuda-pemudi mengubah sifat dan sikapnya menjadi orang yang lebih baik lagi
GURITAN 10
TEGALAU SUNTUK
(SUSAH DI ATUR)
60
Di segale zaman Di segala zaman
Manusie dienjuk mate dienjuk telinge Manusi diberi mata diberi telinga
Ndik ngeruankah petunjuk ngga tande Untuk mengetahui petunjuk dan tanda
Mate ndik nginak bajian ghumah jeme Mata untuk melihat rumah orang
Bukanne ndik nganing celake ghumah jeme Bukannya untuk mendengar celaka orang
Dienjuk panjang die ndak pandak Diberi panjang dia mau pendek
Dienjuk pandak die ndak panjang Diberi pendek dia mau panjang
Kebile anjam die tetawe tepejam-pejam Ketika senang dia tertawa terpejam-pejam
Segale dik senuju kendak mudah merengak Segala tidak setuju kehendak marah
Tebahak-bahak Terbahak-bahak
Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini
berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu agar manusia
berakhlak baik dan jangan selalu memaksakan kehendak kepada orang lain.
61
4.4.4 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Kebesaran
GURITAN 1
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunnan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Cerite seni budaye sastra lame Cerita seni budaya sastra lama
Dide nak takut kurang sebase Tidak usah takut kurang bahasa
Nerime syukur alhamdullilah di periode ini Nerima syukur alhamdulillah di periode ini
Ade pule dusen namenye Siti Rukiyah Ada pula dosen namanya Siti Rukiyah
62
Sape nian titu nerime syukur alhamdullilah Siapa itu nerima syukur alhamdullilah
Berprestasi di Provinsi ndik kali ini Berprestasi di Provinsi untuk kali ini
Ndik tejadi ndik kali ini Yang terjadi untuk kali ini
Bukan li pak Warino ahli pidato di PGRI Bukan oleh pak Warino ahli pidato d PGRI
Kalu dik bie usul melintang Kalau tidak halangan yang melintang
63
Abis ahi beganti bulan Habis hari beganti bulan
Kah njadi jeme kate jeme Untuk jadi seseorang kata orang
64
Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan
Mintak luhuskah ndik rimbak ini Mintak luruskan untuk kali ini
Guritan diatas dapat ditampilkan pada saat acara wisuda, yang berfungsi sebagai
hiburan. Amanat yang terkandung di dalamnya yaitu untuk memberi masukan dan
GURITAN 2
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Ame nurut cerite nining kite Kalau menurut cerita nenek kita
65
Kebile pule dide kah sare Kapan pula tidak akan sengsara
Ame dik salah rikinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi
Bom umban ade selawi Bom jatuh ada dua puluh lima
66
Kene sasaran peluru nyasar Kena sasaran peluru nyasar
Pasukan kite lah baik gale Pasukan kita sudah baik semua
Banyak mamak Belande kite lah sare Banyak Belanda kita sudah sengsara
Belande lah banyak ndik sare Belanda itu banyak yang sengsara
Mamak Jepang lah ngaling ambang Paman Jepang sudah pindah tempat
Suhang Jepang lah kene panggang Seorang Jepang sudah kena panggang
67
Luk jagok niti kemuhu Seperti jagok melewati jemuran
Anye mpuk luk itu kate Tetapi walaupun seperti itu kata
Ame kah makan tinggali pegi Kalau mau makan ditinggalkan pergi
Renasin Ki Aji masih badah diuhang Renasin Ki Aji masih di tempat sendir
Sangkah bejuluk bejurit angit Karena mendapat gelar bau tidak sedap
Kebile pule kah dik angit Kapan pula tidak akan sedap
Mamak Belande kah masuk Lahat Paman Belanda akan masuk Lahat
Ame mak ini lah ngancap Ndikat Kalau saat ini sudah dekat Ndikat
Laju luk diwe liwat Gumay Lalu seperti dewa lewat Gumay
Aus nga Lapae nak ditatai Haus dan lapar harus ditahan
Ame dide salah ringkinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi
Uha selawi dik hulih nasi Orang dua puluh lima tidak dapat nasi
68
Ame tehingat dang di jalan Kalau teringat sedang di jalan
Asak ade kayu ndik tumpai Kalau ada kayu yang dekat
Belande dik tau nyerang gacang Belanda tidak tahu menyerang cepat
Belande lah masuk di Karang Dale Belanda sudah masuk di Karang Dalo
Pasukan kite lah banyak gale njage Pasukan kita sudah banyak yang menjaga
Anye mbak itu muni kate Kalau seperti itu suara kata
Belande lah liwat di Rantau Unji Belanda sudah lewat di Rantau Unji
Banyak Pasukan ndik lah mati Banyak pasukan yang sudah mati
Belande lah liwat pule di Selangis Belanda sudah lewat pula di Selangis
69
Lalu bingung jeme Pagar Agung Lalu bingung orang Pagar Agung
Pemerintahan kota Pagaralam. Guritan ini berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang
terkandung di dalam guritan ini adalah berisikan nasihat untuk menambah semangat
pernah melupakan sejarah perjuangan yang ada di kota Pagaralam. Guritan tersebut juga
sehingga adanya harapan hal tersebut masih dapat dilakukan pada saat ini dan masa
mendatang.
GURITAN 6
Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan
Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan
Aku kah guritan base kite Saya akan guritan bahasa kita
70
Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan
Sandi jauh lah kinakan gunung dempo Dari jauh sudah terlihat gunung dempo
Mak inilah keagungan jeme Besemah Seperti inilah keagungan orang Besemah
Tentang Besemah atau kota Pagaralam Tentang Besemah atau kota Pagaralam
Kute kecik mate kah ribang Kota kecil mata akan bergembira
Lah mepae sampi tebat Libae Sudah jauh sampai tebat Lebar
Ade pule ayik terjun luk disusun Ada pula air terjun seperti disusun
71
Anye mpuk mbak itu mak ini kate Tetapi walaupun seperti ini kata
Kamangan mamak lah ngajak negak Sekumpulan paman sudah mengajak berdiri
Kamangan ibung lah nyihangkah murung Sekumpulan ibu-ibu sudah memasak air
kota Pagaralam. Guritan ini berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung
didalamnya yaitu berisikan nasihat agar kita selalu menjaga dan melestarikan
kebudayaan daerah yang telah di berikan oleh Yang Maha Kuasa agar tidak diambil oleh
Negara lain karena kebudayan daerah ini merupakan adat istiadat dan aset bagi Kota
Pagaralam. Dengan adanya kekayaan budaya ini dapat menambah pendapatan daerah
72
BAB V
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, rekaman, dan analisis data, maka dapat
1. Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota
Pagaralam mempunyai fungsi yang beraneka ragam yaitu (1) guritan yang
berfungsi pada saat acara penikahan terdapat dua guritan, (2) guritan yang
berfungsi pada saat acara duka cita terdapat satu guritan, (3) guritan yang
berfungsi pada saat acara muda-mudi terdapat empat guritan, dan (4) guritan
2. Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota
Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam yaitu
sebagai berikut.
1. Pada saat ini Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan
73
Pemerintah Kota Pagaralam sekarang sudah mengembangkan dan melestarikan
Kota Pagaralam digunakan oleh masyarakat setempat baik secara lisan maupun
tulisan.
5.2 Saran
Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam sebagai berikut:
1. Guritan yang ada di Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota
keberadaannya.
2. Para pemangku adat, pemerintah, dan muda-mudi harus ikut berperan aktif, dan
74
DAFTAR PUSTAKA
Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia. Ilmu Gosip. Dongeng dan Lain-lain.
Jakarta: PT Pustaka Utama Garfiti.
Depdiknas. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Ermalita. 2004. Citra Tokoh Wanita dalam Kumpulan Cerpen “Sumi dan Gambarnya”
Karya Ratna Indraswari Ibrahim. Palembang. Univ. PGRI (Skripsi, Belum
Diterbitkan).
Hanafiah, Djohan, dkk. 2006. Direktori Kesenian Sumatera Selatan. Palembang: Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
Mahmud, Kusman. 1991. Sastra Indonesia dan Daerah Sejumlah Masalah. Bandung:
Angkasa.
Media Sakti Baceghan Kite Nian. 2008. Guritan. Edisi 1 Bulan Juni-Juli. Palembang.
75
Muslim. 2008. Sastra Daerah. Palembang: Univ. PGRI (Bahan Ajar, Belum
Diterbitkan).
Stenhar, Budiman. 2008. Guritan Jagad Besemah Versi Pesantren Darul Muttaqien
Tanjung Menang Pagaralam. Pagaralam.
Sudiarga, I Made, dkk. 2000. Nilai Budaya dalam Geguritan Sudhamala. Jakarta:
Depdiknas.
Sudjana, Nana. 2005. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.
76
77