Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesusastraan itu merupakan bagian dari kebudayaan. Kesusastraan daerah

merupakan sumber bagi kebudayaan nasional Indonesia. Untuk itu kebudayaan daerah

(sastra daerah) perlu dilestarikan agar tidak punah dan tersisih keberadaannya.

Kebudayaan daerah termasuk sastra daerah perlu diperhatikan oleh seluruh masyarakat

Indonesia. Pemerintah juga harus memperhatikan dan memajukan kebudayaan daerah

yang mempunyai nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini dijelaskan dalam UUD 1945, Pasal 32

ayat 1 “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia

dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-

nilai budayanya”, dan Pasal 32 ayat 2 “Negara menghormati dan memelihara bahasa

daerah sebagai kekayaan budaya nasional”.

Sumatera Selatan memiliki khasanah sastra yang beragam, baik sastra modern

maupun sastra lama, baik sastra tulisan maupun sastra lisan, baik sastra Indonesia

maupun sastra daerah (Hanafiah, 2006:59). Sebagai sebuah daerah yang memiliki

banyak sub-kultural, Sumatera Selatan menyimpan kekayaan khasanah sastra yang

menyangkut isi maupun bentuk sastranya.

Berbagai sastra daerah mempunyai fungsi dan amanat yang menarik yang perlu

diketahui dan dipelajari sebagai penambah wawasan dan ilmu pengetahuan. “Sastra

daerah adalah sastra yang aslinya ditulis dalam bahasa daerah” (Sardjono, 2005:2),

“Sastra daerah adalah sastra yang menggunakan media dan mencerminkan budaya

daerah” (Muslim, 2008:1). Sedangkan Menurut Mahmud, (1991:51) “Sastra daerah

1
adalah sastra yang memakai bahasa daerah sebagai medium ekspresinya”. Berdasarkan

pengertian sastra daerah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sastra daerah adalah

sastra yang lahir dari masyarakat yang ditulis dalam bahasa daerah dan mencerminkan

budaya daerah.

Danandjaya, (1991:13-40) menjelaskan,

Dalam rangka mencari identitas bangsa maupun suku-suku

bangsa yang ada di Indonesia, pada beberapa tahun terakhir ini,

di pusat maupun di daerah telah timbul kegairahan untuk

mengumpulkan kebudayaan daerah Indonesia. Kegiatan-

kegiatan yang mencangkup pengumpulan kebudayaan itu luas

sekali, karena mencangkup pengumpulan bentuk-bentuk

kebudayaan dari semua suku bangsa yang ada di Indonesia.

Salah satu bentuk kebudayaan Indonesia yang tertua adalah guritan. Guritan

adalah seni prosa lirik berbentuk cerita panjang yang ditembangkan (Http.//

Hardiyansyah-ahmad.blogspot.com). Guritan adalah gubahan cerita yang menggunakan

pupuh atau tembang, yang dibatasi oleh, antara lain, banyaknya baris dalam suatu bait,

jumlah suku kata dalam setiap baris dan bunyi vokal akhir dalam setiap baris (Sudiarga,

2000:1). Berdasarkan pengertian guritan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guritan

adalah seni prosa lirik yang ditembangkan, dibatasi oleh banyaknya baris dalam suatu

bait, jumlah suku kata dalam setiap baris dan bunyi vokal akhir dalam setiap baris.

Guritan banyak mengandung falsafah dan sejarah, yang dikemas dalam bentuk

sastra. Guritan memiliki fungsi dan amanat yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat, tetapi sekarang guritan hampir punah dalam masyarakat. Sastra daerah ini

2
hanya dapat dituturkan oleh generasi tua, sedangkan generasi muda pada umumnya

kurang berminat terhadap sastra lisan guritan ini, generasi muda kini kebanyakan tidak

mau mempelajari segala sesuatu yang bernuansa tradisional. Mereka sepertinya

khawatir akan diberi label kampungan jika banyak mempelajari sesuatu yang bernuansa

tradisional. Padahal mempelajari sastra daerah atau semua yang bernilai tradisional

tidaklah akan menjatuhkan martabat diri.

Di Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam, guritan

digunakan masyarakat sejak dahulu. Guritan biasanya digunakan pada saat salah satu

masyarakat mendapat musibah, waktu panen padi, panen kopi, saat bulan purnama,

acara pernikahan, atau sebagai alat muda-mudi menyampaikan isi hatinya, tetapi

sekarang guritan sudah jarang ditembangkan dalam acara panen padi, panen kopi dan

saat bulan purnama. Dengan demikian, kita sebagai generasi penerus perlu melestarikan

guritan yang merupakan salah satu sastra daerah. Apabila guritan di daerah ini sudah

jarang digunakan, maka lama kelamaan daerah tersebut akan kehilangan salah satu

sastra daerah.

Bertolak dari uraian di atas, penulis menganggap perlu melakukan penelitian

analisis fungsi dan amanat dalam Guritan Jagad Besemah, untuk meningkatkan

pengetahuan dan melestarikan kembali Guritan Jagad Besemah, khususnya di

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Di samping itu

penulis berasal dari Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara Kota Pagaralam.

Adapun alasan penulis memilih Guritan Jagad Besemah, untuk melestarikan dan

meningkatkan kembali fungsi dan amanat yang terkandung di dalam guritan, khususnya

guritan Jagad Besemah.

3
Selama ini penulis memperhatikan keberadaan Guritan Jagad Besemah,

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, agak tersisih

keberadaannya, padahal Guritan Jagad Besemah merupakan bagian dari adat istiadat

dan warisan yang berharga, siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan daerah selain

kita sebagai penerusnya. Hasil penelitian ini dimaksudkan sebagai salah satu usaha

untuk mendokumentasikan dan melestarikan sastra daerah, khususnya Guritan Jagad

Besemah sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya sastra Indonesia.

1.2 Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah fungsi dan amanat dalam

Guritan Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi dan amanat dalam

Guritan Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1) Bagi bidang pendidikan, sebagai sumbangan terhadap pengajaran bahasa

Indonesia terutama tentang pengajaran sastra Indonesia.

4
2) Bagi pembaca sastra, untuk memperkaya pengetahuan tentang guritan Jagad

Besemah, khususnya Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam.

3) Bagi penulis, untuk mengetahui fungsi dan amanat serta melestarikan guritan

Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Kajian Literatur

2.1.1 Pengertian Analisis

“Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya” (Depdiknas, 1995:37).

Menurut Semi, (1993:14) “Analisis adalah Penelaahan atau penilaian serta pemahaman

sebuah karya sastra seseorang”. Selanjutnya, Siswantoro, (2010:10) “Analisis adalah

menyelesaikan, menguraikan”. Berdasarkan pengertian analisis di atas, dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan analisis adalah menyelidiki, menelaah, serta

pemahaman sebuah karya sastra seseorang.

2.1.2 Pengertian Guritan

“Guritan adalah seni prosa lirik berbentuk cerita panjang yang

ditembangkan” (Http.// Hardiyansyah-ahmad.blogspot.com). Isinya banyak

mengandung falsafah dan sejarah, yang dikemas dalam bentuk sastra. Guritan pernah

populer saat panen, atau kala kenduri pernikahan atau ketika purnama menerangi Jagad

Besemah pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-20 (Media Sakti, 2008:24). Ada

yang berupa ajaran moral, nasihat, adat, perjuangan, kepahlawanan, dan kisah kerajaan

masa silam berbeda dengan guritan berbahasa Indonesia yang dimodifikasi. Ceritanya

pun panjang sehingga menghabiskan waktu dari usai magrib sampai lewat tengah

malam.

6
Dulu pertunjukkan dilakukan penggurit sembari duduk bersila, dengan tangan

berlipat diatas sambang alat dari bambu kering berdiameter sembilan sentimeter

sepanjang dua jengkal. Alat yang dilubangi persis di depan mulut penggurit agar

suaranya bisa bergaung. Bagai seni suara murni, penggurit mengolah suaranya demi

memuaskan indra pendengaran penonton. Meskipun tengah melukiskan suasana gemas

atau kecut, laku fisik dan ekspresi wajah penggurit datar saja.

Modal penggurit adalah napas panjang dan kelancaran bertutur. Warna suaranya

yang monoton sesungguhnya melodius, dan bergema bagaikan perpaduan membaca

mantra, senandung, dan gumam. Teramat penting adalah teknik mengatur suara dan

napas dalam melantunkan bait-bait cerita yang panjang. Bayangkan jika setiap bait bisa

terdiri dari 10 hingga 20 baris, sedangkan setiap baris terdiri dari 3 hingga 6 kata. Jika

kira-kira napas tidak sampai, maka bait tersebut diakhiri dengan ucapan “ai” seperti titik

atau koma dalam tulisan. Tetapi kata “ai” itu tidak diucapkan saat napas tersenggal-

senggal. Penggurit ulung memakainya kala napas hanya cukup untuk satu baris lagi itu

pun tidak pada posisi cerita di “tengah jalan”.

Kekuatan guritan adalah pada pembacanya. Syairnya mungkin bisa

memajemukan bahkan juga bagi komunitas Besemah masa kini karena logat dan

semantiknya datang dari ruang dan waktu yang jauh dari masa lalu ( Media Sakti

2008:24).

2.1.3 Fungsi Guritan

“Fungsi adalah jabatan (pekerjaan) yang dilakukan” (Depdiknas, 1995:281).

Guritan mempunyai fungsi yang beraneka ragam. Guritan biasanya digunakan pada

acara-acara sebagai berikut:

7
1) Acara pernikahan

Acara pernikahan di daerah Besemah biasanya dilaksanakan menurut ajaran

agama Islam. Acara inti akad nikah dilangsungkan lebih dahulu yang dihadiri oleh petua

adat dan kerabat dekat selanjutnya diikuti dengan acara resepsi yang dihadiri oleh para

undangan yang terdiri dari orang-orang yang menghadiri acara akad nikah, tetangga,

karib kerabat baik yang jauh maupun yang dekat. Kerabat dekat dan kerabat jauh ini

biasa disebut dengan Meraje atau Anak Belai. Sehingga tercipta suatu keramaian yang

menimbulkan hiruk pikuk dengan suasana gembira. Acara resepsi ini biasanya diatur

oleh suatu kepanitiaan yang ditunjuk oleh ahli rumah yang melaksanakan resepsi.

Sebelum acara resmi resepsi dimulai, sambil menunggu undangan datang dan

pengantin bersiap untuk disandingkan di pelaminan, pada saat inilah guritan

ditembangkan. Guritan disini berfungsi sebagai hiburan.

2) Acara Duka Cita

Acara duka cita ini yang paling mendalam pada saat mendapat musibah

kematian. Di masyarakat Besemah jika salah satu anggota keluarga meninggal dunia,

yang pertama-tama dilakukan adalah memberitahukan dengan tetangga-tetangga dekat

selanjutnya bersama-sama dengan ahli musibah memberi tahu tetangga jauh, karib

kerabat dan handai tauladan, kesemuanya diharapkan untuk hadir pada saat pemakaman.

Sementara jenazah disemayamkan kerabat dekat dan tetangga-tetangga membacakan

surat yasin untuk jenazah. Setelah semua karib dan handai tauladan datang pada

keesokan harinya, barulah jenazah diselenggarakan sebagaimana ajaran agama Islam

mulai dari memandikan, mengafanni, menyolatkan sampai jenazah dikuburkan.

8
Setelah jenazah dikuburkan, selama tiga malam berturut-turut diadakan

pembacaan Surat Yasin, tahlil dan berdoa bersama-sama. Selesai acara inilah guritan

ditembangkan. Guritan disini berfungsi sebagai pelipur lara.

3) Acara Muda Mudi

Acara muda-mudi biasanya dilaksanakan pada saat acara malam sebelum resepsi

pernikahan tetapi ada juga yang dilaksanakan setelah acara resepsi pernikahan. Muda-

mudi diundang untuk datang ke rumah orang yang bersedekah, laki-laki mengunakan

baju jas sedangkan perempuannya menggunakan kebaya. Saat acara berlangsung

sebagai selingan ditembangkanlah guritan oleh seorang pengurit. Guritan di sini

berfungsi sebagai hiburan, ajang saling kenal mengenal antara laki-laki dan perempuan,

dan alat muda-mudi menyampaikan isi hatinya.

4) Acara-acara Kebesaran

Pada acara-acara kebesaran, misalnya pada acara-acara serah terima suatu

jabatan dalam pemerintahan dilingkungan Kota Pagaralam pada saat ini biasanya disela-

sela acara resmi ditembangkan Guritan. Hal ini sesuai dengan program pemerintah

Kota Pagaralam untuk menimbulkan kembali minat generasi muda terhadap sastra lisan

di daerah ini yang sudah mulai punah. al ini juga dilakukan untuk mendukung program

Pemerintah Kota Pagaralam yang ingin menjadikan Pagaralam sebagai Kota Agrowisata

dan Agrobisnis.

2.1.4 Amanat dalam Guritan

Amanat adalah maksud yang hendak disampaikan pengarang (Waluyo,

2002:134). Amanat yang terdapat dalam guritan yaitu:

9
1) Bagi pasangan pengantin

Guritan yang ditembangkan berisikan nasihat-nasihat perkawinan sebagai bekal

pasangan pengantin untuk mengarungi bahtera rumah tangga juga berisikan doa-doa

yang mendoakan pengantin.

2) Bagi keluarga yang mendapat musibah

Guritan yang ditembangkan berisikan nasihat-nasihat bagi keluarga yang

mendapatkan musibah agar bersabar dalam menerima cobaan dan meningkatkan

keimanan.

3) Bagi Muda-mudi

Guritan yang ditembangkan Berisikan petuah-petuah bagi generasi muda untuk

pegangan dalam menempuh kehidupan yang penuh rona dan dinamika (Budiman,

2008:1).

4) Bagi Pemerintahan Kota Pagaralam

Guritan yang ditembangkan berisikan sindiran yang baik dan kritikan kepada

pemerintah untuk kemajuan daerah.

2.2 Kajian Terdahulu yang Relevan

Kajian terdahulu yang relevan merupakan suatu bahan yang berhubungan

dengan penulisan serta dijadikan acuan pada skripsi ini. Penelitian yang membahas

tentang guritan sudah pernah diteliti oleh Temasiah mahasiswa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Bengkulu, tahun 2003 dengan judul

“Ajaran Moral ‘Guritan’ di daerah Besemah”. Temasiah meneliti mengenai ajaran moral

yang terdapat dalam guritan jagad besemah, sedangkan penelitian yang penulis lakukan

10
adalah dengan judul “Analisis Fungsi dan Amanat dalam Guritan Jagad Besemah,

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam”. ari kedua

penelitian tersebut terdapat persamaan antara keduanya, yaitu sama-sama meneliti

mengenai guritan. Berdasarkan hasil penelitian Temasiah tersebut, penulis mendapat

acuan untuk membahas penelitian ini.

11
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3. Prosedur penelitian

3.1 Definisi Operasional Istilah

Penelitian ini berjudul “Analisis Fungsi dan Amanat dalam Guritan Jagad

Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam”.

Menurut Semi, (1993:14) “Analisis adalah Penelaahan atau penilaian serta pemahaman

sebuah karya sastra seseorang”. “Guritan adalah seni prosa lirik berbentuk cerita

panjang yang ditembangkan” (Http.// Hardiyansyah-ahmad.blogspot.com). “Fungsi

adalah jabatan (pekerjaan) yang dilakukan” (Depdiknas, 1995: 281). “Amanat adalah

maksud yang hendak disampaikan atau himbauan atau pesan atau tujuan yang hendak

disampaikan penyair” (Waluyo, 2002:134).

3.2 Metode Penelitian

“Metode penelitian adalah cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu

tujuan” (Sudjana, 2005:52).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

“Metode deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk

memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan

menginterprestasikannya” (Sudjana, 2005:52). Dengan metode ini penulis ingin

menyampaikan laporan secara terperinci dan berdasarkan fakta yang ada. Data yang

terkumpul diolah sesuai dengan tujuan penelitian.

12
3.3 Sumber Data

Untuk mendapatkan informasi tentang guritan Jagad Besemah, penulis

menetapkan lima informan dengan persyaratan sebagai berikut.

1. Berusia (saat diwawancarai) minimal sudah 35 tahun,

2. Sehat jasmani dan rohani,

3. Pendidikan informan bukan pendidikan yang terlalu tinggi, ataupun buta huruf,

4. Informan menggunakan bahasa asli pagaralam,

5. Memiliki pengetahuan tentang guritan serta dapat memakainya secara aktif

( http:// repository. usu. ac.id).

Dengan penetapan beberapa kriteria ini diharapkan data dapat diperoleh dengan

maksimal dan akurat.

Tabel 1

Identitas Informan

No Nama Jenis Kelamin Pekerjaan Usia


1. Arman Laki-laki Petani 50 tahun
2. Cikmamat Laki-laki Wiraswasta 57 tahun
3. Irsama Perempuan Petani 54 tahun

4. H. Abdul Ghoni Laki-laki Petani 90 tahun


5. Nelpa Laini Perempuan Wiraswasta 36 tahun

3.4 Pendekatan Penelitian

“Pendekatan adalah alat untuk menangkap realita atau fenomena sebelum

dilakukan kegiatan analisis atas sebuah karya” (Siswantoro, 2010:47).

13
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural.

“Pendekatan struktural adalah pendekatan yang bertolak dari asumsi dasar bahwa karya

sastra sebagai karya kreatif memiliki otonomi penuh yang harus dilihat sebagai suatu

sosok yang berdiri sendiri terlepas dari hal-hal yang berada di luar dirinya” (Semi,

1993:67). Penulis menggunakan pendekatan struktural karena ingin mengidentifikasi,

mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan amanat dalam Guritan Jagad Besemah,

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi,

wawancara dan rekaman.

1) Teknik Observasi

“Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti”

(Keraf, 1994:162). Sedangkan menurut Arikunto (2006:229), “Observasi adalah

kegiatan pengamatan, perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indera”.

Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini adalah situasi secara langsung daerah yang

menjadi objek penelitian dan mencari keterangan mengenai penutur guritan Jagad

Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, sebagai

calon informan, penulis mengamati pada saat penutur menuturkan guritan.

2) Teknik Wawancara

“Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas

14
(seorang ahli atau yang berwenang dalam suatu masalah)” (Keraf, 1994:161).

Wawancara dalam penelitian ini, penulis akan bertanya langsung kepada 5 informan

atau penutur guritan dalam sastra daerah Jagad Besemah, Kelurahan Wagar Wangi,

Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi

adalah bahasa daerah Dempo Utara dan bahasa Indonesia. Wawancara dilakukan kepada

5 informan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dalam

bentuk instrumen, dengan harapan dapat mengumpulkan data sesuai dengan yang

dibutuhkan dalam penelitian.

3) Teknik Rekaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “rekaman adalah mengambil bunyi

(suara untuk diterakan dalam piringan hitam)” (Depdiknas, 1995:828). Dalam penelitian

ini rekaman dilakukan pada saat informan menuturkan guritan dalam sastra daerah

Jagad Besemah, Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam.

Rekaman dalam penelitian ini menggunakan Handycame kepada penutur asli bahasa

daerah Jagad Besemah.

3.6 Teknik Analisis Data

Untuk mengolah dan menganalisis data penelitian ini, penulis menggunakan

analisis karya. Menurut Keraf (Dalam Ermalita, 2004:135) “Analisis karya adalah

teknik penyelidikan terhadap karya sastra seseorang”.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

15
1. Melalukan perekaman pada saat informan menuturkan guritan dalam sastra

daerah Jagad Besemah,

2. Data yang telah terkumpul ditranskripkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia,

3. Mengklasifikasikan data-data yang terkumpul,

4. Mengadakan pemeriksaan kembali terhadap data yang terkumpul,

5. Setelah Perolehan data melalui metode lapangan dianggap memadai maka

langkah selanjutnya adalah mengola dan menganalisis data,

6. Membuat Kesimpulan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

16
4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Data

Dari data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan rekaman maka

ditemukan empat fungsi guritan yaitu (1) guritan yang berfungsi pada saat acara

pernikahan terdapat dua guritan, (2) guritan yang berfungsi pada saat acara duka cita

terdapat satu guritan, (3) guritan yang berfungsi pada saat acara muda-mudi terdapat

empat guritan, dan (4) guritan yang berfungsi pada saat acara kebesaran terdapat tiga

guritan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Observasi

Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung daerah yang menjadi

objek penelitian dengan tujuan mencari informasi tentang Guritan Jagad Besemah

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam. Penulis mengamati

secara langsung informan yang telah dipilih untuk dijadikan sampel peneliti yaitu

Arman. Deskripsi instrumen observasi sebagai berikut:

Keterangan Informan

Sumber Data

1. Nama : Arman Idris

2. Alamat : Desa Tegur Wangi Lama

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Tempat tanggal Lahir : Tanjung Aro/ 1 Juni 1955

5. Agama : Islam

17
6. Pekerjaan : Seniman Seni Budaya Besemah

7. Umur : 56 Tahun

Untuk lebih jelasnya observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap Guritan

Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan dempo Utara, Kota Pagaralam

dapat dilihat dalam format observasi berikut ini:

Format Observasi

Hasil Observasi
No Materi Observasi Keterangan
A B C D
Persiapan yang dilakukan sebelum melantunkan    
1. Guritan.
Bahasa yang digunakan dalam melantunkan
2. Guritan.
Cara melantunkan Guritan di atas pentas.
3. Pada saat pentas menggunakan teks.
4. Pada saat pentas tidak menggunakan teks.
5. Keserasian dalam melantunkan Guritan.
6. Pakaian dan aksesoris yang digunakan pelantun
7. saat pentas.
Ekspresi pelantun saat pentas membawakan 
8. Guritan.

Keterangan:

A: Amat Baik

B: Baik

C: Cukup

D: Kurang

4.2.2 Wawancara

18
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertulis yang telah

disiapkan dalam bentuk instrumen sebanyak 10 soal dalam bentuk essai. Informan

diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas. Deskripsi data

wawancara adalah sebagai berikut:

Sumber Data 1

1. Nama : Cik Mamat

2. Alamat : Pagar Wangi

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Tempat tanggal Lahir : Pagar Wangi

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Wiraswasta

7. Umur : 58 Tahun

Pertanyaan 1

Menurut saudara, sejak kapan Guritan digunakan di Kelurahan Pagar Wangi?

Jawab

Guritan sudah lama digunakan di Kelurahan Pagar wangi tetapi tidak tahu kalau

ditempat lain. Guritan ini sudah lama tidak digunakan lagi oleh muda-mudi, tetapi

mudah-mudahan untuk kedepannya dapat dikembangkan lagi.

Pertanyaan 2

Menurut pendapat saudara, apa pengertian dari Guritan?

Jawab

Guritan adalah berisikan sejarah perjuangan dan nasihat-nasihat.

Pertanyaan 3

19
Bisakah saudara membuat atau menuliskan Guritan?

Jawab

Tidak bisa tetapi kalau mendengarnya sering. Kalau saya tidak mengerti

membuatnya.

Pertanyaan 4

Pada saat kapan Guritan ditampilkan?

Jawab

Pada saat acara pernikahan dan acara muda-mudi.

Pertanyaan 5

Apakah manfaat Guritan bagi masyarakat dan orang yang mendengarkannya?

Jawab

Untuk mengulas sejarah perjuangan di daerah kita.

Pertanyaan 6

Apakah Guritan masih sering ditampilkan?

Jawab

Alhamdullilah sudah sering ditampilkan terutama di acara pernikahan, mudah-

mudahan kedepannya muda-mudi bisa melantunkannya.

Pertanyaan 7

Siapa saja yang dapat melantunkan Guritan?

Jawab

Salah satunya adalah Arman.

Pertanyaan 8

Apa yang melatarbelakangi timbulnya Guritan?

Jawab

20
Untuk menggali sejarah zaman dahulu.

Pertanyaan 9

Bagaimanakah minat masyarakat Kelurahan Pagar Wangi terhadap kesenian

Guritan?

Jawab

Sekilas masyarakatnya mendukung dan senang mendengarnya.

Pertanyaan 10

Adakah usaha pemerintah setempat untuk melestarikan Guritan?

Jawab

Ada, pemerintah mendukung dalam meletarikan guritan.

Sumber Data 2

1. Nama : H.Abdul Ghoni

2. Alamat : Pagar Wangi

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Tempat tanggal Lahir : Pagar Wangi/1920

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Petani

7. Umur : 90 Tahun

Pertanyaan 1

Menurut saudara, sejak kapan Guritan digunakan di Kelurahan Pagar Wangi?

Jawab

21
Menurut masa ke masa dan umur saya sudah panjang zaman dahulu guritan sudah

ada.

Pertanyaan 2

Menurut pendapat saudara, apa pengertian dari Guritan?

Jawab

Guritan adalah berisikan untuk mengajak masyarakat ke jalan yang benar.

Pertanyaan 3

Bisakah saudara membuat atau menuliskan Guritan?

Jawab

Bisa, membuat guritan harus sesuai dengan keadaan.

Pertanyaan 4

Pada saat kapan Guritan ditampilkan?

Jawab

Pada saat acara musibah dan akad nikah.

Pertanyaan 5

Apakah manfaat Guritan bagi masyarakat dan orang yang mendengarkannya?

Jawab

Sangat bermanfaat untuk menarik masyarakat ke jalan yang benar dari jalan yang

salah.

Pertanyaan 6

Apakah Guritan masih sering ditampilkan?

Jawab

Syukur alhamdullilah masih sering ditampilkan.

Pertanyaan 7

22
Siapa saja yang dapat melantunkan Guritan?

Jawab

Salah satunya adalah Arman.

Pertanyaan 8

Apa yang melatarbelakangi timbulnya Guritan?

Jawab

Seni budaya Besemah ini banyak mengandung isi untuk mengajak ke jalan yang

benar.

Pertanyaan 9

Bagaimanakah minat masyarakat Kelurahan Pagar Wangi terhadap kesenian

Guritan?

Jawab

Sangat senang dengan adanya guritan.

Pertanyaan 10

Adakah usaha pemerintah setempat untuk melestarikan Guritan?

Jawab

Ada, sekarang sudah digalakkan dalam mengembangkan guritan.

Sumber Data 3

1. Nama : Nelva

2. Alamat : Pagar Wangi

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tempat tanggal Lahir : Pagar Wangi/17 Juli 1977

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

23
7. Umur : 33 Tahun

Pertanyaan 1

Menurut saudara, sejak kapan Guritan digunakan di Kelurahan Pagar Wangi?

Jawab

Sejak zaman dahulu guritan sudah ada, kemungkinan saya belum lahir sudah ada.

Pertanyaan 2

Menurut pendapat saudara, apa pengertian dari Guritan?

Jawab

Guritan adalah sejarah atau nasihat yang ditembangkan.

Pertanyaan 3

Bisakah saudara membuat atau menuliskan Guritan?

Jawab

Bisa, sedikit-sedikit.

Pertanyaan 4

Pada saat kapan Guritan ditampilkan?

Jawab

Pada saat acara sedekahan, muda-mudi, musibah.

Pertanyaan 5

Apakah manfaat Guritan bagi masyarakat dan orang yang mendengarkannya?

Jawab

Sangat bermanfaat banyak berisikan nasihat.

Pertanyaan 6

Apakah Guritan masih sering ditampilkan?

Jawab

24
Masih sering di acara-acara pernikahan.

Pertanyaan 7

Siapa saja yang dapat melantunkan Guritan?

Jawab

Orang-orang tertentu atau orang-orang yang sudah tua.

Pertanyaan 8

Apa yang melatarbelakangi timbulnya Guritan?

Jawab

Zaman dahulu hiburan belum ada, lain dengan sekarang sudah ada orgen.

Pertanyaan 9

Bagaimanakah minat masyarakat Kelurahan Pagar Wangi terhadap kesenian

Guritan?

Jawab

Sudah banyak yang mendengarkannya.

Pertanyaan 10

Adakah usaha pemerintah setempat untuk melestarikan Guritan?

Jawab

Ada, sudah digalakkan pada saat acara muda-mudi dan acara pemerintahan kota

Pagaralam.

Sumber Data 4

1. Nama : Irsama

2. Alamat : Pagar Wangi

3. Jenis Kelamin : Perempuan

25
4. Tempat tanggal Lahir : Pagar Wangi

5. Agama : Islam

6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

7. Umur : 54 Tahun

Pertanyaan 1

Menurut saudara, sejak kapan Guritan digunakan di Kelurahan Pagar Wangi?

Jawab

Sudah lama sebelum saya lahir.

Pertanyaan 2

Menurut pendapat saudara, apa pengertian dari Guritan?

Jawab

Guritan adalah cerita-cerita zaman dahulu yang berisikan nasihat.

Pertanyaan 3

Bisakah saudara membuat atau menuliskan Guritan?

Jawab

Bisa, sedikit-sedikit tetapi secara keseluruhan tidak bisa.

Pertanyaan 4

Pada saat kapan Guritan ditampilkan?

Jawab

Pada saat acara pernikahan dan ulang tahun kota Pagaralam.

Pertanyaan 5

Apakah manfaat Guritan bagi masyarakat dan orang yang mendengarkannya?

Jawab

Banyak berisi nasihat-nasihat dari nenek-nenek zaman dahulu.

26
Pertanyaan 6

Apakah Guritan masih sering ditampilkan?

Jawab

Masih, apabila ada acara-acara pernikahan.

Pertanyaan 7

Siapa saja yang dapat melantunkan Guritan?

Jawab

Arman dan Orang-orang tertentu

Pertanyaan 8

Apa yang melatarbelakangi timbulnya Guritan?

Jawab

Banyak menambah wawasan kepada muda-mudi dalam memperbaiki akhlak dan

zaman dahulu belum ada hiburan lalu ada guritan untuk menambahi hiburan.

Pertanyaan 9

Bagaimanakah minat masyarakat Kelurahan Pagar Wangi terhadap kesenian

Guritan?

Jawab

Sudah banyak yang mendengarkannya.

Pertanyaan 10

Adakah usaha pemerintah setempat untuk melestarikan Guritan?

Jawab

Ada, sudah ada usaha pemerintah salah satunya ada sastrawan guritan yang telah

diangkat bekerja di kantor Walikota.

4.3 Rekaman

27
Rekaman berdasarkan instrumen yang telah disusun dengan menggunakan alat

perekaman berupa handycame untuk merekam guritan. Pada kecepatan itu pelantun

melantunkan guritan, menggunakan pakaian adat Kelurahan Pagar Wangi. Acara

tersebut sebagai salah satu bentuk kesenian daerah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan

Dempo Utara, Kota Pagaralam. Untuk memperoleh data rekaman kepada tiga orang

sebagai sampel yaitu Arman Idris, Cik Mamat, H. Abdul Ghoni dengan memberikan

perintah yang berhubungan dengan instrumen yang telah disiapkan.

Deskripsi Data Perekaman

GURITAN 1

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunnan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Bukan puisi asak isi Bukan puisi asal puisi

Bukan perusahaan nuntut jasa Bukan perusahaan nuntut jasa

Guritan nilah ku sampaikah Guritan inilah saya sampaikan

Cerite seni budaye sastra lame Cerita seni budaya sastra lama

Dide nak takut kurang sebase Tidak usah takut kurang bahasa

Aku guritan base kite Saya guritan bahasa kita

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

28
Ade nian mute lawangan Ada seseorang

Ye berprestasi di Provinsi di Univ.PGRI Yang berprestasi di Provinsi di Univ.PGRI

Nerime syukur alhamdullilah di periode ini Nerima syukur alhamdulillah di periode ini

Ade pule dusen namenye Siti Rukiyah Ada pula dosen namanya Siti Rukiyah

Ade pule nerime syukur Ada pula nerima syukur

Ading sanak karang kampung Adik sanak karang kampung

Kule kawan ding berading Kawan-kawan adik beradik

Ade pule dusen pembimbing Ada pula dosen pembimbing

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Ulas iluk berujuk pakai Wajah elok pintar berpakaian

Sape nian titu nerime syukur alhamdullilah Siapa itu nerima syukur alhamdullilah

Inilah die Dessy Wardiah Inilah dia Dessy Wardiah

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Berprestasi di Provinsi ndik kali ini Berprestasi di Provinsi untuk kali ini

Ade nian lawangan suhang Ada nian seseorang

Dide pule kalah beganti Tidak kalah berganti

Kandik ngiluki bumi pertiwi Untuk memperbaiki bumi pertiwi

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Nerime syukur alhamdullilah Nerima syukur alhamdullilah

Itulah kate Yenny Puspita Itulah kata Yenny Puspita

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Ade-ade pengabaran Ada-ada pengabaran

Kandik mimpin kemajuan Untuk mimpin kemajuan

Ndik tejadi di Sumatera Selatan Yang terjadi di Sumatera Selatan

29
Itulah die bapak Houtman Itulah dia bapak Houtman

Dide pule kalah beganti Tidak pula kalah beganti

Ndik tejadi ndik kali ini Yang terjadi untuk kali ini

Itulah die bapak Yuswan Itulah dia bapak Yuswan

Bukan li pak Warino ahli pidato di PGRI Bukan oleh pak Warino ahli pidato d PGRI

Kalu dik bie usul melintang Kalau tidak halangan yang melintang

Ini tejadi di Palembang Ini terjadi di Palembang

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Abis ahi beganti bulan Habis hari beganti bulan

Abis bulan beganti taun Habis bulan beganti tahun

Abis kelime taun ninting Habis lima tahun penuh

Ai mbak inilah nian care guritan Seperti inilah cara guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Jurai beganti bapak Kariadi Turun temurun bapak Kariadi

Ade nian mute lawangan Ada pula seseorang

Alhamdullilah nerime syukur Alhamdulillah nerima syukur

Kate pengade ibuk Karnilah Kata ibu Karnilah

Ade nian mute lawangan Ada seseorang

Ading kecik Ilham Fauzan Adik kecil Ilham Fauzan

Katenye berasan Katanya berunding

30
Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Berprestasi di Provinsi Berprestasi di Provinsi

Kah njadi jeme kate jeme Untuk jadi seseorang kata orang

Ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Berprestasi di PGRI Berprestasi di PGRI

Mohon maaf jikale ade Mohon maaf kalau ada

Kate ye dide diingikah Kata yang tidak diinginkan

Kate tesinggung Kata menyinggung

Kalu ade kate salah Kalau ada kata salah

Ai mbak inilah care guritan Seperti inilah cara guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ai bukanne mesin Bukannya mesin

Bukannye dusen Bukannya dosen

Kami mohon maaf Kami mohon maaf

Nga bapak dusen Dengan bapak dosen

Mintak luhuskah ndik rimbak ini Mintak luruskan untuk kali ini

Ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Ade maksud nga tujuan Ada maksud dan tujuan

Kami mintak kepade Tuhan Kami mintak kepada Tuhan

Kekendakan tolong kabulkah Kehendak tolong kabulkan

GURITAN 2

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

31
Iluk gale mangal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah tebah guritan Seperti inilah tebah guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Mbak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Cerite badah kite Cerita tempat kita

Ame nurut cerite nining kite Kalau menurut cerita nenek kita

Idup dijajah nga Belande Hidup dijajah dengan Belanda

Kebile pule dide kah sare Kapan pula tidak akan sengsara

Kapal terbang melaye-laye Kapal terbang melayang-layang

Kapal terbang melaye tinggi Kapal terbang melayang tinggi

Jikale tinggi gangsar langit Kalau tinggi geser langit

Jikale endap gangsar tanah Kalau rendah geser tanah

Kapal terbang melaye-laye Kapal terbang melayang-layang

Nak ngebom kemane nian die-die Ingin ngebom kemana dia-dia

Nak ngebom jagad Aceh Ingin ngebom Jagad Aceh

Ade pasukan ndak tepilih Ada pasukan ingin terpilih

Nak ngebom Minangkabau Ingin ngebom Minangkabau

Ade pasukan saling alau Ada pasukan saling kejar

Nak ngebom Teluk Betung Ingin ngebom Teluk Betung

Waktu itu jalan ke Lampung Waktu itu jalan ke Lampung

Laju ngebom Tanjung Sakti Terus ngebom Tanjung Sakti

Die ngebom Tanjung Sakti Dia Ngebom Tanjung Sakti

32
Ame dik salah rikinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi

Tanggal 9 Februari Tanggal 9 Februari

Bom umban ade selawi Bom jatuh ada dua puluh lima

Bom delapan meletup tige Bom delapan meledak tiga

Itu tejadi di simpang tige Itu terjadi di simpang tiga

Die ngebom Tanjung sakti Dia ngebom Tanjung Sakti

Sasaran sampai Tegue Wangi Sasaran sampai Tegur Wangi

Mati Akip di Tegue Wangi Mati Akip di Tegur wangi

Mati tekapar Nurdin Linggang Mati Tekapar Nurdin Linggang

Kene sasaran peluru nyasar Kena sasaran peluru nyasar

Lain serangan di Bumi Agung Lain serangan di Bumi Agung

Itu serangan banyak untung Itu Serangan banyak untung

Ngape sangakan mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Pasukan kite lah baik gale Pasukan kita sudah baik semua

Banyak mamak Belande kite lah sare Banyak Belanda kita sudah sengsara

Ai ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Belande lah banyak ndik sare Belanda itu banyak yang sengsara

Mamak Jepang lah ngaling ambang Paman Jepang sudah pindah tempat

Suhang Jepang lah kene panggang Seorang Jepang sudah kena panggang

Ya Tuhan Ya Rubiizati Ya Tuhan Ya Robiizati

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

Belande lah nyerang Sukarami Belanda sudah menyerang Sukarami

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Die nyerang Tanjung Sakti Dia menyerang Tanjung Sakti

33
Sasaran sampai ke Tegue Wangi Sasaran sampai ke Tegur Wangi

Lalu belelak ke Jarai Lalu berseger ke Jarai

Tuape ame ngebom ke Jarai Tetapi kalau ngebom ke Jarai

Jeme Lah Lihai Orang sudah pandai

Betatai jeme di Talang Petai Bertahan orang di Talang Petai

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Besak tinggi sedibo-dibo Besar tinggi bodoh

Besak itam sedugam-dugam Besar itam legam

Luk galah niti pematang Seperti gajah melewati pematang

Luk jagok niti kemuhu Seperti jagok melewati jemuran

Anye mpuk luk itu kate Tetapi walaupun seperti itu kata

Ame kah makan tinggali pegi Kalau mau makan ditinggalkan pergi

Ame kah perang kawai kinah Kalau mau perang di ajak

Renasin Ki Aji masih badah diuhang Renasin Ki Aji masih di tempat sendir

Mintak kate Minta kata

Kebile uhang pegi ke pedalaman Kapan orang pergi ke pedalaman

Andun batak cabi garam Hanya membawa cabai

Sangkah bejuluk bejurit angit Karena mendapat gelar bau tidak sedap

Kebile pule kah dik angit Kapan pula tidak akan sedap

Celane selambae basah kehing Celana satu basah kering

Makan petang dide pagian Makan petang tidak makan pagi

Kenyang-kenyang li daun kayu Kenyang-kenyang oleh daun kayu

Rukuk sebatang sesimbangan Rokok sebatang bergantian

Sate nerime berite kawat Ketika menerima berita kawat

34
Bumi Besemah kah tambah gawat Bumi Besemah tambah gawat

Mamak Belande kah masuk Lahat Paman Belanda akan masuk Lahat

Ame mak ini lah ngancap Ndikat Kalau saat ini sudah dekat Ndikat

Laju luk diwe liwat Gumay Lalu seperti dewa lewat Gumay

Aus nga Lapae nak ditatai Haus dan lapar harus ditahan

Lah tekilip ame mateahi Sudah panas kalau matahari

Empai betemu nga nasi Baru bertemu dengan nasi

Ame dide salah ringkinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi

Uha selawi dik hulih nasi Orang dua puluh lima tidak dapat nasi

Ame tehingat dang di jalan Kalau teringat sedang di jalan

Ayik kubangan kah ndik minuman Air limbah untuk minuman

Lain kisah di Palangkenidai Lain kisah di Palangkenidai

Asak ade kayu ndik tumpai Kalau ada kayu yang dekat

Terus ditebang kandik betatai Terus ditebang untuk bertahan

Belande dik tau nyerang gacang Belanda tidak tahu menyerang cepat

Mak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Dide sisangke dide di nyare Tidak disangkah tidak sengsara

Belande lah masuk di Karang Dale Belanda sudah masuk di Karang Dalo

Pasukan kite lah banyak gale njage Pasukan kita sudah banyak yang menjaga

Anye mbak itu muni kate Kalau seperti itu suara kata

Mpuk banyak njage Walaupun banyak yang menjaga

Pade ujungnge mundur gale Pada ujungnya mundur semua

Karang Dale tinggal engkasse Karang Dalo tinggal bekas

35
Ya Allah Ya Tuhan Rubilizati Ya Allah Ya Tuhan Robiizati

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

Belande lah liwat di Rantau Unji Belanda sudah lewat di Rantau Unji

Banyak Pasukan ndik lah mati Banyak pasukan yang sudah mati

Banyak mamak tekitau-kitau Banyak paman tertatih-tatih

Banyak kerbai tenangis-nangis Banyak ibu-ibu menangis-nangis

Belande lah liwat pule di Selangis Belanda sudah lewat pula di Selangis

Tekitau-kitau mamak Belande Tertatih-tatih paman Belande

Lah sampai simpang Manak Sudah sampai simpang Manak

Lalu bingung jeme Pagar Agung Lalu bingung orang Pagar Agung

Timbang jeme Tanjung Payang Daripada orang Tanjung Payang

GURITAN 3

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah tebah guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Kah ngungkapkah lelawangan Akan mengungkapkan seseorang

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Kah nunggakkah kule kawan Akan mengumpulkan teman

Apit meraje dusun laman Keluarga besar

Kundang kance nggak kelawai Teman-teman dan saudara

Ade mak ini pengabaran Ada sekarang kabar

Bapak Kariadi kah bagukan Bapak Kariadi mau sedekah

36
Teungkap di guritan Terungkap di guritan

Ini sekedar kandik hiburan Ini sekedar untuk hiburan

Mangke aku kah guritan Supaya saya akan guritan

Mak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Lah tejadi karang kule Sudah terjadi

Ade nian lawangan Ada seseorang

Ame tue kandik ribang Kalau tua untuk bergembira

Kandik masa depan Untuk masa depan

Base sianu ade kekendakan Bahwa seseorang ada kehendaknya

Nerime syukur alhamduliliah Nerima syukur alhamdullilah

Base kite kah sedekah Bahwa kita akan sedekah

Sedekah bukannye li serbe katah Sedekah bukannya oleh serba banyak

Bukan pule li duit katah Bukan pula oleh uang banyak

Serbe dikit kite kumpulkah Serba dikit kita kumpulkan

Mangke kite pacak sedekah Supaya kita dapat sedekah

Mak itulah kate Karnilah Seperti itulah kata Karnilah

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care idup bekarang kampung Cara hidup bekarang kampung

Care sesumbai benerege Cara sesumbar banyak harta

Ikan matik jangan dik ngambik Ikan mati jangan tidak mengambil

Aguk dusun jangan ditinggal Acara adat istiadat jangan ditinggalkan

Gawe dusun saling urusi Pekerjaan di desa saling bantu

Iluk di kundang ndak saling balasi Baik di teman saling bantui

37
Mbak inilah tebah kerbai Seperti inilah kata ibu-ibu

Ngambik beban tetak diujung Mengambil beban potong di ujung

Buang kepangkal Buang kepangkal

Ngambik sekian tetengahan Mengambil sekian pertengahan

Iluk dibuat sambang ayik Baik dibuat tempat air

Ayik kehing sambang dikepit Air kering tempatnya di pegang

Jadi peranti nebah guritan Menjadi alat melantunkan guritan

GURITAN 4

Lah lame diamak-amak Sudah lama diidamkan

Lah lame diantak-antak Sudah lama direncanakan

Lah lame dinanti-nanti Sudah lama dinanti-nanti

Ai mbak inilah ye tejadi Baru inilah yang terjadi

Alakah anjam ase diati Alangkah senang rasa di hati

Iva kite lah melapor nak belaki Iva kita sudah melapor mau bersuami

Lah ade ikatan janji Sudah ada ikatan janji

Lah tibe bejanji besatu ati Sudah tiba berjanji bersatu ati

Datang pendukung di Bumi Agung Datang pendukung di Bumi Agung

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Ulas iluk dirujung pakai Wajah elok pintar berpakaian

Badan ditinggal peguruan Badan ditinggal peguruan

Pengade di Pagar diwe Kata di Pagar Dewa

Mbak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Mpuk gibanyak kumbang datang Walaupun banyak kumbang datang

Kire giade ye ringkih juge Mungkin masih ada yang lebih baik

38
Mirdiansyah nilah penuju ati Mirdiansyah inilah sesuai kehendak hati

Ai pikiran dide kah ngambang agi Pikiran tidak akan goyah lagi

GURITAN 5

Malam ini malam jumat Malam ini malam jumat

Lah masuk malam sabtu Sudah masuk malam sabtu

Perintah Nabi Muhammad Perintah Nabi Muhammad

Ngajung sembayang lime waktu Menyuruh sholat lima waktu

Malam ini malam sabtu Malam ini malam sabtu

Kah masuk malam ahad Akan masuk malam minggu

Sembayang lime waktu Sholat liam waktu

Jangan benagh bebuat jahat Jangan sampai berbuat jahat

Malam ini malam ahad Malam ini malam minggu

Kah masuk malam senin Akan masuk malam senin

Sangkah jangan bebuat jahat Jangan berbuat jahat

Dusenye besak bukan maen Dosanya besar bukan maen

Setelah mati akan disikse Setelah mati akan disiksa

Malam ini malam selase Malam ini malam selasa

Kah masuk malam rabu Akan masuk malam rabu

Kalu nanti kamu disikse Kalau nanti kamu disiksa

Hancurnye badan umpame debu Hancurnya badan seperti debu

Malam ini malam rabu Malam ini malam rabu

Kah masuk malam kamis Akan masuk malam kamis

Setelah hancur umpame debu Setelah hancur seperti debu

Jeme ye tinggal Orang yang tinggal

39
Tinggal nangis Tinggal menangis

GURITAN 6

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ungkap kate dalam cerite Terungkap kata dalam cerita

Seni budaye sastra lame Seni budaya sastra lama

Jangan takut kurang sebase Jangan takut kurang bahasa

Aku kah guritan base kite Saya akan guritan bahasa kita

Sate sempat diliku Ndikat Ketika sampai di tikungan Ndikat

Jalan beliku kebile sempak Jalan berliku ketika bersama

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Lah puas mate menantang Sudah puas mata menantang

Lah liwat pule lematang Sudah lewat pula lematang

Sandi jauh lah kinakan gunung dempo Dari jauh sudah terlihat gunung dempo

Mak inilah keagungan jeme Besemah Seperti inilah keagungan orang Besemah

Jadi aset dalam wisata Jadi aset dalam wisata

Gunung dempo tinggi menjulang Gunung dempo tinggi menjulang

Ade pule mak ini pengabaran Ada pula sekarang pengabaran

Tentang Besemah atau kota Pagaralam Tentang Besemah atau kota Pagaralam

Kute kecik mate kah ribang Kota kecil mata akan bergembira

Bilang jeme ribang gale Banyak orang bergembira semua

40
Tibe diulak gunung dempo Sampai diujung gunung dempo

Ai jangkah jeme kite Jangankan orang kita

Mamak Belande sedut ninggalkanye Paman Belanda malas meninggalkannya

Ade wisata tebat Heban Ada wisata tebat heban

Lah mepae sampi tebat Libae Sudah jauh sampai tebat Lebar

Ade pule ayik terjun luk disusun Ada pula air terjun seperti disusun

Itu keagungan jeme Besemah Itu keagungan orang Besemah

Ade hamparan kebun teh Ada hamparan kebun the

Menghiasi keindahan kute Besemah Menghiasi keindahan kota Besemah

Ade nak nengagh ceritenye Ada kalau mau mendengar ceritanya

Tentang cerite jeme Besemah Tentang cerita orang Besemah

Lagi calak lagi regukan Pintar dan pandai

Dikit-dikit dik besedut Sedikit-sedikit tidak pemalas

Anye mpuk mbak itu mak ini kate Tetapi walaupun seperti ini kata

Ame jeme datang ke Besemah Kalau orang datang ke Besemah

Bilangan jeme ribang gale Setiap orang senang semua

Kamangan mamak bukannye nyegak Sekumpulan paman bukannya marah

Kamangan ibung bukannye bingung Sekumpulan ibu-ibu bukannnya bingung

Kamangan mamak lah ngajak negak Sekumpulan paman sudah mengajak berdiri

Kamangan ibung lah nyihangkah murung Sekumpulan ibu-ibu sudah memasak air

GURITAN 7

PUNGKUT RAJE KUBANGAN

(MERASA PEMUDA YANG PALING HEBAT)

41
Mangkal guritan Awal guritan

Ade pemude ulas alap-pacak bepakai Ada pemuda berwajah ganteng pintar

Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Sehingga tergila-gila perempuan dan ibu

Pemude besumbar jurai iluk agung lame Pemuda berbicara keturununan kaya lama

Keluarge tename turunan raje lagi melie Keluarga ternama turunan raja dan mulia

Kebile bejalan ngentak-ngentak Kapan berjalan membentak-bentak

Ngomong nyegak-nyegak Berbicara dengan keras

Ate bekendak sesekendak Kalau ada keinginan harus terlaksana

Ngak adik sanak Dengan keluarga

Kebile ngomong Ketika berkata

Ndak benagh ndenye tulah Mau benar untuknya saja

Ndek kundang kance Untuk teman-teman

Dikatekah salah dide di asikah Dikatakan salah semua

Kite dide nak pagehan Kita tidak perlu terkejut

Itulah pungkut raje kubangan Itulah merasa seseorang yang paling hebat

Besumbar pungkut dikubangan Berbicara orang yang merasa paling hebat

Dikambangan pihik nga behudu Ditempat orang kecil

Aku lah raje kubangan Sayalah raja paling hebat

Paling calak melawan Paling pintar melawan

Paling kaye paling meliye Paling kaya paling mulia

Bilang uhang behujuk gale Setiap orang memuji semua

Mbak itulah pule cucung ninik Seperti itulah cucu nenek

Ye kurang pengalaman Yang kurang pengalaman

42
Kerne kurang pengalaman Karna kurang pengalaman

Ngge salah pehasehan Sering salah perasaan

Jeme gerut ade nga die Orang hebat ada dengan dia

Jurai iluk ade nga die Keturunan baik ada pada dia

Calak melawan ulas alap pacak bepakai Pintar melawan wajah ganteng pintar

Mehase lah serbu cukup Merasa hidup serba cukup

Alamat durhake nga Maha Kuase Alamat durhaka dengan Maha Kuasa

Ncakagh nantu jangan ghegak Mencari menantu jangan ragu

Jangan cugak nga bujang buntu Jangan terkejut dengan laki-laki miskin

Buntu bande dide kah ngape Miskin harta tidak apa-apa

Asak kanye atinye Yang penting bukan hatinya

Banyak ilmunye melie tingkah lakunye Banyak ilmunya mulia tingkah lakunya

Ibung dindak benantu buntu Ibu tidak mau mempunyai menantu miskin

Nakankah anak dik laku Menahankan anak tidak laku

Pilih tebu tepilih nga buku Pilih tebu terpilih dengan buku

Ghulih nantu dik benasu Mendapat menantu tidak

Ame jurai ndak betuah Kalau keturunan mau yang lebih baik

Ambiklah kiah pemude takwa Ambillah saja pemuda takwa

GURITAN 8

AMU KUNDU GABUS MASIH KAH TIMBUL

(KALAU ORANG BERNASIB BAIK MASIH AKAN KELIHATAN)

Iluk nian mangkal guritan Benar semua untuk memulai guritan

Ade cakcekur bawah buluh Ada seperti burung bawah bambu

43
Kaselikur dik mandak di due puluh Malam dua puluh satu tidak akan berhenti

Ame kah jaguk dik sambar elang Kalau gagah tidak akan disambar elang

Anak tengah anak lanang ambur-amburan Anak tengah anak lanang berhamburan

Ame betuah badan gi balik Kalau orang yang baik badan akan pulang

Itu patian kambang ninik Itu petunjuk orang tua

Amu kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan

Gi kecik bekedal inguwan Masih kecil banyak ingus

Bedekal palak puhuan Kepala banyak koreng

Lah besak semiam betepun Sudah besar sangat tampan

Begeram begihim Kelihatan orang yang sadis dan kejam

Gi kecik pegilah empuk becengak-cengik Masih kecil tidak apa-apa berwajah kecil

Nanti kah besak gale betepun gale Nanti setelah besar akan senang

Njadi jeme pule Menjadi orang juga

Lah besak kele besemangai gale Sudah besar nanti akan sukses semua

Lemak nian nginak padi kuning Enak melihat padi kuning

Tambah nunduk tambah behisi Semakin menunduk semakin berisi

Saye dipandang saye anjam Semakin dilihat semakin senang

Lah kenyang empuk lum diketam Sudah kenyang walaupun belum panen

Lemak nian nginak ding behading Enak sekali melihat keluarga

Lah betepun lah besemangai Sudah sukses dan senang

Engkas buntu lah bepembantu Setelah miskin sudah punya pembantu

Engkas berimpit lah beduit Setelah susah sekarang beruang

Engkas dindak ke mesjid Setelah tidak mau ke mesjid

44
Lah galak ke mesjid Sudah mau ke mesjid

Betasbih bewirit Bertasbih dan merwirit

Bandingkah engkas kiyai Bandingkan bekas kiyai

Masih iluklah engkas bandit Lebih bagus bekas penjahat

Bersyukur nga Tuhan Bersyukur dengan Tuhan

Beterime kasih nga ketue Yayasan Berterima kasih dengan ketua Yayasan

Berkat bimbingan, pengarahan beliau Berkat bimbingan, pengaraham beliau

Kami balik ke jalan Kami balik ke jalan

Madake dik tetunggu dusun laman Dahulu tidak menunggu desa

Dik tau niti jalan kemandian Tidak tahu meniti jalan untuk mandi

Mbak ini pikiran lah tenang Sekarang ini pikiran sudah tenang

Idup bekecukupan Hidup berkecukupan

Lah teangkan kule kawan Sudah banyak keluarga

Di pesantren kami ditrening Di pesantren kami ditrening

Dide tepengaruh nga abang nguning Tidak terpengaruh dengan merah kuning

Amu umur lah mantai petang Kalau umur sudah lanjut

Kebile agi mangke betubat Kapan lagi akan bertubat

Ade nian ujung guritan Ada ujung guritan

Ati kali batin Hati bapak-bapak

Ati kali kerbai Hati ibu-ibu

Dide ndak cugak Tidak usah terkejut

Dide ndak ghegak Tidak usah ragu

Nga nasib anak-anak Dengan nasib anak-anak

Bilang uhang bilang anak Setiap orang setiap anak

45
Lah mbatak surat palak Sudah membawa surat kepala

Ade ndik antakkah lemak Ada yang sebelum enak

Ndak naggung kudai Harus menderita dahulu

Ade pule ndik meletas pucuk ladung Ada pula yang meletas menetas diatas padi

Ate lah tue idupnye nanggung Setelah tua hidupnya sengsara

Ame kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan

GURITAN 9

NGETANG TEPANG BANGKANG

(ORANG YANG SOMBONG)

Mangkal guritan kandik rupukan Awal guritan untuk pikiran

Dusun laman kule kawan Desa teman-teman

Ade lawangan banyak pengalaman Ada seseorang banyak pengalaman

Ulas alap bepakai pacak Wajah tampan pintar berpakaian

Si pendekar pencak Si pendekar pencak

Jeme njirikah Jakarta Orang menceritakan Jakarta

Die njirikah Amerika Dia menceritakan Amerika

Jeme njirikah agame Orang menceritakan agama

Die tegalau ndik ulame Dia melebihi untuk lalapnya

Celake dikit iman Celaka dikit iman

Mbak tungau dik tekintang Sekecil tungau tidak ada

Ade nian nian lawangan idung mancung Ada seseorang hidung mancung

Warang kalungan luk miang hebung Banyak jenggok seperti rebung

46
Keting tejulue luk ingkau Kaki panjang seperti enggar

Kumis ncerekaw luk tanduk kebau Kumis panjang seperti tanduk kerbau

Becelane bulu jin Bercelana bulu jin

Jahi penuh li cincin Jari penuh oleh cincin

Penggawihan nating sawah Pekerjaan membeli sawah

Ngak batak mubil Dengan membawa mobil

Celakae dikit alip mbak kebau dik keruan Celaka dikit alif sebesar kerbau tidak tahu

Ade beghete bujang alap pacak bepakai Ada cowok ganteng pintar berpakaian

Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Hingga tegila-gila cewek dan ibu-ibu

Kebile ngomong pelapar muni guruh Ketika berbicara keras seperti petir

Cicie numbuskah dinding pelupuh Bisa menembuskan dinding bambu

Kebile bejalan humah muni kah rubuh Ketika berjalan rumah seperti akan roboh

Ngambin mateahi ingge pukul sepuluh Membawa matahari hingga pukul sepuluh

Dik setuju kendak Tidak setuju kemauan

endung nga bapang ndak dibunuh Ibu dan bapak mau di bunuh

Ade pule beghete Ada pula seseorang

Lah ngemparkah seisi negri Sudah menggemparkan isi negeri

Ndik burung di angkase Untuk burung di angkasa

Ungguk kah bekatak bawah sayak Melihat katak bawah batok kelapa

Alkise dalam negri Alkisa dalam negeri

Ade sang putri cantik jelite Ada sang putri cantik jelita

Idung mancung tinggi semampai Hidung mancung tinggi semampai

Bejalan lemah gemulai Berjalan lemah gemulai

47
Gumbak ikal mayang Rambut ikal

Kebual belesung pipit Pipi berlesung pipi

Ate tetawe lemak nginake Ketika tertawa enak dilihat

Ingge pemude tegile-gile Hingga pemuda tergila-gila

Celake dikit penceripit Celaka dikit senang mengatakan orang

GURITAN 10

TEGALAU SUNTUK

(SUSAH DI ATUR)

Ade nian guritan sebatang Ada guritan sebatang

Kandik rupukan kule kawan Untuk pikiran teman-teman

Di segale zaman Di segala zaman

Manusie dienjuk mate dienjuk telinge Manusi diberi mata diberi telinga

Ndik ngeruankah petunjuk ngga tande Untuk mengetahui petunjuk dan tanda

Mate ndik nginak bajian ghumah jeme Mata untuk melihat rumah orang

Telinge ndik nganing firmannye Telinga untuk mendengar Firmannya

Bukanne ndik nganing celake ghumah jeme Bukannya untuk mendengar celaka orang

Lah suntuk nunjuk inye Sudah mala mengajarinya

Masih dide nurutkah kate Masih tidak mendengarkan kata

Suntuk pule napukkah manusie Malas melihat manusia

Banyak mempin banyak kendake Banyak kehendak

Dienjuk panjang die ndak pandak Diberi panjang dia mau pendek

Dienjuk pandak die ndak panjang Diberi pendek dia mau panjang

Kebile anjam die tetawe tepejam-pejam Ketika senang dia tertawa terpejam-pejam

48
Di tengah laman bekelakar bejam-jam Di tengah halaman berkelakar berjam-jam

Kebile dimak ati mbeghabak Ketika tidak enak hati

Segale dik senuju kendak mudah merengak Segala tidak setuju kehendak marah

Lah senuju kendak mangke ngeragak Sudah setuju kehendak tertawa

Tebahak-bahak Terbahak-bahak

4.4 Analisis Guritan Berdasarkan Fungsi dan Amanatnya

4.4.1 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Pernikahan

GURITAN 3

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah tebah guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Kah ngungkapkah lelawangan Akan mengungkapkan seseorang

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Kah nunggakkah kule kawan Akan mengumpulkan teman

Apit meraje dusun laman Keluarga besar

Kundang kance nggak kelawai Teman-teman dan saudara

Ade mak ini pengabaran Ada sekarang kabar

Bapak Kariadi kah bagukan Bapak Kariadi mau sedekah

Teungkap di guritan Terungkap di guritan

Ini sekedar kandik hiburan Ini sekedar untuk hiburan

Mangke aku kah guritan Supaya saya akan guritan

Mak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Lah tejadi karang kule Sudah terjadi

49
Ade nian lawangan Ada seseorang

Ame tue kandik ribang Kalau tua untuk bergembira

Kandik masa depan Untuk masa depan

Base sianu ade kekendakan Bahwa seseorang ada kehendaknya

Nerime syukur alhamduliliah Nerima syukur alhamdullilah

Base kite kah sedekah Bahwa kita akan sedekah

Sedekah bukannye li serbe katah Sedekah bukannya oleh serba banyak

Bukan pule li duit katah Bukan pula oleh uang banyak

Serbe dikit kite kumpulkah Serba dikit kita kumpulkan

Mangke kite pacak sedekah Supaya kita dapat sedekah

Mak itulah kate Karnilah Seperti itulah kata Karnilah

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care idup bekarang kampung Cara hidup bekarang kampung

Care sesumbai benerege Cara sesumbar banyak harta

Ikan matik jangan dik ngambik Ikan mati jangan tidak mengambil

Aguk dusun jangan ditinggal Acara adat istiadat jangan ditinggalkan

Gawe dusun saling urusi Pekerjaan di desa saling bantu

Iluk di kundang ndak saling balasi Baik di teman saling bantui

Mbak inilah tebah kerbai Seperti inilah kata ibu-ibu

Ngambik beban tetak diujung Mengambil beban potong di ujung

Buang kepangkal Buang kepangkal

Ngambik sekian tetengahan Mengambil sekian pertengahan

Iluk dibuat sambang ayik Baik dibuat tempat air

50
Ayik kehing sambang dikepit Air kering tempatnya di pegang

Jadi peranti nebah guritan Menjadi alat melantunkan guritan

Guritan di atas biasa digunakan dalam acara pernikahan. Guritan ini berfungsi

sebagai hiburan. Amanat yang terkandung di dalamnya yaitu berisikan nasihat agar

orang tua yang akan menikahkan anaknya agar tidak perlu berpoya-poya tetapi

sederhana yang penting sakral dan tidak meninggalkan adat istiadat. Guritan ini juga

berisikan nasihat agar saling tolong menolong dalam acara pernikahan dan jangan

sampai berat sebelah antara tetangga.

GURITAN 4

Lah lame diamak-amak Sudah lama diidamkan

Lah lame diantak-antak Sudah lama direncanakan

Lah lame dinanti-nanti Sudah lama dinanti-nanti

Ai mbak inilah ye tejadi Baru inilah yang terjadi

Alakah anjam ase diati Alangkah senang rasa di hati

Iva kite lah melapor nak belaki Iva kita sudah melapor mau bersuami

Lah ade ikatan janji Sudah ada ikatan janji

Lah tibe bejanji besatu ati Sudah tiba berjanji bersatu ati

Datang pendukung di Bumi Agung Datang pendukung di Bumi Agung

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Ulas iluk dirujung pakai Wajah elok pintar berpakaian

Badan ditinggal peguruan Badan ditinggal peguruan

Pengade di Pagar diwe Kata di Pagar Dewa

Mbak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

51
Mpuk gibanyak kumbang datang Walaupun banyak kumbang datang

Kire giade ye ringkih juge Mungkin masih ada yang lebih baik

Mirdiansyah nilah penuju ati Mirdiansyah inilah sesuai kehendak hati

Ai pikiran dide kah ngambang agi Pikiran tidak akan goyah lagi

Guritan diatas biasa digunakan pada saat acara penikahan. Guritan ini berfungsi

sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat bahwa

kita harus mencintai seseorang dengan ikhlas tanpa harus menilai dari kekurangan dan

kelebihannya, karena manusia tidak ada yang sempurna. Apabila sudah terikat dengan

satu pasangan maka berusahalah untuk setia.

4.4.2 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Duka Cita

GURITAN 5

Malam ini malam jumat Malam ini malam jumat

Lah masuk malam sabtu Sudah masuk malam sabtu

Perintah Nabi Muhammad Perintah Nabi Muhammad

Ngajung sembayang lime waktu Menyuruh sholat lima waktu

Malam ini malam sabtu Malam ini malam sabtu

Kah masuk malam ahad Akan masuk malam minggu

Sembayang lime waktu Sholat liam waktu

Jangan benagh bebuat jahat Jangan sampai berbuat jahat

Malam ini malam ahad Malam ini malam minggu

Kah masuk malam senin Akan masuk malam senin

Sangkah jangan bebuat jahat Jangan berbuat jahat

52
Dusenye besak bukan maen Dosanya besar bukan maen

Setelah mati akan disikse Setelah mati akan disiksa

Malam ini malam selase Malam ini malam selasa

Kah masuk malam rabu Akan masuk malam rabu

Kalu nanti kamu disikse Kalau nanti kamu disiksa

Hancurnye badan umpame debu Hancurnya badan seperti debu

Malam ini malam rabu Malam ini malam rabu

Kah masuk malam kamis Akan masuk malam kamis

Setelah hancur umpame debu Setelah hancur seperti debu

Jeme ye tinggal Orang yang tinggal

Tinggal nangis Tinggal menangis

Guritan ini biasa digunakan pada saat acara duka cita. Guritan ini berfungsi

sebagai pelipur lara dan menghibur keluarga yang mendapat musibah. Amanat yang

terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat agar kita harus selalu sholat lima waktu

dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi segala larangan-Nya. Guritan ini juga

berisikan nasihat agar orang yang ditinggal jangan selalu meratapi kesedihannya tetapi

harus mendoakan orang meninggal tersebut agar diringankan dan dilapangkan jalannya .

4.4.3 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Muda-Mudi

GURITAN 7

PUNGKUT RAJE KUBANGAN

(MERASA PEMUDA YANG PALING HEBAT)

Mangkal guritan Awal guritan

Ade pemude ulas alap-pacak bepakai Ada pemuda berwajah ganteng pintar

53
Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Sehingga tergila-gila perempuan dan ibu

Pemude besumbar jurai iluk agung lame Pemuda berbicara keturununan kaya lama

Keluarge tename turunan raje lagi melie Keluarga ternama turunan raja dan mulia

Kebile bejalan ngentak-ngentak Kapan berjalan membentak-bentak

Ngomong nyegak-nyegak Berbicara dengan keras

Ate bekendak sesekendak Kalau ada keinginan harus terlaksana

Ngak adik sanak Dengan keluarga

Kebile ngomong Ketika berkata

Ndak benagh ndenye tulah Mau benar untuknya saja

Ndek kundang kance Untuk teman-teman

Dikatekah salah dide di asikah Dikatakan salah semua

Kite dide nak pagehan Kita tidak perlu terkejut

Itulah pungkut raje kubangan Itulah merasa seseorang yang paling hebat

Besumbar pungkut dikubangan Berbicara orang yang merasa paling hebat

Dikambangan pihik nga behudu Ditempat orang kecil

Aku lah raje kubangan Sayalah raja paling hebat

Paling calak melawan Paling pintar melawan

Paling kaye paling meliye Paling kaya paling mulia

Bilang uhang behujuk gale Setiap orang memuji semua

Mbak itulah pule cucung ninik Seperti itulah cucu nenek

Ye kurang pengalaman Yang kurang pengalaman

Kerne kurang pengalaman Karna kurang pengalaman

Ngge salah pehasehan Sering salah perasaan

54
Jeme gerut ade nga die Orang hebat ada dengan dia

Jurai iluk ade nga die Keturunan baik ada pada dia

Calak melawan ulas alap pacak bepakai Pintar melawan wajah ganteng pintar

Mehase lah serbu cukup Merasa hidup serba cukup

Alamat durhake nga Maha Kuase Alamat durhaka dengan Maha Kuasa

Ncakagh nantu jangan ghegak Mencari menantu jangan ragu

Jangan cugak nga bujang buntu Jangan terkejut dengan laki-laki miskin

Buntu bande dide kah ngape Miskin harta tidak apa-apa

Asak kanye atinye Yang penting bukan hatinya

Banyak ilmunye melie tingkah lakunye Banyak ilmunya mulia tingkah lakunya

Ibung dindak benantu buntu Ibu tidak mau mempunyai menantu miskin

Nakankah anak dik laku Menahankan anak tidak laku

Pilih tebu tepilih nga buku Pilih tebu terpilih dengan buku

Ghulih nantu dik benasu Mendapat menantu tidak

Ame jurai ndak betuah Kalau keturunan mau yang lebih baik

Ambiklah kiah pemude takwa Ambillah saja pemuda takwa

Guritan di atas biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini

berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat

agar para pemuda sadar dari kesombongannya dan menjadi pemuda yang taqwa dan

guritan ini juga berisikan nasihat agar orang tua dalam memilih menantu jangan hanya

melihat dari fisiknya saja tetapi lihatlah dari kepribadiannya.

GURITAN 8

55
AMU KUNDU GABUS MASIH KAH TIMBUL

(KALAU ORANG BERNASIB BAIK MASIH AKAN KELIHATAN)

Iluk nian mangkal guritan Benar semua untuk memulai guritan

Ade cakcekur bawah buluh Ada seperti burung bawah bambu

Kaselikur dik mandak di due puluh Malam dua puluh satu tidak akan berhenti

Ame kah jaguk dik sambar elang Kalau gagah tidak akan disambar elang

Anak tengah anak lanang ambur-amburan Anak tengah anak lanang berhamburan

Ame betuah badan gi balik Kalau orang yang baik badan akan pulang

Itu patian kambang ninik Itu petunjuk orang tua

Amu kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan

Gi kecik bekedal inguwan Masih kecil banyak ingus

Bedekal palak puhuan Kepala banyak koreng

Lah besak semiam betepun Sudah besar sangat tampan

Begeram begihim Kelihatan orang yang sadis dan kejam

Gi kecik pegilah empuk becengak-cengik Masih kecil tidak apa-apa berwajah kecil

Nanti kah besak gale betepun gale Nanti setelah besar akan senang

Njadi jeme pule Menjadi orang juga

Lah besak kele besemangai gale Sudah besar nanti akan sukses semua

Lemak nian nginak padi kuning Enak melihat padi kuning

Tambah nunduk tambah behisi Semakin menunduk semakin berisi

Saye dipandang saye anjam Semakin dilihat semakin senang

Lah kenyang empuk lum diketam Sudah kenyang walaupun belum panen

Lemak nian nginak ding behading Enak sekali melihat keluarga

Lah betepun lah besemangai Sudah sukses dan senang

56
Engkas buntu lah bepembantu Setelah miskin sudah punya pembantu

Engkas berimpit lah beduit Setelah susah sekarang beruang

Engkas dindak ke mesjid Setelah tidak mau ke mesjid

Lah galak ke mesjid Sudah mau ke mesjid

Betasbih bewirit Bertasbih dan merwirit

Bandingkah engkas kiyai Bandingkan bekas kiyai

Masih iluklah engkas bandit Lebih bagus bekas penjahat

Bersyukur nga Tuhan Bersyukur dengan Tuhan

Beterime kasih nga ketue Yayasan Berterima kasih dengan ketua Yayasan

Berkat bimbingan, pengarahan beliau Berkat bimbingan, pengaraham beliau

Kami balik ke jalan Kami balik ke jalan

Madake dik tetunggu dusun laman Dahulu tidak menunggu desa

Dik tau niti jalan kemandian Tidak tahu meniti jalan untuk mandi

Mbak ini pikiran lah tenang Sekarang ini pikiran sudah tenang

Idup bekecukupan Hidup berkecukupan

Lah teangkan kule kawan Sudah banyak keluarga

Di pesantren kami ditrening Di pesantren kami ditrening

Dide tepengaruh nga abang nguning Tidak terpengaruh dengan merah kuning

Amu umur lah mantai petang Kalau umur sudah lanjut

Kebile agi mangke betubat Kapan lagi akan bertubat

Ade nian ujung guritan Ada ujung guritan

Ati kali batin Hati bapak-bapak

Ati kali kerbai Hati ibu-ibu

Dide ndak cugak Tidak usah terkejut

57
Dide ndak ghegak Tidak usah ragu

Nga nasib anak-anak Dengan nasib anak-anak

Bilang uhang bilang anak Setiap orang setiap anak

Lah mbatak surat palak Sudah membawa surat kepala

Ade ndik antakkah lemak Ada yang sebelum enak

Ndak naggung kudai Harus menderita dahulu

Ade pule ndik meletas pucuk ladung Ada pula yang meletas menetas diatas padi

Ate lah tue idupnye nanggung Setelah tua hidupnya sengsara

Ame kundu gabus masih kah timbul Kalau orang bernasib baik masih kelihatan

Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini

berfungsi sebagai hiburan. Amanat dalam guritan ini yaitu berisikan nasihat agar kita

sabar dalam menghadapi ujian hidup karena sesudah kesulitan dan penderitaan pasti

akan ada kemudahan dan kebahagiaan.

GURITAN 9

NGETANG TEPANG BANGKANG

(ORANG YANG SOMBONG)

Mangkal guritan kandik rupukan Awal guritan untuk pikiran

Dusun laman kule kawan Desa teman-teman

Ade lawangan banyak pengalaman Ada seseorang banyak pengalaman

Ulas alap bepakai pacak Wajah tampan pintar berpakaian

Si pendekar pencak Si pendekar pencak

Jeme njirikah Jakarta Orang menceritakan Jakarta

58
Die njirikah Amerika Dia menceritakan Amerika

Jeme njirikah agame Orang menceritakan agama

Die tegalau ndik ulame Dia melebihi untuk lalapnya

Celake dikit iman Celaka dikit iman

Mbak tungau dik tekintang Sekecil tungau tidak ada

Ade nian nian lawangan idung mancung Ada seseorang hidung mancung

Warang kalungan luk miang hebung Banyak jenggok seperti rebung

Keting tejulue luk ingkau Kaki panjang seperti enggar

Kumis ncerekaw luk tanduk kebau Kumis panjang seperti tanduk kerbau

Becelane bulu jin Bercelana bulu jin

Jahi penuh li cincin Jari penuh oleh cincin

Penggawihan nating sawah Pekerjaan membeli sawah

Ngak batak mubil Dengan membawa mobil

Celakae dikit alip mbak kebau dik keruan Celaka dikit alif sebesar kerbau tidak tahu

Ade beghete bujang alap pacak bepakai Ada cowok ganteng pintar berpakaian

Ingge tegile-gile gadis nga kerbai Hingga tegila-gila cewek dan ibu-ibu

Kebile ngomong pelapar muni guruh Ketika berbicara keras seperti petir

Cicie numbuskah dinding pelupuh Bisa menembuskan dinding bambu

Kebile bejalan humah muni kah rubuh Ketika berjalan rumah seperti akan roboh

Ngambin mateahi ingge pukul sepuluh Membawa matahari hingga pukul sepuluh

Dik setuju kendak Tidak setuju kemauan

endung nga bapang ndak dibunuh Ibu dan bapak mau di bunuh

59
Ade pule beghete Ada pula seseorang

Lah ngemparkah seisi negri Sudah menggemparkan isi negeri

Ndik burung di angkase Untuk burung di angkasa

Ungguk kah bekatak bawah sayak Melihat katak bawah batok kelapa

Alkise dalam negri Alkisa dalam negeri

Ade sang putri cantik jelite Ada sang putri cantik jelita

Idung mancung tinggi semampai Hidung mancung tinggi semampai

Bejalan lemah gemulai Berjalan lemah gemulai

Gumbak ikal mayang Rambut ikal

Kebual belesung pipit Pipi berlesung pipi

Ate tetawe lemak nginake Ketika tertawa enak dilihat

Ingge pemude tegile-gile Hingga pemuda tergila-gila

Celake dikit penceripit Celaka dikit senang mengatakan orang

Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini

berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu berisikan nasihat

agar pemuda-pemudi mengubah sifat dan sikapnya menjadi orang yang lebih baik lagi

dan menjadi muslim yang sholeh dan sholeha.

GURITAN 10

TEGALAU SUNTUK

(SUSAH DI ATUR)

Ade nian guritan sebatang Ada guritan sebatang

Kandik rupukan kule kawan Untuk pikiran teman-teman

60
Di segale zaman Di segala zaman

Manusie dienjuk mate dienjuk telinge Manusi diberi mata diberi telinga

Ndik ngeruankah petunjuk ngga tande Untuk mengetahui petunjuk dan tanda

Mate ndik nginak bajian ghumah jeme Mata untuk melihat rumah orang

Telinge ndik nganing firmannye Telinga untuk mendengar Firmannya

Bukanne ndik nganing celake ghumah jeme Bukannya untuk mendengar celaka orang

Lah suntuk nunjuk inye Sudah mala mengajarinya

Masih dide nurutkah kate Masih tidak mendengarkan kata

Suntuk pule napukkah manusie Malas melihat manusia

Banyak mempin banyak kendake Banyak kehendak

Dienjuk panjang die ndak pandak Diberi panjang dia mau pendek

Dienjuk pandak die ndak panjang Diberi pendek dia mau panjang

Kebile anjam die tetawe tepejam-pejam Ketika senang dia tertawa terpejam-pejam

Di tengah laman bekelakar bejam-jam Di tengah halaman berkelakar berjam-jam

Kebile dimak ati mbeghabak Ketika tidak enak hati

Segale dik senuju kendak mudah merengak Segala tidak setuju kehendak marah

Lah senuju kendak mangke ngeragak Sudah setuju kehendak tertawa

Tebahak-bahak Terbahak-bahak

Guritan ini biasanya digunakan pada saat acara muda-mudi. Guritan ini

berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung didalamnya yaitu agar manusia

berakhlak baik dan jangan selalu memaksakan kehendak kepada orang lain.

Berusahalah untuk menjadi orang yang disenangi oleh masyarakat.

61
4.4.4 Analisis Guritan yang Berfungsi Pada Saat Acara Kebesaran

GURITAN 1

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunnan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Bukan puisi asak isi Bukan puisi asal puisi

Bukan perusahaan nuntut jasa Bukan perusahaan nuntut jasa

Guritan nilah ku sampaikah Guritan inilah saya sampaikan

Cerite seni budaye sastra lame Cerita seni budaya sastra lama

Dide nak takut kurang sebase Tidak usah takut kurang bahasa

Aku guritan base kite Saya guritan bahasa kita

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

ade nian mute lawangan Ada seseorang

ye berprestasi di Provinsi di Univ.PGRI Yang berprestasi di Provinsi di Univ.PGRI

Nerime syukur alhamdullilah di periode ini Nerima syukur alhamdulillah di periode ini

Ade pule dusen namenye Siti Rukiyah Ada pula dosen namanya Siti Rukiyah

Ade pule nerime syukur Ada pula nerima syukur

Ading sanak karang kampung Adik sanak karang kampung

Kule kawan ding berading Kawan-kawan adik beradik

Ade pule dusen pembimbing Ada pula dosen pembimbing

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Ulas iluk berujuk pakai Wajah elok pintar berpakaian

62
Sape nian titu nerime syukur alhamdullilah Siapa itu nerima syukur alhamdullilah

Inilah die Dessy Wardiah Inilah dia Dessy Wardiah

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Berprestasi di Provinsi ndik kali ini Berprestasi di Provinsi untuk kali ini

Ade nian lawangan suhang Ada nian seseorang

Dide pule kalah beganti Tidak kalah berganti

Kandik ngiluki bumi pertiwi Untuk memperbaiki bumi pertiwi

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Nerime syukur alhamdullilah Nerima syukur alhamdullilah

Itulah kate Yenny Puspita Itulah kata Yenny Puspita

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Ade-ade pengabaran Ada-ada pengabaran

Kandik mimpin kemajuan Untuk mimpin kemajuan

Ndik tejadi di Sumatera Selatan Yang terjadi di Sumatera Selatan

Itulah die bapak Houtman Itulah dia bapak Houtman

Dide pule kalah beganti Tidak pula kalah beganti

Ndik tejadi ndik kali ini Yang terjadi untuk kali ini

Itulah die bapak Yuswan Itulah dia bapak Yuswan

Bukan li pak Warino ahli pidato di PGRI Bukan oleh pak Warino ahli pidato d PGRI

Kalu dik bie usul melintang Kalau tidak halangan yang melintang

Ini tejadi di Palembang Ini terjadi di Palembang

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

63
Abis ahi beganti bulan Habis hari beganti bulan

Abis bulan beganti taun Habis bulan beganti tahun

Abis kelime taun ninting Habis lima tahun penuh

Ai mbak inilah nian care guritan Seperti inilah cara guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Jurai beganti bapak Kariadi Turun temurun bapak Kariadi

Ade nian mute lawangan Ada pula seseorang

Alhamdullilah nerime syukur Alhamdulillah nerima syukur

Kate pengade ibuk Karnilah Kata ibu Karnilah

Ade nian mute lawangan Ada seseorang

Ading kecik Ilham Fauzan Adik kecil Ilham Fauzan

Katenye berasan Katanya berunding

Ade pule mute lawangan Ada pula seseorang

Berprestasi di Provinsi Berprestasi di Provinsi

Kah njadi jeme kate jeme Untuk jadi seseorang kata orang

Ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Berprestasi di PGRI Berprestasi di PGRI

Mohon maaf jikale ade Mohon maaf kalau ada

Kate ye dide diingikah Kata yang tidak diinginkan

Kate tesinggung Kata menyinggung

Kalu ade kate salah Kalau ada kata salah

Ai mbak inilah care guritan Seperti inilah cara guritan

64
Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ai bukanne mesin Bukannya mesin

Bukannye dusen Bukannya dosen

Kami mohon maaf Kami mohon maaf

Nga bapak dusen Dengan bapak dosen

Mintak luhuskah ndik rimbak ini Mintak luruskan untuk kali ini

Ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Ade maksud nga tujuan Ada maksud dan tujuan

Kami mintak kepade Tuhan Kami mintak kepada Tuhan

Kekendakan tolong kabulkah Kehendak tolong kabulkan

Guritan diatas dapat ditampilkan pada saat acara wisuda, yang berfungsi sebagai

hiburan. Amanat yang terkandung di dalamnya yaitu untuk memberi masukan dan

semangat kepada mahasiswa dalam menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa.

GURITAN 2

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah tebah guritan Seperti inilah tebah guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Mbak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Cerite badah kite Cerita tempat kita

Ame nurut cerite nining kite Kalau menurut cerita nenek kita

Idup dijajah nga Belande Hidup dijajah dengan Belanda

65
Kebile pule dide kah sare Kapan pula tidak akan sengsara

Kapal terbang melaye-laye Kapal terbang melayang-layang

Kapal terbang melaye tinggi Kapal terbang melayang tinggi

Jikale tinggi gangsar langit Kalau tinggi geser langit

Jikale endap gangsar tanah Kalau rendah geser tanah

Kapal terbang melaye-laye Kapal terbang melayang-layang

Nak ngebom kemane nian die-die Ingin ngebom kemana dia-dia

Nak ngebom jagad Aceh Ingin ngebom Jagad Aceh

Ade pasukan ndak tepilih Ada pasukan ingin terpilih

Nak ngebom Minangkabau Ingin ngebom Minangkabau

Ade pasukan saling alau Ada pasukan saling kejar

Nak ngebom Teluk Betung Ingin ngebom Teluk Betung

Waktu itu jalan ke Lampung Waktu itu jalan ke Lampung

Laju ngebom Tanjung Sakti Terus ngebom Tanjung Sakti

Die ngebom Tanjung Sakti Dia Ngebom Tanjung Sakti

Ame dik salah rikinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi

Tanggal 9 Februari Tanggal 9 Februari

Bom umban ade selawi Bom jatuh ada dua puluh lima

Bom delapan meletup tige Bom delapan meledak tiga

Itu tejadi di simpang tige Itu terjadi di simpang tiga

Die ngebom Tanjung sakti Dia ngebom Tanjung Sakti

Sasaran sampai Tegue Wangi Sasaran sampai Tegur Wangi

Mati Akip di Tegue Wangi Mati Akip di Tegur wangi

Mati tekapar Nurdin Linggang Mati Tekapar Nurdin Linggang

66
Kene sasaran peluru nyasar Kena sasaran peluru nyasar

Lain serangan di Bumi Agung Lain serangan di Bumi Agung

Itu serangan banyak untung Itu Serangan banyak untung

Ngape sangakan mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Pasukan kite lah baik gale Pasukan kita sudah baik semua

Banyak mamak Belande kite lah sare Banyak Belanda kita sudah sengsara

Ai ngape sangkah mbak itu kate Mengapa seperti itu kata

Belande lah banyak ndik sare Belanda itu banyak yang sengsara

Mamak Jepang lah ngaling ambang Paman Jepang sudah pindah tempat

Suhang Jepang lah kene panggang Seorang Jepang sudah kena panggang

Ya Tuhan Ya Rubiizati Ya Tuhan Ya Robiizati

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

Belande lah nyerang Sukarami Belanda sudah menyerang Sukarami

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Die nyerang Tanjung Sakti Dia menyerang Tanjung Sakti

Sasaran sampai ke Tegue Wangi Sasaran sampai ke Tegur Wangi

Lalu belelak ke Jarai Lalu berseger ke Jarai

Tuape ame ngebom ke Jarai Tetapi kalau ngebom ke Jarai

Jeme Lah Lihai Orang sudah pandai

Betatai jeme di Talang Petai Bertahan orang di Talang Petai

Ade nian lawangan suhang Ada seseorang

Besak tinggi sedibo-dibo Besar tinggi bodoh

Besak itam sedugam-dugam Besar itam legam

Luk galah niti pematang Seperti gajah melewati pematang

67
Luk jagok niti kemuhu Seperti jagok melewati jemuran

Anye mpuk luk itu kate Tetapi walaupun seperti itu kata

Ame kah makan tinggali pegi Kalau mau makan ditinggalkan pergi

Ame kah perang kawai kinah Kalau mau perang di ajak

Renasin Ki Aji masih badah diuhang Renasin Ki Aji masih di tempat sendir

Mintak kate Minta kata

Kebile uhang pegi ke pedalaman Kapan orang pergi ke pedalaman

Andun batak cabi garam Hanya membawa cabai

Sangkah bejuluk bejurit angit Karena mendapat gelar bau tidak sedap

Kebile pule kah dik angit Kapan pula tidak akan sedap

Celane selambae basah kehing Celana satu basah kering

Makan petang dide pagian Makan petang tidak makan pagi

Kenyang-kenyang li daun kayu Kenyang-kenyang oleh daun kayu

Rukuk sebatang sesimbangan Rokok sebatang bergantian

Sate nerime berite kawat Ketika menerima berita kawat

Bumi Besemah kah tambah gawat Bumi Besemah tambah gawat

Mamak Belande kah masuk Lahat Paman Belanda akan masuk Lahat

Ame mak ini lah ngancap Ndikat Kalau saat ini sudah dekat Ndikat

Laju luk diwe liwat Gumay Lalu seperti dewa lewat Gumay

Aus nga Lapae nak ditatai Haus dan lapar harus ditahan

Lah tekilip ame mateahi Sudah panas kalau matahari

Empai betemu nga nasi Baru bertemu dengan nasi

Ame dide salah ringkinan kumpi Kalau tidak salah hitungan kompi

Uha selawi dik hulih nasi Orang dua puluh lima tidak dapat nasi

68
Ame tehingat dang di jalan Kalau teringat sedang di jalan

Ayik kubangan kah ndik minuman Air limbah untuk minuman

Lain kisah di Palangkenidai Lain kisah di Palangkenidai

Asak ade kayu ndik tumpai Kalau ada kayu yang dekat

Terus ditebang kandik betatai Terus ditebang untuk bertahan

Belande dik tau nyerang gacang Belanda tidak tahu menyerang cepat

Mak inilah karang cerite Seperti inilah karangan cerita

Dide sisangke dide di nyare Tidak disangkah tidak sengsara

Belande lah masuk di Karang Dale Belanda sudah masuk di Karang Dalo

Pasukan kite lah banyak gale njage Pasukan kita sudah banyak yang menjaga

Anye mbak itu muni kate Kalau seperti itu suara kata

Mpuk banyak njage Walaupun banyak yang menjaga

Pade ujungnge mundur gale Pada ujungnya mundur semua

Karang Dale tinggal engkasse Karang Dalo tinggal bekas

Ya Allah Ya Tuhan Rubilizati Ya Allah Ya Tuhan Robiizati

Mbak inilah ndik tejadi Seperti inilah yang terjadi

Belande lah liwat di Rantau Unji Belanda sudah lewat di Rantau Unji

Banyak Pasukan ndik lah mati Banyak pasukan yang sudah mati

Banyak mamak tekitau-kitau Banyak paman tertatih-tatih

Banyak kerbai tenangis-nangis Banyak ibu-ibu menangis-nangis

Belande lah liwat pule di Selangis Belanda sudah lewat pula di Selangis

Tekitau-kitau mamak Belande Tertatih-tatih paman Belande

Lah sampai simpang Manak Sudah sampai simpang Manak

69
Lalu bingung jeme Pagar Agung Lalu bingung orang Pagar Agung

Timbang jeme Tanjung Payang Dari pada orang Tanjung Payang

Guritan di atas biasa digunakan pada acara memperingati hari kebesaran di

Pemerintahan kota Pagaralam. Guritan ini berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang

terkandung di dalam guritan ini adalah berisikan nasihat untuk menambah semangat

juang bagi yang mendengarnya, di dalamnya diceritakan betapa susahnya orang-orang

zaman dahulu untuk mempertahankan Negara menuju kemerdekaan. Maka jangan

pernah melupakan sejarah perjuangan yang ada di kota Pagaralam. Guritan tersebut juga

berisikan betapa besarnya rasa kekeluargaan dan pengorbanan demi kemerdekaan,

sehingga adanya harapan hal tersebut masih dapat dilakukan pada saat ini dan masa

mendatang.

GURITAN 6

Iluk gale mangkal guritan Sudah baik semua untuk memulai guritan

Iluk gale mangkal pantunan Sudah baik pula untuk memulai pantunan

Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Care guritan beganjuran Cara guritan berkelanjutan

Ungkap kate dalam cerite Terungkap kata dalam cerita

Seni budaye sastra lame Seni budaya sastra lama

Jangan takut kurang sebase Jangan takut kurang bahasa

Aku kah guritan base kite Saya akan guritan bahasa kita

Sate sempat diliku Ndikat Ketika sampai di tikungan Ndikat

Jalan beliku kebile sempak Jalan berliku ketika bersama

70
Mbak inilah karang guritan Seperti inilah karangan guritan

Lah puas mate menantang Sudah puas mata menantang

Lah liwat pule lematang Sudah lewat pula lematang

Sandi jauh lah kinakan gunung dempo Dari jauh sudah terlihat gunung dempo

Mak inilah keagungan jeme Besemah Seperti inilah keagungan orang Besemah

Jadi aset dalam wisata Jadi aset dalam wisata

Gunung dempo tinggi menjulang Gunung dempo tinggi menjulang

Ade pule mak ini pengabaran Ada pula sekarang pengabaran

Tentang Besemah atau kota Pagaralam Tentang Besemah atau kota Pagaralam

Kute kecik mate kah ribang Kota kecil mata akan bergembira

Bilang jeme ribang gale Banyak orang bergembira semua

Tibe diulak gunung dempo Sampai diujung gunung dempo

Ai jangkah jeme kite Jangankan orang kita

Mamak Belande sedut ninggalkanye Paman Belanda malas meninggalkannya

Ade wisata tebat Heban Ada wisata tebat heban

Lah mepae sampi tebat Libae Sudah jauh sampai tebat Lebar

Ade pule ayik terjun luk disusun Ada pula air terjun seperti disusun

Itu keagungan jeme Besemah Itu keagungan orang Besemah

Ade hamparan kebun teh Ada hamparan kebun the

Menghiasi keindahan kute Besemah Menghiasi keindahan kota Besemah

Ade nak nengagh ceritenye Ada kalau mau mendengar ceritanya

Tentang cerite jeme Besemah Tentang cerita orang Besemah

Lagi calak lagi regukan Pintar dan pandai

Dikit-dikit dik besedut Sedikit-sedikit tidak pemalas

71
Anye mpuk mbak itu mak ini kate Tetapi walaupun seperti ini kata

Ame jeme datang ke Besemah Kalau orang datang ke Besemah

Bilangan jeme ribang gale Setiap orang senang semua

Kamangan mamak bukannye nyegak Sekumpulan paman bukannya marah

Kamangan ibung bukannye bingung Sekumpulan ibu-ibu bukannnya bingung

Kamangan mamak lah ngajak negak Sekumpulan paman sudah mengajak berdiri

Kamangan ibung lah nyihangkah murung Sekumpulan ibu-ibu sudah memasak air

Guritan di atas biasa digunakan pada saat acara-acara kebesaran Pemerintahan

kota Pagaralam. Guritan ini berfungsi sebagai hiburan. Amanat yang terkandung

didalamnya yaitu berisikan nasihat agar kita selalu menjaga dan melestarikan

kebudayaan daerah yang telah di berikan oleh Yang Maha Kuasa agar tidak diambil oleh

Negara lain karena kebudayan daerah ini merupakan adat istiadat dan aset bagi Kota

Pagaralam. Dengan adanya kekayaan budaya ini dapat menambah pendapatan daerah

serta dapat terkenal di seluruh pelosok dunia.

72
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, rekaman, dan analisis data, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam mempunyai fungsi yang beraneka ragam yaitu (1) guritan yang

berfungsi pada saat acara penikahan terdapat dua guritan, (2) guritan yang

berfungsi pada saat acara duka cita terdapat satu guritan, (3) guritan yang

berfungsi pada saat acara muda-mudi terdapat empat guritan, dan (4) guritan

yang berfungsi pada saat acara kebesaran terdapat tiga guritan.

2. Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam mempunyai amanat yang banyak berisikan nasihat-nasihat bagi

masyarakatnya agar selalu tolong menolong, bersabar dalam menghadapi

masalah dan tetap menjaga dan melestariakan kebudayaan daerah.

Selain itu penulis juga mendapatkan informasi mengenai Guritan Jagad

Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam yaitu

sebagai berikut.

1. Pada saat ini Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan

Dempo Utara, Kota Pagaralam masih tetap digunakan dan dilestarikan.

73
Pemerintah Kota Pagaralam sekarang sudah mengembangkan dan melestarikan

guritan agar tidak punah keberadaannya.

2. Guritan Jagad Besemah Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara,

Kota Pagaralam digunakan oleh masyarakat setempat baik secara lisan maupun

tulisan.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis menyarankan kepada masyarakat

Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam sebagai berikut:

1. Guritan yang ada di Kelurahan Pagar Wangi, Kecamatan Dempo Utara, Kota

Pagaralam hendaknya tetap dilestarikan agar tidak punah dan tersisih

keberadaannya.

2. Para pemangku adat, pemerintah, dan muda-mudi harus ikut berperan aktif, dan

mengajak masyarakat Kelurahan Pagar Wangi, untuk lebih meningkatkan

kelestarian sastra daerahnya terutama guritan.

74
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia. Ilmu Gosip. Dongeng dan Lain-lain.
Jakarta: PT Pustaka Utama Garfiti.

Depdiknas. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Ermalita. 2004. Citra Tokoh Wanita dalam Kumpulan Cerpen “Sumi dan Gambarnya”
Karya Ratna Indraswari Ibrahim. Palembang. Univ. PGRI (Skripsi, Belum
Diterbitkan).

Ginting, Rosita. 2009. Syarat-Syarat Menjadi Informan dalam Penelitian Sastra


Daerah. Http.//Repository.usu.ac.id. diunduh tanggal 13 Maret 2011.

Hanafiah, Djohan, dkk. 2006. Direktori Kesenian Sumatera Selatan. Palembang: Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

Hardiyansyah, Ahmad. 2010. Guritan Jagad Besemah. Http.//Hardiyansyah-


ahmad.blogspot.com. diunduh tanggal 10 Februari 2011.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.

Mahmud, Kusman. 1991. Sastra Indonesia dan Daerah Sejumlah Masalah. Bandung:
Angkasa.

Media Sakti Baceghan Kite Nian. 2008. Guritan. Edisi 1 Bulan Juni-Juli. Palembang.

75
Muslim. 2008. Sastra Daerah. Palembang: Univ. PGRI (Bahan Ajar, Belum
Diterbitkan).

Sardjono, Partini. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Siswantoro. 2010. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Stenhar, Budiman. 2008. Guritan Jagad Besemah Versi Pesantren Darul Muttaqien
Tanjung Menang Pagaralam. Pagaralam.

Sudiarga, I Made, dkk. 2000. Nilai Budaya dalam Geguritan Sudhamala. Jakarta:
Depdiknas.

Sudjana, Nana. 2005. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Surabaya: Pustaka Agung


Harapan.

Waluyo. Herman. 2002. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

76
77

Anda mungkin juga menyukai