Seperti halnya pada bagian usus yang lain, appendix juga mempunyai
mesenterium. Mesenterium ini berupa selapis membran yang melekatkan
appendix pada struktur lain pada abdomen. Kedudukan ini memungkinkan
appendix dapat bergerak. Selanjutnya ukuran appendix dapat lebih panjang
daripada normal. Gabungan dari luasnya mesenterium dengan appendix
yang panjang menyebabkan appendix bergerak masuk ke pelvis (antara
organ-organ pelvis pada wanita). Hal ini juga dapat menyebabkan
appendix bergerak ke belakang colon yang disebut appendix retrocolic.
Appendix dipersarafi oleh saraf parasimpatis dan simpatis. Persarafan
parasimpatis berasal dari cabang n. vagus yang mengikuti a. mesenterica
superior dan a. appendicularis. Sedangkan persarafan simpatis berasal dari
n. thoracalis X.
B. Fisiologi Appendiks
2. Pergerakan Kolon
Pergerakan normal dari kolon sangat lambat, pergerakannya masih
mempunyai karakteristik yang serupa dengan pergerakan usus halus.
a. Gerakan mencampur (haustrasi)
Pada setiap konstriksi kira kira 2,5 cm otot sirkuler akan
berkontraksi, kadang menyempitkan kolon sampai hamper
tersumbat. Pada saat yang sama, otot longitudinal kolon yang
terkumpul menjadi taenia cli akan berkontraksi. Kontraksi gabungan
ini menyebabkan bagian usus besar yang tidak terangsang menonjol
keluar memberikan bentuk serupa kantung (haustrasi).
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinis
pada titik McBurney bila dilakukan tekanan. Nyeri tekan lepas mungkin
akan ditemui. Derajat nyeri tekan spasme otot, dan apakah terdapat
konstipasi atau diare tidak bergantung pada beratnya infeksi dan lokasi
apendiks. Bila apendiks melingkar di belakang sekum, nyeri dan nyeri
tekan dapat terasa di daerah lembar; bila ujungnya ada pada pelvis,
tanda-tanda ini dapat diketahui hanya pada pemeriksaan rektal. Nyeri
pada defekasi menunjukkan ujung apendiks berada dekat rektum; nyeri
pada saat berkemih menunjukkan bahwa ujung apendiks dekat dengan
kandung kemih atau ureter. Adanya kekakuan pada bagian bawah otot
rektus kanan dapat terjadi.
5. Tanda Rovsing
6. Diagnosa Banding
a. Batu Ureter Kanan
b. Kelainan Ginekologik
c. Tumor Sekum
d. Crohn’s Disease
e. Kehamian Ektopik Terganggu
f. Colitis
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium rutin dan Urine Lengkap (untuk wanita ditambahkan
PPT)
b. USG Abdomen (tidak rutin)
c. CT Scan pada kasus khusus
8. Komplikasi Apendiktomi
jam pertama, maka observasi aman untuk dilakukan dalam masa tersebut.
Tanda-tanda perforasi meliputi meningkatnya nyeri, spasme otot dinding
perut kuadran kanan bawah dengan tanda peritonitis umum atau abses
yang terlokalisasi, ileus, demam, malaise dan leukositosis semakin jelas.
Bila perforasi dengan peritonitis umum atau pembentukan abses telah
terjadi sejak klien pertama kali datang, diagnosis dapat ditegakkan dengan
pasti.
9. Mortalitas
a. 0,1% jika apendiks tidak perforasi
27
digunakan dalam kasus supuratif, teknik bedah harus cermat dan harus hati
hati untuk mencegah kontaminsi luka yang tak seharusnya.
Ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu
jenis bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan
filamentnya. Benang yang dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada
cairan tubuh kini banyak dipakai. Penyerapan benang oleh jaringan dapat
berlangsung antara tiga hari sampai tiga bulan tergantung jenis benang dan
kondisi jaringan yang dijahit.
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari
usus domba meskipun namanya catgut dan dibedakan dalam catgut murni
yang tanpa campuran dan catgat kromik yang bahannya bercampur larutan
asam kromat. Catgut murni diserap cepat, kira kira dalam waktu satu
minggu sedangkan catgut kromik diserap lebih lama kira kira 2-3 minggu.
Disamping itu ada benang yang terbuat dari bahan sintetik, baik dari
asam poliglikolik maupun dari poliglaktin-910 yang inert dan memiliki
daya tegang yang besar. Benang ini dalam dipakai pada semua jaringan
termasuk kulit. Benang yang dapat diserap menimbulkan reaksi jaringan
setempat yang dapat menyebabkan fistel benang atau infiltrate jaringan
yang mungkin ditandai adanya indurasi.
Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari
bahan yang tidak menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan
bahan biologik. Benang ini dapat berasal dari sutera yang sangat kuat dan
liat, dari kapas yang kurang kuat dan mudah terurai, dan dari polyester
yang merupkan bahan sintetik yang kuat dan biasanya dilapisi Teflon.
Selain itu terdapat juga benang nailon yang berdaya tegang besar, yang
terbuat dari polipropilen yang terdiri atas bahan yang sangat inert dan baja
yang terbuat dari baja tahan karat.
29
Karena tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di jaringan
tubuh. Benang jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang sukar
sembuh. Bila terjadi infeksi akan terbentuk fistel yang baru dapat sembuh
setelah benang yang bersifat benda asing dikeluarkan.
Benang alami terbuat dari sutera atau kapas. Kedua bahan alami ini
dapat bereaksi dengan jaringan tubuh meskipun minimal karena
mengandung juga bahan kimia alami. Daya tegangnya cukup dan dapat
diperkuat bila dibasahi terlebih dahulu dengan larutan garam sebelum
digunakan.Bahan sintetik terbuat dari polyester, nailon atau polipropilen
yang umumnya dilapisi oleh bahan pelapis Teflon atau Dacron.
c. Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom,
sehinggan menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat
dalam waktu 10 hari, untuk menjahit tendo untuk
penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi
harus segera dilakukan.
d. Ethilon
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung
bersatu dengan jarum jahit) dan terbuat dari nilon lebih kuat dari
seide atau catgut. Tidak diserap tubuh, tidak menimbulkan iritasi
pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering
digunakan pada kulit, nomor yang kecil digunakan
pada bedah mata.
e. Ethibond
31
f. Vitalen
Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak
diserap. Kemasan atraumatis
Warna : biru
Ukuran : 10,0-1
j. Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat.
Sangat kuat tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum.
Mudah disimpul
Warna : putih metalik, keemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan : menjahit tendo
Teknik Operasi
1. Penderita posisi terlentang → dilakukan desinfeksi seluruh abdomen dan
dada bagian bawah → dipersempit dengan doek steril.
2. Insisi dengan arah oblik melalui titik Mc Burney tegak lurus antara SIAS
dan umbilikus (Irisan Gridiron), irisan lain yang dapat dilakukan adalah
insisi tranversal dan paramedian.
3. Irisan diperdalam dengan memotong lemak dan mencapai aponeurosis
MOE (Muskulus Oblikus Eksternus).
4. MOE dibuka sedikit dengan skalpel searah dengan seratnya, kemudian
diperlebar ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset anatomi.
Pengait luka tumpul dipasang di bawah MOE, tampak di bawah MOE
adalah MOI (Muskulus Oblikus Internus).
5. MOI dibuka secara tumpul dengan gunting atau klem arteri searah dengan
seratnya sampai tampak lemak peritoneum, dengan haak LangenBack otot
dipisahkan. Pengait dipasang dibawah muskulus tranversus abdominis.
6. Peritoneum yang berwarna putih dipegang dengan menggunakan 2 pinset
bedah dan dibuka dengan gunting, perhatikan apa yang keluar: pus,
udara, atau cairan lain (darah, feses dll) → periksa kultur dan tes kepekaan
kuman dari cairan yang keluar tsb. Kemudian pengait luka diletakkan di
bawah peritoneum
7. Sekum (yang berwarna lebih putih, memiliki taenia koli dan haustra)
dicari dan diluksir. Apendiks yang basisnya terletak pada pertemuan tiga
taenia mempunyai bermacam2 posisi: antesekal, retrosekal, anteileal,
retroileal, dan pelvinal
8. Setelah ditemukan, sekum dipegang dengan darm pinset dan ditarik
keluar, dengan kassa basah sekum dikeluarkan kearah mediokaudal, sekum
yang telah keluar dipegang oleh asisten dengan dengan ibu jari berada di
atas.
36
proses pembedahan
kecelakaan atau
pembedahan.
Musquito/ untuk hemostatis
klem arteri untuk jaringan tipis
bengkok dan lunak.