Review 7
Review 7
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Manajemen
PROGRAM STUDI S1
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
MEI 2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan saat ini. Banyak
perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal, yang
berarti meningkatkan produksi barang dan jasa, sementara pada saat yang sama
mengurangi efek yang merusak lingkungan. Keadaan lingkungan saat ini terlihat
semakin kritis, dan hal ini tentu membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Salah satu bentuk kepedulian pemerintah akan pentingnya melestarikan
lingkungan adalah dengan menyusun Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dalam rangka melakukan tanggung jawab dan upaya perlindungan serta
pengelolaan lingkungan maka suatu organisasi melakukan berbagai aktifitas yang
berkaitan dengan lingkungan. Misalnya: dengan melakukan pengolahan limbah.
Dengan adanya aktivitas tersebut maka timbul biaya yang disebut biaya
lingkungan. Praktek akuntansi tradisional seringkali melihat biaya lingkungan
sebagai biaya operasional bisnis. Hal ini membuat sulitnya mengumpulkan dan
mengevaluasi data yang terkait dengan lingkungan.
Akuntansi lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang
berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan melaporkan biaya
lingkungan. Beberapa manfaat mengadopsi akuntansi lingkungan diantaranya
adalah: (1). Membantu manajer untuk mengendalikan biaya dan perbaikan
lingkungan (2). Meningkatkan daya kompetitif dan meningkatkan pendapatan.
Sesuai dengan definisi dari akuntansi lingkungan maka biaya lingkungan
yang terjadi dalam operasi perusahaan harus diinformasikan secara jujur dan
transparan dalam bentuk laporan biaya lingkungan yang memadai sehingga tujuan
dari akuntansi lingkungan dalam meningkatkan jumlah informasi yang relevan
dapat tercapai. Tujuan dari penyusunan laporan biaya lingkungan adalah sebagai
bahan pertimbangan untuk melaksanakan segala bentuk perencanaan,
pengendalian, serta evaluasi terkait lingkungan. Hal ini akan bermanfaat bagi
manajemen perusahaan dalam melaksanakan perencanaan, kontrol dan
3
BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal
i. Judul : Efektivitas Biaya Lingkungan Dalam Upaya
Meminimalkan Pencemaran Lingkungan (Studi Pada PG
Gempolkrep Mojokerto Periode 2013 – 2015).
B. Ringkasan Jurnal
1. Pendahuluan
Pengelolaan lingkungan membutuhkan alokasi dana dari perusahaan
yang disebut biaya lingkungan. Purwanti dan Prawironegoro
(2013:187) menjelaskan biaya lingkungan yaitu biaya yang digunakan
untuk menjaga kelestarian lingkungan perusahaan. Salah satu
perusahaan yang telah menggunakan biaya lingkungan dalam
akuntansinya adalah PG Gempolkrep Mojokerto. Biaya lingkungan
yang dipergunakan pada kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan akan dinilai melalui sudut pandang ekonomi dan
lingkungan. Penilaian dari sudut pandang ekonomi yaitu dengan
menggunakan rasio eco profit yaitu untuk mengetahui apakah biaya
lingkungan PG Gempolkrep telah efisien. Penilaian dari sudut pandang
lingkungan digunakan untuk mengetahui apakah pengalokasian biaya
lingkungan PG Gempolkrep telah sesuai dengan tujuan perusahaan.
Tujuan yang dimaksud adalah limbah PG Gempolkrep tidak
5
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini untuk limbah non B3, karena
pengelolaan limbah B3 diserahkan kepada pihak ketiga. Analisis
data dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu analisis biaya
lingkungan, pengukuran efisiensi biaya lingkungan, dan
pengukuran efektivitas biaya lingkungan dalam upaya
meminimalkan pencemaran lingkungan.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyajian Data
Laporan biaya lingkungan PG Gempolkrep
Komponen Keuntungan Lingkungan :
1). Biaya Air
2). Biaya Energi
3). Pendapatan Daur Ulang Limbah
Laporan Uji Lab Limbah
Analisis Dan Interpretasi Data
Analisis Biaya Lingkungan
Klasifikasi biaya lingkungan PG Gempolkrep yaitu biaya
deteksi dan biaya kegagalan internal lingkungan. Biaya deteksi
yaitu biaya yang digunakan untuk mendeteksi pengelolaan
lingkungan yang telah dilakukan oleh PG Gempolkrep. Biaya
deteksi lingkungan terdiri dari 2 macam yaitu pengukuran emisi
udara dan ambien, dan analisa contoh limbah cair. Biaya kegagalan
internal lingkungan adalah biaya yang muncul karena aktifitas
produksi PG Gempolkrep menimbulkan limbah.
8
Saran
Saran dari penelitian ini:
a. PG Gempolkrep seharusnya mengalokasikan biaya lingkungan
untuk aktifitas pencegahan seperti meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bagi operator limbah (IPAL, emisi udara, limbah
padat) dengan pelatihan.
b. Pencatatan biaya untuk perawatan pengendalian emisi udara
sebaiknya dimasukkan ke dalam akun tersendiri karena dapat
menjadi informasi yang dibutuhkan bagi pihak perusahaan.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian pendahuluan peneliti telah memberikan gambaran penelitian
terkait dengan biaya lingkungan itu sendiri dan peneliti telah memberikan
penjelasan terkait dengan penilaian biaya lingkungan dari dua sudut pandang
yakni dari sudut pandang ekonomi dan sudut pandang kingkungan. Selain itu
peneliti telah memaparkan profil perusahaan yang menjadi objek penelitian dan
alasan peneliti memilih objek tersebut. Yang menjadi kritik kami adalah peneliti
tidak menyajikan fenomena yang terjadi diperusahaan sejenis melalui penelitian
terdahulu untuk mendukung pentingnya dilakukan penelitian ini. Secara
keseluruhan cakupan pendahuluan yang disajikan peneliti bisa dikatakan cukup
baik.
Pada bagian tinjauan pustaka peneliti sudah menyajikan kajian teori yang
sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan. Dalam menyajikan teori – teori
tersebut peneliti menggunakan berbagai referensi. Adapun kajian teori yang
digunakan yakni terkait dengan Akuntansi Lingkungan, Biaya Lingkungan,
Pencemaran Lingkunngan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Yang menjadi perhatian kami pada bagian tinjauan pustaka ini adalah peneliti
sama sekali tidak menyajikan daftar penelitian terdahulu untuk menguatkan hasil
penelitian yang dilakukan.
Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut kelompok kami
metode ini telah sesuai dengan tujuan penelitian maupun judul penelitian yakni
peneliti ingin mengetahui biaya lingkungan yang ada di PG Gempolkrep serta
menilai efesiensi dan efektivitas biaya lingkungan. Selain itu peneliti
mencantumkan fokus penelitian yang menurut kami sangat membantu
memudahkan pembaca nantinya dalam memahami bagian hasil dan pembahasan.
Yang menjadi perhatian kelompok kami dalam bagian metode ini adalah peneliti
tidak memberikan penjelasan terkait dengan alat analisis yang digunakan.
Pada bagian hasil dan pembahasan yang menjadi kritik dari kelompok
kami adalah pertama, tidak dicantumkannya pada bagian penyajian data, data
12
BAB IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel Perhitungan ratio eco profit oleh peneliti
513.332.955
2014 =
4.113.590.666
2014 = 0,1248
73.890.909
2015 =
2.107.456.068
2015 = 0,0351
15