Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL REVIEW

EFEKTIVITAS BIAYA LINGKUNGAN DALAM UPAYA


MEMINIMALKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Studi Pada PG Gempolkrep Mojokerto Periode 2013 – 2015 )

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Manajemen

Oleh S1 Akuntansi A/VI :

I Gede Bagus Merta (151303SA)


I Made Budiarsa (151304SA)
Dyah Verronicka Chandra (151293SA)
Ni Putu Ria Oktariani (151366SA)
Yulia Santika Riswan (151332SA)

PROGRAM STUDI S1

JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

MEI 2018
2

BAB I

PENDAHULUAN

Lingkungan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan saat ini. Banyak
perusahaan yang berjuang untuk mencapai ecoefficiency yang maksimal, yang
berarti meningkatkan produksi barang dan jasa, sementara pada saat yang sama
mengurangi efek yang merusak lingkungan. Keadaan lingkungan saat ini terlihat
semakin kritis, dan hal ini tentu membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Salah satu bentuk kepedulian pemerintah akan pentingnya melestarikan
lingkungan adalah dengan menyusun Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dalam rangka melakukan tanggung jawab dan upaya perlindungan serta
pengelolaan lingkungan maka suatu organisasi melakukan berbagai aktifitas yang
berkaitan dengan lingkungan. Misalnya: dengan melakukan pengolahan limbah.
Dengan adanya aktivitas tersebut maka timbul biaya yang disebut biaya
lingkungan. Praktek akuntansi tradisional seringkali melihat biaya lingkungan
sebagai biaya operasional bisnis. Hal ini membuat sulitnya mengumpulkan dan
mengevaluasi data yang terkait dengan lingkungan.
Akuntansi lingkungan ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang
berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, menilai, dan melaporkan biaya
lingkungan. Beberapa manfaat mengadopsi akuntansi lingkungan diantaranya
adalah: (1). Membantu manajer untuk mengendalikan biaya dan perbaikan
lingkungan (2). Meningkatkan daya kompetitif dan meningkatkan pendapatan.
Sesuai dengan definisi dari akuntansi lingkungan maka biaya lingkungan
yang terjadi dalam operasi perusahaan harus diinformasikan secara jujur dan
transparan dalam bentuk laporan biaya lingkungan yang memadai sehingga tujuan
dari akuntansi lingkungan dalam meningkatkan jumlah informasi yang relevan
dapat tercapai. Tujuan dari penyusunan laporan biaya lingkungan adalah sebagai
bahan pertimbangan untuk melaksanakan segala bentuk perencanaan,
pengendalian, serta evaluasi terkait lingkungan. Hal ini akan bermanfaat bagi
manajemen perusahaan dalam melaksanakan perencanaan, kontrol dan
3

pengambilan keputusan yang tepat berkaitan dengan lingkungan (planning,


contolling, and decision making). Menurut Hansen dan Mowen (2007) pelaporan
biaya lingkungan penting jika sebuah organisasi serius untuk memperbaiki kinerja
lingkungannya dan mengendalikan biaya lingkungannya.
Berkaitan dengan materi diatas terkait dengan biaya lingkungan
kelompok kami tertarik untuk melakukan review jurnal yang berjudul ”Efektivitas
Biaya Lingkungan Dalam Upaya Meminimalkan Pencemaran Lingkungan (Studi
Pada PG Gempolkrep Mojokerto Periode 2013 – 2015)”.
4

BAB II
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal
i. Judul : Efektivitas Biaya Lingkungan Dalam Upaya
Meminimalkan Pencemaran Lingkungan (Studi Pada PG
Gempolkrep Mojokerto Periode 2013 – 2015).

ii. Penulis : Aditya Irawan, Moch. Dzulkirom AR dan Zahroh ZA

iii. Lembaga : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya


Penulis Malang

iv. Lembaga yang : Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.40 No.1


menerbitkan November 2016
jurnal

B. Ringkasan Jurnal
1. Pendahuluan
Pengelolaan lingkungan membutuhkan alokasi dana dari perusahaan
yang disebut biaya lingkungan. Purwanti dan Prawironegoro
(2013:187) menjelaskan biaya lingkungan yaitu biaya yang digunakan
untuk menjaga kelestarian lingkungan perusahaan. Salah satu
perusahaan yang telah menggunakan biaya lingkungan dalam
akuntansinya adalah PG Gempolkrep Mojokerto. Biaya lingkungan
yang dipergunakan pada kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan akan dinilai melalui sudut pandang ekonomi dan
lingkungan. Penilaian dari sudut pandang ekonomi yaitu dengan
menggunakan rasio eco profit yaitu untuk mengetahui apakah biaya
lingkungan PG Gempolkrep telah efisien. Penilaian dari sudut pandang
lingkungan digunakan untuk mengetahui apakah pengalokasian biaya
lingkungan PG Gempolkrep telah sesuai dengan tujuan perusahaan.
Tujuan yang dimaksud adalah limbah PG Gempolkrep tidak
5

melampaui baku mutu yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan


Hidup.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui biaya lingkungan yang
ada di PG Gempolkrep serta menilai efisiensi dan efektivitas biaya
lingkungan.
3. Tinjauan Pustaka
 Akuntansi Lingkungan
Ikhsan (2009:15) menjelaskan bahwa akuntansi lingkungan
digunakan untuk mengidentifikasi kewajiban material keuangan
perusahaan terhadap lingkungan. Kewajiban material keuangan
dilakukan dengan cara memasukkan anggaran lingkungan pada
laporan keuangan dan pertanggungjawaban perusahaan.
 Biaya Lingkungan
Ikhsan (2009:103) mengemukakan bahwa Biaya
lingkungan adalah keseluruhan biaya-biaya yang dipergunakan
dalam mengukur ketidakpastian seperti limbah buangan. Hansen
dan Mowen (2009:413-414) mengklasifikasikan biaya lingkungan
menjadi empat kategori yaitu biaya pencegahan lingkungan, biaya
deteksi, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal.
Selain biaya lingkungan, Akuntansi lingkungan juga menjelaskan
tentang keuntungan lingkungan. Ikhsan (2008:99)
mengkategorikan keuntungan lingkungan menjadi 2 yaitu
pendapatan dan biaya penghematan (saving).
 Pencemaran Lingkungan
Undang-undang no 32 tahun 2009 mendefinisikan
pencemaran lingkungan hidup sebagai “masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan”.
Dampak pencemaran lingkungan diantaranya adalah keracunan dan
6

penyakit pada makhluk hidup, terbentuknya lubang ozon, dan


gangguan keseimbangan lingkungan.
 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Raharjo (2007:5) mengemukakan bahwa AMDAL adalah
Penganalisaan tentang dampak yang nantinya akan terjadi yang
disebabkan oleh suatu usaha atau kegiatan terhadap lingkungan
hidup sekitarnya. Tujuan penyusunan AMDAL yaitu agar dapat
memberikan informasi bagi stakeholder, pemerintah, maupun
masyarakat tentang dampak yang akan terjadi oleh suatu kegiatan
yang akan dilaksanakan. Penyusunan AMDAL diantara dengan
menggunakan PIL (Penyajian Informasi Lingkungan), ANDAL
(Analisis Dampak Lingkungan), RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan), dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).
4. Metode Penelitian
 Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PG Gempolkrep Mojokerto. PG
Gempolkrep merupakan salah satu pabrik gula yang berada di
bawah naungan PTPN X.
 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
 Fokus Penelitian
Fokus penelitian yaitu biaya lingkungan, efisiensi biaya
lingkungan, dan efektivitas biaya lingkungan.
 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data
primer dan sekunder. Data primer berupa wawancara pada bagian
pengelohan. Data sekunder berupa laporan biaya lingkungan, RKL
& RPL, uji lab limbah, laporan biaya air, energi, dan pendapatan
daur ulang limbah. Periode penelitian dalam penelitian ini yaitu
tahun 2013 sampai 2015.
7

 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini untuk limbah non B3, karena
pengelolaan limbah B3 diserahkan kepada pihak ketiga. Analisis
data dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 yaitu analisis biaya
lingkungan, pengukuran efisiensi biaya lingkungan, dan
pengukuran efektivitas biaya lingkungan dalam upaya
meminimalkan pencemaran lingkungan.
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
 Penyajian Data
 Laporan biaya lingkungan PG Gempolkrep
 Komponen Keuntungan Lingkungan :
1). Biaya Air
2). Biaya Energi
3). Pendapatan Daur Ulang Limbah
 Laporan Uji Lab Limbah
 Analisis Dan Interpretasi Data
 Analisis Biaya Lingkungan
Klasifikasi biaya lingkungan PG Gempolkrep yaitu biaya
deteksi dan biaya kegagalan internal lingkungan. Biaya deteksi
yaitu biaya yang digunakan untuk mendeteksi pengelolaan
lingkungan yang telah dilakukan oleh PG Gempolkrep. Biaya
deteksi lingkungan terdiri dari 2 macam yaitu pengukuran emisi
udara dan ambien, dan analisa contoh limbah cair. Biaya kegagalan
internal lingkungan adalah biaya yang muncul karena aktifitas
produksi PG Gempolkrep menimbulkan limbah.
8

 Efesiensi Biaya Lingkungan


1). Keuntungan Lingkungan
Komponen keuntungan lingkungan terdiri dari dua
kategori yaitu pendapatan dan penghematan biaya.
Pendapatan didapatkan dari pendapatan daur ulang limbah
dari PG Gempolkrep. Penghematan biaya didapatkan dari
pengurangan biaya antara periode sekarang dengan periode
sebelumnya. Penghematan biaya diukur dengan
menggunakan biaya masukan sumberdaya.
2). Rasio Eco Profit
Rasio eco profit PG Gempolkrep tahun 2013 sebesar
0,5605, tahun 2014 sebesar 0,1248, dan tahun 2015 sebesar
0,8792. Semua rasionya bernilai kurang dari satu sehingga
dapat dikatakan PG Gempolkrep belum mencapai efisiensi
biaya lingkungan dalam perspektif ekonomi pada tahun 2013,
2014, dan 2015.
 Analisis Efektivitas Biaya Lingkungan Dalam Upaya
Meminimalkan Pencemaran Lingkungan
1). Efektivitas Biaya Lingkungan Untuk Pengendalian Limbah
Cair.
Rata-rata kadar pencemaran limbah cair PG Gempolkrep
tahun 2013 sampai 2015 dibawah baku mutu yang telah
ditetapkan menteri lingkungan hidup. Biaya lingkungan PG
Gempolkrep dapat dikatakan efektif karena semua parameter
limbah cair tidak melampaui baku mutu yang telah ditetapkan
menteri lingkungan hidup.
2). Efektivitas Biaya Lingkungan Untuk Pengendalian Emisi
Udara.
Biaya UKL dan UPL emisi udara PG Gempolkrep berasal
dari biaya pengukuran emisi udara. Rata-rata kadar pencemaran
emisi udara PG Gempolkrep tahun 2013 sampai 2015
9

memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. Biaya


lingkungan PG Gempolkrep dapat dikatakan efektif karena
semua parameter emisi udara memenuhi baku mutu yang telah
ditetapkan pemerintah.
6. Penutup
 Kesimpulan
a. Biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh PG Gempolkrep pada
tahun 2013 sampai 2015 hanya terdiri dari 2 macam klasifikasi.
Klasifikasi biaya lingkungan PG Gempolkrep yaitu biaya
deteksi lingkungan dan biaya kegagalan internal lingkungan.
b. Rasio eco profit PG Gempolkrep Mojokerto bernilai kurang
dari satu pada tahun 2013 sampai 2015. Hal tersebut
menunjukkan bahwa jumlah keuntungan lingkungan yang
didapatkan lebih kecil daripada biaya lingkungan yang
dikeluarkan PG Gempolkrep. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa PG Gempolkrep belum mencapai efisiensi
biaya lingkungan dalam perspektif ekonomi.
c. Semua paramater dalam limbah cair maupun emisi udara PG
Gempolkrep tahun 2013 sampai 2015 memenuhi baku mutu
pemerintah dan dapat dikatakan efektif. Hal tersebut sejalan
dengan tujuan alokasi biaya lingkungan yaitu meminimalkan
sekecil mungkin limbah yang ada di pabrik dan dibuang sesuai
baku mutu yang telah ditetapkan. Pemenuhan baku mutu
limbah juga sesuai dengan visi PG Gempolkrep yaitu menjadi
perusahaan agroindustri terkemuka yang berwawasan
lingkungan.
10

 Saran
Saran dari penelitian ini:
a. PG Gempolkrep seharusnya mengalokasikan biaya lingkungan
untuk aktifitas pencegahan seperti meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bagi operator limbah (IPAL, emisi udara, limbah
padat) dengan pelatihan.
b. Pencatatan biaya untuk perawatan pengendalian emisi udara
sebaiknya dimasukkan ke dalam akun tersendiri karena dapat
menjadi informasi yang dibutuhkan bagi pihak perusahaan.
11

BAB III
PEMBAHASAN
Pada bagian pendahuluan peneliti telah memberikan gambaran penelitian
terkait dengan biaya lingkungan itu sendiri dan peneliti telah memberikan
penjelasan terkait dengan penilaian biaya lingkungan dari dua sudut pandang
yakni dari sudut pandang ekonomi dan sudut pandang kingkungan. Selain itu
peneliti telah memaparkan profil perusahaan yang menjadi objek penelitian dan
alasan peneliti memilih objek tersebut. Yang menjadi kritik kami adalah peneliti
tidak menyajikan fenomena yang terjadi diperusahaan sejenis melalui penelitian
terdahulu untuk mendukung pentingnya dilakukan penelitian ini. Secara
keseluruhan cakupan pendahuluan yang disajikan peneliti bisa dikatakan cukup
baik.
Pada bagian tinjauan pustaka peneliti sudah menyajikan kajian teori yang
sesuai dengan judul penelitian yang dilakukan. Dalam menyajikan teori – teori
tersebut peneliti menggunakan berbagai referensi. Adapun kajian teori yang
digunakan yakni terkait dengan Akuntansi Lingkungan, Biaya Lingkungan,
Pencemaran Lingkunngan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Yang menjadi perhatian kami pada bagian tinjauan pustaka ini adalah peneliti
sama sekali tidak menyajikan daftar penelitian terdahulu untuk menguatkan hasil
penelitian yang dilakukan.
Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut kelompok kami
metode ini telah sesuai dengan tujuan penelitian maupun judul penelitian yakni
peneliti ingin mengetahui biaya lingkungan yang ada di PG Gempolkrep serta
menilai efesiensi dan efektivitas biaya lingkungan. Selain itu peneliti
mencantumkan fokus penelitian yang menurut kami sangat membantu
memudahkan pembaca nantinya dalam memahami bagian hasil dan pembahasan.
Yang menjadi perhatian kelompok kami dalam bagian metode ini adalah peneliti
tidak memberikan penjelasan terkait dengan alat analisis yang digunakan.
Pada bagian hasil dan pembahasan yang menjadi kritik dari kelompok
kami adalah pertama, tidak dicantumkannya pada bagian penyajian data, data
12

baku matu yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup yang dijadikan


standar penilaian Biaya Lingkungan pada PG Gempolkrep Mojokerto. Kedua,
kurangnya penjelasan pada bagian analisis dan interpretasi data yakni tabel 3,4,5
dan tabel 6 terkait dengan hasil yang ada pada data tabel tersebut yang dapat
membuat pembaca sulit memahami asal data atau isi tabel tersebut. Yang ketiga,
terjadinya kesalahan perhitungan pada bagian Rasio Eco Profit dimana hasil yang
disajikan peneliti untuk ratio eco profit tahun 2013 sebesar 0,5605, tahun 2014
0,1248, dan tahun 2015 sebesar 0,8792. Dimana seharusnya hasil ratio eco profit
untuk tahun 2013 sebesar 0,4573, tahun 2014 sebesar 0,1248 (tetap), dan tahun
2015 sebesar 0,0351 (perhitungan terdapat pada lampiran).
Pada bagian kesimpulan peneliti menarik 2 kesimpulan yang kami rasa
sudah cukup menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian ini. Dan peneliti
memberikan 2 saran untuk objek yang diteliti. Alangkah lebih baik lagi jika
peneliti memberikan saran atau ide bagi penelitian berikutnya.
13

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan review jurnal terhadap artikel yang berjudul “ Efektivitas


Biaya Lingkungan Dalam Upaya Meminimalkan Pencemaran Lingkungan” adalah
bahwa penelitian yang dilakukan sudah cukup baik dan disajikan sesuai langkah-
langkah penelitian. Namun pada bagian pendahuluan masih belum lengkap karena
peneliti tidak menyajikan fenomena yang terjadi dengan perbandingan penelitian
terdahulu. Dan dalam penelitian ini peneliti sama sekali tidak menyajikan
penelitian sejenis melalui penelitian terdahulu. Bagian tinjauan pustaka sudah
disajikan cukup baik dengan berbagai kajian teori yang mendukung penelitian ini
menggunakan berbagai referensi. Penyajian metode penelitian kami rasa sudah
cukup baik dimana peneliti telah menyajikan objek, fokus penelitian, sumber data,
dan data yang dianalisis. Pada bagian hasil dan pembahasan masih ada beberapa
kesalahan penyajian dan perhitungan serta kurangnya penjelasan hasil analisis dan
interpretasi data. Dan pada bagian penutup peneliti sudah mampu menarik
kesimpulan untuk menjawab masalah yang ada dan memberikan saran bagi
perusahaan yang terkait namun peneliti tidak memberikan saran untuk penelitian
selanjutnya.
Saran :
1. Melengkapi penelitian ini dengan menyajikan penelitian terdahulu untuk
menguatkan hasil penelitian.
2. Lebih teliti dalam melakukan perhitungan pada bagian hasil dan
pembahasan serta menambahkan perhitungan terkait dengan hasil yang
telah dipaparkan pada tabel dan memberikan penjelasan tabel.
3. Melengkapi bagian penutup khususnya saran dengan menambahkan saran
bagi penelitian berikutnya
14

LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel Perhitungan ratio eco profit oleh peneliti

Perhitungan Menurut Kelompok Kami


Ratio Eco Profit
Keuntungan Lingkungan
2013 =
Biaya Konservasi Lingkungan
808.521.809
2013 =
1.768.116.271
2013 = 0,4573

513.332.955
2014 =
4.113.590.666
2014 = 0,1248

73.890.909
2015 =
2.107.456.068
2015 = 0,0351
15

Anda mungkin juga menyukai