Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam proses belajar mengajar.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
BAB II
e. Sifat fisikokimia
- Titik lebur : 135o C
- Higroskopisitas : higroskopik
- Kelarutan : sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dalam
kloroform dan dalam eter
- pH : 8,0 10,5 (dalam 40 mg / ml dalam 19 bagian
air)
( FI IV : 357-358 )
f. Stabilitas
- Terhadap suhu : tidak stabil
- Terhadap cahaya : stabil
- Terhadap kelembapan : tidak stabil
- Terhadap pelarut air : tidak stabil
BM = 1056,4
Erytromy Warna= putih atau hampir Tablet 500 mg
cin putih Kapsul 250 mg
Estolate Bentuk Kristal= serbuk Suspensi 125 mg/5
Kristal oral ml
Kelarutan= praktis tidak
250mg / 5 Martindl
larut dalam air, mudah
ml e 36 :
larut dalam alcohol, larut
230
dalam aseton, praktis tidak
larut dalam asam
hidroklorida
BM= 862,1
Warna= putih atau hampir Martindl
putih e 36 :
Erytromy Tablet 200mg
Bentuk Kristal= serbuk
230
cin Ethil kunyah 400mg
Kristal
Succinate Tablet 200 mg /
Suspensi 5ml
oral 400 mg /
Higroskopisitas=
5ml
higroskopik
Tetes 100 mg /
Kelarutan= praktis tidak
Martindl
2,5 ml
larut dalam air, mudah
e 36 :
larut dalam alcohol, aseton
230
Erythrom Injeksi 500/5 ml
dan metal alkohol
ycin BM= 960,1 intravenus
pH dalam 2,5% larutan
Gluceptat
yang mengandung air 6,0-
e Martindl
8,0
e 36 :
BM= 1092,2 230
Warna= putih atau agak
kuning
Higroskopisitas=
higroskopik Martindl
pH= 6,5-7,5
e 36 :
BM= 790,0 Injeksi 500/5ml 230
Kelarutan= larut dalam air,
mudah larut dalam alcohol
Erythrom
dan metal alcohol, sangat
ycin
mudah larut dalam aseton
Lactobion
an diklorometana
ate
BM= 1018,4
Warna= putih atau hampir
- -
putih
Bentuk Kristal= serbuk
Erythrom
Kristal
ycin Kelarutan= praktis tidak
Propionat larut dalam air, larut dalam
e aseton dan dalam metal
alcohol
pH= 6,0-11,0
Tablet salut 250 mg
film dan 500
Kapsul mg
Erythrom Sirup kering 250 mg
ycin / suspensi 200 mg /
Stearate 5ml
Farmakodinamik
Eritromisin memiliki efek yang beragam pada mobilitas gastrointestinal
bagian atas, termasuk meningkatkan tekanan esophagus bagian bawah dan
stimulasi kontraktilitas gastric dan usus halus. Sebaliknya, efek eritromisin
terhadap mobilitas kolon hanya sedikit atau tidak ada sama sekali.
( Dasar Farmakologi Terapi : 999 )
1. Farmakokinetik
Basa eritromisin diserap baik oleh usus kecil bagian atas, aktivitasnya
menurun karena obat dirusak oleh asam lambung. Untuk mencegah pengrusakan
oleh asam lambung, basa eritromisin diberi selaput yang tahan asam atau
digunakan dalam bentuk ester stearat atau etil sliksinat. Adanya makanan
menghambat penyerapan eritromisin.
Hanya 2-5% eritromisin yang diekskresi dalam bentuk aktif melalui urine.
Masa paruh eliminasi eritromisin adalah sekitar 1,5 jam. Eritromisin berdifusi
dengan baik ke berbagai jaringan tubuh melalui otak dan cerebro spinal. Pada ibu
hamil, kadar eritromisin dalam sirkulasi fetus adalah 5-20% dari kadar obat dalam
sirkulasi darah ibu.
Obat ini diekskresi terutama melalui hati, dialysis peritoneal dan
hemodialisis tidak dapat tidak dapat mengeluarkan eritromisin dari tubuh. Pada
wanita hamil pemberian eritromisin stearat dapat meningkatkan sementara kadar
SGOT/SGPT.
( Farmakologi dan Terapi : 724 )
2. Aktivitas Antimikroba
Golongan makrolid menghambat sintesis protein kuman dengan jalan
berikatan secara reversible dengan ribosom subunit SOS, dan umumnya bersifat
bakteriostatik, walaupun terkadang dapat bersifat bakterisidal untuk kuman yang
sangat peka.
( Farmakologi dan Terapi : 724 )
3. Spektrum Antimikroba
In vitro, efek terbesar eritromisin terhadap kokus gram-positif, seperti
S.pyogenes dan S.pneumoniae, S.viridans mempunyai kepekaan yang bervariasi
terhadap eritromisin S.aureus hanya sebagian yang peka terhadap obat ini. Strain
S.aureus yang resisten terhadap eritromisin sering dijumpai di rumah sakit (strain
nosokomial).
Batang gram-positif yang peka terhadap eritromisin ialah C.perfringens,
C.dipnceriae dan L.monocytogenes.
Eritromisin tidak aktif terhadap kebanyakan kuman gram-negatif, namun
ada beberap spesies yang sangat peka terhadap eritromisin yaitu N.gonorrhoeae,
Campylobacter jejuni, M.pneumoniae, Legronella pneumophia dan C.trachomatis,
H.influenzae mempunyai kepekaan yang bervariasi terhadap obat ini.
(Farmakologi dan Terapi :723-724)
4. Efek Samping
Efek samping yang berat akibat pemakaian eritromisin dan turunannya jarang
terjadi.
Pada GIT :Kram perut, mual, muntah dan diare. Efek samping
pada anak kecil lebih rentan terjadi dari pada orang
dewasa.
Hipersensitivitas :Reaksi hipersensitivitas jarang terjadi, namun tercata
pada 0,5% pasien mengalami hipersensitivitas seperti
lirtikaria, ruam pada kulit dan anaphylaxis.
(Martindle 36:270)
Efek samping dari obat ini adalah mual, muntah, dan sering terjadi
diare. Intoleransi saluran cerna, yang disebabkan oleh rangsangan langsung
pada motilitas lambung, adalah penyebab tersering dihentikannya eritromisin
dan diberikannya antibiotik lain. Eritromisin, terutama bentuk estolat, dapat
menyebabkan hepatitis kolestatik akut (demam, ikterus, gangguan fungsi hati),
yang merupakan suatu reaksi hipersensitivitas. Sebagian besar pasien pulih dari
reaksi ini, tetapi hepatitis kambuh jika obat diberi kembali. Reaksi alergik lain
mencakup demam, eosinofilia, dan ruam. Metabolit eritromisin menghambat
enzim-enzim sitokrom P450 dan karenanya, meningkatkan kosentrasi banyak
obat dalam serum, termasuk teofilin, warfarin, dan metilprednisolon.
Eritromisin meningkatkan konsentrasi serum digoksin oral dengan
meningkatkan ketersediaan-hayatinya (Katzung et al., 2014).
5. Dosis
Anak-anak :30-50 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi
Dewasa :250-500 mg setiap 6 jam atau 500 mg setiap 12 jam
atau 333 mg setiap 8 jam.
(A to Z Drug Hand Book)
Dewasa dan :250 mg 500 mg setiap 6 jam
Anak-anak (>8th) :0,5 g 1 g setiap 12 jam
:Maksimal 4 g dalam sehari
Neonate : 125 mg/kg BB tiap 6 jam
Anak-anak ( 1 bln 2 th) : 125 mg tiap 6 jam
Anak-anak ( 2-8 th) : 250 mg tiap 6 jam
(BNF 61 : 353)
6. Toksisitas
Eritromisin dapat meningkatkan toksisitas karbamazepin, kortikosteroid,
siklosporin, digoksin, warfarin, terfenadin, astemizol dan teofilin, karena
dapatmenghambat sitokrom p-450. Kombinasi dengan teifenadin dan astemizol
dapat menimbulkan aritmia jantung yang berbahaya (tosardes de pointes).
(Farmakologi dan Terapi :724)
7. Lama Pengobatan
a. Sinusitis : 5-7 hari
b. Saluran pernafasan : 3-5 hari
c. Enteritis : 5 hari
d. Batuk : 14 hari
e. Faringitis : 10 hari
f. Sipilis : 10 hari
BAB III
BAB IV
RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN
Eritromisin estolate
Eritromisin estolate
Kompatibel dengan Bioavailabilitas tinggi stabilitas
bahan lain
Eritromisin estolate
Eritromisin stearat
Eritromisin lactobionate
Eritromisin gluceptate
6. Perhitungan Dosis
Dosis dalam literatur (Eritromisin base)
Dewasa = 250 mg 500 mg (selama 6 jam)
500 mg (selama 12 jam)
333 mg (selama 8 jam)
Anak-anak = 30 mg 50 mg / kg BB/ hari (A to Z Drug Handbook)
Anak-anak = > 8 th 250 500 mg (setiap 6 jam)
Atau 0,5 1 g (setiap 12 jam)
Max 4 g / hari apabila terjadi infeksi
Neonates = 12,5 mg / kg BB (setiap 6 jam)
Anak-anak = *1 bulan 2 th = 125 mg (setiap 6 jam)
*2 th 8 th = 250 mg (setiap 8 jam)
(BNF 61 : 353)
Note : konsumen yang dituju : anak-anak usia 1 12 th
8. Takaran Kecil
Bila dalam 1 sendok takar (5ml) dibuat mengandung eritromisin base 200 mg,
maka dosis pemakaiannya :
Usia 1 2 tahun = (58,9 mg- 98,1 mg) (70,9 mg 118 mg)
1xp = ½ - ¼ sendok takar
1xh = 4 x ½ sendok takar = 2 sendok takar = 10
ml
3xh = 3 x 2 sendok takar = 30 ml
Usia 2 4 tahun = (70,9 mg 118 mg) (96,0 mg 160 mg)
1xp = ½ - 1 sendok takar
1xh = 4x ( ½ - 1 sendok takar) = 2 4 sendok takar =
10 20 ml
3xh = 3 x (2 4 sendok takar )= 30 60 ml
Usia 4 8 tahun = (96,0 mg 160 mg) (153,4 mg 255,6 mg)
1xp = 1 1 ½ sendok takar
1xh = 4 x (1 1 ½ sendok takar )
4 6 sendok takar = 20 30 ml
3xh = 3 x (4 6 sendok takar ) = 60 120 ml
Usia 8 12 tahun = (153,4 mg 255,6 mg) (231.4 mg 385,6
mg)
1xp = 1 ½ - 2 sendok takar
1xh = 4 x (1 ½ - 2 sendok takar )
6 8 sendok takar = 30 40 ml
3xh = 3 x (6 8 sendok takar) = 90 120 ml
Diinginkan dalam bentuk sediaan dry Bahan obat Warna dan rasa
bahan obat
sirup yang didespersikan dalam pelarut rasanya pahit tidak
air
3. PENGAWET ( PRESERVATIVES )
Dibutuhkan pengawet karena sediaan mengandung air dan gula, dimana
merupakan media pertumbuhan yang baik bagi mikroba.
BAHAN PEMERIAN KELARUTA INKOMPATIBILITA KET.
N S LAIN
1.Na Kristal/granul Air 1:1,8, Gelatin, Adi 5mg/kg
Benzoat ,putih, sangat etanol 95% Garam foil, BB, C:0.02-
HPE. Hal hidroskopis, 1:75, etanol Garam Ca. 0,5%, PH 2-
627 amorf 90% 1:50, air 5
100˚C 1:1,4
5. WETTING AGENT.
Digunakan wetting agent karena wetting agent dapat membantu membasahi
bahan obat yang sukar larut dalam air, sehingga bahan obat dapat terdispersi
merata dengan suspending agent.
Wetting agent atau material surfaktan terdiri dari molekul polar dan
non polar. Molekul polar pada umumnya terdiri dari hidrokarbon yang
terdapat di alam dan silikon. Biasanya molekul polar bersifat aromatik dan
alifatik. Sedangkan molekul non polar kebanyakan terdiri dari gugus
fungsional pada kimia organik yang berikatan dengan oksigen.
6. DAPAR / BUFFER
Dapar berfungsi untuk mempertahankan stabilitas bahan aktif tetap terjaga
pada Ph spesifikasi yang diinginkan.
BAHAN PEMERIAN KELARUTA ADI INKOMPATIBIL KET.
N ITAS LAIN
1.Sodiu Kristal putih Sangat larut Dengan alkhol, air Kadar
m & berbau dlm air, praktis typyiin, klorat 0,3-
phospate tidak larut hidrat, pyrogollol, 2%
Dibasic dalam etanol lead asetat, kalsium PH=9,
Na2 95% glukosa, berintraksi 1
HPO4. diantara kalsium 1
12 H2O . phosphare.
(HPE:
693)
7. FLAVORING AGENT
Karena bahan obat sedikit berbau, maka dibutuhkan flavor untuk menutupi bau
yang tidak enak dan meningkatkan akseptabilitas.
Flavor terpilih : Essence nangka
Alasan : karena rasa ini menyesuaikan dengan bau dan warna dan
disukai anak-anak.
C = [ garam ] + [ asam ]
0,1590 = 0,06 [ NaH2PO4] + [ NaH2PO4 ]
= 1,06 [ NaH2PO4 ]
[ NaH2PO4 ] = 0,1590
1,06
= 0,1500 M
C = [ garam ] + [ asam ]
0,1590 = [ Na2HPO4 ] + [NaH2PO4]
[ Na2HPO4 ] = 0,1590- 0,1500
= 9x10-3M
Formula 1
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Eritromisin estolate Bahan Aktif - Base= 200 3,4560 g
mg/5ml
CMC Na Suspending 0,2 1% 0,25% 0,15 g
Sukrosa Pemanis Max 67% 40% 24g
Na Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,1% 0.06 g
Tween-80 Wetting agent 0,1-3% 1% 0,6g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Na2HPO4.2H2O Dapar
NaH2PO4.2H2O Dapar
Aquadest Pelarut Ad 60ml
Perhitungan Bahan
1. Eritromicin = 200mg/ 5ml x 60ml = 2,4g
Konversi ke eritromicin estolate = 1g base = 1,44g estolate ± 10% (1,296g
-1,584g)
2,4g base = 3,4560g estolate
2. Tween-80 = 1/100x 60 ml= 0,6g
3. CMC-Na = 0,25/100 x 60 ml = 0,15g
4. Sukrosa = 40/100 x 60 ml = 24g
5. Na-Benzoat = 0,1/100 x 60ml= 0,06g
Formula 2
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Eritromisin estolate Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
Tween 80 Pembasah Maks. 5% 3% 1,95g
Acacia Suspending 5-10% 7% 4,2 g
Na Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,02% 0.012 g
Sakarin- Na Pemanis 0,04-0,25% 0,20% 0,12 g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Na2HPO4.2H2O Dapar
NaH2PO4.2H2O Dapar
Aquadest Ad 60ml
Perhitungan
1. Eritromicin = 200mg/ 5ml x 60ml = 2,4g
Konversi ke eritromicin estolate = 1g base = 1,44g estolate ± 10% (1,296g
-1,584g)
2,4g base = 3,4560g estolate
2. Tween-80 = 3/100x 60 ml= 1,8mlg x 1,08g/ml= 1,95g
3. acacia = 7/100 x 60 ml = 4,2g
4. Sakarin-Na = 0,20/100 x 60 ml = 0,12g
5. Na-Benzoat = 0,02/100 x 60ml= 0,012g
Formula 3
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Eritromisin estolate Bahan Aktif - 200mg/5ml 2,4 g
Tween-80 Wetting agent 0,1-3% 0,3% 0,18 g
CMC Na Suspending 0,2 1% 0,5% 0,30 g
Na-Benzoat Pengawet 0,02 0,5% 0,2% 0.12 g
Sukrosa Pemanis Maks. 67% 20% 12g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Formula 4
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Eritromisin estolate Bahan Aktif - Base= 200 3,4560 g
mg/5ml
CMC Na Suspending 0,2 1% 0,5% 0,3 g
Sukrosa pemanis Max 67% 30% 18g
Na Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,1% 0.06 g
Tween-80 Wetting agent 0,1-3% 1% 0,6g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Na2HPO4.2H2O Dapar
NaH2PO4.2H2O Dapar
Aquadest Pelarut Ad 60ml
Perhitungan Bahan
6. Eritromicin = 200mg/ 5ml x 60ml = 2,4g
Konversi ke eritromicin estolate = 1g base = 1,44g estolate ± 10% (1,296g
-1,584g)
2,4g base = 3,4560g estolate
7. Tween-80 = 1/100x 60 ml= 0,6g
8. CMC-Na = 0,5/100 x 60 ml = 0,30g
9. Sukrosa = 30/100 x 60 ml = 18g
10. Na-Benzoat = 0,1/100 x 60ml= 0,06g
15. Perhitungan ADI (Acceptable Daily Intake)
a. Carboxymethylcellulosa Sodium (CMC Na)
ADI: 4 g 10 g/KgBB
BJ : 0,52 g/ml
Umur BB(Kg) Rentang ADI
1 2 tahun 7,85 kg 9,45 kg (31,4-78,5 g)-(37,8-94,5 g)
2 4 tahun 9,45 kg 12,8 kg (37,8-94,5 g)-(51,2-128 g)
4 8 tahun 12,8 kg 20,45 kg (51,2-128 g)-(81,8-204,5 g)
8 12 tahun 20,45 kg 30,85 kg (81,8-204,5 g)-(123,4-308,5
g)
Dosis pakai
Formula 1
1 2 tahun : (10 ml) x0,52 g/ml x 0,6 g
60 ml
= 0,052 g
2 4 tahun : (10 - 20 ml) x0,52 g/ml x 0,6 g
60 ml
= 0,052 g - 0,104 g
4 8 tahun : (20 - 30 ml) x0,52 g/ml x 0,6 g
60 ml
= 0,104 g 0,156 g
8 12 tahun : (30 - 40 ml) x0,52 g/ml x 0,6 g
60 ml
= 0,156 g 0,208 g
Formula 2
1 2 tahun : (10 ml) x0,52 g/ml x 1,5 g
60 ml
= 0,13 g
2 4 tahun : (10 - 20 ml) x0,52 g/ml x 1,5 g
60 ml
= 0,13 g - 0,26 g
4 8 tahun : (20 - 30 ml) x0,52 g/ml x 1,5 g
60 ml
= 0,26 g 0,39 g
8 12 tahun : (30 - 40 ml) x0,52 g/ml x 1,5 g
60 ml
= 0,39 g 0,52 g
Kesimpulan : Tidak melebihi ADI
b. Saccharin Na
ADI : 2,5
BJ : 0,8 g/ml 1,1 g/ml Rata-rata = 0,95 g/ml
Umur BB(Kg) Rentang ADI
1 2 tahun 7,85 kg 9,45 kg 19,625 23,625
2 4 tahun 9,45 kg 12,8 kg 23,625 - 32
4 8 tahun 12,8 kg 20,45 kg 32 51,125
8 12 tahun 20,45 kg 30,85 kg 51,125 77,125
Dosis pakai
Formula II
1 2 tahun : (10 ml) x0,95 g/ml x 0,03 g
60 ml
= 4,7 g
2 4 tahun : (10 - 20 ml) x0,95 g/ml x 0,03 g
60 ml
= 4,7 g - 9,5 g
4 8 tahun : (20 - 30 ml) x0,95 g/ml x 0,03 g
60 ml
= 9,5 g 14,1 g
8 12 tahun : (30 - 40 ml) x0,95 g/ml x 0,03 g
60 ml
= 14,1 g 19 g
e. Natrium Benzoat
ADI : 5 mg/KgBB
BJ : 1.4971.527 g/ml Rata-rata = 1.512 g/ml
Umur BB(Kg) Rentang ADI
1 2 tahun 7,85 kg 9,45 kg 11, 87mg 14,29 mg
2 4 tahun 9,45 kg 12,8 kg 14,29 mg 19,35 mg
4 8 tahun 12,8 kg 20,45 kg 19,35 mg 30,92 mg
8 12 tahun 20,45 kg 30,85 kg 30,92 mg 46,64 mg
Dosis pakai Natrium Benzoat
1 2 tahun : (10 ml) x 1.512 g/cm3 x 0,3 g
60 ml
= 0,0756 g
2 4 tahun : (10 - 20 ml) x 1.512 g/cm3 x 0,3
60 ml
= 0,0756 g - 0,1512 g
4 8 tahun : (20 - 30 ml) x 1.512 g/cm3 x 0,3 g
60 ml
= 0,1512 g 0,3024 g
8 12 tahun : (30 - 40 ml) x 1.512 g/cm3 x 0,3 g
60 ml
= 0,3024 g 0,6048 g
Kesimpulan : Melebihi batas ADI tetapi diperbolehkan karena hanya
untuk
pemakaian kausatif maksimal pemakaian 3-5 hari
BAB VI
RANCANGAN PRODUKSI
Formula 4 ( Formulasi yang Terpilih )
Bahan Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Eritromisin estolate Bahan Aktif - Base= 200 3,4560 g
mg/5ml
CMC Na Suspending 0,2 1% 0,5% 0,3 g
Sukrosa Pemanis Max 67% 30% 18g
Na Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,1% 0.06 g
Tween-80 Wetting agent 0,1-3% 1% 0,6g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Na2HPO4.2H2O Dapar
NaH2PO4.2H2O Dapar
Aquadest Pelarut Ad 60ml
Perhitungan Bahan
11. Eritromicin = 200mg/ 5ml x 60ml = 2,4g
Konversi ke eritromicin estolate = 1g base = 1,44g estolate ± 10% (1,296g
-1,584g)
2,4g base = 3,4560g estolate
12. Tween-80 = 1/100x 60 ml= 0,6g
13. CMC-Na = 0,5/100 x 60 ml = 0,30g
14. Sukrosa = 30/100 x 60 ml = 18g
15. Na-Benzoat = 0,1/100 x 60ml= 0,06g
16. Cara Pembuatan Formula 4 ( Terpilih )
1. Timbang eritromicin estolate sebanyak 20,76g, masukkan kedalam mortir
gerus ad halus
2. Timbang tween-80 sebanyak 1,8g, masukkan kedalam mortir gerus ad
homogen
3. Timbang CMC-Na sebanyak 1,8g, dimasukkan ke mortir gerus ad
homogen
4. Timbang Na-Benzoat sebanyak 0,72g dimasukkan ke mortir gerus ad
homogen
5. Ditimbang sukrosa sebanyak 72g dimasukkan 1/3 (24g) kedalam mortir
gerus ad homogen.
6. Dimasukkan sisa sukrosa kedalam mortir sedikit demi sedikit gerus ad
homogen.
7. Aligasi ( pengenceran ) etanol 70%, dimasukkan essens nangka dan
pewarna kuning kedalam etanol 70% aduk ad homogen.
8. No (7), ditambahkan kedalam No. (6) tetes demi tetes sampai terbentuk
massa granul.
9. Di ayak dengan ayakan No.12, dimasukkan kedalam oven selama 15
menit dengan suhu 400C. cek MC
10. Kemudian diayak dengan ayakan No. 14. Kemudian timbang hasil
ayakan.
SKEMA KERJA
Na- Benzoat
Tween 80 sebanyak
sebanyak 0,72g
CMC-Na 1,8g 1,8g
(1) 24g
(2) Sisa sukrosa
Pengenceran etanol
70% + essens Nangka +
Eritromisin Estolate 20,76
pewarna kuning ad
terbentuk massa granul
Kemudian ayak
Dengan ayakan No.12
Oven selama 15
menit suhu 400C
Cek Mc
Kemudian ayak
BABDengan
VII ayakan No.14 Ditimbang hasil
akhir
RANCANGAN EVALUASI
1. Organoleptis
Warna : Kuning
Rasa : Manis
Bau : Nangka
2. Penetapan pH
Alat : pH meter
Prosedur :
a. Ambil pH meter, buka penutup KCl jenuh
b. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
c. Kalibrasi pH meter dengan larutan pH standar
d. Bilas elektrode dengan aquadest, lalu keringkan dengan kertas tisu halus.
e. Tuang sediaan dalam gelas beker ± 60 ml
f. Celupkan elektrode kedalam sediaan ad terbenam
g. Baca pH yang tertera pada alat
3. Berat jenis
Alat : Piknometer dan timbangan analitik.
Prosedur :
a. Bersihkan piknometer
b. Dinginkan piknometer ad suhu 20°C
c. Timbang piknometer kosong catat hasil penimbangan sebagai W1
d. Isilah piknometer dengan aquadest ad penuh lalu timbang pada suhu 20°C
dan catat hasil penimbangan sebagai W2 aquadest.
e. Isilah piknometer dengan larutan uji ad penuh lalu timbang pada suhu 20°C
dan catat hasil penimbangan sebagai W2 larutan.
f. Hitung berat jenis dengan memasukkan data yang diperoleh dalam rumus.
Rumus berat jenis :
W1 W2
Keterangan :
V
= berat jenis
V = volume piknometer
W1 = berat piknometer kosong
W2 = berat piknometer + sediaan
4. Viskositas
Alat : Viskosimeter Cap and Bob
Cara kerja :
a. Cuci alat viskometer cap and bob dengan aquadest dan keringkan
menggunakan tisu.
b. Masukkan zat uji sebanyak 100 ml ke dalam viskometer.
c. Pasang pengaduk (paddle 3) pada rotor viskometer.
d. Pastikan jarum pembaca skala pada posisi nol.
e. Pilih skala terkecil yang ada pada alat.
f. Tekan tombol on untuk memutar rotor.
5. Penetapan Kadar
Pustaka : FI Ed. IV, 1995 hal. 651.
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Fase gerak : Buat campuran air-metanol (3:1), saring dan
awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut
Kesesuaian Sistem.
Larutan baku : Timbang saksama sejumlah parasetamol BPFI,
larutkan dalam fase gerak hingga kadar lebih kurang
0,01 mg per ml.
Larutan uji : Ukur saksama sejumlah volume setara dengan lebih
kurang 500 mg parasetamol, masukkan ke dalam labu
ukur 250 ml, encerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Pipet 5 ml larutan ini, ke dalam labu ukur 250 ml
kedua, encerkan dengan fase gerak sampai tanda. Pipet
25 ml larutan ini ke dalam labu ukur 100 ml, encerkan
dengan fase gerak sampai tanda. Saring larutan
menggunakan penyaring dengan porositas 0,5 μm atau
lebih halus, buang 10 ml filtrat pertama. Gunakan
larutan jernih sebagai larutan uji.
Sistem Kromatografi: Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan
detektor 243 nm dan kolom 3,5 mm x 30 cm berisi
bahan pengisi L1. Laju aliran lebih kurang 1,5 ml per
menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan baku,
rekam respon puncak : efisiensi kolom tidak kurang
dari 1000 lempeng teoritis, faktor ikutan tidak lebih
dari 2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur : Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih
kurang 10 μl) larutan baku dan larutan uji ke dalam
kromatograf, ukur respons puncak utama. Hitung
jumlah dalam mg, C8H9NO2, dalam tiap ml larutan oral
dengan rumus :
C r
50.000 u
V rs
C adalah kadar parasetamol BPFI dalam mg per ml
larutan baku; V adalah volume dalam ml larutan oral
yang digunakan; ru dan rs berturut-turut adalah respons
puncak larutan uji dan larutan baku.
8. Sudut istirahat
Alat : 1. Corong standart
2. Stopwatch
Prosedur :
a. Ukur tinggi timbunan dibawah corong hasil penentuan kecepatan alir (h =
cm).
b. Ukur jari-jari alas kerucut timbunan bahan
c. Hitung sudut istirahat dengan rumus :
α = Tan-1 h/r
12. Redispersibility
Alat : Botol
Prosedur :
a. Sediaan uji diputar 360˚ sebesar 20 rpm ad terbentuk suspensi yang
homogen atau diocok sebesar 90˚ arc
b. catat jumlah yang diperluka agar mencapai sediaan yang homogeny
BAB VIII
RANCANGAN PENANDAAN
LAMPIRAN
a. ETIKET
KOCOK DAHULU
b. KEMASAN PRIMER
c. KEMASAN SEKUNDER
d. BROSUR
Komposisi
NONGKOMYCIN
Farmakologi
Indikasi
Kontra-indikasi
Perhatian
Dosis
1XP = 287,89 mg / 5 ml
Usia1H = 4: 2xsendok
1-2 tahun 287,89 mg 10 ml
takar= = 1151,55 mg
3H = 3 x 1151,55 mg = 3454,64 mg
Usia1XP
2-4 tahun
= :287,89
2-4 sendok
mgtakar = 10-20 ml
/ 5 ml
Usia1H = 4: 4-6
4-8 tahun x 287,89 mg = 20-30
sendok takar = ml
1151,55mg
3H = 3 x 1151,55 mg = 3454,64 mg
Usia1XP = :287,89
8-12tahun mg takar
6-8 sendok / 5 ml
= 30-40 ml
1H = 4 x 287,89 mg = 1151,55 mg
Efek3H
samping= 3 x 1151,55 mg = 3454,64 mg
HASIL
Gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah, kadang diare dan reaksi
alergi ringan.
Formula 4 ( Formulasi yang Terpilih )
Penyimpanan:Simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari
Bahan .
langsung. Fungsi Rentang % Dipakai Formula 60
ml
Kemasan
Eritromisin estolate Bahan Aktif - Base= 200 3,4560 g
Dus, botol mg/5ml
@ 60 mlNo. Reg. 1000300202A1Dus, botol @ 15 mlNo. Reg. 1000300101A
CMC Na Suspending 0,2 1% 0,5% 0,3 g
sukrosa Pemanis Max 67% 30% 18g
Na Benzoat Pengawet 0,02% - 0,5% 0,1% 0.06 g
Tween-80 Wetting agent 0,1-3% 1% 0,6g
Essence nangka Perasa Qs qs Qs
Pewarna kuning Pewarna Qs qs Qs
Na2HPO4.2H2O Dapar
NaH2PO4.2H2O Dapar
Aquadest Pelarut Ad 60ml
Perhitungan Bahan
16. Eritromicin = 200mg/ 5ml x 60ml = 2,4g
Konversi ke eritromicin estolate = 1g base = 1,44g estolate ± 10% (1,296g
-1,584g)
2,4g base = 3,4560g estolate
17. Tween-80 = 1/100x 60 ml= 0,6g
18. CMC-Na = 0,5/100 x 60 ml = 0,30g
19. Sukrosa = 30/100 x 60 ml = 18g
20. Na-Benzoat = 0,1/100 x 60ml= 0,06g
Hasil Granul
Diketahui, bobot total granul =
Sehingga, bobot per 60ml = 16 g
Bobot untuk rekonstruksi = 16 g
1. Organoleptis
Warna : Kuning
Rasa : Manis
Bau : Nangka
2. Penetapan pH
pH yang direncanakan :6
pH hasil evaluasi : 6,33
3. Berat jenis
Rumus berat jenis :
Keterangan :
= berat jenis W1 W2
V = volume piknometer V
W1 = berat piknometer kosong
W2 = berat piknometer + sediaan
Hasil BJ ke 1 = 26,08
Hasil BJ ke 2 =
Hasil BJ ke 3 =
Rata-rata = 1,1954 gram/ml
4. Viskositas
Pengujian viskositas ke 1 = 4 x 5 = 20 dPa s
Pengujian viskositas ke 2 = 4 x 5 =20 dPa s
Pengujian viskositas ke 3 = 3,5 x 5 = 17,5 dPa s
Rata-rata = 19,17 dPa s
6. Kecepatan alir
Parameter I II III
Berat 50 g 50 g 50 g
Waktu
Kec. Alir
Rata-rata kecepatan alir = 8,34
7. Sudut Istirahat
Parameter I II III
Berat 50 g 50 g 50 g
Tinggi
Diameter
Sudut istirahat
Rata rata sudut istirahat = 35,54
1 20 11 26 21 10 31 18 41 30
2 10 12 20 22 8 32 8 42 10
3 10 13 10 23 20 33 20 43 5
4 10 14 10 24 10 34 4 44 10
5 25 15 4 25 20 35 3 45 10
6 16 16 13 26 7 36 12 46 10
7 11 17 10 27 3 37 12 47 5
8 12 18 20 28 18 38 10 48 20
9 10 19 10 29 12 39 20 49 15
10 10 20 10 30 21 40 10 50 10
51 10 61 5 71 16 81 5 91 9
52 12 62 10 72 10 82 12 92 10
53 6 63 10 73 10 83 7 93 12
54 10 64 7 74 5 84 10 94 10
55 10 65 7 75 10 85 9 95 9
56 7 66 15 76 10 86 12 96 19
57 10 67 10 77 10 87 10 97 20
58 8 68 20 78 7 88 16 98 12
59 5 69 15 79 10 89 10 99 15
60 11 70 12 80 8 90 11 10 10
0
9. Waktu rekonstitusi
Hasil pengujian = 70 x kocok = 57,9 detik
10. Redispersi
Volume sediaan = 98 ml
Endapan = 11 ml
No. Waktu Vo Vf F
1 0′ 99ml 99ml 1
2 5′ 98ml 98ml 1
3 10′ 98ml 98ml 1
4 15′ 98ml 98ml 1
5 30′ 98ml 98ml 1
6 60′ 98ml 98ml 1
7 Penyimpanan 1 hari 98ml 90ml 0.97
8 Penyimpanan 3 hari 98ml 80ml 0,82
9 Penyimpanan 7 hari 98ml 87ml 0,89
BAB IX
PEMBAHASAN
KESIMPULAN